Anda di halaman 1dari 3

Kampus Lidah Wetan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Lidah Wetan Surabaya 64732


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Telp. 031-51169396/51169397
Laman: unesa.ac.id.
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PROFESI Email: lp3m@unesa.ac.id

NASKAH UJIAN SUB-SUMATIF (UTS)


SEMESTER GENAP 2022-2023
MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN NASIONAL &
INSTITUSIONAL

MATA KULIAH : Pendidikan Agma Islam


HARI /TANGGAL : ……………………………………
WAKTU : ……………………………………
DOSEN : Roihana Waliyyul Mursyidah, S.Pd., M.Pd.

PETUNJUK:
1. Ujian ini bersifat open book test. Silakan mengambil sumber referensi dari manapun selama
sumber tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Ketik jawaban Saudara di bawah soal berikut pada file yang sama.
3. Kerjakan dengan jujur sesuai dengan kemampuan Saudara sendiri!
4. Perhatikan waktu kerja Saudara sesuai jadwal yang tertulis pada Vinesa!
5. Tulislah identitas Saudara pada file yang sudah terdapat jawaban Saudara!
Dengan cara: Tuliskan: Kelas – NIM – Nama Mahasiswa -Fakultas - Prodi
6. Kirimkan hasil pekerjaan Saudara berformat .pdf kepada Dosen Pengampu melalui Vinesa
sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

SOAL :

1) Jelaskan apakah, mengapa, dan bagaimana seseorang perlu untuk mengenal, menerapkan, dan
komitmen dengan ajaran Islam! (20)
2) Jelaskan bagaimana aktualisasi iman, islam, dan ihsan serta tasawwuf beserta urgensinya! (20)
3) Buatlah peta konsep yang memuat:
a) definisi dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an,
b) bentuk interaksi ideal bersama Al-Qur’an beserta penjelasannya! (20)
4) Jelaskan secara rinci urgensi masjid dalam kehidupan umat Islam, khususnya Saudara dan
orang di sekitar Saudara! (20)
5) Jelaskan definisi moderasi beragama dan bagaimana moderasi beragama bisa terwujud ditinjau
dari aspek-aspek yang wajib ada di dalamnya! (20)

*** SELAMAT MENGERJAKAN & SEMOGA SUKSES ***


Kampus Lidah Wetan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Lidah Wetan Surabaya 64732
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Telp. 031-51169396/51169397
Laman: unesa.ac.id.
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PROFESI Email: lp3m@unesa.ac.id

NAMA : DEWI ALYSIA NABILLA S


KELAS: EKONOMI 2022B
NIM : 22081324113

1. Dalam menjalankan ibadah tentuya kita harus mengenal dan paham kemana tujuan ibadah
yang kita lakukan, bagaimana cara agar ibadah yag dilakukan dapat sampai kepada allah
tentunya perlu mengiternalisasikan diriya ke dalam agama dega peuh kesungguhan dan
komitmen. Kesungguhan tersebut dapat dilihat dari :
 Keteguhan iman, sikap dapat mencermikan pedirian seseorang, orang yang
mempunyai pendirian kuat tidak mudah terpengaruh serta perilakuya dalam sehari hari
berperinsip dada ketaatan ajaran agama islam yang baik dan berkualitas sesuai ajaran
kitab suci dan para ulama.
 Konsitensi, dalam mejalankan ibadah perlunya konsistensi(taat) terhadap hal yang
dilarang lalu meninggalka dan melaksanakan hal yang diperintahkan. Dengan seiring
berjalannya waktu dan perkembangan zama janga mudah terbawa arus tanpa
memperhatikan aturan agama yang ada, semua harus dipertimbangkan dan dikelola
dengan matang, jagan hanya mengikutri tred terkini sehingga lupa akan jati diri
sebagai orag islam.
 Kesalehan dalam bersikap dan berperilaku, kesalehan merupaka modal utama utuk
mewujudkan komitmen dalam individu. Disaat sudah paham aka aturan dan ajaran
agama makan akan lebih mudah bagi kita utuk lebih meigkatkan ketaatan dalam diri
sediri.
Jadi komitmen beragama akan sangat bergatug kepada pemahaman ilmu yang dimiliki
individu dan lingkukannya, maka dari itu setiap individu harus gemar dalam memperbaiki diri
agar dapat lebih meigkatkan ketaan dalam beragama sehingga terbangun komitmen yang
menjadi batas/ benteg yang dapat mengikat kita untuk ,menjadi muslim yang baik

2.
 Iman
Menurut Syaikh Nawawi Banten dalam Bahzatul Wasail, keimanan secara terminologi
adalah membenarkan semua yang dibawa oleh Nabi SAW berasal dari Allah SWT
seperti beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir yang baik
maupun yang buruk dari Allah SWT. Mengingkari salah satunya dihukumi kufur.
Iman membuat orang berada pada kebenaran dimana iman menytebabkan
seseorang tersebut menyalinai dan meaati perintah dan laranga Allah maka di
adalah orang yang berada pada jala yang benar.
Iman berarti mengharapkan rahmad dari Allah SWT dengan berhijrah dan
berjihat pada jalan Allah. Serta mengharap rahmat hanya kepada Allah yang
maha pengasih lagi maha peyayang.
kekuatan ketika merasa lemah dan penglipur lara di saat bersedih. Hal ini
seperti diungkapkan Allah SWT dalam al-Qur’an, “Janganlah kamu bersikap
lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang
yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS.
Ali Imran/3: 139).
 Islam
Di dalam al-Qur’an, Islam adalah agama umat Nabi Muhammad yang diridhai, “Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. al-
Maidah/5: 3). Maksud kata “ridha”, menurut pengarang Tafsir Jalalain adalah Allah
SWT “memilih” Islam.

*** SELAMAT MENGERJAKAN & SEMOGA SUKSES ***


Kampus Lidah Wetan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Lidah Wetan Surabaya 64732
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Telp. 031-51169396/51169397
Laman: unesa.ac.id.
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PROFESI Email: lp3m@unesa.ac.id
Islam berarti ketaatan. Hal ini sesuai firman Allah SWT, “Dan sesungguhnya
di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran” (QS. al-Jinn/72: 14)
Islam itu berarti berserah diri, seperti firman Allah SWT, “(Tidak demikian)
bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat
kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS. al-
Baqarah/2: 112).
slam itu adalah tunduk patuh. Allah SWT berfirman, ”Katakanlah (Ya
Muhammad), “Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu
sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari
Tuhanku. Dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta
alam” (QS. al-Mukmin/40: 66).
 Ihsan
Ihsan dalam sabda Nabi SAW, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-
akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia
melihatmu”. Hadits ini, bagi Syaikh al-Fasani, menempatkan seseorang pada dua
kedudukan. Pertama, kedudukan musyahadah. Kedua, kedudukan muraqabah. Atau
dengan kata lain ihsan adalah memperbagus ibadah. Caranya adalah dengan
menanggalkan hawa nafsu. Nafsu inilah yang membuat seseorang terhalangi perasaan
dilihat Allah SWT.
Kesimpulannya, ihsan adalah sendi ketiga dari agama kita, yakni keyakinan (iman),
amal perbuatan (Islam), hikmah/kebajikan (ihsan). Kalau agama Islam diibaratkan
pohon, maka iman itu adalah akarnya, Islam itu batang, dahan, dan rantingnya,
sedangkan ihsan adalah buahnya yang membuat terpesona setiap orang yang
melihatnya
 Tasawuf
Tasawuf merupakan ilmu yag menekankan pada pentingnya manusia untuk mengenal
Tuhannya, yang pada implikasinya akan dapat mengendalikan tingkah lakunya. Ajaran
Tasawuf lebih menekankan pada pendidikan hati, pengamalan dan penghayatan
kepada agama yang dalam hubungan berbuat kebaikan akan mengakibatkan
terkendalinya perilaku maupun perbuatannya karena senantiasa merasa memandang
ataupun dipandang oleh Tuhannya.
3.

*** SELAMAT MENGERJAKAN & SEMOGA SUKSES ***

Anda mungkin juga menyukai