Anda di halaman 1dari 17

Nama : Pipin Sekartini

No UKG : 202000624707

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) AKSI PPL KE-1 SAMPAI KE-4


PENDIDIKAN PROFESI GURU SEKOLAH DASAR DALAM JABATAN
KATEGORI 2 TAHUN 2022
UNIVERSITAS HAMZANWADI

Lokasi SDIT Al Istiqomah Karawang


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Aksi PPL ke-1:
Berdasarkan hasil evaluasi praktik pembelajaran
dengan model problem based learning perlu adanya
tindak lanjut yang dilakukan. Adapun tujuan dari
RTL Aksi PPL ke-1, yaitu:
a. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik.
b. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran.
c. Memastikan kemajuan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas.
d. Melaporkan keterlaksanaan kegiatan kepada
pihak-pihak terkait.

Tujuan Aksi PPL ke-2:


Berdasarkan hasil evaluasi praktik pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran berkelompok
(cooperative learning) tipe STAD dengan media papan
petak bergambar, perlu adanya tindak lanjut yang
dilakukan. Adapun tujuan dari RTL Aksi PPL ke-2,
yaitu:
a. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
peserta didik.
b. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses pembelajaran.
c. Peserta didik mampu materi ajar dengan
mudah dalam pembelajaran yang menarik.
d. Memastikan kemajuan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas.
e. Melaporkan keterlaksanaan kegiatan kepada
pihak-pihak terkait.

Tujuan Aksi PPL ke-3:


Berdasarkan hasil evaluasi praktik pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah,
perlu adanya tindak lanjut yang dilakukan. Adapun
tujuan dari RTL Aksi ke-3, yaitu:
a. Peserta didik mampu mengerjakan soal
evaluasi HOTS.
b. Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik.
c. Memastikan kemajuan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran dikelas.
d. Melaporkan keterlaksanaan kegiatan kepada
pihak-pihak terkait.

Tujuan Aksi PPL ke-4:


Berdasarkan hasil evaluasi dengan menerapkan
pembelajaran berbasis masalah dengan media video
animasi, perlu adanya tindak lanjut yang dilakukan.
Adapun tujuan dari RTL Aksi ke-4, yaitu:
a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
b. Meningkatkan pembelajaran berbasis
teknologi bagi peserta didik.
c. Membiasakan pendidik dalam menggunakan
teknologi untuk kegiatan belajar mengajar.
d. Memastikan kemajuan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran dikelas.
e. Melaporkan keterlaksanaan kegiatan kepada
pihak-pihak terkait.

Penulis Pipin Sekartini, S.Pd


Tanggal Aksi PPL ke-1: Rabu, 19 Oktober 2022
Aksi PPL ke-2: Selasa, 1 November 2022
Aksi PPL ke-3: Rabu, 16 November 2022
Aksi PPL ke-4: Kamis, 24 November 2022

Situasi: *PPL Aksi-1


Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
belakang masalah, mengapa untuk Aksi PPL ke-1:
praktik ini penting untuk Identifikasi masalah berawal dari hasil refleksi
dibagikan, apa yang menjadi pembelajaran dikelas 6 yang berjumlah 27 peserta
peran dan tanggung jawab didik. Guru menyadari ada kemampuan di Abad 21
anda dalam praktik ini. yang harus dimiliki oleh peserta didik, salah satunya
yaitu critical thinking atau berpikir kritis. Sedangkan
peserta didik di kelas 6 ini belum mampu untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses tanya jawab,
diskusi, serta menyimpulkan suatu masalah. Peserta
didik juga lebih terkesan pasif selama proses
pembelajaran berlangsung.

Praktik pembelajaran ini penting untuk


dibagikan, karena:
Sebagian guru mengalami permasalahan yang sama
yaitu menghadapi peserta didik dengan kemampuan
berpikir kritis yang masih rendah dan pasif dalam
proses pembelajaran. Praktik ini juga dapat
memotivasi para guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif.

Peran dan tanggungjawab dalam praktik


pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai fasilitator dimana guru mendesain
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan menggunakan model pembelajaran
yang sesuai dengan dibantu media yang tepat
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik.

*PPL Aksi-2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
untuk Aksi PPL ke-2:
Identifikasi masalah pada aksi ke-2 dikelas 6 yaitu
berawal dari proses pembelajaran yang belum
mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif
peserta didik. Dalam proses pembuatan proyek atau
produk peserta didik selalu mengikuti contoh yang
diberikan guru, sehingga belum mampu
menciptakan hasil karyanya sendiri.

Praktik pembelajaran ini penting dibagikan,


karena:
Memberikan inovasi terbaru kepada para guru untuk
menerapakan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan yang mampu mengembangkan
kemampuan abad-21 yang diperlukan oleh peserta
didik, selain critical thinking peserta didik juga
diharapkan mampu berpikir kreatif menciptakan
hal-hal yang inovatif.

Peran dan tanggungjawab dalam praktik


pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai motivator dengan memberikan dukungan
pembelajaran berupa bimbingan dan arahan serta
semangat kepada peserta didik yang mengalami
kendala dalam proses pembelajaran.

*PPL Aksi-3
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
untuk Aksi PPL ke-3:
Identifikasi masalah pada aksi ke-3 berawal dari
hasil evaluasi siswa pada pembelajaran yang telah
dilaksanakan, dimana dari 50% siswa kesulitan
menjawab soal-soal HOTS. Adapun tingkatan soal
HOTS yang mampu dijawab siswa masih berada
pada C4, padahal siswa kelas 6 merupakan siswa
kelas atas yang seharusnya sudah terbiasa dengan
soal-soal HOTS, serta kurangnya peran guru dalam
menciptakan pembelajaran yang HOTS.

Praktik pembelajaran ini penting untuk


dibagikan, karena:
Sebagian guru mengalami permasalahan yang sama
yaitu menghadapi peserta didik dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang masih rendah serta
proses pembelajaran yang belum mengarahkan
siswa kepada berpikir tingkat tinggi. Praktik ini juga
dapat memotivasi para guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang inovatif.

Peran dan tanggungjawab dalam praktik


pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai fasilitator dimana guru mendesain
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan menggunakan model pembelajaran
yang sesuai dengan dibantu media yang tepat
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik.

*PPL Aksi-4
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
untuk Aksi PPL ke-4:
Guru belum maksimal dalam penggunaan teknologi
selama proses pembelajaran. Metode ceramah yang
lebih dominan dalam proses pembelajaran tidak
searah dengan prinsip TPACK, dimana guru
seharusnya mulai mencari tahu dan mencoba
menggunakan pembelajaran berbasis teknologi.
Keterbatasan alat dan kemampuan guru menjadi
salah satu latar belakang pembelajaran yang masih
membosankan. Sehingga, guru perlu menguprade
diri guna menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan, serta mampu menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik.

Praktik pembelajaran ini penting dibagikan,


karena:
Memberikan inovasi terbaru kepada para guru untuk
menerapakan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan dengan media pembelajaran berbasis
teknologi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik.

Peran dan tanggungjawab dalam praktik


pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai motivator dengan memberikan dukungan
pembelajaran berupa bimbingan dan arahan serta
semangat kepada peserta didik yang mengalami
kendala dalam proses pembelajaran.

Manfaat RTL Manfaat Rencana Tindak Lanjut, yaitu:


1. Manfaat rencana tindak lanjut bagi peserta
didik, yaitu:
a. Terpenuhi hak peserta didik dalam
mendapatkan pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan.
b. Dapat mengembangkan kemampuan
untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, serta
mengikuti pembelajaran dengan aktif.
c. Memahami materi ajar dengan mudah.
d. Terciptanya iklim diskusi yang baik selama
proses pembelajaran, memudahkan
peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan atau pendapatnya.
2. Manfaat rencana tindak lanjut bagi guru,
yaitu:
a. Sebagai upaya meningkatkan kinerja
pendidik dalam menerapkan proses
pembelajaran yang inovatif.
b. Sebagai bukti pertanggungjawaban
pendidik di sekolah.
3. Manfaat rencana tindak lanjut bagi sekolah,
yaitu:
a. Sebagai bentuk kontribusi sekolah dalam
proses pendidikan yang inovatif.
b. Sebagai bukti akuntabilitas sekolah.

Data temuan yang Data temuan pada PPL Aksi ke-1, yaitu:
digunakan sebagai dasar 1. Berdasarkan hasil penilaian oleh teman
penyusunan RTL sejawat, ketika melaksanakan praktik
mengajar guru telah menerapkan 4C dengan
baik.
2. Guru telah menerapkan seluruh sintaks pada
model pembelajaran problem based learning.
3. Peserta didik lebih aktif melakukan tanya
jawab dan diskusi dengan bimbinga guru.
4. Hasil evaluasi peserta didik pada aksi ke-1,
yaitu 74% peserta didik mendapatkan nilai
diatas KKM >70.

Data temuan pada PPL Aksi ke-2, yaitu:


1. Berdasarkan hasil penilaian oleh teman
sejawat, ketika melaksanakan praktik
mengajar guru telah menerapkan 4C dengan
sangat baik.
2. Seluruh sintaks pada model cooperative
learning tipe group investigation telah
terlaksana.
3. Peserta didik aktif dalam kegiatan
berkelompok, yaitu mengerjakan LKPD dan
memainkan media papan petak bergambar
dengan kelompoknya.
4. Peserta didik mampu menciptakan sebuah
karya teks eksplanasi sesuai dengan tema
yang diberikan oleh guru.
5. Hasil evaluasi peserta didik pada aksi ke-1,
yaitu 89% mendapatkan nilai diatas KKM >70.
Data temuan pada PPL Aksi ke-3, yaitu:
1. Berdasarkan hasil penilaian oleh teman
sejawat, ketika melaksanakan praktik
mengajar guru telah menerapkan 4C dengan
baik.
2. Guru telah menerapkan seluruh sintaks pada
model pembelajaran problem based learning.
3. Peserta didik sudah terbiasa dengan kegiatan
diskusi dan sudah terbiasa untuk melakukan
tanya jawab dengan kelompok lain saat
presentasi.
4. Hasil evaluasi peserta didik pada aksi ke-3,
yaitu 81% mendapatkan nilai diatas KKM >70.

Data temuan pada PPL Aksi ke-4, yaitu:


1. Berdasarkan hasil penilaian oleh teman
sejawat, ketika melaksanakan praktik
mengajar guru telah menerapkan 4C dengan
baik.
2. Guru telah menerapkan seluruh sintaks pada
model pembelajaran problem based learning.
3. Peserta didik sangat tertarik dengan media
video animasi yang ditayangkan oleh guru.
4. Seluruh peserta didik terlibat aktif dalam
proses diskusi.
5. Hasil evaluasi peserta didik pada aksi ke-4,
yaitu 85% mendapatkan nilai diatas KKM >70.

Langkah-langkah Langkah penyusunan RTL:


penyusunan RTL 1. Melaksanakan praktik pembelajaran.
2. Merefleksikan hasil praktik pembelajaran
yang telah diterapkan sesuai dengan model
pembelajaran yang diambil.
3. Menuliskan rencana tindak lanjut dari PPL
Aksi ke-1 sampai ke-4, dengan bimbingan
dosen dan guru pamong.
4. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk
menerapkan kembali praktik pembelajaran
inovatif yang diterapkan sebelumnya, dengan
tambahan perbaikan-perbaikan.
5. Melaksanakan kembali praktik pembelajaran
inovatif dikelas pada semester 2.

Personal yang terlibat dalam Adapun yang terlibat dalam penyusunan RTL,
penyusunan RTL adalah:
1. Kepala sekolah sebagai pemimpin yang
memberi izin untuk pelaksanaan tindak lanjut
dari PPL Aksi ke-1 sampai ke-4.
2. Dosen fasilitator dan guru pamong terkait
konsultasi dan bimbingan penyusunan RTL.
3. Peserta didik yang terlibat selama proses
praktik pembelajaran.
Nama : Pipin Sekartini
No UKG : 202000624707

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SDIT Al Istiqomah Karawang


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Aksi PPL ke-1:
Dengan menerapkan pembelajaran berbasis
masalah, peserta didik mampu:
e. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
f. Terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran

Tujuan Aksi PPL ke-2:


Dengan menerapkan pembelajaran berkelompok
(cooperative learning) tipe STAD dengan media papan
petak bergambar, peserta didik mampu:
f. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
g. Terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran
h. Memahami materi ajar dengan mudah dalam
pembelajaran yang menarik

Tujuan Aksi PPL ke-3:


Dengan menerapkan pembelajaran berbasis
masalah, peserta didik mampu:
e. Mengerjakan soal evaluasi HOTS
f. Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi

Tujuan Aksi PPL ke-4:


Dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah
dengan media video animasi, peserta didik mampu:
f. Meningkatkan motivasi belajar
g. Mengikuti pembelajaran berbasis teknologi
dengan maksimal

Penulis Pipin Sekartini, S.Pd


Tanggal Aksi PPL ke-1: Rabu, 19 Oktober 2022
Aksi PPL ke-2: Selasa, 1 November 2022
Aksi PPL ke-3: Rabu, 16 November 2022
Aksi PPL ke-4: Kamis, 24 November 2022

Situasi: *PPL Aksi-1


Kondisi yang menjadi latar Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
belakang masalah, mengapa untuk Aksi PPL ke-1:
praktik ini penting untuk Identifikasi masalah berawal dari hasil refleksi
dibagikan, apa yang menjadi pembelajaran dikelas 6 yang berjumlah 27 peserta
peran dan tanggung jawab didik. Guru menyadari ada kemampuan di Abad 21
anda dalam praktik ini. yang harus dimiliki oleh peserta didik, salah satunya
yaitu critical thinking atau berpikir kritis. Sedangkan
peserta didik di kelas 6 ini belum mampu untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses tanya jawab,
diskusi, serta menyimpulkan suatu masalah. Peserta
didik juga lebih terkesan pasif selama proses
pembelajaran berlangsung.

Praktik pembelajaran ini penting untuk


dibagikan, karena:
Sebagian guru mengalami permasalahan yang sama
yaitu menghadapi peserta didik dengan kemampuan
berpikir kritis yang masih rendah dan pasif dalam
proses pembelajaran. Praktik ini juga dapat
memotivasi para guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang inovatif.

Peran dan tanggungjawab dalam praktik


pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai fasilitator dimana guru mendesain
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan menggunakan model pembelajaran
yang sesuai dengan dibantu media yang tepat
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik.

*PPL Aksi-2
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
untuk Aksi PPL ke-2:
Identifikasi masalah pada aksi ke-2 dikelas 6 yaitu
berawal dari proses pembelajaran yang belum
mampu menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif
peserta didik. Dalam proses pembuatan proyek atau
produk peserta didik selalu mengikuti contoh yang
diberikan guru, sehingga belum mampu
menciptakan hasil karyanya sendiri.

Praktik pembelajaran ini penting dibagikan,


karena:
Memberikan inovasi terbaru kepada para guru untuk
menerapakan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan yang mampu mengembangkan
kemampuan abad-21 yang diperlukan oleh peserta
didik, selain critical thinking peserta didik juga
diharapkan mampu berpikir kreatif menciptakan
hal-hal yang inovatif.
Peran dan tanggungjawab dalam praktik
pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai motivator dengan memberikan dukungan
pembelajaran berupa bimbingan dan arahan serta
semangat kepada peserta didik yang mengalami
kendala dalam proses pembelajaran.

*PPL Aksi-3
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
untuk Aksi PPL ke-3:
Identifikasi masalah pada aksi ke-3 berawal dari
hasil evaluasi siswa pada pembelajaran yang telah
dilaksanakan, dimana dari 50% siswa kesulitan
menjawab soal-soal HOTS. Adapun tingkatan soal
HOTS yang mampu dijawab siswa masih berada
pada C4, padahal siswa kelas 6 merupakan siswa
kelas atas yang seharusnya sudah terbiasa dengan
soal-soal HOTS, serta kurangnya peran guru dalam
menciptakan pembelajaran yang HOTS.

Praktik pembelajaran ini penting untuk


dibagikan, karena:
Sebagian guru mengalami permasalahan yang sama
yaitu menghadapi peserta didik dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang masih rendah serta
proses pembelajaran yang belum mengarahkan
siswa kepada berpikir tingkat tinggi. Praktik ini juga
dapat memotivasi para guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang inovatif.

Peran dan tanggungjawab dalam praktik


pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai fasilitator dimana guru mendesain
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
menyenangkan menggunakan model pembelajaran
yang sesuai dengan dibantu media yang tepat
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta didik.

*PPL Aksi-4
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
untuk Aksi PPL ke-4:
Guru belum maksimal dalam penggunaan teknologi
selama proses pembelajaran. Metode ceramah yang
lebih dominan dalam proses pembelajaran tidak
searah dengan prinsip TPACK, dimana guru
seharusnya mulai mencari tahu dan mencoba
menggunakan pembelajaran berbasis teknologi.
Keterbatasan alat dan kemampuan guru menjadi
salah satu latar belakang pembelajaran yang masih
membosankan. Sehingga, guru perlu menguprade
diri guna menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan, serta mampu menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik.

Praktik pembelajaran ini penting dibagikan,


karena:
Memberikan inovasi terbaru kepada para guru untuk
menerapakan pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan dengan media pembelajaran berbasis
teknologi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik.

Peran dan tanggungjawab dalam praktik


pembelajaran ini:
Peran guru dalam praktik pembelajaran ini adalah
sebagai motivator dengan memberikan dukungan
pembelajaran berupa bimbingan dan arahan serta
semangat kepada peserta didik yang mengalami
kendala dalam proses pembelajaran.

Tantangan : Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan


Apa saja yang menjadi dalam PPL Aksi-1, adalah:
tantangan untuk mencapai 1. Pada aksi-1 persiapan alat praktik mengajar
tujuan tersebut? Siapa saja belum maksimal, sehingga saat kunjungan
yang terlibat, dosen sempat mundur sampai 30 menit.
2. Peserta didik yang belum terbiasa melakukan
presentasi didepan kelas.
3. Waktu pengambilan video melebihi alokasi
waktu dalam RPP.
4. Ada beberapa peserta didik yang protes saat
pembagian kelompok diskusi.

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan


dalam PPL Aksi-2, adalah:
1. Penggunaan media yang baru bagi peserta
didik, membuat peserta didik lebih fokus
bermain dengan media tersebut dibanding
berdiskusi.
2. Peserta didik yang masih kesulitan
meyampaikan pertanyaan atau pendapatnya
karena malu.
3. Waktu pengambilan video PPL Aksi-2 disaat
jam istirahat, membuat suasana kelas kurang
kondusif karena diluar kelas terdengar ramai.

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan


dalam PPL Aksi-3, adalah:
1. Sudut pengambilan video PPL yang terbatas
karena kelas yang agak sempit.
2. Menciptakan pembelajaran yang HOTS,
dengan peserta didik yang masih terbiasa
dengan pembelajaran LOTS.
3. Guru masih harus memberikan motivasi yang
tinggi kepada peserta didik agar bisa bertanya
jawab dan diskusi aktif.
4. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mengerjakan soal evaluasi.

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan


dalam PPL Aksi-4, adalah:
1. Video animasi yang seharusnya dibuat oleh
guru belum bisa terlaksana karena
keterbatasan waktu pembuatan, sehingga
video animasi yag digunakan masih
bersumber dari video YouTube.
2. Penggunaan Quizizz dalam kegiatan ice
breaking masih sulit karena harus terkoneksi
langsung dengan internet, sedangkan wifi
sekolah tidak sampai dikelas yang digunakan.

Adapun yang terlibat dalam PPL Aksi 1 sampai 4,


adalah:
1. Dosen dan guru pamong, terkait dengan
konsultasi, bimbingan dan kunjungan saat
praktik mengajar.
2. Rekan sejawat yang membatu dalam proses
pengambilan video PPL.
3. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran
dikelas.

Aksi : *Aksi ke-1:


Langkah-langkah apa yang Langkah-langkah yang dilakukan untuk
dilakukan untuk menghadapi tantangan PPL Aksi ke-1:
menghadapi tantangan 1. Menyiapkan alat pendukung pembelajaran
tersebut/ strategi apa yang yang digunakan dalam PPL Aksi ke-1. Seperti
digunakan/ bagaimana menyiapkan proyektor, speaker, tripod,
prosesnya, siapa saja yang kamera, dll.
terlibat / Apa saja sumber 2. Meminta bantuan rekan sejawat untuk
daya atau materi yang membantu dalam perekaman video
diperlukan untuk pembelajaran PPL Aksi ke-1.
melaksanakan strategi ini 3. Menyiapkan perangkat yang terhubung
dengan google meet, untuk menerima
kunjungan dari dosen dan guru pamong.
4. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan aktif pada PPL Aksi ke-
1.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi


tantangan:
Pada praktik pembelajaran Aksi ke-1, guru
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
atau problem based learning dengan menggunakan
media powerpoint dan video yang diunduh dari
YouTube. Kemudian, bekerja sama dengan semua
pihak yang terlibat sehingga praktik pembelajaran
Aksi ke-1 dapat terlaksana dengan baik.

Yang terlibat menghadapi tantangan PPL Aksi ke-


1, adalah:
1. Dosen dan guru pamong terkait dengan
konsultasi, bimbingan dan kunjungan
praktik.
2. Rekan sejawat dalam membantu pengambilan
video praktik pembelajaran.
3. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran
dikelas.

Sumber atau materi yang diperlukan untuk


melaksanakan strategi PPL Aksi ke-1:
1. Buku guru dan siswa: Indriyastuti. 2020. Dunia
Matematika 6: Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
2. Video Video pembelajaran unsur-unsur lingkaran.
Youtube https://youtu.be/ODfzoPdE28E
3. Video pembelajaran mencari nilai π. Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=4F6XB6Ml0Oo
4. Modul ajar matematika, materi lingkaran yang
dibuat oleh guru.

*Aksi ke-2
Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan PPL Aksi ke-2:
1. Menyiapkan alat pendukung pembelajaran
yang digunakan dalam PPL Aksi ke-2. Seperti
menyiapkan proyektor, speaker, tripod,
kamera, dll.
2. Meminta bantuan rekan sejawat untuk
membantu dalam perekaman video
pembelajaran PPL Aksi ke-2.
3. Menyiapkan perangkat yang terhubung
dengan google meet, untuk menerima
kunjungan dari dosen dan guru pamong.
4. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dan memotivasi peserta didik
sehingga peserta didik dapat berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi


tantangan:
Pada praktik pembelajaran Aksi ke-2, guru
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
atau cooperative learning dengan menggunakan
media powerpoint dan video yang diunduh dari
YouTube. Kemudian, bekerja sama dengan semua
pihak yang terlibat sehingga praktik pembelajaran
Aksi ke-2 dapat terlaksana dengan baik.
Yang terlibat menghadapi tantangan PPL Aksi ke-
2, adalah:
1. Dosen dan guru pamong terkait dengan
konsultasi, bimbingan dan kunjungan
praktik.
2. Rekan sejawat dalam membantu pengambilan
video praktik pembelajaran.
3. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran
dikelas.

Sumber atau materi yang diperlukan untuk


melaksanakan strategi PPL Aksi ke-2:
1. Buku guru dan siswa: Barmin. 2020. Tematik
6 Tema 4 Globalisasi. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
2. Video pembelajaran: Youtube. Aneka belajar.
Dampak globalisasi:
https://www.youtube.com/watch?v=B8eQd6F
hf8A
3. Video pembelajaran: Youtube Ant Toon
Chanel. Cara penyusunan teks eksplanasi
https://www.youtube.com/watch?v=Wy3MtIY
ZebI
4. Modul ajar yang dibuat oleh guru

*Aksi ke-3
Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menghadapi tantangan PPL Aksi ke-3:
1. Menyiapkan alat pendukung pembelajaran
yang digunakan dalam PPL Aksi ke-3. Seperti
menyiapkan proyektor, speaker, tripod,
kamera, dll.
2. Meminta bantuan rekan sejawat untuk
membantu dalam perekaman video
pembelajaran PPL Aksi ke-3.
3. Menyiapkan perangkat yang terhubung
dengan google meet, untuk menerima
kunjungan dari dosen dan guru pamong.
4. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan aktif pada PPL Aksi ke-
3.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi


tantangan:
Pada praktik pembelajaran Aksi ke-3, guru
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
atau problem based learning dengan menggunakan
media powerpoint dan video yang diunduh dari
YouTube. Kemudian, bekerja sama dengan semua
pihak yang terlibat sehingga praktik pembelajaran
Aksi ke-3 dapat terlaksana dengan baik.
Yang terlibat menghadapi tantangan PPL Aksi ke-
3, adalah:
1. Dosen dan guru pamong terkait dengan
konsultasi, bimbingan dan kunjungan praktik.
2. Rekan sejawat dalam membantu pengambilan
video praktik pembelajaran.
3. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran
dikelas.

Sumber atau materi yang diperlukan untuk


melaksanakan strategi PPL Aksi ke-3:
1. Buku guru dan siswa: Barmin. 2020. Tematik
6 Tema 5 Globalisasi. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
2. Video pembelajaran: Youtube. Aneka belajar.
Tri Dewi08. Magnet, sifat magnet
https://www.youtube.com/watch?v=mgKTvx7
jmQ4
3. Video pembelajaran: Youtube Hy Hello Haya.
Pengisian daftar riwayat hidup:
https://www.youtube.com/watch?v=RpYbHm
Z3LhQ

Langkah-langkah yang dilakukan untuk


menghadapi tantangan PPL Aksi ke-4:
1. Menyiapkan alat pendukung pembelajaran
yang digunakan dalam PPL Aksi ke-4. Seperti
menyiapkan proyektor, speaker, tripod,
kamera, dll.
2. Meminta bantuan rekan sejawat untuk
membantu dalam perekaman video
pembelajaran PPL Aksi ke-4.
3. Menyiapkan perangkat yang terhubung
dengan google meet, untuk menerima
kunjungan dari dosen dan guru pamong.
4. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan aktif pada PPL Aksi ke-
4.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi


tantangan:
Pada praktik pembelajaran Aksi ke-4, guru
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
atau problem based learning dengan menggunakan
media powerpoint dan video yang diunduh dari
YouTube. Kemudian, bekerja sama dengan semua
pihak yang terlibat sehingga praktik pembelajaran
Aksi ke-4 dapat terlaksana dengan baik.

Yang terlibat menghadapi tantangan PPL Aksi ke-


4, adalah:
1. Dosen dan guru pamong terkait dengan
konsultasi, bimbingan dan kunjungan
praktik.
2. Rekan sejawat dalam membantu pengambilan
video praktik pembelajaran.
3. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran
dikelas.

Sumber atau materi yang diperlukan untuk


melaksanakan strategi PPL Aksi ke-4:
1. Buku guru dan siswa: Indriyastuti. 2020.
Dunia Matematika 6. Solo: PT Tiga
Serangkai Pusaka Mandiri.
2. Video animasi tentang bangun ruang.
Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=mSoK
yLJehY
3. Video pembelajaran tentang bangun ruang:
Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=UUlG
dlUfdXw

Refleksi Hasil dan dampak PPL Aksi ke-1:


Bagaimana dampak dari aksi Pada PPL Aksi ke-1 dengan menggunakan model
dari Langkah-langkah yang pembelajaran berbasis masalah diperoleh hasil
dilakukan? Apakah hasilnya evaluasi yang baik, sikap percaya diri peserta didik
efektif? Atau tidak efektif? mulai tumbuh dengan baik. Sehingga dapat
Mengapa? Bagaimana respon disimpulkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan
orang lain terkait dengan untuk menghadapi tantangan sudah efektif untuk
strategi yang dilakukan, Apa mencapai tujuan yang diharapkan.
yang menjadi faktor Respon dari teman sejawat dan kepala sekolah
keberhasilan atau sangat mendukung inovasi pembelajaran yang
ketidakberhasilan dari dilakukan dengan menggunakan model
strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran berbasis masalah dimana model
pembelajaran dari tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir
keseluruhan proses tersebut peserta didik.
Faktor yang dapat menentukan keberhasilan dari
PPL Aksi ke-1 ini adalah penguasaan kelas yang
dilakukan dengan baik oleh guru, penguasaan
materi serta model yang akan digunakan. Semua
pihak yang terlibat dengan baik mampu menentukan
keberhasilan dari aksi ke-1 ini.
Pembelajaran dari PPL Aksi ke-1 ini adalah selalu
melakukan koordinasi dengan semua pihak yang
terlibat sehingga proses praktik pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik. Keinginan guru untuk
selalu mengupgrade diri sehingga terciptanya
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

PPL Aksi ke-2:


Dampak dari Aksi PPL ke-2 dengan menggunakan
model pembelajaran cooperative learning yang
dipadukan dengan media pembelajaran papan petak
bergambar efektif meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif peserta didik. Hal ini dilihat dari
hasil pengerjaan LKPD oleh peserta didik, selain itu
keaktifan peserta didik juga mulai meningkat
sehingga pembelajaran tidak hanya teacher center.
Adapun respon dari peserta didik terhadap model
pembelajaran yang diterapkan oleh guru, membuat
peserta didik sangat tertarik dan suasana
pembelajaran menjadi menyenangkan.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan
oleh kompetensi guru dalma mengelola pembelajaran
terutama dalam hal pemilihan model dan media yang
digunakan.
Pembelajaran yang dapat diambil dari PPL Aksi ke-2
ini yaitu, sebagai seorang guru kita harus mampu
memfasilitasi dan memotivasi peserta didik untuk
menciptakan hal-hal baru, tentunya kita sebagai
seorang guru juga harus mencontohkannya terlebih
dahulu. Bahwa guru itu kreatif serta mampu
menciptakan berbagai media pembelajaran yang
menyenangkan.

PPL Aksi ke-3:


Pada PPL Aksi ke-3 dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah diperoleh hasil
evaluasi yang baik, sikap percaya diri peserta didik
mulai tumbuh dengan baik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan
untuk menghadapi tantangan sudah efektif untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Respon dari teman sejawat dan kepala sekolah
sangat mendukung inovasi pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah dimana model
tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir
peserta didik.
Faktor yang dapat menentukan keberhasilan dari
PPL Aksi ke-3 ini adalah penguasaan kelas yang
dilakukan dengan baik oleh guru, penguasaan
materi serta model yang akan digunakan. Semua
pihak yang terlibat dengan baik mampu menentukan
keberhasilan dari aksi ke-3 ini.
Pembelajaran dari PPL Aksi ke-3 ini adalah selalu
melakukan koordinasi dengan semua pihak yang
terlibat sehingga proses praktik pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik. Keinginan guru untuk
selalu mengupgrade diri sehingga terciptanya
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

PPL Aksi ke-4:


Dampak dari PPL Aksi ke-4 yang telah dilaksanakan
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah dengan penggunaan media berbasis
teknologi sangat efektif meningkatkan motivasi
belajar peserta didik serta memaksimalkan
penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Respon dari peserta didik sangat positif, berdasarkan
hasil refleksi pembelajaran siswa sangat sedang
menonton video animasi.
Faktor yang dapat menentukan keberhasilan dari
PPL Aksi ke-4 ini adalah penguasaan kelas yang
dilakukan dengan baik oleh guru, penguasaan
materi serta model yang akan digunakan. Semua
pihak yang terlibat dengan baik mampu menentukan
keberhasilan dari aksi ke-4 ini.
Pembelajaran dari PPL Aksi ke-4 ini adalah selalu
melakukan koordinasi dengan semua pihak yang
terlibat sehingga proses praktik pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik. Keinginan guru untuk
selalu mengupgrade diri sehingga terciptanya
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai