Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERUMUSAN VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN


Dosen Pengampu: Dr. Benny Hutahayan, M.Th

Manajemen Strategi

Kelas H

Disusun oleh kelompok 5 :

Heni Desi Ana Rosida 215030201111088

Nadila Dwi Fradialya P 215030201111096

Erisa Holivia 215030207111115

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta
inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Perumusan Visi,
Misi dan Tujuan Perusahaan" dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini memberikan
panduan dalam pembelajaran Manajemen Strategi bagi para mahasiswa maupun masyarakat
umum. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Manajemen Strategi serta menambah wawasan kami dan para pembaca.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Benny Hutahayan, M.Th
selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategi yang telah memberi bantuan dengan arahan
dan petunjuk yang jelas sehingga mempermudah penulis menyelesaikan makalah ini. Terima
kasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung selesainya makalah ini
tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami sangat terbuka pada kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini dapat
ditulis lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam mata kuliah Manajemen Strategi.

Malang, 21 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1. Konsep Visi dan Misi 6
2.1.1. Pengertian Visi 6
2.1.2. Pengertian Misi 8
2.1.3. Peran Kepemimpinan dan Manajemen dalam Merumuskan Visi dan Misi 9
2.1.4. Langkah-langkah Menyusun Visi dan Misi 10
2.1.5. Contoh Visi dan Misi 10
2.2. Tujuan 11
2.2.1 Pengertian Tujuan 11
2.2.2 Fungsi Tujuan Organisasi 11
2.2.3 Menyusun Tujuan 13
2.2.4 Contoh Tujuan 14
2.3. Sasaran 14
2.3.1 Pengertian Sasaran 14
2.3.2 Jenis Sasaran 15
2.3.3 Contoh Sasaran 16
2.4. Kaitan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Strategi 16
BAB III 18
PENUTUP 18
3.1. Kesimpulan 18
3.2. Daftar Pustaka 18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan tidak dapat berdiri begitu saja tanpa adanya tujuan, pedoman,
maupun langkah-langkah dalam mencapai tujuan tersebut. Sebagian besar perusahaan
memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Selain itu, perusahaan juga
memiliki tujuan dan harapan tersendiri yang memiliki dampak bagi sekitarnya. Tujuan dan
harapan tersebut biasanya terdapat di dalam visi dan misi dari suatu perusahaan. Visi dan misi
setiap perusahaan berbeda dan memiliki keunikannya tersendiri. Pernyataan visi yang baik
mengungkapkan pelanggan, produk dan jasa, teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan
hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan, pemikiran untuk citra
masyarakat, dan perusahaan.

Suatu perusahaan atau organisasi dapat dikatakan berhasil apabila dapat mencapai
visi, misi, dan tujuan yang telah direncanakan. Dalam mencapai keberhasilan tersebut,
perusahaan harus merumuskan strategi dengan menjabarkan program-program serta aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya tertuang dari
indahnya strategi yang telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak pada keberhasilan
pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut membutuhkan pengukuran kinerja
untuk memastikan strategi apakah yang berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Hal
tersebut sangat penting bagi setiap perusahaan untuk mempunyai sistem pengukuran kinerja
untuk membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Suatu strategi merupakan perencanaan besar yang berorientasi pada jangkauan masa
depan (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi yang sifatnya mendasar
dan prinsipil, agar memungkinkan perusahaan berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha
menghasilkan sesuatu yang berkualitas, serta diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan
dan berbagai sasaran perusahaan. Komponen yang terdapat dalam manajemen strategi ialah
perencanaan strategi dengan unsur yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama
perusahaan. Penulisan makalah ini akan memberikan pemaparan mengenai visi, misi tujuan
dan sasaran strategik di dalam suatu perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah

a. Jelaskan konsep dan perumusan dari visi dan misi suatu perusahaan atau organisasi?
b. Jelaskan tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi?
c. Jelaskan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi?
d. Bagaimana kaitan antara visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan atau organisasi?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui konsep dan perumusan visi dan misi perusahaan atau organisasi.
b. Untuk mengetahui dan memahami tujuan perusahaan.
c. Untuk mengetahui dan memahami sasaran suatu organisasi.
d. Untuk mengetahui dan memahami bagaimanakah kaitan antara visi, misi, tujuan, dan
strategi perusahaan atau organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Visi dan Misi

2.1.1. Pengertian Visi

Visi merupakan tujuan atau nilai yang ingin dicapai oleh perusahaan atau organisasi
dan menjadi suatu kesepakatan maupun acuan bersama dalam melaksanakan kegiatan di
sebuah perusahaan. Visi berasal dari kata vision yang berarti pandangan ke depan dari suatu
harapan yang mengandung nilai etika perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Didalam
suatu visi terdapat cita-cita, impian, dan harapan suatu perusahaan. Visi lebih
menggambarkan pada “what do you want to become”. Visi yang dibuat hendaknya mencakup
unsur-unsur ideal diantaranya:

a. Sederhana (simple)

Visi yang sederhana akan lebih mudah dimengerti, diartikulasikan, diimajinasikan,


dibayangkan besar ukuran ataupun porsi suatu usaha. Jika visi terlalu rumit maka
akan menjadi sebuah angan-angan saja tanpa “jiwa” atau seperti gambar mati.

b. Terukur (measurable)

Terukur artinya sesuai dengan kondisi saat ini serta target yang terukur dimasa
mendatang.

c. Beralasan (reason)

Visi harus mengandung unsur pokok yaitu alasan yang kuat mengenai keinginan apa
yang ingin dicapai diwaktu yang akan datang. Tanpa adanya alasan maka visi akan
kehilangan gairah serta semangat.

d. Terjangkau (reachable)

Ketika visi terjangkau, terukur, sederhana, namun tidak mungkin bisa diwujudkan
maka itu bukan visi yang ideal.
e. Ambisius (ambitious)

Ketika suatu visi tidak memiliki ambisi, maka visi tersebut akan kehilangan energy.

f. Periode waktu (time frame)

Visi harus memiliki target waktu yang jelas, jika tidak maka visi akan semakin tidak
jelas bisa dicapai atau tidak. Dengan waktu yang ditetapkan maka visi dapat menjadi
ideal dengan time frame yang terukur dan sharpness.

g. Bersifat strategis (strategic)

Tentunya dengan sifat strategis seperti, dapat menjadi tujuan bersaing, terdapat unsur
pembeda, dapat menjadi motivator, unik dan berbeda dengan yang lain.

h. Relevan (relevant)

Terdapat kejelasan hubungan antara keadaan saat ini dengan yang akan datang. Antara
visi, misi, dan nilai perusahaan harus ada relevansinya sehingga dapat menyatu
menjadi sebuah sinergisme.

i. Perspektif (perspective)

Visi berarti pembesaran kondisi dan situasi usaha saat ini kemasa yang akan datang
(perspektif).

j. Komunikatif (communicative)

Visi harus dikomunikasikan kepada semua orang sehingga dapat menjangkau dengan
luas dan dapat dengan mudah dipahami setiap individu.

Agar suatu usaha dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi, maka perlu
memformulasikan visi dengan menjawab beberapa pertanyaan yaituu:

1. Usaha apa yang sedang dijalankan?


2. Apa yang diinginkan oleh pelanggan?
3. Siapa saja yang menjadi pesaing dimasa mendatang?
4. Bagaimana ketersediaan dan keberlangsungan supplier dan buyer?
5. Siapa saja pihak yang berhubungan secara intens dengan usaha yang sedang
dijalankan?
6. Apa harapan dari usaha yang sedang anda geluti saat ini dalam 5 - 20 tahun
mendatang?
7. Nilai dasar, aspirasi dan persepsi seperti apa yang diperjuangkan nantinya?
8. Seberapa besar pengaruh system informasi dan teknologi pada usaha tersebut?

Jika semua pertanyaan tersebut dapat terjawab dan merumuskannya dengan baik
maka dapat dipastikan suatu perusahaan dapat membuat visi usaha dengan baik.

2.1.2. Pengertian Misi

Misi merupakan kegiatan utama yang membuat suatu perusahaan mempunyai jati diri
yang unik atau khas dan sekaligus membedakannya dari perusahaan lain yang bergerak di
bidang usaha sejenis. Singkatnya, misi harus mencerminkan keunikan dan keunggulan dari
suatu perusahaan. Delapan hal yang perlu ada didalam misi yaitu: pelanggan, produk, pasar,
teknologi yang digunakan, komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas,
konsep perusahaan, komitmen terhadap stakeholder. Misi berasal dari kata mission yang
merupakan bagian dari visi, namun berkaitan dengan kode perilaku perusahaan.

Unsur-unsur pokok dalam sebuah misi diantaranya adalah:

1. Menyatakan kiat dan usaha untuk mewujudkan visi


2. Terdapat nilai dasar organisasi yang dinyatakan dalam misi organisasi
3. Menyatakan segmen pasar dan pelanggan tujuannya
4. Mengandung pernyataan tentang produk atau jasa yang dimasukinya
5. Terdapat keyakinan yang kuat, asumsi, dan budaya kerja dengan orientasi mutu
6. Pernyataan strategis jangka pendek dan jangka panjang

Misi akan efektif bila bersifat:

1. Ringkas dan jelas

Misi dapat dipahami oleh seluruh individu, mudah untuk diingat, dapat dinyatakan
spesifikasinya dari bidang yang digeluti.
2. Unik

Setiap perusahaan harus mempunyai unsur pembeda sehingga faktor keunikan harus
terkandung didalamnya.

3. Fleksibel

Misi perusahaan harus mempunyai ketegasan tetapi juga fleksibel agar sesuai dengan
perkembangan zaman.

4. Dapat membantu dalam pengambilan keputusan (decision making) sebab misi akan
menjadi pegangan kerja, arah serta kebijakan perusahaan dalam mengelola
perusahaan.
5. Budaya perusahaan

Misi harus membangun etos kerja, motivasi, semangat kerja, dan budaya kerja yang
harus dipegang teguh oleh seluruh karyawan sebagai ciri khas perusahaan.

6. Memberikan inspirasi

Terdapat unsur ambisi, tekad kuat, dan arah yang akan dituju, sehingga misi dapat
memberikan inspirasi dan ide baru bagi siapa saja yang berada dalam perusahaan atau
organisasi.

2.1.3. Peran Kepemimpinan dan Manajemen dalam Merumuskan Visi dan Misi

Terdapat pembagian tugas dari pihak yang membuat kebijakan dan pihak yang
mengoperasikan kebijakan usaha dalam merumuskan visi dan misi. Pembagian tugas tersebut
akan membentuk sinergi yang harmonis dan check and balance sehingga usaha berjalan
dengan maksimal, yang dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu :

1. Peran pimpinan

Pimpinan berperan dalam mengcreate visi dan misi, strategi, serta nilai perusahaan
dalam rangka mencapai tujuan dan arah sebagai target usaha.
2. Peran manager

Manager atau management mengimplementasikan, mambuat, mengendalikan


perencanaan, program, pengendalian, anggaran untuk mencapai visi dan misi
perusahaan sebagai target kerja yang harus dicapai.

2.1.4. Langkah-langkah Menyusun Visi dan Misi

1. Melakukan riset, baik ke industry atau pasar, lokasi dan organisasi itu sendiri
termasuk karyawan, manajer, rekan bisnis dll
2. Melakukan wawancara, mengenai Kebutuhan yang ada tetapi belum terpenuhi angan
dan harapan dari pasar untuk menentukan sebuah strategi
3. Mengumpulkan data pasar
4. Membuat susunan data tersebut untuk dirumuskan dengan mencari
trend/kecenderungan dan unsur pembedanya
5. Merumuskan visi dan misinya
6. Mengkomunikasikan ke anggota organisasi melalui berbagai media yang efektif :
website, workshop, presentasi, dll

2.1.5. Contoh Visi dan Misi

Lembaga Pendidikan Tinggi memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi :

Terdepan sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi terkini yang dapat
menjadi teladan ummat, dan siap beradaptasi dan bersaing dalam era globalisasi.

Misi:

a. Menyelenggarakan berbagai jurusan program studi yang dibutuhkan masyarakat yang


berbasis teknologi informasi, kemampuan berbahasa asing, kemampuan leadership,
kemampuan komunikasi, kemampuan berinovasi, serta kemampuan berwirausaha
yang berkarakter.
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar yang
efektif, applicable, berorientasi pada lulusan siap pakai, terampil, kreatif dan inovatif.
c. Menyediakan lulusan yang berorientasi kepada dunia kerja terkini dan selalu
melakukan kajian yang komprehensif terhadap Kebutuhan global secara
berkesinambungan.

2.2. Tujuan

2.2.1 Pengertian Tujuan

Suatu organisasi atau perusahaan dibentuk dengan mempunyai fungsi dan tujuan
tertentu. Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai
oleh suatu organisasi. Tujuan organisasi yang telah dibuat dan ditetapkan tersebut akan
mengikat para anggotanya, baik di dalam maupun di luar organisasi dimana semua tindakan
dan perbuatan yang dilakukan oleh anggota organisasi haruslah ditujukan untuk tercapainya
tujuan dari organisasi tersebut.

Menurut Ken Mcelroy, tujuan merupakan langkah pertama menuju kesuksesan dan
tujuan juga merupakan kunci menuju kedalam sebuah kesuksesan. Tujuan organisasi
merupakan pernyataan kualitatif mengenai keadaan atau hasil yang ingin dicapai dimasa yang
akan datang. Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi perusahaan. Tujuan berisi
sesuatu yang akan dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Tujuan juga sebagai target
yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan
kinerja perusahaan. Tujuan perusahaan pada dasarnya berjangka panjang dengan tugas yang
harus diselesaikan dan akan mengarahkan kinerja perusahaan. Merumuskan tujuan itu
penting karena dapat membantu mendefinisikan organisasi di dalam lingkungan, membantu
mengkoordinasikan dalam pengambilan keputusan, sebagai norma untuk menilai pelaksanaan
prestasi perusahaan, serta sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.

2.2.2 Fungsi Tujuan Organisasi

Untuk dapat mencapai tujuan organisasi yang telah dibuat dan ditetapkan diperlukan
anggota organisasi yang mempunyai kapasitas dan komitmen yang kuat. Selain itu,
dibutuhkan juga tahapan-tahapan perencanaan yang matang serta konsep yang jelas tentang
tujuan organisasi. Secara luas, konsep dari tujuan organisasi mempunyai beberapa fungsi
penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Fungsi tujuan organisasi diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Pedoman bagi Kegiatan

Tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan dan penyaluran


usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para anggota organisasi. Dalam hal ini, fungsi tujuan
memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dilakukan
dan tidak dilakukan.

2. Sumber Legitimasi

Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu organisasi melalui pembenaran
kegiatan-kegiatannya, dan di samping itu keberadaannya diakui di kalangan
kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Pengakuan atas legitimasi ini akan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan
dukungan dari lingkungan di sekitarnya.

3. Standar Pelaksanaan

Apabila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini akan memberikan standar
langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan atau prestasi organisasi sehingga setelah
organisasi menetapkan tujuan-tujuan dalam bidang-bidang yang dapat dikuantifikasikan,
maka dapat dengan mudah mengukur pencapaian kesuksesan.

4. Sumber Motivasi

Tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai sumber motivasi dan identifikasi karyawan
yang penting. Tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota. Hal ini
tampak paling jelas dalam organisasi yang menawarkan bonus bagi pencapaian tingkat
penjualan tertentu, dan lain-lain yang dikaitkan dengan secara langsung dengan laba
tahunan.

5. Dasar rasional pengorganisasian

Tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi. Tujuan organisasi dan
struktur organisasi berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
pencapaian tujuan, pola penggunaan sumber daya, dan implementasi berbagai unsur
perancangan organisasi, yang meliputi pola komunikasi, mekanisme pengawasan,
departementalisasi, dan lain-lain.
2.2.3 Menyusun Tujuan

Dalam membantu anggota tim untuk menetapkan dan mencapai tujuan adalah salah
satu cara terbaik untuk menjaga motivasi tetap tinggi, memberikan masukan berkelanjutan,
dan mengaitkan beban kerja setiap individu dengan tujuan perusahaan yang lebih luas. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan metode SMART, dimana metode tersebut
memiliki kriteria penetapan tujuan yang membantu meningkatkan peluang anggota tim untuk
mencapai sasarannya. Berikut adalah pembahasan sebuah metode yang akan membantu kita
dalam menetapkan tujuan yang efektif:
1. Specific (Spesifik)
Tujuan tersebut harus jelas dan spesifik. Untuk membantu menciptakan tujuan tertentu,
dapat menggunakan pertanyaan seperti Siapa yang terlibat? Apa yang ingin dicapai?
Kapan batas waktunya? Persyaratan atau kendala apa yang harus dipertimbangkan?
Mengapa ingin mencapai tujuan ini?
2. Measurable (Terukur)
Tujuan harus dapat diukur sehingga ada tolak ukur pencapaian. Ketika tujuan kita dapat
diukur, kita cenderung mempunyai kepercayaan diri untuk terus maju. Hal ini membuat
tujuan kita lebih dapat dikelola dan memotivasi kita di sepanjang perjalanan kita.
3. Achievable (Dapat dicapai)
Pastikan tujuan kita dapat berkontribusi pada visi, misi, rencana strategis organisasi,
selaras dengan nilai dan tujuan dari karyawan yang menerapkannya, serta tujuan tersebut
mampu dilakukan dengan potensi yang kita miliki.
4. Realistic
Pastikan kita menetapkan tujuan yang mampu kita capai. Penting untuk kita agar dapat
membuat kemajuan besar menuju tujuan-tujuan kita. Tujuan harus relevan dengan
memperhatikan keterbatasan yang ada dalam kehidupan kita dan perlu dipastikan bahwa
adanya akses ke sumber daya yang tepat untuk mencapainya.
5. Timely
Sasaran membutuhkan kerangka waktu yang dijalankan dan perlu adanya rasa urgensi
untuk menyelesaikannya.
2.2.4 Contoh Tujuan

Lembaga Pendidikan Tinggi memiliki tujuan sebagai berikut:

Mampu menghasilkan lulusan yang unggul, berkarakter, kreatif, inovatif, cepat


beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan mempunyai leadership yang kuat dalam
menghadapi persaingan global.

Pandangan tentang tujuan organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
semua organisasi memiliki tujuan yang sama yakni memajukan dan mensejahterakan
orang-orang yang ada dalam organisasi, tetapi tujuan spesifik dari setiap organisasi berbeda.
Tujuan spesifik dari organisasi tergantung pada bentuk dan jenis organisasi sehingga tujuan
spesifik tersebut dapat diwujudkan melalui jenis organisasi yang menjalankan bentuk usaha
atau kegiatannya.

2.3. Sasaran

2.3.1 Pengertian Sasaran

Setiap organisasi pasti memiliki sasaran atau tujuan yang ingin dicapai dalam jangka
waktu tertentu. Sasaran organisasi haruslah spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan
memiliki batasan waktu yang jelas. Sasaran ini biasanya ditetapkan berdasarkan visi, misi,
dan nilai-nilai organisasi, serta faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
kinerja organisasi. Sasaran organisasi adalah tujuan atau target yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Sasaran ini harus jelas dan spesifik sehingga dapat
diukur dan diperiksa keberhasilannya. Sasaran organisasi dapat berupa peningkatan
penjualan, pangsa pasar, keuntungan, produktivitas, kualitas, kepuasan pelanggan, dan lain
sebagainya.

Penetapan sasaran dilakukan oleh berbagai pihak tergantung pada ukuran organisasi.
Pada perusahaan kecil yang dimiliki oleh satu orang, pemimpin tunggal biasanya menetapkan
sasaran. Sedangkan pada organisasi besar, koalisi kelompok pimpinan yang menetapkan
sasaran. Sasaran adalah hasil penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk yang dapat
dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau bulanan. Sasaran juga
menggambarkan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan harus spesifik,
terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai untuk memberikan fokus pada penyusunan program
dan kegiatan. Sasaran organisasi merupakan bagian dari proses perencanaan strategis dengan
fokus pada alokasi sumber daya dan tindakan organisasi dalam rencana kegiatan atau
operasional yang akan dilaksanakan.

2.3.2 Jenis Sasaran

Dalam suatu organisasi biasanya terdapat berbagai jenis sasaran. Salah satu
penggolongannya adalah dengan membedakan sebagai berikut :

1. Sasaran Resmi (Official Goal)

Sasaran resmi adalah kondisi yang secara resmi dinyatakan ingin dicapai oleh organisasi.
Sasaran ini menggambarkan secara resmi kegiatan yang akan dilakukan oleh
organisasi,alasan pembentukan organisasi, dan nilai-nilai atau falsafah yang mendasari
berdirinya organisasi. Sasaran resmi biasanya berbentuk tertulis, dan dijumpai pada akta
pendirian organisasi maupun sering dinyatakan lisan dalam pidato pimpinan organisasi,
terutama yang ditujukan kepada pihak luar organisasi. Jika diperhatikan sasaran resmi
biasanya bersifat abstrak dan tidak terlalu tegas. Nilai-nilai atau falsafah yang dianut
maupun dinyatakan, biasanya muncul dalam bentuk yang tidak spesifik dan tidak terukur.
Sasaran resmi berguna untuk mendapatkan pengakuan bagi organisasi karena tertulis
secara resmi ataupun seringkali dinyatakan dalam pidato-pidato resmi sehingga dapat
dinilai oleh pihak luar organisasi.

2. Sasaran yang sebenarnya diinginkan (Operative Goal)

Sasaran yang sebenarnya diinginkan, merupakan tujuan atau sasaran aktual yang dalam
praktik diikuti oleh organisasi. Sasaran aktual menunjukkan mengenai apa yang
sebenarnya diinginkan untuk dicapai oleh organisasi, tanpa memperhatikan mengenai
apa yang dinyatakan sebagai sasaran resmi. Tujuan dari sasaran aktual biasanya
menggambarkan tujuan ataupun sasaran jangka pendek, dan sering kali berbeda dari arah
yang ditunjukkan oleh sasaran resmi. Apabila sasaran dapat diartikan sebagai keadaan
yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada tujuan maka tujuan
atau sasaran aktual dapat dinyatakan sebagai sasaran aktual saja. Terdapat beberapa
contoh sasaran aktual, yaitu sebagai berikut :
● Sasaran Lingkungan (Environmental Goal), kondisi dimana organisasi mampu
memuaskan orang ataupun organisasi lain di lingkungannya, atau dapat dinyatakan
bahwa organisasi mendapat pengakuan dari lingkungannya.
● Sasaran Output (Output Goal), menunjukkan bentuk dan banyaknya output yang akan
dihasilkan oganisasi.
● Sasaran Sistem (System Goal), berhubungan dengan pemeliharaan atau perawatan
organisasi sendiri.
● Sasaran Produk (Product Goal), menggambarkan karateristik produk ataupun jasa
yang akan diberikan kepada konsumen.
● Sasaran Bagian (Sub-unit Goal), menggambarkan sasaran dari suatu bagian atau
satuan kerja. Sebagai alat untuk mencapai sasaran sistem/output organisasi.

2.3.3 Contoh Sasaran

Lembaga Pendidikan Tinggi memiliki sasaran sebagai berikut:

a. Mahasiswa lulus tepat waktu dengan target minimal 80%


b. Lulusan bekerja dalam 6 bulan pertamana dengan target 90%
c. Lulusan siap menjadi entrepreneur dalam 2 tahun pertama, target 50%
d. Dosen pengajar telah mengikuti sertifikasi dan memiliki indeks kinerja akademik
baik target minimal 80%
e. Peningkatan prestasi unggulan bertaraf internasional target minimal 50%
setiap tahunnya

2.4. Kaitan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

Dalam era modern ini, organisasi perlu mengembangkan visi yang jelas, misi yang
mendukung pencapaian visi, tujuan yang dapat dicapai, dan strategi organisasi yang efektif.
Hubungan antara visi, misi, dan perencanaan strategis sangatlah penting dan saling berkaitan.
Visi merupakan gambaran umum tentang keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode
perencanaan, sedangkan misi merupakan gambaran umum tentang upaya-upaya yang akan
dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut. Perencanaan strategis merupakan proses untuk
memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan jumlah sumber
daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke
depan. Semua elemen ini saling membutuhkan dan saling terkait untuk mencapai kesuksesan
organisasi.
Kaitan antara visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi tidak hanya terbatas pada yang
telah dijelaskan sebelumnya. Visi yang jelas dapat menjadi sumber motivasi bagi karyawan
dan anggota organisasi untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan dan strategi yang telah
ditetapkan. Misi yang telah dirumuskan dengan baik dapat menjadi panduan bagi tindakan
organisasi dan keputusan-keputusan yang diambil dalam rangka mencapai tujuan strategis.
Tujuan yang terukur dan terarah dapat menjadi fokus kegiatan organisasi dan memungkinkan
dilakukannya evaluasi kinerja secara berkala untuk memastikan pencapaian tujuan. Selain itu,
strategi yang baik dan terukur dapat membantu organisasi mencapai tujuan dengan lebih
efektif dan efisien. Strategi yang tepat juga dapat membantu organisasi untuk mengantisipasi
perubahan lingkungan yang terjadi dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Dengan begitu, visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Visi memberikan motivasi bagi karyawan untuk bekerja menuju tujuan yang ditetapkan,
sedangkan misi memberikan panduan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Tujuan yang terukur dan terarah menjadi fokus kegiatan organisasi dan
memungkinkan dilakukannya evaluasi kinerja secara berkala untuk memastikan pencapaian
tujuan. Strategi yang baik dan terukur membantu organisasi mencapai tujuan dengan lebih
efektif dan efisien serta mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi. Oleh karena itu,
visi, misi, tujuan, dan strategi harus dirumuskan dan dikelola dengan baik untuk mencapai
keberhasilan organisasi.

Kaitan antara visi, misi, tujuan, dan strategi dapat dilihat dari hubungan antara
elemen-elemen tersebut. Visi dan misi menjadi panduan dalam menentukan tujuan,
sedangkan tujuan menjadi target spesifik yang ingin dicapai. Strategi menjadi pengatur
sumber daya dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan visi. Dalam
keseluruhan proses perencanaan organisasi, visi, misi, tujuan, dan strategi harus terintegrasi
dengan baik untuk mencapai keberhasilan organisasi.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Visi merupakan penetapan tujuan yang universal dan bersifat menyeluruh,


sedangkan misi adalah bagian-bagian dari progam yang telah ditetapkan dalam rangka
pencapaian visi dalam sutu perusahaan/ organisasi. Singkatnya, visi merupakan tujuan
utama sedangkan misi adalah tujuan khusus dalam rangka mencapai tujuan utama
dalam suatu perusahaan/ organisasi.

Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu, memajukan


anggota-anggota dalam organisasi tersebut. Tujuan spesifik dari organisasi bergantung
pada bentuk dan jenis organisasi, sehingga tujuan spesifik tersebut bisa diwujudkan
melalui jenis organisasi yang menjalankan bentuk usaha atau kegiatannya. Sasaran
organisasi merupakan hal yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh suatu organisasai
dalam jangka waktu tertentu. Ada dua jenis sasaran organisasi yaitu Sasaran Resmi
(Official Goal) dan Sasaran yang Sebenarnya Diinginkan (Actual Goal).

Kaitan antara visi, misi, tujuan, dan strategi dapat dilihat dari hubungan antara
elemen-elemen tersebut. Visi dan misi menjadi panduan dalam menentukan tujuan,
sedangkan tujuan menjadi target spesifik yang ingin dicapai. Strategi menjadi
pengatur sumber daya dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan
visi. Dalam keseluruhan proses perencanaan organisasi, visi, misi, tujuan, dan strategi
harus terintegrasi dengan baik untuk mencapai keberhasilan organisasi.

3.2. Daftar Pustaka

WHEELEN,THOMAS L, & HUNGER,J.DAVID (2013), STRATEGIC


MANAGEMENT, ADDISON-WESLEY PUBLISHING COMPANY,
MASSACHUSETTS

Sedarmayanti. Manajemen Strategi. 2014. Bandung: PT Refika Aditama.

Taufiqurokhman. Manajemen Strategik. 2016. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan


Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
Manajemen Strategik dalam Organisasi, Dr Fitri Lukiastuti, SE.,MM dan Muliawan
Hamdani, SE., MSi, cetakan 1, penerbit Caps Yogyakarta 2011

Manajemen Strategik konsep dan aplikasinya, M Taufiq Amir, cetakan 1, penerbit


Raja Grafindo Persada 2011

Anda mungkin juga menyukai