Nama Peneliti
Ketua Peneliti:
Lisa Natalia Manik (A1F120032)
Anggota:
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................. 1
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
LAMPIRAN...................................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kreativitas seni salah satu potensi yang dimiliki anak dan perlu
dikembangkan sejak usia dini. Setiap anak memiliki kemampuan, bakat, kreativitas
yang berbeda. Maka dari itu peran orang tua dan guru sangatlah penting disini. Di
sekolah guru bertugas untuk membina dan merangsang aspek perkembangan yang
ada pada anak salah satunya adalah aspek perkembangan seni. Untuk
mengembangkan kreativitas seni anak banyak sekali metode dan kegiatan yang bisa
digunakan salah satunya kegiatan finger painting.
Menurut Sumanto Finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar
yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna (bubur warna) secara
langsung dengan jari tangan secara bebas di bidang gambar, batasan jari disini
adaalah semua jari tangan, telapak tangan, sampai pergelangan tangan (Evivani &
2
1.3 Identifikasi Masalah
1. Pembelajaran seni di kelas masih kurang bervariasi
2. Kreativitas seni anak kurang tersalurkan karena dalam aktivitas seni hanya
menggunakan satu metode saja yaitu mewarnai
3. Strategi yang digunakan guru kurang bervariasi
3
media dan metode yang menyenangkan, dan dapat memberikan kepuasan
tersendiri bagi anak.
4
5
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Menurut Sari, Nurlita, dan Khotimah, (2018) menjelaskan bahwa seni adalah
salah satu aspek perkembangan yang penting untuk anak usia dini, karena seni
merupakan kemampuan perkembangan dasar pada anak untuk dapat
mengembangkan kreativitas, daya cipta, imajinasi, serta kepribadian anak.
Bakat seni merupakan cara berpikir seseorang tentang seni dan secara
struktur bakat seni terdiri dari tiga bagian yaitu persepsi, produksi, dan refleksi
(Gardner dalam Stinson, 1991). Seni rupa merupakan perwujudan imajinasi
seseorang tanpa batas dalam berkarya ( Lita&Assegaf, 2018 dalam Pertiwi,
D.M., & Mayar, F 2020 ).
Seni adalah hasil atau proses kerja dan gagasan manusia melibatkan
kemampuan trampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan piker untuk
menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan keindahan, keselarasan, bernilai
seni dan lainnya (Sumanto 2015). Seni merupakan gagasan manusia yang
diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga dapat menciptakan suatu
karya yang indah dan bermakna (Destiani, 2016 dalam Pertiwi, D.M., & Mayar,
F 2020).
Pengertian seni adalah suatu bentuk ungkapan dan penampilan yang tidak
pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam (Aristoteles dalam
Abdullah 2011, dalam Syisva Nurwaita 2020). Seni adalah hasil atau proses
kerja dan gagasan manusia yang melibatkan kemampuan terampil, kreatif,
kepekaan indra, kepekaan hati dan pikir untuk menghasilkan suatu karya yang
memiliki kesan keindahan, keselarasan, bernilai seni dan lainnya. Melalui seni
anak dapat mengembangkan fisik dan mental, serta potensi-potensi anak yang
sangat penting bagi pertumbuhan anak secara utuh (Salam et al., 2020).
5
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa seni yaitu gagasan,
ide, imajinasi yang diekpresikan akan menghasilkan berupa hasil karya yang
imajinatif, kreatif, estetis dan bermakna.
2.1.2 Kreativitas
a. Konsep Kreativitas
Di era modern sekarang ini membuat kehidupan harus lebih variatif.
Kreativitas muncul sejak usia dini dan dapat dilihat saat anak sedang bermain
dan bebas mengeksplor. Sedikit demi sedikit, kreativitas anak akan terlihat
karena pada hakikatnya anak usia dini adalah anak yang aktif dan suka
mengeksplor lingkungannya.
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan,
dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengembangkan
pemikiran dan aktivitas (Indrayasa & Suryanti, 2020). Munandar dalam Mulyani
(2019), menyatakan bahwa kreativitas didefinisikan menjadi empat aspek yakni:
pribadi, proses, pendorong, produk. Pertama definisi pribadi, yakni kreativitas
mencerminkan keunikan individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Kedua proses, merupakan bersibuk diri secara kreatif yang menunjukkan
kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir. Ketiga pendorong,
merupakan kondisi dalam diri sendiri berupa keinginan untuk menciptakan
sesuatu secara kreatif, dan kondisi diluar yang mendorong seseorang untuk
berfikir kreatif. Keempat produk, merupakan suatu karya yang baru dan dapat
dikatakan kreatif ketika bermakna bagi individu dan lingkungan pada umumnya.
Kreativitas adalah bagian dari pendidikan yang berperan sebagai
pengembang dan peningkatan ide-ide kreativ melalui imajinasi, pola pikir, hasil
karya yang dapat menciptakan estetika yang sangat berkesan untuk
6
keahlian. Sebab itu, setiap anak memiliki potensi seni yang perlu digali dan
dikembangkan lebih jauh sesuai tahapan usia nya.
Kreativitas merupakan kemampuan anak dalam menghasilkan sesuatu yang
baru, baik berupa karya maupun gagasan (Yulia, 2019). Seseorang dapat
dikatakan kreatif apabila mampu menggabungkan apa yang sudah ada dengan
gagasannya sendiri, yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang berbeda dan
orisinal atau tidak ada sebelumnya (Rapiatunnisa, 2022).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah
proses menemukan suatu gagasan, ide, produk baru. Oleh sebab itu, kreativitas
perlu dikembangkan sejak usia dini karena usia ini anak lebih mudah untuk
menyerap stimulus yang merangsang kreativitas.
b. Indikator Kreativitas
Kreativitas anak usia dini memiliki ciri khas tersendiri. Kreativitas anak
didasari oleh ide dan pertumbuhan imajinasi dan fantasi anak. Anak yang
kreatif sangat peka terhadap rangsangan atau stimulasi dari dalam maupun
luar. Mereka tidak dibatasi oleh bingkai apapun. Hal itu berarti mereka
memiliki kebebasan dalam bertindak. Anak-anak kreatif juga cenderung
terlibat dalam aktivitas. Kreativitas anak usia dini juga ditandai dengan
kemampuannya untuk membentuk citra spiritual, sebuah konsep tentang apa
yang tidak ada sebelumnya. Anak usia dini juga memiliki fantasi dan
imajinasi untuk membentuk konsep seperti dunia nyata. Indicator kreativitas
pada anak usia dini adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan berpikir lancer (Fluency), yaitu mencetuskan banyak
gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, pertanyaan, memberikan
banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal serta selalu
memikirkan lebih dari satu jawaban.
2. Keterampilan berpikir luwes (Flexsibility) , yaitu menghasilkan
gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari
banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
7
3. Keterampilan berpikir orisional (Originality) , yaitu mampu
melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang
tidak lazim untuk mengungkapkan diri, serta mampu membuat
kombinasi-kombinasi yang lazim dari bagian-bagian atau unsur-
unsur.
4. Keterampilan memerinci (Elaborasi), yaitu mampu memperkaya dan
mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan menambahkan atau
memerinci secara detail dari suatu obyek gagasan, atau situasi
sehingga menjadi lebih menarik.
d. Manfaat Kreativitas
8
berkreativitas sesuai dengan kemampuannya (Septiani & Kejora, Tatu Rohamah
2021).
9
Fingers painting dapat mengembangkan ekspresi melalui media lukis dan
gerak jari dan tangan, mengembangkan fantasi, imajinasi dan kreasi, melatih
otot-otot tangan dan jari, kecakapan kombinasi warna, memupuk perasaan
terhadap gerakan tangan, dan memupuk keindahan (Bipath & Nkabinde,
2018; Nshimbi et al., 2020; Rudolph et al., 2019).
Provinsi Jambi adalah salah satu wilayah yang ada di Indonesia lebih
tepatnya di Pulau Sumatera. Setiap wilayah yang ada di Indonesia memiliki
berbagai macam kearifan lokal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal
(local). Dalam Kamus Inggris Indonesia Echols dan Syadily, local berarti
setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara
umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-
gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik,
yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya (dalam Susmawati,
2020).
10
situasi. Sedangkan lokal menjukkan ruang interaksi dimana peristiwa atau situasi
itu terjadi (Sugianto, 2015).
Kearifan lokal di Provinsi Jambi salah satunya ada pada bidang seni yaitu
seni lukis. Provinsi Jambi dikenal dengan daerah sentra batiknya yang mampu
menghasilkan keragaman corak dan motif sesuai dengan kultur masyarakat dari
lingkungan disekitar Jambi yang terinspirasi dari tanaman maupun hewan,
seperti motif Angso Duo, Kaca Piring, Bungo Teratai, Bungo Melati, Durian
Pecah, Kupu,-kupu, Tampuk Manggis, Kembang Duren, Bungo Tanjung, dan
lain sebagainya (Susanti, 2020).
1. (Mia Andini, Meningkatkan Kreativitas Peserta Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
Didik Dalam Melukis Melalui Teknik kreativitas siswa dalam melakukan seni lukis dengan
2019)
Finger Painting Pada Pelajaran Seni teknik Finger Painting pada mata pelajaran seni budaya
Budaya di kelas I dan terdapat perbedaan peningkatan
kreativitas yang terjadi antara kelas eksperimen dan
2 (Haryani et al., Peningkatan Kemampuan Anak Dalam Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
Mengenal Warna Melalui Kegiatan telah dilaksanakan pada III siklus 3 kali pertemuan
2021)
Finger Painting Di Tk Rahayu setiap siklus maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan
Samarinda finger painting pada siswa di TK Rahayu Samarinda
mampu meningkatkan kemampuan mengenal warna
melalui kegiatan finger painting.
3 (Larasati Nur Studi Literatur Pengaruh Finger Finger painting adalah jenis kegiatan membuat gambar
Painting Terhadap Perkembangan Seni yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan
Indah Prawesti
Lukis Anak Usia Dini warna (bubur warna) secara langsung dengan jari
et al., 2021) tangan secara bebas di bidang gambar, batasan jari
disini adalah semua jari tangan, telapak tangan, sampai
pergelangan tangan. Dalam penelitian ini finger
painting sangat berpengaruh untuk meningkatkan seni
lukis Anak Usia Dini
4 (Mayar et al., Analisis Pembelajaran Seni melalui Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengenalkan
Finger painting pada Anak Usia Dini konsep Seni pada anak dengan memadukan media
2022)
Finger painting dapat mengembangkan seni anak usia
dini di TK Harapan Kami. Dampak hasil penelitian
adalah finger painting bermanfaat dalam
mengembangkan kreativitas pribadi anak yang
mandiri, penuh imajinasi dan mengasah bakat dalam
pembelajaran Seni.
5 (Dhafet, 2018) Meningkatkan Kreativitas Anak Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas
Melalui Kegiatan Finger Painting Di mengajar guru pada siklus I diperoleh persentase
Kelompok B TK Negeri Pembina ketercapaian sebesar 73%, aktivitas belajar anak didik
11
Kendari diperoleh persentase ketercapaian sebesar 67% dan
hasil belajar anak siklus I mencapai persentase sebesar
71,4%. Pada siklus II, persentase ketercapaian aktivitas
mengajar guru mengalami peningkatan menjadi 93%,
persentase ketercapaian aktivitas belajar anak didik
juga mengalami peningkatan menjadi 92% dan hasil
belajar anak berupa peningkatan kreativitas anak
melalui kegiatan finger painting meningkat sebesar
90,4%.
12
Mayar, 2020) dalam Mengembangkan Kreativitas finger painting di TK meningkatkan perkembangan
Seni Anak di Taman Kanak-Kanak kreativitas anak. Hasil temuan ini didasarkan atas
temuan kelebihan kegiatan melukis dengan jari yaitu
merupakan kegiatan sederhana, sesuai dengan
kebutuhan anak, kegiatan yang menarik dan kreatif,
serta tujuan dan manfaat melukis dengan jari terhadap
perkembangan kreativitas anak.
Penelitian yang relevan pada bab ini mengemukakan hasil penelitian terdahulu yang
memiliki hubungan atau kesamaan materi yang akan penulis teliti, yaitu tentang
“Pengembangan Media Pembelajaran Seni Melalui Kegiatan Finger Painting
Berbasis Kearifan Lokal Jambi Untuk Meningkatkan Kreativitas Seni Anak
Kelompok B TK Pertiwi 1 Kota Jambi”. Penelitian terdahulu bisa berbentuk
laporan penelitian, maupun jurnal yang memiliki fokus kajian sama dengan
penelitian ini. Penelitian terdahulu tersebut menjadi acuan untuk membedakan dan
menempatkan posisi penelitian yang akan penulis lakukan.
Pada penelitian ini penulis juga menambahkan media pinger painting
berbasis kearifan Lokal Jambi Untuk Meningkatkan Kreativitas Seni Anak
Kelompok B. Kelebihan dari hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kreativitas anak dalam mengenal seni melalui pinger painting berbasis kearifan
lokal dan membuat anak mengenal budaya kearifan lokal termasuk kearifan lokal
budaya jambi serta untuk mengembangkan kekurangan kekurangan dari penelitian
terdahulu.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
15
9. Revisi produk. Perbaikan produk apabila ditemukan kelemahan pada ujicoba
skala luas.
10. Pembuatan produk masal. Produk final yang dihasilkan diproduksi secara masal
untuk dapat digunakan secara optimal.
Setiap langkah dalam penelitian R&D harus dilaksanakan secara berurutan agar
menghasilkan produk yang benar-benar valid. Terdapat beberapa langkah lain yang
mungkin berbeda karena dikembangkan oleh ahli yang berbeda. Namun secara
umum, langkah-langkah diatas telah secara luas diterima dan digunakan dalam dunia
pendidikan Indonesia. Banyak mahasiswa mengguakan langkah-langkah diatas
untuk menyelesaikan studinya. Penelitian R&D saat ini banyak diterapkan dalam
skripsi dan thesis mahasiswa. Model penelitian ini memang cukup rumit dan
membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikannya. Namun apabila
dikerjakan dengan baik dapat memberikan kebermanfaatan yang tinggi bagi orang
lain.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan rentan waktu dari bulan Maret 2023.
c. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak TK Pertiwi 1 berjumlah 10 orang
anak. Keadaan anak-anak TK Pertiwi 1 memiliki keanekaragaman seperti anak TK
pada umumnya, mulai dari pola berfikir, masalah ekonomi, tingkah laku maupun
bakat dan minat yang saling berbeda satu sama lainnya.
16
3.3 Teknik Pengumpul Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi (Obsevation) atau pengamatana menurut Nana Syaodih
Sukmadinata (2013, hlm. 220) merupakan teknik atau cara pengumpulan data dengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
2. Catatan lapangan
Catatan lapangan bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang terjadi selama
proses kegiatan terjadi pada saat uji coba kegiatan finger painting di TK Pertiwi 1
Kota Jambi.
3. Dokumentasi
Dokumetasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
(Sugiyono, 2013, hlm. 329). Sementara Sukmadinata (2013, hlm. 221) menyebutnya
dengan studi dokumeter (dokumentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan
data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, maupun elektronik. Dokumentasi digunakan karena dapat
memberikan gambaran yang
jelas mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari
pengembangan media pembelajaran seni melalui kegiatan finger painting untuk
meningkatkan kreativitas seni di TK Pertiwi 1 Kota Jambi.
No.
No. Variabel Indikator Deskriptor Jumlah
Item
1 Kreativitas Fluency 1. Anak mampu mengembangkan 1,2,3 3
(kelancaran) ide dan gagasan yang sudah ada
17
2. Anak mampu membuat karya
finger painting berbasis kearifan
lokal yang berbeda
1. Anak mampu menceritakan
hasil karyanya
2. Anak memiliki gagasan yag
beragam dari berbagai bidang
dalam melakukan kegiatan
finger painting berbasis kearifan
Flexsibility
lokal. 4,5,6,7 4
(keluwesan)
3. Anak dapat melihat masalah
dari sudut pandangnya
4. Anak mampu menirukan
gambar finger painting berbasis
kearifan lokal yang telah
dicontohkan
Skor Nilai
No Item Ket
BB MB BSH BSB
1. Anak mampu mengembangkan ide yang
sudah ada
2. Anak mampu mengembangkan gagasan
yang sudah ada
3. Anak mampu membuat karya finger
painting berbasis kearifan lokal Jambi
4. Anak mampu menceritakan hasil karyanya
5. Anak dapat membuat karya sesuai dengan
ide nya tanpa meniru teman
6. Anak dapat memecahkan masalah sesuai
18
sudut pandangnya
7. Anak mampu menirukan karya yang telah
ada sesuai yang dicontohkan
8. Anak dapat membuat karya yang kreatif
sesuai imajinasinya
9. Anak mampu melukis dengan ide dari
dirinya sendiri
10 Anak mampu melakukan kegiatan finger
. painting sesuai pola yang sudah ada
11 Anak mampu membuat hasil karya
. berbasis kearifan local dengan teliti dan
terperinci
Keterangan :
BB : Belum berkembang
MB : Mulai berkembang
Data adalah sekumpulan informasi atau juga keterangan-keterangan dari suatu hal yang
diperoleh dengan melalui pengamatan atau juga pencarian ke sumber-sumber tertentu.
19
3.6 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Minggu
I II III IV V VI VII VIII
1 Penyusunan proposal
2 Studi pustaka, Pengembangan Media
Pembelajaran Seni
Melalui Kegiatan Finger Painting
Berbasis Kearifan Lokal Jambi
Untuk Meningkatkan Kreativitas Seni
Anak Kelompok B
TK Pertiwi 1 Kota Jambi
3 Uji validitas produk
4 Revisi produk
5 Uji coba pembelajaran produk
6 Menganalisis kelayakan Produk
7 Membuat laporan kemajuan
penelitian
8 Memperbaiki laporan
9 Membuat laporan akhir
21
DAFTAR PUSTAKA
Al- Quddus, A., & Rama Dona, G. Konsep Pengembangan Kreativitas Pendidikan Anak Usia
Dini Kota Medan. (2021). Jurnal Administrasi Publik Dan Kebijakan (JAPK), 1(1).
https://doi.org/10.30596/japk.v1i1.6488
Pertiwi, D. M., & Mayar, F. (2020). Pengaruh Kegiatan Menggambar Bebas Teknik Graffito
Terhadap Seni Rupa Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah V Padang.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(1). https://doi.org/10.31004/jptam.v4i1.424
Nurani, Y. (2019). Perspektif Baru Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. In Jakarta
Barat:Cv. Campustaka.
Sari, D. N., & Khotimah, N. (2018). Meningkatakan Kemampuan Seni Anak Dengan Teknik
Kreasi Cap Jari Warna-Warni Kelompok B Tk Pertiwi Pucangsimo Kecamatan
Bandarkedungmulyo Jombang. Jurnal PAUD Teratai, UNESA. Volume 07 N0, 1.
Salam, S., Husain, M. S., Saleh Husain, M., Husain, M. S., & Saleh Husain, M. (2020). The
Visions of Kindergarten Teachers on Art Education for Early Childhood.
International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT), 0(0).
Haryati, Aktivitas cerdas pengisi kegiatan PAUD. Jakarta Selatan. Tugu Publisher,2012.
Ramdini, T. P., & Dr. Farida Mayar, M. P. (2019). Peranan Kegiatan Finger Painting
Terhadap Perkembangan Seni Rupa Dan Kreativitas Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 3(5).
Lita , Abdurrahman, Assegaf . 2018. Pendidikan Seni Rupa dan Implikasinya terhadap
Imajinasi Kreatif dan Sosial Emosional Anak Usia Dini Di TK Mekarraharja. Jurnal
Islamic Early Childhood Educa-tion(Nomor 1 vol 3), 98.
Septiani, A., & Kejora, M. T. B. (2021). Tingkat Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran
Online Pendidikan Agama Islam di Masa. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 3(5),
2594–2606.
Rohamah Tatu, Nirmala Ine & Feronica E Putri. 2021.Peningkatan Kreativitas Seni Rupa
Melalui Kegiatan Montase Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Tambusai
5(2), 3497-3507.
Mulyani, N. (2019). Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya
22
Susmawati, S. (2020). Pengembangan Buku Dongeng Berbasis Kearifan Lokal Jambi Untuk
Siswa Kelas Ii Sd/Mi. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(2).
https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i2.279
Susanti, N., Muazzomi, N., Indryani, I., & Sanova, A. (2020). Workshop Eco-Batik Berbasis
Konservasi Local Wisdom Bagi Guru-Guru Paud/Tk Di Kota Jambi Sebagai Upaya
Revitalisasi Budaya Batik Jambi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Pinang Masak,
1(2). https://doi.org/10.22437/jpm.v1i2.11373
Ari Purnami, I. A. W., & Asril, N. M. (2021). Finger Painting dengan Olahan Kanji untuk
Meningkatkan Kemampuan Melukis Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini Undiksha, 9(3). https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.40591
Bipath, K., & Nkabinde, M. M. B. (2018). The motivational roles of heads of department in
learners’ performance and quality of schooling in South Africa. South African Journal
of Childhood Education, 8(1), 1–8. https://doi.org/10.4102/sajce.v8i1.460
Indrayasa, K. B., Suryanti, P. E. (2020). Keterlibatan Orang Tua Dalam Kegiatan Kreatif
Anak Usia Dini Selama Belajar Dari Rumah. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
Meliyana, E., & Rusmariana, A. (2021). Efektifitas Finger Painting Terhadap Perkembangan
Motorik Halus Pada Anak Prasekolah : Literature Review. Prosiding Seminar
Nasional Kesehatan, 1. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.879
Machmud, H., Wahyuni, R. (2020). Mengembangkan Kreatifitas Motorik Halus Anak dengan
Finger Painting Menggunakan Tepung Sagu di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
(1). https://doi.org/10.31332/str.v26i1.1841
Nshimbi, J. C., Serpell, R., & Westerholm, J. (2020). Using a phone-based learning tool
as an instructional resource for initial literacy learning in rural African families.
South African Journal of Childhood Education, 10(1), 1–9.
https://doi.org/10.4102/sajce.v10i1.620.
Rudolph, N., Millei, Z., & Alasuutari, M. (2019). Corrigendum: Data practices and inequality
in south african early childhood development policy: Technocratic management
versus social transformation (South African Journal of Childhood Education, (2019)
9(1), a756, 10.4102/sajce.v9i1.756). South African Journal of Childhood Education,
9(1), 7682. https://doi.org/10.4102/sajce.v9i1.834.
23
LAMPIRAN
Daftar riwayat hidup peneliti
1. Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
7 No.Telp/HP 082259238759
8 Alamat Jl. Premix, Perumahan Rivanzha Blok A5. Rt 08 Rw
000, Kota Jambi.
9 Mata Kuliah Metodologi Penelitian
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri 168 Tidar Kuranji SMP Negeri 23 Batanghari SMA Negeri 4 Kota Jambi
B. Riwayat Pendidikan
24
SD SMP SMA
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri 95 Kota Jambi SMP Negeri 11 Kota Jambi SMA Negeri 5 Kota Jambi
A. Identitas Diri
25
8 Alamat Jl. Arjuna Lr. Berlin RT. 27 Kel. Eka Jaya Kec. Paal
Merah Kota Jambi
9 Mata Kuliah Metodologi Penelitian
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri 08 Kota Jambi MTs Negeri 3 Kota Jambi MAN MODEL Kota Jambi
26