Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Asma Bronkial adalah gangguan pernafasan ditandai dengan serangan

berulang kesulitan bernafas terutama saat menghembuskan nafas oleh karena

peningkatan ketahanan aliran udara melalui pernafasan bronkeolus. 

Faktor-faktor penyebab dan pemicu asma antara lain debu rumah, bulu

binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain. Beberapa makanan

penyebab alergi makanan seperti susu sapi, ikan laut, buah-buahan, kacang juga

dianggap berperanan penyebab asma. Polusi lingkungan berupa peningkatan

penetrasi ozone, sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksid (NOX), partikel buangan

diesel, partikel asal polusi (PM10) dihasilkan oleh industri dan kendaraan

bermotor. Makanan produk industri dengan pewarna buatan (misalnya tartazine),

pengawet (metabisulfit), dan vetsin (monosodium glutamat-MSG) juga bisa

memicu asma. Kondisi lain yang dapat memicu timbulnya asma adalah aktifitas,

penyakit infeksi, emosi atau stress.

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Tn. A di ruang IGD

RSUD Dr. Achmad Darwis Suliki, dengan kasus asma bronkhial yang dilakukan

pada tanggal 17 Februari 2017 dapat ditemukan:

1. Kelompok mampu melakukan pengkajian pada Tn. A dengan asma bronkhial

ditemukan:

45
46

- Data Subjektif

Klien mengatakan batuk berdahak, Klien mengatakan sesak napas , Klien

mengatakan ada riwayat asma sebelumnya ± 3 tahun yang lalu, Klien

mengatakan sesak napas muncul karena alergi dingin, Klien mengatakan

demam.

- Data Objektif

Klien tampak sesak napas, p=28x/i, Tampak adanya penggunaan otot

bantu pernapasan, Taktil fremitus menurun kiri dan kanan karena

pengumpulan cairan, gurgling (+), klien tampak meringis kesakitan, Klien

tampak lelah, wajah klien tampak sayu, konjungtiva klien tidak anemis,

2. Kelompok mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada kasus asma

bronkhial seperti inefektif airway b/d penumpukan sekret, hipertermi b/d

proses inflamasi.

3. Kelompok mampu menyusun intervensi keperawatan untuk diagnosa asma

bronkhial

4. Kelompok mampu melaksanakan implementasi keperawatan seuai dengan

intervensi untuk diagnosa asma bronkhial

5. Kelompok mampu melakukan evaluasi terhadap implementasi keperawatan

yang diberikan pada asma bronkhial

6. Kelompok dapat melakukan pendokumentasian asuhan keperwatan pada asma

bronkhial
47

B. SARAN

1. Perawat dan dokter harus berkolaborasi memberikan penanganan yang tepat

pada pasien asma bronkhial

2. Dalam pelaksanaan proses keperawatan hendaknya dilakukan dengan teliti

tentang apa yang terjadi yang dihadapi dengan benar

3. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien Asma bronkhial

hendaknya keluarga dipersiapkan mampu memberikan bantuan yang

dibutuhkan pasien selama pasien berada dirumah nanti.

Anda mungkin juga menyukai