Disusun Oleh :
VANECYA NATALIA SITUMORANG
19/21311/EP
Disusun Oleh
Vanecya Natalia Situmorang
2019/21311/EP
Menyetujui
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
Mengetahui
Kepala Jurusan
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI..................................4
A. Penelitian Terdahulu..................................................................................4
B. Landasan Teori..........................................................................................5
C. Kerangka Pemikiran..................................................................................8
III. METODE PENELITIAN..............................................................................9
A. Metode Dasar Penelitian...........................................................................9
B. Metode Penentuan lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian..................9
C. Metode Penentuan Sampel........................................................................9
D. Metode Pengambilan dan Pengumpulan Data...........................................9
E. Konseptualisasi dan Pengukuran Variabel..............................................10
F. Analisis Data...........................................................................................11
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN.........................................14
A. Deskripsi Kondisi Geografis Desa Srigading Kecamatan Sanden..........14
B. Keadaan Penduduk..................................................................................17
V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................43
A. Kesimpulan..............................................................................................43
B. Saran........................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kerangka Pemikiran................................................................................8
Tabel 4. 1 Penggunaan Lahan Desa Srigading
Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4. 3 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan Umur
Tabel 4. 4 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan Pendidikan
Tabel 4. 5 Mata Pencarian Masyarakat Desa Srigading
Tabel 4. 6 Jenis Sarana dan Prasarana
Tabel 5. 1 Jenis Kelamin Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................27
Tabel 5. 2 Usia Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten
Bantul, DIY...........................................................................................28
Tabel 5. 3 Luas Lahan Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................29
Tabel 5. 4 Kepemilikan Lahan Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................29
Tabel 5. 5 Jumlah cabai Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................30
Tabel 5. 6 Pendapatan Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................................................................30
Tabel 5. 7 Pengalaman Bertani Petani Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. 8 Jenis Kelamin Petugas Pasar Lelang Cabai di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul, DIY.............................................
Tabel 5. 9 Usia Petugas Pasar lelang Cabai di Desa Srigading Kecamatan Sanden
Kabupaten Bantul, DIY.........................Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. 10 Pengalaman Bekeja Petugas Pasar lelang Cabai di Desa Srigading
Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul, DIY.......Error! Bookmark not
defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Grafik Keseimbangan (Sumber: Winda, 2016)
Gambar 2 2 Grafik Permintaan (Sumber: Mankiw, 2000)
Gambar 5. 1 Struktur Organisasi Pasar Lelang Desa Srigading…………………23
Gambar 5. 2 Proses Lelang....................................................................................25
B. Rumusan Masalah
Pasar lelang sebagai organisasi tentunya memiliki fungsi dan tugas, pasar
lelang menciptakan sistem pemasaran yang baik dan meningkatkan pendapatan
petani, sehingga pertanyaan yang muncul adalah “bagaimana kinerja pasar
lelang dalam memasarkan komoditas cabai di Desa Srigading, Kecamatan
Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja pasar lelang yang diukur dari
keuntungan petani yang menjual hasil panen raya melalui proses dalam
pelelangan komoditas cabai di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan bagi penulis mengenai kinerja
pasar lelang terhadap pemasaran cabai dan syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian di Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
2. Bagi pembaca, diharapkan dapat sebagai bahan informasi dan sebagai
bahan literatur untuk menambah wawasan bagi para membacanya
mengenai kinerja pasar lelang terhadap pemasaran cabai.
3. Bagi pengurus pasar lelang, diharapkan pasar lelang sebagai ruang atau
tempat yang tepat untuk mendapatkan kelayakan harga.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Muzani (2018) menyatakan bahwa cara kerja pasar lelang dimulai dari
para petani yang membawa hasil panen raya ke lokasi yang akan diadakan
pasar lelang lalu petani menimbang hasil panen dan memberi nomor, di lokasi
pasar lelang para distributor atau agen yang sudah berkumpul dari berbagai
daerah akan melakukan proses lelang dan dimulai dengan membuka harga
dasar dan akhirnya terjadi transaksi jual beli.
Devi, Harsoyo dan Subejo (2015) menyatakan bahwa keefektifan lembaga
pasar lelang cabai merah di Kecamatan Panjatan termasuk efektif dan ada
beberapa faktor yang berpengaruh dalam keefektifitan pasar lelang diantaranya
pendidikan, sikap petani dan peran ketua kelompok, semakin tinggi atau
semakin positif faktor diatas maka lembaga pasar lelang akan semakin efektif
Rusdiyana (2017) menyatakan bahwa peran pengelola pasar lelang yang
terbagi atas fungsi pemasaran, fungsi pertukaran dan fungsi sarana yang
memberikan kemudahan kepada petani produsen untuk memasarkan hasil
panen raya melalui pasar lelang. Layanan pemasaran yang dikelola oleh pasar
lelang dinilai lebih efektif dibanding pemasaran sendiri oleh petani produsen
terhadap pembeli.
Purwandani, Rahayu dan Setyowati (2016) menyatakan bahwa kegiatan
pasar lelang masih ditemukan beberapa kekurangan seperti kesiapan sarana
prasarana dan kegunaannya, pada saat ini pengelola pasar lelang yang terkait
pada SDM setempat sudah tergolong tua dan kurangnya pengetahuan tepatnya
dalam hal pembukuan, sehingga butuh generasi baru untuk mengelola pasar
lelang yang memiliki pengetahuan tentang pembukuan atau manajemen.
Rohman (2015) menjelaskan bahwa hasil dari kelembagaan pasar lelang
cabai merah di Kabupaten Kulon Progo bisa dikatakan efektif dilihat dari
petani yang menilai para petugas pasar lelang bekerja dengan maksimal yang
selalu memenuhi target dengan nilai yang baik dan positif. Pasar lelang
tersebut dikatakan pasar yang transparan dikarenakan adanya keterbukaan dari
setiap kegiatan dimulai dari petani, petugas hingga distributor yang terkait
dalam pasar lelang tersebut.
Agustin, Nugroho dan Masyhuri (2021) menjelaskan bahwa hubungan
kepuasan penjual atau petani selaras dengan peningkatan fasilitas yang lebih
modern, pasar lelang juga memerlukan SOP dalam kegiatan memberikan
layanan terbagi pada penjual atau petani. Peran serta dinas terkait sangat
diperlukan dalam rangka layanan petugas pasar lelang melalui pelatihan
pendidikan manajeman bagi petugas pasar lelang.
Dewi, Agus, Jamhari dan Waluyai (2020) menyatakan bahwa lingkungan
sekitar memiliki hubungan mengenai kepuasan penjual dalam memasarkan
produk, dan indikator produk juga berpengaruh jika harga dan akses
dikategorikan tinggi dan memiliki hubungan positif akan menentukan
keputusan penjual atau petani dalam memasarkan hasil pertaniannya.
B. Landasan Teori
1. Pasar
Pasar merupakan tempat sekumpulan orang yang melakukan transaksi
jual beli barang atau jasa. Antara penjual dan pembeli memiliki peran dan
fungsi yang penting dalam kegiatan pasar berikut fungsi pasar yaitu sarana
distribusi, pembentukan harga atau penentu nilai, sarana untuk promosi,
tempat mencari keuntungan, pembentukan kreatifitas, melatih daya juang
dan saing, sarana pembangunan nasional, meningkatkan pemasukan
negara dan mengontrol kegiatan ekonomi.
Terdapat beberapa jenis pasar yang ada di lingkungan masyarakat
salah satunya yaitu pasar lelang, Pasar lelang tempat bertemunya pembeli
dan penjual dengan membuat sistem tawaran dan penawaran dengan
disesuaikan dengan tawaran harga tertinggi dari pembeli dan penawaran
dengan harga terendah dari penjual.
2. Mekanisme keseimbangan pasar
Mekanisme pasar merupakan keseimbangan dari perubahan harga
yang terjadi akibat dari timbulnya pasar bebas, sama halnya dalam teori
ekonomi, mekanisme pasar lebih mengarah ke dalam sebuah bentuk proses
kegiatan pasar, untuk memperoleh nilai harga dan jumlah dari suatu
produk yang diinginkan, penawaran (supply) dan permintaan (demand)
adalah salah satu dari ketentuan dalam mekanisme pasar. Dengan adanya
cara kerja ini pada pasar akan mengubah ketidakseimbangan menjadi
seimbang.
Keseimbangan adalah bertemunya titik permintaan dan titik
penawaran. Pada dasarnya, harga dapat terbentuk saat titik keseimbangan
antara permintaan atau pembeli dan penawaran atau penjual tercapai. Di
dalam kegiatan ini akan terjadi tawar-menawar antara produsen/penjual
dan konsumen/pembeli yang akan menyebabkan harga kesepakatan atau
harga keseimbangan yang bertemu di satu titik yang disebut dengan titik
ekuilibrium. Ekuilibrium adalah bertemunya titik penawaran dengan
permintaan pasar. Jika penawaran dan permintaan stabil maka harga akan
sebanding atau stabil.
3. Pembentukan Harga
Harga merupakan kesepakatan nilai uang yang terjadi antara
permintaan dan penawaran dari suatu barang atau jasa. Keuntungan yang
didapat oleh kedua belah pihak dengan penjual memberi harga yang besar
kecilnya sudah disepakati bersama dan barang yang akan diterima
pembeli. Di dalam ilmu ekonomi terdapat penawaran dan permintaan,
kedua kekuatan ini berkaitan dengan pembentukan harga, jika penawaran
dan permintaan seimbang maka akan terjadi kesepakatan dalam
pembentukan harga apabila jumlah yang ditawarkan dan yang dibeli sama
atau seimbang, selain itu pembentukan harga juga dapat terjadi jika
penjual dan pembeli saling melakukan proses tawar-menawar.
Faktor yang mempengaruhi pembentukan atau penetapan harga yaitu
pertimbangan subjektif, subjektif berarti memanfaatkan penilaian pribadi
terhadap produk yang akan dijual, kedua yaitu pertimbangan objektif,
objektif dilihat dari faktor yang dapat mempengaruhinya. faktor ini berlaku
pada mayoritas produk dimana produk tersebut dijual dan diproduksi
dalam jumlah massal atau banyak.
Pembentukan harga juga dapat dipengaruhi oleh beberapa sifat-sifat
hasil pertanian, yaitu mudah rusak dan musiman, produk yang bersifat
mudah rusak memerlukan tempat yang dapat menambah ketahanan produk
untuk menjadi lebih awet, sedangkan yang bersifat musiman memerlukan
tempat dengan penyimpanan yang baik agar dapat menyimpan sebagian
hasil panen untuk pemasaran berikutnya di pasar.
4. Teori permintaan
Teori permintaan adalah salah satu teori yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara produsen dan konsumen. Teori permintaan
juga menguraikan secara terang mengenai sifat dari permintaan produsen
dan konsumen. Menurut ilmu ekonomi, permintaan adalah adanya suatu
barang dan jasa yang diminta oleh konsumen atau pembeli dengan
berbagai harga barang atau jasa di dalam periode pasar tertentu.
Petani Pedagang
Pasar
Lelang
Kinerja:
Terjadi Loyalitas Pelanggan,
transaksi Nilai Transaksi Lelang,
Kepuasan
Kinerja
1. Melakukan wawancara
Wawancara merupakan suatu pembicaraan tanyajawab antara dua orang
atau lebih secara lisan ataupun tulisan. Wawancara dilakukan oleh peneliti
dan narasumber, yang dimaksud narasumber adalah para petani yang ikut
serta dalam kegiatan pasar lelang dan menjual hasil panen raya.
2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan secara sengaja
dan sistematis mengenai proses berlangsungnya kegiatan kemudian
dilakukan pencatatan. Melalui metode observasi ini, peneliti ingin
mengamati kegiatan-kegiatan kinerja pasar lelang Desa Srigading.
3. Kuisioner
Kuisioner merupakan pengumpulan data dengan memberikan beberapa
pertanyaan terkait dengan data yang diperlukan dalam penelitian kepada
narasumber. Peneliti akan mendapatkan data sesuai dengan kuisioner.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengambilan data dengan menulusuri dokumen
atau data yang berkaitan dengan kegiatan pasar lelang di Desa Srigading.
E. Konseptualisasi dan Pengukuran Variabel
1. Pasar lelang cabai di Desa Srigading sebagai tempat para petani cabai
untuk menjual dan mendapatkan harga cabai yang menguntungkan dengan
pembentukan harga yang dilaksanakan secara transparan.
2. Kinerja pasar lelang cabai di Desa Srigading yang dimaksud adalah
mengukur kinerja kegiatan dan proses pasar lelang dengan indikator
kepuasan, nilai transaksi lelang, loyalitas pelanggan dan harga cabai yang
didapatkan petani cabai.
3. Petani cabai adalah petani yang melakukan penjualan hasil panen cabai di
Pasar Lelang dengan harga cabai yang lebih menguntungkan.
4. Pedagang cabai adalah pedagang yang ikut kegiatan pasar lelang cabai dan
berinteraksi langsung dengan pengelola pasar lelang dan para petani cabai
di Pasar Lelang.
5. Nilai transaksi lelang di Pasar lelang ialah harga akhir yang disepakati dan
disaksikan secara langsung oleh petani cabai, pengelola pasar lelang dan
pedagang.
6. Kepuasan petani terhadap seluruh proses kinerja pasar lelang adalah
dengan mengukur indikator dari proses lelang, harga cabai yang diterima
petani, jumlah cabai yang yang dipasarkan sampai transaksi akhir selesai.
7. Loyalitas pelanggan pasar lelang diukur dari bagaimana pembeli atau
konsumen yang masih tetap membeli barang dan jasa dengan tingkat
konsistensi yang tinggi
F. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif,
metode ini dapat mendeskripsikan situasi lapangan dengan melakukan
pengamatan yaitu menentukan terbuktinya kinerja pasar lelang dalam berbagai
data yang dikumpulkan dan mengetahui proses kegiatan pasar lelang dari awal
sampai akhir.Teknik dalam analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah teknik analisis data deskriptif persentase. Rumus deskriptif persentase
sebagai berikuy:
F
P= x 100 %
N
Kategori loyalitas pelanggan petani tentang Pasar Lelang Cabai dapat dilihat
pada Tabel 3.1 dibawah ini
Tabel 3. 1 Kategori Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang
No Interval Kategori
1 ≥8 Baik
2 4-7 Sedang
3 ≤3 Rendah
Kategori kepuasan petani tentang pasar lelang dapat dilihat pada Tabel 3.3
dibawah ini
No Interval Kategori
1 ≥9 Baik
2 5-8 Sedang
3 ≤4 Rendah
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
2. Berdasarkan Umur
Total jumlah penduduk di Desa Srigading Kecamatan Sanden
berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. 3 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Persentase (%)
1 0-19 2.305 24
2 20-44 3.244 34
3 45-80 3.975 42
Jumlah 9.524 100
Sumber: Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sanden, 2022
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan umur bahwa umur terbanyak yaitu usia 45-80 tahun
sebanyak 3.975 jiwa atau 42%. Sedangkan yang paling sedikit yaitu 0-19
tahun sebanyak 2.305 jiwa atau 24%. Umur 0-19 tahun masuk pada
kategori masa balita sampai masa remaja akhir, umur 20-44 tahun masuk
pada kategori masa dewasa awal sampai dewasa akhir dan umur 45-80
tahun masuk pada kategori masa lanjut usia (lansia).
3. Berdasarkan Pendidikan
Keadaan penduduk di Desa Srigading Kapanewom Sanden
Kabupaten Bantul Menurut tingkat pendidikan dapat dilihat dari tabel
berikut ini :
Tabel 4. 4 Jumlah Penduduk Desa Srigading berdasarkan
Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Persentase (%)
1 Belum/Tidak Sekolah 2.309 24,2
2 SD 2.523 26,5
3 SMP 1.459 15,3
4 SMA/SMK 3.151 33,1
5 Perguruan Tinggi 82 0,9
Jumlah 9.524 100
Sumber: Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Sanden, 2022
Berdasarkan tabel 4.4 dapat di ketahui bahwa mayoritas penduduk
di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul tingkat
pendidikan yang tertinggi yaitu Sekolah Menengah Keatas/SMA yakni
sebesar 3.151 jiwa dan jumlah yang paling terendah yaitu Perguruan
tinggi yakni sebesar 82 jiwa. Dampak dari penduduk yang tingkat
pendidikannya dari tidak/belum sekolah sampai Sekolah Menengah Atas
rata-rata bekerja sebagai seorang petani atau wirausaha. Sedangkan
lulusan Perguruan Tinggi lebih besar mendapatkan peluang pekerjaan
yang lain.
4. Mata Pencarian
Sebagian besar masyarakat Desa Srigading berdasarkan usia
produktif bermata pencarian sebagai petani/pertanian. Namun selain
sebagai petani /pertanian ada juga yang bermata pencarian diluar tersebut
dan data penduduk mata pencarian dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4. 5 Mata Pencarian Masyarakat Desa Srigading
Sekretaris Bendahara
Pak Zuki Nugroho Pak Sudantoro
3. Bendahara:
Bendahara pasar lelang adalah seorang yang bertanggung jawab dalam
menerima, menyerahkan dan menyimpan uang pada suatu kegiatan,
bendahara dapat mengkoordinasikan dan melaksanakan setiap
pengelolaan keuangan dari pedagang ke panitia lelang dan dari panitia
lelang ke petani dengan baik dan benar.
4. Seksi Timbangan
Seksi timbangan bertugas mencatat setiap berat timbangan cabai yang
sudah ditimbang pertama dan timbangan kedua di pembukuan. Jumlah
keseluruhan pada seksi timbangan adalah 3 orang.
5. Seksi Sortasi:
Seksi sortasi bertugas membuat setiap jenis atau grade yang akan di
sortasi seperti ukuran cabai yang besar, sedang, kecil, mutu cabai yang
layu dan tidak layu, kemudian akan dicatat di pembukuan hasil dari
sortasi sesuai grade cabai. Jumlah keseluruhan pada seksi sortasi adalah 4
orang.
6. Seksi Pengepakan:
Seksi pengepakan bertugas mencatat di pembukuan setiap pedagang yang
ingin melakukan pengepakan di tempat. Jumlah keseluruhan pada seksi
pengepakan adalah 3 orang.
7. Anggota:
Anggota pada setiap seksi bertugas untuk mengikuti dan melaksanakan
arahan dari setiap ketua seksi/ bidang.
C. Sistem Pelelangan
Berikut alur singkat proses lelang di Desa Srigading:
1 2 3
Persiapan Petani Cabai Penimbangan
Panitia Lelang berkumpul Cabai
6 5 4
Pedagang Penimbangan
Sortasi Cabai
berkumpul cabai kembali
7 8 9
Pasar Lelang Pedagang Panitia membuka
dimulai \ mencatat harga \ kertas dalam kaleng
10
Transaksi
3. Penimbangan Cabai
Penimbangan cabai yang dilakukan panitia pasar lelang
sebanyak dua kali, penimbangan pertama dilakukan ketika petani
datang membawa hasil panen cabai dan di timbang dengan
keseluruhan cabai yang dibawa oleh petani.
4. Sortasi Cabai
Kegiatan pada sortasi cabai yang dilakukan panitia pasar lelang
yaitu dengan menyortir atau memisahkan setiap jenis atau grade,
seperti bentuk ukuran cabai yang kecil, sedang dan besar. Kemudian
memisahkan cabai yang layu dan tidak layu, yang busuk dan tidak
busuk dan jenis variabel cabai yang unggul yang diterima di pasar
lelang Cabai Desa Srigading yaitu jenis cabai Imperial.
5. Penimbangan cabai kembali
Kegiatan penimbangan cabai kali kedua dilakukan panitia pasar
lelang yaitu dengan menimbang hasil cabai yang sudah di sortasi
sesuai dengan kriteria cabai yang diminta pasar lelang lalu dicatat di
pembukuan.
6. Pedagang berkumpul
Pukul 16.00 WIB para pedagang datang dan mendaftarkan diri
ke bagian administrasi untuk mempermudah proses selanjutnya.
7. Pasar Lelang dimulai
Pukul 17.00 WIB kegiatan lelang cabai dimulai secara offline di
tempat dan untuk pedagang yang mengikuti lelang cabai secara online
akan mendapat informasi daru Grup WhatsApp.
8. Pedagang mencatat harga
Para pedagang akan mencatat harga di lembaran kertas yang
sudah diberikan panitia lelang untuk dimasukan ke dalam kaleng.
Sedangkan peserta online dapat memberitahukan kepada panitia
lelang.
25
20
15
10
5
0
Baik Sedang Rendah
≥8 4-7 ≤3
Frekuensi Persentase
Gambar 5. 3 Loyalitas Pelanggan tentang Pasar Lelang Cabai di Desa
Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
30
Jumlah
Petani
25
20
15
10
0
Baik Sedang Rendah
≥4 2-3 ≤1
Frekuensi Persentase
14
12
10
8
6
4
2
0
Baik Sedang Rendah
≥9 5-7 ≤4
Frekuensi Persentase
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, terdapat beberapa saran yang
dapat disampaikan yaitu:
1. Petugas pasar lelang dapat meningkatkan kinerja agar pasar lelang dapat
berkelanjutan dan berjalan lebih baik lagi.
2. Petugas pasar lelang lebih aktif mengadakan petemuan antara petugas
dan peserta pasar lelang untuk mengevaluasi kegiatan lelang agar pasar
lelang berjalan lebih baik.
3. Petani diwajibkan mengetahui setiap proses dan aktivitas yang
dilaksanakan pasar lelang Pasir Makmur.
DAFTAR PUSTAKA
Nuning, Setyowati dan Purwandani. 2016. Strategi Pengembangan Pasar Lelang
Cabai Merah Lahan Pasir di Kawasan Pesisir Kecamatan Panjatan,
Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agribisnis UNS, vol.
4, no. 3. https://www.neliti.com/publications/183919/strategi-
pengembangan-pasar-lelang-cabai-merah-lahan-pasir-di-kawasan-pesisir-
ke Diakses pada 28 Febuari 2022 pukul 20.30 WIB
Riadi, Muchlisin. 2020. Lelang / Penjualan Umum (Pengertian, Jenis, Asas dan
Prosedur). https://www.kajianpustaka.com/2020/05/lelang-pengertian-
fungsi-jenis-asas-dan-prosedur.html. Diakses pada 28 Februari 2022
pukul 21.32 WIB
Gie. 2020. Keseimbangan Pasar: Pengertian, Proses dan Fungsinya bagi bisnis.
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-keseimbangan-
pasar/. Diakses pada 08 April 2022 pukul 17.19 WIB
Jamhari, Ebban. 2012 Efisiensi Pemasaran Cabai Merah melalui Pasar Lelang
Spot di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Social Economic of
Agriculture, vol. 1, no. 1, 2012, doi:10.26418/j.sea.v1i1.2120.
https://www.neliti.com/publications/23/efisiensi-pemasaran-
cabaimerah-melalui-pasar-lelang-spot-di-kabupaten-kulonprog#cite
Diakses pada 12 Mei 2022 pukul 18.42 WIB
LAMPIRAN
KUESIONER
KINERJA PASAR LELANG TERHADAP PEMASARAN PRODUK
PETANI DI DESA SRIGADING, KECAMATAN SANDEN, KABUPATEN
BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Tanggal wawancara:...............................
Identitas Panitia Pasar Lelang
1. Nama :
2. Usia : Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan / Laki-laki
4. Alamat :
5. Pendapatan :
6. Pengalaman bekerja di pasar lelang :
7. Harga pelelangan : Non lelang:
No LOYALITAS PELANGGAN
Total X1
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
∑ 31 31 31 31 31 31 31 31 31 279
% Ya 100 100 100 100 100 100 100 100 100
% Tidak 0 0 0 0 0 0 0 0 0