KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................
BAB III..................................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................
i
35 Titrasi Bromatometri (Penetapan Kadar Sulfadiazin)..............................................
BAB IV................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................
4.2 Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
bagi manusia dan hewan. Vitamin yang memiliki aktivitas vitamin C adalah
asam askorbat dan garamnya, dan beberapa bentuk teroksidasi dari molekul
alami terdapat dalam tubuh ketika salah satu dari asam ini bertemu dalam sel
Vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin
meningkat karena kerja logam, terutama tembaga, besi, dan juga oleh kerja
vitamin C makanan. Enzim yang mengandung tembaga atau besi dalam gugus
senyawa pereduksi yang kuat (Deman, 1997 dalam Putra & Sugiarso, 2016).
adalah buah lemon lokal, jeruk nipis, jambu biji, apel Malang dan nenas.
1
2
dari 60-90 mg vitamin C per hari. Tapi rata-rata setiap orang membutuhkan
1000 miligram atau lebih setiap harinya (Dymas, 2011; Khairina, 2008 dalam
antara lain akan mengalami sariawan yaitu bibir pecah-pecah bahkan badan
menimbulkan efek yang buruk terhadap tubuh. Misalnya badan menjadi pucat
dan kurus. (Khairina, 2008; Almatsier, 2001 dalam Rahman dkk, 2015).
pada buah akan meningkat sampai buah masak, dan akan menurun pada saat
tingkat kemasakan telah terlampaui. Hal ini disebabkan karena kadar vitamin
C pada buah yang sudah lewat masak akan berubah menjadi glukosa
(Oktaviana dkk., 2012 dalam Rahman dkk, 2015). Kadar vitamin C pada
Semakin masaknya buah atau hasil maka kandungan kadar air, total padatan
terlarut, warna, aroma, tekstur buah, zat tepung dan gulanya semakin
oleh aktivitas enzim yang menyebabkan buah menjadi lunak. Hasil yang sama
juga diperoleh dari penelitian Mwithiga dkk. (2007) dan Nunes dkk. (2006).
uv-vis?
4
1.3 Tujuan
1. Analisa kuantitatif.
vitamin c).
1.4 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak
dihasilkan dan hal ini akan berdampak lebih buruk lagi terhadap penggunaan
Secara garis besarnya, teknik analisis data terbagi ke dalam dua bagian,
tersebut hanya terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif
(Muhson, 2020).
5
6
bagi manusia dan hewan. Vitamin yang memiliki aktivitas vitamin C adalah
asam askorbat dan garamnya, dan beberapa bentuk teroksidasi dari molekul
alami terdapat dalam tubuh ketika salah satu dari asam ini bertemu dalam sel
(proses oksidasi) dan diterima oleh pengoksidasi (proses reduksi) (Putra &
Sugiarso, 2016).
pengoksidasi (oksidator).
dkk, 2015.
7
merupakan salah satu metode penetapan kadar suatu zat dengan prinsip reaksi
satu elektron atau lebih dari dalam zat atom, ion, atau molekul. Bila suatu
Suatu zat pengoksidasi adalah yang memperoleh elektron dan dalam proses
itu zat tersebut direduksi. Metode bromometri dan bromatometri ini terutama
senyawa arsen dan stibium dalam bentuk trivalent tercampur dengan stanum
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan
PEMBAHASAN
1. Statistik Deskriptif
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya
berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak
8
9
B. Statistik Inferensial
populasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis terhadap sampel
bagian:
1. Analisis Korelasional
mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Dalam
2. Analisa Komparasi
tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya kelompok.
Penelitian ini diawali dengan membuat berbagai larutan stok antara lain
larutan H2SO4 6N, larutan MnO4 - 20 ppm sebagai titran pada metode
800C. Titrasi dilakukan secara cepat dan suhu selama titrasi tidak boleh
kurang dari 600C. Prosedur tersebut diulangi sebanyak tiga kali dan
Larutan Ce4+ 100 ppm yang telah dibuat, distandarisasi dengan larutan
diulang sebanyak tiga kali dan digunakan larutan blanko (campuran aqua DM
yang telah distandarisasi. Prosedur diulang sebanyak tiga kali dan dicatat
volume yang dibutuhkan hingga titik akhir titrasi tercapai, lalu dihitung
telah distandarisasi. Prosedur diulang sebanyak tiga kali dan dicatat volume
yang dibutuhkan hingga titik akhir titrasi tercapai, lalu dihitung berapa kadar
Titrasi lain yang dapat dilakukan adalah titrasi Iodium. Metode ini juga
larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung (iodometri) adalah
berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam reaksi kimia
13
ditimbang seksama dilarutkan dalam campuran yang terdiri atas 100mL air
bebas oksigen dan 25mL asam sulfat encer. Larutan dititrasi dengan iodium
tidak stabil untuk waktu yang lama (Day & Underwood, 1981) Tembaga
murni dapat digunakan sebagai standar primer untuk natrium thiosulfat dan
Iodin yang dapat bertindak sebagai indikator bagi dirinya sendiri. Iodin juga
memberikan warna ungu atau violet yang intensitas untuk zat-zat pelarut
seperti karbon tetra korida dan kloroform. Namun demikan larutan dari kanji
lebih umum dipergunakan, karena warna biru gelap dari kompleks iodin–
kanji bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitif untuk iodine. Dalam
beberapa proses tak langsung banyak agen pengoksida yang kuat dapat
Titrasi Iodium juga adalah salah satu metode analisis yang dapat
terdeteksi oleh kelebihan amilum yang dalam suasana basa berwarna biru
larutan Iodium = 0,88 mg asam askorbat. Kekurangan dari metode ini yaitu
oleh zat lain (Wijanarko, 2002 dalam Techinamuti & Pratiwi, 2018).
dan Vitamin C)
vitamin C pada atom karbon C nomor 2 dan 3, ikatan rangkap yang diadisi
oleh iodin akan terputus menjadi ikatan tunggal. Jika seluruh vitamin C telah
diadisi oleh iodin maka iodin yang menetes selanjutnya saat titrasi akan
telah selesai, karena seluruh vitamin C sudah diadisi oleh iodin sehingga
volume iodin yang dibutuhkan saat titrasi setara dengan jumlah vitamin C
(Pertiwi, 2013 dalam Rahman dkk, 2015). Perlakuan titrasi ini harus segera
vitamin C misalnya pada saat penyiapan sampel. Hal ini disebabkan karena
ascorbic acid oxidase yang terdapat dalam jumlah lebih tinggi pada buah yang
masak.
Titrasi adalah jumlah yang diukur dari larutan dengan konsetrasi yang
sampai reaksi lengkap, dan konsentrasi yang tidak diketahui (titer) dapat
Reaksi titrasi redok didasarkan pada rekasi oksidasi-reduksi antara analit dan
titrant. Beberapa analisis kimia, biologi dan lingkungan dan ilmu kimia
Baso, 2020).
dengan larutan dari zat yang ditetapkan (Basset, Denny, Jeffry, Mendhem,
1994 dalam Baso, 2020). Bromatometri adalah penetepan kadar suatu zat
berdasarkan atas reaksi zqat tersebut dengan brom. Reaksi tersebut dapat
berupa reaksi subsitusi, adisi, dan oksidasi (Underwood, 1996 dalam Baso,
didasarkan reaksi oksidasi ion bromat, BrO3-, dalam reaksi ini bromat akan
Dari persamaan tersebut 1 BrO3- = 1/6 mol (Widodo dan Lusiana, 2010
asam folat sehingga bakteri tidak dapat bereplikasi (Anonim, 2011 dalam
Baso, 2020).
tahun 1966 sampai dengan tahun 1967 (Helrich, 1990 dalam Techinamuti &
Pratiwi, 2018). Spektrofotometri ultra violet adalah bagian dari teknik analisis
ultraviolet dekat (190- 380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan
Setelah itu larutan diencerkan hingga 200 kali, kemudian absorbansi diukur
Pratiwi, 2018).
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
dapat digunakan sebagai metode pengukuran kadar besi (II). Prinsip dari
titrasi iodimetri yaitu iodin mengadisi ikatan rangkap vitamin C pada atom
karbon C nomor 2 dan 3, ikatan rangkap yang diadisi oleh iodin akan terputus
berdasarkan atas reaksi zqat tersebut dengan brom. Reaksi tersebut dapat
4.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Badriyah dkk. 2015. Penetapan Kadar Vitamin C pada Cabai Merah (Capsicum
Annum. L) Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Wiyata.
Vol. 2, No. 1, Hal. 27-28.
Baso. 2020. Penetapan Kadar Sulfadiazin dengan Bromatometri. Jurnal Sains dan
Seni. Vol 5, No. 1, Hal. 5.
Muhson. 2018. Teknik Analisa Kuantitatif. Jurnal Penelitian. Vol. 11, No. 2, Hal.
1-4.
Rahman dkk. 2015. Analisis Kadar Vitamin C Mangga Gadung (Mangifera Sp)
dan Mangga Golek (Mangifera Indeca L) Berdasarkan Tingkat
Kematangan dengan Menggunakan Metode Iodimetri. Jurnal Akad Kim.
Vol. 4, No. 1, Hal. 34-35.
Techinamuti & Pratiwi. 2018. Metode Analisa Kadar Vitamin C. Jurnal Farmaka.
Vol. 16, No. 2, Hal. 9-14.
20