DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Eksternalitas adalah suatu konsep dalam ekonomi yang merujuk pada dampak ekonomi dari
tindakan seseorang atau perusahaan pada pihak lain yang tidak terlibat dalam transaksi ekonomi
tersebut. Dampak tersebut dapat bersifat positif atau negatif, dan seringkali tidak dipertimbangkan
dalam harga pasar. Solusi untuk kasus eksternalitas antara lain adalah penerapan pajak dan subsidi,
serta regulasi dan pemberian insentif untuk tindakan yang mengurangi dampak eksternalitas.
Public choice adalah studi tentang bagaimana kebijakan publik dibuat dan dipengaruhi
oleh kepentingan pribadi dari para pembuat kebijakan, serta bagaimana perilaku pemilih
mempengaruhi keputusan kebijakan. Solusi untuk kasus public choice antara lain adalah
transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan, serta keterlibatan aktif dari
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Teori Arrow atau teorema ketidakmungkinan Arrow adalah konsep yang menyatakan bahwa
tidak ada mekanisme pengambilan keputusan yang ideal dan adil secara matematis. Solusi untuk
kasus pembangunan teori Arrow antara lain adalah pengembangan alternatif mekanisme
pengambilan keputusan, partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan,
serta keterlibatan ahli dan evaluasi rutin atas mekanisme pengambilan keputusan yang ada.
1.1 Pengertian Eksternalitas
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus pembangunan yang melibatkan eksternalitas:
4) Pembangunan perumahan:
Pembangunan perumahan dapat meningkatkan kualitas hidup dan aksesibilitas
hunian bagi masyarakat. Namun, jika pembangunan perumahan dilakukan tanpa
memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, dapat menimbulkan dampak negatif
seperti kerusakan lingkungan, konflik lahan, dan kepadatan penduduk yang tidak
terkendali.
Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kasus pembangunan eksternalitas
adalah sebagai berikut:
3) Pengalihan Biaya:
Pemerintah dapat memaksa pelaku usaha yang menghasilkan eksternalitas negatif
untuk menanggung biaya yang diakibatkan oleh dampak negatif tersebut. Misalnya,
melalui pengenaan biaya pemulihan lingkungan atau biaya kesehatan yang harus
ditanggung oleh perusahaan.
4) Pemilikan Bersama:
Pemilikan bersama dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi eksternalitas.
Contohnya, jika suatu daerah terdapat sumber daya alam yang menjadi sumber
penghasilan bagi sekelompok masyarakat, pemerintah dapat memberikan hak
kepemilikan bersama atas sumber daya tersebut sehingga setiap orang harus
bertanggung jawab dan berpartisipasi dalam pemeliharaannya.
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus pembangunan yang melibatkan public choice:
1) Proyek infrastruktur:
Keputusan pembangunan proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol,
jembatan, dan bandara seringkali melibatkan pengambilan keputusan yang kompleks
dan melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam
situasi seperti ini, keputusan pembangunan proyek infrastruktur dapat dipengaruhi
oleh kepentingan politik, kepentingan ekonomi, dan kepentingan kelompok tertentu.
4) Investasi asing:
Keputusan untuk memperbolehkan investasi asing dalam suatu negara dapat
dipengaruhi oleh kepentingan politik dan kepentingan kelompok tertentu yang
memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan publik. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya konflik kepentingan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Beberapa solusi untuk mengatasi kasus pembangunan public choice adalah sebagai berikut:
2) Partisipasi Masyarakat:
Masyarakat dapat dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan publik melalui
konsultasi publik, dialog, dan partisipasi aktif dalam pemilihan umum. Dengan
demikian, masyarakat dapat memberikan masukan dan memberikan kontrol sosial
terhadap kebijakan publik yang diambil.
Teori Arrow, juga dikenal sebagai Teori Pilihan Sosial, adalah kerangka konseptual untuk
mempelajari bagaimana keputusan kolektif dibuat oleh sekelompok orang. Berikut adalah
beberapa contoh kasus pembangunan teori Arrow:
1) Pemilihan Umum:
Teori Arrow dikembangkan pada awalnya untuk memahami bagaimana pemilihan
umum dapat menghasilkan keputusan kolektif yang optimal. Dalam konteks ini, teori
Arrow mengajukan beberapa asumsi tentang preferensi individu dan menyatakan
bahwa tidak mungkin ada cara yang ideal untuk menggabungkan preferensi individu
menjadi preferensi kolektif.
3) Keputusan perusahaan:
Teori Arrow juga dapat diterapkan pada pengambilan keputusan di perusahaan.
Dalam konteks ini, teori Arrow dapat membantu dalam memahami bagaimana
preferensi individu dalam perusahaan dapat digabungkan untuk menghasilkan
keputusan yang optimal.
Beberapa solusi untuk mengatasi kasus pembangunan teori Arrow antara lain: