Anda di halaman 1dari 69

KINERJA PASAR LELANG TERHADAP PEMASARAN

PRODUK PETANI DI DESA SRIGADING, KECAMATAN


SANDEN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
SKRIPSI

Disusun Oleh :
VANECYA NATALIA SITUMORANG
19/21311/EP

Dosen Pembimbing 1 : Dr. Ir. Danang Manumono, M.S


Dosen Pembimbing 2 : Tri Endar Suswatiningsih, S.P.,MP

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
KINERJA PASAR LELANG TERHADAP PEMASARAN PRODUK
PETANI DI DESA SRIGADING, KECAMATAN SANDEN, KABUPATEN
BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Oleh
Vanecya Natalia Situmorang
2019/21311/EP

Proposal ini akan diajukan kepada Fakultas Pertanian Institut Pertanian


STIPER Yogyakarta untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh
derajat Sarjana Pertanian

Yogyakarta, 28 November 2022

Menyetujui
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

(Dr. Ir. Danang Manumono, M.S) (Tri Endar Suswatiningsih, S.P.,MP)

Mengetahui
Kepala Jurusan

(Arum Ambasari, SP. MP.)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI..................................4
A. Penelitian Terdahulu..................................................................................4
B. Landasan Teori..........................................................................................5
C. Kerangka Pemikiran..................................................................................8
III. METODE PENELITIAN..............................................................................9
A. Metode Dasar Penelitian...........................................................................9
B. Metode Penentuan lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian..................9
C. Metode Penentuan Sampel........................................................................9
D. Metode Pengambilan dan Pengumpulan Data...........................................9
E. Konseptualisasi dan Pengukuran Variabel..............................................10
F. Analisis Data...........................................................................................11
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN.........................................14
A. Deskripsi Kondisi Geografis Desa Srigading Kecamatan Sanden..........14
B. Keadaan Penduduk..................................................................................17
V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................43
A. Kesimpulan..............................................................................................43
B. Saran........................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kerangka Pemikiran................................................................................8
Tabel 4. 1 Penggunaan Lahan Desa Srigading
Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4. 3 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan Umur
Tabel 4. 4 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan Pendidikan
Tabel 4. 5 Mata Pencarian Masyarakat Desa Srigading
Tabel 4. 6 Jenis Sarana dan Prasarana
Tabel 5. 1 Jenis Kelamin Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................27
Tabel 5. 2 Usia Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten
Bantul, DIY...........................................................................................28
Tabel 5. 3 Luas Lahan Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................29
Tabel 5. 4 Kepemilikan Lahan Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................29
Tabel 5. 5 Jumlah cabai Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................30
Tabel 5. 6 Pendapatan Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................30
Tabel 5. 7 Pengalaman Bertani Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. 8 Jenis Kelamin Petugas Pasar Lelang Cabai di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul, DIY.............................................
Tabel 5. 9 Usia Petugas Pasar lelang Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. 10 Pengalaman Bekeja Petugas Pasar lelang Cabai di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul, DIY.......Error! Bookmark not
defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Grafik Keseimbangan (Sumber: Winda, 2016)
Gambar 2 2 Grafik Permintaan (Sumber: Mankiw, 2000)
Gambar 5. 1 Struktur Organisasi Pasar Lelang Desa Srigading…………………23
Gambar 5. 2 Proses Lelang....................................................................................25

Gambar 7. 1Wawancara dan ikut rapat di Kalurahan Srigading 49

Gambar 7. 2 Wawancara 08 Desember 2022.........................................................49


Gambar 7. 3 Wawancara 09 Desember 2022.........................................................49
Gambar 7. 4 Wawancara Pasar Lelang 15 Desember 2022...................................50
Gambar 7. 5 Badan Penyuluh Pertanian 10 Desember 2022.................................50
Gambar 7. 6 Tempat pengumpulan cabai di Pasar Lelang....................................50
Gambar 7. 7 Alat alat di Tempat Pasar Lelang......................................................51
Gambar 7. 8 Pencatatan dan Nota di Pasar Lelang................................................51
Gambar 7. 9 Lain lain............................................................................................51
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris yang terkenal memiliki Sumber
Daya Alam yang melimpah, sebagai Negara Agraris sebagian besar penduduk
Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam
yang menghasilkan produk pertanian. Produk pertanian adalah berbagai
komoditas pertanian yang dapat diperjual belikan atau untuk digunakan
pribadi seperti produk dari tanaman pangan, sayuran, buah-buahan,
hortikultura dan lain lain.
Petani perlu mengetahui karakter dari produk yang ingin dipasarkan,
beberapa karakter pertanian seperti musiman, mudah rusak dan kualitias
beragam. Karakter yang mudah rusak atau tidak tahan lama dapat disebabkan
karena rendahnya kualitas penanganan setelah panen raya dan faktor yang
lain yang terikat dengan karakteristik biologis, fisiologis produk tersebut.
Karakter musiman terkait dengan ketersediaan produk hasil pertanian, disaat
panen ketersediaan produk sangat melimpah dan sebaliknya dapat terjadi
kelangkaan dalam ketersediaan produk di pasar.
Salah satu hasil pertanian yaitu Cabai (Capsium annum L.) merupakan
salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di
Indonesia. Kegiatan pemasaran hasil panen diperlukan pemahaman mengenai
fungsi dari pemasaran diantaranya barang dapat dikenal calon pembeli,
meningkatkan target penjualan, menambah keuntungan, memperluas jaringan
bisnis, mengetahui perilaku competitor.
Menurut data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, DIY (2021) salah
satu budidaya pertanian holtikultura dengan produksi yang meningkat yaitu
cabai tepatnya di daerah Kabupaten Bantul. Produksi Cabai besar dan cabai
rawit mengalami kenaikan 13%. Penanaman cabai dibulan April-Mei dan
dipanen bulan Juli-Agustus, kemudian tanam kedua bulan Juli-Agustus dan
dipanen bulan November-Desember. Sedangkan pada tahun 2016 produksi
Cabai di Bantul mengalami penurunan dan menyebabkan harga menjadi naik,
hal ini diakbiatkan karena musim hujan dan beberapa lahan di Wilayah bantul
tergenang air. Seharusnya produksi cabai di Bantul dapat memenuhi
kebutuhan sendiri, tetapi karena produksi tahun 2016 menurun maka
didatangkan tambahan cadangan dari luar.
Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani,
hasil dari panen mereka langsung jual ke Pasar Konvensional atau Pasar
Tradisional. Dalam memasarkan hasil pertanian para petani mengalami
kendala dalam memasarkan hasil pertanian mereka seperti pasar yang kurang
memadai, sumber informasi pasar yang kurang, rendahnya kemampuan dalam
tawar-menawar, dan mengalami fluktuasi harga dan lain sebagainya.
Komoditas cabai sering mengalami fluktuasi yang tinggi, disaat panen
raya cabai harga dapat melambung tinggi pada suatu waktu, kemudian jatuh
pada waktu tertentu, hal lain juga disebabkan oleh karakter produk seperti
musiman, mudah rusak dan kualitias beragam.
Pada tahun 2017 Dinas Perdagangan di Kabupaten Bantul berharap
fluktuasi harga cabai dapat diterima dengan bijak oleh masyarakat. Cabai
merupakan karakter pangan yang musiman, sehingga membutuhkan teknologi
penyimpanan yang baik agar dapat meminimalisirkan fluktuasi. Mekanisme
tersebut diatasi dengan dibentuknya pasar lelang, pemerintah mendirikan
pasar lelang dengan tujuan mampu menaikkan harga dan membantu para
petani yang terkena dampak permainan harga. Terdapat beberapa produk
dimana produk tersebut adalah produk musiman yang memiliki harga murah
dan harus dijual cepat karena akan mengakibatkan harga turun. Pasar lelang
ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pasar lelang memiliki tujuan untuk meningkatkan posisi tarik-menarik
atau tawar-menawar, yang mendukung ketersediaan produk baik kuantitas
maupun kualitas untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Baik atau
buruk dari pasar lelang dipengaruhi oleh komoditas yang dilelang dan kinerja
para petugas pasar lelang. Pasar lelang sebagai penghubung antara produsen
dan konsumen, pasar lelang diharapkan dapat membantu para petani yang
terkena dampak permainan harga dan menaikkan harga yang membantu para
petani. Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta salah satu daerah yang memiliki pasar lelang
komoditas cabai, pasar lelang Desa Srigading membantu memasarkan hasil
panen raya para petani Desa Srigading dan sekitarnya. Kinerja pasar lelang
penting untuk diteliti dikarenakan dapat mengetahui bagaimana pembentukan
harga yang terjadi melalui interaksi tanpa paksaan dari siapapun.

B. Rumusan Masalah
Pasar lelang sebagai organisasi tentunya memiliki fungsi dan tugas, pasar
lelang menciptakan sistem pemasaran yang baik dan meningkatkan pendapatan
petani, sehingga pertanyaan yang muncul adalah “bagaimana kinerja pasar
lelang dalam memasarkan komoditas cabai di Desa Srigading, Kecamatan
Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja pasar lelang yang diukur dari
keuntungan petani yang menjual hasil panen raya melalui proses dalam
pelelangan komoditas cabai di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan bagi penulis mengenai kinerja
pasar lelang terhadap pemasaran cabai dan syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian di Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
2. Bagi pembaca, diharapkan dapat sebagai bahan informasi dan sebagai
bahan literatur untuk menambah wawasan bagi para membacanya
mengenai kinerja pasar lelang terhadap pemasaran cabai.
3. Bagi pengurus pasar lelang, diharapkan pasar lelang sebagai ruang atau
tempat yang tepat untuk mendapatkan kelayakan harga.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Muzani (2018) menyatakan bahwa cara kerja pasar lelang dimulai dari
para petani yang membawa hasil panen raya ke lokasi yang akan diadakan
pasar lelang lalu petani menimbang hasil panen dan memberi nomor, di lokasi
pasar lelang para distributor atau agen yang sudah berkumpul dari berbagai
daerah akan melakukan proses lelang dan dimulai dengan membuka harga
dasar dan akhirnya terjadi transaksi jual beli.
Devi, Harsoyo dan Subejo (2015) menyatakan bahwa keefektifan lembaga
pasar lelang cabai merah di Kecamatan Panjatan termasuk efektif dan ada
beberapa faktor yang berpengaruh dalam keefektifitan pasar lelang diantaranya
pendidikan, sikap petani dan peran ketua kelompok, semakin tinggi atau
semakin positif faktor diatas maka lembaga pasar lelang akan semakin efektif
Rusdiyana (2017) menyatakan bahwa peran pengelola pasar lelang yang
terbagi atas fungsi pemasaran, fungsi pertukaran dan fungsi sarana yang
memberikan kemudahan kepada petani produsen untuk memasarkan hasil
panen raya melalui pasar lelang. Layanan pemasaran yang dikelola oleh pasar
lelang dinilai lebih efektif dibanding pemasaran sendiri oleh petani produsen
terhadap pembeli.
Purwandani, Rahayu dan Setyowati (2016) menyatakan bahwa kegiatan
pasar lelang masih ditemukan beberapa kekurangan seperti kesiapan sarana
prasarana dan kegunaannya, pada saat ini pengelola pasar lelang yang terkait
pada SDM setempat sudah tergolong tua dan kurangnya pengetahuan tepatnya
dalam hal pembukuan, sehingga butuh generasi baru untuk mengelola pasar
lelang yang memiliki pengetahuan tentang pembukuan atau manajemen.
Rohman (2015) menjelaskan bahwa hasil dari kelembagaan pasar lelang
cabai merah di Kabupaten Kulon Progo bisa dikatakan efektif dilihat dari
petani yang menilai para petugas pasar lelang bekerja dengan maksimal yang
selalu memenuhi target dengan nilai yang baik dan positif. Pasar lelang
tersebut dikatakan pasar yang transparan dikarenakan adanya keterbukaan dari
setiap kegiatan dimulai dari petani, petugas hingga distributor yang terkait
dalam pasar lelang tersebut.
Agustin, Nugroho dan Masyhuri (2021) menjelaskan bahwa hubungan
kepuasan penjual atau petani selaras dengan peningkatan fasilitas yang lebih
modern, pasar lelang juga memerlukan SOP dalam kegiatan memberikan
layanan terbagi pada penjual atau petani. Peran serta dinas terkait sangat
diperlukan dalam rangka layanan petugas pasar lelang melalui pelatihan
pendidikan manajeman bagi petugas pasar lelang.
Dewi, Agus, Jamhari dan Waluyai (2020) menyatakan bahwa lingkungan
sekitar memiliki hubungan mengenai kepuasan penjual dalam memasarkan
produk, dan indikator produk juga berpengaruh jika harga dan akses
dikategorikan tinggi dan memiliki hubungan positif akan menentukan
keputusan penjual atau petani dalam memasarkan hasil pertaniannya.
B. Landasan Teori
1. Pasar
Pasar merupakan tempat sekumpulan orang yang melakukan transaksi
jual beli barang atau jasa. Antara penjual dan pembeli memiliki peran dan
fungsi yang penting dalam kegiatan pasar berikut fungsi pasar yaitu sarana
distribusi, pembentukan harga atau penentu nilai, sarana untuk promosi,
tempat mencari keuntungan, pembentukan kreatifitas, melatih daya juang
dan saing, sarana pembangunan nasional, meningkatkan pemasukan
negara dan mengontrol kegiatan ekonomi.
Terdapat beberapa jenis pasar yang ada di lingkungan masyarakat
salah satunya yaitu pasar lelang, Pasar lelang tempat bertemunya pembeli
dan penjual dengan membuat sistem tawaran dan penawaran dengan
disesuaikan dengan tawaran harga tertinggi dari pembeli dan penawaran
dengan harga terendah dari penjual.
2. Mekanisme keseimbangan pasar
Mekanisme pasar merupakan keseimbangan dari perubahan harga
yang terjadi akibat dari timbulnya pasar bebas, sama halnya dalam teori
ekonomi, mekanisme pasar lebih mengarah ke dalam sebuah bentuk proses
kegiatan pasar, untuk memperoleh nilai harga dan jumlah dari suatu
produk yang diinginkan, penawaran (supply) dan permintaan (demand)
adalah salah satu dari ketentuan dalam mekanisme pasar. Dengan adanya
cara kerja ini pada pasar akan mengubah ketidakseimbangan menjadi
seimbang.
Keseimbangan adalah bertemunya titik permintaan dan titik
penawaran. Pada dasarnya, harga dapat terbentuk saat titik keseimbangan
antara permintaan atau pembeli dan penawaran atau penjual tercapai. Di
dalam kegiatan ini akan terjadi tawar-menawar antara produsen/penjual
dan konsumen/pembeli yang akan menyebabkan harga kesepakatan atau
harga keseimbangan yang bertemu di satu titik yang disebut dengan titik
ekuilibrium. Ekuilibrium adalah bertemunya titik penawaran dengan
permintaan pasar. Jika penawaran dan permintaan stabil maka harga akan
sebanding atau stabil.

Rumus Keseimbangan Pasar: Qd = Qs atau Pd = Ps

Qd = jumlah unit yang diminta

Qs = Jumlah unit yang ditawarkan

Pd = Harga per unit yang diminta

Ps = Harga per unit yang ditawarkan

Gambar 2 1 Grafik Keseimbangan (Sumber: Winda, 2016)

3. Pembentukan Harga
Harga merupakan kesepakatan nilai uang yang terjadi antara
permintaan dan penawaran dari suatu barang atau jasa. Keuntungan yang
didapat oleh kedua belah pihak dengan penjual memberi harga yang besar
kecilnya sudah disepakati bersama dan barang yang akan diterima
pembeli. Di dalam ilmu ekonomi terdapat penawaran dan permintaan,
kedua kekuatan ini berkaitan dengan pembentukan harga, jika penawaran
dan permintaan seimbang maka akan terjadi kesepakatan dalam
pembentukan harga apabila jumlah yang ditawarkan dan yang dibeli sama
atau seimbang, selain itu pembentukan harga juga dapat terjadi jika
penjual dan pembeli saling melakukan proses tawar-menawar.
Faktor yang mempengaruhi pembentukan atau penetapan harga yaitu
pertimbangan subjektif, subjektif berarti memanfaatkan penilaian pribadi
terhadap produk yang akan dijual, kedua yaitu pertimbangan objektif,
objektif dilihat dari faktor yang dapat mempengaruhinya. faktor ini berlaku
pada mayoritas produk dimana produk tersebut dijual dan diproduksi
dalam jumlah massal atau banyak.
Pembentukan harga juga dapat dipengaruhi oleh beberapa sifat-sifat
hasil pertanian, yaitu mudah rusak dan musiman, produk yang bersifat
mudah rusak memerlukan tempat yang dapat menambah ketahanan produk
untuk menjadi lebih awet, sedangkan yang bersifat musiman memerlukan
tempat dengan penyimpanan yang baik agar dapat menyimpan sebagian
hasil panen untuk pemasaran berikutnya di pasar.
4. Teori permintaan
Teori permintaan adalah salah satu teori yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara produsen dan konsumen. Teori permintaan
juga menguraikan secara terang mengenai sifat dari permintaan produsen
dan konsumen. Menurut ilmu ekonomi, permintaan adalah adanya suatu
barang dan jasa yang diminta oleh konsumen atau pembeli dengan
berbagai harga barang atau jasa di dalam periode pasar tertentu.

Gambar 2 2 Grafik Permintaan (Sumber: Mankiw, 2000)


5. Kinerja pasar lelang
Kinerja adalah hasil dari suatu kegiatan yang dilihat dari waktu
tertentu berdasarkan ketentuan yang disepakati (Edison, 2016). Kinerja
pasar merupakan kinerja suatu perusahaan yang dapat diukur dari
indikator pendapatan penjualan, kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Kinerja pada suatu kelembagaan sangat berkaitan dengan para
petugas. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari kinerja pasar lelang
dibutuhkan tanggapan dari responden baik atau tidaknya, responden
terdiri dari penjual dan pembeli yang ada di pasar lelang. Kinerja pasar
lelang menyangkut berbagai kegiatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan pasar lelang. Pengaturan pasar lelang tidak hanya
dilaksanakan disaat kegiatan lelang tetapi pada saat sebelum dimulainya
pasar lelang.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini menjalaskan bahwa kinerja pasar lelang sangat
penting untuk mengetahui apakah pasar lelang tersebut berjalan dengan baik
atau tidak. Berikut gambar kerangka penelitian kinerja pasar lelang dalam
memasarkan produk petani di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten
Bantul, DIY.

Petani Pedagang

Pasar
Lelang

Kinerja:
Terjadi Loyalitas Pelanggan,
transaksi Nilai Transaksi Lelang,
Kepuasan

Kinerja

Tabel 2. 1 Kerangka Pemikiran


III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif
kualitatif dengan mengumpulkan, mengolah dan mengklasifikasikan data
sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan diteliti.
Metode deskriptif merupakan suatu metode yang mendeskripsikan ataupun
menggambarkan keadaan kinerja pasar lelang terhadap pemasaran produk
petani di Desa Srigading yang akan diamati di lapangan dengan lebih spesifik
transparan dan mendalam.
B. Metode Penentuan lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Srigading, Kecamatan Sanden,
Kabupaten B antul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan
November 2022. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian dengan alasan
pada lokasi tersebut terdapat Pasar Lelang.
C. Metode Penentuan Sampel
Metode yang digunakan untuk penentuan metode sampel pada penelitian
ini dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling yaitu
salah satu teknik dengan mengambil suatu pertimbangan untuk pengambilan
sampel penelitian (Notoatmojo, 2010). Dalam hal ini, narasumber yang
ditunjuk adalah petani dan petugas pasar lelang di Desa Srigading Kecamatan
Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Metode Pengambilan dan Pengumpulan Data
Metode pengambilan dan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu:

1. Melakukan wawancara
Wawancara merupakan suatu pembicaraan tanyajawab antara dua orang
atau lebih secara lisan ataupun tulisan. Wawancara dilakukan oleh peneliti
dan narasumber, yang dimaksud narasumber adalah para petani yang ikut
serta dalam kegiatan pasar lelang dan menjual hasil panen raya.
2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan secara sengaja
dan sistematis mengenai proses berlangsungnya kegiatan kemudian
dilakukan pencatatan. Melalui metode observasi ini, peneliti ingin
mengamati kegiatan-kegiatan kinerja pasar lelang Desa Srigading.
3. Kuisioner
Kuisioner merupakan pengumpulan data dengan memberikan beberapa
pertanyaan terkait dengan data yang diperlukan dalam penelitian kepada
narasumber. Peneliti akan mendapatkan data sesuai dengan kuisioner.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengambilan data dengan menulusuri dokumen
atau data yang berkaitan dengan kegiatan pasar lelang di Desa Srigading.
E. Konseptualisasi dan Pengukuran Variabel
1. Pasar lelang cabai di Desa Srigading sebagai tempat para petani cabai
untuk menjual dan mendapatkan harga cabai yang menguntungkan dengan
pembentukan harga yang dilaksanakan secara transparan.
2. Kinerja pasar lelang cabai di Desa Srigading yang dimaksud adalah
mengukur kinerja kegiatan dan proses pasar lelang dengan indikator
kepuasan, nilai transaksi lelang, loyalitas pelanggan dan harga cabai yang
didapatkan petani cabai.
3. Petani cabai adalah petani yang melakukan penjualan hasil panen cabai di
Pasar Lelang dengan harga cabai yang lebih menguntungkan.
4. Pedagang cabai adalah pedagang yang ikut kegiatan pasar lelang cabai dan
berinteraksi langsung dengan pengelola pasar lelang dan para petani cabai
di Pasar Lelang.
5. Nilai transaksi lelang di Pasar lelang ialah harga akhir yang disepakati dan
disaksikan secara langsung oleh petani cabai, pengelola pasar lelang dan
pedagang.
6. Kepuasan petani terhadap seluruh proses kinerja pasar lelang adalah
dengan mengukur indikator dari proses lelang, harga cabai yang diterima
petani, jumlah cabai yang yang dipasarkan sampai transaksi akhir selesai.
7. Loyalitas pelanggan pasar lelang diukur dari bagaimana pembeli atau
konsumen yang masih tetap membeli barang dan jasa dengan tingkat
konsistensi yang tinggi

F. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif,
metode ini dapat mendeskripsikan situasi lapangan dengan melakukan
pengamatan yaitu menentukan terbuktinya kinerja pasar lelang dalam berbagai
data yang dikumpulkan dan mengetahui proses kegiatan pasar lelang dari awal
sampai akhir.Teknik dalam analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah teknik analisis data deskriptif persentase. Rumus deskriptif persentase
sebagai berikuy:
F
P= x 100 %
N

Ket: P = Persentase yang dicari


F = Frekuensi
N = Jumlah Responden

Pembagian interval pada setiap masing-masing kelas memakai rumus


sturgess, ialah:
nilai tertinggi−nilai terendah
Panjang interval kelas =
kelas interval(3)
Loyalitas pelanggan petani tentang pasar lelang cabai terdapat 9 butir
pertanyaan dengan skor Ya (1) dan Tidak (0). Menentukan interval ialah:
Nilai tertinggi =9x1=9
Nilai terendah =1x0=0
9−0
Panjang interval kelas =
kelas interval(3)
9
= =3
3

Kategori loyalitas pelanggan petani tentang Pasar Lelang Cabai dapat dilihat
pada Tabel 3.1 dibawah ini
Tabel 3. 1 Kategori Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang
No Interval Kategori
1 ≥8 Baik
2 4-7 Sedang
3 ≤3 Rendah

Nilai Transaksi Lelang petani tentang pasar lelang terdapat 4 butir


pertanyaan dengan skor Ya (1) dan Tidak (0). Menentukan interval ialah:
Nilai tertinggi =4x1=4
Nilai terendah =1x0=0
4−0
Panjang interval kelas =
kelas interval(3)
4
= = 1,33 dibulatkan 1
3
Kategori Nilai Transaksi Lelang petani tentang Pasar Lelang Cabai dapat
dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini
Tabel 3. 2 Nilai Transaksi Lelang petani tentang Pasar Lelang Cabai
No Interval Kategori
1 ≥4 Baik
2 2-3 Sedang
3 ≤1 Rendah
Kepuasan petani teantang Pasar Lelang terdapat 11 butir pertanyaan
dengan skor Ya (1) dan Tidak (0). Menentukan interval ialah:
Nilai tertinggi = 11 x 1 = 11
Nilai terendah =1x0=0
11−0
Panjang interval kelas =
kelas interval(3)
11
= = 3,66 dibulatkan 4
3

Kategori kepuasan petani tentang pasar lelang dapat dilihat pada Tabel 3.3
dibawah ini

Tabel 3. 3 Kepuasan petani tentang pasar lelang

No Interval Kategori
1 ≥9 Baik
2 5-8 Sedang
3 ≤4 Rendah
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Geografis Desa Srigading Kecamatan Sanden


Desa Srigading merupakan salah satu Desa di Kecamatan Sanden,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Srigadi merupakan
wilayah bagian integral dari wilayah Kecamatan Sanden yang memiliki 4
(empat) kelurahan. Kelurahan Desa Srigading mamiliki wilayah yang luasnya
mencapai 757,6 Ha yang terbagi menjadi 20 pendukuhan dan 81 RT.
Kelurahan Srigading tercantum dataran rendah berdasarkan ketinggian 2-
10 mdpl. Sanden memiliki suhu rata-rata 30ºC dengan curah hujan yang rata-
rata 2.198 mm/tahun. Srigading merupakan daerah yang potensial untuk
tanaman pangan, perkebunan, pertenakan, dan perikanan. Keadaan penduduk
mencapai 1.455 jiwa/sedangkan kepadatan agraris yaitu 33 jiwa. Jarak
tempuh dengan ibu kota Kabupaten 11,5 km sedangkan dengan Provinsi 30
km. Sempitnya kepemilikan lahan maka tipe petani di wilayah Kecamatan
Sanden yaitu merupakan petani samben, hal ini terlihat dari penduduk yang
bermata pencarian di sektor Pertanain 62,5% yang lainnya penduduk bekerja
di sektor perdagangan, usaha serta bangunan atau tukang.
Secara geografis wilayah Kecamatan Srigading memiliki batas wilayah:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tirtumulyo dan Kelurahan
Murtigading
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Murtigading, Gadingharjo
dan Gadingsari
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tirtomulyo, Tirtosari dan
Tirtohargo.
Berdasarkan SDA wilayah karakteristik Kelurahan Srigading terbagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
1. 18 pedukuhan meliputi kawasan Budidaya Pertanian lahan basah
2. Kawasan Pemerintah Perkotaan yaitu pedukuhan Celep dan Kalijurang
3. Kawasan pantai yaitu Pedukuhan Tegalrejo dan Ngepet. Kawasan ini
merupakan sebagian kawasan pasir dan juga termasuk lahan pertanian
basah dan pasir untuk yang diutamakan tanaman bawang merah juga
sayur-sayuran.
Tabel 4. 1 Penggunaan Lahan Desa Srigading
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1. Jalan 71,3 9,41
2. Sawah dan Ladang 432,8 57,13
3. Bangunan Fasilitas umum 3,1 0,42
4. Pemukiman Penduduk 210,4 27,77
5. Kuburan 3,3 0,44
6. Lain-lain 36,6 4,83
Jumlah 757,6 100
Sumber: Kantor Kelurahan Srigading, 2022
Berdasarkan tabel 4.1 bahwa penggunaan lahan di Desa Srigading
diantaranya jalan, sawah dan lading, bangunan fasilitas umum,
pemukiman penduduk, kuburan dan lain-lain. Penggunaan lahan
mayoritas digunakan untuk sawah dan lahan dengan persentase 57,13%
dikarenakan rata-rata penduduk di Desa Srigading berprofesi sebagai
petani. Penduduk memanfaatkan tempat dan potensi di Desa Srigading
untuk lahan pertanian seperti lahan sawah atau lahan pasir yang
digunakan petani untuk menanam cabai, bawang merah dan bawang
bombai.
Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul memiliki 20
Pedukuhan diantaranya:
1. Pedukuhan Gedongan
2. Pedukuhan Ccmc
3. Pedukuhan Celep
4. Pedukuhan Tinggen
5. Pedukuhan Bonggalan
6. Pedukuhan Kalijurang
7. Pedukuhan Ngunan-unan
8. Pedukuhan Wuluhadeg
9. Pedukuhan Wirosultan
10. Pedukuhan Srabahan
11. Pedukuhan Gokerten
12. Pedukuhan Sangkeh
13. Pedukuhan Malangan
14. Pedukuhan Dengokan
15. Pedukuhan Dodongan
16. Pedukuhan Ngemplak
17. Pedukuhan Ngepet
18. Pedukuhan Tegalrejo
19. Pedukuhan Cetan
20. Pedukuhan Sogesanden
Penelitian ini dilaksanakan di berbagai pedukuhan diantaranya
pedukuhuan Kalijurang, Ngepet, Tegal Rejo dan Cetan dikarenakan
alamat petani yang berbeda-beda. Di Desa Srigading memiliki pasar
tradisional tepatnya di Pedukuhan Dengokan, pasar tersebut
dimanfaatkan penduduk untuk bertransaksi jual beli barang dan jasa.
Selain pasar tradisional terdapat juga pasar lelang yang bertempat di
Pedukuhan Kalijurang, pasar lelang ini bernama Pasir Makmur.
B. Keadaan Penduduk
1. Berdasarkan Kelamin
Jumlah keseluruhan penduduk di Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul mencapai 9.524 jiwa. Untuk lebih jelasnya
distribusi penduduk di Desa Srigading berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan jenis
kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-Laki 4.686 49
2 Perempuan 4.838 51
Jumlah 9.524 100
Sumber: Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sanden, 2022
Berdasarkan tabel 4.2 menunujukan bahwa penduduk Desa
Srigading yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 4.686 jiwa atau 49%
dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 4.838 jiwa atau 51%. Jumlah
penduduk berjenis kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki.

2. Berdasarkan Umur
Total jumlah penduduk di Desa Srigading Kecamatan Sanden
berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 3 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Persentase (%)
1 0-19 2.305 24
2 20-44 3.244 34
3 45-80 3.975 42
Jumlah 9.524 100
Sumber: Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sanden, 2022
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan umur bahwa umur terbanyak yaitu usia 45-80 tahun
sebanyak 3.975 jiwa atau 42%. Sedangkan yang paling sedikit yaitu 0-19
tahun sebanyak 2.305 jiwa atau 24%. Umur 0-19 tahun masuk pada
kategori masa balita sampai masa remaja akhir, umur 20-44 tahun masuk
pada kategori masa dewasa awal sampai dewasa akhir dan umur 45-80
tahun masuk pada kategori masa lanjut usia (lansia).

