Anda di halaman 1dari 8

CASE METHOD

MENYUSUN UANG ALIRAN MASUK DAN KELUAR (CASH


FLOW)

DISUSUN OLEH :
NAMA 1. ALFIRA RISQIU (5221250002)
:
2. HENNY DORMENSIA (5223550007)
SITORUS
3. MEYKE AFSARI BANCIN (5223550001)
KELAS TEKNIK SIPIL KELAS A
:
DOSEN 1. Dr. Ir. Putri Lynna Adelinna Luthan, M.Sc.,IPM
PENGAMPU :

JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL KELAS A


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Teknik.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Kami berharap tugas case
method ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita.

Medan, 23 Maret 2023

Penulis
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arus kas (cash flow) adalah suatu laporam yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan
operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta
kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini
disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan
kepada pihak pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan
keputusan ekonomi.
Dalam laporan tersebut akan terlihat arus kas masuk dan kas keluar dari kegiatan
usaha yang digunakan sebagai suatu alat analisis keuangan yang sangat penting bagi
pimpinan perusahaan. Dengan analisis tersebut akan dapat diketahui berapa besar dana yang
dibutuhkan agar mampu membiayai kegiatan operasi perusahaan dan dapat memungkinkan
perusahaan beroperasi seefisien mungkin serta mengontrol kesulitan keuangan.
Perhitungan cash flow umumnya dilakukan secara manual dan belum ada sistem
informasi yang dibuat untuk melakukan perhitungannya. Sehingga, dapat dibayangkan
dengan jangka waktu yang tergolong singkat dalam pekerjaan proyek konstruksi, perhitungan
cash flow ini menjadi tidak efisien lagi. Karena masalah tersebut, diperlukan sebuah aplikasi
yang dapat membantu user untuk menganalisis cash flow dengan kecepatan, keamanan, dan
kemudahan yang diberikan.
1.2 Permasalahan
Sebuah Proyek Pembangunan Perumahan dibangun ditanah seluas 10.350 m 2, dengan
luas kavling rumah seluas 7029 m 2, luas fasilitas umum 2856 m 2, luas fasilitas sosial 485 m 2.
Perumahan ini menawarkan sebanyak 37 unit rumah. Berdasarkan laporan keuangan yang
dibuat setiap bulannya dapat diketahui bahwa untuk menangani defisit perusahaan perlu
melakukan pinjaman. Sehingga total pinjaman adalah sebesar Rp 10.265.920.775,57 dengan
biaya prive sebesar Rp 102.659.207,76 dan biaya bunga Rp 684.028.465,14.
1.3 Solusi
Rencana Anggaran Biaya
Tabel 1. Kebutuhan Biaya Proyek
Analisis Kebutuhan Modal Kerja
Tabel 2. Kebutuhan Modal Kerja

Modal kerja yang dibutuhkan pada proyek Pembangunan Perumahan ini adalah sebesar
Rp16.294.480.775,57. Besaran tersebut berasal dari neraca akhir tahun 2012 dari perusahaan
sebesar Rp6.028.560.000,00 dan pinjaman sebesar Rp10.265.920.775,57.
Penerimaan Proyek
Estimasi atau rencana penerimaan proyek berasal dari hasi penjualan unit rumah sesuai
dengan rencana penjualan, dengan sistem pembayaran secara Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
dengan uang muka sebesar 30% dari harga jual rumah yang dibayarkan bertahap selama
proses pembangunan. Untuk penerimaan KPR dilakukan pada saat serah terima rumah.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Penerimaan Penjualan Rumah
Analisis Aliran Kas (Cash Flow)
Tabel 4. Cash Flow (angka dalam juta)

Perhitungan Net Present Value (NPV)


Tabel 5. Perhitungan NPV

NPV = PWB – PWC =11,141,324,402.25


NPV→ bernilai positif, dengan demikian investasi layak.
Benefit Cost Ratio (BCR)
Nilai BCR = PWB/PWC = 1,1315 (BCR > 1)
BCR didapat lebih besar dari 1 berarti layak dilakukan atau usulan proyek diterima.
Internal Rate of Return (IRR)
Tabel 6. Perhitungan IRR

Dari tabel di atas dapat diketahui pada proyek ini cash flow tanpa nilai IRR, karena terlalu
besar perbandingan antara aspek benefit dan aspek cost menyebabkan nilai NPV selalu positif
tidak terdapat nilai negatif.
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Perhitungan investasi pada proyek ini adalah nilai NPV, BCR, dan IRR menunjukan
bahwa nilai NPV yang diperoleh adalahRp 11.141.324.402,25 > 0 ; nilai BCR 1,1315 > 1 ;
dan nilai IRR yang tinggi dikarenakan terlalu besar antara aspek benefit dan aspek cost yang
tidak terdapat nilai NPV negatif, maka ini merupakan cash flow tanpa IRR. Sehingga
investasi ini layak dari segi finansialnya.
Akan tetapi, Modal kerja yang dibutuhkan pada proyek Pembangunan Perumahan ini
adalah sebesar Rp 16.294.480.775,57, dan berdasarkan laporan keuangan yang dibuat setiap
bulannya dapat diketahui bahwa untuk menangani defisit perusahaan perlu melakukan
pinjaman sebesar Rp 6.195.947.602,18 pada bulan Januari; Rp 1.752.641.490,50 pada bulan
Februari; Rp 1.265.224.309,27 pada bulan Maret, dan Rp 1.052.107,373,63 pada bulan Juli.
Sehingga total pinjaman adalah sebesar Rp 10.265.920.775,57 dengan biaya prive sebesar Rp
102.659.207,76 dan biaya bunga Rp 684.028.465,14.
Seharusnya penentuan modal kerja pada proyek hendaknya kontraktor
memperhatikan neraca perusahaan terlebih dahulu, sehingga penggunaan modal tersebut tidak
mengganggu kelancaran keuangan perusahaan secara keseluruhan agar penggunaannya dapat
lebih efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai