Anda di halaman 1dari 3

Bagian Yunita

KEUNGGULAN BERSAING YANG BERKELANJUTAN


Keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantages) hanya bisa diperoleh
apabila koperasi melakukan inovasi terus menerus, mengembangkan modal sosial, melakukan
pembelajaran organisasi, dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi.

 Inovasi

Inovasi berkaitan dengan proses kreatif dalam menemukan sesuatu yang baru yang dapat mendukung
kesuksesan organisasi. Inovasi merupakan kunci sukses utama bagi keberhasilan koperasi dalam
meningkatkan kinerjanya. Keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantages)
hanya bisa diperoleh apabila koperasi melakukan inovasi terus menerus, mengembangkan modal sosial,
melakukan pembelajaran organisasional, dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
yang terjadi.

 Modal sosial

Modal sosial dimaknai sebagai:


(a) sumber daya aktual dan potensial yang mampu menghasilkan jejaring hubungan kerja yang saling
menghargai dan memaknai,
(b) Kepercayaan dan saling percaya, kepatuhan pada norma-norma sosial, serta jejaring sosial yang dapat
meningkatkan efisiensi masyarakat,
(c) semangat untuk tumbuh bersama dengan membangun informasi dan memanfaatkannya,
mengembangkan kepercayaan, serta menumbuhkan norma-norma untuk saling memberi dan saling
melayani. Pengembangan modal sosial pada koperasi bisa dilakukan secara internal dan eksternal. Modal
sosial internal berkaitan dengan hubungan, jejaring, kepercayaan, dan norma-norma sosial yang dibangun
di dalam tubuh organisasi koperasi. Modal sosial eksternal berkaitan dengan hubungan-hubungan,
jejaring, kepercayaan dan norma-norma yang dibangun dalam lingkungan eksternal koperasi. Modal
sosial eksternal dapat dikembangkan melalui pengembangan hubungan bisnis dengan pihak-pihak lain
seperti perbankan, pemerintah, suplier, investor, pasar kerja, dan lain-lain.

 Pembelajaran organisasi

Pembelajaran organisasi koperasi merupakan proses penciptaan, perolehan, sharing, dan


penerapan pengetahuan, serta melakukan perubahan serta inovasi pada seluruh tingkatan,
yang menghasilkan kinerja yang optimal serta keunggulan bersaing yang maksimal.
Organisasi koperasi yang melakukan proses pembelajaran (process learning) dalam
sistem yang terpadu akan menunjukkan bahwa,
(a) organisasi senantiasa siap bereaksi dan beradaptasi terhadap perubahan dan
(b) organisasi belajar bagaimana memanfaatkan pengalaman pembelajaran
organisasionalnya untuk menghasilkan strategi yang kreatif, dan
(c) kualitas sebuah proses akan tercermin dari adanya berbagai komitmen, termasuk
komitmen untuk berkonsensus.
 Adaptasi Koperasi pada Lingkungan
Lingkungan koperasi merupakan keseluruhan kondisi dan kecenderungan-kecenderungan luar yang
mengelilingi bisnis suatu perusahaan. Secara garis besar lingkungan koperasi terdiri dari Lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal berkaitan dengan keseluruhan kondisi yang
berasal dari dalam koperasi. Lingkungan internal meliputi sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti
yang dimiliki perusahaan Lingkungan eksternal koperasi terdiri dari lingkungan umum, lingkungan
industri dan lingkungan pesaing Analisis lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perencanaan strategi perusahaan dakin menentukan peluang maupun ancaman terhadap perusahaan itu
sendiri. Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis lingkungan dan mengambil suatu
kebijaksanaan strategis yang berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Analisis lingkungan koperasi dapat dilakukan dengan pendekatan Analisis SWOT.

Berikut beberapa alasan pentingnya analisis lingkungan bagi pengembangan koperasi

1.Menentukan faktor-faktor di dalam lingkungan yang merupakan kendala terhadap pelaksanaan strategi
dan tujuan perusahaan koperasi yang sekarang.

2.Menentukan apa saja faktor di dalam lingkungan yang akan memberi peluang pencapaian tujuan yang
lebih besar dengan cara menyesuaikan dengan strategi perusahaan koperasi.

3.Koperasi akan berhadapan dengan risiko bisnis dalam pencapaian tujuannya, sehingga ia harus
mengenali risiko yang mungkin timbul pada saat mencoba mengambil keuntungan dari peluang.

Menurut Stoner (1994), lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Lingkungan eksternal yang memiliki unsur-unsur langsung. Contohnya adalah pelanggan, pemerintah,
pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan lembaga keuangan.
2. Lingkungan eksternal yang memiliki unsur-unsur tindakan tidak langsung, seperti teknologi, ekonomi,
dan politik masyarakat.

Mekanisme pasar koperasi (di mulai di hal 56 bagian paling bawah)

Sedikitnya penerimaan anggota dari pembagian SHU, Terutama:

1. Hasil usaha yang berasal dari nonanggota tidak boleh dibagikan langsung kepada
anggota, karena tidak ada dasar hukumnya.

2. Hasil usaha yang berasal dari anggota, akan didistribusikan berdasarkan jasa anggota.
Semakin besar jasanya semakin besar bagiannya. Tapi harus diingat bahwa, tidak seluruh
hasil usaha dari anggota dibagikan kepada anggota. Hasil usaha yang dibagikan kepada
anggota telah dipotong untuk jasa pengurus, kesejahteraan karyawan, dana pendidikan,
dana pembangunan daerah kerja, cadangan, dan pos-pos lain yang ditetapkan.

Perlunya membedakan orientasi bisnis di pasar internal dengan pasar eksternal, terutama

disebabkan oleh alasan:


1. Koperasi adalah milik anggota, sehingga wajar jika anggota mendapatkan pelayanan
yang lebih baik ketimbang nonanggota yang bukan pemilik koperasi. Hak-hak anggota
harus mendapat perlindungan, agar komitmen mereka terhadap koperasi tetap tinggi.
Hak-hak itu antara lain:
 hak untuk memanfaatkan fasilitas koperasi
 hak untuk melindungi kelompok minoritas

 hak untuk menggunakan dan menarik keuntungan dari badan usaha koperasi.

 hak untuk menerima kembali uang keanggotaan, keuntungan, bonus dan bunga
atas modal saham yang disetor.
 hak untuk menuntut pembayaran kembali kontribusi modal saham dari dana
koperasi karena pengunduran diri dari keanggotaan.

 hak untuk menerima kembali saham dari kekayaan koperasi yang dilikuidasi.

2. Anggota telah menginvestasikan sebagian dananya ke dalam koperasi (simpanan


pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, atau dana-dana lainnya), sehingga wajar jika
ia mendapatkan pelayanan yang lebih baik ketimbang nonanggota yang tidak pernah
menginvestasikan dananya kedalam koperasi. Ada unsur ketidakadilan jika pelayanan
kepada anggota sama dengan pelayanan kepada nonanggota.

Anda mungkin juga menyukai