3. Berdasarkan Pendidikan
Keadaan penduduk di Desa Srigading Kapanewom Sanden
Kabupaten Bantul Menurut tingkat pendidikan dapat dilihat dari tabel
berikut ini :
Tabel 4. 4 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan
Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Persentase (%)
1 Belum/Tidak Sekolah 2.309 24,2
2 SD 2.523 26,5
3 SMP 1.459 15,3
4 SMA/SMK 3.151 33,1
5 Perguruan Tinggi 82 0,9
Jumlah 9.524 100
Sumber: Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sanden, 2022
Berdasarkan tabel 4.4 dapat di ketahui bahwa mayoritas penduduk
di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul tingkat
pendidikan yang tertinggi yaitu Sekolah Menengah Keatas/SMA yakni
sebesar 3.151 jiwa dan jumlah yang paling terendah yaitu Perguruan
tinggi yakni sebesar 82 jiwa. Dampak dari penduduk yang tingkat
pendidikannya dari tidak/belum sekolah sampai Sekolah Menengah Atas
rata-rata bekerja sebagai seorang petani atau wirausaha. Sedangkan
lulusan Perguruan Tinggi lebih besar mendapatkan peluang pekerjaan
yang lain.

4. Mata Pencarian
Sebagian besar masyarakat Desa Srigading berdasarkan usia
produktif bermata pencarian sebagai petani/pertanian. Namun selain
sebagai petani /pertanian ada juga yang bermata pencarian diluar tersebut
dan data penduduk mata pencarian dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4. 5 Mata Pencarian Masyarakat Desa Srigading

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)


1. Petani pemilik 1699 31,7
2. Petani pemilik dan penggarap 1152 21,5
3. Petani penggarap 235 4,4
4. Petani penyewa/penyekap 353 6,6
5. Petani ternak 1228 22,9
6. Petani ikan 79 1,5
7. Buruh tani 557 10,4
8. Penebas hasil bumi 10 0,2
9. Pengrajin tempe 8 0,1
10. Pengrajin tahu 3 0,1
11. Kerajinan emping 4 0,1
12. Kerajinan tangan 5 0,1
13. Industri RT 17 0,3
14. Pengrajin kayu 8 0,1
15. Pengrajin lempeng 7 0,1
16. Pengrajin anyaman bambu 3 0,1
Jumlah 5.368 100
Sumber: Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sanden, 2022
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mata pencarian yang
tertinggi yaitu petani pemilik sendiri dengan jumlah 1699 jiwa atau 32%.
Selanjutnya jumlah jumlah yang paling sedikit yaitu pengrajin tahu
dengan jumlah 3 jiwa dan pengrajin anyaman bambu dengan jumlah 3
jiwa. Mayoritas pekerjaan sebagai petani dengan lahan milik sendiri
dikarenakan penduduk Desa Srigading memanfaatkan potensi yang ada
dengan persentase hampir 60% lahan di Desa Srigading digunakan
sebagai lahan pertanian untuk bercocok tanam.

5. Sarana dan Prasarana


Sarana prasarana akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan
masyarakat. Semakin baik saran pendukung maka akan semakin mudah
Desa Srigading dijangkau. Sarana dapat dikatakan baik dilihar dari segi
ketersediaan dan pemanfaatannya sudah sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat dalam memenuhi segala kebutuhannya. Sarana di
Desa Srigading dapat di dari tabel di bawah ini.
Tabel 4. 6 Jenis Sarana dan Prasarana

No Jenis Saran dan Prasarana Jumlah (Unit) Persentase (%)


1. Kantor Desa 1 1,5
2. Poskesdes 1 1,5
3. Posyandu 3 4,6
4. SMK 1 1,5
5. SMP 1 1,5
6. SD 3 4,6
7. TK 5 7,7
8. PAUD 0 0
9. Masjid 25 38,5
10. Gereja 1 1,5
11. Lapangan Olahraga 1 1,5
12. Poskamling 20 30,8
13. Gedung Serbaguna 1 1,5
14. Pasar Tradisional 1 1,5
15. Pasar Lelang 1 1,5
Jumlah 65 100
Sumber: Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sanden, 2022
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa beberapa sarana
prasarana di Desa Srigading dapat berjalan dengan baik dan dapat
dipergunakan seluruhnya untuk kegiatan atau aktifitas masyarakat di
Desa Srigading, Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.
Salah satu sarana dan prasarana adalah Pasar Lelang, pasar tersebut
dimanfaatkan para petani untuk menjual hasil panen cabai dikarenakan
pasar lelang dilaksanakan secara terbuka dan untuk umum, para
pedagang yang ingin membeli hasil panen cabai dapat mengikuti
kegiatan lelang tersebut.
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pasar Lelang
Pasar lelang cabai di Desa Srigading merupakan tempat para petani cabai
untuk menjual dan mendapatkan harga cabai yang menguntungkan dengan
pembentukan harga yang dilaksanakan secara transparan.
Pasar Lelang di Desa Srigading dilaksanakan pada bulan September
sampai bulan November setelah bulan panen selesai, sedangkan bulan tanam
dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan September. Pasar Lelang di Desa
Srigading dilaksanakan secara terbuka dan untuk umum, para pedagang baik
dalam kota atau luar kota dapat mengikuti kegiatan proses lelang.
Jadwal pasar lelang tidak dilaksanakan setiap dua hari lelang dan dua hari
libur secara bergantian. Kegiatan pasar lelang memiliki beberapa SOP yang
diberikan petugas pasar lelang kepada petani yaitu:
1. Setiap hasil panen cabai yang akan dilelang harus varietas unggul yang
dimaksud varietas unggul adalah jenis cabai imperial.
Cabai Imperial sebagai varietas unggul di Pasar Lelang Desa Srigading
dikarenakan cabai ini sudah menjadi ciri khas dari daerah Srigading
selain itu jenis cabai imperial memiliki tingkat ketahanan layu yang
rendah.
2. Cabai harus lolos sortasi baik dari ukuran dan mutu, kriteria yang lolos
untuk seleksi pasar lelang berdasarkan ukuran yaitu cabai yang berukuran
besar, sedang dan kecil. Sedangkan berdasarkan mutu yaitu cabai yang
layu dan tidak layu.
3. Selanjutnya cabai harus dalam kondisi tidak basah dan bersih. Untuk
cabai yang basah para petugas pasar lelang akan mengeringkan cabai
menggunakan blower.
B. Struktur Organisasi

Ketua Pasar Lelang


Pak Sudantoro

Sekretaris Bendahara
Pak Zuki Nugroho Pak Sudantoro

Seksi Timbangan Seksi Sortasi Seksi Pengepakan


Pak Karyawan Pak Sumarna Pak Lilik Kurniawan

Anggota Anggota Anggota Anggota


Pak Nur Pak Joko Pak Restu Pak Paidi
Anggota Anggota Pak Anggota
Pak Edi Rujianto Pak Sarjimin

Gambar 5. 1 Struktur Organisasi Pasar Lelang Desa Srigading


Job Description Pengurus Pasar Lelang di Desa Srigading
1. Ketua Pasar Lelang:
Ketua pasar lelang adalah seorang yang memimpin suatu organisasi yang
melaksanakan kegiatan pasar lelang. Ketua Pasar Lelang dapat
mengkoordinasikan setiap pelaksanaan kegiatan pasar lelang dari awal
persiapan kegiatan sampai lelang selesai, ketua pasar lelang juga
membantu para anggota ketika terdapat kendala dalam mempersiapkan
kegiatan lelang atau pada saat proses lelang yang sedang berlangsung.
2. Sekretaris:
Sekretaris pasar lelang adalah seorang yang bertanggung jawab dalam
mendukung manajemen atau pencatatan organisasi, sekretaris dapat
mengkoordinasikan dan melaksanakan seluruh pengelolaan administrasi
petani dan pedagang dengan baik dan benar dari pendaftaran sampai
administrasi lain yang dibutuhkan.

3. Bendahara:
Bendahara pasar lelang adalah seorang yang bertanggung jawab dalam
menerima, menyerahkan dan menyimpan uang pada suatu kegiatan,
bendahara dapat mengkoordinasikan dan melaksanakan setiap
pengelolaan keuangan dari pedagang ke panitia lelang dan dari panitia
lelang ke petani dengan baik dan benar.
4. Seksi Timbangan
Seksi timbangan bertugas mencatat setiap berat timbangan cabai yang
sudah ditimbang pertama dan timbangan kedua di pembukuan. Jumlah
keseluruhan pada seksi timbangan adalah 3 orang.
5. Seksi Sortasi:
Seksi sortasi bertugas membuat setiap jenis atau grade yang akan di
sortasi seperti ukuran cabai yang besar, sedang, kecil, mutu cabai yang
layu dan tidak layu, kemudian akan dicatat di pembukuan hasil dari
sortasi sesuai grade cabai. Jumlah keseluruhan pada seksi sortasi adalah 4
orang.
6. Seksi Pengepakan:
Seksi pengepakan bertugas mencatat di pembukuan setiap pedagang yang
ingin melakukan pengepakan di tempat. Jumlah keseluruhan pada seksi
pengepakan adalah 3 orang.
7. Anggota:
Anggota pada setiap seksi bertugas untuk mengikuti dan melaksanakan
arahan dari setiap ketua seksi/ bidang.
C. Sistem Pelelangan
Berikut alur singkat proses lelang di Desa Srigading:
1 2 3
Persiapan Petani Cabai Penimbangan
Panitia Lelang berkumpul Cabai

6 5 4
Pedagang Penimbangan
Sortasi Cabai
berkumpul cabai kembali

7 8 9
Pasar Lelang Pedagang Panitia membuka
dimulai \ mencatat harga \ kertas dalam kaleng

10
Transaksi

Gambar 5. 2 Proses Lelang Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden


Kabupaten Bantul

Proses Lelang Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten


Bantul:
1. Persiapan Panitia lelang
Persiapan panitia lelang dimulai dari pukul 13.00 seluruh panitia
lelang menyiapkan perlengkapan seperti alas tempat cabai, timbangan
untuk menimbang cabai, blower untuk mengeringkan cabai yang
masih basah dan lain-lain. Panitia juga mempersiapkan administrasi
yang akan diisi petani dan pedagang.
2. Petani Cabai berkumpul
Pukul 14.00 WIB para petani datang ke tempat Pasar Lelang dan
membawa hasil panen cabai yang akan di lelang dan petani
mendaftarkan diri di bagian administrasi.

3. Penimbangan Cabai
Penimbangan cabai yang dilakukan panitia pasar lelang
sebanyak dua kali, penimbangan pertama dilakukan ketika petani
datang membawa hasil panen cabai dan di timbang dengan
keseluruhan cabai yang dibawa oleh petani.
4. Sortasi Cabai
Kegiatan pada sortasi cabai yang dilakukan panitia pasar lelang
yaitu dengan menyortir atau memisahkan setiap jenis atau grade,
seperti bentuk ukuran cabai yang kecil, sedang dan besar. Kemudian
memisahkan cabai yang layu dan tidak layu, yang busuk dan tidak
busuk dan jenis variabel cabai yang unggul yang diterima di pasar
lelang Cabai Desa Srigading yaitu jenis cabai Imperial.
5. Penimbangan cabai kembali
Kegiatan penimbangan cabai kali kedua dilakukan panitia pasar
lelang yaitu dengan menimbang hasil cabai yang sudah di sortasi
sesuai dengan kriteria cabai yang diminta pasar lelang lalu dicatat di
pembukuan.
6. Pedagang berkumpul
Pukul 16.00 WIB para pedagang datang dan mendaftarkan diri
ke bagian administrasi untuk mempermudah proses selanjutnya.
7. Pasar Lelang dimulai
Pukul 17.00 WIB kegiatan lelang cabai dimulai secara offline di
tempat dan untuk pedagang yang mengikuti lelang cabai secara online
akan mendapat informasi daru Grup WhatsApp.
8. Pedagang mencatat harga
Para pedagang akan mencatat harga di lembaran kertas yang
sudah diberikan panitia lelang untuk dimasukan ke dalam kaleng.
Sedangkan peserta online dapat memberitahukan kepada panitia
lelang.

9. Panitia membuka kaleng


Pukul 18.00 WIB panitia pasar lelang membuka kaleng dan
mencatat satu per satu harga yang sudah dibuat pedagang di papan
tulis yang disaksikan bersama-sama. Harga yang paling tertinggi akan
menjadi pemenang, pedagang yang menang akan mengambil cabai
sesuai dengan kebutuhan dan sisa cabai yang lain akan dibagi ke
pedagang yang lain.
10. Transaksi
Kegiatan transaksi dilakukan setelah proses lelang selesai
dengan harga tertinggi yang sudah dicatat pedagang, panitia lelang
akan mencatat di nota berapa yang akan diangkut oleh pedagang dan
mencatat di nota untuk pertinggal pada petani. Transaksi dapat
dilakukan secara tunai atau transfer, transaksi maksimal diberikan
yaitu 3 hari begitu juga dengan petani.
D. Karakteristik Responden
Dari penelitian yang saya lakukan dengan jumlah responden sebanyak 31
responden diantaranya 19 Petani Cabai dan 12 Panitia atau Petugas Pasar
Lelang di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Berikut
klasifikasi responden Petani dan Panitia Pasar Lelang dari segi jenis kelamin,
umur, pendapatan, pengalaman bertani dan luas lahan:

1. Distribusi Petani Peserta Lelang berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 5. 1 Jenis Kelamin Responden di Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul, DIY

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)


1. Laki-laki 31 100
2. Perempuan 0 0
Total 31 100
Sumber: Analisis Data Petani, 2022
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden di Desa
Srigading yang diambil merupakan peserta dan petugas pasar lelang yang
datang dan ikut serta dalam kegiatan pasar lelang.
Untuk responden petani keseluruhan berjumlah 31 orang persentase
100% dengan berjenis kelamin laki-laki. Pada saat melakukan
wawancara terhadap petani tanpa disengaja mendapatkan responden yang
berjenis kelamin laki-laki. Petani dengan jenis kelamin perempuan jarang
ditemukan di tempat pasar lelang, sebagian jawaban dari para petani
bahwa istri petani ada yang memiliki kerja sampingan seperti membuka
warung atau usaha lainnya, jawaban lain juga mengatakan bahwa tedapat
beberapa istri petani yang ikut serta dalam usaha tani cabai.

2. Distribusi Petani Peserta Lelang berdasarkan Usia


Tabel 5. 2 Usia Responden di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY

No Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)


1. <30 1 3,2
2. 30 – 50 14 45,2
3. >50 16 51,6
Total 31 100
Sumber: Analisis Data Petani, 2022
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden di Desa
Srigading mencakup berbagai kategori usia.
Usia dibawah 30 tahun dengan jumlah 1 orang persentase 3,2%, usia
30 sampai 50 tahun dengan jumlah 14 orang persentase 45,2% dan diatas
50 tahun dengan jumlah 16 orang persentase 51,6%. Mayoritas usia
responden berada pada usia diatas 50 tahun dengan persentase 51,6%.
Petani dengan umur dibawah 30 tahun masuk kategori masa dewasa
awal, umur 30 sampai 50 tahun masuk kategori masa dewasa akhir dan
umur diatas 50 tahun masuk kategori masa lanjut usia (lansia).

3. Distribusi Petani Peserta Lelang berdasarkan Luas Lahan


Tabel 5. 3 Luas Lahan Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY

No Luas Lahan(m2) Jumlah (Orang) Persentase (%)


1. <1000 1 3,2
2. 1000- 4000 25 80,7
3. >4000 5 16,1
Total 31 100
Sumber: Analisis Data Petani, 2022
Menurut tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden petani cabai di
Desa Srigading Kecamatan Sanden memiliki luas lahan yang beragam
diantaranya luas lahan kurang dari 1000m2 1 orang, 1000m2 sampai
4000m2 jumlah 25 orang dan diatas 4000m2 jumlah 5 orang. Mayoritas
luas lahan petani berada pada luas lahan 1000m2 sampai 4000m2 dengan
persentase 80,7%. Dari luas lahan diatas yang beragam, semakin sempit
lahan usaha tani, maka semakin tidak efisien usatani yang dikerjakan
kecuali usaha tani tersebut dapat dikelola dengan baik dan benar.

4. Distribusi Petani Peserta Lelang berdasarkan Kepemilikan Lahan


Tabel 5. 4 Kepemilikan Lahan Cabai di Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul, DIY

No Luas Milik Jumlah (Orang) Persentase (%)


1. Milik Sendiri 30 96,8
2. Penyewa 1 3,2
3. Penggarap 0 0
Total 31 100
Sumber: Analisis Data Petani, 2022
Menurut tabel 5.4 menunujukkan bahwa responden di Desa Srigading
Kecamatan Sanden yang saya temui pada saat wawancara mayoritas
memiliki lahan sendiri untuk menanam cabai, sedangkan petani yang
tidak memiliki lahan akan menyewa lahan milik orang lain.
5. Distribusi Petani Peserta Lelang berdasarkan Jumlah Cabai yang di
Jual
Tabel 5. 5 Jumlah cabai yang di jual di Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul, DIY

No Hasil (kg) Jumlah (Orang) Persentase (%)


1. <50 12 38,7
2. 50 – 100 12 38,7
3. >100 7 22,6
Total 31 100
Sumber: Analisis Data Petani, 2022
Menurut tabel 5.5 menunujukkan bahwa responden petani cabai di
Desa Srigading Kecamatan Sanden rata rata dapat menghasilkan panen
50-100 kg dengan jumlah 12 orang persentase 38,7%, dibawah 50 kg
sebanyak 12 orang persentase 38,7% dan diatas 100 kg dengan jumlah 7
orang persentase 22,6%. Petani yang memanen cabai tetapi tidak
maksimal dari hasil panen sebelumnya dapat diakibatkan karena cuaca
yang memburuk seperti hujan secara terus menerus dan kurangnya tenaga
kerja.

6. Distribusi Petani Peserta Lelang berdasarkan Pendapatan


Tabel 5. 6 Pendapatan Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul, DIY

No Pendapatan (Rp/kg) Jumlah (Orang) Persentase (%)


1. <2.000.000 2 6,5
2. 2.000.000-4.000.000 28 90,3
3. >4.000.000 1 3,2
Total 31 100
Sumber: Analisis Data Petani, 2022
Menurut tabel 5.6 menunujukkan bahwa responden di Desa Srigading
Kecamatan Sanden rata-rata pendapatan dalam satu bulan Rp 2.000.000
sampai Rp 4.000.000. Menurut data UMK Yogyakarta khususnya
Kabupaten Bantul upah senilai Rp 2.001.000 dan untuk pendapatan
responden dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani cabai di Desa
Srigading lebih besar.

E. Harga Lelang di Pasar Lelang Desa Srigading


Pasir makmur ialah pasar lelang yang terdapat di Desa Srigading
Kecamatan Sanden. Aktivitas pada pasar lelang salah satunya ialah proses
pembukaan harga untuk memastikan harga akhir pada cabai. Pembukaan
harga dilakukan para pedagang dengan menulis harga cabai di kertas serta
memasukan kedalam kaleng. Setelah seluruh pedagang mencatat harga cabai
yang akan dibeli, para petugas pasar lelang akan membuka kaleng serta
membacakan tiap isi kertas yang telah diisi harga cabai yang akan dilelang
dan mencatat di papan tulis.
Harga cabai pada setiap kegiatan lelang selalu berbeda, harga yang
tertinggi yang pernah terjadi di Pasir Makmur Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul pada tahun 2020 adalah Rp28.000/kg dengan berat
cabai yang laku 4,2 ton sedangkan harga terendah yang pernah terjadi di Pasir
Makmur Desa Srigading Kecamatan Sanden pada tahun 2019 adalah
Rp7.600/kg dengan berat cabai yang laku 2,8 ton. Harga lelang terakhir yang
didapat di Pasir Makmur pada tanggal 29 November 2022 adalah Rp 11.220
dengan berat cabai yang laku 2,2 ton.

F. Kinerja Pasar Lelang


Kinerja pasar lelang terhadap pemasaran produk petani di Desa
Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Sleman, berdasarkan aspek loyalitas
pelanggan, nilai transaksi lelang dan kepuasan. Hasil kinerja pasar lelang
terhadap pemasaran produk petani cabai dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang Cabai


Loyalitas Pelanggan merupakan aspek yang dapat diukur dari
setiap pelanggan yang membeli suatu produk ataupun memakai jasa yang
diberikan oleh suatau industri dengan tingkatan konsistentsi yang benar.
Loyalitas pelanggan juga merupakan kecenderungan oleh pembeli atau
konsumen yang masih tetap membeli barang dan jasa pada perusahaan
tersebut.
Tabel 5. 7 Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang Cabai di Desa
Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
No Pernyataan Ya Tidak
Petani mengetahui adanya pasar lelang di Desa
1. 100 0
Srigading
2. Petani mengetahui proses kegiatan pasar lelang 100 0
Petani mengetahui waktu pelaksanaan kegiatan
3. 100 0
pasar lelang
Petani mengetahui bahwa hasil panen cabai harus
4. 100 0
varietas unggul dan lolos seleksi
Petani mengetahui bahwa hasil panen cabai harus
5. 100 0
disortir sebelum dilaksanakan kegiatan lelang
Petani mengetahui kegiatan pasar lelang
6. 100 0
dilaksanakan secara terbuka dan untuk umum
Cabai lebih mudah dipasarkan di pasar lelang
7. 100 0
dibanding pasar tradisional
Petani mengetahui dengan memasarkan hasil panen
8. 100 0
cabai lebih cepat di pasar lelang
9. Petani mengetahui bahwa hasil panen cabai dapat 100 0
ditampung secara maksimal
Sumber: Analisis Data Petani, 2022

Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan


tentang pasar lelang cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul mengenai proses kegiatan lelang, kemudahan dalam
memasarkan hasil panen dan kelebihan pasar lelang yang diketahui oleh
petani cabai.
Petani mengetahui adanya pasar lelang cabai di Desa Srigading,
petani memasarkan hasil panen cabai ke pasar lelang cabai Desa
Srigading, dengan mengetahui waktu kegiatan pasar lelang, para petani
akan memulai menanam pada musim tanam yaitu pada bulan Juli sampai
bulan September dan menunggu sampai musim panen yaitu bulan
September sampai bulan November, pada musim panen petani dapat
memanen cabai setiap harinya jika tenaga kerja terpenuhi serta dapat
memasarkan hasil panen setiap hari di tempat pasar lelang.
Petani mengetahui seluruh kegiatan yang dilakukan pasar lelang
karena ada arahan dari setiap pengurus pasar lelang, dalam pemasaran
cabai petani memilih pasar lelang karena lebih menguntungkan dan lebih
cepat dibandingkan pasar tradisional dikarenakan pasar lelang
dilaksanakan secara terbuka dan untuk umum oleh karena itu para
pedagang yang datang baik dari luar kota atau dalam kota datang
langsung ke tempat dan harga akhir yang dilelang adalah harga yang
tertinggi.
Loyalitas Petani terhadap pasar lelang salah satunya cabai yang
tidak lolos sortasi dapat dijual kembali ke pedagang yang menjual cabai
yang langsung diolah dengan cara di giling. Panitia dan peserta lelang
akan menjual cabai yang tidak lolos sortasi dengan setengah harga dari
harga akhir yang dilelang, dengan begitu hasil panen cabai yang dibawa
oleh Petani terjual dengan keseluruhan tanpa ada sisa.
Norma penilaian loyalitas pelanggan tentang pasar lelang di Desa
Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dapat dilihat pada tabel
dibawah.

Tabel 5. 8 Norma penilaian loyalitas pelanggan tentang pasar lelang


di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
No Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 ≥8 Baik 31 100
2 4-7 Sedang 0 0
3 ≤3 Rendah 0 0
Jumlah 31 100
Berdasarkan tabel 5.8 diatas, loyalitas pelanggan tentang pasar
lelang di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dapat
disajikan pada Gambar 5.3 dibawah.

Loyalitas Pelanggan tentang pasar lelang cabai di


Desa Srigading Kabupaten Bantul
35
30
Jumlah
Petani

25
20
15
10
5
0
Baik Sedang Rendah
≥8 4-7 ≤3

Frekuensi Persentase
Gambar 5. 3 Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang Cabai di Desa
Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul

Berdasarkan Tabel 5.8 dan Gambar 5.3 diatas dapat menunjukkan


bahwa loyalitas pelanggan tentang pasar lelang cabai di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dirasa sangat baik dapat dilihat dari
data diatas dengan persentase 100%, dari persentase tersebut dapat
diketahui bahwa pertanyaan yang diberikan kepada responden dapat
dimengerti dengan baik.
Petani yang mejawab setiap kuesioner yang diberikan penulis dapat
disimpulkan bahwa petani atau sebagai responden akan tetap memasarkan
hasil panen cabai berikutnya di pasar lelang tidak di tempat yang lain. Hal-
hal yang berkaitan dengan pasar lelang dan loyalitas pelanggan seperti
yang sudah dijabarkan pada tabel dan gambar diatas mengenai loyalitas
pelanggan petani tentang pasar lelang cabai di Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul.

2. Nilai Transaksi Lelang tentang Pasar Lelang Cabai


Nilai Transaksi Lelang merupakan harga akhir yang disepakati
serta disaksikan secara langsung oleh petani cabai, pengelola pasar lelang
serta orang dagang. Nilai Transaksi Lelang dimulai dari para panitia
lelang yang survey kisaran harga di pasar tradisional kemudian pedagang
yang sudah berkumpul di Pasar Lelang mencatat harga yang akan
dilelang pada setiap masing-masing pedagang, petugas pasar lelang akan
membuka setiap kertas dan mencatat di papan tulis, harga yang paling
tertinggi akan menjadi hasil atau nilai harga akhir yang dilelang. Dengan
adanya nilai transaksi lelang dapat meminimalisir fluktuasi yang sering
terjadi dikalangan petani cabai.
Nilai transaksi lelang dengan pembentukan harga secara
transparan, petani akan lebih tahu kisaran harga cabai yang akan diterima
nantinya. Berikut disajikan tabel hasil kuesioner mengenai aspek nilai
transaksi lelang:

Tabel 5. 9 Nilai Transaksi tentang Pasar Lelang di Desa Srigading


Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
No Pernyataan Ya Tidak
1. Adanya syarat minimal berat cabai yang dilelang 0 100
Kualitas cabai yang dapat mempengaruhi
2. 100 0
pembentukan harga
Adanya persyaratan atau SOP yang diberikan pasar
3. 100 0
lelang untuk petani komoditas cabai
Petani mengetahui bahwa pembentukan harga di
4. 100 0
pasar lelang dilaksanakan secara transparan
Sumber: Analisis Data Petani, 2022
Berdasarkan Tabel 5.9 menunjukkan bahwa petani mengetahui jika
tidak ada syarat minimal cabai yang di pasarkan di pasar lelang, dengan
begitu petani akan lebih mudah memasarkan hasil cabai dengan
seminimal dan semaksimal mungkin. Kualitas cabai sangat diperlukan
untuk pembentukan harga, kualitas cabai diperoleh dari pemisahan grade
seperti ukuran cabai, mutu cabai layu atau tidak layunya cabai dan harus
varietas unggul yaitu Imperial.
Persyaratan atau SOP yang terdapat di Pasar Lelang harus
diketahui petani, seperti cabai lolos sortasi sesuai jenis yang diinginkan
pasar lelang dan kondisi cabai yang bersih, jika petani sudah memenuhi
persyaratan pasar lelang akan memudahkan proses selanjutnya sampai
pembentukan harga.
Dengan adanya Pembentukan harga yang dilaksanakan secara
transparan oleh panitia lelang dan peserta lelang, setiap petani dapat
mengetahui berapa harga yang akan didapat dengan beragamnya nilai
harga yang diterima petani.
Norma penilaian nilai transaksi lelang tentang pasar lelang di Desa
Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5. 10 Norma penilaian nilai transaksi lelang tentang pasar
lelang di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten
Bantul
No Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 ≥4 Baik 0 0
2 2-3 Sedang 31 100
3 ≤1 Rendah 0 0
Jumlah 31 100
Berdasarkan tabel 5.10 diatas, nilai transaksi lelang tentang pasar
lelang di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dapat
dilihat pada gambar 5.4 dibawah
Nilai Transaksi Lelang tentang Pasar Lelang cabai di
Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
35

30
Jumlah
Petani

25

20

15

10

0
Baik Sedang Rendah
≥4 2-3 ≤1

Frekuensi Persentase

Gambar 5. 4 Nilai Transaksi Lelang tentang pasar lelang di Desa


Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
Berdasarkan Tabel 5.10 dan Gambar 5.4 diatas dapat
menunjukkan bahwa nilai transaksi lelang tentang pasar lelang cabai di
Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dirasa cukup baik,
sebab seluruh jawaban dari kuesioner yang ditanyakan kepada responden
bisa dimengerti cukup baik dengan persentase 100% pada kategori
sedang.
Para petani yang memasarkan hasil panen cabai di pasar lelang
Pasir Makmur mengetahui setiap proses kegiatan pasar lelang seperti
nilai transaksi lelang, dalam pembentukan harga dilakukan secara
transparan dengan begitu para petani mengetahui berapa kisaran harga
cabai yang akan didapatkan nanti. Hal-hal yang berkaitan dengan pasar
lelang serta nilai transaksi lelang seperti yang telah dijabarkan pada tabel
serta gambar diatas mengenai nilai transaksi lelang petani tentang pasar
lelang cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.

3. Kepuasan Petani tentang Pasar lelang


Kepuasan petani terhadap seluruh proses kegiatan pasar lelang
dengan mendeskripsikan proses lelang, harga cabai yang diterima petani,
jumlah cabai yang yang dipasarkan sampai transaksi akhir selesai.
Kepuasan dapat diterima dari suatu jasa yang diberikan pasar lelang
kepada petani, kepuasan tersebut diperoleh dari pelayanan jasa dengan
baik. Apabila pasar lelang memberikan layanan yang baik kepada petani,
hal tersebut akan membuat adanya perasaan puas, rasa bahagia serta
kelegaan baik pada petani atau petugas pasar lelang.
Kuesioner yang diberikan penulis kepada responden petani
mengenai kepuasan petani tentang pasar lelang Desa Srigading apakah
petani merasa puas atau tidak puas dengan kinerja pasar lelang pasir
makmur serta apa yang diberikan petugas pasar lelang untuk
meningkatkan kepuasan responden atau peserta pasar lelang dan alasan
yang diberikan responden pada setiap pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan penulin kepada responden petani.
Beberapa kebijakan yang diberikan petugas pasar lelang kepada
petani atau peserta lelang sebelum dilaksanakan kegiatan lelang adalah
petugas memberikan informasi terkait fasilitas apa saja yang diberikan
kepada petani seperti timbangan untuk menimbang cabai, blower untuk
mengeringkan cabai yang basah dan alas sebagai tempat cabai. Hal
tersebut dilaksanakan untuk mempermudah para petani yang tidak perlu
lagi menimbang sendiri dan mengeringkan cabai jika ada yang basah.
Petugas pasar lelang juga memberikan informasi lewat Grup WhatsApp
sebagai pemberitahuan akan diadakannya pasar lelang, grup tersebut juga
dipergunakan untuk pedagang yang mengikuti pasar lelang secara online.
Tabel 5. 11 Kepuasan Petani tentang Pasar Lelang di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
No Pernyataan Ya Tidak
Petugas pasar lelang memberi respon dengan cepat
1. 100 0
terhadap keluhan yang dialami petani
2. Petugas pasar lelang menerima saran dan kritikan 100 0
dari petani
Pasar lelang mendorong petani untuk terus
3. 100 0
menanam cabai
4. Adanya cabai yang tidak laku saat di pasar lelang 23 77
Proses transaksi dilaksanakan langsung setelah
5. 0 100
pelelangan selesai
Panen berikutnya petani tetap memasarkan hasil
6. 100 0
panen di pasar lelang
Petugas pasar lelang memberikan informasi terkait
7. 100 0
fasilitas yang terdapat di pasar lelang
Petugas pasar lelang menyediakan fasilitas untuk
8. 100 0
petani cabai?
Petani menggunakan seluruh fasilitas yang telah
9. 100 0
disediakan petugas pasar lelang
Petani mengumpulkan hasil panen ditempat
10
fasilitas yang sudah disediakan petugas pasar 100 0
.
lelang
11 Adanya biaya angkut selama kegiatan pasar
39 61
. lelang?
Sumber: Analisis Data Petani, 2022

Berdasarkan Tabel 5.11 menunjukkan bahwa point pertama tentang


petugas pasar lelang memberikan respon dengan cepat terhadap keluhan
yang dialami petani
Para petani yang mengeluh dengan proses kegiatan pasar lelang
yang membutuhkan waktu yang lama diantaranya menunggu para petani
membawa hasil panen cabai dan proses sortir yang lama. Oleh karena itu
panitia pasar lelang menambah anggota/petugas pasar lelang untuk
mempercepat proses lelang. Para petani yang memberikan saran dan
kritikan dan diterima dengan baik oleh petugas pasar lelang.
Pernyataan selanjutnya mengenai proses transaksi lelang tidak
dilakukan secara langsung, para pedagang melakukan transaksi secara
online (transfer) petugas pasar lelang memberikan waktu maksimal 3
hari, dan untuk para petani petugas pasar lelang menunggu transferan
dari pedagang untuk mengirim ke petani dengan waktu maksimal 3 hari.
Terkait proses lelang, sebelum dilaksanakannya pasar lelang
petugas pasar lelang menginformasikan akan diadakannya pasar lelang di
tempat bisa melalui grup WhatsApp atau kelompok tani dan petani
langsung.
Petugas pasar lelang akan menginformasikan setiap fasilitas kepada
para petani sebelum dilaksanakannya pasar lelang seperti timbangan
untuk menimbang hasil panen cabai, blower untuk mengeringkan cabai
dengan kondisi basah dan alas sebagai tempat pegumpulan cabai.
Proses pasar lelang terdapat beberapa biaya potongan yang
dikenakan pasar lelang kepada petani yaitu potongan harga dan potongan
berat cabai (kg) atau timbangan. Biaya potongan harga seperti berikut,
setiap cabai yang terjual degan harga dibawah Rp5.000 per kg akan
dikenakan potongan Rp250 per kg, setiap cabai yang terjual dengan
harga Rp5.000–Rp 10.000 per kg akan dikenakan potongan Rp 300 per
kg, setiap cabai yang terjual dengan harga Rp 10.000 – Rp 15.000 per kg
akan dikenakan potongan Rp 350 per kg, setiap cabai yang terjual Rp
20.000 – Rp 25.000 akan dikenakan potongan Rp 500 per kg. Sedangkan
potongan berat atau potongan timbangan setiap cabai dengan berat 0kg-
20 kg tidak ada potongan timbangan, berat cabai 21kg-39kg potongn ½
kg, berat cabai 40kg-70kg potongan 1kg, berat cabai 71kg-85kg
potongan 1 ½ kg dan berat cabai 86kg-120kg potongan 2kg. Setiap
potongan harga dan potongan diatas sudah kesepakatan musyawarah
antara petani dan petugas pasar lelang di Desa Srigading.
Norma penilaian kepuasan petani tentang pasar lelang di Desa
Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dapat dilihat pada tabel
dibawah.
Tabel 5. 12 Norma penilaian kepuasan petani tentang pasar lelang di
Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
No Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 ≥9 Baik 18 58
2 5-8 Sedang 13 42
3 ≤4 Rendah 0 0
Jumlah 31 100
Bersadarkan tabel 5.12 diatas, kepuasan petani tentang pasar lelang
di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dapat dilihat
pada gambar 5.5 dibawah.

Kepuasan Petani tentang Pasar Lelang di Desa


Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
20
18
16
Jumlah
Petani

14
12
10
8
6
4
2
0
Baik Sedang Rendah
≥9 5-7 ≤4

Frekuensi Persentase

Gambar 5. 5 Kepuasan Petani tentang Pasar Lelang di Desa Srigading


Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
Berdasarkan Tabel 5.12 dan Gambar 5.5 diatas dapat menunjukkan
bahwa kepuasan petani tentang pasar lelang cabai di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul dirasa lumayan baik, sebab
separuh jawaban dari kuesioner yang ditanyakan kepada responden bisa
dimengerti dengan baik, 42% kepuasan responden berada pada kategori
sedang dengan jumlah responden 13 orang, dan 58% kepuasan responden
berada pada kategori baik dengan jumlah responden 18 orang. Hal yang
berkaitan dengan pasar lelang serta kepuasan petani semacam yang telah
dijabarkan pada tabel serta gambar diatas mengenai kepuasan petani
tentang pasar lelang cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa Kinerja
pasar lelang terhadap pemasaran produk petani di Desa Srigading Kecamatan
Sanden Kabupaten Bantul terdapat tiga indikator yang berpengaruh pada
kinerja pasar lelang yaitu loyalitas pelanggan, nilai transaksi lelang dan
kepuasan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, terdapat beberapa saran yang
dapat disampaikan yaitu:
1. Petugas pasar lelang dapat meningkatkan kinerja agar pasar lelang dapat
berkelanjutan dan berjalan lebih baik lagi.
2. Petugas pasar lelang lebih aktif mengadakan petemuan antara petugas
dan peserta pasar lelang untuk mengevaluasi kegiatan lelang agar pasar
lelang berjalan lebih baik.
3. Petani diwajibkan mengetahui setiap proses dan aktivitas yang
dilaksanakan pasar lelang Pasir Makmur.
DAFTAR PUSTAKA
Nuning, Setyowati dan Purwandani. 2016. Strategi Pengembangan Pasar Lelang
Cabai Merah Lahan Pasir di Kawasan Pesisir Kecamatan Panjatan,
Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agribisnis UNS, vol.
4, no. 3. https://www.neliti.com/publications/183919/strategi-
pengembangan-pasar-lelang-cabai-merah-lahan-pasir-di-kawasan-pesisir-
ke Diakses pada 28 Febuari 2022 pukul 20.30 WIB

Rohman, A. 2015. Kinerja Kelembagaan dan Transapansi Harga pada Pasar


Lelang Cabai Merah di Kabupaten Kulon Progo Vol. 1 No (1), 1-10.
http://journal.unbara.ac.id/index.php/jsp/article/view/356. Diakses pada
28 Februari 2022 pukul 20.48 WIB

Kustiari, R. Sejati, W. Yulmahera, R. 2018. Integrasi pasar dan pembentukan


harga cabai merah di Indonesia.
http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7706. Diakses pada
28 Februari 2022 pukul 21.09 WIB

Riadi, Muchlisin. 2020. Lelang / Penjualan Umum (Pengertian, Jenis, Asas dan
Prosedur). https://www.kajianpustaka.com/2020/05/lelang-pengertian-
fungsi-jenis-asas-dan-prosedur.html. Diakses pada 28 Februari 2022
pukul 21.32 WIB

Devi, P. Harsoyo, H. dan Subejo, S. 2015. Keefektifan lembaga pasar lelang


cabai merah di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo. Agro
Ekonomi, 26(2),139-149.
http://journal.unbara.ac.id/index.php/jsp/article/view/356. Diakses pada
28 Februari 2022 pukul 22.44 WIB

Sridianti.2022. Teori keseimbangan umum. https://sridianti.com/teori-


keseimbangan-umum.html. Diakses pada 08 April 2022 pukul 16.01
WIB

Gie. 2020. Keseimbangan Pasar: Pengertian, Proses dan Fungsinya bagi bisnis.
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-keseimbangan-
pasar/. Diakses pada 08 April 2022 pukul 17.19 WIB

Mahesa, Yusuf. 2020. Pengertian Supply dan Demand.


https://belajarekonomi.com/supplydemand/#:~:text=Apa%20itu
%20Hukum%20Penawaran%20%28Supply%29%20dan
%20Permintaan%20%28Demand%29%3F,permintaan%20untuk
%20produk%20itu%20terhadap%20harga%20dari%20produk.
Diakses pada 8 April 2022 pukul 19.36 WIB.

Prawiro, M. 2018. Pengertian Efektivitas: Kriteria, aspek dan contoh efektivitas.


https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-
efektivitas.html . Diakses pada 8 April 2022 pukul 19.47 WIB

Jamhari, Ebban. 2012 Efisiensi Pemasaran Cabai Merah melalui Pasar Lelang
Spot di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Social Economic of
Agriculture, vol. 1, no. 1, 2012, doi:10.26418/j.sea.v1i1.2120.
https://www.neliti.com/publications/23/efisiensi-pemasaran-
cabaimerah-melalui-pasar-lelang-spot-di-kabupaten-kulonprog#cite
Diakses pada 12 Mei 2022 pukul 18.42 WIB

Perdana,S. 2016. Pemberdayaan kelompok tani melalui pasar lelang sebagai


solusi mewujudkan kedinamisan kesejahteraan petani. Vigor: Jurnal
Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika, 1(1), 52-63.
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/vigor/article/view/317. Diakses
pada 12 Mei 2022 pukul 19.18 WIB

Bitar. 2022. Terbentuknya Harga Pasar https://www.gurupendidikan.co.id/harga-


pasar/. Diakses pada 30 Juni 2022 pukul 17.58 WIB.

Edhiwasisto. 2012. Teori Pembentukan Harga.


https://edhiwasisto.wordpress.com/2012/10/31/harga-pasar/. Diakses
pada 30 Juni 2022 pukul 18.48 WIB.

Rusdiyana, Eksa. 2018. Peran Pasar Lelang Dalam Pemasarn Cabai Di


Kelompok Tani Lahan Pasir Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Caraka
Tani, 32 vol 1
https://www.researchgate.net/publication/323717158_PERAN_PASAR
_LELANG_DALAM_PEMASARAN_CABAI_DI_KELOMPOK_TA
NI_LAHAN_PASIR_PANTAI_KULON_PROGO_YOGYAKARTA
Diakses pada 25 Juli 2022 pukul 18.45 WIB.

LAMPIRAN

KUESIONER
KINERJA PASAR LELANG TERHADAP PEMASARAN PRODUK
PETANI DI DESA SRIGADING, KECAMATAN SANDEN, KABUPATEN
BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Tanggal wawancara:...............................
Identitas Panitia Pasar Lelang
1. Nama :
2. Usia : Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan / Laki-laki
4. Alamat :
5. Pendapatan :
6. Pengalaman bekerja di pasar lelang :
7. Harga pelelangan : Non lelang:

Kuesioner Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang Cabai


1. Apakah Bapak/Ibu tahu tentang pasar lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui proses kegiatan lelang cabai? Bagaimana
proses kegiatan lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
3. Apakah Bapak/Ibu mengetahui kapan dilaksanakan kegiatan pasar lelang?
Jika Ya kapan waktu pasar lelang dilakukan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa hasil panen cabai harus varietas
unggul dan lolos seleksi?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:….
…………………………………………………………………………….
.………………………………………………………………
5. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa hasil panen cabai harus disortir
sebelum dilaksanakan kegiatan lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
6. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa proses lelang dilaksanakan secara
terbuka dan untuk umum?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
7. Apakah cabai lebih mudah dipasarkan di pasar lelang dibanding pasar
tradisional?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
8. Apakah Bapak/Ibu mengetahui dengan memasarkan hasil panen cabai
lebih cepat di pasar lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
9. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa hasil panen cabai dapat ditampung
secara maksimal di pasar lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………

Kuesioner Nilai Transaksi Lelang Petani tentang Pasar Lelang Cabai


1. Apakah ada syarat minimal berat cabai yang akan dilelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
2. Apakah kualitas cabai dapat mempengaruhi pembentukan harga?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
3. Apakah ada persyaratan atau SOP yang diberikan pasar lelang untuk
petani komoditas cabai? Jika Ya apa SOP yang Bapak/Ibu ketahui?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa pembentukan harga di pasar lelang
dilaksanakan secara transparan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:…...
……………………………………………………………………………
…...…………………………………………………………
5. Berapa jumlah cabai yang Bapak/Ibu jual di pasar lelang dalam satu hari?
Jawab………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6. Berapa harga cabai yang diterima di pasar lelang?
Jawab………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7. Berapa omset yang didapat dalam satu hari pelelangan?
Jawab………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Kuesioner Kepuasan Petani tentang Pemasaran Lelang


1. Apakah petugas pasar lelang memberi respon dengan cepat terhadap
keluhan yang dialami petani?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
2. Apakah petugas pasar lelang menerima saran dan kritikan dari petani?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
3. Apakah pasar lelang mendorong petani untuk terus menanam cabai?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
4. Apakah ada cabai yang tidak laku saat di pasar lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
5. Apakah proses transaksi dilaksanakan langsung setelah pelelangan selesai?
a. Ya
b. Tidak
Alasan……………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………

6. Apakah panen berikutnya petani tetap memasarkan hasil panen di pasar


lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan……………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………
7. Apakah petugas pasar lelang memberikan informasi terkait fasilitas yang
terdapat di pasar lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………
8. Apakah petugas pasar lelang menyediakan fasilitas untuk petani cabai?
Jika Ya apa fasilitas yang diberikan?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
………………………………………………………………………………
...……………………………………………………………………
9. Apakah Petani menggunakan seluruh fasilitas yang telah disediakan
petugas pasar lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………...
10. Apakah Petani mengumpulkan hasil panen ditempat fasilitas yang sudah
disediakan petugas pasar lelang?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………...
11. Apakah ada biaya angkut selama kegiatan pasar lelang? Jika Ya siapa yang
menanggung dan berapa biayanya?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
……………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………..
Lampiran Karakteristik Responden

N USI JENIS PENDAPATAN LUAS LAHAN HASIL


NAMA ALAMAT STATUS LAHAN
o A KELAMIN (Rp) (M2) PANEN (Kg)
1 Subandi 67 Laki - laki Ngepet 5.000.000 MILIK SENDIRI 5000 52
2 Kawit 47 Laki - laki Ngepet 4.000.000 MILIK SENDIRI 4000 62
3 Kamdani 60 Laki - laki Cetan 4.000.000 MILIK SENDIRI 3000 76
4 Edi Nugroho 55 Laki - laki Ngepet 3.000.000 MILIK SENDIRI 3000 83,5
5 Toharim S 46 Laki - laki Ngepet 2.500.000 MILIK SENDIRI 2000 77
6 Tuwarji 40 Laki - laki Cetan 4.000.000 MILIK SENDIRI 2000 46
7 Sudantoro 47 Laki - laki Karanganyar 4.000.000 MILIK SENDIRI 3000 122
8 Santoso 40 Laki - laki Cetan 3.000.000 MILIK SENDIRI 2000 44
9 Sumardi 60 Laki - laki Kalijurang 3.500.000 MILIK SENDIRI 4000 106
10 Suntoro 30 Laki - laki Cetan 3.000.000 MILIK SENDIRI 3000 95
11 Supardi 55 Laki - laki Ngepet 3.500.000 MILIK SENDIRI 2300 68
12 Tohari 45 Laki - laki Ngepet 3.500.000 MILIK SENDIRI 2500 41
13 Sunardi 61 Laki - laki Ngepet 4.000.000 MILIK SENDIRI 3500 132
14 Sujoko 66 Laki - laki Ngepet 3.500.000 MILIK SENDIRI 3000 56
15 Hardoyo 60 Laki - laki Kalijurang 3.000.000 MILIK SENDIRI 3000 174
16 Subarjo 55 Laki - laki Cetan 3.000.000 MILIK SENDIRI 2800 29
17 Sarjono 65 Laki - laki Kalijurang 3.500.000 MILIK SENDIRI 4000 46
18 Sargiman 65 Laki - laki Cetan 3.500.000 MILIK SENDIRI 2200 108
19 Mungsi 71 Laki - laki Ngepet 4.000.000 MILIK SENDIRI 5000 122
20 Sudantoro 47 Laki - laki Karanganyar 4.000.000 MILIK SENDIRI 3000 83
21 Zuki Nugroho 30 Laki - laki Karanganyar 3.500.000 MILIK SENDIRI 2700 79
22 Restu Riadi 30 Laki - laki Karanganyar 2.800.000 MILIK SENDIRI 2300 51
23 Karyawan 37 Laki - laki Karanganyar 2.500.000 MILIK SENDIRI 1800 43
24 Edi Susanto 47 Laki - laki Karangsuwong 2.900.000 MILIK SENDIRI 2200 26
25 Rujianto 46 Laki - laki Karanganyar 1.900.000 MILIK SENDIRI 1300 32
26 Sarjiman 61 Laki - laki Karanganyar 2.800.000 MILIK SENDIRI 3300 67
27 Sumarno 54 Laki - laki Soge Sanden 3.000.000 MILIK SENDIRI 3400 54
28 Nur Cahyo 51 Laki - laki Karanganyar 2.000.000 MILIK SENDIRI 2400 46
29 Paidi 53 Laki - laki Karanganyar 2.300.000 MILIK SENDIRI 1800 19
30 Lilik Kurniawan 34 Laki - laki Karanganyar 3.200.000 MILIK SENDIRI 2300 39
31 Joko Trihutomo 33 Laki - laki Baran 1.800.000 SEWA 1000 22
Lampiran Data Penelitian

Kuesioner Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang Cabai

No LOYALITAS PELANGGAN
Total X1
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
∑ 31 31 31 31 31 31 31 31 31 279
% Ya 100 100 100 100 100 100 100 100 100
% Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kuesioner Nilai Transaksi Lelang Petani tentang Pasar Lelang Cabai


No NILAI TRANSAKSI LELANG Total
Responde
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2
n
1 0 1 1 1 3
2 0 1 1 1 3
3 0 1 1 1 3
4 0 1 1 1 3
5 0 1 1 1 3
6 0 1 1 1 3
7 0 1 1 1 3
8 0 1 1 1 3
9 0 1 1 1 3
10 0 1 1 1 3
11 0 1 1 1 3
12 0 1 1 1 3
13 0 1 1 1 3
14 0 1 1 1 3
15 0 1 1 1 3
16 0 1 1 1 3
17 0 1 1 1 3
18 0 1 1 1 3
19 0 1 1 1 3
20 0 1 1 1 3
21 0 1 1 1 3
22 0 1 1 1 3
23 0 1 1 1 3
24 0 1 1 1 3
25 0 1 1 1 3
26 0 1 1 1 3
27 0 1 1 1 3
28 0 1 1 1 3
29 0 1 1 1 3
30 0 1 1 1 3
31 0 1 1 1 3
∑ 0 31 31 31 93
% Ya 0 100 100 100
% Tidak 100 0 0 0

Kuesioner Kepuasan Petani tentang Pemasaran Lelang


No Total
KEPUASAN
Responde Y
n Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
6 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
7 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
10 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
11 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
14 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9
16 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
17 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10
19 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
20 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
21 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
22 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
23 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
24 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
25 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
26 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
27 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
28 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
29 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
30 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
31 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9
∑ 31 31 31 7 0 31 31 31 31 31 12 267
% Ya 100 100 100 23 0 100 100 100 100 100 39
% Tidak 0 0 0 77 100 0 0 0 0 0 61
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 7. 1Wawancara dan ikut rapat di Kalurahan Srigading 29 November 2022

Gambar 7. 2 Wawancara 08 Desember 2022

Gambar 7. 3 Wawancara 09 Desember 2022


Gambar 7. 4 Wawancara Pasar Lelang 15 Desember 2022

Gambar 7. 5 Badan Penyuluh Pertanian 10 Desember 2022

Gambar 7. 6 Tempat pengumpulan cabai di Pasar Lelang


Gambar 7. 7 Alat alat di Tempat Pasar Lelang

Gambar 7. 8 Pencatatan dan Nota di Pasar Lelang

Gambar 7. 9 Lain lain


Gambar 4. 1 Peta Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul

Sumber: Kantor Kelurahan Srigading, 2022

Anda mungkin juga menyukai