Anda di halaman 1dari 25

STUDY KASUS LMS!!!

SKOR : 98
CONTOH : Kepala Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok
Supian Suri mengatakan, 18 ASN
yang dikenakan hukuman disiplin tersebar di
berbagai organisasi perangkat
daerah (OPD) Pemerintah Kota Depok.
SOAL STUDY Selama 2020 hingga Februari 2021, 18 Aparatur Sipil Negara
(ASN) Kota Depok dijatuhi hukuman disiplin. Kepala Badan
KASUS!! Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kota Depok Supian Suri mengatakan, 18 ASN yang
dikenakan hukuman disiplin tersebar di berbagai organisasi
perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota Depok. "Bentuk hukuman
disiplin yang dikenakan kepada mereka bervariasi mulai dari tingkat
berat, ringan hingga sedang," kata Supian Suri, Rabu (17/2). Supian
menjelaskan, tahun 2020 pelanggar disiplin 14 orang. Sedangkan
pelanggar disiplin pada Januari- Februari 2021 ada 4 orang.
Total ASN pelanggar disiplin 18 orang. Sebanyak 8 orang dari 18
pelanggar disiplin tersebut dikenakan hukuman disiplin berat.
Sisanya 10 orang dikenakan hukuman disiplin sedang dan ringan
dengan penurunan pangkat. "Bahkan tercatat 1 orang pelanggar
disiplin berat diberhentikan secara tidak hormat alias dipecat
karena kasus tidak menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah dan martabat ASN, tidak melaksanakan tugas
kedinasan yang dipercayakan serta menyalahgunakan wewenang,"
IG: @ MEGADLESTARI ucapnya, Rabu (17/2).
LANJUTAN SOAL Ditegaskan, pemberian hukuman mengacu pada aturan yang
LMS!! tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai, sehingga hukuman untuk setiap
pelanggaran tidak disamakan. Sebelum hukuman dijatuhkan,
terang dia pemeriksa memeriksa pegawai yang bersangkutan
dengan melihat kesalahannya. Setelah diperiksa, sambungnya 18
ASN Kota Depok tersebut dijatuhi hukuman baik penurunan
pangkat dan pemecatan secara tidak hormat. Supian
menyebutkan, masing-masing ASN yang telah diganjar
hukuman disiplin berat, sedang dan ringan telah diberikan surat
keputusan (SK). "Mereka semua telah mendapatkan SK,
termasuk yang diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri," ungkapnya.
Kepala BKPSDM Kota Depok Supian Suri menyayangkan
tindakan indispliner yang dilakukan para ASN tersebut. "Kita
sayangkan harus ada hukuman seperti ini, tapi itu pilihan
IG: @ MEGADLESTARI yang dikehendaki pegawai yang bersangkutan," pungkasnya.
PERTANYAAN?
Analisis kasus penerapan
Deskripsikan
Aktor yang terlibat? dan pelanggaran nilai
masalah
dasar asn?
pokok?

Deskripsi konsekuensi
Deskripsi gagasan
penerapan dari setiap
Analisis kasus Pelanggaran gagasan kreatif dan
alternatif gagasan
dalam kedudukan & inovatif upaya alternatif
pemecahan masalah
peran pns dalam nkri? pemecahan masalah
berdasarkan konteks
berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
deksripsi kasus?

IG: @ MEGADLESTARI
JAWAB!!! IG: @ MEGADLESTARI

1.Deskripsi
rumusan
masalah
pokok.
18 Aparatur Sipil kasus tidak menjunjung tinggi kehormatan
Negara kota Depok negara, pemerintah danmartabat ASN, tidak
dari berbagai melaksanakan tugas kedinasan yang
Organisasi dipercayakan serta menyalahgunakan
Perangkat Daerah wewenang. 10 orang sisanya dikenakan
dijatuhi hukuman hukuman disiplin sedang dan ringan dengan
disiplin. 8 dari 18 penurunan pangkat, sesuai dalam Peraturan
pelanggar disiplin Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
tersebut dikenakan Disiplin Pegawai.
hukuman disiplin
berat dimana 1
diantaranya
diberhentikan
secara tidak
hormat karena
2. Aktor yang terlibat dan peran setiap aktor
berdasarkan konteks deskripsi kasus.
1. 18 ASN Kota Depok dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah sebagai
pelanggar disiplin yang dijatuhi hukuman sesuai dalam Peraturan
Pemerintah nomor 53 tahun 2010.
2. Supian Suri, kepala BKPSDM Kota depok sebagai pengawas ASN Kota
Depok.
3. Analisis kasus penerapan dan pelanggaran nilai dasar ASN?
Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban individu, kelompok/institusi untuk memenuhi tanggungjawab
yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas mengacu pada hubungan antara individu dengan lingkungan
kerjanya yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan. Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sector yang akuntabel dibutuhkan integritas dan tanggungjawab. Dalam hal
ini, BKPSDM sebagai organisasi perangkat daerah memiliki kewenangan dalam membina,
memberikan arahan kepada ASN, dan memberikan konsekuensi bagi ASN yang melanggar disiplin,
sehingga didapatkan 18 ASN yang dikenakan hukuman disiplin sesuai kriteria pelanggarannya dalam
PP Nomor 53 tahun 2010. ASN yang melanggar disiplin tidak dapat melaksanakan tugas yang
diberikan dengan penuh tanggungjawab (responsibilitas), ASN yang menyalahgunakan wewenang
melanggar prinsip

@Megadlestari
IG :
integritas, sehingga
harus menerima
konsekuensi dari
pelanggaran yang
dilakukan.
JAWABAN Soal !!!
Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan bangsa Indonesia
terhadap tanah airnya yang didasari pada nilai nilai
Pancasila.yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi, menunjukkan sikap
rela berkorban, bangga sebagai bangsa Indonesia.
Kepala BKPSDM dalam hal ini menerapkan nilai nasionalisme
sila ke 5, menjalankan peraturan dalam PP nomor 53 tahun
2010 sesuai kewenangannya, serta sila ke 3 menempatkan
kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi. ASN yang
dijatuhi hukuman tidak menjunjung tinggi kehormatan
negara, pemerintah dan martabat ASN, serta
menyalahgunakan wewenang melanggar nilai nasionalisme.
Tidak melaksanakan tugas yang dipercayakan merupakan
IG : @Megadlestari pelanggaran terhadap sumpah jabatan.
Dalam menjalankan tugas, ASN harus transparan
dalam melaksanakan kewenangannya dan netral.
ASN yang melanggar tidak menjalankan tugas
secara professional, tidak dapat
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja nya IG : @Megadlestari
kepada publik,tidak melaksanakan tugas dengan
disiplin, tidak memegang teguh nilai dasar ASN,
Sedangkan BKPSDM dalam deskripsi kasus tersebut
melaksanakan ketentuan peraturan perundang
undangan tentang disiplin pegawai ASN, transparan
dalam menjatuhi hukuman bagi pelanggar, serta
netral tidak memihak.
Etika publik!!
KOMITMEN MUTU
Pelanggar dijatuhi hukuman sesuai
peraturan karena perilaku
penyalahgunaan wewenang
mencerminkan penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak efisien,
sehingga melanggar dalam unsur
IG : @Megadlestari

komitmen mutu. Penyimpangan


prosedur menunjukkan tidak adanya
efisiensi dalam pekerjaan.
BKPSDM dalam konteks ini menjatuhi
hukuman disiplin dalam rangka
meningkatkan mutu layanan.

IG : @Megadlestari
Anti korupsi
ASN yang melanggar
menyalahgunakan wewenang dan
tidak melaksanakan tugas dengan
baik, hal ini melanggar nilai dasar
ASN berupa anti korupsi,
penyalahgunaan wewenang
berdampak pada praktek
kecurangan

IG : @Megadlestari
No. Nilai Dasar ASN Bentuk Pelanggaran Dampak yang
(ANEKA) ditimbulkan
1. Akuntabilitas Tidak bertanggungjawab dengan tugas yang Public tidak
amanahkan (responsibilitas) Terlayani dengan baik
2. Nasionalisme Menyalahgunakan wewenang Melanggar ASN yang tidak
Pancasila sila ke3, Tidak menjunjung tinggi Nasionalis mudah
kehormatan negara, Berbuat yang merugikan Terpengaruh ancaman
orang lain mencerminkan bukan bangsa yang dari luar.
demokratis

3. Etika Publik tidak menjalankan tugas secara professional, ASN bertindak sewenang
tidak dapat mempertanggungjawabkan wenang, sehingga tidak
tindakan dan kinerja nya kepada public, Terciptanya kepuasan
tidak melaksanakan tugas dengan disiplin, public.
tidak memegang teguh nilai dasar ASN.

4. Komitmen penyalahgunaan wewenang (tidak efisien), Tidak Hilangnya


melaksanakan tugas dinas berarti tidak kepercayaan
mutu berorientasi pada mutu layanan. masyarakat terhadap
kinerja
Pemerintah
5. Anti Korupsi Menyalahgunakan wewenang memicu Merugikan negara
praktek kecurangan. dan Khalayak
4. Pelanggaran dalam kedudukan dan peran PNS dalam NKRI

Pelayanan Publik
Pelayanan public pada hakekatnya
pemberian pelayanan prima kepada Whole of Government
masyarakat yang merupakan
kewajiban ASN sebagai abdi negara. WoG pada dasarnya adalah sebuah pendekatan
salah satu prinsipnya adalah fungsi dalam ruang lingkup koordinasi yang
kedisiplinan dan tanggungjawab. Hal lebih luas guna mencapai tujuan bersama dalam
ini yang dilanggar oleh 18 ASN kota pembangunan kebijakan,manajemen program,
dan pelayanan public. BKPSDM dalam kasus ini
Depok yang dijatuhi
bekerjasama dan membangun koordinasi dengan
hukuman.
organisasi perangkat daerah untuk melakukan
evaluasi kinerja ASN, didapatkan 18 ASN
melanggar disiplin dan dijatuhi
IG : @Megadlestari
huk3u/1m/20aXXn. 13
MANAJEMEN ASN
ASN yang dijatuhi hukuman melanggar kode etik ASN,
karena tidak menjaga reputasi dan integritas ASN, tidak
melaksanakan ketentuan perundang - undangan mengenai
disiplin ASN, tidak melaksanakan tugas dengan jujur.

IG : @Megadlestari
NO KEDUDUKAN & PERAN BENTUK PELANGGARAN DAMPAK YANG
ASN DALAM NKRI /PENERAPAN DITIMBULKAN
1. Pelayanan Publik ASN yang dihukum Melanggar prinsip Kualitas
disiplin dan pelayanan publik
Tanggung jawab menurun

2. Whole of BKPSDM Koordinasi dengan OPD dalam Pelanggaran yang


Government evaluasi menemukan adanya pelanggaran tidak sesuai peraturan
disiplin ASN dapat Segera
ditindaklanjuti.

3. Manajemen ASN ASN yang dijatuhi hukuman melanggar Menurunya kualitas


kode etik ASN, tidak melaksanakan tugas SDM ASN yang
dengan jujur, tidak melaksanakan berdampak pada
ketentuan perundang undangan mengenai menurunya kepuasan
disiplin ASN publik terhadap
Kebijakan pemerintah.

IG : @Megadlestari
5. DESKRIPSI GAGASAN GAGASAN KREATIF DAN INOVATIF UPAYA
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN KONTEKS DEKSRIPSI
KASUS?
Sebagai salah satu sumber daya dalam pemerintahan, Aparatur Sipil Negara
mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani
yang taat hokum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral
tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata.
Sejalan dengan program prioritas pemerintah periode 2019-2024 mengenai
Pembangunan Sumber Daya Manusia, ASN Indonesia harus menjadi pekerja keras,
menguasai IPTEK, dan dinamis. Menurut saya, untuk mewujudkan ASN yang
berkarakter diperlukan:

a. Menentukan renstra untuk setiap SKPD, dan SKP untuk setiap PNS, dan membuat laporan
kinerja. Menerapkan kontrak kerja pegawai yang dibuat tiap tahun merupakan kesepakatan
antara pegawai dengan atasannya, yang merupakan implementasi dari PP Nomor 46 Tahun
2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.

b. Manajemen ASN yang dikelola lebih baik akan menciptakan ASN yang professional,
berorientasi pada mutu, dan memiliki integritas.

IG : @Megadlestari
16
LANJUTAN!!
c. Koordinasi lintas sector untuk melakukan evaluasi kinerja ASN berkala agar kendala atau
hambatan yang di alami ASN dapat segera teratasi, sehingga resiko dapat dihindari.
Melaksanakan peraturan tanpa memandang golongan dan kepentingan pribadi akan
menumbuhkan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah. Menerapkan konsekuensi berupa
penghargaan dan sanksi bagi setiap ASN.

d. Membina hubungan baik antara individu dengan kelompok/instansi, sehingga tercipta pola
kerjasama yang dapat meningkatkan kinerja dalam pelayanan publik, melalui sharing atau dengar
pendapat.

IG : @Megadlestari
6.Deskripsi konsekuensi penerapan dari setiap alternatif
gagasan pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi
kasus.

a. Menentukan renstra untuk setiap SKPD, dan SKP untuk setiap PNS, dan
membuat laporan kinerja. Menerapkan kontrak kerja pegawai yang dibuat tiap
tahun merupakan kesepakatan antara pegawai dengan atasannya, yang
merupakan implementasi dari PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja PNS.
konsekuensi :
setiap ASN memiliki target kinerja, sehingga tujuan atau visi misi pemerintah dapat
terlaksana dengan terstruktur. Selain itu, ASN dapat mengimplementasikan gagasan atau
inovasi untuk meningkatkan pelayanan. ASN harus bekerja keras dalam mengeluarkan
gagasan, melayani masyarakat secara konsisten dan menjaga komitmen mutu

IG : @Megadlestari
18
DESKRIPSI
KONSEKUENSI b. Manajemen ASN yang dikelola lebih baik akan menciptakan
PENERAPAN DARI ASN yang professional, berorientasi pada mutu, dan
SETIAP ALTERNATIF memiliki integritas.
GAGASAN PEMECAHAN Konsekuensi :
MASALAH Seleksi ASN lebih ketat menuntut pemerintah untuk
BERDASARKAN menggunakan sistem seleksi yang transparan dan adil.
KONTEKS DESKRIPSI
KASUS? c. Koordinasi lintas sector untuk melakukan evaluasi kinerja
ASN berkala agar kendala atau hambatan yang di alami
ASN dapat segera teratasi, sehingga resiko dapat dihindari.
Melaksanakan peraturan tanpa memandang golongan dan
kepentingan pribadi akan menumbuhkan kepercayaan
publik terhadap kinerja pemerintah. Menerapkan
konsekuensi berupa penghargaan dan sanksi bagi setiap
ASN.

IG : @Megadlestari
Konsekuensi :
ASN harus menjaga konsistensi dalam menjalankan tugas, tidak semena-mena
dalam melakukan tugas karena kinerjanya diawasi. Adanya penghargaan bagi
ASN berprestasi dan sanksi bagi ASN yang melanggar.

d. Membina hubungan baik antara individu dengan kelompok/instansi, sehingga


tercipta pola kerjasama yang dapat meningkatkan kinerja dalam pelayanan
publik, melalui sharing atau dengar pendapat.
Konsekuensi :
Setiap ASN di instansi harus melakukan pertemuan rutin membahas kondisi
internal.

IG : @Megadlestari
THANKS YOU
FOR WATCHING
Mega Dwi Lestari
Megadwilestari5@gmail.com
Instagram : @Megadlestari

8/3/2022 21

Anda mungkin juga menyukai