Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT ...............

Oleh : KELOMPOK ....


1.
2.
3.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2023

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan (........., ...........).
............................................................................................................................
...............................................................................................................
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di rumah
sakit.................................................................................................................
(............, ..............).
Manjemen merupakan
............................................................................................................................
.........................................................(Gillies, 2002).

Dengan melihat kenyatan tersebut diatas maka mahasiswa perlu


dibekali keterampilan manajemen yang akan digunakan untuk pengelolaan
pasien, tenaga keperawatan, tenaga non keperawatan, dan lainnya.
Mahasiswa di tekankan untuk menggunakan keterampilan manajemen dan
kepemimpinan pada asuhan klien secara menyeluruh melalui manajemen
layanan keperawatan dan upaya yang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa
FIKes Universitas Dehasen Bengkulu yaitu dengan mengimplekasikan secara
langsung pengetahuan manajerialnya di ruang...................yaitu dengan arahan
dari pembimbing akademik dan pembimbing lahan. Pelaksanaan praktek
tersebut memberikan masukan yang positif, sehingga mahasiswa memiliki
gambaran bagaimana cara mengelola ruangan dengan pendekatan proses
manajemen.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah menyelesaikan program profesi manajemen keperawatan,
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang professional
di tatanan Rumah Sakit.

2
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari praktek manajemen keperawatan ini adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian mengenai unsur-unsur yang ada di ruang
..................., meliputi:
1) Mengidentifikasi unsur input (man, money, material, methode,
marketing, mutu) yang ada di ruang ..................
2) Mengidentifikasi unsur proses (penerapan proses keperawatan,
penerapan proses manajemen pelayanan/operasional keperawatan,
penerapan proses manajemen bimbingan PKK bagi mahasiswa
praktikan di ruang ............Mengidentifikasi unsur output
(efisiensi ruang rawat, hasil evaluasi penerapan SAK, hasil
evaluasi bimbingan PKK, kepuasan kerja karyawan, kepuasan
pasien rawat inap, kepuasan mahasiswa praktek di ruang .............
b. Menganalisa permasalahan yang muncul dari hasil pengkajian di
ruang ............. Membuat perencanaan untuk mengatasi masalah yang
ada di ruang ..................
c. Mengimplementasikan perencanaan yang telah disusun bersama
untuk mengatasi masalah yang ada di ruang ....................................
d. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan dalam
mengatasi masalah yang ada di ......................
e. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilaksanakan di ..................
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip-prinsip
manajemen keperawatan di lapangan
b. Mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal
penerapan manajemen keperawtan.
2. Bagi Perawat Ruangan
Laporan ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar keterlibatan dan tolok
ukur kepala ruangan serta staf keperawatan lainnya dalam

3
mengoptimalkan komunikasi efektif saat timbang terima untuk
meningkatkan keselamatan pasien
3. Bagi Pasien dan Keluarga
Dengan adanya laporan ini, diharapkan pasien dan keluarga mendapatkan
pelayanan yang bermutu dan berkualitas.
4. Bagi Institusi dan Pendidikan
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagi pedoman dan penguat
terhadap teori keperawatan tentang manajemen keperawatan.
D. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Waktu pelaksanaan praktik stase manajemen keperawatan berlangsung
selama ........ hari yang di mulai dari tanggal ....... bulan........... 2023
sampai dengan tanggal .......... bulan......... 2022.
2. Tempat
Tempat pelaksaan praktek stase manajemen keperawatan di laksanakan di
ruang ...................dan FIKes Universitas Dehasen Bengkulu.
E. Pelaksana Kegiatan
Mahasiswa yang melaksanakan praktik manejemen keperawatan
adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners. Tahun
Akademik ........ oleh kelompok ....... dengan nama-nama sebagai berikut:
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Lahan 1 :
Pembimbing Lahan 2 :
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :

Anggota :
1.
2.
3.
4.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan
manajemen. Menurut Stogdill dalam Swanburg (2000), kepemimpinan adalah
suatu proses yg mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun
dan mencapai tujuan
.
B. Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi
sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan
(Huber, 2000). Kelly dan Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen
keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses
manajemen dibagi 14 menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2010).
Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen keperawatan adalah kelompok
dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada
akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses dimana perawat manajer
menjalankan profesi mereka. Manajemen keperawatan memahami dan
memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan.
Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup manajemen keperawatan adalah
manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen asuhan keperawatan.
Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan di rumah sakit yang dikelola
oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak
(kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau
supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan). Keberhasilan
pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan
melaksanakan peran dan fungsinya. Manajemen keperawatan adalah proses kerja
setiap perawat untuk memberikan pengobatan dan kenyamanan terhadap pasien.
Tugas manager keperawatan adalah merencanakan, mengatur, mengarahkan dan

5
mengawasi keuangan yang ada, peralatan dan sumber daya manusia untuk
memberikan pengobatan yang efektif dan ekonomis kepada pasien (Gillies, 2000).

C. Fungsi manajemen keperawatan


Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama
yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing
(kepegawaian), Directing (pengarahan), Controlling
(pengendalian/evaluasi).
2.2.1 Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan fungsi dasar dari manajemen.
Perencanaan adalah koordinasi dan integrasi sumber daya keperawatan
dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai asuhan
keperawatan dan tujuan layanan keperawatan (Huber, 2000).
Perencanaan adalah usaha sadar dan pengambilan keputusan yang
diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan
dimasa yang akan datang oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Siagian, 1992). Suarli dan Bahtiar (2009)
menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu keputusan dimasa yang
akan datang tentang apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat ditinjau
dari proses, fungsi dan keputusan. Perencanaan memberikan informasi
untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara akurat dan efektif
(Swanburg, 2000). Perencanaan yang adekuat dan efektif akan
mendorong pengelolaan sumber yang ada dimana kepala ruangan harus
mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek serta
melakukan perubahan (Marquis dan Huston, 2010). Suarli dan bahtiar
(2009) menyatakan bahwa perencanaan sangat penting karena
mengurangi ketidakpastian dimasa yang akan datang, memusatkan
perhatian pada setiap unit yang terlibat, membuat kegiatan yang lebih
ekonomis, memungkinkan dilakukannya pengawasan. Fungsi
perencanaan pelayanan dan asuhan keperawatan dilaksanakan oleh
kepala ruang. Swanburg (2000) menyatakan bahwa dalam keperawatan,

6
perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien akan menerima
pelayanan keperawatan yang mereka inginkan. Perencanaan kegiatan 16
keperawatan di ruang rawat inap akan memberi petunjuk dan
mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
pelayanan dan asuhan keperawatan kepada klien. Perencanaan di ruang
rawat inap melibatkan seluruh personil mulai dari perawat pelaksana,
ketua tim dan kepala ruang. Tanpa perencanaan yang adekuat, proses
manajemen pelayanan kesehatan akan gagal (Marquis dan Huston,
2010)
.
a. Tujuan Perencanaan
1)
2)
3)
b. Tahap dalam perencanaan :
1)
2)
3)
c. Jenis Perencanaan
1) Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis merupakan...................................
2) Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional...............................................
.
d. Manfaat Perencanaan
1) ..............
2) ..............

e. Keuntungan Perencanaan
1)
2)
3)

7
f. Kelemahan Perencanaan
1)
2)
3)
2.2.2 Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian
adalah ........................................................................................................
.............................................................................................................
(Muninjaya, 2004).

a. Manfaat Pengorganisasian
Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui :
1)
2)
3) DLL
b. Langkah-langkah Pengorganisasian
1)
2) .
3)
2.2.3 Staffing (Kepegawaian)
Staffing merupakan (KONSEP STAFING).

2.2.4 Directing (Pengarahan)


Pengarahan adalah ..................................(KONSEP
PENGARAHAN)
1. Autokratik
Pemimpin ...................................................
2. Demokratis
Pemimpin ....................................................
3. Laissez faire
Pemimpin ....................................................................

8
2.2.5 Controlling (Pengawasan)
Fungsi pengawasan atau pengendalian (controlling) merupakan
(KONSEP PENGAWASAN).
D. Prinsip manajemen keperawatan
Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
1. ..............
2. ...........
3. ...........

9
BAB III
PELAKSANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Profil Ruangan
...............................................................................................................
..................................................................................
.
Adapun visi dan misi Rumah Sakit yaitu :
1. VISI :
.
2. MISI:

3. Motto

B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama .... hari, yaitu tanggal .... maret s/d
... maret ..... dan dilanjutkan dari tanggal ....-....maret dibarengi dengan roll
play meliputi 3 komponen utama : (1) tenaga perawat / M1, (2) sarana dan
prasarana / M2, dan (3) metode pemberian asuhan keperawatan / M3. Data
yang diperoleh, dianalisis dengan analisa SWOT sehingga didapatkan
beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih 1 sebagai prioritas masalah.

10
1. Tenaga dan Pasien (M1-Man)

a. Struktur Organisasi Ruang IRNA RS UNRAM Tahun 2021

KEPALA RUANGAN

KETUA TIM 1 KETUA TIM 2 KETUA TIM 3 KETUA TIM 4

PERAWAT ASOSIATE

1.
2.

Keterangan :
= garis komando
Bagan 3.1 : Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap RS ......
(Sumber :.....................)

Berdasarkan hasil wawancara dan


observasi .................................................................................................

11
b. Tenaga Perawat

Tabel 3.1 Nama-nama Tenaga Perawat di Ruang

Masa Jenjang
No Nama JK Pendidikan Status Pelatihan Keterangan
kerja Karir
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10.
11.

12.
13
14
15
16

10
Tabel 3.2 Distribusi Tenaga Non Keperawatan Berdasarkan
Spesifikasi Pekerjaan di Ruang ..............Tahun ........, sebagai berikut :
No Kualifikasi Jumlah Honor/PT
1. Ahli gizi
2 Administrasi
2. Cleaning Service
Sumber : Ruang ..................
c. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
Perhitungan jumlah tenaga keperawatan menurut Douglas (1984)
dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan pasien untuk setiap
shiftnya seperti tabel berikut:
Tabel 3.3 Jumlah Keperawatan Berdasarkan Klasifikasi
Ketergantungan Pasien Menurut Douglas
Waktu Kebutuhan Perawat
Klasifikasi Pagi Sore Malam
Minimal 0,17 0,14 0,07
Partial 0,27 0,15 0,10
Maksimal 0,36 0,30 0,20
Sumber : Douglas 1984
Sedangkan klasifikasi derajat ketergantungan pasien terhadap
keperawatan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam dengan
kriteria:
(a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
(b) Makan dan minum dilakukan sendiri
(c) Ambulasi dengan pengawasan
(d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
(e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil
(f) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur

11
Perawatan intermediate memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam
dengan kriteria :
(a) Kebersihan diri dibantu, makan, minum, ke toilet dibantu.
(b) Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam
(c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
(d) Terpasang folley catheter, intake, output dicatat
(e) Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur
Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam per 24
jam dengan kriteria:
(a) Segalanya diberikan/dibantu
(b) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam
(c) Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena
(d) Pemakaian suction
(e) Gelisah/ disorientasi/ tidak sadar

Tabel 3.5 Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat


pada tanggal .........di ruang IRNA (metode douglas).
Waktu Kebutuhan Perawat
Klasifikasi Pagi Sore Malam
Minimal
Partial
Maksimal
Sumber : Ruang ........
Ket : pasien dengan ketergantungan
1. Minimal :3
2. Partial :5
3. Maksimal :3

12
Total tenaga perawat:
Pagi :
Sore :
Malam :
+

Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada

tanggal .......di Ruang IRNA adalah : .....+......... + ..........(kepala

ruangan), sehingga total jumlah perawat yaitu ....... orang.

d. Alur Pasien Masuk

............................................................

2. Sarana Dan Prasarana (M2-MATERIAL)


a. Peralatan dan fasilitas
Sarana dan Prasarana didapatkan dari hasil wawancara dan
observasi sebagai berikut :
1) Daftar Infentaris :
JUMLAH
NO. NAMA BARANG KETERANGAN
BARANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

13
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
Sumber : Ruang ..........
2) Alat Non Medik
JUMLAH
NO NAMA BARANG KONDISI
BARANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Sumber : Ruang
3) Linen
JUMLAH
NO. NAMA BARANG KONDISI
BARANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Sumber : Ruang .......

4) Alat Kantor

15
JUMLAH
NO. NAMA BARANG KONDISI
BARANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Sumber : Ruang .....................
5) Daftar penyakit terbanyak 6 bulan terakhir
N Nama Penyakit Jumlah
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber : Ruang .......

16
6) SOP/SAK Ruang ..............
a.
b.
c.
d.
e.
f.
7) Fasilitas untuk petugas kesehatan :
1. Kasur :
2. Karpet plastic :
3. Air galon :
8) Administrasi penunjang :
1) Buku register alat :
2) Buku register pasien keluar :
3) Buku Visite :
4) Buku register Lab :
5) Buku register gizi :
6) Buku TTV :
7) Buku obat :
8) Buku Linen :
9) Buku transfer pasien :
10) Buku Pinjam Meminjam :

17
LOKASI DENAH
RUANG......................... RS ...........................................

Denah ruangan .............RUMAH SAKIT .....................

18
3. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3-Method)
a. Penerapan MAKP
Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat
ditentukan oleh pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan
profesional. Ada 5 metode pemberian asuhan keperawatan profesional
yang sudah ada dan akan terus dikembangkan di masa depan dalam
menghadapi tren pelayanan keperawatan. Untuk memberikan asuhan
keperawatan yang lazim dipakai meliputi metode fungsional, metode
tim, metode kasus, modifikasi metode tim-primer.
1) Metode fungsional
Metode fungsional
merupakan...............................................................................

Kepala Ruangan

Perawat : Perawat : Perawat : Perawat :


Pengobatan Merawat luka Pengobatan Merawat luka

Pasien/klien

Skema 1. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Fungsional

19
2) Metode Tim
Metode ini menggunakan
...............................................................................................
...........................

Kepala Ruangan

Ketua Tim Ketua Tim

Staf Perawat Staf Perawat

Pasien / klien Pasien / klien

Skema 2. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Team nursing

3) Metode primer
Metode penugasan.........................................................

Dokter Kepala Ruangan Sarana RS

Perawat Primer

Pasien / Klien

Perawat Perawat Perawat pelaksana


pelaksana pelaksana jika diperlukan
evening night days

Skema 3. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Primary Nursing

20
4) Metode kasus
Merupakan........................................................................
.

Kepala Ruangan

Staf Perawat Staf Perawat

Pasien / klien Pasien / klien

Skema 4. Sistem Asuhan Keperawatan Case Method Nursing


5) Modifikasi : MAKP Tim-Primer
Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari
kedua sistem. Menurut Ratna S. Sudarsono (2000) penetapan
sistem model MAKP ini didasarkan pada beberapa alasan :
a Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena
perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidikan
S1 Keperawatan atau setara.
b Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena
tanggung jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi
pada berbagai tim.
c Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan
komunitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan
keperawatan terdapat pada primer. Disamping itu, karena saat
ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah lulusan
SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat
primer/ketua tim tentang asuhan keperawatan.
Contoh: untuk ruang model MAKP ini diperlukan 26
perawat. Dengan menggunakan model modifikasi keperawatan
primer ini diperlukan 4 (empat) orang perawat primer (PP)
dengan kualifikasi Ners, di samping seorang kepala ruang rawat
juga Ners. Perawat associate (PA) 21 orang, kualifikasi

21
pendidikan perawat asosiasi terdiri atas lulusan D3 Keperawatan
(3 orang) dan SPK (18 orang). Pengelompokan Tim pada setiap
shift jaga terlihat pada gambar di bawah.

Kepala Ruang

PP1 PP2

PA PA

PA PA

PA PA

7-10 Pasien 7-10 Pasien

(Jadwal diatur Pagi, Sore, Malam dan Libur/Cuti)


Skema 5. Sistem Asuhan Keperawatan Metode Primary Tim (Modifikasi)
6) JCIA (Joint Comition International Acreditation)
Adalah suatu tingkat kualitas pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien yang diharapkan.
Strata-strata dalam sistem
Input Proses Output
Sumber daya Penerimaan pasien Meningkatnya status
Perlengkapan rawat inap kesehatan
Persediaan Pemeriksaan pasien Pelayanan yang efisien
Edukasi terhadap pasien Kepuasan pasien
Pengobatan

22
Tabel 1. Strata – strata dalam sistem JCIA

Misi JCI
Meningkatkan keselamatan dan kualitas perawatan pasien di seluruh
dunia.

Tujuan JCIA
1. Kualitas pelayanan
2. Kepercayaan masyarakat
3. Patient safety ervirontment safety
4. Staff safety
5. Revenue
6. Margin
7. Kesejahteraan karyawan
8. Daya saing
Manfaat JCIA
1. Meningkatkan kepercayaan public
2. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien kepuasan
karyawan
3. Bernegosiasi dengan sumber sumber pembayaran
4. Memperhatikan pasien dan keluarganya, menghormati hak-haknya,
melibatkan mereka dalam proses pelayanan
5. Menciptakan budaya yang terbuka
6. Membangun kepemimpinan yang kolaboratif
Persyaratan umum
1. Izin operasi
2. Ingin meningkatkan kualitas pelayanan

23
3. Mengikuti standar JCI
Standar JCI
1. Patient focus function
a. International patient savety goals
b. Access to care and continuity of care
c. Care of patient
d. Assesment of patient
e. Anasthesia and surgical care
f. Patient and family right
g. Patient and family education
h. Madication managemet and use
2. Organitation function
a. Staff Qualification and education
b. Goverments, leadership and direction
c. Fasility management and savety
d. Management of comunication and information
e. Quality improvement and patient savety
f. Prevention and control of infection
Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Ruang Rawat
1. Mengobservasi dan memberi masukan kepada PP terkait dengan
bimbingan yang diberikan PP kepada PA. Apakah sudah baik.
2. Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP
dan PA.
3. Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan
keperawatan.
4. Mengidentifikasi fakta dan temuan yang memerlukan
pembuktian.
5. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan
melakukan penelitian.
6. Menerapkan hasil-hasil penelitian dan memberikan asuhan
keperawatan .

24
7. Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal melakukan
evaluasi tentang mutu asuhan keperawatan, mengarahkan dan
mengevaluasi tentang implementasi MPKP
8. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan PP dan
memberikan masukan untuk perbaikan.
9. Merancang pertemuan ilmiah untuk membahas hasil
evaluasi/penelitian tentang asuhan keperawatan.
Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Group
Kedudukan
Perawat ketua grup/TIM adalah seorang perawat professional
dalam melaksanakan tugas, bertanggung jawab kepada kepala
ruangan.
Tugas Pokok :
Melaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai
dengan standar profesi serta menggunakan dan memelihara logistic
keperawatan secara efisien dan efektif.
Uraian Tugas :
1.
2. .....
3. .....dll.

Tugas Dan Tanggung Jawab CI


Uraian tugas :
1.
2.
3.
4. .dll

Tugas Dan Tanggung Jawab Perawat Pelaksana


Uraian tugas :

25
1.
2.
3.
4.
5.
6. dll

b. Operan/ Timbang terima


c. Ronde Keperawatan
d. Pengelolaan Sentralisasi Obat
e. Supervisi Keperawatan
f. Discharge Planning
g. Dokumentasi Keperawatan

4. M4 (Money)

Sumber dana Rumah Sakit yaitu :

N
Sumber Dana Presentase (%)
O
1 BPJS
2 Umum
3 Dinas Sosial
BOPTN
4
KEMENDIKBUD
Jumlah
Sumber : wawancara dengan Manajemen keuangan RS
......................
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan dengan salah
satu staff manajemen keuangan RS................, sumber dana
operasional berasal dari BOPTN KEMENDIKBUD, Pendapatan
fungsional dari pendapatan pelayanan rumah
sakit................................................................................
5. M5 (Mutu)
a. Kajian Teori

26
Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait
dengan struktur, proses dan outcome system pelayanan RS
tersebut. Mutu asuhan pelayanan RS juga dapat dikaji dari
tingkat pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat, mutu
pelayanan dan tingkat efisiensi RS. Secara umum aspek
penilaian meliputi evaluasi, dokumen, instrument, audit
(EDIA).

b. Aspek instruktur (input)


Struktur adalah semua input untuk system pelayanan sebuah
RS yang meliputi MI (tenaga), M2 (sarana prasarana) , M3
(metode asuhan keperawatan) , M4 (dana), M5 (Mutu) dan
lainnya. Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika
struktur system RS tertata dengan baik akan lebih menjamin
mutu pelayanan. Kualitas struktur RS diukur dari tingkat
kewajaran,kuantitas,biaya(efisiensi), dan mutu dari masing-
masing komponen struktur.
c. Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter,perawat,dan tenaga
profesi lain yang mengadakan interaksi secara professional
dengan pasien. Interaksi ini di ukur antara lain dalam bentuk
penilaian tentang penyakit pasien,penegakan diagnosis,rencana
tindakan pengobatan ,indikasi pengobatan,indikasi
tindakan,penanganan penyakitdan prosedur pengobatan.
d. Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter,perawat,dan tenaga
profesi lain terhadap pasien.
e. Hasil kajian
2) BOR Pasien( Bed Occuption Rate )
BOR = Jumlah Pasien/jumlah bed x 100%
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal .... maret- .....
maret ....... diruang .......... didapatkan gambaran kapasitas

27
tempat tidur adalah ......... tempat tidur dengan rincian
sebagai berikut :
BOR 1 bulan terakhir yaitu pada bulan ......... tahun.....
Bed Tidak
Jumlah Bed Bed Terpakai Bor
Terpakai

Jadi, BOR pada tanggal .... bulan ,,,,,, adalah %

2. Kepuasan Pasien
Kepuasan keluarga pasien rawat inap didapatkan
dengan menyebarkan angket yang berisi ..... item pertanyaan
pada ..... keluarga pasien yang ada di ruang rawat inap.

Pengukuran tingkat kepuasan klien menggunakan kuesioner


yang berisi .......... pertanyaan dengan pilihan jawaban : “sangant
puas” dengan score 4, “Puas” dengan score 3, “tidak puas”
dengan score 2, “sangat tidak puas” dengan score 1.
Selanjutnya tingkat kepuasan klien dikategorikan sebagai
berikut :
1) Puas : > 75%
2) kurang puas : 65-75%
3) tidak puas : <65%
Berdasarkan penyebaran kuesioner dari ......... klien pada
tanggal ....... di dapatkan hasil bahwa .... orang menyatakan sangat
puas (.... %), dan ...... orang menyatakan kurang puas (......%) dan
dan tidak ada yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan
keperawatan di ruang irna..........

28
Instrumen Kepuasan Pasien Berdasarkan Lima Karakteristik (RATER)

No Karakteristik 1 2 3 4
1 TANGIBLES (KENYATAAN)
a. Perawat memberi informasi tentang administrasi
yang berlaku bagi pasien rawat inap di RS.
b. Perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
ruangan yang Anda tempati.
c. Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat-
alat kesehatan yang digunakan.
d. Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan
fasilitas kamar mandi dan toilet.
e. Perawat selalu menjaga kerapian dan
penampilannya
2 RELIABILITY (KEANDALAN)
a. Perawat mampu menangani masalah perawatan
Anda dengan tepat dan profesional.
b. Perawat memberikan informasi
tentangfasilitasyang tersedia, cara penggunaannya
dan tata tertib yang berlaku di RS.
c. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang harus dipatuhi dalam perawatan Anda.
d. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal
yang dilarang dalam perawatan Anda.
e. Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika
Andamembutuhkan.
3 RESPONSIVENESS (TANGGUNG JAWAB)
a. Perawat bersedia menawarkan
bantuankepadaAnda ketika mengalami kesulitan
walautanpa diminta.
b. Perawat segera menangani Anda ketika sampai di

29
ruangan rawat inap.
c. Perawat menyediakan waktu khusus untuk
membantu Anda berjalan, BAB, BAK, ganti
posisi tidur, dan lain-lain.
d. Perawat membantu Anda untuk memperoleh obat.
e. Perawat membantu Anda untuk pelaksaan
pelayananfoto dan laboratorium di RS ini.
4 ASSURANCE (JAMINAN)
a. Perawat memberi perhatian terhadap keluhan
yang Anda rasakan.
b. Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang
tindakan perawatan yang diberikan kepada Anda.
c. Perawat jujur dalam memberikan informasi
tentang keadaan Anda.
d. Perawat selalu memberi salam dan senyum ketika
bertemu dengan Anda.
e. Perawat teliti dan terampil dalam melaksanakan
tindakan keperawatan kepada Anda.
5 EMPATHY (EMPATI)
a. Perawat memberikan informasi kepada Anda
tentang segala tindakan perawatan yang akan
dilaksanakan.
b. Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila Anda
membutuhkan.
c. Perawat sering menengok dan memeriksa keadaan
Anda seperti mengukur tensi, suhu, nadi,
pernapasan dan cairan infus.
d. Pelayanan yang diberikan perawat tidak
memandang pangkat/status tapi berdasarkan
kondisi Anda.
e. Perawat perhatian dan memberi dukungan moril
terhadap keadaan Anda (menanyakan dan
berbincang-bincang tentang keadaan Anda).

Keterangan:

1 = Sangat tidak puas


2 = kurang Puas
3 = Puas
4 = sangat puas

30
Prioritas masalah
(CONTOH)
1. Belum adanya protap timbang trima di ruangan sesuai dengan komunikasi
efektif
2. .......
3. .......

ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Penyebab Masalah
1 Timbang terima di ns station Belum adanya protap Ketika dianalisis, penyebab
sudah dilaksanakan namun timbang terima di dari tidak sesuainya protap
belum sempurna. ruangan sesuai dengan timbang terima yang
komunikasi efektif dilakukan di ruangan
Tidak ada kegiatan untuk
dikarenakan adanya
timbang terima di ruangan pandemic covid.
pasien

2 Hasil wawancara dengan Kurangnya sarana Belum tetapnya anggota


perawat ruangan, mengatakan prasarana Struktur dari struktur organisasi
bahwa belum ada struktur Organisasi ruangan yang ada di ruangan.
organisasi ruangan yang
menggambarkan struktur
terperinci yang ada di ruangan.
Ruangan hanya memiliki
struktur organisasi secara
umum yang terpajang di Nurse
station.

31
32
Penyelesaian Masalah dengan (CARL)

No Capabillity( Accessibillity Relevacnce Legalisation TOTAL


Masalah
C) (A) (R) (L)
1 Belum adanya
protap timbang
terima di ruangan 3 3 3 3
sesuai dengan
komunikasi efektif 12
2 Kurangnya sarana
prasarana Struktur 1 2 2 1
Organisasi ruangan 6

Prioritas Masalah :
1. Tingginya beban kerja perawat yang menerapkan metode MAKP Tim Murni
2. Discharge planning untuk pendidikan kesehatan belum terdokumentasi secara optimal.
3. Belum adanya protap timbang terima di ruangan sesuai dengan komunikasi efektif

33
e. Plan of action (POA)
Target Indikator/ Target
No Masalah Tujuan Program/ Kegiatan PJ Waktu
keberhasilan
1 Belum adanya protap Timbang terima dilakuakn 1. Menyusun format timbang trima 1. Tersusunnya format timbang
timbang terima di sesuai dengan komunikasi sesuai dengan komunikasi effektif terima sesuai dengan
ruangan sesuai dengan effektif 2. Membentuk penanggung jawab komunikasi effektif
komunikasi efektif timbang terima 2. Terlaksananya proses
3. Melaksanakn timbang trima timbang terima sesuai
sesuai dengan komunikasi effektif komunikasi effektif
4. Mendokumentasikan 3. terdokumentasinya
pelaksanakan timbang terima pelaksanaan timbang terima
2 Kurangnya sarana MAKP berjalan dengan 1. Menyusun Peran dan tugas Terdokumentasinya struktur
prasarana Struktur baik sesuai dengan tugas, dalam struktur organisasi organisasi ruangan serta
Organisasi ruangan peran dan kewenangan 2.Melaksanaan peran dan tugas Penerapan MAPK berjalan
klinisnya serta adanya sesuai dengan struktur organisasi dengan baik
struktur organisasi ruangan 3. Mendokumentasikan
pelaksanaan MAKP.

4. 1.

34
BAB IV
IMPLEMENTASI

A. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan


Sistem MAKP adalah suatu kerangka yang mendefinisikan empat
unsur, yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan
sistem MAKP. (Nursalam, 2009)
Model MAKP terdiri dari :
1. Model Fungsional
2. Model TIM
3. Model Primer
4. Model Kasus
5. Model modifikasi tim primer
Dalam praktik manajemen ini, kelompok memilih model Tim
Modifikasi sebagai model asuhan keperawatan di Ruang............................
1. Persiapan
Pada tahap persiapan seluruh anggota kelompok melakukan orientasi,
analisa situasi ruangan, perencanaan dan pengorganisasian selama .....
hari dari tanggal .... Maret s/d .... Maret 20.... Setelah itu pada hari ke-4
dilaksanakan destiminasi hasil pengkajian, analisa situasi, serta
menyampaikan rencana program kerja atau plan of action (POA).
2. Uji coba
Uji coba dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada tanggal ....... maret ......,
yang meliputi uji coba pemberian asuhan keperawatan yaitu dengan
menggunakan model asuhan keperawatan professional metode tim
modifikasi di masing-masing anggota kelompok berperan sebagai
kepala ruangan, Ketua tim, serta perawat pelaksana atau perawat
associate sesuai peran yang sudah ditetapkan.

35
3. Pelaksanaan
Pada minggu kedua, kelompok mulai melaksanakan asuhan
keperawatan dengan menerapkan model tim modifikasi yang
dilaksanakan secara bergantian berperan sebagai kepala ruangan, ketua
tim, dan perawat pelaksana (jadwal peran dan uraian tugas terlampir).
Disamping itu, setiap anggota kelompok dibagi menjadi 3 shift dinas
yaitu; pagi, sore, dan malam yang dilaksanakan mulai minggu kedua
(jadwal dinas terlampir).
Dengan penetapan MAKP Tim Modifikasi oleh kelompok mulai
pada tanggal ..... Maret s/d .... Maret ......, maka selanjutnya peran
tenaga keperawatan dibagi dalam kategori : kepala ruangan, ketua tim,
dan perawat pelaksana. Adapun bagan model asuhan keperawatan
adalah sebagai berikut:

Kepala Ruangan

Katim 1 Katim 2

PA PA

PA PA

PA PA

Pasien/Klien 7-10 Pasien/Klien 7-10

Gambar 4.1 Sistem MAKP Model Tim Modifikasi


Untuk selanjutnya, susunan kepanitiaan yang digunakan dalam
penerapan MAKP Model Tim Modifikasi di ruang ......Tanggal .....
Maret ...... di Ruang.......:

36
Waktu Kebutuhan Perawat
Klasifikasi Pagi Sore Malam
Minimal
Partial
Maksimal
Sumber : Ruang .........
Ket : pasien dengan ketergantungan
1. Minimal :
2. Partial :
3. Maksimal :

Total tenaga perawat:


Pagi : 3 orang
Sore : orang
Malam : orang
+
Orang perawat

a) Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal ...


maret ..... di Ruang ..... adalah : ... orang perawat +... orang Ketua
Tim + .....orang tenaga (kepala ruangan), sehingga total jumlah
perawat yaitu .... orang.Kebutuhan Tenaga Per Tahun di Ruang .....
b)

= jmlh rata-rata pasien x jmlh rata-rata jam perawatan x jmlh hari/tahun


Jumlah hari/tahun – hari tidak bekerja/tahun x jam kerja/shift

37
DST (sesuai jumlah hari praktik)
1. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan MAKP dilaksanakan pada minggu kedua
tanggal ....... Maret ...... yang meliputi pelaksanaan masing-masing
peran (karu, katim, dan perawat pelaksana) setiap anggota kelompok
dengan berpedoman pada uraian tugas yang telah disepakati serta
pelaksanaan shift jaga.
2. Kelebihan
a. Model MAKP Primer yang dijalankan oleh ruangan :
1) Memungkinkan keperawatan yang menyeluruh.
2) Mendukung proses pelaksanaan keperawatan yang menyeluruh.
3) Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi dan memberikan kepuasan terhadap anggota tim.
3. Hambatan
a. Model MAKP Tim Murni yang dijalankan oleh ruangan :
1) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit
untuk melaksanakan pada waktu waktu sibuk (memerlukan
waktu)
2) Perawat yang belum terampil dan kurang pengalaman
cenderung untuk bergantung atau berlindung kepada perawat
yang mampu.
3) Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam
tim kabur.
b. Model MAKP Tim Modifikasi yang dijalankan oleh mahasiswa
adalah model MAKP baru yang diuji cobakan untuk meminimalisir
hambatan yang terjadi pada model MAKP Murni yang dilaksanakan
oleh ruangan, namun dalam pelaksanaannya juga terdapat beberapa
hambatan, yaitu :
1) Antara Tim 1 dan 2 tidak mengetahui pasien kelolaan masing
masing.

38
4. Konsep Solusi
a. Semua model MAKP baik untuk diterapkan diruangan tetapi
penyesuaian dan pemerataan shif harus diperhatikan dan
dikondisikan sesuai keadaan tenaga diruangan sehingga model
MAKP yang diterapkan berjalan sesuai dengan harapan.
b. Masing-masing petugas diruangan Irna mengetahui peran masing-
masing dari peran kepala ruangan, ketua tim serta perawat
pelaksana.
1) Peran Kepala Ruangan
a) Menerima pasien baru
b) Memimpin rapat
c) Mengevaluasi kinerja perawat
d) Membuat daftar dinas
e) Menyediakan material
f) Perencanaan, pengawasan, pengarahan
g) Membuat perencanaan askep
h) Mengadakan tindakan kolaborasi
i) Memimpin timbang terima
j) Mendelegasikan tugas
k) Memimpin ronde keperawatan
l) Mengevaluasi pemberian askep
m) Bertanggung jawab terhadap pasien
n) Member petunjuk jika pasien akan pulang
o) Mengisi resume keperawatan
2) Peran ketua tim
a) Menerima dan mengkaji klien secara komprehensif
b) Membuat tujuan dan rencana keperawatan
c) Melaksanakan rencana yang telah ditetapkan
d) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
kepada disiplin ilmu lain atau perawat lain
e) Mengevaluasi keberhasilan yang telah dicapai
f) Menerima dan menyelesaikan rencana

39
g) Melakukan rujukan
h) Membuat perjanjian klinik
i) Mengadakan kunjungan rumah
3) Peran Perawat Pelaksana
a) Memberikan askep
b) Mengikuti timbang terima
c) Melaksanakan tugas yang didelegasikan
d) Mendokumentasikan tindakan keperawatan

40
BAB V
EVALUASI
Pada bab ini akan diuraikan evaluasi dari aplikasi model asuhan
keperawatan profesional yang dilaksanakan pada praktik manajemen keperawatan
di ruang ..........dengan implementasi yang dilakukan pada tanggal ..... maret
s/d ....maret ........ Evaluasi MAKP ditekankan pada beberapa komponen yaitu;
timbang terima dll....
A. Evaluasi Struktur
...................................
B. Evaluasi Proses
Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun Maka kegiatan yang
dapat dilakukan antara lain
1. ....
2. .....
C. Evaluasi Hasil
.............................................

41
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Jakarta, Salemba Medika

Nursalam, (2007). Manajemen Keperawatan: Penerapan Dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta, Salemba Medika

Nursalam (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Konsep dan

Praktik.Jakartam Salemba Medika

DLL...............

42

Anda mungkin juga menyukai