Stasiun Kereta Api Fort de Kock Di Dipo Tarok, Guguak Panjang Menuju Stasiun Di Lubuak Alung Dengan Ongkos 1,66 Gulden Per Orang
Stasiun Kereta Api Fort de Kock Di Dipo Tarok, Guguak Panjang Menuju Stasiun Di Lubuak Alung Dengan Ongkos 1,66 Gulden Per Orang
No Audio Visual
1 [Presenter] - Establishing Ponpes
Syekh Ibrahim Musa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sumatera Thawalib Parabek
Inyiak Parabek merupakan seorang ulama sekaligus pendiri - Presenter di depan tulisan
Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek. Beliau dikenal Sumatera Thawalib Parabek
sebagai seorang ulama Minangkabau yang tafaqquh fiddin. - Kamera Follow Presenter
Selain itu, Syekh Mato Aia juga seorang ulama penulis yang
banyak meninggalkan karya tulis berupa kitab. Ada 12 kitab
karya tulis Syekh Mato Aia dari berbagai disiplin ilmu yang
telah di digitalisasikan oleh pihak Cagar Budaya yang sampai
sekarang tersimpan rapi di Surau Mato Aie. Barangkali inilah
yang menginspirasi Syekh Ibrahim Musa Parabek untuk tidak
hanya berdakwah lewat lisan, namun juga lewat tulisan.
[Awaluddin]
…
[Presenter]
Zaman dahulu banyak sekali pemuda Minangkabau yang
menuntut ilmu kepada Syekh Mato Aia. Kira-kira apa yang
membuat Syekh Mato Aia terkenal sebagai ulama Minang
masa itu, sehingga banyak orang datang berguru pada beliau,
Pak?
[Awaluddin]
…
[Presenter]
Bagaimana kisah asal-usul nama Syekh Mato Aia, Pak?
[Awaluddin]
…
[Presenter]
Apa saja wasiat atau peninggalan dari Syekh Mato Aia yang
masih ada sampai hari ini, Pak?
[Awaluddin]
…
[Presenter]
Terima kasih Bapak atas waktunya. Semoga Syekh Mato Aia
dan para ulama besar Minangkabau lainnya mendapat pahala
dan tempat terbaik di sisi Allah.
(V.O) Jalan menuju surau Mato Aia
Di antara muridnya yang pada akhirnya menjadi ulama besar
yang pernah berguru ke Syekh Mato Aie, tersebutlah nama
Syekh Ibrahim Musa Parabek, Syekh Abdurrahman Bintungan
Tinggi, Syekh Ismail Kiambang, Syekh Muhammad Yatim atau
Tuanku Ampalu, dan Syekh Labai Sati Malalo.