Anda di halaman 1dari 66

KURSUS HAZOPS

HSE TC PT PERTAMINA

ISM
PROFIL: Ir. Ismet Somad MSc.Eng

PENDIDIKAN AKHIR :
S1 TEKNIK KIMIA DAN S2 PROCESS
SAFETY & LOSS PREVENTION UNIV. OF
SHEFFIELD – ENGLAND PEMBICARA DAN
MODERATOR
PENGALAMAN KERJA : BERBAGAI WORK
• KA. BAGIAN PROCESS
ENGINEERING KILANG RU V
SHOP DAN SEMINAR
BALIKPAPAN NASIONAL DAN
• MANAJER HSE REFINING DIT. INTERNASIONAL
PENGOLAHAN
• VP HSE CORPORATE PT PERTAMINA KETUA
• INSPEKSI TEKNIK PT PUSRI PERKUMPULAN AHLI
• AHLI UTAMA K3 UMUM & K3 MIGAS
SERTIFIKASI BNSP
K3 INDONESIA
• KONSULTAN DAN TRAINER HSE DAN
HP 081399236096 KOMPETEN.
HAZOPS Email : ismet.somad@yahoo.com
ISM
PENGALAMAN HAZOPS
HAZOPS FACILITATOR/ LEADER for Engineering Project:
1. Hazid & Hazops Pertamina Hulu Energy LIMA Station Project, 2016
2. Hazops leader Gas Transmission and Metering system PT PGN Project, 2016
3. Hazid & Hazops Leader Palm Kernel Extraction Refinery PT SMART, 2015
4. Hazid & Hazops Leader Pipe line gas transmission Pertagas Muara Karang – Muara Tawar,
PT Pertagas Project, 2015
5. Hazid & Hazops Leader Pipe line gas transmission Pertagas Porong – Grati, PT Pertagas
Project, 2015
6. Hazid & Hazops Leader Pipe line gas transmission Pertagas Balongan – Mundu, PT Pertagas
Project, 2015
7. Hazid & Hazops Leader Pipe line gas transmission Pertagas Gresik – Semarang, PT Pertagas
Project, 2015
8. Hazid & Hazops Leader Pipe line gas transmission Benoa-Pesanggrahan Bali Project, PT
Pelindo, 2015
9. Hazid & Hazops Leader LPG Plant Balongan project, 2015
10. Hazid & Hazops Leader Oil & gas Exploration and Production EP Sanga-Sanga East
Kalimantan Indonesia Project, 2014
11. Hazops Leader Oil & gas Exploration and Production EP Limau Project, 2013
12. Hazops Leader Fuel and Gas terminal Medan Group Project, 2011
13. Hazops Modification Plant at Refining Unit Pertamina Balikpapan, 2002

ISM Page 3
DAFTAR PESERTA

ISM Page 4
ISM Page 5
INTRODUKSI TEKNIK ANALISA
BAHAYA PROSES
To
atmosphere
Nitrogen To flare
H
RV-1
PV-2 PICA PV-1

V-8
V-7

V-5
H
TIA
From tank
trucks Storage
Tank LIA
H

V-1

V-2 FICA
PI
L
To process

V-4 FV-1

V-3

HSE TC PT PERTAMINA
ISM
1. INTRODUCTION
2. HAZARD CONTROL CONCEPT
3. RISK ASSESSMENT
4. JENIS-JENIS TEKNIK IDENTIFIKASI
BAHAYA
5. INDEPENDENT PROTECTION LAYER
6. LATIHAN PHA DAN WHAT IF

ISM Page 7
• Terjadi berbagai kasus kecelakaan dalam industri
proses yang menimbulkan kerugian besar, antara lain
kasus Bhopal, Flixborough, Mexico dsb
• Dikembangkan berbagai persyaratan keselamatan
untuk industri berbahaya dan beresiko tinggi (major
hazards industry)
• Ditetapkan berbagai peraturan dan standar industri
beresiko tinggi antara lain PSM (Process Safety
Management - API -750, U.S. OSHA Process
Hazards Management, U.K. Health & Safety
Executive)
• Salah satu elemen dalam PSM adalah Hazards
Assessment

ISM Page 8
ISM Page 9
ISM Page 10
PSM Major Incidents
1974 - Flixborough Works (UK)
Vapor cloud explosion killed 28 people
1976 - Icmessa Chemical Works (Seveso Italy)
Runaway reaction with a release of dioxin
1984 - Union Carbide (Bhopal India)
MIC leak killed 3000 people
1988 – Piper Alpha Platform (North Sea, UK)
Explosion killed 167 people
1989 - Pasadena Texas
Ethylene and isobutane leak killed 24 people
2001 - Toulouse France
VIDEO
Explosion killed 30 people
ISM Page 11
FLIXBOROUGH 6 REACTOR SERIES
• Proses terdiri dari enam reaktor yang dipasang secara seri. Dalam reaktor
sikloheksana dioksidasi untuk menjadi sikloheksanon dan kemudian
disuntikkan cyclohexanol menggunakan udara dengan adanya katalis. Setiap
reaktor biasanya berisi sekitar 20 ton sikloheksana.

• Beberapa bulan sebelum kecelakaan terjadi, reaktor 5 dalam rangkaian seri


reactor tersebut ditemukan bocor. Inspeksi menunjukkan lubang vertikal dalam
struktur baja stainless. Lalu diambil-lah keputusan untuk melepas reactor
tersebut untuk perbaikan. Untuk dapat terus beroperasi reaktor 4 di bypass
langsung ke reaktor 6 dalam rangkaian seri.

• Pipa feed/inlet menghubungkan reaktor adalah diameter 28 inci. Karena yang


tersedia di pabrik hanya stok pipa 20 inci, koneksi ke reaktor 4 dan reaktor 6
dibuat dengan menggunakan pipa stok tersebut sesuai gambar di bawah ini.
Diperkirakan kondisi pipa yang dipakai tidak memadai sehingga mengalami
overpressure. Setelah pecahnya bypass tersebut, sebuah Diperkirakan 30 ton
sikloheksana keluar dan membentuk awan uap yang besar. Terjadi ledakan 45
detik setelah rilis. Jenis ledakan ialah vapor could explosion (VCE).

• Ledakan yang dihasilkan meratakan seluruh fasilitas pabrik, termasuk kantor


administrasi. Dua puluh delapan orang meninggal, dan 36 lainnya luka-luka.
Delapan belas dari kematian terjadi di ruang kontrol utama saat langit-langit
runtuh. 1821 rumah-rumah terdekat dan 167 toko-toko dan pabrik terkena
dampak ledakan tersebut. Lima puluh tiga warga sipil dilaporkan terluka. Api
menyala selama lebih dari 10 hari
Flixborough 6 reactor series

• 28 fatalities
• June 1974, England
• Temporary piping
system failure
• 20 inch expansion joint
on end of 60 ft jumper
• Released
approximately 50 tons
of hot cyclohexane that
resulted in vapor cloud
explosion

VIDEO FLIXBOROUGH
ISM Page 13
ROOT CAUSES
Design Factor Culture
• Plant lay out • Production over safety
• Occupied building • Quality assurance/ control
• Management of change
Operation Error • Emergency preparedness
• -Hazard awareness • PSM
• Operation risk assessment

Regulator
Maintenance factor
• Land use planning
• Inspection
• Materia degradation

Personal
• Human Factors

Competency
• Communicatios
• Procedures
• Training
• Suprvisions/Leadership
• Production over safety
• Quality assurance control

ISM 14
PIPER ALPHA, JULY 1988
SCOTLAND KEBAKARAN & LEDAKAN
• Insiden terjadi di platform Piper Alpha, di Laut Utara sekitar 180 km
dari Aberdeen, Skotlandia. Tanggal 6 Juli 1988, ledakan beruntun
dan api menghancurkan platform tersebut. Dari 226 orang yg berada
di platform pada saat itu, 165 orang meninggal termasuk dua
anggota cepat tanggap darurat (emergency response).

• Platform tersebut pun hancur. Kurangnya atau (hampir) ketiadaan


bukti fisik menyebabkan g g p p investigasi tidak bisa berjalan dgn
baik. Berdasarkan saksi mata, peristiwa ini terjadi karena adanya
hidrokarbon ringan yg terlepas ke udara ketika pompanya
dinyalakan.

• Operator yg menjalankan pompa tersebut tidak mengetahui bahwa


relief valve di keluaran pompa sedang tidak dipasang karena
perawatan. Hanya dipasang penutup dan lokasinya tidak terlihat dari
pompa. Ketika pompa ini dijalankan kembali, penutup tersebut
bocor, dan menyebabkan awan hidrokarbon yg mudah terbakar, yg
kemudian kemudian tersulut Pompa tsb dijalankan dijalankan pada
pukul 22:00, dan pada pukul 01:00, platform tersebut hancur lebur
dan sebagian besar pekerjanya tewas
ISM 15
Piper Alpha, July 1988
SCOTLAND KEBAKARAN & LEDAKAN

KEMATIAN : 167 ORANG


KERUSAKAN : US $ 1 MILYAR

Permit System Failed


Lock Out Tag Out (LOTO)
system failed
Emergency Preparedness
Management System Failed
Safety Auditing/Monitoring
System failed
Change Management
System malfunction
Design system errors not
caught by PHA system
ISM 16
koes
ROOT CAUSES
Design Factor Culture
• Equipment/piping design • Management of change
• Protection system • Emergency preparedness
• Plant lay out • PSM

Operation Error
• - Regulator
• -
• Maintetance
• Risk Assessment
Maintenance factor
• Energy isolation
• Control of work

Personal
• Human Factors

Competency
• Communicatios
• Procedures
• Training
• Suprvisions/Leadership
ISM 17
DATA STATISTIK PENYEBAB MAJOR ACCIDENT

Mechanical
Failure

Operational Error

Unknown
Miscellaneous

Process Upset

Natural Hazards

Design Error

Arson

5 10 15 20 25 30 35 40

ISM Page 18
DISTRIBUSI JENIS INSIDEN RATA-RATA KERUGIAN DALAM MILLION DOLLAR
Jumlah dan Jenis Insiden

JUMLAH KERUGIAN, MILLION $


Jumlah Kerugian dan Jenis Insiden
80
60
70 50
PROSESNTASE INSIDEN

60 40
50 EXPLOSION 30 Series1
40
KEBAKARAN 20
VAPOR CLOUD 10
30 LAIN-LAIN 0
20

LA LNG

N
PA IK P L
TR IES

RP IN
PA RM A

IA
10

BR INA

AA
TE IMI

PE N-LA
BR ...
PE ER

KI

IP
OK
0

IK
N

I
FI
AL G
IE
S IA
TI
K IA
LN AIN

RE
M IN M
ER OKI M AS KI IN
-L
IN R L IK A
F TR TE P
BR L
RE PE IK
PA
ABR
P
JENIS PABRIK JENIS PABRIK

JLH KERUGIAN VERSUS PENYEBAB INSIDEN INSIDEN VS STATUS OPERASI

70 120
JLH KERUGIAN, MILLION $

60
100
50

JUMLAH INSIDEN
40 80
Series1
30
60 Series1
20

10 40
0
20
R
E O
R AIN ET D O
R SE
ILU
R -L PS AR R TA
FA ER AIN U AZ ER
BO
L S H
H PS ES AL IG
N SA 0
EC O C U
R ES
M O
AT D NORMAL OPERASI LAIN-LAIN
PR N
JENIS PENYEBAB STATUS OPERASI

ISM Page 19
SAFETY, HEALTH & ENVIRONMENT MANAGEMENT
IN CHEMICAL PROCESS INDUSTRY

SAFETY, HEALTH & ENVIRONMENT

Process Safety Occupational Environment


Health & Safety

Insiden:
Probability rendah dan
Consequence tinggi
PROCESS SAFETY INCIDENT
1. 2008: Kebakaran di tangki 105 Kilang Dumai 17. Kebakaran Akibat Tube Burst Pada Heater HCU-211
2. 2009 :Kebakaran Furnace CDU III Kilang Di Pertamina RU II Dumai 15.
Plaju 18. Kebakaran Jalur Pipa (Pipa Trunk Line) BBM di
Subang 16.
3. 2010 : Kecelakaan Fatal (3 orang) di
Sukamandi SKD0 19. Kecelakaan Kerja Fatal (Electric Shock) di EMC
Cepu 17.
4. 2 April 2011 Kebakaran Tangki 31 T-1/T-3/T-7
kilang Cilacap 20. Kecelakaan Fatal dalam Pekerjaan Sand Blasting di
Tangki Kilang Cilacap 18.
5. 5 Februari 2013 Kebakaran di kamar mesin, JOB
Petrochina mengakibatkan fatality. 21. Pencemaran Lingkungan Di Pantai Teluk Penyu
Cilacap – Pertamina RU IV 19.
6. 8 Pebruari 2014 Kebakaran akibat Tube Burst
Heater HCU-211 RU II Dumai 22. Kebakaran dan Peledakan Di SPBU Pinang Ranti
Jakarta Timur 20.
7. 9 Maret 2015 Kebakaran saat pekerjaan well
service sumur KLD 11 Lap Rantau, 1 orang 23. Kebakaran Kapal Palu Sipat Pertamina MO I & PT
meninggal Waruna Nusa Sentana di Pelabuhan Belawan Medan
22.
8. 6 Nopember 2012 Kebakaran di Train 2 LNG
Tangguh 01. 24. Kebakaran Dan Fatality Well Service KLD-11
Pertamina EP Rantau 23.
9. Kebakaran Dalam Pekerjaan Perbaikan Fin Fan
Cooler Di Kilang RU IV Cilacap 02. 25. Kebakaran dan Ledakan Dispenser Di SPBU
64.781.18, Gertak 1, Jalan Hasanudin – Pontianak
10. Ledakan dan Kebakaran Pada Tanki TK-105 di 24.
Pertamina RU II Dumai 03.
26. Kebakaran SPBU Dodo 34.139.03 di Cakung –
11. Kebakaran di Furnace CDU III Plaju 04. Jakarta Timur 25.
12. Kebakaran Tangki 31 T2/3/7 di Kilang Cilacap 08.
27. Kebakaran Pada Pekerjaan Pemasangan MOV di
13. Blow Out Pada Sumur West Belani 8 Sumatera Terminal BBM Tuban 26. 26
Selatan 09. 28. Kebakaran Rig RDG 47 Jatibarang 27.
14. Blow Out Pada Sumur Tn-C414 Di Lapangan
29. Kebakaran Tangki Timbun No. 24 Depot Pertamina
Tunu Total E&P – Kaltim 10. Plumpang Jakarta Utara 29.
15. Kebakaran Di Pipa Penyalur Minyak Mentah
30. Semburan Lumpur Pada Pemboran Sumur
Tempino Ke Plaju Sumatera Selatan 12.
Eksplorasi Banjar Panji #1 (BJP-1)
16. Kecelakaan Fatal di SWI Basin
Warna Biru:Proyek
Hulu RFCC 31. Kebakaran Tanki di RU Balongan dan Cilacap
Pertamina RU IV Cilacap 13.
Warna merah: KPI
Insiden
ISM internal Pertamina
Warna Hitam: M&T 21
REGULATORY REQUIREMENTS FOR MAJOR
HAZARD INSTALLATIONS (MHI)
• UNDANG-UNDANG NOMOR I TAHUN 1970,
KESELAMATAN KERJA.

• PER.05/MEN/1996, SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA

• Occupational Safety and Health Act (OSHA) 1994 –


General Duties of Employers.

• Control of Industrial Major Hazard Accident (CIMAH)


1996 – Safety Case, On and Off-site ERP and Information
to Public.

ISM Page 22
“HAZARD”
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat
atau kondisi kerja yang potensial dapat mengancam
keselamatan

Hazard dapat berupa :


bahan-bahan, bagian-bagian mesin, bentuk energi,
metode kerja atau situasi kerja.

PROCESS HAZARD:
Bahaya-bahaya proses adalah bahaya-bahaya yang
terkait dengan pemrosesan, penyimpanan,
pemindahan, dan pengapalan bahan-bahan yang
mudah terbakar, atau kimia bahaya yang lain. Bahaya2
tsb terkait dengan sifat Phisik dan kimia dengan
potensi energy yang bisa menciderai manusia,
property, dan pencemaran lingkungan.
ISM Page 23
ISM Page 24
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari
sumber bahaya (hazard) tertentu
yang terjadi.

Untuk menentukan resiko


membutuhkan perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut sebagai tingkat
resiko (level of risk).
ISM Page 25
VID: HAZARD AND RISK
ISM Page 27
HAZARD EFFECT (SEVERITY)

PEOPLE DAMPAK PUBLIC


ENVIRONMENT DAMPAK REPUTASI ASSET & LEVEL
FINANCIAL NOTIFICA-
DAN LEGAL EQUIPMENT
TION

▪ Multiple fatality Sangat serius, > 80% OTR Dampak luas Internasional Kerugian total Notifikasi
▪ Berdampak keluar pemulihan jangka dan nasional dari Pabrik atau evakuasi
lingkungan panjang dari fungsi ▪ Dampak reputasi perbaikan > USD komplit
▪ Potensi menyebabkan ekosistem. Pertamina Korporat 8.000.000 5
multiple fatalities, Oil spill > 100 barrel ▪ Dampak luas bagi Catas-
misalnya cidera acute masyarakat dan legal tropic
karena Bahan Kimia ▪ Terkait aspek
legalregulator karena
penurunan lingkungan

▪ Single fatality/cidera Serius, pemulihan 60% - 80% Dampak Regional Partial loss dari Notifikasi area
permanen jangka menengah. OTR ▪ Potensi dampak regional pabrik. Plant tertentu
▪ Bahan yang bias Oil spill 15 - 100 barrel ▪ Potensi dampak legal shurdown dari evakuasi 4
amenyebabkan dampak bagi regulator dan biaya perbaikan Signifi-
ireversible dan masyarakat USD 1.000.000 – cant
meninggal ▪ Potensi penurunan lingk. 8.000.000
dituntut oleh regulator

▪ Cidera menghilangkan Dampak lingkungan 40% - 60% Dampak lokal Partial loss dari Notifikasi di
hari kerja jangka pendek untuk OTR ▪ Potensi paparan tekanan pabrik. Biaya shelter lokal 3
▪ Bahan yang berdampak fungsi ekosistem lokal perbaikan USD Modera-
cidera serius Oil Spill 5 – 15 barrel ▪ Potensi legal claim dari 100.000 – te
korban terdampak 1.000.000

▪ Medical treatment Dampak minor pada 20% - 40% Dampak Internal Biaya perbaikan Notifikasi
▪ Bahan yang berdampak biologi atau OTR ▪ Potensi paparan press USD 10.000 – Local 2
kesehatan dan dirawat lingkungan phisik ▪ Pertanyaan oleh 100.000 (selected) Minor
Oil spill 1 – 5 barrel regulator

▪ First aid case Kerusakan kecil pada < 20% OTR Tidak ada dampak Biaya repair Tidak ada 1
▪ Tidka berdampak pada lingkungan dan tidak Reputasi < USD 10.000 komunikasi ke Insigni-
kinerja pekerjaan signifikan. ▪ Tidka ada perhatian masyarakat ficant
Oil spill < 1 barrel media

ISM Page 28
CONTOH PENENTUAN RISK RANK

Subject : LPG Storage Tank T-101 A/B


Session/Node :2 Drawing No. : LPGM-00-PRO-PID-003
Parameter : Pressure Intention : To collect LPG, at capacity 300 MT,
P: 18,35 Kg/Cm2, and T: 30 C.

Risk Rank
Guide word Deviation Causes Consequences Safeguards Recommendations
L M H
Less Low Press • One of PSV • LPG Transfer to LPG • PI 108 A M 2.6. Preventive
105A/B, 106 Truck Disturbance • Gas Detector Maintenance for PSV
A/B • Vapor increase in LPG
Malfunction Tank Periodically
• Potential Fire &
Explosion
• Leakage at • Potential Fire & • Gas Detector H Same as 2.1 to 2.4
LPG Tank Explosion • Fire Protection System
• Alarm LI 112A/B, 113A/B

ISM 31
HIERARKI PENGENDALIAN BAHAYA
Eliminasi

Substitusi

Isolasi/Pemisahan

ISM Page 32
JENIS-JENIS TEKNIK
IDENTIFIKASI BAHAYA

ISM
Hazard Identification adalah langkah awal dalam proses yang
sistimatis yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaann
resiko

ALARP

Kegagalan untuk mengidentifikasi sumber resiko merupakan


perhatian umum dalam manajemen resiko
VID PROCESS HAZARD ANALYSIS

ISM Page 34
09;45
ISM Page 35
PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS-
PROCESS HAZARD ANALYSIS METHOD

ISM Page 36
PHA (PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS)

Adalah Teknik Analisa bahaya proses yang


digunakan pada tahap Research and
Development s/d Tahap Design Engineering,
dan tahap modifikasi suatu Instalasi.

Page 37 ISM
FORM PHA (PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS)

AREA : MEETING DATE:


DRAWING NUMBER : ANGGG. TEAM

HAZARD CAUSE MAJOR EFFECT HAZARD RECOMMENDATION


Risk Rank
CATEGORY

ISM Page 38
LATIHAN:
PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS-
PROCESS HAZARD ANALYSIS METHOD

ISM Page 39
PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS
Pada saat desain konsep H2S dari Cylinder akan dimasukkan kedalam unit pemroses. Pada
tahapan desain konsep ini, engineernya masih hanya paham bahwa material tersebut yang
akan digunakan, informasi yang lain belum dipunyai. Engineer tahu bahwa H2S mempunyai
sifat Toxic dan mudah terbakar. Dan mengidentifikasi ada potensi kebocoran H2S sebagai
kondisi yang berbahaya
AREA : MEETING DATE:
DRAWING NUMBER : ANGGG. TEAM

HAZARD CAUSE MAJOR EFFECT HAZARD RECOOMENDATION


Risk Rank
CATEGORY

ISM Page 40
WHAT IF

ISM Page 42
WHAT IF ANALYSIS

• Pendekatan yang kreatif dan brainstorming oleh grup


pekerja berpengalaman dalam proses yang ditanyakan,
dan paham terhadap kemungkinan terjadinya kondisi
yang tidak diinginkan pada proses tersebut.
• Sangat sedikit informasi telah dipublikasikan pada
methode analisa What If
• What If bisa digunakan pada setiap tahapan proses, dan
menguji setiap aspek desain dan operasi (storage,
material handling, proses operasi, dll)

PageISM
43
URAIAN Methode "What-If" Method

• Identifikasi Bahaya, Skenario bahaya yang


memungkinkan, dan akibatnya, dan potensi methode
untuk mengurangi resiko
• Pertanyaan yang timbul, adalah:
– "What if the wrong material is delivered?”
– "What if Pump A stops running during startup?”
– "What if the operator opens Valve B instead of A?"
• Melibatkan pertimbangan yang hati-hati pada hasil yang
tidak diharapkan yang menghasilkan akibat yang
merugikan
• Menguji deviasi yang mungkin dari tahapan: design,
konstruksi, modifikasi, atau operasi

ISM Page 44
Uraian Methode "What-If”

• Pertanyaan biasanya dimulai


pada input pada proses dan
terus mengalir.
• Pertanyaan bisa difokuskam
pada kategori akibat yang
khusus (misal:
process/personnel safety)
“What- If” PHA Method

ADVANTAGES DISADVANTAGES

• Format tidak terstruktur


• Mudah digunakan
• Tidak menggaransi
• Cepat fokus pada menganalisa secara
“major plant hazards” komplit
• Group technique • Hasil tergantung pada
pengalaman dan
• Tindakan yang kualitas anggota team
bersamaam • Pencatatan hasil yang
• Situasi yang stabil kurang sempurna.
• Sulit mencapai kualitas
yang baik.

ISM Page 46
Example What-if Questions

• What if solvent unloaded into wrong tank ?


• What if operator starts pump to early ?
• What if gasket leaks ?
• What if air gets into vent system ?
• What if wrong valve configuration is done ?

ISM Page 47
FORM WHAT IF ANALYSIS

AREA : DATE:
TOPIC INVESTIGATED: TOXIC RELEASE TEAM:

WHAT IF CONSEQUENCE/HAZARD SAFEGUARD RECOMMENDATION


What if solvent
unloaded into
wrong tank?

What if operator
starts pump to
early?
What if gasket
leaks?
What if air gets into
vent system?

What if wrong valve


configuration is
done?

ISM Page 48
LATIHAN:
WHAT IF ANALYSIS-
PROCESS HAZARD ANALYSIS METHOD

ISM Page 49
WHAT IF ANALYSIS

PageISM
50
WHAT IF ANALYSIS

AREA : DATE:
TOPIC INVESTIGATED: TOXIC RELEASE TEAM:

WHAT IF CONSEQUENCE/HAZARD SAFEGUARD RECOMMENDATION

Wrong feed material


is delivered instead of
phosphoric acid?

Phosporic acid
Concentration is too
low?

The phosphoric acid


is contaminated?

ISM Page 51
FAILURE MODE AND
EFFECT ANALYSIS (FMEA)

ISM Page 53
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
• Tabulasikan mode kegagalan peralatan dan efeknya pada suatu sistem
dan plant
• Uraikan bagaimana peralatan gagal (open, close, bocor, dll)
• Identifikasi “single failure mode” yang langsung menghasilkan atau
berkontribusi secara signifikan ke accident
• FMEA Tidak efisien untuk mengidentifikasi kombinasi kegagalan
perlatan yang menjurus ke accident

Page 54 ISM
FMEA – Failure Mode Keywords

• Rupture • Loss of function


• Crack • High pressure
• Leak • Low pressure
• Plugged • High temperature
• Failure to open • Low temperature
• Failure to close • Overfilling
• Failure to stop • Instrument bypassed
• Failure to start
• Failure to continue

ISM Page 55
Page 56 ISM
PageISM
57
METHODE HAZID

ISM
HAZID DAN HAZOPS
HAZID HAZOPS
Dominan dengan identifikasi terkait selain Dominan terkait bahaya proses.
bahaya proses seperti bahaya fasilitas, dll.
Perbedaannya adalah HAZID digunakan untuk HAZOP lebih pada meng-assess Process/Produksi
meng-assess Layout dan General Arrangement dari dengan menggunakan drawings & docs. (i.e P&ID,
suatu HAZARD pada Facility dengan beserta Cause & Effect Diagram/SAFE Chart, ESD Logic
Perangkat -perangkat keselamatan (i.e Escape Diagram, PFD, H&M Balance
Route Arrangement, Fire Extinguisher, Clear Safety
Sign, Fire Fighting Team, Safety
Training, Navigation Aid, dll) yang berguna
meminimalisir Resiko hingga batas yang dapat
diterima oleh USER

Menjadikan fasilitas menjadi NODE Fokus pada peralatan, perpipaan , bagian dari
peralatan sebagai NODE
Terkait dengan bahaya eksternal Terkait dengan bahaya internal dari peralatan
Menyediakan input untuk pengendalian bahaya Menyediakan input untuk design, operation and
major atau QRA maintenance, dll.

Kedua teknik tersebut menggunakan Guideword untuk mengidentifikasi grup bahaya


secara sistimatis, dan saling melengkapi satu sama lain.

ISM Page 60
ISM 61
ISM 62
REVIEW
• Apa beda bahaya dan resiko?
• Sebutkan item-item Hazard control strategy
• Sebutkan jenis-jenis teknik identifikasi bahaya
disetiap tahapan proyek
• Faktor apa saya yang menentukan besaran resiko?

ISM Page 63
INDEPENDENT PROTECTION LAYER (IPL)

ISM 64
INDEPENDENT PROTECTION LAYER (IPL)

Community Emergency Response Pengertian dari Referensi AIChE


Plant Emergency Response (American Institute of Chemical
Physical Protection (e.g. Containment) Engineers):
Safety Instrument System
• Independent Protection Layer
adalah sebuah device, sistem,
Alarm & Operation Response
atau sebuah tindakan yang
Basic Process Control Design
mampu mencegah suatu
Engineering Process Design kejadian yang dampaknya
tidak diinginkan tanpa
PROCESS dipengaruhi oleh kejadian
PLANT atau tindakan dari layer
proteksi lainnya

• IPL ini punya beberapa layer


atau lapisan. Setiap lapisan
ini merupakan sebuah sistem,
Layer protection yang ditemukan dalam Process Plant device atau tindakan. Setiap
lapisan ini independen (tidak
tergantung /dipengaruhi) oleh
lapisan-lapisan lainnya. •Page 65
ISM
TERIMA KASIH

ISM
KEGEY

ISM Page 73
PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS

AREA : H2S Process MEETING DATE:


DRAWING NUMBER : - ANGGG. TEAM :

HAZARD CAUSE MAJOR EFFECT RISK RECOMMENDATION


RANKING
Toxic Release H2S Cylinder Potensial Tinggi • Siapkan warning system
rupture fatalities, dan • Minimasi Cylinder H2S di lapangan
kebocoran H2S • Kembangkan prosedur untuk
besar menseleksi cylinder

H2S tidak Potensial fatalities Tinggi • Sistem design untuk mengambil


bereaksi secara dan kebocoran H2S yang destroy
komplit dalam H2S besar • Sistem Control design untuk
proses plant mendeteksi kelebihan H2S dan
nya process shut down
• Membuat prosedur untuk
meyakinkan sysem destruction
kelebihan H2S sebelum start up

Pada saat desain konsep H2S dari Cylinder akan dimasukkan kedalam unit pemroses.
Pada tahapan desain konsep ini, engineernya masih hanya paham bahwa material
tersebut yang akan digunakan, informasi yang lain belum dipunyai. Engineer tahu
bahwa H2S mempunyai sifat Toxic dan mudah terbakar. Dan mengidentifikasi ada
potensi kebocoran H2S sebagai kondisi yang berbahaya
ISM Page 74
PageISM
75
RAM – Risk Assessment Matrix

ISM Page 76
URAIAN :
Telah terjadi suatu kebocoran pada sebuah flange pada pipeline yang berisi
Premium dengan tekanan 20 Kg/Cm2. Berdasarkan data yang ada disimpulkan
bahwa frekuensi kejadian kebocoran pada suatu flange pipa premium ini belum
pernah terjadi, baik di Unit Operasi terkait, maupun ditingkat perusahaan
tersebut. Tetapi perah terjadi di industri Migas yang lain. Kebocoran flange
tersebut cepat diketahui oleh petugas operasi yang sedang inspeksi
kelapangan dan segera diatasi dengan menutup aliran sehingga potensi
kebakaran bisa dihindari.
Tentukan Ranking resiko dari aktifitas tersebut berdasarkan Risk Matriks yang
digunakan dilingkungan Pertamina dibawah ini.

JAWABAN:
RANKING RESIKO YANG DIDAPAT DARI BAHAYA TERJATUH DENGAN:
TINGKAT KEPARAHAN: …………………….
KEMUNGKINAN TERJADI (FREKEUENSI/PROBABILITY)
……………..........................
DIDAPAT RANKING RESIKONYA ADALAH: RENDAH / SEDANG / TINGGI (CORET
YANG TIDAK MEMENUHI)

ISM Page 77

Anda mungkin juga menyukai