Anda di halaman 1dari 243

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


DI DESA PEKALOBEAN KECAMATAN ANGGERAJA
KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2023

Oleh
Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Akper Sawerigading Pemda Luwu

KEMENTRIAN RISET TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


AKADEMI KEPERAWATAN SAWERIGADING PEMDA LUWU
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2023
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


DI DESA PEKALOBEAN KECAMATAN ANGGERAJA
KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2023

Diajukan Sebagai Laporan Pelaksanaan Praktek Keperawatan Kesehatan


Masyarakat Program Studi Diploma III Keperawatan

KEMENTRIAN RISET TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


AKADEMI KEPERAWATAN SAWERIGADING PEMDA LUWU
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2023

i
DAFTAR NAMA-NAMA MAHASISWA

KELOMPOK DI DESA PEKALOBEAN KECAMATAN ANGGERAJA


KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2023
Kordinator Desa : Indra Prasetiawan B.
Sekertaris Desa : Urwa
Dusun Marena
Ketua kelompok : Neni
Sekretaris : Ima Tanjumbulu
Bendahara : Sri Yeyen Suleman
Anggota :
1. Indra Prasetiawan B.
2. Asrullah Amil
3. Andi Septiana
4. Deris Siana Timbang
5. Risfa
6. Putri Viola Ananda Kasih
7. Mardatillah
Dusun Pasang
Ketua kelompok : Adli Ihsanul Haq
Sekretaris : Nazwila Anugraha
Bendahara : Kirana Windiana
Anggota :
1. Darni Dawani
2. Vika
3. Moh Taufik
4. Tri Sumanti
5. Desri Natalia Arrang
6. Feni Panjiri
7. Titah Fatih
Dusun Malimongan
Ketua kelompok : Moh Rifki Dg. S

ii
iii

Sekretaris : Sukma
Bendahara : Putri Nur Ainun Sakaria
Anggota :
1. Ayu Subur
2. Cicin
3. Dial
4. Hendi
5. Mita Natalia
6. Sri Multi
7. Wiwid Pratiwi Padjan
Dusun Kota
Ketua kelompok : Urwa
Sekretaris : Sri Wulandari Bahtiar
Bendahara : Sri Andriani S.
Anggota :
1. Rusli Lagonah
2. Yaris Supriadi
3. Wawan Setiawan Palamba
4. Hasria
5. Jelin Sinta
6. Fita Nurmala
Dusun Sipate
Ketua kelompok : Hasrul hasbudi
Sekretaris : Nurhayati Pasole
Bendahara : Rista I. Bakobo
Anggota :
1. Pangki Gaing
2. Wina
3. Lili Indah Wardani
4. Puji Arti
5. Cici Cahyani T Kadimun
6. Machicha Muchtar
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan pada mata kuliah Keperawatan Kesehatan


Masyarakat oleh Mahasiswa Prodi Diploma III Keperawatan dengan judul
“Asuhan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Desa Pekalobean Kecamatan
Anggeraja Kabupaten Enrekang Tahun 2023” telah diperiksa dan di setujui pada
tanggal
Dosen Pembimbing Lapangan
1. Ns. Hardin., S.Kep., M.Kep
NIDN. 0925118206 (…………………………)

2. Ns. Hairuddin Syafaat., S.Kep., M.Kep


NIDN. 0921127302 (…………………………)

3. Ns. Ulul Asmy., S.Kep


NIDN. 9909926535 (…………………………)

4. Hardianto Dg. S., SKM., M.Kes


NIDN. 0903107302 (…………………………)

Mengetahui,
Kepala, Camat Anggeraja
Desa Pekalobean

Drs. Nasmin
Direktur,
Akper Sawerigading Pemda Luwu

Hj. Wardah. M. A.Kep.M.Kes


NIP. 196212311988032006

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kegiatan Praktik Profesi D3 Keperawatan Perksemas di Desa Pekalobean
Kecamatan Anggeraja dan penyusunan laporan hasil kegiatan dapat diselesaikan.
Kegiatan praktik dan penyusunan laporan ini dapat diselesaikan pula atas bantuan,
bimbingan, dan kerjasama berbagai pihak. Untuk itu bersama dengan ini kami
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Direktur Akademi Keperawatan Akper Sawerigading Pemda Luwu
2. Bapak/Ibu Koordinator PKL-T Perkesmas Akper Sawerigading Pemda Luwu.
3. Bapak/Ibu Dosen Pembimbing PKL-T Perkesmas Akper Sawerigading
Pemda Luwu.
4. Bapak Camat Anggeraja
5. Bapak Kepala Desa Pekalobean.
6. Bapak Kepala Dusun Marena, Malimongan, Kota, Pasang, Sipate.
7. Masyarakat Lingkungan Pekalobean.
8. Rekan-rekan mahasiswa PKL-T Perkesmas Akper Sawerigading Pemda
Luwu.
9. Orang tua dan sanak saudara kami yang tercinta yang telah memberikan
Do’a dan dukungan baik fisik, materi dan spiritual.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, oleh
karena itu permohonan maaf kami haturkan sebelumnya serta segala kritik dan
saran sangat kami harapkan adanya.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan dalamnya, khususnya seluru aparat lingkungan, kelurahan
dan kecamatan yang terkait.
Pekalobean, 25 Februari 2023

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................ i


DAFTAR NAMA-NAMA MAHASISWA ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
C. Manfaat ....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 4
A. Pelayanan Kesehatan Utama ........................................................ 4
B. Konsep Keperawatan Perkesmas.................................................. 5
C. Asuhan Keperawatan Perkesmas.................................................. 7
BAB III TINJAUAN LAPANGAN .............................................................. 11
A. Pengkajian Perkesmas ................................................................. 11
B. Analisa Data dan Diagnosis Keperawatan .................................... 34
C. Daftar Diagnosa Keperawatan ..................................................... 36
D. Skala Prioritas ............................................................................. 39
E. Diagnosa Prioritas ....................................................................... 41
F. Rencana Keperawatan Perkesmas ................................................ 44
G. Implementasi Keperawatan .......................................................... 51
H. Evaluasi ....................................................................................... 54
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 60
A. Persiapan ..................................................................................... 60
B. Pengkajian ................................................................................... 61
C. Analisa SWOT ............................................................................ 63
D. Perencanaan ................................................................................ 63

vi
vii

E. Pelaksanaan atau Implementasi .................................................... 64


F. Evaluasi ....................................................................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .......................................... 66
A. Kesimpulan ................................................................................. 66
B. Saran ........................................................................................... 67
LAMPIRAN ................................................................................................. 68
DOKUMENTASI ......................................................................................... 224
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I : HASIL PERTEMUAN AWAL/ LOKAKARYA MINI


LAMPIRAN II : INSTRUMEN PENDATAAN AWAL
LAMPIRAN III : FORMAL TABULASI DATA
LAMPIRAN IV : KOHOR PKL-T
LAMPIRAN V : POA
LAMPIRAN VI : PREPLANNING
LAMPIRAN VII : SAP
LAMPIRAN VIII : LEAFLET

viii
ABSTRAK
Pelayanan perawat dalam masyarakat sangat erat hubungannya dengan
pelayanan yang dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan wajib
dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan pengembangan
yang dilakukan oleh Puskesmas adalah program Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor: 128/Menkes/SK/II/Tahun 2015 tentang kebijakan dasar Puskesmas,
upaya perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program
pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan.(Kemenkes 2015).Masalah kesehatan
adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan
masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan
masalah kesehatan tidak hanya dilihat dari segi kesehatanya sendiri tapi harus
dilihat dari segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah ‘ ’ Sehat - sakit’ ’ atau
kesehatan tersebut. Gambaran masyarakat dimasa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan adalah dimana penduduknya hidup dalam
lingkungan yang sehat dan prilaku yang sehat pula, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Agar pelayanan masyarakat dapat benar-
benar tepernuhi maka kami melakukan praktek perkesmas untuk menyetahui
masalah apa saja yang terjadi di desa Pekalobean. Untuk itu kami melakukan
pengkajian dengan metode sampling sebagai perwakilan dari masyarakat desa
Pekalobean karena mengingat sumber daya ynag tidak memadai. Dari pengkajian
yang kami lakukan selama 5 hari maka diperoleh Defisit Kesehatan Perksemas
Lansia Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja Kabupaten Enrekang, Kesiapan
Peningkatan Manajemen Kesehatan Perksemas Desa Pekalobean Kecamatan
Angeraja, Kesiapan peningkatan koping perksemas, Kesiapan peningkatan
koping perksemas. Rencana yang kami susun sudah tercantum di POA yang yang
selanjutkan akan kami implementasikan pada masyarakat desa Pekalobean.

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan perawat dalam masyarakat sangat erat hubungannya dengan
pelayanan yang dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan wajib
dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan
pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas adalah program Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor: 128/Menkes/SK/II/Tahun 2015 tentang kebijakan dasar
Puskesmas, upaya perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program
pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan.(Kemenkes 2015)
Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana
rentang sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam status kesehatan yang tidak
dinamis,menurut WHO (2010), Semakin meningkatnya arus globalisasi di
segala bidang telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup
masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan siap saji, minum
minuman beralkohol, merokok, obesitas, faktor dari keturunan atau genetika
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatan tidak hanya dilihat dari segi
kesehatanya sendiri tapi harus dilihat dari segi yang ada pengaruhnya terhadap
masalah ‘ ’ Sehat - sakit’ ’ atau kesehatan tersebut. Gambaran masyarakat
dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah
dimana penduduknya hidup dalam lingkungan yang sehat dan prilaku yang
sehat pula, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah tentang
kesehatan tersebut, maka program studi DIII Keperawatan Akper Sawerigading
Pemda Luwu sebagai salah satu institusi pendidikan kesehatan memiliki

1
2

tanggung jawab dalam rangka mempersiapkan tenaga kesehatan/keperawatan


yang berkualitas dimasa depan melalui praktik keperawatan perksemas.
Kegiatan ini merupakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu dihidang
pengabdian masyarakat.
Pelayanan keperawatan merupakan bantuan yang diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental secara khusus karena keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemauan sehingga dengan bantuan yang
diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kemampuan hidup
sehari - hari secara mandiri.
Kegiatan pelayanan yang diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan
(promotive), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), serta
pemeliharaan kesehatan (rehabilitative), upaya yang diberikan ditekankan
kepada upaya pelayanan kesehatan primer sesuai dengan wewenang, tanggung
jawab dan etika profesi keperawatan, sehingga setiap orang yang menerima
pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif, oleh karena itu
kami tertarik untuk membahas tentang Asuhan Keperawatan yang harus di
lakukan pada masyarakat di Desa Pekalobean Kecamatan Ponrang Kabupaten
Luwu.
B. Tujuan
1. Umum
Menerapkan konsep keperawatan perkesmas guna meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat di Desa Pekalobean Kec. Anggeraja
Kab. Enrekang.
2. Khusus
Setelah di lakukan Asuhan Keperawatan Perkesmas di Desa Pekalobean
Kec. Anggeraja Kab. Enrekang selama 27 hari, diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan di Desa
Pekalobean Kec. Anggeraja Kab. Enrekang
b. Merumuskan alternative untuk memecahkan masalah yang telah
teridentifikasi
c. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan
3

derajat kesehatan dan pencegahan penyakit di Desa Pekalobean Kec.


Anggeraja Kab Enrekang.
d. Menanamkan prilaku sehat melalui kegiatan pendidikan kesehatan pada
masyrakat di Desa Pekalobean Kec. Anggeraja Kab. Enrekang.
e. Mengevalausi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi
masalah kesehatan yang ada di Desa Pekalobean Kec. Enrekang Kab.
Enrekang.
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan Asuhan Keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
perkesmas khususnya di
Desa Pekalobean Kec. Anggeraja Kab. Enrekang.
2. Bagi masyarakat Desa Pekalobean
Memberi gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan, pendidikan, permasalahan kesehatan yang ada serta kegiatan
social kemasyarakatan.
3. Bagi institusi pendidikan
Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan
keperawatan, institusi pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan.
4. Bagi profesi keperawatan
Memberi gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan - kegiatan
kesehatan serta social kemasyarakatan yang ada di Desa Peklobean Kec.
Anggeraja Kab. Enrekang
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama


Pelayanan Kesehatan Utama adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat,
melalui partisipasi mereka sepenuhnya tentu dengan biaya yang dapat
dijangkau oleh masyarakat untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
mereka dalam semangat hidup mandiri dan menentukan nasib pribadi (Nasrul
Effendy, 1997).
Fungsi dari Pelayanan Kesehatan Utama (PKU) adalah pemeliharaan
kesehatan, pemecahan diagnosa penyakit dan pengobatan, pelayanan tindak
lanjut dan pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawab perawat dalam
Pealayan Kesehatan Utama adalah :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijakan tentang kesehatan masyarakat.
Sasaran PKU adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat
dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluarga atau
kelompok masyarakat ditingkatkan untuk menciptakan derajat kesehatan yang
optimal. Strategi Pelayanan Kesehatan Utama adalah memotivasi masyarakat
agar dapat merawat dan mengatur diri sendiri dalam memelihara kesehatan.
Agar delapan unsur utama Pelayanan Kesehatan Utama yaitu peningkatan
pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan
gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan air yang
mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan preventif

4
5

dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan yang tepat terhadap
penyakit yang terjadi dan penggunaan obat tradisional dalam masyarakat.
Hubungan konsep Pelayanan Kesehatan Utama dan perksemas adalah
untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat
pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu dan keluarga),
tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh), tingkat rujukan pertama (Rumah
Sakit tipe A dan B), serta menyelenggarkan kerja sama lintas sektoral dan
lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat
diperlukan dalam hal kesehatan perorangan. Perksemas sebagai subjek
sekaligus objek dalam
Pelayanan Kesehatan Utama diharapkan mampu mengenal, mengambil
keputusan dalam menjaga kesehtannya. Sebagai akhir tujuan Pelayanan
Kesehatan Utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan
melayani status kesehatan perksemas dimana dia tinggal.
B. Konsep Keperawatan Perksemas
Model keperawatan perksemas disusun mengacu pada model atau teori
keperawatan dan teori yang terkait dengan kesehatan masyarakat, diantaranya ;
menurut Chang (1982) perawatan perksemas adalah menyeluruh, mampu
berfungsi sebagai tim dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,
mampu berkomunikasi dan memotivasi masyarakat untuk memecahkan
masalah kesehatan pada masyarakat tersebut.
Keperawatan perksemas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan
utama yang ditujukan pada masyarakat, prakteknya memerlukan acuan atau
landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dasar
perksemas. Banyak konseptual model keperawatan dikembangkan oleh para
ahli, salah satunya adalah konsep model dari Betty Neuman (1972), yang
menekankan pada pendekatan sistem untuk mengatasi masalah kesehatan.
Model teori Neuman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari
individu, keluarga atau kelompok dan perksemas yang merupakan terget
pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi
yang dinamis antara perksemas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk
melakukan tiga tingkatan pencegahan, yaitu pencegahan primer, sekunder dan
6

tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer ini
mencakup kegiatan mengidentifikasikan faktor resiko teijadinya penyakit,
mengkaji kegiatan-kegiatn promosi kesehatan dan pendidikan dalam
perksemas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada
umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat teijadinya
perubahan derajat kesehatan masyrakat dan ditemukannya masalah
kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini, intervensi
yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau
keseriusan penyakit.
3. Pencegahan Tersier
Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan kesehatan
setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses penyakitnya,
tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal
dari ketidakmampuannya.
Model teori Neuman menggambarkan bahwa perksemas adalah sistem
terbuka yang mempunyai lima variabel yang saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya dalam perksemas yaitu biologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
Sasaran dari keperawatan kesehatan perksemas adalah semua orang yang
membentuk masyarakat (Anderson, 1988). Secara lebih rinci sasaran ini terdiri
dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan perksemas.
1. Tingkat individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidakmampuan dalam
merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal dan sebab, maka akan
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental dan
7

sosial.
Dalam praktek keperawatan perksemas, perawat memberikan asuhan
keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu
(misal TBC, ibu hamil, dan lain-lain) dengan sasaran dan pusat perhatian
pada masalah dan pemecahan masalah kesehatan individu.
2. Tingkat keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang bermasalah
kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan keluarga berikut:
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan.
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga.
d. Memodifikasi lingkungan yang sehat.
e. Memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
3. Tingkat perksemas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat
dari sebagai satu kesatuan dalam perksemas. Asuhan ini diberikan untuk
kelompok berisiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat perksemas
asuhan keperawatan perksemas diberikan dengan memandang perksemas
sebagai klien.
C. Asuhan Keperawatan Perksemas
Keperawatan perksemas adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan
resiko tinggi, daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan
rehabilitasi. Pelayanan yang diberikan dapat teijangkau oleh masyarakat dan
melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
Keperawatan perksemas ditujukan kepada individu, keluarga dan
8

masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan


menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyuluruh dan
umum. Pendekatan yang digunakan dalam keperawatan perksemas. Strategi
yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan
kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan
pemerintah.
Keperawatan perksemas bertujuan memandirikan masyarakat menang-
gulangi masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan secara berkesi-
nambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses
keperawatan perksemas yang dilakukan melalui lima tahap, sebagai berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian perksemas menurut Anderson danMc. Forlane (1985)
yaitu terdiri dari inti perksemas yang meliputi demografi, populasi, nilai-
nilai keyakinan, riwayat individu termasuk kesehatan, faktor-faktor
lingkungan adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan
transportasi, politik dan pemerintah, pelayanan kesehatan dan sosial
perksemas ekonomi dan rekreasi.
Semua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung, penggunaan
data statistik, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama
dan aparat pemerintah.
2. Analisa data dan diagnosa keperawatan
Dari hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian dianalisa
untuk mengetahui stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa
berat yang muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya dirumuskan
masalah dan diagnosa keperawatan menurut Mueke (1987), yang terdiri
dari :
a. Masalah sehat - sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
3. Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan perksemas mencakup tiga aspek,
yaitu primer, sekunder dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan
9

kerjasama (partnership). Untuk meningkatkan kerjasama dan proses


kelompok serta mendorong peran serta masyarakat dalam memecahkan
masalah kesehatan, yang dihadapi yang akhirnya untuk menumbuhkan
kemandirian masyarakat, maka diperlukan pengorganisasian perksemas
yang dirancang untuk membuat perubahan. Menurut Rhotman (1986),
ada tiga model pendekatan pengorganisasian perksemas yaitu
pendekatan perencanaan sosial (social planning), pendekatan social
action, namun yang dominan adalah dengan pendekatan locality
development yang berarti mengembangkan masyarakat berdasarkan
sumber daya dan sumber dana yang dimiliki, serta mampu mengurangi
hambatan yang ada.
Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)
dirancang untuk menumbuhkan kondisi kemajuan sosial dan ekonomi
masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri
dalam memecahkan masalah- masalah yang dihadapi, dan memotivasi
mereka untuk partisipasi aktif dalam memecahkan masalah
kesehatannya sendiri.
4. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunikasi berfokus pada
tiga tingkat pencegahan (Anderson danMc. For lane, 1985).
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum terjadi
sakit. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek
masa sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki lagi
(irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat
proses penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal,
10

intervensi atau tindakan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan


dengan cara :
1) Aktifitas atau kegiatan program
2) Pembentukkan kelompok dasawisma
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan respon perksemas atau masyarakat terhadap
program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input),
pelaksanaan (process), hasil (output). Sedangkan fokus evaluasi
pelaksanaan asuhan keperawatan perksemas adalah :
a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.
b. Perkembangan proses apakah sesuai dengan perencanaan, bagaimana
dengan peran staf atau pelaksanaan tindakan, fasilitas dan jumlah
peserta.
c. Efisiensi biaya : pencarian sumber dana dan penggunaannya.
d. Efektifitas kerja : apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas.
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan
intervensi
Untuk mengimplementasikan konsep keperawatan perksemas yang
telah dipelajari, maka mahasiswa melakukan praktek keperawatan di
Dusun Kokoa Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros. Laporan
kegiatan praktek mahasiswa akan dilaporkan secara rinci pada BAB
selanjutnya.
BAB III
TINJAUAN LAPANGAN

A. Pengkajian Perksemas
1. Data umum
a. Geografis
Desa Pekalobean dengan batas - batas sebagai berikut:
1) Utara : Desa Bubun Lamba
2) Selatan: Kelurahan Lakawan
3) Timur : Kelurahan Mataram
4) Barat : Desa Singki
b. Demografi
Jumlah penduduk 2239 jiwa, jumlah KK sebanyak 638
Fasilitas kesehatan
1) Posyandu :2
2) Poskesdes :1
3) Puskesmas : 1 (± 4 km dari Desa Pekalobean)
4) Rumah Sakit : 1 (± 4 km dari Desa Pekalobean)
5) Praktik dokter/bidan : 2 (±4 km dari Desa Pekalobean)
c. Karakteristik penduduk
1) Penduduk menetap 2239 jiwa
2) Penduduk tidak menetap 0 orang

11
12

1. Data Khusus
1) Distribusi penduduk berdasarkan kelompok usia

Grafik 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat


Pendidikan Di Desa Pekalobean Tahun 2023
785
800 731
700
600
Series1
500 403 372
400 Series2
300
Series3
200 102 92 111 103 91 108
20 58 44
100 12
62.5% 56.9%
37.5% 43.1%
52.6%
47.4%
51.9%
48.1%
52.0%
48.0% 54.3%
45.7% 51.8%
48.2% Series4
0
Series5
L%P%L%P%L%P%L%P%L%P%L%P%L%P%
Series6
0-<1 1-5 6 - 12 13 - 21 22 - < ≥ 60 TOTAL
Tahun tahun tahun tahun 60 tahun
tahun

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.1 diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak
berdasarkan kelompok umur yang terbanyak adalah usia dewasa (22-60
tahun) laki-laki sebanyak 403 jiwa (15%) sedangkan kelompok umur
yang paling sedikit adalah usia bayi (1-5 tahun) laki-laki sebanyak 9
jiwa (%).
2) Distribusi penduduk berdasarkan agama

Grafik 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan


Agama Di Desa Pekalobean Tahun 2023
1516 1516
1600
1400
1200 Series1
1000
800
600 Series2
400
200 100.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 100% Series3
0
Series4
KATOLIK
ISLAM

%
HINDU
PROTESTAN

Series5
Series6

0 - < 1 Tahun 1 - 5 tahun JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


13

Berdasarkan grafik 3.2 diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak


berdasarkan agama adalah agama islam sebanyak 1516 jiwa (100%).
3) Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Grafik 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat


Pendidikan Di Desa Mario Tahun 2022
1600 1419
1400
1200 Series1

1000 Series2
800 Series3
600 411 437 Series4
400 266 Series5
140 104 85
200 73
57.4% 42.6% 60.7% 39.3% 83.7% 16.3% 46.2% 100.0% Series6
0

PT
BS

SMA
%
SMP

%
%

%
N
%
SD
TK

TS
Sumber : Data Primer 2023
Berdasarkan grafik 3.3 diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak
berdasarkan tingkat pendidikan adalah SMA sebanyak 437 jiwa
(83,7%) sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berdasarkan
pendidikan adalah PT sebanyak 85 jiwa (16,3%).
4) Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan

Grafik 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan


Pekerjaan Di Desa Pekalobean Tahun 2023

500 425
361 Series1
400
300 Series2
200
100 3990.7% 100.0%
433.3%866.7%9 2.4% 97.6%0 0.0% 4100.0% Series3
0 Series4
BURUH
SWASTA
%
%

%
N
%
LAINNYA
NELAYAN
W.SWASTA
PNS

TANI

Series5
Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.4 diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak
berdasarkan pekerjaan adalah petani sebanyak 362 KK (97.6%)
14

sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berdasarkan pekerjaan


adalah Wiraswasta sebanyak 9 jiwa (2,4%).
5) Distribusi penduduk berdasarkan pendapatan

Grafik 3.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan


Pendapatan Di Desa Pekalobean Tahun 2023
425
450
400
350
300 Series1
236
250 Series2
200 165
150 Series3
100 24
50 100% 100% 100% 100% Series4
0 Series5
Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.5 diketahui bahwa jumlah penghasilan terbanyak
berdasarkan KK adalah <Rp.1.000.000 sebanyak 236 KK (%)
sedangkan jumlah penghasilan paling sedikit adalah >Rp.2.500.000
sebanyak 24 KK (%).
6) Distribusi KK berdasarkan kepemilikan BPJS

Grafik 3.6 Distribusi KK Berdasarkan Kepemilikan


BPJS Di Desa Pekalobean Tahun 2023
600 380 425 Series1
400
200 100% 0 0 0 0 45 100% 100% Series2
0 Series3
Series4
Series5

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.6 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan kepemilikan BPJS adalah KK yang memiliki BPJS
sebanyak 380 KK(%) sedangkan jumlah KK paling sedikit adalah KK
yang tidak memiliki BPJS sebanyak 45 KK (%).
15

7) Distribusi KK berdasarkan kepemilikan rumah

Grafik 3.7 Distribusi KK Berdasarkan Kepemilikan


Rumah Di Desa Mario Tahun 2022
500 425
Series1
400 294
300 Series2
200 131
100 0 0 100% 100% 100% Series3
0
Series4
Series5
Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.7 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan kepemilikan rumah adalah rumah milik sendiri sebanyak
294 KK (%) sedangkan jumlah rumah paling sedikit adalah
menumpang sebanyak 131 KK (%)
8) Distribusi KK berdasarkan type rumah

Grafik 3.8 Distribusi KK Berdasarkan Type Rumah


Di Deda Pekalobean Tahun 2023
500 422
Series1
400
300 235 Series2
174
200 Series3
100 13 100% 100% 100% 100%
0 Series4
Series5
Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.8 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan type rumah adalah rumah tidak permanen sebanyak 253
KK (%) sedangkan jumlah rumah paling sedikit adalah permanen
sebanyak 13 KK (%).
16

9) Distribusi rumah berdasarkan luas ventilasi

Grafik 3.9 Distribusi Rumah Berdasarkan Sistem


Ventilasi Di Desa Pekalobean Tahun 2023

500
422
Series1
400
Series2
274
300
Series3
200 148 Series4
100 Series5
100% 100% 100%
Series6
0
<10% % >10% % N %

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.9 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan luas ventilasi adalah rumah dengan luas ventilasi >10 %
sebanyak 274 KK (%) sedangkan jumlah rumah paling sedikit adalah
rumah dengan ventilasi <10% sebanyak 148 KK (%)
10) Distribusi rumah berdasarkan jendela

Grafik 3.10 Distribusi Rumah Berdasarkan Jendela


Terbuka Di Desa Pekalobean Tahun 2023
378
400 Series1
300 Series2
221
200 157 Series3
Series4
100
100% 100% 100% Series5
0 Series6
YA % TIDAK % N %

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.10 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan jendela rumah adalah rumah dengan jendela terbuka
sebanyak 221 KK (%) sedangkan jumlah rumah paling sedikit adalah
rumah yang tidak membuka jendela sebanyak 157 KK (%).
17

11) Distribusi rumah berdasarkan jenis pemanfaatan halaman rumah

Grafik 3.11 Distribusi Rumah Berdasarkan Jenis


Pemanfaatan Halaman Rumah Di Desa Pekalobean
Tahun 2023
422
500
400 174 209
300 Series1
200 100% 7 100% 32 100% 100% 100%
1000 Series2

TANAMAN
KOLAM
%

%
N
%
KANDANG
KEBUN
Series3
Series4
Series5
PEMANFAATAN PEKARANGAN JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.11 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan pemanfaatan halaman rumah adalah bunga/taman sebanyak
209 rumah (%) sedangkan jumlah rumah paling sedikit adalah
pemanfaatan kolam sebanyak 7 rumah (%)
12) Distribusi KK berdasarkan sumber air untuk di masak

Grafik 3.12 Distribusi KK Berdasarkan air untuk


di masak di desa pekalobean 2023
500 395 422
400 MARENA
300
200 27 100% MALIMONGAN
100 0 0 100% 100%
0 KOTA
SUNGAI/MA…
PAM

%
n
SUMUR

PASANG
SIPATE
Jumlah
SUMBER AIR UNTUK DIMASAK JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.12 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak adalah
KK yang memanfaatkan sumber mata air untuk di masak sebanyak 395
KK (%) sedang jumlah KK paling sedikit adalah KK yang
memanfaatkan sumur untuk di masak sebanyak 27 KK (%).
18

13) Distribusi KK berdasarkan tempat pembuangan air besar

Grafik 3.13 Distribusi KK Berdasarkan Tempat


Pembuangan Air Besar Di Desa Pekalobean Tahun
2023
415 422
500
400 Series1
300
200 100% 1 100% 6 100% 100%
100 Series2
0
JAMBAN/WC Series3

SEMBARANGA

%
SUNGAI
Series4

N
Series5
Series6
KEBIASAAN KELUARGA BAB/BAK JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.13 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan tempat pembuangan air besar adalah di WC/septi tank
sebanyak 415 KK (%) sedang jumlah KK paling sedikit di sungai 1 KK
(%).
14) Distribusi jamban berdasarkan jenisnya

Grafik 3.13 Distribusi Jamban Berdasarkan


Jenisnya Di Desa Pekalobean Tahun 2023
418 422
500 Series1
400
300
200 4 100% 0 0 100% 100% Series2
100
0
Series3
CEMPLUNG

%
ANGSA
PLENGESEN

LEHER
GAN

Series4
Series5

JENIS KEBIASAAN YANG DIGUNAKAN JUMLAH Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.14 diketahui bahwa jumlah jamban terbanyak
berdasarkan jenis jamban adalah leher angsa sebanyak 418 jamban
(%) sedang jumlah jamban paling sedikit adalah cemplung sebanyak 4
jamban (%)
19

15) Distribusi KK berdasarkan tempat penyimpanan air

Grafik 3.15 Distribusi KK Berdasarkan tempat


penyimpanan air di desa pekalobean 2023
422
500 MARENA
400 194 228
300
200 100% 100% 0 0 100% MALIMONGAN
100
0 KOTA

EMBER…

EMBER…
%

%
%

n
TIDAK ADA
PASANG
SIPATE
Jumlah
TEMPAT PENYIMPANAN AIR JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.15 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan tempat penyimpanan air adalah ember tertutup sebanyak
228 KK (%) sedang jumlah KK berdasarkan tempat penyimanan air
paling sedikit adalah ember terbuka sebanyak 194 KK (%)
16) Distribusi KK berdasarkan pengolahan air minum

Grafik 3.16 Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air


Mandi/mencuci Di Desa Pekalobean Tahun 2023

500 422
369
400 MARENA
300
200 MALIMONGAN
100 0 0 34 100% 19 100% 100% 100%
0 KOTA
PAM
%

%
%

LAIN-LAIN
%
n
SUMUR

SUNGAI

PASANG
SIPATE
Jumlah
SUMBER AIR MANDI/MENCUCI JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.16 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan sumber air mandi/mencuci yaitu lain-lain sebanyak 369
(%) sedang jumlah KK berdasarkan sumber air mandi/mencuci yang
sedikit yaitu sungai sebanyak 19 KK(%).
20

17) Distribusi KK berdasarkan keadaan fisik air minum

Grafik 3.17 Distribusi KK Berdasarkan Keadaan


Fisik Air Minum Di Desa Pekalobean Tahun 2023
500 412 422
400
300 Series1
200 Series2
100 10 1 0 0 0 0 100% 100%
0

TIDAKBERASA…
Series3

%
%

BERASA

N
BERWARNA

BERBAU
Series4
Series5
Series6
KONDISI AIR DALAM PENAMPUNGAN JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.17 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan keaddan fisik air minum adalah jernih, tidak berbau, tidak
berasa sebanyak 412 KK (%) sedang jumlah KK berdasarkan keadaan
fisik air minum paling sedikit adalah berwarna 10 KK (%).
18) Distribusi Rumah berdasarkan ada tidaknya jentik nyamuk pada tempat
penampungan air

Grafik 3.18 Distribusi Rumah Berdasarkan Ada


Tidaknya Jentik Nyamuk Pada Tempat
Penampungan Air Di Desa Pekalobean Tahun
2023
422 422
500 0 0 100% 100% Series1
0 Series2
YA % TIDAK % N %
Series3
ADA JENTIK DALAM JUMLAH
PENAMPUNGAN AIR Series4

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.18 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan ada tidaknya jentik nyamuk adalah rumah yang tidak ada
jentik nyamuk sebanyak 422 rumah (100%) sedang jumlah rumah
paling sedikit berdasarkan ada tidaknya jentik nyamuk adalah rumah
yang ada jentik nyamuk sebanyak 0 rumah (0%).
21

19) Distribusi rumah berdasarkan tempat pembuangan akhir sampah

Grafik 3.19 Dsistribusi Rumah Berdasarkan Tempat


Pembuangan Akhir Sampah
379 422
500 Series1
400
300
200 5 100% 13 100% 100% 19 100% 6 1 100% Series2
100
0 Series3

SEMBARA…
DIBAKAR
%

%
LAIN-LAIN
%
N
%
DITIMBUN
SUNGAI Series4
Series5
Series6
PEMBUANGAN SAMPAH JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.19 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan tempat pembuangan akhir sampah adalah dibakar sebanyak
379 rumah (%) sedang jumlah rumah berdasarkan tempat buangan akhir
sampah paling sedikit adalah sungai sebanyak 5 rumah (%).
20) Distribusi rumah berdasarkan tempat pembuangan air limbah

Grafik 3.20 Distribusi Rumah Berdasarkan Tempat


Pembuangan Air Limbah Di Desa Mario Tahun
2022
600 288 422
400 82 100% Series1
200 100% 52 100% 100%
0 Series2
SEMBARA

%
RESAPAN

GOT

Series3
NGAN

Series4
Series5
PEMBUANGAN AIR LIMBAH JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.20 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan tempat pembuangan air limbah adalah di got sebanyak 288
rumah (%) sedang jumlah rumah berdasarkan tempat pembuangan air
limbah paling sedikit adalah sembarangan 52 rumah (%).
22

21) Distribusi rumah berdasarkan keadaan saluran limbah pembuangan

Grafik 3.21 Distribusi Rumah Berdasarkan


Keadaan Saluran Limbah Pembuangan
409 422
500
400 Series1
300
200 100% 13 100% 100%
100
0 Series2

TERSUMBAT

%
LANCAR

%
Series3
Series4
Series5
KONDISI SALURAN JUMLAH
Series6
PEMBUANGAN

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.21 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan keadaan saluran limbah pembuangan adalah lancar
sebanyak 409 rumah (%) sedang jumlah rumah paling sedikit adalah
tersumbat sebanyak 13 rumah (%).
22) Distribusi rumah berdasarkan kepemilikan kandang ternak

Grafik 3.22 Distribusi rumah berdasarkan


kepemilikan kandang ternak di desa mario tahun
2022
422
500 241 Series1
400 181
300 100% 100% 100%
200
100 Series2
0
TIDAK

%
JENISNYA

Series3
YA,

Series4
Series5
KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.22 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan kepemilikan kandang ternak adalah rumah yang tidak
memiliki kandang ternak sebanyak 241 rumah (%) sedangkan rumah
paling sedikit adalah rumah yang tidak memiliki kandang ternak
sebanyak 181 rumah (%).
23

23) Distribusi rumah berdasarkan keberadaan kandang ternak

Grafik 3.23 Distribusi rumah berdasarkan


keberadaan kandang ternak di desa Pekalobean
tahun 2023
171 181
200
150 Series1
100 Series2
50 10 100% 100% 100% Series3
0 Series4
DI % DI LUAR % N %
DALAM RUMAH Series5
RUMAH Series6
BILA YA LETAK KANDANG JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.23 diketahui bahwa jumlah rumah terbanyak
berdasarkan keberadaan kandang ternak adalah diluar rumah sebanyak
171 rumah (%) sedangkan jumlah rumah paling sedikit adalah
didalam sebanyak 10 rumah (%).
24) Distribusi KK berdasarkan tempat pemeriksaan kesehatan

Grafik 3.24 Distribusi KK Berdasarkan Tempat


Pemeriksaan Kesehatan Di Desa Mari Tahun 2022
420 Series1
500
400
300 Series2
200 0 0 2 100% 0 0 0 0 100%
100
0
RUMAH…

DR/PERA…

BALAI…
PUSKESM…

Series3
%
%

LAIN-LAIN

Series4
Series5
SARANA KESEHATAN TERDEKAT Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.24 diketahui bahwa jumlah KK terbanyak
berdasarkan tempat pemeriksaan kesehatan adalah lain-lain sebanyak
420 KK (%) sedangkan jumlah KK paling sedikit adalah di puskesmas
sebanyak 2 KK.
24

25) Distribusi jenis penyakit yang diderita penduduk dalam satu tahun
terakhir

Grafik 3.25 Distribusi Jenis Penyakit Yang


Diderita Penduduk Dalam Satu Tahun Terakhir Di
Desa Mario Tahun 2022
400 332
300 190 Series1
200 126
100 4100% 100%10100%1100%1100%0 0% 100% 100% Series2
0

INFEKSI…
Series3

LAIN-LAIN
%

%
%

N
%
BATUK PILEK

ASMA

TBC
DBD

THYPOID
Series4
Series5
Series6
PENYAKIT YANG DIDERITA 6 BULAN TERAKHIR
JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.25 diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak
berdasarkan jenis penyakit yang diderita adalah lain-lain sebanyak 190
KK (%) sedangkan jumlah KK paling sedikit adalah penyakit TBC dan
Thypoid masing-masing 1 KK.
26) Distribusi Pasangan usia Subur yang menjadi akseptor KB di
Lingkungan

Grafik 3.27 Distribusi Pasangan Usia Subur Yang


Menjadi Akseptor KB Di Lingkungan Di Desa
Mario Tahun 2022

300 258 Series1


200 132 126 Series2
100 Series3
100% 100% 100%
0 Series4
YA % TIDAK % N %
Series5
BILA YA APAKAH MENJADI JUMLAH
AKSEPTOR KB Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.27 diketahui bahwa jumlah pasanagan terbanyak
berdasarkan pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB adalah
pasangan yang Ya memakai KB sebanyak 132 pasangan (%) sedangkan
25

jumlah pasangan paling sedikit adalah pasangan yang tidak memakai


KB sebanyak 126 pasangan (%).
27) Distribusi akseptor KB berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang
digunakan

Chart TiGrafik 3. 28 Distribusi Akseptor KB


Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi Yang
Digunakan Di Desa Pekalobean Tahun 2023
134
150 93 Series1
100 7100%18100%15100% 100%0100%1 1 0
50 100% Series2
0 SUNTIK

SUSUK
%

N
%
PIL
IUD

KONDOM

TUBEKTOMI

VASEKTOMI
Series3
Series4
Series5

JENIS KONTRASEPSI JUMLAH Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.28 diketahui bahwa jumlah pasangan usia subur
yang menggunakan KB terbanyak berdasarkan jenis alat kontrasepsi
yang digunakan adalah susuk sebanyak 93 pasangan (%) sedangkan
jumlah pasangan paling sedikit adalah tubektomi sebanyak 1 pasangan
(%)
28) Distribusi jumlah Ibu hamil berdasarkan usia

Grafik 3.29 Distribusi Jumlah Ibu Hamil


Berdasarkan Usia Di Desa Pekalobean Tahun 2023
7 Series1
8
5
6 Series2
4
1 100% 100% 1 100% 100%
2 Series3
0
Series4
< 20 % 20-30 % < 35 % n %
THN Series5
USIA BUMIL JUMLAH Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.29 diketahui bahwa jumlah ibu hamil berdasarkan
usia terbanyak adalah usia 20-30 tahun sebanyak 5 jiwa (%) sedangakan
jumlah ibu hamil paling sedikit adalah usia <20 tahun dan >35 tahun
sebanyak masing-masing 1 jiwa (%).
26

29) Distribusi Ibu hamil berdasarkan pemberian imunisasi TT

Grafik 3.30 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan


Pemberian Imunisasi TT Di Desa Pekalobean
Tahun 2023

8 7 7 Series1
6 Series2
4 Series3
2 100% 100%
0 0% Series4
0
YA % TIDAK % N % Series5

MWNDAPATKAN TT JUMLAH Series6

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.30 diketahui bahwa jumlah ibu hamil berdasarkan
pemberian imunisasi TT terbanyak adalah ibu hamil yang mendapatkan
imunisasi TT sebanyak 7 jiwa (%) sedangkan jumlah ibu hamil paling
sedikit adalah yang tidak mendapatkan imunisasi TT sebanyak 0 jiwa
(0%).
30) Distribusi Ibu hamil berdasarkan kelengkapan imunisasi TT

Grafik 3.30 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan


kelengkapan imunisasi TT di desa pekalobean 2023
6 7
8
6 100% 1 1 100% MARENA
4
2
0 MALIMONGAN
lengkap…
%

%
Lengkap 2

Tidak

KOTA
kali

PASANG

KELENGKAPAN IMUNISASI TT JUMLAH SIPATE

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.30 diketahui bahwa jumlah ibu hamil berdasarkan
kelengkapan imunisasi TT terbanyak adalah lengkap 2 kali sebantak 7
jiwa (%) sedangkan jumlah ibu hamil paling sedikit adalah tidak
lengkap 1 kali sebanyak 1 jiwa (%).
27

31) Distribusi ibu hamil berdasarkan keluhan bumil

Grafik 3.32 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan


keluhan bumil di desa pekalobean 2023
10
10
8 4 MARENA
6 3
4 1100% 100%2100%0 0 0 0 100% 100%
2 MALIMONGAN
0

Lemah,letih…

Bengkak di…
KOTA

pusing
%
%

%
Lain-lain
%

%
n
Mual muntah

Mual muntah
PASANG
SIPATE
Jumlah
KELUHAN BUMIL JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.31 diketahui bahwa jumlah ibu hamil berdasarkan
keluhan bumil terbanyak adalah mual muntah sebanyak 3 jiwa (43%)
sedangkan jumlah ibu hamil paling sedikit adalah lemah, letih,lesu
sebanyak 1 jiwa (14%).
32) Distribusi jumlah ibu hamil berdasarkan ibu menyusui

Grafik 3.34 Distribusi Jumlah Ibu Menyusui Di


Desa Pekalobean Tahun 2023

500 425
388 Series1
400
Series2
300
200 Series3

100 37 Series4
100% 100% 100%
0 Series5
YA % TIDAK % N % Series6
IBU MENETEKI JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.32 diketahui bahwa jumlah ibu meneteki
berdasarkan ibu menyusui adalah ya sebanyak 37 KK (%) sedangkan
jumlah tidak adalah dukun sebanyak 388 KK (%).
28

33) Distribusi jumlah ibu menyusui berdasarkan lama menyusui

Grafik 3.34 Distribusi Jumlah Ibu Menyusui


berdasarkan lama menyusui Di Desa Pekalobean
Tahun 2023
3400%
35
30 Series1
25
20
15 Series2
10 4 100% 4 100% 3 533% 4 325% 100%
5 Series3
0

5-12 bulan
1-4 bulan

>12 bulan

%
%

%
< 1 bulan

n
Series4
Series5
Series6
LAMANYA MENYUSUI JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.33 diketahui bahwa jumlah ibu menyusui
berdasarkan lama menyusui terbanyak adalah <1 bulan, 1-4 bulan, dan
> 12 bulan sebanyak 4 jiwa (%) sedangkan jumlah ibu menyusui paling
sedikit berdasarkan lama menyusui adalah 5-12 bulan sebanyak 3 jiwa
(%)
34) Distribusi jumlah bayi/balita berdasarkan anggota keluarga ang berusia
balita

Grafik 3.35 Distribusi Jumlah Bayi/Balita


Berdasarkan anggota keluarga yang berusia balita
di desa pekalobean 2023
500 425 MARENA
400 326
300 MALIMONGAN
200 99
100 100% 100% 100% KOTA
0
PASANG
YA % TIDAK % N %
SIPATE
ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH
BERUSIA BALITA Jumlah

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.34 diketahui bahwa jumlah bayi/balita
berdasarkan anggota keluarga yang berusia balita sebanyak 99 KK (%)
sedangkan jumlah yang tidak memiliki bayi/balita adalah 326 KK (%).
29

35) Distribusi bayi/Balita berdasarkan kepemilikan KMS

Grafik 3.36 Distribusi Bayi/Balita Berdasarkan


Kepemilikan KMS Di Desa Pekalobean Tahun 2023
99 99
100 Series1
80
Series2
60
40 Series3
20 100% 0 0 100% Series4
0
Series5
YA % TIDAK % N %
Series6
ANAK MEMILIKI KMS JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.36 diketahui bahwa jumlah bayi/balita
berdasarkan kepemilikan KMS terbanyak adalah bayi/balita yang
memiliki KMS sebanyak 99 jiwa (0%) sedangkan jumlah bayi/balita
paling sedikit adalah tidak memiliki KMS sebanyak 0 jiwa (0%).
36) Distribusi bayi / balita berdasarkan setiap bulan di bawah ke posyandu

Grafik 3.37 Distribusi Bayi / Balita berdasarkan


setiap bulan di bawah ke posyandu di desa
pekalobean tahun 2023
96 99
100
80 MARENA
60 MALIMONGAN
40 KOTA
20 100% 3 100% 100% PASANG
0
YA % TIDAK % N % SIPATE
Jumlah
SETIAP BULAN DI BAWAH KE JUMLAH
POSYANDU

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.36 diketahui bahwa jumlah bayi/balita
berdasarkan setiap bulan di bawah ke posyandu Ya adalah sebanyak 96
KK (%) sedangkan yang tidak membawa ke posyandu sebanyak 3 KK
(%).
30

37) Distribusi bayi berdasarkan pemberian imunisasi dasar

Grafik 3.38 Distribusi Bayi Berdasarkan Pemberian


Imunisasi di Desa Pekalobean Tahun 2023
99
100 78
80 Series1
60
40 21 Series2
20 100% 100% 100%
0 Series3

LENGKAP
LENGKAP

%
TIDAK
Series4
Series5
IMUNISASI YANG SUDAH JUMLAH Series6
DIDAPATKAN

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.38 diketahui bahwa jumlah bayi/balita
berdasarkan pemberian imunisasi dasar terbanyak adalah imunisasi
yang sudah lengkap sebanyak 78 jiwa (%) sedangkan jumlah
bayi/balita paling sedikit adalah pemberian imunisasi yang belum
lengkap sebanyak 21 jiwa (%).
38) Distribusi dalam keluarga mempunyai anak sekolah/remaja

Grafik 3.38 Distribusi dalam keluarga mempunyai


anak sekolah/remaja di desa pekalobean tahun
2023

500 402
400 291 MARENA
300 MALIMONGAN
200 111
100 100% 100% 100% KOTA
0
PASANG
YA % TIDAK % N %
SIPATE
DALAM KELUARGA JUMLAH
MEMPUNYAI ANAK Jumlah
SEKOLAH/REMAJA

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.38 diketahui bahwa jumlah dalam keluarga
mempunyai anak sekolah/remaja Ya sebanyak 291 Jiwa (%) sedangkan
jumlah Tidak sebanyak 111 jiwa (%).
31

39) Distribusi remaja berdasarkan kebiasaan yang dilakukan

Grafik 3.40 Distribusi Remaja Berdasarkan


Kebiasaan Yang Dilakukan Di Desa Pekalobean
Tahun 2023
427 449
500
400 Series1
300
200 Series2
100 22 100% 0 0% 0 0 100% 100%
Series3
0

NARKOBA

%
%

LAIN-LAIN

N
ALKOHOL
MEROKOK
Series4
Series5
Series6
KEBIASAAN ANAK JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.40 diketahui bahwa jumlah remaja berdasarkan
kebiasaan terbanyak adalah remaja dengan kebiasaan merokok
sebanyak 22 jiwa (%).
40) Distribusi usia lanjut

Grafik 3.41 Distribusi Usia Lanjut Di Desa


Pekalobean Tahun 2023
1443
1500 1283
Series1
1000
Series2
500 160
100% 100% 100% Series3
0 Series4
TIDAK % ADA % N %
ADA Series5

ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH Series6


BERUA LANJUT

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.40 diketahui bahwa jumlah lansia adalah lansia
160 (%).
32

41) Distribusi jenis penyakit yang diderita lansia dalam satu tahun terakhir

Grafik 3.42 Distribusi Jenis Penyakit Yang Diderita


Lansia Dalam Satu Tahun Terakhir Di Desa Mario
Tahun 2022
125
140
120 Series1
100
80 47
60 25
40 8100%0 0 23
100%3100%144%5100%2100%0 0 1 00%0 0 100%100% Series2
20
0

PENYAKIT…
KENCING…

OSTEOPORO…
Series3

HIPERTENSI
ASMA

LAIN-LAIN
N
TBC

KATARAK

LIVER
JANTUNG
RHEUMATIK
Series4
Series5
Series6
JENIS PENYAKIT JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.41 diketahui bahwa jumlah lansia berdasarkan
jenis penyakit yang diderita selama 1 tahun terakhir terbanyak adalah
lain-lain (DM, asam urat, kolestrol, vertigo) sebanyak 34 jiwa (41%)
sedangkan lansia paling sedikit adalah katarak dan osteoporosis masing-
masing sebanyak 1 jiwa (1%).
42) Distribusi jumlah lansia berdasarkan upaya yang dilakukan

Grafik 3.43 Distribusi Jumlah Lansia Berdasarkan


upaya yang dilakukan Di Desa Pekalobean Tahun
2023
118
120 94
100 Series1
80
60
Series2
40
20 100% 4 100% 13 131% 3 100% 141%
0 Series3
BEROBAT KE…

BEROBAT KE…

DIOBATI…

%
%

LAIN-LAIN

Series4
Series5
Series6
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.42 diketahui bahwa jumlah lansia upaya yang
dilakukan adalah berobat ke sarana pelayanan kesehatan sebanyak 94
jiwa (%) sedangkan lansia paling sedikit adalah lain-lain sebanyak 3
jiwa (1%).
33

43) Distribusi jumlah rumah yang melakukan PHBS

CharGrafik 3.43 Distribusi berdasarkan kebiasan


buruk lansia Di Desa Pekalobean tahun 2023
145
160
140
120 Series1
100 62 57
80
60 26 Series2
40 100% 100% 0 0% 100% 100%
20
0 Series3

MINUM…
MINUM KOPI
%

%
%

LAIN-LAIN

%
MEROKOK
Series4
Series5
Series6

KEBIASAAN BURUK LANSIA JUMLAH

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.43 diketahui bahwa jumlah kebiasan bruk lansia
yang paling banyak di minum kopo sebanyak 62 (%) sedangkan lansia
yang merokok 26 (3%).
44) Distribusi jumlah keluarga tentang penggunaan waktu luang pada lansia

Grafik 3.45 Distribusi berdasarkan penggunaan


waktu luang pada lansia Di Desa Pekalobean Tahun
2023
140
150 88 Series1
100 42
50 85% 10 100% 0 0 100% 100%
0 Series2
JALAN-…
BERKEBUN…

SENAM
%

%
%

%
N
LAIN-LAIN

Series3
Series4
Series5
PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG PADAJUMLAH
Series6
LANSIA

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan grafik 3.45 diketahui bahwa jumlah lansia berdasarkan
penggunaan waktu senggang terbanyak adalah berkebun 88 lansia (%)
sedangkan lansia paling sedikit adalah lansia jalan-jalan 1(%).
Analisa Data Dan Diagnosis Keperawatan

NO DATA MASALAH KESEHATAN

1 Hasil Angket Defisit Kesehatan


 Jumlah Responden adalah 425 KK Perksemas Desa Pekalobean
 Jumlah lansia di Desa Pekaloben 173 Kecamatan Angeraja
Jiwa dengan 118 yang memiliki Kabupaten Enrekang.
keluhan dengan persentase 68%
 Dengan Perincian
 Dusun Marena 45 dari 368 Jiwa
 Dusun Malimongan 44 dari 332
Jiwa
 Dusun Kota 48 dari 383 jiwa
 Dusun Pasang 15 dari 222 jiwa
 Dusun Sipate 21 dari 211 jiwa
 Lansia yang memiliki keluhan
sebanyak 166 Jiwa
 Dengan perincian sebagai berikut:
 Hipertensi
Dusun Marena 22%
Dusun Malimongan 11%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 13%
 Rheumatik
Dusun Marena 15%
Dusun Malimongan 15%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 40%
Dusun Sipate 15%
 Asma
Dusun Marena 11%
Dusun Malimongan 2%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 13%
Dusun Sipate 2%
 Katarak
Dusun Marena 4%
Dusun Malimongan 0%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 8%
Hasil Wawancana
 Masyarakat mengatakan bahwa
kondisi yang dialaminya sudah lama
dan sering terjadi
 Masyarakat mengatakan bahwa

34
kebanyakan gejala yang dialaminya
hampir sama
Hail Observasi
 Banyak lansia yang masih
menggunakan fasilitas kesehatan
dengan baik
 Ada lansia yang belum mengetahui
penyakitnya
2 Hasil Angket Kesiapan Peningkatan
 Hasil responden 425KK Manajemen Kesehatan
 Jumlah balita 102 jiwa dengan balita Perksemas Desa Pekalobean
 Balita yang memiliki keluhan Kecamatan Angeraja.
sebanyak 3 jiwa dengan persentase
3%
 Dari 5 dusun di Desa Pekalobean
yang telah didata ada 3 balita yang
mengalami GIZI BURUK dengan
pembutian pada buku KMS dan hasil
BGM yang artinya balita tersebut
mengalami gizi buruk (BB)
Hasil Wawancara
 Ibu balita mengatakan bahwa anaknya
tidak nafsu makan
 Ibu balita mengatakan ASInya tidak
lancer
 Ibu balita mengatakan anaknya tidak
dibantu dengan Sufor
Hasil Observasi
 Saat pendataan melihat KMS dan
hasilnya BGM yang dimna BB Bayi
diawah normal
 Kondisi balita terlihat kurus
 Balita aktif dalam beraktivitas
3. 1. Ada kelompok dasawisma tetapi belum Kesiapan peningkatan
terbina dengan maksimal. manajemen kesehatan
2. Kelompok dawawisma kurang terpapar
dengan informasi perilaku hidup bersih
dan sehat pada tatanan keluarga.
4. 1. Usaha kegiatan sekolah di 3 dusun belum Kesiapan peningkatan
pernah mendapatkan pelatihan koping perksemas
penanganan kegawat daruratan sehari-
hari.
2. Penyuluhan kesehatan anak usia sekolah
di temukan ada kurangnya personal
hygine

35
Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Kesehatan Perksemas Lansia Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja
Kabupaten Enrekang dengan :
Hasil Angket
 Jumlah Responden adalah 425 KK
 Jumlah lansia di Desa Pekaloben 173 Jiwa dengan 118 yang memiliki
keluhan dengan persentase 68%
 Dengan Perincian
 Dusun Marena 45 dari 368 Jiwa
 Dusun Malimongan 44 dari 332 Jiwa
 Dusun Kota 48 dari 383 jiwa
 Dusun Pasang 15 dari 222 jiwa
 Dusun Sipate 21 dari 211 jiwa
 Lansia yang memiliki keluhan sebanyak 166 Jiwa
 Dengan perincian sebagai berikut:
 Hipertensi
Dusun Marena 22%
Dusun Malimongan 11%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 13%
 Rheumatik
Dusun Marena 15%
Dusun Malimongan 15%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 40%
Dusun Sipate 15%
 Asma
Dusun Marena 11%
Dusun Malimongan 2%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 13%

36
37

Dusun Sipate 2%
 Katarak
Dusun Marena 4%
Dusun Malimongan 0%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 8%
Hasil Wawancana
 Masyarakat mengatakan bahwa kondisi yang dialaminya sudah lama
dan sering terjadi
 Masyarakat mengatakan bahwa kebanyakan gejala yang dialaminya
hampir sama
Hail Observasi
 Banyak lansia yang masih menggunakan fasilitas kesehatan dengan
baik
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Perksemas Desa Pekalobean
Kecamatan Angeraja. pada balita di desa Pekalobean dengan :
Hasil Angket
 Hasil responden 425KK
 Jumlah balita 102 jiwa dengan balita
 Balita yang memiliki keluhan sebanyak 3 jiwa dengan persentase 3%
 Dari 5 dusun di Desa Pekalobean yang telah didata ada 3 balita yang
mengalami GIZI BURUK dengan pembutian pada buku KMS dan hasil
BGM yang artinya balita tersebut mengalami gizi buruk (BB)
Hasil Wawancara
 Ibu balita mengatakan bahwa anaknya tidak nafsu makan
 Ibu balita mengatakan ASInya tidak lancer
 Ibu balita mengatakan anaknya tidak dibantu dengan Sufor
Hasil Observasi
 Saat pendataan melihat KMS dan hasilnya BGM yang dimna BB Bayi
diawah normal
 Kondisi balita terlihat kurus
38

Balita aktif dalam beraktivitas


3. Kesiapan peningkatan m anajemen kesehatan dengan :
a. Ada kelompok dasawisma tetapi belum terbina dengan maksimal.
b. Kelompok dawawisma kurang terpapar dengan informasi perilaku hidup
bersih dan sehat pada tatanan keluarga.
4. Kesiapan peningkatan koping perksemas dengan:
a. Usaha kegiatan sekolah di 2 dusun belum pernah mendapatkan pelatihan
penanganan kegawat daruratan sehari-hari.
b. Penyuluhan kesehatan anak usia sekolah di temukan ada kurangnya
personal hygine
Skala Prioritas

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN PERKESMAS A B C D E F G H I J K L TOTAL PRIORITAS


1 Defisit Kesehatan Perksemas Desa Pekalobean 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 50 1
Kecamatan Angeraja Kabupaten Enrekang
berhubungan dengan hambatan akses ke pemberi
pelayanan kesehatan di buktikan dengan
persentase penyakit Hipertensi 19%, Rheumatic
21%, Asma 7% Katarak 4% dan lain-lainnya
42%
2 Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan 4 5 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 45 2
Perksemas Desa Pekalobean Kecamatan
Angeraja dibuktikan dengan 3% balita yang
mengalami BB diabawah normal dengan
pembuktian KMS BGM
3 Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan 3 3 3 2 1 2 4 3 1 4 4 1 34 4
dibuktikan dengan Ada kelompok dasawisma
tetapi belum terbina dengan maksimal,
Kelompok dawawisma kurang terpapar dengan
informasi perilaku hidup bersih dan sehat pada
tatanan keluarga.
4 Kesiapan peningkatan koping perksemas 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 41 3
dibuktikan dengan Usaha kegiatan sekolah di 2
dusun belum pernah mendapatkan pelatihan
penanganan kegawat daruratan sehari-hari,
Penyuluhan kesehatan anak usia sekolah di
temukan ada kurangnya personal hygine.
(D.0091)

39
40

Ket :
1. Rentang skor 1-5
2. Skor yang diperoleh di tambahkan ke kanan : skor perhatian masyarakat + skor poin prevalensi + skor tingkat bahaya + skor
kemungkinan untuk dikelola
3. Prioritas masalah berdasarkan skor tertinggi
Diagnosa Prioritas
1. Defisit Kesehatan Perksemas Lansia Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja
Kabupaten Enrekang dengan :
Hasil Angket
 Jumlah Responden adalah 425 KK
 Jumlah lansia di Desa Pekaloben 173 Jiwa dengan 118 yang memiliki
keluhan dengan persentase 68%
 Dengan Perincian
 Dusun Marena 45 dari 368 Jiwa
 Dusun Malimongan 44 dari 332 Jiwa
 Dusun Kota 48 dari 383 jiwa
 Dusun Pasang 15 dari 222 jiwa
 Dusun Sipate 21 dari 211 jiwa
 Lansia yang memiliki keluhan sebanyak 166 Jiwa
 Dengan perincian sebagai berikut:
 Hipertensi
Dusun Marena 22%
Dusun Malimongan 11%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 13%
 Rheumatik
Dusun Marena 15%
Dusun Malimongan 15%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 40%
Dusun Sipate 15%
 Asma
Dusun Marena 11%
Dusun Malimongan 2%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 13%

41
42

Dusun Sipate 2%
 Katarak
Dusun Marena 4%
Dusun Malimongan 0%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 8%
Hasil Wawancana
 Masyarakat mengatakan bahwa kondisi yang dialaminya sudah lama dan
sering terjadi
 Masyarakat mengatakan bahwa kebanyakan gejala yang dialaminya
hampir sama
Hail Observasi
 Banyak lansia yang masih menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Perksemas Desa Pekalobean
Kecamatan Angeraja. pada balita di desa Pekalobean dengan :
Hasil Angket
 Hasil responden 425KK
 Jumlah balita 102 jiwa dengan balita
 Balita yang memiliki keluhan sebanyak 3 jiwa dengan persentase 3%
 Dari 5 dusun di Desa Pekalobean yang telah didata ada 3 balita yang
mengalami GIZI BURUK dengan pembutian pada buku KMS dan
hasil BGM yang artinya balita tersebut mengalami gizi buruk (BB)
Hasil Wawancara
 Ibu balita mengatakan bahwa anaknya tidak nafsu makan
 Ibu balita mengatakan ASInya tidak lancer
 Ibu balita mengatakan anaknya tidak dibantu dengan Sufor
Hasil Observasi
 Saat pendataan melihat KMS dan hasilnya BGM yang dimna BB Bayi
diawah normal
 Kondisi balita terlihat kurus
 Balita aktif dalam beraktivitas
43

3. Kesiapan peningkatan koping perksemas dengan:


a. Usaha kegiatan sekolah di 2 dusun belum pernah mendapatkan pelatihan
penanganan kegawat daruratan sehari-hari.
b. Penyuluhan kesehatan anak usia sekolah di temukan ada kurangnya
personal hygine
4. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dengan :
a. Ada kelompok dasawisma tetapi belum terbina dengan maksimal.
b. Kelompok dawawisma kurang terpapar dengan informasi perilaku hidup
bersih dan sehat pada tatanan keluarga.
Rencana Keperawatan Perksemas

PLANING OF ACTION (POA)

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


MAHASISWA AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Desa Pekalobea, Kec. Anggeraja, Kab. Enrekang

PROGRAM KERJA MAHASISWA AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU


BERSAMA PEMERINTAH DESA PEKALOBEANDALAM RANGKA
PRAKTIK KERJA LAPANGANDI DESA PEKALOBEAN
KECAMATAN ANGGERAJA
KABUPATEN ENREKANG
Tanggal 30 Januari s/d 25 Februari 2023
MASALAH PROGRAM KERJA
KESEHATAN
NO HASIL PENGKAJIAN Sumber Penaanggung
MASYARAKA Kegiatan Sasaran/ tempat Target/ Waktu Metode
dana jawab
T
1. Survey kesehatan lansia : Defisit 1. Seminar 1. Sasaran : Lansia 1. Target : 5 Ceramah, Mahasisw Kepala dusun,
Hasil Angket Kesehatan kesehatan resiko tinggi kali (1kali diskusi a kordinator desa,
 Jumlah Responden Komunitas Desa dengan topik : 2. Tempat : Rumah perdusun) kordintor dusun
adalah 425 KK Pekalobean a. Penyakit lansia/Posko 2. Waktu :
 Jumlah lansia di Desa Kecamatan tidak mahasiswa/masji dusun sipate
Pekaloben 173 Jiwa Angeraja menular d 10 februari
dengan 118 yang Kabupaten (Hipertensi, 2023 dusun
memiliki keluhan Enrekang rematik dan pasang

44
dengan persentase berhubungan asam urat) sabtu, 11
68% dengan februari
 Dengan Perincian persentase 2023, dusun
 Dusun Marena 45 penyakit kota-
dari 368 Jiwa Hipertensi 19%, malimongan,
 Dusun Rheumatic 21%, 12 februari
Malimongan 44 Asma 7% 2023, dusun
dari 332 Jiwa Katarak 4% dan marena, 14
 Dusun Kota 48 lain-lainnya februari
dari 383 jiwa 42% 2023
 Dusun Pasang 15 1. Pemeriksaan 1. Sasaran : Lansia Target : 5 kali Pemeriksaa Mahasis Kepala dusun,
dari 222 jiwa Kesehatan berisiko tinggi (1 kali n, dan wa bidan desa,
 Dusun Sipate 21 (Gula Darah, 2. Tempat : Rumah perdusun) penyuluhan kord. Desa,
dari 211 jiwa Asam urat dan lansia Waktu : dusun kord. Dusun,
 Lansia yang memiliki Tekanan Darah) pasang, sabtu, setiap
keluhan sebanyak 11 februari mahasiswa
166 Jiwa 2023, dusun
 Dengan perincian sipate 10
sebagai berikut: februari 2023,
 Hipertensi dusun kota-
Dusun Marena malimongan,
22% ahad, 12
Dusun februari 2023,
Malimongan 11% dusun marena,
Dusun Kota 24% selasa, 14
Dusun Pasang 7% feruari 2023
Dusun Sipate 2. Pengaktifan 1. Sasaran : Kader Target : 1 kali Penyegaran Bidan desa,
13% Kader posyandu Waktu : senin, kord. Dusun

45
 Rheumatik Posyandu 2. Tempat : Rumah 13 2023
Dusun Marena Lansia kader posyandu
15%
Dusun 3. Senam lansia 1. Sasaran : Lansia Target : 1 kali Senam Kord. Dusun
Malimongan 15% Per dusun Waktu : ahad 19 kota
Dusun Kota 24% 2. Tempat : Rumah februari 2023
Dusun Pasang lansia/posko
40% mahasiswa
Dusun Sipate
15%
 Asma
Dusun Marena
11%
Dusun
Malimongan 2%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang
13%
Dusun Sipate 2%
 Katarak
Dusun Marena
4%
Dusun
Malimongan 0%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 8%
Hasil Wawancana

46
 Masyarakat
mengatakan bahwa
kondisi yang
dialaminya sudah
lama dan sering
terjadi
 Masyarakat
mengatakan bahwa
kebanyakan gejala
yang dialaminya
hampir sama
Hail Observasi
 Banyak lansia yang
masih menggunakan
fasilitas kesehatan
dengan baik
 Ada lansia yang
belum mengetahui
penyakitnya

2.  Hasil Angket Kesiapan 1. Seminar 1. Sasaran : Ibu Target : 3 kali (1 Ceramah, Kepala dusun,
Hasil responden 425KK Peningkatan Kesehatan yang mempunyai kali dusun kota, diskusi kord. Dusun,
Jumlah balita 102 jiwa Manajemen tentang Gizi balita. sipate dan kota) setiap
dengan balita Kesehatan Buruk pada 2. Tempat : Rumah, Waktu : senin, mahasiswa
Balita yang memiliki Komunitas Desa anak dan balita Posyandu, Posko 13 februari 2023
keluhan sebanyak 3 jiwa Pekalobean mahasiswa
dengan persentase 3% Kecamatan 2. Pemberian 1. Sasaran : Balita Target : 3 kali (1 Bidan desa,
Dari 5 dusun di Desa Angeraja makanan Kurang Gizi kali dusun kota, kord. Desa,

47
Pekalobean yang telah berhubungan tambahan pada 2. Tempat : Rumah sipate dan kota) kord. Dusun
didata ada 3 balita yang dengan 3% anak dengan balita kurang gizi Waktu : senin, pasang,sipate,
mengalami GIZI BURUK balita yang kurang gizi 13 februari 2023 kota
dengan pembutian pada mengalami BB
buku KMS dan hasil BGM diabawah
yang artinya balita tersebut normal dengan
mengalami gizi buruk (BB) pembuktian
 Hasil Wawancara KMS BGM
Ibu balita mengatakan
bahwa anaknya tidak nafsu
makan
Ibu balita mengatakan
ASInya tidak lancer
Ibu balita mengatakan
anaknya tidak dibantu
dengan Sufor
 Hasil Observasi
Saat pendataan melihat
KMS dan hasilnya BGM
yang dimna BB Bayi
diawah normal
Kondisi balita terlihat
kurus
Balita aktif dalam
beraktivitas

3. 1. Ada kelompok Kesiapan 1. Pembinaan dan 1. Sasaran : Target : 5 kali (1 Ceramah, Ketua
dasawisma tetapi belum peningkatan penyuluhan Kelompok kali per dusun) diskusi dasawisma,

48
terbina dengan maksimal. manajemen pada kelompok dasawisma per Waktu : 8 ketua PKK,
2. Kelompok dawawisma kesehatan dasawisma dusun feruari 2023 kord. dusun
kurang terpapar dengan sebagai relawan 2. Tempat : Rumah
informasi perilaku hidup PHBS pada dasawisma
bersih dan sehat pada tatanan rumah
tatanan keluarga. tangga.

4. 1. Usaha kegiatan sekolah Kesiapan 1. Penyuluhan 1. Sasaran : Target : 2 kali Ceramah, Kepala
di 2 dusun belum pernah peningkatan kesehatan Anak SDN/TK (1 kali dusun diskusi sekolah, kord.
mendapatkan pelatihan koping tentang PHBS per dusun marena, 1 kali Desa, kord.
penanganan kegawat komunitas pada usia anak 2. Tempat : SDN dusun kota) Dusun, setiap
daruratan sehari-hari. sekolah. /TK desaWaktu : dusun mahasiswa
2. Pemeriksaan kesehatan pekalobean pasang, jumat,
anak usi sekolah di 10 februari
temukan ada kurangnya 2023, dusun
personal hygine marena, 16
februari 2023,
dusun
malimongan-
kota, kamis, 16
februari 2023
2. Pelatihan 1. Sasaran : Anak Target : 1 kali Ceramah, Kepala sekolah,
perawat kecil SDN per dusun Waktu : dusun praktikum pengelola UKS,
pada anak 2. Tempat : SDN pasang, jumat, kord. Desa,
sekolah dasar desa pekalobean 17 februari kord. Dusun,
2023, dusun setiap
marena, 16 mahasiswa
februari 2023,

49
malimongan-
kota-sipate, 17
februari 2023

Pekalobean , 7 Februari 2023

KOORDINATOR DESA KEPALA DESA PEKALOBEAN

Indra Prasetiawan B. Drs. Nasmin

50
Implementasi Keperawatan Perkesmas

DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGA IMPLEMENTASI


L
Defisit Kesehatan Perksemas Lansia Desa Dusun 1. Seminar kesehatan
Pekalobean Kecamatan Angeraja sipate 10 dengan topik :
Kabupaten Enrekang dengan : februari Penyakit tidak menular
Hasil Angket 2023 dusun (Hipertensi, rematik dan
 Jumlah Responden adalah pasang asam urat)
425 KK sabtu, 11
 Jumlah lansia di Desa februari
Pekaloben 173 Jiwa dengan 2023, dusun
118 yang memiliki keluhan kota-
dengan persentase 68% malimongan
 Dengan Perincian , 12
 Dusun Marena 45 dari februari
368 Jiwa 2023, dusun
 Dusun Malimongan 44 marena, 14
dari 332 Jiwa februari
 Dusun Kota 48 dari 383 2023
jiwa
 Dusun Pasang 15 dari
222 jiwa Dusun 2. Pemeriksaan Kesehatan
 Dusun Sipate 21 dari pasang, (Gula Darah, Asam urat
211 jiwa sabtu, 11 dan Tekanan Darah)
 Lansia yang memiliki februari
keluhan sebanyak 166 Jiwa 2023, dusun
 Dengan perincian sebagai sipate 10
berikut: februari
 Hipertensi 2023, dusun
Dusun Marena 22% kota-
Dusun Malimongan 11% malimongan
Dusun Kota 24% , ahad, 12
Dusun Pasang 7% februari
Dusun Sipate 13% 2023, dusun
 Rheumatik marena,
Dusun Marena 15% selasa, 14
Dusun Malimongan 15% feruari 2023
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 40% - 3. Pengaktifan Kader
Dusun Sipate 15% Posyandu Lansia
 Asma
Dusun Marena 11%
Dusun Malimongan 2%
Dusun Kota 3% Ahad 19 4. Senam lansia
Dusun Pasang 13% februari
Dusun Sipate 2% 2023
 Katarak

51
Dusun Marena 4%
Dusun Malimongan 0%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 8%
Hasil Wawancana
 Masyarakat mengatakan
bahwa kondisi yang
dialaminya sudah lama dan
sering terjadi
 Masyarakat mengatakan
bahwa kebanyakan gejala
yang dialaminya hampir
sama
Hail Observasi
 Banyak lansia yang masih
menggunakan fasilitas
kesehatan dengan baik
Kesiapan Peningkatan Manajemen Senin, 13 1. Seminar Kesehatan
Kesehatan Perksemas Desa Pekalobean februari tentang Gizi Burukpada
Kecamatan Angeraja. pada balita di desa 2023 anak dan balita
Pekalobean dengan :
Hasil Angket
 Hasil responden 425KK 2. Pemberian makanan
 Jumlah balita 102 jiwa tambahan pada anak
dengan balita Senin, 13 dengan kurang gizi
 Balita yang memiliki februari
keluhan sebanyak 3 jiwa 2023
dengan persentase 3%
 Dari 5 dusun di Desa
Pekalobean yang telah
didata ada 3 balita yang
mengalami GIZI
BURUK dengan
pembutian pada buku
KMS dan hasil BGM
yang artinya balita
tersebut mengalami gizi
buruk (BB)
Hasil Wawancara
 Ibu balita mengatakan
bahwa anaknya tidak
nafsu makan
 Ibu balita mengatakan
ASInya tidak lancer
 Ibu balita mengatakan
anaknya tidak dibantu
dengan Sufor

52
Hasil Observasi
 Saat pendataan melihat
KMS dan hasilnya BGM
yang dimna BB Bayi
diawah normal
 Kondisi balita terlihat
kurus
 Balita aktif dalam
beraktivitas
Kesiapan peningkatan manajemen - 1. Pembinaan dan
kesehatan dengan : penyuluhan pada
a. Ada kelompok dasawisma kelompok dasawisma
tetapi belum terbina dengan sebagai relawan PHBS
maksimal. pada tatanan rumah
b. Kelompok dawawisma kurang tangga.
terpapar dengan informasi
perilaku hidup bersih dan sehat
pada tatanan keluarga.
Kesiapan peningkatan koping perksemas Dusun 1. Penyuluhan kesehatan
dengan: pasang, tentang personal hygine
a. Usaha kegiatan sekolah di 2 dusun jumat, 10 pada usia anak sekolah
belum pernah mendapatkan februari dan taman kanak-kanak
pelatihan penanganan kegawat 2023, dusun
daruratan sehari-hari. marena, 16
b. Penyuluhan kesehatan anak usia februari
sekolah di temukan ada kurangnya 2023, dusun
personal hygine malimongan
-kota,
kamis, 16
februari
2023

Jumat 17 2. Pelatihan perawat kecil


Februari pada anak sekolah dasar
2023

53
Evaluasi Keperawatan Perkesmas

FAKTOR
NO DIAGNOSA JENIS KEGIATAN EVALUASI PENDUK PENGHAM
UNG BAT
1 Defisit 1. Seminar Evaluasi struktur : - Pemerint - Selama
Kesehatan kesehatan a. Jadwal ah desa penyuluhan
Perksemas dengan topik : penyuluhan pekalobe kami tida
Lansia Desa a. Penyakit dilaksanaka an dan menemuka
Pekalobean tidak menular n saat jajarann n halangan
Kecamatan (Hipertensi, selesai ya yang yang begitu
Angeraja rematik dan melakukan selalu berarti
Kabupaten asam urat) pemeriksaa menduk
Enrekang n kesehatan ung
b. Rencana kegiatan
penyuluhan - Kepala
dilakukan dusun
di posko, dan
mmasjid pengurus
pustu mesjid
c. Materi yang
disiapkan bersedia
berupa mengum
leaflet umkan
d. Penyampaia tentang
n pada akan ada
pengurus penyulu
masjid dan han
kepala - Masyara
dusun kat desa
dilakukan pekalobe
sahari an yang
sebelum antusias
kegiatan
Evaluasi proses:
a. Kegiatan
penyuluhan
berfokus
pada lansia
dan
masyarakat
desa
pekalobean
b. Sebelum
penyuluhan
dimulai
pelaksana
membagika

