Disusun Oleh:
KELAS 1A
Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja sudah menjadi hal yang tidak asing,
pada masa perkembangan remaja mereka menunjukan sisi keingintahuan terhadap sesuatu
yang belum pernah mereka lakukan salah satunya keingin tahuan terhadap narkoba, bahkan
dalam hasil penelitian BNN (Badan Narkotika Nasional) bahwa penyalahgunaan narkoba
pada beberapa tahun lalu, milenial atau generasi muda hanya sebesar 20% dan sekarang tahun
2019 meningkat 24% sampai 28 % itu adalah kebanyakan pengguna narkoba remaja pada
rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Rasa keingintahuan remaja ini membuat
remaja menjadi pecandu yang hilang aktifitas normalnya, salah satu faktor penyebab juga
adalah kurangnya pengawasan dari keluarga dalam mengontrol pergaulan anaknya. Dalam
hal ini perawat bisa ikut serta dalam membantu pemulihan remaja pecandu dengan
kemampuan komunikasi nya yang menjadi salah satu faktor penting bagi seorang perawat,
dengan komunikasi terapeutik yang baik, perawat bisa mendapatkan semua informasi tentang
pasien, dan juga bisa melakukan pengarahan dan bimbingan kepada pasien.
Pada dasar nya komunikasi terapeutik pada pecandu narkoba memiliki tujuan yang
sama seperti halnya komunikasi terapeutik yang dilakukan di rumah sakit, namun
komunikasi terapeutik yang dilakukan pada pecandu narkoba lebih menekan kan pada segi
konseling, sosial bahkan segi spiritual. Komunikasi terapeutik yang dilakukan pada seorang
remaja pecandu adalah dengan mencoba masuk ke dalam dunia nya dan mulai melakukan
pendekatan, namun tidak semudah yang dikatakan perlu keterampilan komunikasi khusus
untuk bisa berkomunikasi dengan remaja pecandu yang sudah pasti cara pandang dan
pemikirannya bertolak belakang dengan kita.
Komunikasi terapeutik yang dilakukan tidak hanya secara verbal saja namun non
verbal juga bisa diterapkan, non verbal ini diwujudkan dengan misal memperlakukan remaja
pecandu narkoba seperti keluarga sendiri. Komunikasi terapeutik dilakukan secara terus
menerus, meski pada awal komunikasi hanya proses pengenalan dan membangun kesadaran
dan motivasi. Di awal pertemuan remaja pecandu narkoba tentunya tidak akan mudah begitu
saja menerima orang baru seperti perawat, mereka tidak akan terbuka mereka akan menolak
untuk bisa berkomunikasi dengan perawat. Komunikasi terapeutik bisa menjadi salah satu
faktor keberhasilan dari terbuka nya remaja untuk bisa menceritakan tentang dirinya,
mengeskpresikan pikiran dan perasaan mereka kepada perawat.
Komunikasi terapeutik menjadi salah satu ukuran dari keberhasilan perawat dalam
membantu remaja pecandu narkoba untuk kembali dalam kehidupan normalnya. Melalui
komunikasi terapeutik perawat dapat mengetahui keadaan sosial, psikis dari remaja pecandu
narkoba, keadaan psikis dari remaja pecandu narkoba sangat mempengaruhi proses
komunikasi. Banyak faktor penghambat berjalannya sebuah komunikasi, salah satunya
penolakan untuk diajak berinteraksi oleh karena itu, perlu kemampuan komunikasi khusus
supaya terjalin hubungan percaya dan membuat remaja mau untuk diajak berkomunikasi,
remaja akan lebih terbuka jika sudah terbina kepercayaan diantara perawat dan remaja
pecandu narkoba. selain itu perawat juga perlu melakukan pendekatan secara psikis, sosial,
atupun pendekatan secara religi(agama).
1. Jurnal
2. Skripsi
3. Internet