1. Pengendalian adalah proses pengukuran dan evaluasi kinerja organisasi untuk memastikan
tujuan organisasi tercapai dan sumber daya digunakan secara efektif dan efisien. Tahapan-
tahapan yang terlibat dalam proses pengendalian adalah sebagai berikut:
-Menetapkan standar yang dimodifikasi: Standar adalah kriteria atau ukuran yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja. Standar dapat berupa kinerja target, proporsi kepatuhan
terhadap prosedur, atau standar kualitas produk. Standar harus jelas, dapat diukur, dan dapat
dicapai oleh organisasi.
-Mengukur kinerja: Setelah standar ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengukur kinerja
organisasi. Pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Contohnya
adalah pengukuran kinerja keuangan, tingkat kepuasan pelanggan, atau tingkat kinerja
karyawan.
-Menganalisis hasil: Hasil pengukuran kinerja harus dianalisis untuk menemukan penyebab
ketidaksesuaian dengan standar. Analisis ini dapat melibatkan keterlibatan faktor yang
memengaruhi kinerja, seperti kekurangan keterampilan atau sumber daya, atau perubahan di
lingkungan eksternal.
-Memonitor dan menilai kembali: Proses pengendalian harus dimonitor secara terus menerus
untuk memastikan bahwa tindakan korektif efektif dan kinerja memenuhi standar. Organisasi
harus terus mengevaluasi kinerja dan memperbaiki proses jika diperlukan.
2. Area kontrol adalah suatu bagian dari organisasi yang bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa proses dan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi berjalan sesuai dengan rencana
dan standar yang telah ditetapkan. Area kontrol meliputi proses pengukuran, evaluasi, dan
pengambilan tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja organisasi mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Berikut adalah beberapa area kontrol yang umum dijumpai dalam organisasi
-Kontrol keuangan: Area kontrol keuangan melibatkan pengelolaan kontrol dan pengukuran
kinerja keuangan. Organisasi harus memastikan bahwa pengeluaran sesuai dengan anggaran
yang telah ditetapkan, dan memonitor kinerja keuangan untuk mengidentifikasi masalah atau
kesalahan yang mungkin terjadi.
-Kontrol kualitas: Area kontrol kualitas melibatkan pengukuran dan pengawasan terhadap
kualitas produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Organisasi harus memastikan
bahwa produk atau jasa yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, dan
merangsang kinerja kualitas untuk memperbaiki proses produksi jika diperlukan.
-Kontrol produksi: Area kontrol produksi melibatkan pengukuran dan pengawasan terhadap
proses produksi yang dilakukan oleh organisasi. Organisasi harus memastikan bahwa proses
produksi berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan memonitor kinerja
produksi untuk mengidentifikasi masalah atau kesalahan yang mungkin terjadi.
-Kontrol SDM: Area kontrol SDM melibatkan pengukuran dan pengawasan terhadap kinerja
karyawan dan pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi harus memastikan bahwa
karyawan bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan memonitor kinerja
karyawan untuk memperbaiki proses manajemen SDM jika diperlukan.
-Meningkatkan kinerja: Salah satu tujuan utama dari fungsi pengendalian adalah
meningkatkan kinerja organisasi. Dengan menerapkan sistem pengendalian yang tepat,
organisasi dapat memastikan bahwa kinerja mereka terus meningkat seiring dengan waktu,
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan lebih efektif dan efisien.
-Mencegah risiko: Fungsi pengendalian juga bertujuan untuk mencegah risiko-risiko yang
mungkin terjadi dalam organisasi. Dengan menerapkan kontrol yang tepat pada proses dan
kegiatan organisasi, risiko-risiko seperti kesalahan manusia, kehilangan data, atau kerusakan
lingkungan dapat diminimalkan atau dihindari.
-Menjaga stabilitas: Fungsi pengendalian juga bertujuan untuk menjaga konsistensi dalam
operasi organisasi. Dengan memastikan bahwa semua proses dan kegiatan dilakukan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan, organisasi dapat memastikan bahwa produk atau jasa
yang dihasilkan konsisten dalam kualitas, dan citra organisasi di mata konsumen tetap terjaga.
-Pengendalian kualitas: Teknik ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang
dihasilkan oleh organisasi memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Pengendalian
kualitas meliputi pengawasan produksi, inspeksi produk, dan pengujian kualitas.
-Pengendalian keuangan: Teknik ini digunakan untuk memastikan bahwa semua aktivitas
organisasi keuangan dijalankan secara efektif dan efisien. Pengendalian keuangan meliputi
manajemen kas, akuntansi, dan pengendalian biaya.
-Kontrol operasi: Teknik ini digunakan untuk memastikan bahwa operasi organisasi
dijalankan dengan cara yang tepat dan efisien. Pengendalian operasi meliputi pengawasan
proses produksi, pengelolaan persediaan, dan pengendalian kualitas.
-Pengendalian pencegahan: Teknik ini digunakan untuk mencegah masalah atau risiko
sebelum terjadi. Pengendalian pencegahan meliputi pengawasan dan inspeksi sebelum proses
atau kegiatan dimulai, serta pembuatan rencana darurat jika terjadi masalah atau risiko yang
tidak terduga.
-Pengendalian umpan balik: Teknik ini digunakan untuk memperbaiki proses atau kegiatan
yang telah berjalan. Pengendalian balik meliputi pengukuran kinerja, analisis data, dan
rencana perbaikan.
5. Proses penyelesaian pengelolaan melibatkan beberapa tahapan yang perlu diperhatikan oleh
organisasi, antara lain:
-Penetapan tujuan dan sasaran: Langkah awal dalam menyusun anggaran adalah menetapkan
sasaran dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu. Tujuan
dan sasaran ini harus dapat diukur dan dijabarkan secara spesifik.
-Pengumpulan data: Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, organisasi harus mengumpulkan
data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun anggaran, seperti data keuangan,
laporan kinerja, dan proyeksi pendapatan dan biaya.
-Manajemen Pendapatan: Setelah data dan informasi terkumpul, organisasi harus menentukan
pendapatan yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan ini dapat berasal
dari sumber-sumber seperti penjualan, investasi, atau pinjaman.
6. Jenis-jenis gelang yang umumnya digunakan oleh organisasi adalah sebagai berikut:
-Anggaran investasi: Merupakan anggaran yang mengatur pengeluaran untuk investasi dalam
aset atau proyek jangka panjang, seperti investasi dalam peralatan, fasilitas, atau proyek riset
dan pengembangan.
-Anggaran modal: Merupakan anggaran yang mengatur pengeluaran untuk membeli atau
membangun aset jangka panjang, seperti gedung, tanah, atau peralatan produksi.
-Anggaran proyek: Merupakan anggaran yang digunakan untuk mengatur pengeluaran untuk
suatu proyek khusus, seperti perbaikan fasilitas atau pengembangan produk baru.
-Anggaran fleksibel: Merupakan anggaran yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan
perubahan situasi dan kondisi pasar atau keuangan.
7. A. Control refers to the management process of monitoring and regulating the activities of an
organization to ensure that they are in line with established plans and objectives. Control is
carried out to monitor the organization's performance and ensure that every action taken is in
line with the goals and objectives of the organization.
B. Budget control is a financial management process that aims to ensure that organizational
spending does not exceed a predetermined budget plan. Budget control is carried out to
ensure that the organization's finances are managed effectively and available resources are
used efficiently.
D. PERT (Program Evaluation and Review Technique) is a project management tool used to
plan and schedule projects. PERT is used to determine the critical path of a project, estimate
project completion time, and identify activities that require more attention to ensure project
completion.
E. CPM (Critical Path Method) is another project management tool used to plan and schedule
projects. CPM is used to identify the most critical activities that require close monitoring and
attention to ensure that projects are completed on time.
F. The break-even point is the level of sales at which the business makes neither a profit nor a
loss. The break-even point is determined by calculating the level of sales required to cover
fixed and variable costs. Knowing the break-even point helps businesses make informed
decisions about pricing, production volumes, and other business activities.