Anda di halaman 1dari 2

Kuis IMKG Praktikum

Semen Zinc Phosphate


Shafwa Aisha Rahmah/ 022111133136

1. Cara mengatasi efek samping eksotermis yaitu dengan melakukan prosedur pencampuran
yang hati-hati untuk meminimalkan efek pembentukan panas. Pencampuran sebaiknnya
dilakukan dengan menambahkan bubuk sedikit demi sedikit ke cairan sehingga panas yang
dihasilkan akan berkurang dan waktu kerja akan semakin bertambah, dan juga waktu
pengerasannya berkurang.
2. Luting:
Bubuk semen seng fosfat bagian pertama dimasukkan ke dalam cairan dan diaduk
menggunakan spatula semen secara memutar, menekan atau dengan teknik spreading
selama 10 detik. Stopwatch diaktifkan pada saat bubuk dan cairan semen seng fosfat mulai
diaduk. Bubuk semen seng fosfat bagian kedua ditambahkan dan diaduk dengan cara yang
sama, demikian seterusnya sampai semua bubuk semen seng fosfat habis teraduk dan
homogen. Adonan bubuk gipsum dikumpulkan menjadi satu. Spatula semen dimiringkan
dengan sudut 45° terhadap glass slab. Adonan semen seng fosfat diambil dan ditarik ke
atas, maka adonan semen akan ikut terangkat ke atas membentuk bentukan menyerupai tali
atau stringy setinggi 1 inci. Konsistensi adonan semen tersebut merupakan konsistensi
untuk luting.

Basis:
Cara manipulasi semen seng fosfat sebagai basis sama seperti cara manipulasi semen seng
fosfat sebagai luting. Yang membedakanya adalah Rasio bubuk dan cairan semen seng
fosfat sebagai basis lebih besar dibanding sebagai luting. Selain itu konsistensi semen seng
fosfat sebagai basis tercapai apabila adonan semen seng fosfat menyerupai bentuk putty
dan dapat dibentuk menjadi bola/bulatan dan tidak melekat pada glass lab.

3. Konsistensi semen untuk luting adalah "I inch string”, yang terbentuk saat spatula ditarik
ke atas. Hal ini dicek dengan menggunakan spatula semen dengan cara menarik semen
secara perlahan sehingga terlihat semen yang tidak putus, dengan panjang 12 hingga 19
mm. Jika panjang semen ketika diangkat pada spatula melebihi 19 mm, maka semen terlalu
kental. Konsistensi semen sebagai basis yaitu dapat digulung menjadi bola dan tidak
lengket. Konsistensi keduanya berbeda dikarenakan cairan yang digunakan untuk semen
basis lebih dikit yaitu dua tetes sehingga menghasilkan adonan yang tidak lengket dan bisa
digulung sedangkan untuk semen luting menggunakan 3 tetes cairan menghasilkan adonan
yang lengket dan stringy.

Anda mungkin juga menyukai