54
n leaflet
c. Penyuluhan
dilakukan
di dusun
masing-
masing
d. Warga aktif
bertanya
Evaluasi hasil :
a. Masyarakat
dan lansia
memahami
materi yang
telah
disampaika
n
b. Masyarakat
desa
Pekalobean
mampu
memahami
tentang
penyakit
tidak
menular
2. Pemeriksaan Evaluasi struktur : - Bapak - Masyarakat
Kesehatan (Gula a. Mengidentif desa, umum dan
Darah, Asam ikasi lansia kepala lansia
urat dan Tekanan dan dusun, hanya
Darah) masyarakat perawat sebagian
yang desa dan besar yang
memiliki bidan hadir
penyakit desa dikarena
tidak senantias banyak
menular a yang pergi
b. Rencana menduk ke kebun
pemeriksaa ung sehingga
n di lakukan program tidak ada
di posko, yang waktu bagi
masjid, dan dilaksan mereka
pustu akan
Evaluasi proses :
a. Dilakukan
pemeriksaa
n setelah
penyuluhan
Evaluasi hasil :

55
3. Pengaktifan Evaluasi sturuktur : - - Di desa
Kader Posyandu - pekalobean
Lansia Evaluasi proses : tidak ada
- kader
Evaluasi hasil : posyandu
- lansi yang
di bentuk
4. Senam lansia Evaluasi struktur : - Lansia - Tidak ada
a. Dilakukan antusias masalah
kontrak dalam selama
pada melakuk kegiatan
masing- an berlangsun
masing senam g
keluarga lansia
binaan
dengan
pertemuan
maksimal
5x
Evaluasi proses :
a. Keluarga
menerima
dengan
senag hati
mahasiswa
yang
melakukan
intervensi
keperawan
Evaluasi hasil :
a. Tingkat
kemandiria
n
masyarakat
meningkat
2 Kesiapan 1. Seminar Evaluasi struktur - Bidan - Jika
Peningkatan Kesehatan a. Rencana desa, dilaksakan
Manajemen tentang Gizi kegiatan kepala perposko
Kesehatan Buruk pada anak dilakukan dusun mahasiswa
Perksemas dan balita di setiap kepala kesulitan
Desa rumah yang desa menyumpul
Pekalobean mempunyai kan ibu-ibu
Kecamatan balita dan balita
Angeraja b. Mempersia desa
pkan materi Pekalobean
Evaluasi proses
a. Penyuluhan
dilaksanaka

56
n di rumah
yang
mempunyai
balita
b. Ibu aktif
bertanya
Evaluasi hasil :
a. Remaja
memahami
tentang Gizi
Buruk
1. Pemberian Evaluasi struktur : - Kepala - Kurangnya
makanan a. Rencana desa, kendaraan
tambahan pada kegiatan kepala
anak dengan dilakukan dusun,
kurang gizi di bidan
Rumah desa
balita
Evaluasi proses :
a. Kegiatan
dilaksanaka
n di dusun
pasang dan
kota
Evaluasi hasil :
a. Balita
senang
dengan
makanan
tambahan
yang sudah
di
modifikasi
sebelumnya
3 Kesiapan 1. Pembinaan dan Evaluasi struktur : - - - Di desa
peningkatan penyuluhan pada Evaluasi proses : - pekalobean
manajemen kelompok Evaluasi hasil : - untuk
kesehatan dasawisma dasawisma
sebagai relawan nya sudah
PHBS pada tidak aktif
tatanan rumah lagi
tangga.
4 Kesiapan 1. Penyuluhan Evaluasi struktur : - - Tidak ada
peningkatan kesehatan a. Rencana penghamba
koping tentang personal kegiatan t saat
komunitas hygine pada usia dilakukan melakukan
anak sekolah dan di SDN 58 penyuluhan
taman kanak- kota dan

57
kanak SDN 69
Marena
desa
Pekalobean
b. Permohona
n izin pada
kepala
sekolah
dikirim
sehari
sebelum
kegiatan
c. Permohona
n izin
penggunaan
alat kampus
dikirim 2
hari
sebelum
kegiatan
Evaluasi proses :
a. Kegiatan
dilaksanaka
n di SDN
58 Kota dan
SDN 69
Marena
desa
Pekalobean
b. Peserta
aktif
bertanya
dan
menjawab
c. Ada 6 kelas
setiap SD
yang ikut
serta dalam
penyuluhan
Evaluasi hasil :
a. Peserta
memahami dan
dapat
menyebutkan
apa itu PHBS
1. Pelatihan Evaluasi struktur : - Kepala - Kurangnya
perawat kecil d. Rencana sekolah, kendaraan
pada anak kegiatan kepala

58
sekolah dasar dilakukan desa,
di SDN kepala
Pekalobean dusun
e. Permohona
n izin pada
kepala
sekolah
dikirim
sehari
sebelum
kegiatan
f. Permohona
n izin
penggunaan
alat kampus
dikirim 2
hari
sebelum
kegiatan
Evaluasi proses :
d. Kegiatan
dilaksanaka
n di SDN
Pekalobean
e. Peserta
aktif
bertanya
dan
menjawab
f. Ada 2 kelas
yang ikut
serta dalam
penyuluhan
Evaluasi hasil :
b. Peserta
memahami
materi yang di
berikan
sebelum
raktikum
c. Peserta antusias
untuk
mengikuti
percil

59
BAB IV
PEMBAHASAN

Konsep keperawatan perksemas yang professional mengacu pada ilmu dan


kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat terutama kelompok resiko
tinggi. Peran serta aktif masyarakat sangat mempengaruhi proses penerapan
asuhan keperawatan di masyarakat itu sendiri. Pengkajian yang di lakukan sangat
tergantung pada respon positif dari masyarakat terutama dalam memberikan
informasi yang valid dan akurat.
Melalui pengkaderan dan pembentukan kelompok kerja kesehatan
(POKJAKES) dusun serta melibatkan pihak terkait baik pemerintah setempat,
tokoh masyarkat, tokoh agama dapat diperoleh data yang sangat mendukung
proses pemberian asuhan keperawatan langsung pada masyarakat.
Tahapan proses keperawatan perksemas pada dasarnya sama dengan
tahapan pada proses keperawatan di klinik keperawatan yang meliputi : persiapan,
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pembahasan inipun mengacu
pada anlisis SWOT (Strength/kekuatan.Weakness/kelemahan,
Opportunity/kesempatan dan Threat/ancaman).
A. Persiapan
1. Tahap persiapan
a) Persiapan kemasyarakatan
Pada tahap ini, mula - mula kelompok melakukan kegiatan
identifikasi pada tahapan ini, mula - mula kelompok melakukan kegiatan
identifikasi tokoh - tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan,
dan organisasi kemasyarakatan. Setelah mengidentifikasi tokoh - tokoh
masyarakat, maka di lakukan pendekatan membina hubungan saling
percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang maksud
dan tujuan praktik keperawatan perksemas khususnya di desa
Pekalobean.
Dan selanjutnya mahasiswa mengadakan pertemuan dengan kepala
dusun untuk merencanakan pertemuan dengan masyrakat setempat,
tokoh agama, kader kesehatan, tentang rencana dan pertemuan

60
61

selanjutnya dari kegiatan perawatan kesehatan perksemas tersebut.


Kemudian selanjutnya tanggal 31 s/d 03 Pebruari 2023, mahasiswa
melakukan pengkajian keluarga dan masyarakat desa Pekalobean dan
selanjutnya hasil pengkajian tersebut di tabulasi. Setelah melakukan
tabulasi data, kemudian diadakan pertemuan kedua (MMD II) yaitu pada
tanggal 06 Pebruari 2023 yang membahas tentang penyajian hasil
tabulasi data.
Kemudian bersama - sama dengan masyarakat melakukan curah
pendapat untuk menentukan prioritas masalah kesehatan yang
ditemukan/muncul dari hasil pengkajian, serta dilanjutkan dengan
menentukan POA dari masalah yang muncul. Dari hasil curah pendapat
tersebut akhirnya ditemukan masalah yang menjadi prioritas yaitu
Defisit Kesehatan Komunitas Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja
Kabupaten Enrekang, Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Komunitas Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja, Kesiapan
peningkatan manajemen kesehatan, Kesiapan peningkatan koping
komunitas.
b) Persiapan teknis
Persiapan teknis Dilakukan kelompok mahasiswa meliputi
mengorganisasikan anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan
pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta
mengidentifikasi wilayah, termasuk jumlah rumah dan jiwa di desa
Pekalobean, pengumpulan data diakukan kurang lebih 4 hari dari
tanggal 31 s/d 03 Pebruari 2023.
B. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga, atau
kelompok yang mengangkut permasalahan pada fisiologis, social, maupun
ekonomi, maupun spiritual yang dapat ditentukan (Mubarak,2005).
Pada tahap pengkajian data yang perlu dikaji pada kelompok atau
perksemas menurut teori Anderson adalah data inti yang terdiri atas data
62

demografi : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai - nilai


keyakinan, serta riwayat timbulnya perksemas. Dan mengkaji subsistem yang
mempengaruhi perksemas seperti lingkungan fisik perumahan, pendidikan,
kesehatan, keamanan, keselamatan politik, dan kebijakan pemerintah tentang
kesehatan, saran pelayanan kesehatan yang tersedia, system komunikasi dan
ekonomi. Pengkajian di laksanakan dengan menggunakan metode wawancara
serta observasi langsung berdasarkan format pengkajian.
Berdasarkan rencana, proses pengkajian ini dilakukan dalam waktu 4
hari mulai dari tanggal 31-03 Pebruari 2023 didesa Pekalobean. Pengkajian
dilakukan oleh 78 mahasiswa yang dibagi menjadi 5 kelompok yang disebar
ke 5 dusun yaitu dusun Marena, Sipate, Malimongan, Kota, Pasang.
Pengkajian data dasar dimulai pada tanggal 31 Pebruari 2023 pada
masing-masing dusun, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pimpinan
wilayah setempat seperti Kepala Desa, Kepala Dusun, dan tokoh masyarakat
setempat. Data-data yang dikaji meliputi data demografi tentang gambaran
keadaan wilayah, penyakit yang diderita warga dala 1 tahun terakhir, jumlah
kepala keluarga, jumlah jiwa, jumlah balita , jumlah ibu hamil, dan organisasi
atau perkumpulan masyarakat setempat.
Pengkajian dilakukan dengan metode random sampling atau
pengambilan sampel secara acak dengan cara memilih KK secara acak
sebagai perwakilan kondis di wilah tersebut. Dari hasil pengkajian diperoleh
jumlah KK sebagai sampling yaitu 425 KK dengan 1.516 jiwa.
Saat melakukan proses pengkajian mahasiswa mendapatkan beberapa
faktor pendukung antara lain : Kepala Dusun, kader-kader serta tokoh
masyarakat yang aktif, dan masyarakat yang kooperatif sehingga dapat
membantu dalam proses pendataan. Adapun faktor penghambat yaitu masih
ada Kepala Dusun yang tidak aktif, kesulitan menemui warga pada pagi hari
karena waktu pagi hari masyarakt desa Pekalobean keluar rumah untuk
bekerja, dan pada saat malam hari digunakan untuk beristirahat, sehingga
untuk mengatasi hal tersebut mahasiswa berusaha melakukan pengkajian saat
sore hari ataupun berpindah rumah mencari keluarga yang bersedia dikaji,
atau memimta bantuan pak Kepala Dusun.
63

C. Analisis SWOT :
1) Strength / kekuatan
Kekuatan dari pengkajian adalah adanya dasar pengetahuan tentang
pengkajian perksemas oleh mahasiswa, adanya dukungan dari pihak
akademik khususnya tim keperawatan perksemas, tersedianya format
pengkajian perksemas yang baku, jumlah mahasiswa sebanyak 78 orang
yang memungkinkan untuk melakukan pengkajian dalam waktu yang
singkat.
2) Weakness / kelemahan
Kelemahannya adalah adanya kesulitan dalam komunikasi dengan
masyarakat setempat yang sebagian besar menggunakan Bahasa daerah.
3) Opportunity / kesempatan
Kesempatan dari tahap pengkajian adalah adanya respon positif dari
masyarakat karena kegiatan berhubungan dengan masalah kesehatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Threat / ancaman
Ancaman adalah keakuratan data yang diragukan karena pada saat
pengkajian ada beberapa rumah yang kepala keluarganya tidak berada di
tempat serta kondisi geografis dimana letak antar dusun berjauhan.
D. Perencanaan
Analisis SWOT :
a) Kekuatan
Kekuatan dalam perencanaan ini meliputi kerja sama yang baik
antara teman kelompok, job description, serta setiap kegiatan yang akan
dilakukan di tunjuk penanggung jawab/kepanitiaan.
b) Kelemahan
Dalam menyusun perencanaan kurang melibatkan pihak terkait
dengan kegiatan yang akan dilakukan.
c) Kesempatan
Setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan selalu mendapat
dukungan dari kepala desa, kepala dusun, bidan/perawat desa, tokoh
masyarakat, dan tokoh agama. Disamping itu, tersedia pula fasilitas yang
64

mendukung perencanaan kegiatan seperti masjid yang ada di desa


Pekalobean.
E. Pelaksanaan atau implementasi
Analisis SWOT :
1. Kekuatan
Kekuatan dari implementasi adalah persiapan yang matang
sehingga semua kegiatan yang telah dilaksanakan dapat terlaksana dengan
baik.
2. Kelemahan
Kelemahan dari implementasi adalah tidak semua anggota
kelompok terlibat dalam setiap pelaksanaan kegiatan disebabkan karena
ada beberapa kegiatan yang bersamaan.
3. Kesempatan
Kegiatan dapat terlaksana karena adanya kerjasama dengan pihak
intitusi, dinkes, puskesmas, dan aparat desa baik dalam bentuk dana,
tenaga, dan media penyuluhan.
4. Ancaman
Masalah cuaca yang tidak menentu, dan waktu pelaksanaan
kegiatan bertepatan dengan waktu bejerka karena sebagian msyarakat
berfrofesi sebagai petani sehingga membuat masyarakat sibuk dan kurang
aktif dalam pelaksanaan kegiatan.
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Dalam perencanaan kegiatan telah diorganisir dengan baik
mencakup penunjukkan, penanggung jawab/kepanitiaan dengan harapan
kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan baik.
2. Evaluasi proses
Pada pelaksanaan kegiatan (implementasi) biasanya masyarakat
kurang berespon dengan kurangnya kesadaran apalagi jika hal tersebut
membutuhkan pengorbanan materi.
3. Evaluasi hasil
Kegiatan yang berhasil di laksanakan umunya karena adanya
65

dukungan dari kader setempat, tokoh masyarakat, puskesmas dan swadaya


mahasiswa sendiri. Partisipasi masyarakat umumnya masih kurang dengan
berbagai alasan terutama masalah finansial,.
Dari 425 kepala keluarga diantaranya keluarga binaan, askep, dan
gerontik berjanji akan menggunakan fasilitas kesehatan sebagai sarana
menjaga kesehatannya dan mengubah prilaku kearah prilaku sehat.
Semua rencana kegiatan yang ada di desa hampir semua terlaksana,
walaupun sering kali waktu pelaksanaannya di undur diakibatkan oleh
kesibukan masyarakat.
Adapun kegiatan yang terlaksanankan yaitu : Pemeriksaan
Kesehatan pada Lansia, Seminar kesehatan penyakit tidak menular, senam
lansia, penyuluhan kesehatan pada balita dengan kurang gizi, pemberian
makanan tambahan pada balita dengan BGM, penyuluhan kesehatan pada
anak sekolah SD dan TK, Pelatihan perawat kecil, Jumat bersih (Gedung
serbaguna)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Asuhan keperawatan perksemas yang diberikan bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara dan meningkatkan kesehatan masyrakat yang
bersifat komperhensif melalui kerja sama dan peran serta masyarakat. Sasaran
keperawatan perksemas mencakup individu, keluarga, dan masyarakat, yang
menekankan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.
1. Asuhan keperawatan yang diberikan, terdiri dari persiapan, pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
2. Dalam memberikan asuhan keperawatan perksemas dilingkungan desa
Pekalobean, mahasiswa melibatkan peran serta masyarakat melalui
strategi pembinaan wilayah dan keluarga binaan yang akan bersama -
sama dengan mahasiswa dan masyarakat lainnya dalam mengatasi
masalah kesehatan.
3. Pemilihan keluarga binaan didasarkan pada keluarga yang beresiko
tinggi, masalah actual serta rawan dalam kesehatan.
4. Selama melakukan praktek keperawatan perksemas, mahasiswa
bekerjasama dengan masyarakat/pokjakes melakukan pengkajian,
menetapkan masalah, menentukan prioritas, membuat perencanaan,
melaksanakan kegiatan dan evaluasi.
5. Adapun masalah kesehatan yang ditemukan di desa Pekalobean adalah :
Defisit Kesehatan Komunitas Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja
Kabupaten Enrekang, Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Komunitas Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja, Kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan, Kesiapan peningkatan koping komunitas.
6. Kegiatan - kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat dalam mengatasi
masalah tersebut antara lain : Pemeriksaan Kesehatan pada Lansia,
Seminar kesehatan penyakit tidak menular, senam lansia, penyuluhan

66
67

kesehatan pada balita dengan kurang gizi, pemberian makanan tambahan


pada balita dengan BGM, penyuluhan kesehatan pada anak sekolah SD
dan TK, Pelatihan perawat kecil, Jumat bersih (Gedung serbaguna)
7. Kebersihan yang telah di capai merupakan kerjasama antara mahasiswa
dan masyarakat melalui kelompok kerja kesehatan, tokoh agama, tokoh
masyrakat, pemrintah setampat.
B. Saran
Setelah seluruh kegiatan asuhan keperawatan perksemas telah di
laksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Kerjasama yang baik dari pihak pendidikan, dinas kesehatan, puskesmas
serta aparat pemerintah setempat mulai dari bupati sampai lingkungan
perlu dipertahankan dan ditingkatkan di masa - masa mendatang, demi
terlaksananya praktek perksemas yang berkualitas.
2. Puskesmas dan pemerintah setempat sebaiknya memberikan pembinaan
yang berkesinambungan kepada pokjakes agar termotivasi untuk
melaksanakn program - program kesehatan termasuk dalam melakukan
pembinaan pada keluarga yang beresiko.
3. Mengadakan penyegaran kader lansia setiap 3 bulan oleh pihak
puskesmas.
Kerjasama antara pihak pendidikan, puskesmas dan pemerintah setempat
agar senantiasa menindak lanjuti kegiatan praktik keperawatn perksemas
yang telah di lakukan oleh mahasiswa, sehingga masalah kesehatan yang
timbul dimasyarakat dapat di tangani
Lampiran I : Hasil Pertemuan
Awal/Lokarya Mini

68
69

Lampiran I : Hasil Pertemuan Awal/Lokarya Mini


LAPORAN HASIL LOKAKARYA MINI
AKPER SAWRIGADING 2023
A. Pendahuluan
Puji yukur kita panjatkan kehadirat tuhsn yang maha Esa atas terlaksananya
lokakarya mini 2 (MMD 2) desa Mario tahun 2022. MMD 2 adalah kegiatan
tahap pemaparan dari hasil pendataan dan survey masyarakat yang
dilaksanakan dipadukan dengan masukan masukan masyarakat ketika MMD 1
dalam rangka untuk menyusun program PKL akper sawerigading
B. Tujuan
1. Pemparan hasil pengkajian mahasiswa PKL Akper Sawerigading 2022 di
desa Mario
2. Menyusun rencana program PKL Akper Sawerigading
C. Peserta
Mahasiswa Akpersawerigading, pemerintah desa Mario, masyarakat desa
Mario, kader, dan tokoh masyarakat
D. Materi
1. Pembukaan dan pengenalan lokakarya mini 2
2. Pemaparan hasil pengkajian
3. Penyusuna program kegiatan PKL Akper Sawerigading 2023
E. Waktu
Terlaksana pada :
Waktu : Senin, 07 Maret 2023
Tempat : Kantor desa Pekalobean
F. Dana
Sumber dana dari mahasiswa
G. Hasil
Ditemukan 4 masalah kesehatan
1. Defisit Kesehatan Komunitas Desa Pekalobean Kecamatan Angeraja
Kabupaten Enrekang
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan Komunitas Desa Pekalobean
Kecamatan Angeraja
70

3. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan


4. Kesiapan peningkatan koping komunitas
Rencana kegiatan
Masalah Rencana kegiatan
Hasil Angket 1. Seminar kesehatan
 Jumlah Responden adalah 425 dengan topik :
KK a. Penyakit tidak
 Jumlah lansia di Desa menular (Hipertensi,
Pekaloben 173 Jiwa dengan rematik dan asam
118 yang memiliki keluhan urat)
dengan persentase 68% 2. Pemeriksaan Kesehatan
 Dengan Perincian (Gula Darah, Asam urat
 Dusun Marena 45 dari 368 dan Tekanan Darah)
Jiwa 3. Pengaktifan Kader
 Dusun Malimongan 44 Posyandu Lansia
dari 332 Jiwa 4. Senam lansia
 Dusun Kota 48 dari 383
jiwa
 Dusun Pasang 15 dari 222
jiwa
 Dusun Sipate 21 dari 211
jiwa
 Lansia yang memiliki keluhan
sebanyak 166 Jiwa
 Dengan perincian sebagai
berikut:
 Hipertensi
Dusun Marena 22%
Dusun Malimongan 11%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 13%
 Rheumatik
Dusun Marena 15%
Dusun Malimongan 15%
Dusun Kota 24%
Dusun Pasang 40%
Dusun Sipate 15%
 Asma
Dusun Marena 11%
Dusun Malimongan 2%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 13%
Dusun Sipate 2%
 Katarak
Dusun Marena 4%
Dusun Malimongan 0%
71

Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 8%
Hasil Wawancana
 Masyarakat mengatakan
bahwa kondisi yang
dialaminya sudah lama dan
sering terjadi
 Masyarakat mengatakan
bahwa kebanyakan gejala
yang dialaminya hampir sama
Hail Observasi
 Banyak lansia yang masih
menggunakan fasilitas
kesehatan dengan baik
Ada lansia yang belum mengetahui
penyakitnya
Hasil Angket 1. Seminar Kesehatan
 Hasil responden 425KK tentang Gizi Burukpada
 Jumlah balita 102 jiwa dengan anak dan balita
balita 2. Pemberian makanan
 Balita yang memiliki keluhan tambahan pada anak
sebanyak 3 jiwa dengan dengan kurang gizi
persentase 3%
 Dari 5 dusun di Desa
Pekalobean yang telah didata
ada 3 balita yang mengalami
GIZI BURUK dengan
pembutian pada buku KMS
dan hasil BGM yang artinya
balita tersebut mengalami gizi
buruk (BB)
Hasil Wawancara
 Ibu balita mengatakan bahwa
anaknya tidak nafsu makan
 Ibu balita mengatakan ASInya
tidak lancer
 Ibu balita mengatakan
anaknya tidak dibantu dengan
Sufor
Hasil Observasi
 Saat pendataan melihat KMS
dan hasilnya BGM yang
dimna BB Bayi diawah
normal
 Kondisi balita terlihat kurus
Balita aktif dalam beraktivitas
3. Ada kelompok dasawisma tetapi 1. Pembinaan dan
72

belum terbina dengan maksimal. penyuluhan pada


4. Kelompok dawawisma kurang kelompok dasawisma
terpapar dengan informasi sebagai relawan PHBS
perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah
pada tatanan keluarga. tangga.
3. Usaha kegiatan sekolah di 2 1. Penyuluhan kesehatan
dusun belum pernah mendapatkan tentang PHBS pada usia
pelatihan penanganan kegawat anak sekolah.
daruratan sehari-hari. 2. Pelatihan perawat kecil
4. Pemeriksaan kesehatan anak usi pada anak sekolah dasar
sekolah di temukan ada
kurangnya personal hygine

b. Penutup
Demikian laporan ini kami sampaikan sebagai bahan laporan hasil kegiatan
lokakarya mini 2
Senin, 07 Februari 2023
Menyetujui,
Kepala Desa Pekalobean

Drs. Nasmin
Lampiran II : Instrumen Pendataan

73
74

Lampiran II : Instrumen Pendataan


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
I. DATA DEMOGRAFI
A. Struktur Keluarga
Nama KK :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/ Bangsa :
B. Daftar Anggota Keluarga
No Nama/ Jenis Hub Agm Pend Pekj Kead Fisik Ket
Umur Kelamin Klg
L P Sehat Sakit

C. Data Ekonomi
a. Penghasilan rata-rata perbulan :
1. <Rp 1.000.000 2. Rp 1.000.000-3.000.000 3.>Rp
3.000.000
b. Asuransi yang dimiliki :
1. Askes 3. Jamsostek
2. Jamkesmas 4. Tidak memiliki
c. Apakah keluarga menabung :
1. Ya 2. Tidak
II. LINGKUNGAN FISIK
75

A. Perumahan
a. Status Kepemilikan :
1. Sewa 2. Menumpang 3. Milik sendiri
b. Tipe Rumah
1. Permanen 2. Semi permanent 3. Tidak permanen
c. Lantai
1. Tanah 2. Papan 3. Tegel 4.Semen
d. Ada jendela di setiap kamar
1. Ya 2. Tidak
e. Ada jendela di setiap rumah
1. Ya 2. Tidak
f. Jika Ya, apakah dibuka setiap hari
1. Ya 2. Tidak
g. Pencahayaan dalam rumah di siang hari
1. Baik (25 cm jarak baca)
2. Kurang (<25 cm jarak baca)
h. Luas vengtilasi
1. < 10% 2. >10%
i. Penerangan yang digunakan :
1. Listrik 2. Non listrik
j. Pemanfaatan pekarangan
1. Kebun 2. Kolam 3. Kandang
k. Berapa luas rumah………m2
B. Sumber Air
a. Sumber air untuk masak dan minum
1. PAM 2. Sumur 3. Sungai/mata air
b. Tempat penyimpanan air
1. Ember terbuka 2. Ember tertutup 3. Tidak ada
c. Sumber air mandi/ mencuci
1. PAM 2. Sumur 3. Sungai
4. Lain-lain, sebutkan………..
d. Jarak sumber
76

air dengan
septic tank1.
< 10 m 2. > 10 m
e. Kondisi air dalam penampungan
1. Berwarna 3. Berbau
2. Berasa 4. Tidak berasa/ berwarna
f. Ada jentik dalam penampungan air
1. Ya 2. Tidak
C. Pembuangan Sampah
a. Dimana keluarga membuang sampah
1. Sungai 2. Ditimbun 3. Dibakar
4. Sembarang tempat 5.Lain-lain,
sebutkan……….
b. Penampungan sampah sementara
1. Ada, terbuka 2. Ada, tertutup 3. Tidak ada
D. Pembuangan Limbah
a. Kebiasaan keluarga BAB & BAK
1. Jamban/ WC 2. Sungai 3. Sembarang
b. Jenis jamban yang digunakan
1. Cemplung 2. Plengsengan 3. Leher angsa
c. Pembuangan air limbah
1. Resapan 2. Got 3.
Semabarangan
d. Kondisi saluran pembuangan
1. Lancar 2. Tersumbat/ tergenang
e. Jarak dengan sumber air
1. Dekat (< 10 m) 2. Jauh (> 10 m)
E. Kandang Ternak
a. Kepemilikan kandang tenak
1. Tidak 2. Ya, jenisnya………….
b. Bila Ya, letak kandang
1. Dalam rumah 2. Di luar rumah
77

c. Kondisi kandang dalam rumah :


1. Sekat penuh 2. Sekat sebagian 3. Tidak
disekat
d. Kondisi secara umum
1. Terawat 2. Tidak terawatt
III. KONDISI KESEHATAN UMUM
A. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana kesehatan terdekat
1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. dr/ Perawat/
Bidan
4. Balai pengobatan 5. Lain-lain, sebutkan……….
b. Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit
1. RS 2. Puskesmas 3. Dokter
praktik
4. Perawat 5. Bidan 6.Lain-lain, sebutkan…….
c. Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
1. Beli obat bebas 2. Jamu
d. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga
1. Jalan kaki 2. Becak 3. Angkot
4. Kendaraan pribadi
e. Jarak rumah dengan sarana kesehatan
1. < 1 Km 2. 1- 2 Km 3. 2- 5 Km
4. > 5 Km
B. Masalah Kesehatan Khusus
a. Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan
terakhir
1. Demam berdarah 2. Batuk pilek 3. Asma
4. TBC 5. Thypoid 6. Infeksi menular
seksual
7. Lain-lain, sebutkan………..
IV. IBU HAMIL DAN MENYUSUI
A. Pasangan Usia Subur
78

a. Apakah salah satu anggota keluarga ada PUS (Pasangan Usia


Subur)
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah menjadi akseptor KB
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, jenia kontrasepsi yang dipakai
1. IUD 2. Suntik 3. Pil 4. Susuk
5. Kondom 6. Tubektomi 7. Vasektomi
d. Bila tidak, alasannya
1. Dilarang suami 2. Agama
3. Tidak tahu 4. Lain-lain, sebutkan……….
B. Ibu Hamil
a. Apakah ada ibu hamil dalam keluarga
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, umur kehamilan trimester
1. I (0- 3 bulan) 2. II (4- 6 bulan) 3. III (7- 9 bulan)
c. Bila Ya, kehamilan yang ke
1. 1 2. 2 3. 3 4. > 3
d. Berapa usia bumil saat ini
1. < 20 tahun 2. 20 – 35 tahun 3. > 35 tahun
e. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya
1. Tidak 2. Ya, sebutkan…………..
f. Bila Ya
1. 2 kali 2. 3 kali 3. 4 kali
g. Bila Tidak, alasannya
1. Tidak ada biaya 2. Tidak sempat
3. Tidak tahu 4. Lain-lain,
sebutkan…………
h. Apakah mendapatkan TT
1. Tidak 2. Ya
i. Bila Ya
1. Lengkap (2 kali) 2. Tidak lengkap (1
79

kali)
j. Adakah penyakit/ keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1. Lemah, letih, lesu 2. Pusing
3. Mual & muntah 4. Bengkak di
kaki/tempat lain
5. Lain-lain, sebutkan……...
C. Ibu Menyusui
a. Apakah ada buteki
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah ibu meneteki anaknya
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, lamanya menyusui
1. < 1 bulan 2. 1 – 4 bulan 3. 5 – 12 bulan 4. > 12
Bulan
d. Bila Tidak, alasannya
1. Pekerjaan 2. Tidak tahu 3. Penyakit
4. Lain-lain, sebutkan………
D. Balita
a. Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita
1. Tidak 2. Ya
b. Apakah setiap bulan balita dibawa ke posyandu
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Tidak, alasannya
1. Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain,
sebutkan….
d. Apakah anak ibu sudah diimunisasi
1. Tidak 2. Ya
e. Jenis imunisasi yang sudah didapatkan
1. Polio….kali 2. BCG 3. DPT ..... kali
4. Hepatitis 5. Campak
f. Bila tidak diimunisasi, alasannya
1. Tidak tahu 2. Waktu 3. Lain-lain, sebutkan
80

g. Apakah anak memiliki KMS


1. Tidak 2. Ya
h. Penyakit yang sering diderita
1. Batuk pilek 2. Diare 3. Kulit 4. Tidak ada
i. Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini
berat badan anak beradapada
1. Di daerah garis hijau 2. Diatas garis hijau sampai
kuning
3. Di bawah garis titik-titik 4. Di bawah garis merah
E. Anak dan Remaja
a. Dalam keluarga mempunyai anak sekolah/ remaja
1. Tidak 2. Ya
b. Jika Ya, usia anak saat ini
1. 6 – 10 tahun 2. 11 – 15 tahun 3. 16 – 21 tahun
c. Pendidikan anak berada pada tingkat
1. SD 3. SMP
2. PT 4. SMA
d. Kegiatan anak di luar sekolah
1. Kegamaan, sebutkan 2. Karang Taruna
3. Olahraga, sebutkan……… 4.Lain-lain,
sebutkan…..
e. Apakah ada anak yang menderita penyakit
1. Tidak 2. Ya, sebutkan............................
f. Jika Ya, sudahkah berobat
1. Sudah 2. Belum, alasannya
g. Jika sudah, berobat kemana
1. Medis, sebutkan…. 2. Non medis, sebutkan….
h. Bagaimana penggunaan waktu luang anak
1. Musik/ TV 2. Olahraga 3. Rekreasi
4. Keagamaan
i. Pola makan anak:
1. Teratur 2. Tidak teratur
81

j. Kebiasaan anak
1. Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba
4. Lain-lain, sebutkan……..
F. Usia Lanjut
a. Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 60
tahun)
1. Tidak ada 2. Ada, usianya……..
b. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit
1. Tidak 2. Ya
c. Jika Ya, jenis penyakitnya
1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi
4. Kencing manis 5. Rheumatik/arthritis 6. Katarak
7. Osteoporosis 8. Penyakit kulit 9. Jantung
10. Liver 11.Lain-lain, sebutkan…….
d. Upaya yang telah dilakukan
1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis
3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, sebutkan……..
e. Kebiasaan buruk lansia
1. Merokok 3. Minum alkohol
2. Minum kopi 4. Lain-lain
f. Penggunaan waktu senggang pada lansia
1. Berkebun/pekerjaan rumah 2. Jalan-jalan
3. Senam 4. Lain-lain, sebutkan………
g. Apakah ada posyandu lansia di daerah tempat tinggal saudara
1. Tidak ada 2. ada
h. Jika ada, apakah lansia ikut posyandu lansia tersebut
1. Tidak 2. Ya ....... kali/bulan
i. Jika tidak, alasannya
1. Tidak tahu 2. Tidak mau
G. Desa Siaga
a. Apakah diperlukan adanya sarana kesehatan desa?
1. Ya 2. Tidak
82

b. Fasilitas pelayanan kesehatan desa:


1. Ada 2. Tidak
c. Tempat fasilitas transportasi desa:
1. Balai desa 2. RW 3. Lain-
lain
d. Tenaga terlatih siaga bencana:
1. Ada 2. Tidak ada
e. Tempat mencari darah donor:
1. PMI 3. Tetangga
2. Saudara 4. Lain-lain
f. Perlukah adanya bank darah di desa?
1. Ya 2. Tidak
g. Jika ada yang membutuhkan, bersediakah menjadi donor?
1. Ya 2. Tidak

………………., …,……, 2023


Keterangan :
Deteksi dini kasus :
A. Maternal Resti
B. Anak Resti :
C. Masalah gizi :
D. Penyakit menular :
E. Penyakit tidak menular :
F. Usia lanjut resti :
G. Tindak lanjut perawatan selai kode A-F :
Validasi data oleh Ketua kelompok :
Belum lengkap dan
perlu pengkajian ulang :
Akurat dan lengkap :
Telah dilakukan tabulasi :
Informan (…………………………….) ( .................... )
Mahasiswa (…………………………….) (..................... )
Lampiran III : Format Tabulasi

83
84

Lampiran III : Format Tabulasi

TABEL 1
Distribusi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
Di desa pekalobean 2023
No Dusun 0<1 tahun 1-5 tahun 6-12 tahun 13-21 tahun 22-60 tahun > 60 tahun Total
1 Marena L % P % L % P % L % P % L % P % L % P % L % P % L % P %
2 Malimongan
3 Kota
4 Pasang
5 Sipate
Jumlah

TABEL 2
Distribusi jumlah penduduk berdasarkan agama
Di desa pekalobean 2023
No Dusun Islam % Protestan % Katolik % Hindu % N %
1 Marena
2 Malimongan
3 Kota
4 Pasang
5 Sipate
Jumlah
85

TABEL 3
Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Di desa pekalobean 2023
No Dusun BS % TK % SD % SMP % SMA % PT % TS % N %
1 Marena
2 Malimongan
3 Kota
4 Pasang
5 Sipate
Jumlah

TABEL 4
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan pekerjaan
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PNS % Swasta % W. % Tani % Nelayan % Buruh % Lainnya % N %
Swasta
1 Marena
2 Malimongan
3 Kota
4 Sipate
5 Pasang
Jumlah
86

TABEL 5
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan SUKU
Di desa pekalobean 2023
No Dusun SUKU JUMLAH
BUGIS % TORAJA % LUWU % JAWA % DURI % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 6
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Penghasilan rata-rata perbulan
Di desa pekalobean 2023
No Dusun SUKU JUMLAH
<Rp. % Rp. % >Rp. % N %
1.000.000 1.000.000- 3.000.000
3.000.000
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
87

Jumlah

TABEL 7
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan asuransi yang dimiliki
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ASURANSI JUMLAH
ASKES % JAMKESMAS % JAMSOSTEK % TIDAK % N %
DIMILIKI
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 8
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KELUARGA MENABUNG
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KELUARGA MENABUNG JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
88

5 SIPATE
Jumlah

TABEL 9
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan STATUS KEPEMILIKAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun STATUS KEPEMILIKAN JUMLAH
SEWA % MENUMPANG % MILIK % N %
SENDIRI
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 10
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan TIPE RUMAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun TIPE RUMAH JUMLAH
PERMANEN % SEMI % TIDAK % N %
PERMANEN PERMANEN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
89

3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 11
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan LANTAI
Di desa pekalobean 2023
No Dusun LANTAI JUMLAH
TANAH % PAPAN % TEGEL % SEMEN % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 12
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ADA JENDELA DI SETIAP KAMAR
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ADA JENDELA DI SETIAP KAMAR JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
90

3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 13
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ADA JENDELA DI SETIAP RUMAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ADA JENDELA DI SETIAP RUMAH JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 14
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JIKA YA APAKAH DI BUKA SETIAP HARI
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JIKA YA APAKAH DI BUKA JUMLAH
SETIAP HARI
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
91

2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 15
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENCAHAYAAN DALAM RUMAH DI SIANG HARI
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENCAHAYAAN DALAM RUMAH JUMLAH
SI DIANG HARI
BAIK % KURANG % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 16
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan LUAS VENTILASI
Di desa pekalobean 2023
No Dusun LUAS VENTILASI JUMLAH
<10% % >10% % N %
92

1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 17
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENERANGAN YANG DIGUNAKAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENERANGAN YANG DIGUNAKAN JUMLAH
LISTRIK % NON % N %
LISTRIK
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 18
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PEMANFAATAN PEKARANGAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PEMANFAATAN PEKARANGAN JUMLAH
93

KEBUN % KOLAM % KANDANG % TANAMAN % N %


1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 19
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN SUMBER AIR UNTUK MASAK DAN MINUM
NO DUSUN SUMBER AIR JUMLAH
PAM % SUMUR % SUNGAI/ % n %
MATA
AIR
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 20
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN TYEMPAT PENYIMPANAN AIR
NO DUSUN SUMBER AIR JUMLAH
94

EMBER % EMBER % TIDAK % n %


TERBUK TERTUT ADA
A UP
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 21
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN SUMBER AIR MANDI/MENCUCI
NO DUSUN SUMBER AIR JUMLAH

PAM % SUMUR % SUNGAI % LAIN- % n %


LAIN
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
95

TABEL 22
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN JARAK SUMBER AIR DENGAN SEPTIC TANK
NO DUSUN SUMBER AIR JUMLAH

<10 m % >10 m % N %
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 23
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KONDISI AIR DALAM PENAMPUNGAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KONDISI AIR DALAM PENAMPUNGAN JUMLAH
BERWARNA % BERASA % BERBAU % TIDAKBERASA/BERWANA % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
96

TABEL 24
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ADA JENTIK DALAM PENAMPUNGAN AIR
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ADA JENTIK DALAM JUMLAH
PENAMPUNGAN AIR
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 25
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PEMBUANGAN SAMPAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PEMBUANGAN SAMPAH JUMLAH
SUNGAI % DITIMBUN % DIBAKAR % SEMBARANG % LAIN- % N %
TEMPAT LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
97

Jumlah

TABEL 26
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENAMPUNGAN SAMPAH JUMLAH
ADA % ADA % TIDAK % N %
TERBUKA TERTUTUP ADA
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 27
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KEBIASAAN KELUARGA BAB/BAK
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KEBIASAAN KELUARGA BAB/BAK JUMLAH
JAMBAN/WC % SUNGAI % SEMBARANGAN % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
98

5 SIPATE
Jumlah

TABEL 28
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JENIS JAMBAN YANG DIGUNAKAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JENIS KEBIASAAN YANG DIGUNAKAN JUMLAH
CEMPLUNG % PLENGESENGAN % LEHER % N %
ANGSA
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 29
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PEMBUANGAN AIR LIMBAH JUMLAH
RESAPAN % GOT % SEMBARANGAN % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
99

4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 30
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KONDISI SALURAN PEMBUANGAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KONDISI SALURAN PEMBUANGAN JUMLAH
LANCAR % TERSUMBAT % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 31
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JARAK DENGAN SUMBAR AIR
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JARAK DENGAN SUMBER AIR JUMLAH
DEKAT % JAUH % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
100

4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 32
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KEPEMILIKAN KANDANG JUMLAH
TERNAK
TIDAK % YA, % N %
JENISNYA
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 33
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan BILA YA, LETAK KANDANG
Di desa pekalobean 2023
No Dusun BILA YA LETAK KANDANG JUMLAH
DI % DI LUAR % N %
DALAM RUMAH
101

RUMAH
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 34
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KONDISI KANDANG DALAM RUMAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KONDISI KANDANG DALAM RUMAH JUMLAH
SEKAT % SEKAT % TIDAK % N %
PENUH SEBAGIAN DISEKAT
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 35
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KONDISI SECARA UMUM
Di desa pekalobean 2023
102

No Dusun KONDISI SECARA UMUM JUMLAH


TERAWAT % TIDAK % N %
TERAWAT
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 36
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan SARANA KESEHATAN TERDEKAT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun SARANA KESEHATAN TERDEKAT JUMLA
H
RUMA % PUSKESMA % DR/PERAWAT/BIDA % BALAI % LAIN % N %
H S N PENGOBATA -
SAKIT N LAIN
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
103

TABEL 37
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KEBIASAAN KELUARGA MINTA TOLONG BILA SAKIT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KEBIASAAN KELUARGA MINTA TOLONG BILA SAKIT JUMLAH
RUMAH % PUSKESMAS % DOKTER % PERAWAT % BIDAN % LAIN- % N %
SAKIT PRAKTIK LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 38
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KEBIASAAN KELUARGA SEBELUM KE YANKES
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KEBIASAAN KELUARGA SEBELUM KE YANKES JUMLAH
BELI % JAMU % LAIN- % N %
OBAT LAIN
BEBAS
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
104

5 SIPATE
Jumlah

TABEL 39
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan SARANA TRANSPORTASI KE YANKES
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PEMBUANGAN SAMPAH JUMLAH
JALAN % BECAK % ANGKOT % KENDARAAN % N %
KAKI PRIBADI
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 40
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JARAK RUMAH DENGAN SARANA KESEHATAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JARAK RUMAH DENGAN SARANA KESEHATAN JUMLAH
<1KM % 1-2 KM % 2-5 KM % >5 KM % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
105

3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 41
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENYAKIT YANG DIDERITA 6 BULAN TERAKHIR
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENYAKIT YANG DIDERITA 6 BULAN TERAKHIR JUMLAH
DBD % BATUK % ASMA % TBC % THYPOID % INFEKSI % LAIN- % N %
PILEK MENULAR LAIN
SEKSUAL
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 42
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ANGGOTA KELUARGA ADA PUS
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ANGGOTA KELUARGA ADA PUS JUMLAH
106

YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 43
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan BILA YA APAKAH MENJADI AKSEPTOR KB
Di desa pekalobean 2023
No Dusun BILA YA APAKAH MENJADI JUMLAH
AKSEPTOR KB
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
107

TABEL 44
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN JENIS KONTRASEPSI
NO DUSUN JENIS KONTRASEPSI JUMLAH

IUD % SUN % PIL % SUS % KO % TUBEK % VASEK N %


TIK UK ND TOMI TOMI
OM
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 45
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN ALASAN TIDAK MENGGUNAKAN KONTRASEPSI
NO DUSUN ALASAN JUMLAH

Di;larang % agaama % Tidak % Lain-lain % N %


suami tahu
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
108

5 SIPATE
Jumlah

TABEL 46
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN IBU HAMIL JUMLAH

YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 47
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN IBU HAMIL JUMLAH

TRIMEST % TRIMEST % TRIMES % n %


ER 1 ER 2 TER 3
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
109

3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 48
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN IBU HAMIL JUMLAH

TRIMEST % TRIMEST % TRIMES % n %


ER 1 ER 2 TER 3
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 49
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN USIA BUMIL JUMLAH

< 20 % 20-30 % < 35 % n %


THN THN THN
110

1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 50
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN PEMERIKSAAN KEHAMLAN JUMLAH

YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 51
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN JUMLAH PEMERIKSAAN JUMLAH
111

2 kali % 3 kali % 4 kali % n %


1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 52
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL
NO DUSUN ALASAN TIDAK MEMERIKSAAN KEHAMILAN JUMLAH
Tidak ada % Tidak % Tidak % Lain-lain % n %
biaya sempat tahu
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
112

TABEL 53
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN MWNDAPATKAN TT JUMLAH

YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 54
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN KELENGKAPAN IMUNISASI TT JUMLAH

Lengkap 2 % Tidak % N %
kali lengkap 1
kali
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
113

5 SIPATE
Jumlah

TABEL 55
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU HAMIL DALAM KELUARGA
NO DUSUN KELUHAN BUMIL JUMLAH

Lemah, % Mual % pusing % Mual % Bengkak % Lain- % n %


letih muntah muntah di kaki lain
lesuh
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 56
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU MENYUSUI DALAM KELUARGA
NO DUSUN IBU MENETEKI JUMLAH

YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONG
114

AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 57
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU MENYUSUI DALAM KELUARGA
NO DUSUN IBU MENETEKI ANAKNYA JUMLAH

YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 58
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU MENYUSUI
NO DUSUN LAMANYA MENYUSUI JUMLAH
< 1 bulan % 1-4 bulan % 5-12 % >12 bulan % n %
bulan
1 MARENA
115

2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 59
DISTRIBUSI JUMLAH KEPALA KELUARGA BERDASARKAN IBU MENYUSUI
NO DUSUN ALASAN TIDAK MENYUSUI JUMLAH
PEKERJA % TIDAK % PENYA % LAIN- % n %
AN TAHU KIT LAIN
1 MARENA
2 MALIMONG
AN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 60
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ANGGOTA KELUARGA YANG BERUSIA BALITA
Di desa pekalobean 2023

No Dusun ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH


116

BERUSIA BALITA
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 61
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan SETIAP BULAN DI BAWAH KE POSYANDU
Di desa pekalobean 2023
No Dusun SETIAP BULAN DI BAWAH KE JUMLAH
POSYANDU
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
117

TABEL 62
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan BILA TIDAK, ALASANNYA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun BILA TIDAK, ALASANNYA JUMLAH
JAUH % TIDAK % LAIN- % N %
ADA LAIN
WAKTU
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 63
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ANAK IBU SUDAH DI IMUNISASI
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ANAK IBU SUDAH DI IMUNISASI JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
118

Jumlah

TABEL 64
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan IMUNISASI YANG SUDAH DIDAPATKAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun IMUNISASI YANG SUDAH JUMLAH
DIDAPATKAN
LENGKAP % TIDAK % N %
LENGKAP
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 65
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan BILA TIDAK DI IMUNISASI ALASANNYA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun BILA TIDAK DI IMUNISASI ALASANNYA JUMLAH
TIDAK % WAKTU % LAIN- % N %
MAU LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
119

3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 66
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ANAK MEMILIKI KMS
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ANAK MEMILIKI KMS JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 67
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENYAKIT YANG SERING DIDERITA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENYAKIT YANG SERING DIDERITA JUMLAH
BATUK % DIARE % KULIT % TIDAK % N %
PILEK ADA
1 MARENA
120

2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 68
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan HASIL PENIKBANGAN DI KMS
Di desa pekalobean 2023
No Dusun HASIL PENIKBANGAN DI KMS JUMLAH
HIJAU % HIJAU % GARIS % GARIS % N %
SAMPAI TITIK- MERAH
KUNING TITIK
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
121

TABEL 69
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan DALAM KELUARGA MEMPUNYAI ANAK SEKOLAH/REMAJA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun DALAM KELUARGA MEMPUNYAI JUMLAH
ANAK SEKOLAH/REMAJA
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 70
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JIKA YA, USIA ANAK SAAT INI
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JIKA YA, USIA ANAK SAAT INI JUMLAH
6-10 % 11-15 % 16-21 % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
122

TABEL 71
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENDIDIKAN ANAK BERADA PADA TINGKAT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENDIDIKAN ANAK BERADA PADA TINGKAT JUMLAH
SD % PT % SMP % SMA % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 72
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KEGIATAN ANAK DI LUAR SEKOLAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KEGIATAN ANAK DI LUAR SEKOLAH JUMLAH
KEAGAMAAN % KARANG % OLAHRAGA % LAIN- % N %
TARUNA LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
123

TABEL 73
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ANAK YANG MENDERITA SAKIT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ANAK YANG MENDERITA SAKIT JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 74
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JIKA YA SUDAHKAH BEROBAT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JIKA YA SUDAHKAH BEROBAT JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
124

TABEL 75
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JIKA YA SUDAH BEROBAT KEMANA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JIKA YA SUDAH BEROBAT JUMLAH
KEMANA
MEDIS % NON % N %
MEDIS
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 76
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENGGUNAAN WAKTU LUANG ANAK
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENGGUNAAN WAKTU LUANG ANAK JUMLAH
MUSIK/TV % OLAHRAGA % REKREASI % KEAGAMAAN % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
125

Jumlah

TABEL 77
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan POLA MAKAN ANAK
Di desa pekalobean 2023
No Dusun POLA MAKAN ANAK JUMLAH
TERATUR % TIDAK % N %
TERATUR
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 78
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KEBIASAAN ANAK
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KEBIASAAN ANAK JUMLAH
MEROKOK % ALKOHOL % NARKOBA % LAIN- % N %
LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
126

4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 79
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ANGGOTA KELUARGA YANG BERUA LANJUT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ANGGOTA KELUARGA YANG JUMLAH
BERUA LANJUT
TIDAK % ADA % N %
ADA
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 80
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan LANSIA MEMILIKI KELUHAN PENYAKIT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun LANSIA MEMILIKI KELUHAN JUMLAH
PENYAKIT
TIDAK % YA % N %
127

1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 81
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JENIS PENYAKIT
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JENIS PENYAKIT JUMLAH
ASMA % DIABETES % HIPERT % JANTUN % REM % LAIN- % N %
MELITUS ENSI G ATIK LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
128

TABEL 82
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN JUMLAH
BEROBAT % BEROBAT % DIOBATI % LAIN- % N %
KE KE NON SENDIRI LAIN
YANKES MEDIS
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 83
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan KEBIASAAN BURUK LANSIA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun KEBIASAAN BURUK LANSIA JUMLAH
MEROKOK % MINUM % MINUM % LAIN- % N %
KOPI ALKOHOL LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
129

5 SIPATE
Jumlah

TABEL 84
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG PADA LANSIA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG PADA LANSIA JUMLAH
BERKEBUN/PEKERJAAN % JALAN- % SENAM % LAIN- % N %
RUMAG JALAN LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 85
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan ADA POSYANDU LANSIA DI DAERAH TEMPAT TINGGAL
Di desa pekalobean 2023
No Dusun ADA POSYANDU LANSIA DI DAERAH JUMLAH
TEMPAT TINGGAL
TIDAK % YA % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
130

3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 86
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JIKA ADA, APAKAH LANSIA IKUT POSYANDU
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JIKA ADA, APAKAH LANSIA IKUT JUMLAH
POSYANDU
TIDAK % YA % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 87
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JIKA TIDAK, ALASANNYA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JIKA TIDAK, ALASANNYA JUMLAH
TIDAK % TIDAK % N %
TAHU MAU
131

1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 88
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan DIPERLUKAN ADANYA SARANA KESEHATAN
Di desa pekalobean 2023
No Dusun DIPERLUKAN ADANYA SARANA JUMLAH
KESEHATAN
TIDAK % YA % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 89
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan FASILITAS KESEHATAN DESA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun FASILITAS KESEHATAN DESA JUMLAH
132

ADA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 90
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan TEMPAT FASILITAS TRANSPORTASI DESA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun TEMPAT FASILITAS TRANSPORTASI DESA JUMLAH
BALAI % RW % LAIN- % N %
DESA LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
133

TABEL 91
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan TENAGA TERLATIH SIAGA BENCANA
Di desa pekalobean 2023
No Dusun TENAGA TERLATIH SIAGA BENCANA JUMLAH
ADA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 92
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan TEMPAT MENCARI DONOR DARAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun TEMPAT MENCARI DONOR DARAH JUMLAH
PMI % SAUDARA % TETANGGA % LAIN- % N %
LAIN
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
134

TABEL 93
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan PERLUKAH ADANYA BANK DARAH
Di desa pekalobean 2023
No Dusun PERLUKAH ADANYA BANK DARAH JUMLAH
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah

TABEL 94
Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan JIKA ADA YANG MEMBUTUHKAN, BERSEDIAKAH MENJADI PENDONOR
Di desa pekalobean 2023
No Dusun JIKA ADA YANG MEMBUTUHKAN, JUMLAH
BERSEDIAKAH MENJADI PENDONOR
YA % TIDAK % N %
1 MARENA
2 MALIMONGAN
3 KOTA
4 PASANG
5 SIPATE
Jumlah
Lampiran IV : Kohor PKL-T

135
136

Lampiran IV : Kohor PKL-T


KOHOR PEMBINAAN KELUARGA DAN GERONTIK
DESA : PEKALOBEAN
DUSUN : MARENA

TGL TANGGAL
MASAL TKT HASIL
NO KONTAK KEPALA KELUARGA INDIVIDU BERMASALAH KUNJUNGAN
AH KM KM
INDE DGN PEMBINAAN
SASAR AW
KS MAHASIS
NAM UMU ALAM N NAM UMU L/ AN AL I II I V I II I
WA A B C D E F I V I
A R AT O A R P I I V I I I V
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 17
0 1 2 3 4 5 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
KELUARGA
01.E.2. 51 51 Asam
12/02/2023 Tn. S Marena 1 Tn. S L  1 
23 Thn Thn Urat
02.E.2. 33
12/02/2023 Tn. H Marena 2 An. F 2 Thn L  Asma 1 
23 Thn
03.E.2. 42 An. Pneumon
12/02/2023 Tn. S Marena 3 6 Thn L  1 
23 Thn A ia
04.E.2. 64 64
17/02/2023 Tn. S Marena 4 Tn. S L  Asma 1 
23 Thn Thn
05.E.2. 32 Ny. 30
7/02/2023 Tn. R Marena 5 P  Ispa 1 
23 Thn Y Thn
06.E.2. Ny. 70 Ny. 70 Hipertens
7/02/2023 Marena 6 L  1 
23 D Thn D Thn i
07.E.2. 45 45 Asam
Tn. S Marena 7 Tn. S L  1 
23 Thn Thn Urat
08.E.2. 49 48 Hipertens
9/02/2023 Tn. B Marena 8 Ny. R P  1 
23 Thn Thn i
09.E.2. 42 Ny. 65 Hipertens
14/02/2023 Tn. J Marena 9 P  1 
23 Thn D Thn i
137

GERONTIK
10.E.2. 65 65 Hipertens
07/02/2023 Ny. S Marena 10 Ny. S P  1 
23 Thn Thn i
11.E.2. Tn. 78 Ny. 75 Hipertens
11/03/2023 Marena 11 P  1 
23 M Thn M Thn i
12.E.2. Ny. 77 Asam
08/02/2023 Tn. Thn Marena 12 M  1 
23 M Thn Urat
13.E.2. 65 65 Hipertens
08/02/2023 Ny. R Marena 13 Ny. R P  1 
23 Thn Thn i
14.E.2. Ty. 69 Ny. 69 Hipertens
07/02/2023 Marena 14 P  1 
23 M Thn M Thn i
15.E.2. Ny. 70 Ny. 61 Hipertens
Marena 15 P  1 
23 D Thn D Thn i
16.E.2. Ny. 80 Ny. 62 Hipertens
07/02/2023 Marena 16 P  1 
23 H Thn A Thn i
17.E.2 63 63
11/02/2023 Tn. S Marena 17 Tn. S L  Asma 1 
23 Thn Thn
18.E.2. Tn. 78 Tn. 78 Hipertens
07/02/2023 Marena 18 L  1 
23 M Thn M Thn i

Pekalobean, …………..2023

Koordinator dusun Koordinator Desa

Neni Indra Prasetiawan B.


138

KET :
KELUARGA GERONTIK
1. Indra Prasetiawan B. 10. Indra Prasetiawan B.
2. Asrullah Amil 11. Asrullah Amil
3. Neni 12. Neni
4. Risfa 13. Risfa
5. Sri Yeyen Suleman 14. Sri Yeyen Suleman
6. Deris Siana Timbang 15. Deris Siana Timbang
7. Andi Septiana 16. Andi Septiana
8. Puteri Vional Ananda kasih 17. Puteri Vional Ananda kasih
9. Mardatillah 18. Mardatillah
139

DESA : PEKALOBEAN
DUSUN : PASANG

TGL TANGGAL
TKT HASIL
NO KONTAK KEPALA KELUARGA INDIVIDU BERMASALAH KUNJUNGAN
MASALAH KM KM
INDE DGN PEMBINAAN
SASARAN AW
KS MAHASIS
NA UM ALAM N NA UM L/ AL I II I V I II I
WA A B C D E F I V I
MA UR AT O MA UR P I I V I I I V
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 17
0 1 2 3 4 5 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
KELUARGA
01.E.2. 41 34
11-02-2023 Tn. S Pasang 1 Ny.H P  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
02.E.2. 59 59Th
22-02-2023 Tn.U Pasang 2 Tn.U L  Asma 1 
23 Thn n
03.E.2. 7 Roseola
11-02-2023 Tn. I Thn Pasang 3 An. F P  1 
23 Thn infantum
04.E.2. 60 Ny. 48
11/02/2023 Tn. J Pasang 4 P  Hipertensi 1 
23 Thn M Thn
05.E.2. 57 57
12/02/2023 Tn.D Pasang 5 Tn.D L  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
06.E.2. 35 35
11/02/2023 Tn.C Pasang 6 Tn.C L  Asma 1 
23 Thn Thn
07.E.2. 36 6
10-02-2023 Tn. S Pasang 7 An.D L  DBD 1 
23 Thn Thn
08.E.2. 41 41
12/02/2023 Tn. I Pasang 8 Tn.I L  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
09.E.2. 68 68
11/02/2023 Tn. S Pasang 9 Tn.S L  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
10.E.2. 49 49
09-02-2023 Tn. K Pasang 10 Tn.K L Asam urat
23 thn Thn
GERONTIK
11.E.2. 80 80
11-02-2023 Tn.P Pasang 11 Tn.P L  Rematik 1 
23 Thn Thn
140

12.E.2. 93Th Ny. 93


23-02-2023 Ny.A Pasang 12 P  Hipertensi 1 
23 n A Thn
13.E.2. 65Th 65Th
22/02/2023 Tn A. Pasang 13 Tn.A L  Hipertensi 1 
23 n n
14.E.2. 68 68Th
19/02/2023 Ny. S Pasang 14 Tn.S L  DM 1 
23 Thn n
15.E.2. 80 80
20/02/2023 Tn.S Pasang 15 Tn.S L  Asma 1 
23 Thn Thn
16.E.2. Ny. 59 78
24-02-2023 Pasang 16 Ny. J P  Lumpuh 1 
23 M Thn Thn
17.E.2. 67 Ny. 65
18/02/2023 Tn.U Pasang 17 P  Hipertensi 1 
23 Thn A Thn
18.E.2 67 67
11/02/2023 Tn. I Pasang 18 Tn. I L  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
19.E.2. 73 73
23/02/2023 Ny.J Pasang 19 Ny.J P  Asam urat 1 
23 Thn Thn
20.E.2. 63 63
22-02-2023 Tn.Z Pasang 20 Tn.Z L Asma
23 Thn Thn

Pekalobean, …………..2023

Koordinator dusun Koordinator Desa

Adli Ihsanul Haq Indra Prasetiawan B.


KET :

KELUARGA GERONTIK
1. Darni Dawani 11. Darni Dawani
141

2. Feni panjiri 12. Feni panjiri


3. Moh. Taufik 13. Moh. Taufik
4. Nazwila Anugraha 14. Nazwila Anugraha
5. Desri Natalia Arrang 15. Desri Natalia Arrang
6. Vika 16. Vika
7. Adli Ihsanul Haq 17. Adli Ihsanul Haq
8. Titah Patih 18. Titah Patih
9. Tri Sumanti K. P 19. Tri Sumanti K. P
10. Kirana Windiana 20. Kirana Windiana

DESA : PEKALOBEAN
DUSUN : MALIMONGAN

TGL TANGGAL
MASAL TKT HASIL
NO KONTAK KEPALA KELUARGA INDIVIDU BERMASALAH KUNJUNGAN
AH KM KM
INDE DGN PEMBINAAN
SASAR AW
KS MAHASIS
NAM UMU ALAMA N NAM UMU L/ AN AL I II I V I II I
WA A B C D E F I V I
A R T O A R P I I V I I I V
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 17
0 1 2 3 4 5 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
KELUARGA
01.E.2. 78 Malimon 78 Asam
09/02/2023 Tn. I 1 Tn. I L  1 
23 Thn gan Thn Urat
02.E.2. 82 Malimon 82 Hipertens
09/02/2023 Tn. A 2 Ny. B P  1 
23 Thn gan Thn i
142

03.E.2. 51 Malimon Ny. 43 Hipertens


09/02/2023 Tn. H 3 P  1 
23 Thn gan N Thn i
04.E.2. 31 Malimon 27 Hipertens
09/02/2023 Tn. K 4 Ny.M P  1 
23 Thn gan Thn i
05.E.2. 73 Malimog 68 Hipertens
13/02/2023 Tn. J 5 Ny. S P  1 
23 Thn an Thn i
06.E.2. 55 Malimon Ny. 48 Hipertens
13/02/2023 Tn. A 6 P  1 
23 Thn gan D Thn i
07.E.2. 40 Malimon Ny. 40 Hipertens
13/02/2023 Tn. U 7 P  1 
23 Thn gan K Thn i
08.E.2. 41 Malimog 39 Hipertens
13/02/2023 Tn. B 8 Ny. R P  1 
23 Thn an Thn i
09.E.2. 43 Malimon 43 Hipertens
13/02/2023 Tn. S 9 Tn. S L  1 
23 Thn gan Thn i
10.E.2. 65 Malimon 65 Hipertens
13/02/2023 Ny. R 10 Ny. R P 1
23 Thn gan Thn i
GERONTIK
11.E.2. 73 Malimon 73 Hipertens
13/02/2023 Tn. S 11 Tn. S L  1 
23 Thn gan Thn i
12.E.2. 73 Malimon 73 Asam
17/03/2023 Ny. R 12 Ny. R P  1 
23 Thn gan Thn Urat
13.E.2. Ny. 83 Malimon Ny. 83 Kolestero
09/02/2023 13 P  1 
23 W Thn gan W Thn l
14.E.2. Ny. 62 Malimon Ny. 62
09/02/2023 14 P  Reumatik 1 
23 N Thn gan N Thn
15.E.2. 64 Malimon 64
06/02/2023 Tn. K 15 Tn. K L  Reumatik 1 
23 Thn gan Thn
16.E.2. 61 Malimon 61 Kolestero
13/02/2023 Tn. J 16 Tn. J L  1 
23 Thn gan Thn l
17.E.2. 80 Malimon 63 Kolestero
13/02/2023 Tn. S 17 Ny. E P  1 
23 Thn gan Thn l
18.E.2 79 Malimon 79 Hipertens
13/02/2023 Tn. U 18 Tn. U L  1 
23 Thn gan Thn i
19.E.2. 70 Malimon 70 Asam
13/02/2023 Tn. B 19 Tn. B L  1 
23 Thn gan Thn Urat
20.E.2. 13/02/2023 Ny. 64 Malimon 20 Ny. 64 P Asam 1
143

23 K Thn gan K Thn Urat

Pekalobean, …………..2023

Koordinator dusun Koordinator Desa

Putri Nur Ainun Sakaria Indra Prasetiawan B.


KET :

KELUARGA GERONTIK
1. Ayu Subur 11. Ayu Subur
2. Cicin 12. Cicin
3. Dial 13. Dial
4. Mita Natalia 14. Mita Natalia
5. Moh. Rifki Dg. S 15. Moh. Rifki Dg. S
6. Putri Nurainun Sakaria 16. Putri Nurainun Sakaria
7. Sukma 17. Sukma
8. Wiwid Pratiwi Padjan 18. Wiwid Pratiwi Padjan
9. Sri Multi 19. Sri Multi
144

10. Hendi 20. Hendi

DESA : PEKALOBEAN
DUSUN : KOTA

TGL TANGGAL
TKT HASIL
NO KONTAK KEPALA KELUARGA INDIVIDU BERMASALAH KUNJUNGAN
MASALAH KM KM
INDE DGN PEMBINAAN
SASARAN AW
KS MAHASIS
NA UM ALAM N NA UM L/ AL I II I V I II I
WA A B C D E F I V I
MA UR AT O MA UR P I I V I I I V
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 17
0 1 2 3 4 5 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
KELUARGA
01.E.2. 74 Ny. 73
12/02/2023 Tn. R Kota 1 P  Hipertensi 1 
23 Thn H Thn
02.E.2. 38 17
12/02/2023 Tn. R Kota 2 An. S L  Gizi Buruk 1 
23 Thn bln
03.E.2. 46 46
12/02/2023 Tn. S Kota 3 Tn. S L  Asma 1 
23 Thn thn
04.E.2. 50Th 50
17/02/2023 Ny. J Kota 4 Ny. J L  Asam Urat 1 
23 n Thn
05.E.2. 51 51
7/02/2023 Tn. T Kota 5 Ny. S P  Reumatik 1 
23 Thn Thn
06.E.2. 48 Ny. 47
7/02/2023 Tn. T Kota 6 L  Hipertensi 1 
23 Thn R Thn
07.E.2. 65 65 Diabetes
Ny. S Kota 7 Ny. S L  1 
23 Thn Thn Melitus
08.E.2. 55 Ny. 48
9/02/2023 Tn. U Kota 8 P  Hipertensi 1 
23 Thn M Thn
09.E.2. 51 Ny. 49
14/02/2023 Tn. A Kota 9 P  Hipertensi 1 
23 Thn D Thn
145

GERONTIK
10.E.2. 85 85
07/02/2023 Ny. P Kota 10 Ny. P P  Dispepsia 1 
23 Thn Thn
11.E.2. Tn. 85 Ny. 85
11/03/2023 Kota 11 P  Hipertensi 1 
23 M Thn A Thn
12.E.2. 84 84
08/02/2023 Ny. S Kota 12 Ny. S P  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
13.E.2. 66 66
08/02/2023 Tn. U Kota 13 Tn.U P  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
14.E.2. 51 51
07/02/2023 Ny. J Kota 14 Ny. J P  Asam Urat 1 
23 Thn Thn
15.E.2. 56 56
Ny. J Kota 15 Ny. J P  Kolesterol 1 
23 Thn Thn
16.E.2. Ny. 66 Ny. 66
07/02/2023 Kota 16 P  Reumatik 1 
23 R Thn R Thn
17.E.2 76 76
11/02/2023 Ny. I Kota 17 Ny. I P  Hipertensi 1 
23 Thn Thn
18.E.2. Ny. 65Th Ny. 65
07/02/2023 Kota 18 L  Hipertensi 1 
23 M n M Thn

Pekalobean, …………..2023

Koordinator dusun Koordinator Desa

Urwa Indra Prasetiawan B.


KET :

KELUARGA GERONTIK
146

1. Fita Nurmala 10. Fita Nurmala


2. Hasria 11. Hasria
3. Rusli Lagonah 12. Rusli Lagonah
4. Sri Andriani S. 13. Sri Andriani S.
5. Yaris Supriadi 14. Yaris Supriadi
6. Wawan Setiawan Palamba 15. Wawan Setiawan Palamba
7. Urwa 16. Urwa
8. Jelin Sinta 17. Jelin Sinta
9. Sri Wulandari Bahtiar 18. Sri Wulandari Bahtiar

DESA : PEKALOBEAN
DUSUN : SIPATE

TGL TANGGAL
MASAL TKT HASIL
NO KONTAK KEPALA KELUARGA INDIVIDU BERMASALAH KUNJUNGAN
AH KM KM
INDE DGN PEMBINAAN
SASAR AW
KS MAHASIS
NAM UMU ALAM N NAM UMU L/ AN AL I II I V I II I
WA A B C D E F I V I
A R AT O A R P I I V I I I V
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 17
0 1 2 3 4 5 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
KELUARGA
01.E.2. Tn. 52 52 Hipertens
10/02/2023 Sipate 1 Ny. S P  1 
23 M Thn Thn i
147

02.E.2. 48 48 Hipertens
10/02/2023 Tn. S Sipate 2 Tn. S L  1 
23 Thn Thn i
03.E.2. 39 39 Hipertens
10/02/2023 Tn. I Sipate 3 Tn. I. L  1 
23 Thn Thn i
04.E.2. 57 Ny. 52 Asam
10/02/2023 Tn. S Sipate 4 P  1 
23 Thn H Thn urat
05.E.2. 52 52Th Asam
10/02/2023 Tn. T Sipate 5 Tn. T L  1 
23 Thn n urat
06.E.2. 51 51 Asam
10/02/2023 Tn. A Sipate 6 Tn. A L  1 
23 Thn Thn urat
07.E.2. 64 64 Asam
11/02/2023 Tn. I Sipate 7 Tn. I L  1 
23 Thn Thn urat
08.E.2. Tn. 55 Tn. 55 Hipertens
10/02/2023 Sipate 8 L  1 
23 M Thn M Thn i
09.E.2. 57 Ny. Hipertens
11/02/2023 Tn. B Sipate 9 P  1 
23 Thn M Thn i
GERONTIK
11.E.2. Tn. 61 Tn. 61 Asam
10/02/2023 Sipate 11 L  1 
23 M Thn M Thn Urat
12.E.2. 78 78 Hipertens
10/02/2023 Ny. B Sipate 12 Ny. B P  1 
23 Thn Thn i
13.E.2. 62 62 Hipertens
10/02/2023 Tn. A Sipate 13 Tn. A L  1 
23 Thn Thn i
14.E.2. 67 67 Asam
10/02/2023 Tn. U Sipate 14 Tn. U L  1 
23 Thn Thn Urat
15.E.2. Ny. 68 68 Hipertens
10/02/2023 Sipate 15 Tn. K P  1 
23 N Thn Thn i
16.E.2. 81 81 Asam
10/02/2023 Ny. S Sipate 16 Ny. S P  1 
23 Thn Thn Urat
17.E.2. 62 62 Hipertens
11/02/2023 Tn. B Sipate 17 Tn, I L  1 
23 Thn Thn i
18.E.2 Ny. 78 Ny. 78 Asam
13/02/2023 Sipate 18 P  1 
23 N Thn N Thn Urat
19.E.2. 64 64 Hipertens
13/02/2023 Tn. I Sipate 19 Tn. I L  1 
23 Thn Thn i
148

Pekalobean, …………..2023

Koordinator dusun Koordinator Desa

Hasrul Hasbudi Indra Prasetiawan B.


KET :

KELUARGA GERONTIK
1. Hasrul Hasbudi 10. Hasrul Hasbudi
2. Nurhayati Pasole 11. Nurhayati Pasole
3. Pangki Gaing 12. Pangki Gaing
4. Lili Indah Wardani 13. Lili Indah Wardani
5. Rista. I Bakobo 14. Rista. I Bakobo
6. Cici Cahyani T. Kadimun 15. Cici Cahyani T. Kadimun
7. Machicha Muhtar 16. Machicha Muhtar
8. Puji arti 17. Puji arti
9. Wina 18. Wina
Lampiran V : POA

149
150

Lampiran V : POA

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


MAHASISWA AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Desa Pekalobea, Kec. Anggeraja, Kab. Enrekang

PROGRAM KERJA MAHASISWA AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU


BERSAMA PEMERINTAH DESA PEKALOBEANDALAM RANGKA
PRAKTIK KERJA LAPANGANDI DESA PEKALOBEAN
KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN
ENREKANG
Tanggal 30 Januari s/d 25 Februari 2023
NO Hasil pengkajian MASALAH PROGRAM KERJA
KESEHATAN Kegiatan Sasaran/ tempat Target/ Waktu Metode Sumber Penaanggung
MASYARAKA dana jawab
T
1. Survey kesehatan lansia : Defisit 1. Seminar 1. Sasaran : Lansia 1. Target : 5 Ceramah, Mahasisw Kepala dusun,
Hasil Angket Kesehatan kesehatan resiko tinggi kali (1kali diskusi a kordinator desa,
 Jumlah Responden Komunitas Desa dengan topik : 2. Tempat : Rumah perdusun) kordintor dusun
adalah 425 KK Pekalobean c. Penyakit lansia/Posko 2. Waktu :
 Jumlah lansia di Desa Kecamatan tidak mahasiswa/masji dusun sipate
Pekaloben 173 Jiwa Angeraja menular d 10 februari
dengan 118 yang Kabupaten (Hipertensi, 2023 dusun
memiliki keluhan Enrekang rematik dan pasang
dengan persentase berhubungan asam urat) sabtu, 11
151

68% dengan februari


 Dengan Perincian persentase 2023, dusun
 Dusun Marena 45 penyakit kota-
dari 368 Jiwa Hipertensi 19%, malimongan,
 Dusun Rheumatic 21%, 12 februari
Malimongan 44 Asma 7% 2023, dusun
dari 332 Jiwa Katarak 4% dan marena, 14
 Dusun Kota 48 lain-lainnya februari
dari 383 jiwa 42% 2023
 Dusun Pasang 15 3. Pemeriksaan 3. Sasaran : Lansia Target : 5 kali Pemeriksaa Mahasis Kepala dusun,
dari 222 jiwa Kesehatan berisiko tinggi (1 kali n, dan wa bidan desa,
 Dusun Sipate 21 (Gula Darah, 4. Tempat : Rumah perdusun) penyuluhan kord. Desa,
dari 211 jiwa Asam urat dan lansia Waktu : dusun kord. Dusun,
 Lansia yang memiliki Tekanan Darah) pasang, sabtu, setiap
keluhan sebanyak 11 februari mahasiswa
166 Jiwa 2023, dusun
 Dengan perincian sipate 10
sebagai berikut: februari 2023,
 Hipertensi dusun kota-
Dusun Marena malimongan,
22% ahad, 12
Dusun februari 2023,
Malimongan 11% dusun marena,
Dusun Kota 24% selasa, 14
Dusun Pasang 7% feruari 2023
Dusun Sipate 3. Pengaktifan 5. Sasaran : Kader Target : 1 kali Penyegaran Bidan desa,
13% Kader posyandu Waktu : senin, kord. Dusun
 Rheumatik Posyandu 6. Tempat : Rumah 13 2023
152

Dusun Marena Lansia kader posyandu


15%
Dusun 7. Senam lansia 8. Sasaran : Lansia Target : 1 kali Senam Kord. Dusun
Malimongan 15% Per dusun Waktu : ahad 19 kota
Dusun Kota 24% 9. Tempat : Rumah februari 2023
Dusun Pasang lansia/posko
40% mahasiswa
Dusun Sipate
15%
 Asma
Dusun Marena
11%
Dusun
Malimongan 2%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang
13%
Dusun Sipate 2%
 Katarak
Dusun Marena
4%
Dusun
Malimongan 0%
Dusun Kota 3%
Dusun Pasang 7%
Dusun Sipate 8%
Hasil Wawancana
 Masyarakat
153

mengatakan bahwa
kondisi yang
dialaminya sudah
lama dan sering
terjadi
 Masyarakat
mengatakan bahwa
kebanyakan gejala
yang dialaminya
hampir sama
Hail Observasi
 Banyak lansia yang
masih menggunakan
fasilitas kesehatan
dengan baik
 Ada lansia yang
belum mengetahui
penyakitnya
2.  Hasil Angket Kesiapan 1. Seminar 1. Sasaran : Ibu Target : 3 kali (1 Ceramah, Kepala dusun,
Hasil responden 425KK Peningkatan Kesehatan yang mempunyai kali dusun kota, diskusi kord. Dusun,
Jumlah balita 102 jiwa Manajemen tentang Gizi balita. sipate dan kota) setiap
dengan balita Kesehatan Burukpada 2. Tempat : Rumah, Waktu : senin, mahasiswa
Balita yang memiliki Komunitas Desa anak dan balita Posyandu, Posko 13 februari 2023
keluhan sebanyak 3 jiwa Pekalobean mahasiswa
dengan persentase 3% Kecamatan 3. Pemberian 4. Sasaran : Balita Target : 3 kali (1 Bidan desa,
Dari 5 dusun di Desa Angeraja makanan Kurang Gizi kali dusun kota, kord. Desa,
Pekalobean yang telah berhubungan tambahan pada 5. Tempat : Rumah sipate dan kota) kord. Dusun
didata ada 3 balita yang dengan 3% anak dengan balita kurang gizi Waktu : senin, pasang,sipate,
154

mengalami GIZI BURUK balita yang kurang gizi 13 februari 2023 kota
dengan pembutian pada mengalami BB
buku KMS dan hasil BGM diabawah
yang artinya balita tersebut normal dengan
mengalami gizi buruk (BB) pembuktian
 Hasil Wawancara KMS BGM
Ibu balita mengatakan
bahwa anaknya tidak nafsu
makan
Ibu balita mengatakan
ASInya tidak lancer
Ibu balita mengatakan
anaknya tidak dibantu
dengan Sufor
 Hasil Observasi
Saat pendataan melihat
KMS dan hasilnya BGM
yang dimna BB Bayi
diawah normal
Kondisi balita terlihat
kurus
Balita aktif dalam
beraktivitas
155

3. 2. Ada kelompok Kesiapan 1. Pembinaan dan 1. Sasaran : Target : 5 kali (1 Ceramah, Ketua
dasawisma tetapi peningkatan penyuluhan Kelompok kali per dusun) diskusi dasawisma,
belum terbina dengan manajemen pada kelompok dasawisma per Waktu : 8 ketua PKK,
maksimal. kesehatan dasawisma dusun feruari 2023 kord. dusun
3. Kelompok sebagai relawan 2. Tempat : Rumah
dawawisma kurang PHBS pada dasawisma
terpapar dengan tatanan rumah
informasi perilaku tangga.
hidup bersih dan
sehat pada tatanan
keluarga.
4. 3. Usaha kegiatan Kesiapan 1. Penyuluhan 1. Sasaran : Target : 2 kali Ceramah, Kepala
sekolah di 2 dusun peningkatan kesehatan Anak SDN/TK (1 kali dusun diskusi sekolah, kord.
belum pernah koping tentang PHBS per dusun marena, 1 kali Desa, kord.
mendapatkan komunitas pada usia anak 2. Tempat : SDN dusun kota) Dusun, setiap
pelatihan penanganan sekolah. /TK desaWaktu : dusun mahasiswa
kegawat daruratan pekalobean pasang, jumat,
sehari-hari. 10 februari
4. Pemeriksaan 2023, dusun
kesehatan anak usi marena, 16
sekolah di temukan februari 2023,
ada kurangnya dusun
personal hygine malimongan-
kota, kamis, 16
februari 2023
3. Pelatihan 4. Sasaran : Anak Target : 1 kali Ceramah, Kepala sekolah,
perawat kecil SDN per dusun Waktu : dusun praktikum pengelola UKS,
pada anak 5. Tempat : SDN pasang, jumat, kord. Desa,
156

sekolah dasar desa pekalobean 17 februari kord. Dusun,


2023, dusun setiap
marena, 16 mahasiswa
februari 2023,
malimongan-
kota-sipate, 17
februari 2023

Pekalobean , 7 Februari 2023

KOORDINATOR DESA KEPALA DESA PEKALOBEAN

Indra Prasetiawan B Drs. Nasmin


Lampiran VI : Pre Planing Kegiatan

157
158

Lampiran VI : Pre Planing Kegiatan

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKPER SAWERIGADING PEMD LUWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DESA PEKALOBEAN
KEC.ANGGERAJA KAB. ENREKANG

PRE PLANNING MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA PEKALOBEAN


KECAMATAN ANGGERAJA , TANGGAL 07 PEBRUARI 2023
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil survey yang dimulai pada tanggal 31s.d 4 Pebruari
2023, didapatkan beberapa masalah kesehatan di Desa Pekalobean yang
terdiri dari Dusun Kota, Dusun Marena, Dusun Pasang, Dusun Sipate, dan
Dusun Malimongan. Pengumpulan data menggunakan instrumen format
pengkajian perksemas yang disusun dalam bentuk kuisioner. Data
dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan fisik,observasi dan
dokumentasi (Kartu keluarga, KMS, Kartu Vaksin, Kartu Jaminan
kesehatan, dll) melalui kunjungan langsung ke rumah tangga. Data-data
tersebut diolah dengan menggunakan SPSS yang selanjutnya dianalisa
sehingga didapatkan gambaran masalah kesehatan/keperawatan di desa
Pekalobean.
Untuk mengatasi masalah kesehatan/keperawatan diperlukan
partisipasi dari mayarakat dengan dukungan pemerintah Desa Pekalobean
dan Pustu Desa Pekalobean sebagai penanggung jawab bidang kesehatan.
Sebagai langkah awal dalam upaya memperoleh dukungan dari masyarakat
dalam menemukan solusi yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
dan sumber daya diperlukan musyawarah masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Musyawarah masyarakat Desa Pekalobean
diharapkan masyarakat dapat mengenal masalah kesehatannya,
menetapkan rencana pemecahan masalah dan selanjutnya melaksanakan
program pemecahan masalah secara berkelanjutan.
2. Tujuan Khusus
159

Setelah mengikuti Musyawarah Masyarakat Desa diharapkan


masyarakat dan mahasiswa mampu :
a. Mengenal masalah kesehatan baik aktual maupun masalah resiko di
Desa Pekalobean.
b. Menyusun rencana pemecahan masalah baik secara mandiri maupun
kerjasama lintas sektor dan lintas program.
c. Tercapainya komitmen dan kesepakatan program kerja bersama antara
masyarakat, pemerintah desa, Pustu dan mahasiswa sebagai fasilitator
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / Judul Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa Pekalobean Kecamatan Ponrang
2. Sasaran / Target
a. Kepala Desa
b. Kepala Dusun
c. Tokoh Masyarakat
d. Tokoh Agama
e. Kader Kesehatan
f. Ketua Pemuda dan Pemuda Desa Pekalobean
g. Bidan dan perawat Desa
3. Metode
b. Presentasi
c. Ceramah
d. Diskusi
4. Media dan alat
a. Flipchart
b. Mikrophone
c. Spidol
d. LCD / Proyektor
e. Laptop
5. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Senin, 07 Pebruari 2023
Pukul : 16.00 wita sd/selesai
160

Tempat : Kantor Desa Pekalobean


D. Kepanitiaan
Ketua : Indra Prasetiawan B.
Sekkretaris : Urwa
1. Pembawa Acara/MC : Indra Prasetiawan B.
2. Moderator : Urwa
3. Presenter : Putri Nur Ainun Sakaria
4. Notulen : Nurhayati Pasole
5. Dokumentasi : Moh. Rifki Dg. S
6. Perlengkapan :
a. Dial
b. Hendi
c. Hasrul hasbudi
d. Asrullah amil
b. Seksi Acara :
1. Sri wulandari
2. Cicin
3. Neni
4. Feni Panjiri
D. Susunan Acara

No Acara Metode Waktu


1. Pembukaan (MC) Ceramah 2 menit
2. Laporan ketua panitia Ceramah 5 menit
3. Sambutan dan arahan dari kepala desa Ceramah 5 menit
4. Persetase hasil pengkajian (PPT) Presentasi 40 menit
5. Diskusi dan perumusan program kerja Diskusi 40 menit
6. Istirahat penutup FGD 5 menit
161

Demikian pre planning Musyawarah Masyarakat Desa II ini dibuat sebagai


pedoman pelaksanaan kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan petunjuk dan kekuatan.
Pekalobean, 07 Pebruari 2023
KOORDINATOR DESA SEKERTARIS DESA

Indra Prasetiawan B. Urwa


NIM. 2020.025 NIM. 2020.082
162

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKPER SAWERIGADING PEMD LUWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DESA PEKALOBEAN
KEC.ANGGERAJA KAB. ENREKANG

PRE PLANNING PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN


PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA LANSIA DESA PEKALOBEAN
KECAMATAN ANGGERAJA, TANGGAL 23AGUSTUS 202

A. Latar Belakang
Lansia merupakan seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun
keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process
atau proses penuaan. Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan
merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap
individu yang mencapai usia lanjut. Hal tersebut merupakan suatu kenyataan
yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia (Notoatmodjo, 2014 ).
Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan
akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada
lanjut usia. Hasil Riskesdas 2013, penyakit terbanyak pada lanjut usia adalah
Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain hipertensi, artritis, stroke,
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Diabetes Mellitus (DM). Untuk
mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan
pembinaan kesehatan sedini mungkin selama siklus kehidupan manusia
sampai memasuki fase lanjut usia dengan memperhatikan faktor-faktor resiko
yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan (DKK Surakarta, 2015).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Masyarakat mengetahui dan memahami pengertian, gejala dan cara
pencegahan penyakit tidak menular yang terjadi pada usia Lanjut.
2. Tujuan Khusus
163

Setelah mengikuti penyuluhan Kesehatan Penyakit tidak menular


pada Lansia diharapkan masyarakat mampu :
a. Mengenal masalah kesehatan baik aktual maupun masalah resiko
pada Lansia di Desa Pekalobean.
b. Masyarakat dapat Mengetahui gejala penyakit yang terjadi pada
Lansia Desa Pekalobean.
c. Masyarakat dapat mencegah masalah penyakit yang terjadi pada
lansia
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / Judul Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan Penyakit Tidak Menular Paada Lansia Di Desa
Pekalobean.
2. Sasaran / Target :
Masyarakat Umum dan Lansia Desa Pekalobean.
3. Metode
e. Ceramah
f. Diskusi
4. Media dan alat
d. Leaflet
6. Waktu dan Tempat
a. Dusun Sipate
Hari/ tanggal : Senin, 6 Februari 2023
Pukul : 16.00 wita s/d selesai
Tempat : Kantor Desa Pekalobean
b. Dusun Malimongan
Hari/ tanggal : Ahad, 12 Februari 2023
Pukul : 16.00 wita s/d selesai
Tempat : TPA Dusun Malimongan
c. Dusun Kota
Hari/ tanggal : Senin, 13 Februari 2023
Pukul : 16.00 wita s/d selesai
Tempat : Masjid Dusun Kota
164

d. Dusun Marena
Hari/tanggal : Rabu, 14 Februari 2023
Pukul : 10.00 wita s/d selesai
Tempat : Kantor Desa Pekalobean
e. Dusun Pasang
Hari/ tanggal : kamis, 15 februari 2023
Pukul : 16.00 wita s/d selesai
Tempat : Rumah Kepala Dusun Pasang
C. Kepanitiaan
Ketua : Indra Prasetiawan B.
Sekkretaris : Nurhayati Pasole
Bendahara : Kirana Windiana
Pemateri :
 Urwa
 Putri Nur Ainun Sakaria
Notulen : Desri Natalia Arrang
Fasilitator :
 Mahasiswa Akper Sawerigading Masing –
masing Posko
 Aparat desa Pekalobean
Dokumentasi : Fita Nurmala
Perlengkapan :
 Dial
 Moh. Rifky Dg. S
 Pangki Gaing
D. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 2 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
Kegiatan berjalan dengan lancar dan fair play sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan
3. Evaluasi Akhir
165

1. Masyarakat sangat mendukung kegiatan tersebut


2. Masyarakat khususnya lansia 100% mengikuti kegiatan tersebut,
adapun lansia yang tidak datang dalam kegiatan tersebut maka di
lakukan door to door.
3. Terbina hubungan keakraban antar masyarakat dan mahasiswa.
Demikian pre planning Penyuluhan dan Pemeriksaan kesehatan ini dibuat
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan.
Pekalobean, 04 Februari 2023
Kordinator Desa Sekertaris Desa

Indra Prasetiawan B. Urwa


Nim. 2020025 Nim. 2020082
166

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKPER SAWERIGADING PEMD LUWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DESA PEKALOBEAN
KEC.ANGGERAJA KAB. ENREKANG

PRE PLANNING SENAM PERSENDIAN PADA LANSIA DESA


PEKALOBEAN KECAMATAN ANGGERAJA TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Salah satu isu kependudukan yang mulai menghangat pada dekadeterakhir
ini adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di
beberapanegara di dunia dan khususnya di Indonesia. Turunnya tingkat
fertilitas dantingkat kematian akan menghasilkan perubahan fundamental
terhadap strukturumur sebagian besar masyarakat dan dapat menambah
proporsi dan jumlah penduduk usia tua, termasuk meningkatnya jumlah
penduduk usia sangat tua (old-old). Pada tahun 1950, di Asia terdapat 55 juta
laki-laki dan perempuan yangberusia 65 tahun ke atas. Sedangkan pada tahun
2000, jumlahnya meningkatmenjadi 207 juta, dan menurut proyeksi jumlah
tersebut akan meningkat lagi padatahun 2050 menjadi 865 juta orang atau
sekitar 20 persen dari penduduk dewasa(Cicih cit BKKBN, 2000)
Indonesia sebagai salah satu negara di Asia mengalami peningkatan
penduduk lansia (60 tahun ke atas) yang cukup pesat. Dalam kurun waktu
sekitar50 tahun peningkatannya sudah mencapai tiga kali lipat. Menurut data
BPS(1998), jumlah lansia (60 tahun ke atas) di Indonesia pada tahun 1971
sekitar 4,9persen dari jumlah penduduk, sedangkan pada tahun 1990 sekitar
6,7 persen,kemudian meningkat menjadi 7,6 persen pada tahun 2000. pada
tahun 2020diperkirakan lansia mencapai 11,4 persen dari total penduduk atau
sekitar 32 juta jiwa.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Masyarakat dapat memperagakan cara senam agar dapat
menurunkan nyeri sendi khusunya pada lansia
2. Tujuan Khusus
167

Setelah mengikuti penyuluhan Senam Persendian pada Lansia


diharapkan masyarakat mampu :
a. Masyarakat dapat mengetahui manfaat dari senam persendian.
b. Masyarakat dapat mencegah masalah penyakit dengan melakukan
senam.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / Judul Kegiatan
Senam Persendian Pada Lansia.
2. Sasaran / Target :
Masyarakat Umum dan Lansia Desa Pekalobean.
3. Metode
Praktikum
4. Media dan alat
 Pengeras Suara
 Music
5. Waktu dan Tempat :
Hari/ Tanggal : Ahad, 19 Februari 2023
Tempat : Lapangan Bola Dusun Kota
Waktu : 17.00 wita s/d selesai
D. Kepanitiaan
Ketua : Indra Prasetiawan B.
Sekkretaris : Urwa
Bendahara : Putri Nur Ainun Sakaria
Pemimpin Senam :
 Urwa
 Mita Natalia
Fasilitator :
 Mahasiswa Akper Sawerigading
 Masyarakat Desa Pekalobean (Lansia)
Dokumentasi : Fita Nurmala
Perlengkapan :
2. Dial
168

3. Moh. Rifky Dg. S


4. Pangki Gaing
E. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
Kegiatan berjalan dengan lancar dan fair play sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan
3. Evaluasi Akhir
4. Masyarakat sangat mendukung kegiatan tersebut
5. Masyarakat khususnya lansia 20% mengikuti senam tersebut
6. Terbina hubungan keakraban antar masyarakat dan mahasiswa.
Demikian pre planning Senam Lansia ini dibuat sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan
petunjuk dan kekuatan.
Pekalobean, 18 Februari 2023
Kordinator Desa Sekertaris Desa

Indra Prasetiawan B. Urwa


Nim. 2020025 Nim. 2020082
169

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKPER SAWERIGADING PEMD LUWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DESA PEKALOBEAN
KEC.ANGGERAJA KAB. ENREKANG

PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GIZI BURUK


DAN STUNTING PADA ANAK DENGAN BAWAH GARIS MERAH DESA
PEKALOBEAN KECAMATAN ANGGERAJA, TANGGAL 13 FEBRUARI
2023
A. Latar Belakang
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini
mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu
hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak.
Penyakit defisiensi gizi timbul bila energi dan zat gizi lain tidak
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan untuk fungsi
lainnya. Kurang Energi Protein (KEP) merupakan hal yang paling umum
dijumpai di dunia dan perkiraan sekitar 100 juta anak-anak menderita gizi
kurang pada tingkat sedang dan berat. Keadaan kurang energi protein
disebabkan oleh masukan atau intake energi dan protein yang sangat kurang
dalam waktu yang sangat lama. Keadaan ini akan lebih cepat terjadi bila
anak mengalami diare atau infeksi penyakit lainnya.
B. Tujuan
3. Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan pada ibu ibu yang memiliki balita dengan
bawah garis merah
4. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan siswa/i diharapkan mampu :
c. Mengetahui tentang balita gizi buruk.
d. Mengetahui tentang cara pencegehan pada balita gizi buruk.
C. Pelaksanaan Kegiatan
6. Topik / Judul Kegiatan
Penyuluhan tentang Gizi Buruk/Stunting pada Balita Bawah Garis Merah.
170

7. Sasaran / Target :
 Ibu Ibu yang memiliki Balita Dengan Bawah Garis Merah
8. Metode
Ceramah, Diskusi
9. Media dan alat
 leaflet
10. Waktu dan Tempat :
Hari/tanggal : Sabtu, 19 februari 2023
Waktu : 20.00 wita s/d selesai
Tempat : Rumah warga
D. Kepanitiaan
Ketua : Moh. Rifky Dg.s
Sekkretaris : Desri Natalia Arrang
Bendahara : Kirana Windiana
Pemateri :
 Indra Prasetiawan
 Putri Nur Ainun Sakaria
 Nurhayati Pasole
 Urwa
Fasilitator :
 Ibu ibu yang memiliki balita dengan
bawah garis merah
 Balita di bawah garis merah
 Mahasiswa akper Sawerigading
Dokumentasi : Fita Nurmala
Perlengkapan :
5. Dial
6. Yaris Supriadi
7. Wawan Setiawan Palamba
E. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan.
171

2. Evaluasi Proses
Kegiatan berjalan dengan lancar dan fair play sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan
3. Evaluasi Akhir
a. Orang tua sangat mendukug adanya kegiatan tersebut
b. Orang tua sangat memahami tentang gizi buruk dan cara
pencegahannya.
Demikian pre planning Penyuluhan Tentang Gizi Buruk/Stunting pada
balita dengan Bawah Garis Merah ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan
kekuatan.
Pekalobean, 14 Februari 2023
Kordinator Desa Sekertaris Desa

Indra Prasetiawan B. Urwa


Nim. 2020025 Nim. 2020082
172

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKPER SAWERIGADING PEMD LUWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DESA PEKALOBEAN
KEC.ANGGERAJA KAB. ENREKANG

PRE PLANNING PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA ANAK


DENGAN BAWAH GARIS MERAH DESA PEKALOBEAN KECAMATAN
ANGGERAJA, TANGGAL 13 FEBRUARI 2023

A. Latar Belakang
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Pemulihan bagi anak
usia 6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti
makanan utama sehari-hari. PMT dimkasud berbasis bahan makanan lokal
dengan menu khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Mulai tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI menyediakan anggaran untuk
kegiatan PMT Pemulihan bagi balita gizi kurang melalui dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dengan adanya dana BOK di setiap
puskesmas, kegiatan penyelenggaraan PMT Pemulihan Panduan
Penyelenggaraan PMT Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang. Diharapkan
dapat didukung oleh pimpinan puskesmas dan jajaranya. Untuk
memperoleh pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan
dimaksud, maka disusun. Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan.
Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam pelaksanaan PMT Pemulihan berbasis
bahan makanan lokal bagi balita gizi kurang usia 6-59 bulan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penkes tentang PMT selama 30 menit
diharapkan ibu mampu:
a. Memberikan informasi tentang Prinsip Dasar PMT Pemulihan
bagi balita gizi kurang usia 6-59
b. Memberikan informasi tentang penyelenggaraan PMT Pemulihan
173

berbasis bahan makanan lokal bagi balita gizi kurang 6-59 bulan
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / Judul Kegiatan
Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita Dengan Gizi Buruk.
2. Sasaran / Target :
Sasaran : ibu yang memiliki Balita dengan masalah
kurang gizi Target : Balita dengan masalah kurang gizi
3. Metode
Ceramah, tanya jawab
4. Media dan alat
 Leaflet
 PMT yaitu puding daun kelor
5. Waktu dan Tempat :
Hari/tanggal : Sabtu, 19 februari 2023
Waktu : 20.00 wita s/d selesai
Tempat : Rumah warga
D. Kepanitiaan
Ketua : Hasrul Hasbudi
Sekkretaris : Indra Prasetiawan
Bendahara : Urwa
Pemateri :
 Nurhayati Pasole
 Hasria
Fasilitator :
 Ibu ibu yang memiliki balita dengan
bawah garis merah
 Balita di bawah garis merah
 Mahasiswa akper Sawerigading
Dokumentasi : Fita Nurmala
Perlengkapan :
1. Dial
2. Yaris Supriadi
174

3. Wawan Setiawan Palamba


E. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
Kegiatan berjalan dengan lancar dan fair play sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan
F. Evaluasi Akhir
1. Orang tua sangat mendukug adanya kegiatan tersebut
2. Orang tua memahami dan akan membuat PMT untuk anaknya
3. Anak sangat menyukai PMT yang diberikan
Demikian pre planning Pemberian Makanan Tambahan ini dibuat sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan petunjuk dan kekuatan.
Pekalobean, 18 Februari 2023
Kordinator Desa Sekertaris Desa

Indra Prasetiawan B. Urwa


Nim. 2020025 Nim. 2020082
175

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKPER SAWERIGADING PEMD LUWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DESA PEKALOBEAN
KEC.ANGGERAJA KAB. ENREKANG

PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP


BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK SEKOLAH SDN 58 KOTA DAN TK
PETIWI MALIMONGAN DESA PEKALOBEAN KECAMATAN
ANGGERAJA, TANGGAL 15 AGUSTUS 2023

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi
untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk pembangunan kesehatan
diarahkan untuk mencapai Indonesia Sehat, yaitu suatu keadaan dimana setiap
orang hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat,
mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya (Dinkes, 2008)
Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan melalui
pendekatan tatanan yaitu: PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di
tempat kerja, PHBS di institusi kesehatan dan PHBS di tempat umum. PHBS
di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dan
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
B. Tujuan
4. Tujuan Umum
Anak sekolah dapat mengetahui PHBS di usia sekolah serta
mampu memperagakan cara cuci tangan 6 langkah.
5. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan siswa/i diharapkan mampu :
a. Mengetahui tentang perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.
b. Mengetahui tentang 6 langkag cuci tangan
C. Pelaksanaan Kegiatan
6. Topik / Judul Kegiatan
176

Penyuluhan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada


Anak Sekolah.
7. Sasaran / Target :
 Anak Sekolah SDN 58 Kota dan SDN 69 Marena
 TK Pertiwi Malimongan
8. Metode
Ceramah, Praktikum
9. Media dan alat
 Pengeras Suara
 Music
 leaflet
10. Waktu dan Tempat :
a. SDN 58 Kota
Hari/ Tanggal : Rabu, 15 Februari 2023
Tempat : SDN 58 Kota
Waktu : 09.00 wita s/d selesai
b. TK Pertiwi Malimongan
Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Februari 2023
Tempat : TK Pertiwi Malimongan
Waktu : 08.00 wita s/d selesai
D. Kepanitiaan
Ketua : Indra Prasetiawan B.
Sekkretaris : Urwa
Bendahara : Kirana Windiana
Pemateri :
 Sri Wulandari Bahtir
 Putri Nur Ainun Sakaria
Fasilitator :
 Mahasiswa Akper Sawerigading
 Siswa/i SDN 58 Kota
 Siswa/i TK Pertiwi Malimongan
Dokumentasi : Fita Nurmala
177

Perlengkapan :
b. Dial
c. Moh. Rifky Dg. S
d. Wawan Setiawan Palamba
F. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
Kegiatan berjalan dengan lancar dan fair play sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan
3. Evaluasi Akhir
a. Guru- guru sangat mendukung kegiatan tersebut
b. Siswa/i sangat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
c. Terbina hubungan keakraban antar siswa, guru dan mahasiswa.
Demikian pre planning Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih ini dibuat
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan.
Pekalobean, 14 Februari 2023
Kordinator Desa Sekertaris Desa

Indra Prasetiawan B. Urwa


Nim. 2020025 Nim. 2020082
178

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


AKPER SAWERIGADING PEMD LUWU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
DESA PEKALOBEAN
KEC.ANGGERAJA KAB. ENREKANG

PRE PLANNING PELATIHAN PERAWAT CILIK PADA ANAK


SEKOLAH DESA PEKALOBEAN KECAMATAN ANGGERAJA,
TANGGAL FEBRUARI 2023

A. Latar Belakang
Perawat kecil adalah siswa yang memiliki kriteria dan telah dilatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungan. Pelatihan perawat kecil
merupakan salah satu pelatihan dasar yang di berikan pada anak sekolah guna
untuk memberi pengetahuan sejak dini tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan. Salah satu ilmu yang akan di kembangkan merupakkan salah satu
bentuk pengembangan ilmu kesehatan yang akan di tularkan kepada adik adik
sekolah.
Dalam Undang-undang No.23 th.1992 tentang kesehatan, pasal 17
dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakna untuk mewujudkan
pertumbuhan dan perkembangan anak dan kesehatan anak diolakukan melalui
peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita, usia
prasekolah. Selanjutnya dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas. Disamping itu kegiatan sekolah juga diarahkan untuk
mmupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan
ketermpilan untuk melaksanakan prinsif hidup sehat erta aktif berpartisipasi
dalam usaha peningkatan kesehatan baik di sekolah, di rumah maupun di
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
179

Memberikan pelatihan kepada anak sekolah tentang pertolongan pertama


pada kecelakaan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan siswa/i diharapkan mampu :
a. Mengetahui tentang pertolongan pertama pada kecelakaan.
b. Mampu melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / Judul Kegiatan
Pelatihan Perawat Kecil pada Anak Sekolah
2. Sasaran / Target :
 Anak Sekolah SDN di Desa Pekalobean
3. Metode
Praktikum
D. Media dan alat
 Pengeras Suara
 Music
 leaflet
E. Waktu dan Tempat :
Hari/tanggal : Jumat, 17 februari 2023
Waktu : 16.00 wita s/d selesai
Tempat : lapangan Bola Kota
F. Kepanitiaan
Ketua : Moh. Rifky Dg.s
Sekkretaris : Desri Natalia Arrang
Bendahara : Kirana Windiana
Pemateri :
 Indra Prasetiawan
 Putri Nur Ainun Sakaria
 Nurhayati Pasole
 Urwa
Fasilitator :
 Mahasiswa Akper Sawerigading
180

 Siswa/i SDN 58 Kota


 Siswa/i TK Pertiwi Malimongan
Dokumentasi : Fita Nurmala
Perlengkapan :
b. Dial
c. Yaris Supriadi
d. Wawan Setiawan Palamba
G. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
Kegiatan berjalan dengan lancar dan fair play sesuai dengan alokasi waktu
yang diberikan
3. Evaluasi Akhir
b. Guru- guru sangat mendukung kegiatan tersebut
c. Siswa/i sangat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
d. Terbina hubungan keakraban antar siswa, guru dan mahasiswa.
Demikian pre planning Pelatihan Perawat Cilik ini dibuat sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan petunjuk dan kekuatan.
Pekalobean, 14 Februari 2023
Kordinator Desa Sekertaris Desa

Indra Prasetiawan B. Urwa


Nim. 2020025 Nim. 2020082
Lampiran VII : SAP

181
182

Lampiran VII : SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN


TENTANG PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA LANSIA DAN
MASYARAKAT UMUM

SATUAN ACARA PENYULUHAN


ASAM URAT
1. Topik Penyuluhan : Asam Urat
2. Waktu : 17.00 s/d Selesai
3. Sasaran : Lansia dan Masyarakat umum
4. Lokasi : Mesjid, posko, balai desa, pustu
5. Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 16 Februari 2023
6. Tujuan Umum :Setelah diberikan penyuluhan diharapkan
masyarakat mampu mampu memahami dan mengerti tentang Asam Urat.
7. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Asam
urat masyarakat mampu:
- Menjelaskan pengertian asam urat
- Menjelaskan gejala asam urat
- Menjelaskan cara mengatasi asam urat
- Menyebutkan 7 prinsip diet penderita asam urat
- Memutuskan untuk taat manajemen asam urat
(melakukan pengobatan hingga kadar asam urat
normal, control makanan yang dikonsumsi dan
menghindari makanan yang menyebabkan asam
urat)
- Memilih dan menentukan makanan yang boleh
dikonsumsi, boleh dikonsumsi sedikit dan
makanan yang harus dihindari
8. Pokok Bahasan :- Pengertian asam urat
- Gejala asam urat
- Pengelolaan asam urat (manajemen asam urat)
- 7 prinsip diet penderita asam urat
9. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
183

10. Kegiatan Belajar


No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 1. Perkenalan 1. Mengucapkan salam Menjawab Salam
2. Jelaskan acara 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan acara
2. Penyajian materi 1. Menjelaskan Mendengarkan
1) Jelaskan pengertian pengertian asam urat penjelasan materi
asam urat 2. Menjelaskan gejala
2) Jelaskan gejala asam asam urat
urat 3. Menjelaskan cara
3) Jelaskan cara mengatasi asam urat
mengatasi asam urat 4. Menyebutkan 7 prinsip
4) Sebutkan 7 prinsip diet penderita asam
diet penderita asam urat
urat 5. Memutuskan untuk
5) Putuskan untuk taat taat manajemen asam
manajemen asam urat urat (melakukan
(melakukan pengobatan hingga
pengobatan hingga kadar asam urat
kadar asam urat normal, control
normal, control makanan yang
makanan yang dikonsumsi dan
dikonsumsi dan menghindari makanan
menghindari yang menyebabkan
makanan yang asam urat)
menyebabkan asam 6. Memilih dan
urat) menentukan makanan
6) Memilih dan yang boleh
menentukan makanan dikonsumsi, boleh
yang boleh dikonsumsi sedikit dan
dikonsumsi, boleh makanan yang harus
dikonsumsi sedikit dihindari
dan makanan yang
harus dihindari
3. Penutup 1. Memberikan Memberikan
1. Berikan kesempatan kesempatan kepada Pertanyaan
kepada peserta peserta penyuluhan
penyuluhan untuk untuk bertanya
bertanya 2. Bertanya kepada
2. Tanya kepada peserta peserta bagaimana
bagaimana perasaannya setelah
perasaannya setelah mengikuti penyuluhan
mengikuti 3. Menyimpulkan materi
penyuluhan
3. Simpulkan materi
184

11. Evaluasi
Mengevaluasi pertanyaan dengan memberikan penyuluhan dan memberikan
pertanyaan tentang :
1) Menjelaskan pengertian asam urat
2) Menjelaskan gejala asam urat
3) Menjelaskan cara mengatasi asam urat
4) Menyebutkan 7 prinsip diet penderita asam urat
5) Memutuskan untuk taat manajemen asam urat (melakukan pengobatan
hingga kadar asam urat normal, control makanan yang dikonsumsi dan
menghindari makanan yang menyebabkan asam urat)
6) Memilih dan menentukan makanan yang boleh dikonsumsi, boleh
dikonsumsi sedikit dan makanan yang harus dihindari
12. Sumber
Adapun sumber kegiatan penyuluhan tersebut adalah dari mahasiswa
185

LAMPIRAN
A. PENGERTIAN ASAM URAT
Asam urat adalah sisa metabolism zat purin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel
darah.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang
berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk
hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita makan makhluk hidup tersebut ,
maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan
buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan
sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau penyakit tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses
(kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat
yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat
meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih
selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri
atau bengkak.
B. GEJALA ASAM URAT
1. Kesemutan dan linu
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
C. CARA MENGATASI ASAM URAT
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar
normalnya adalah 2,4 hingga 6 untuk wanita dan 3,0 hingga 7 untuk
pria
2. Kontrol makanan yang dikonsumsi
3. Menghindari makanan-makanan yang dapat menyebabkan asam urat
Jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain
adalah:
1. Makanan laut seperti udang, kepiting, remis, tiram, cumi-cumi
186

2. Minuman yang mengandung alcohol seperti tape, bir, tuak pahit


3. Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, Jeroan seperti usus, hati,
limpa, paru, otak, jantung, ginjal
4. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpokat, air kelapa muda,
emping melinjo
5. Kaldu daging
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain:
1. Tahu dan tempe
2. Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi
3. Beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung, bayam, brokoli,
tauge, daun pepaya, asparagus, kacang-kacangan, jamur
4. Makanan berlemak seperti santan, margarine, atau goreng-gorengan.
Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat lewat urine.
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi adalah:
1. Keju, susu, telur
2. Makanan sumber karbohidrat seperti beras, kentang, singkong, terigu,
tapioka, hunkwe, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit. Tetapi,
karbohidrat sederhana golongan fruktosa seperti gula, permen, arum
manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena fruktosa
meningkatkan kadar asam urat.
3. Buah-buahan seperti semangka, melon, nanas, belimbing manis, dan
jambu air. Buah-buahan lain juga boleh dimakan kecuali durian dan
alpokat.
Selain itu penderita asam urat dianjurkan untuk banyak minum, minimal 2
liter atau 10 gelas sehari, bertujuan membantu pengeluaran asam urat lewat air
seni dan mencegah penumpukan asam urat di ginjal atau kandung kemih.Air
minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi.
Ada juga obat tradisional asam urat:
1. Sirsak, dimakan begitu saja atau dijus, dimakan/diminum setiap hari
2. Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1
gelas, diminum pagi dan sore
3. Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari
187

4. Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu
sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat dan
diminum selama 1 minggu
5. Kentang mentah dan apel malang di jus
D. 7 PRINSIP DIET PENDERITA ASAM URAT
1. Membatasi asupan purin atau rendah purin
2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan
3. Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat
4. Mengurangi konsumsi lemak
5. Mengkonsumsi banyak cairan
6. Tidak mengkonsumsi alkohol
7. Mengkonsumsi cukup vitamin dan mineral
188

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS


Sub Pokok Bahasan : Diabetes Melitus (DM)
Sasaran : Lansia
Tanggal Pelaksanaan : 13 Februari 2023
Waktu : 2 Jam
Pukul : 09.00 WITA
Tempat : Posyandu
Pengajar : Urwa
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan maka
masyarakat Mampu mengetahui dan merawat anggota keluarga yang
sakit dalam hal perawatan pasien Diabetes Melitus (DM)/ pemenuhan
diit) Untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan
selama 1 x 45 menit Lansia Mampu:
 Mengetahui pengertian DM
 Mengetahui penyebab DM
 Mengetahui tanda dan gejala DM
 Mengetahui komplikasi DM
 Mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus
(DM)
B. Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan pada Lansia
C. Strategi Pelaksanaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 19 Agustus 2015
Waktu : 16.00 WIB – selesai
Tempat : desa pekalobean
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/ tanya jawab
189

E. Susunan Acara
Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan Salam 5 menit
2. Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai
kontrak waktu
Proses 1. Melakukan penyuluhan tentang pengertian 30 menit
Diabetes Melitus
2. Melakukan penyuluhan tentang penyebab
Diabetes Melitus
3. Melakukan penyuluhan tentang tanda dan gejala
Diabetes Melitus
4. Melakukan penyuluhan tentang komplikasi
Diabetes Melitus
5. Melakukan penyuluhan tentang penatalaksanaan
pasien Diabetes Melitus
Penutup 1. Meberikan pertanyaan pada keluarga 10 menit
2. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
3. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
190

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Smeltzer,2002 : 1220).
B. Etiologi
Faktor penyebab diabetes mellitus:
1. Faktor keturunan
2. Gaya hidup
3. Obesitas/ kegemukan
4. Penuaan
5. Infeksi
C. Manifestasi Klinik
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi
a. polidipsi (banyak minum)
b. poliuri (banyak kencing)
c. polipagi (banyak makan)
2. Kelemahan tubuh
3. Kesemutan/ rasa gatal
4. Gatal-gatal pada kulit
5. Luka yang tidak sembuh-sembuh
D. Jenis – jenis Diabetes Melitus
1. Diabetes Melitus tipe 1
Pada dasarnya, diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun, yakni
kondisi ketika antibodi yang seharusnya bekerja melindungi tubuh
terhadap infeksi, malah berbalik menyerang sel tubuh itu sendiri.
Dalam kasus diabetes tipe 1, yang dirusak adalah sel beta yang
terdapat pada pankreas. Proses tersebut membuat rusaknya sel-sel beta
yang akan memproduksi insulin. Belum diketahui apa penyebab
antibodi menyerang sel beta pankreas. Namun, banyak pakar percaya
jika faktor genetik dan infeksi virus tertentu merupakan penyebabnya.
2. Diabetes Melitus tipe 2
191

Berbeda dengan penyebab diabetes tipe 1 yang merupakan akibat


penurunan produksi insulin, pada diabetes tipe 2 produksi insulin
berjalan normal. Namun, sensitivitas tubuh dalam merespons kadar gula
darah menurun sehingga penggunaannya menjadi tidak maksimal.
Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa,
terutama mereka yang sudah berusia di atas 30 tahun. Faktor gaya
hidup, seperti kurang melakukan aktivitas fisik, stres, dan konsumsi
makanan tinggi gula, memainkan peran penting dalam terbentuknya
penyakit ini. Selain itu, faktor genetik dan obesitas yang tidak ditangani
dengan baik, cukup berpengaruh dalam peningkatan risiko diabetes tipe
2.
E. Batas gula darah yang normal
Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal dalam
satuan miligram per desiliter (mg/dL).
1. Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL.
2. Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
3. Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
4. Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.
Kadar gula darah di atas rentang tersebut mengindikasikan
prediabetes atau diabetes. Prediabetes merupakan kondisi saat gula darah
lebih tinggi dari normal, tapi belum tergolong sebagai diabetes.
Seseorang dapat dikatakan memiliki gula darah tinggi jika gula
darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dL, atau 11 milimol per liter (mmol/L).
Sementara itu, seseorang disebut memiliki gula darah rendah jika kadarnya
turun drastis di bawah 70 mg/dL.Mengalami salah satu dari kondisi tersebut
menandakan bahwa kadar glukosa darah Anda sudah tidak lagi normal.
Kadar gula darah bisa naik-turun, tergantung dengan pola makan, aktivitas
fisik sehari-hari, efek samping obat, dan faktor-faktor lainnya. Pada
umumnya, perubahan kadar gula darah sewaktu-waktu masih termasuk
wajar jika angkanya tidak berubah sangat drastis dalam waktu cepat
F. Komplikas
1. Gangguan pada mata
192

2. Gangguan pada syaraf


3. Gangguan pada pembuluh darah
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada ginjal
G. Penanganan
Penanganan untuk menjegah terjadinya Dm adalah:
1. Kontrol kadar gula darah yang teratur
2. Olah raga yang teratur/ latihan gerak
3. Minum obat secara teratur
4. Makanan sesuai diet
H. Diet Pada Diabetes Melitus
Pemberian diit pada DM dengan memperhatikan prinsip 3 J yaitu:
1. Jenis bahan Makanan
2. Jadual makanan
3. Jumlah makanan
Diet pada Dm adalah:
→ Tinggi karbohidrat → tinggi serat → rendah lemak → rendah protein
Tujuan Pemberian Diet pada DM:
1. Mempertahankan kadar gula agar normal
2. Mempertahankan BB yang seimbang
3. Mencegah Komplikasi akut dan kronik
a. Makanan yang harus dihindari
1. Gula
2. Susu
3. Madu
b. Makanan yang mengandung karbohidrat yang boleh dimakan
1. Nasi
2. Kentang
3. Roti
4. Singkong
c. Bahan makanan yang mengandung protein hewani yang boleh dimakan,
seperti:
193

1. Ikan segar
2. Ayam
3. Telur Ayam
4. Udang
d. Bahan makanan yang mengandung protein nabati yang boleh dimakan,
seperti:
1. Tahu
2. Tempe
3. Kacang tanah
4. Kacang hijau
5. Kacang merah
e. Sayuran yang bebas dimakan
1. Kangkung
2. Tomat
3. Terong
4. Ketimun
5. Kol
6. Sawi
7. Gambas
f. Sayuran yang boleh dimakan tapi dibatasi:
1. Buncis
2. Daun singkong
3. Kacang panjang
4. Kembang Kol
5. Bayam
g. Buah yang bebas dimakan tanpa dibatasi:
1. Jambu air
2. Jambu biji
3. Pepaya
h. Buah yang boleh dimakan tapi dibatasi:
1. Pisang, kecuali pisang ambon dan pisang hijau
2. Jeruk
194

3. Mangga
4. Nanas
i. Buah yang tidak boleh dimakan, seperti:
1. Nangka
2. Durian
3. Sawo
4. Lecy
5. Apel merah
I. Tindakan atau cara menurunkan gula darah
1. Menurunkan gula darah tanpa obat herbal
a) Olahraga Secara Teratur
b) Kelola Asupan Karbohidrat
c) Makan Lebih Banyak Serat
d) Minum Air Putih
e) Mengontrol Porsi Makan
f) Kelola Tingkat Stres
g) Tidur yang Cukup
h) Pertahankan Berat Badan Ideal
2. Dengan obat herbal
a) Bahan
300 mg daun kelor
b) Caranya
Daun kelor sebanyak 300 mg, yang dicuci bersih, kemudian
direbus kedalam 3 gelas air= 450 ml, selama 15 menit hingga air
rebusan menjadi 1 gelas = 150 ml, kemudian disaring dan tunggu
beberapa menit hingga hangat. Tunggu hingga rebusan daun kelor
bereaksi didalam tubuh pasien selama 5-7 jam.pemberian rebusan
daun kelor diberikan selama 1x sehari
195

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Lansia
Tanggal Pelaksanaan : 13 Februari 2023
Waktu : 2 Jam
Pukul : 09.00 WITA
Tempat : Posyandu
Pemateri : Urwa, putri nur ainun, nurhayati pasole
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu
agar mengetahui tentang hipertensi.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, warga
desa pekalobean
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi
C. MATERI PENGAJARAN
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Klasifikasi hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi
D. MEDIA PENGAJARAN
1. Materi Pengajaran
2. Leaflet
E. METODE PENGAJARAN
196

1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1. Pembukaan 5 menit 1. Salam perkenalan
2. Menjelaskan kontrak dan tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan tentang : Materi
1. Pengertian hipertensi pengajaran
2. Penyebab hipertensi Leaflet
3. Klasifikasi hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi hipertensi
6. Cara mengatasi dan mencegah
hipertensi
7. Membuka sesi pertanyaan
8. Diskusi dengan warga
3. Penutup 5 menit 1. Mengajukan pertanyaan pada
warga
2. Memberikan reinforcemen
positif atas jawaban yang
diberikan
3. Menutup pembelajaran dengan
salam

G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
1. Bagaimana pengertian hipertensi
2. Apa saja penyebab hipertensi
3. Menyebutkan klasifikasi hipertensi
4. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi
5. Apa saja komplikasi hipertensi
6. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah hipertensi
197

HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Menurut JNC IV, Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi
normal, yaitu systole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90
mmHg.
B. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab Hipertensi antara lain :
1. Penyakit saluran kemih
2. Penyakit Endokrin
3. Arteriosklerosi
4. Merokok
5. Minum-minuman alkohol
6. Tekanan tinggi kolesterol
C. KLASIFIKASI
KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK
mmHg mmHg
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
High Normal 130-139 85-89
Hipertensi
Derajat 1 140-159 90-99
Derajat 2 160-179 100-109
Derajat 3 >180 >110

D. TANDA DAN GEJALA


1. Gelisah, kepala pusing
2. Gemeter, tremor
3. Sering marah – marah
4. Jantung berdebar – debar
5. Tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg
6. Keringat berlebihan
7. Gangguan penglihatan
8. Nafsu makan menurun
9. Sulit konsentrasi
10. Mudah tersinggung
198

E. KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Kerusakan gagal ginjal
4. Kerusakan jaringan otot
F. CARA MENGATASI DAN PENCEGAHANNYA
Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
1. Makan – makanan yang bergizi
2. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin
3. Menghindari makanan dengan bahan pengawet
4. Menjaga berat badan agar tetap stabil
5. Menghindari minum – minuman keras
6. Menghindari merokok
7. Istirahat yang cukup
8. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersukur serta
perbanyak surga
9. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orang
dengan hipertensi dan mencegah hipertensi
G. TINDAKAN ATAU CARA MENURUNKAN HIPERTENSI
1. Buah atau sayuran mentimun
Kandungan yang terdapat dalam mentimun seperti mineral di
mentimun yaitu potassium, magnesium dan fospor yang dapat
mengobati hipertensi. Didalam mentimun yang bersifat diuretic dan
kandunngan air yang tinggi berfungsi sebagai penurunan tekanan darah
tinggi.
a) Bahan
2 buah atau sayuran mentimun segar
b) Caranya
Cuci bersih buah atau sayuran mentimun kemudian buang
kulitnya dan hancurkan buah mentimun dan ambil sarinya, minum
sari mentimun sebanyak 2 – 3 kali dalam sehari yaitu pagi, siang
dan malam hari.
199

2. Belimbing wudul
Belimbing wudul dipercaya efektif menurunkan tekanan darah
tinggi. Hal ini disebabkan belimbing wuluh mengandung kalium yang
berperan sebagai pengontrol tekanan darah dalam tubuh.
a) Bahan :
3 buah belimbing yang ukuran sedang
b) caranya
Belimbing wuduh dicuci bersih lalu dipotong-potong.
Kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai tersisah 1 gelas. Setelah
dingin airnya disaring sebelum dingin dan diminum setelah
sarapan.
200

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERSONAL HYGINE


Sub Pokok Bahasan : Personal Hygiene (Kebersihan Diri)
Sasaran : Anak Sekolah
Tanggal Pelaksanaan : 16 Februari 2023
Waktu : 30 Menit
Pukul : 08.00 WITA
Tempat : TK
Pengajar : Sri Wulandari Bahtiar, Puteri Viola Ananda
Kasih
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang personal
hygiene, diharapkan para siswa memiliki kemampuan dan kemauan
untuk mempunyai kebiasaan mengutamakan kebersihan diri mereka
sehingga dapat meningkatkan status kesehatannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tetang personal hygiene
(kebersihan diri ) terhadap siswa selama 1x30 menit, diharapkan siswa
mampu :
a) Menjelaskan pengertian konsep personal hygiene dengan benar
b) Mengidentifikasi apa pentingnya nenerapkan kebiasaan personal
hygiene di kehidupan sehari-hari dengan benar.
c) Menyebutkan tujuan dan manfaat mengutamakan personal hygiene
dengan benar.
d) Menyebutkan kembali macam-macam tindakan personal hygiene
yang baik dan benar
e) Menyebutkan Dampak masalah Personal Hygiene
f) Mendemonstrasikan tindakan personal hygiene dengan benar
B. Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan pada anak sekolah
C. Materi
1. Pengertian Personal Hygiene
201

2. Pentingnya Personal Hygiene dalam kehidupan sehari-hari


3. Tujuan dan manfaat Peersonal Hygiene
4. Macam-macam tindakan Personal Hygiene
D. Metode
3. Ceramah
4. Diskusi/ tanya jawab
E. Media dan Alat Pengajaran
1. Media : Leaflet
2. Alat : Sikat gigi, gunting kuku
F. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peeserta
1. Pembukaan 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam
5 menit 2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menyebutkan TU (Tujuan dan
Umum) dan TK (Tujuan memperhatikan
Khusus) penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
5. Kontrak waktu
2. Inti 1. Menanyakan kepada 1. Mendengaarkan,
15 menit murid tentang definisi memperhatikan
kebersihan diri menurut dan ikut
sepengetahuan murid. mendemostrasik
an
Menjelaskan materi 2. Bertanya pada
tentang : penyuluhan bila
2. Pengertian Personal masih ada yang
Hygiene belum jelas
3. Pentingnya Personal
Hygiene dalam kehidupan
sehari-hari
4. Tujuan dam manfaat
Personal Hygiene
5. Macam-macam tindakan
Personal Hygiene
6. Memperlihatkan gambar
dan video yang
berhubungan dengan
Personal Hygiene
7. Mendemostrasikan
tindakan Personal
Hygiene
8. Membuka sesi tanya
202

jawab
9. Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan

3. Evaluasi 1. Meminta beberapa murid 1. Menjawab,


8 menit untuk menjawab menjelaskan
pertanyaan penyuluhan atau
2. Memberikan reward jika mendemostrasik
jawaban benar dan an pertanyaan
membetulkannya jika
masih ada kesalahan
4. Penutup 1. Mengucapkan salam 1. Memperhatikan
2 menit dan menjawab
salam

G. Evaluasi
1. Prosedur : Post Test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya Jawab
 Jelaskan pengertian konsep personal hygiene?
 Sebutkan apa pentingnya nenerapkan kebiasaan personal hygiene di
kehidupan sehari-hari?
 Sebutkan tujuan dan manfaat personal hygiene?
 Apa saja macam-macam tindakan personal hygiene ?
203

Materi Personal Hygiene


A. Pengertian
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara
kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila,
orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan
kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku,
genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya. Menurut Potter dan
Perry (2005).
B. Pentingnya Personal Hygiene
Banyak penyakit yang sering dialami oleh anak di sebabkan kuman
yang masuk ke dalam mulut anak melalui makanan dan minuman.
Pemeliharaan higiene perseorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan. Personal hygiene penghantar penting pada diri
kita karena menjadi penghantar vector penyakit dan dalam makanan
merupakan penyebab penyakitnya.
C. Manfaat dan Tujuan Personal Hygiene
1. Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit b.
2. Meningkatkan derajat kesehatan siswac.
3. Memberikan rasa segar dan nyaman. d.
4. Menciptakan keindahan (Tarwoto dan Wartonah, 2011)e.
5. Memperbaiki personal hygienef.
6. Meningkatkan kepercayaan diri siswa
D. Macam-Macam Tindakan Personal Hygiene
1. Kebersihan Kulit
Adapun tindakan yang dapat menjaga kebersihan kulit adalah:
a) Mandi Pakai Air Bersih
Kebersihan kulit dan badan harus dijaga dengan mandi pakai
sabun dan air bersih. Kulit adalah salah satu bagian tubuh yang
penting. Kulit melindungi tubuh dari infeksi dan benturan dari
benda-benda tumpul yang membahayakan bagian dalam dari
tubuh.Menjaga kesehatan kulit atau fungsi kulit dengan mandi
204

pakai sabun dan air bersih palings edikit 2 kali sehari. Badan
digosok-gosok sehingga badan tidak berdaki. Tidak mandi dengan
air kotor seperti mandi di sungai, kolam dan sebagainya. Mandi
dengan air kotor membuat badan kotor, menimbulkan gatal-gatal,
penyakit kulit, diare dan lain sebagainya.
b) Memakai Baju Bersih
Memakai baju bersih badan terasa nyaman dan
enak, terlindung dari berbagai infeksi penyakit. Pakaian memberi
pengaruh pada kulit. