NIM : 1012211015 Kelas : TM-2B Matkul : Bahasa Indonesia
1. a. Berdasarkan prinsip kalimat efektif, paragraf tersebut tergolong kurang efektif
karena beberapa kalimatnya terlalu panjang dan kurang padat. Selain itu, beberapa frasa juga terlihat ambigu dan dapat membingungkan pembaca. b. Induk kalimat pada paragraf tersebut adalah "Kesuksesan seseorang pada zaman ini ditentukan dengan keterampilan membaca". Anak kalimatnya adalah "karena dengan adanya kegiatan membaca kita dapat memperoleh informasi dan pengetahuan" dan "Namun kegiatan membaca dan peminatnya sangat rendah". Jenis kalimat pada paragraf tersebut adalah campuran antara kalimat deklaratif dan kalimat kompleks. c. Kalimat ketiga pada paragraf tersebut adalah "Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan survei yang dilakukan oleh IEA (International Education Achievement) pada tahun 2000 yang memperoleh hasil dengan kualitas membaca anak-anak Indonesia pada peringkat 29 dari 31 Negara." Untuk mengubahnya menjadi kalimat aktif, dapat ditulis sebagai "Survei yang dilakukan oleh IEA (International Education Achievement) pada tahun 2000 membuktikan bahwa kualitas membaca anak-anak Indonesia menempati peringkat 29 dari 31 Negara." 2. a. Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati. b. . Ide pokok paragraf pemandangan indah, dimana warna bungan yang indah diterpa sinar matahari, kupu-kupu terbang dan udara yang segar. c. Paragraf deskripsi, karena paragraf tersebut memberikan gambaran tentang pemandangan indah dengan menggambarkan warna bunga, terbangnya kupu-kupu, dan suasana udara yang segar. 3. A. 1). Telah digunakan sebagai lingua franca (bahasa perhubungan). 2). Tersebar ke berbagai wilayah melampaui batas-batas wilayah bahasa lain. 3). Berkerabat dengan bahasa-bahasa Nusantara lainnya tidak dianggap sebagai bahasa asing. 4). Sifatnya sederhana tidak mengenal tingkat-tingkat bahasa. 5). Mampu mengatasi perbedaan antarpenutup bahasa daerah lain, tidak ada persaingan antar daerah. B. Perkembangan bahasa Indonesia terus meningkat pesat bahkan melebihi bahasa Melayu. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan persebarannya telah mencakup 47 negara di seluruh dunia. C. Karena bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah.Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya alat yang memungkinkan bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah. D. Aktivitas berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Jika bahasa gaul makin tenggelam pudarnya bahasa Indonesia juga semakin dalam, kondisi ini diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda.Banyaknya masayarakat Indonesia yang menggunakan bahasa gaul,singkatan- singkatan dalam komunikasinya sehari-hari adalahg penyimpangan dari penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik benar. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan Bahasa Indonesia. Kurangnya kesadaran untuk mencintai dan menggunakan Bahasa Indonesia di negeri sendiri akan berdampak lunturnya atau hilangnya Bahasa Indonesia pemakaiannya dalam masyarakat terutama pada kalangan remaja. E. Dengan adanya aturan seperti itu, akan jauh lebih baik karena masyarakat akan menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan aturan yang telah ada. Bahasa Indonesia akan semakin berkembang pesat dan tidak hilang eksistensinya dari kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia juga menjadi pemersatu bangsa, memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang diluar daerah kita yang bahasanya berbeda. 4. Ejaan yang benar dapat memudahkan orang lain dalam memahami tulisan kita dan juga memperlihatkan kemampuan kita dalam menggunakan bahasa secara benar dan teratur. Kesalahan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari,tidak menjadi alasan untuk tidak menerapkan ejaan yang benar dalam penulisan bahasa. Kesalahan-kesalahan berbahasa harus dihindari agar dapat mencapai keseragaman dan keteraturan dalam penggunaan bahasa. Contoh penggunaan kata yang tidak sesuai konteks, dan kesalahan ejaan misalnya kesalahan penggunaan huruf kapital pada penulisan nama orang dan tempat,penulisan singkatan, penulisan kata depan. Solusinya Membaca dan meneliti kaidah ejaan yang berlaku, latihan menulis kebahasaan yang baik dan benar dan melakukan perbaikan dan pengecekan kesalahan ejaan pada tulisan kita sebelum disampaikan atau dipublikasikan.