Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN SENI DAN

BUDAYA UNTUK SEKOLAH


DASAR

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Calon Pegawai 2


di Yayasan Fithrah Insani Bandung

Oleh :
Daka Satia Pinilih, S.Pd
SD Fithrah Insani 1

YAYASAN FITHRAH INSANI BANDUNG


2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat- Nyalah

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan Seni

dan Budaya” ini tepat pada waktunya. Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat menjadi Calon Pegawai 1 di Yayasan Fitrah Insani

Bandung.

Terimakasih akhir kata semoga Allah SWT senantiasa membalas semua

kebaikan yang telah diberikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat umumnya

untuk para pembaca.

Cimahi, Agustus 2022

Penulis,

Daka Satia Pinilih, S.Pd

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................2
2.1 Pendidikan Seni dan Budaya untuk SD...................................................................2
2.2 Manfaat Pembelajaran Seni dan Budaya................................................................3
2.3 Macam-macam Seni................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................................6

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di era globalisasi saat ini, dimana semakin berkembang dengan pesatnya
ilmu pengetahuan namun ada suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan atau
disembunyikan keberadaannya terutama di Indonesia yaitu keanekaragaman
budaya yang tidak dapat dimiliki oleh negara lain. Saat ini kebudayaan
Indonesia semakin tenggelam dengan kehadiran teknologi-teknologi yang
semakin canggih. Apalagi generasi muda saat ini kurang peduli dengan
kebudayaan Indonesia, khususnya kesenian-kesenian seperti seni tari. Maka
dari itu, untuk memperkenalkan kesenian Indonesia kepada generasi muda
terutama peserta didik mulai dari anak-anak hingga remaja adalah dengan cara
memberikan pendidikan seni dalam bentuk pelajaran maupun ekstrakurikuler
di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA, SMK bagi siswanya untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa tersebut

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pendidikan Seni dan Budaya untuk SD?
2. Apa manfaat Pembelajaran Seni dan Budaya untuk SD?
3. Apa saja keunikan dari Pembelajaran Seni dan Budaya untuk SD?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk dapat mengetahui Pendidikan Seni dan Budaya untuk SD.
2. Untuk dapat mengetahui manfaat Pembelajaran Seni dan Budaya untuk
SD.
3. Untuk mengetahui segi keunikan Pembelajaran Seni dan Budaya untuk
SD.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan Seni dan Budaya untuk SD


Pada saat ini pendidikan yang ada hanya mengacu pada kerangka berpikir
cognitive wholistic menyebabkan proses dan pelaksanaan pendidikan lebih
mengutamakan perkembangan intelektual dan pemikiran rasional. Dimana sistem
pendidikan hanya bertujuan untuk memacu pada perkembangan teknologi semata
tanpa memahami makna pendidikan seutuhnya. Sehingga akibatnya, hampir
semua upaya dan model pendidikan dikembangkan untuk tujuan pengembangan
kecerdasan intelektual saja tanpa berpikir akibat yang ditimbulkan. Memang
secara keseluruhan hal tersebut dimaksudkan untuk membentuk masyarakat
Indonesia yang handal dan mampu bersaing di era globalisasi. Namun kenyataan
yang berkembang pada pendidikan kita menunjukkan kesenjangan yang tajam
antara perkembang kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional.

Banyak muncul akibat dari kurangnya pengembangan kecerdasan emosional yang


tidak diperhatikan, semakin meningkatnya berbagai perilaku negatif pada siswa
antara lain, makin meningkatnya perilaku agresi, prilaku yang menyimpang
kekerasan, perilaku yang melanggar aturan, serta berbagai bentuk kenakalan yang
lain, sebagai implementasi dari kurangnya pengendalian diri yang dimiliki oleh
anak. Untuk itu diperlukan pemahaman para pendidik terhadap konsep kecerdasan
intelektual dan kecerdasan emosional serta bagaimana upaya untuk
pengembangannya.

Memang di era globalisasi ini banyak didominasi oleh kemajuan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang amat pesat, sehingga membutuhkan individu-
individu yang kreatif dan produktif.

Tapi apakah akan mengorbankan hal yang lain, yang justru sangat penting dan
lebih mendasar, walaupun pendidikan budi pekerti telah kita berikan tetapi
penggalian terhadap kecerdasan emosional anak tidak kita kembangkan. Apakah

3
ingin menciptakan manusia-manusia robot yang memiliki kecerdasan tetapi tidak
memiliki perasaan layaknya prilaku manusia yang tentunya saling mencintai,
menyayangi dan menghormati sebagaimana budaya sopan santun yang telah kita
ajarkan sejak dulu.

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak dan


melatih kecerdasan emosional anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan
melalui kegiatan permainan. Pendidikan seni bukan bertujuan untuk membina
anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreativ,
memiliki perasaan, memiliki kelembutan, dan peka terhadap lingkungannya,
karena seni hakikatnya berhubungan dengan perasaan seseorang. Dalam
melakukan atau proses berkesenian senantiasa melibatkan emosional individu
secara langsung, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini
mungkin.

2.2 Manfaat Pembelajaran Seni dan Budaya


Dapat dikatakan bahwa seni dan budaya dapat digunakan sebagai alat
pendidikan kreatifitas dan pendidikan budipekerti. Melalui pendidikan seni dan
budaya anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya. Ada
hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendidikan seni dan budaya antara
lain kesungguhan, kepekaan, kemandirian, daya produksi, kesadaran
berkelompok, serta memiliki daya cipta. Untuk itu kreativitas perlu
ditumbuhkembangkan sejak dini, khususnya pada usia prasekolah dan sekolah
dasar, dimana pada usia-usia tersebut ada suatu proses “periode kritis” dalam
perkembangan kreativitas.

Pengembangan kreativitas anak sejak dini sangat diperlukan dan peran pendidik
sangatlah penting. Berbagai upaya untuk meningkatkan kreativitas dapat
dilakukan oleh pendidik. Berbagai upaya tersebut mengacu pada hakekat
kreativitas, peranan pendidik dalam pengembangan kreativitas, dan upaya-upaya
peningkatan kreativitas anak.

4
Pendidikan seni dan budaya bagi anak-anak dapat membentuk ranah motorik,
afektif, dan psikomotorik melalui bimbingan pendidik. Pendidikan seni bagi anak
adalah kegiatan yang serius tetapi menyenangkan. Melalui pendidikan seni dan
budaya aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan, secara bebas anak dapat
berekpresi dan berekplorasi untuk memperkuat hal-hal yang sudah diketahui dan
menemukan hal-hal baru, anak-anak juga dapat mengembangkan semua
potensinya secara optimal, baik potensi fisik, emosional dan spritual. Oleh karena
itu, pendidikan seni bagi anak merupakan jembatan perkembangan semua aspek.

2.3 Macam-macam Seni


Secara umum, segala sesuatu yang indah dan berkesan adalah seni. Cara
menangkap kesan dan menghasilkan kesan tersebut yang membedakan seni itu
sendiri dan membuat beberapa macam seni yaitu:

a. Seni rupa

Pengertian seni rupa adalah hasil ciptaan kualitas, hasil ekspresi, atau alam
keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek
terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadi suatu struktur sehingga dapat
dinikmati menggunakan indera mata dan peraba. Seni rupa intinya adalah sebuah
karya seni rupa yang membuat bentuk sehingga dapat dinikmati oleh indera mata
atau secara visual.

b. Seni musik

Seni musik adalah hasil ciptaan manusia yang menghasilkan bunyi ritme dan
harmoni yang indah bagi pendengar. Bunyi yang dihasilkan oleh seni musik dapat
merupakan hasil dari suara manusia contohnya menyanyi, atau akapela atau dapat
dihasilkan dari alat bantu seperti alat musik contohnya gitar, piano dan alat musik
lainnya.

c. Seni tari

Seni tari adalah hasil ciptaan manusia yang mengkreasikan gerakan tubuh
dalam menghasilkan keindahan bagi yang melihatnya. Dengan seni tari, manusia

5
menggunakan bagian bagian tubuh mereka seperti tangan, kaki, mata, badan dan
lainnya dalam mengkomunikasikan ekspresi rasa dan bentuk keindahan. Seni tari
sering digabungkan dengan seni musik dan seni rupa untuk melengkapi
penyampaian rasa yang ada.

d. Seni teater

Seni teater adalah hasil ciptaan manusia dalam menvisualisasikan imajinasi


atau gambaran gambaran yang ada dalam pikirannya yang berhubungan dengan
tingkah laku manusia baik sebagai individu, kelompok ataupun bermasyarakat.
Seni teater, layaknya seni tari sering diisi oleh seni rupa dan seni musik dan
bahkan juga memasukkan seni tari sehingga pesan yang diinginkan dapat
tersampaikan kepada penikmat seni itu sendiri.

e. Seni Sastra

Seni sastra adalah segala bentuk hasil daya kreasi manusia yang dinikmati segi
visual dan dari makna yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan seni sastra
menggambarkan keindahan dalam bentuk kata kata, baik itu dituliskan ataupun
disuarakan. Contohnya tulisan, puisi dan kaligrafi.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan seni di sekolah bermuara pada aspek apresiasi, baik melalui membaca,
mengamati, keterlibatan berkreasi seni, dan kegiatan lain yang membangun sikap
siswa untuk memiliki kepekaan, perhargaan, dan pemahaman tentang seni.
Bertolak dari itu, maka akan memunculkan pengalaman estetis yang bisa
dijadikan “Starting point” dalam pembelajaran seni dan budaya.

3.2 Saran
Pendidikan sebagai sebuah alat pembentuk seseorang harus dibawa ke arah
yang baik, tak terkecuali pendidikan musik. Sebagai seorang pelajar, kita
diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih mendalam lagi, agar kita
dapat mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih mencintai seni budaya
khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai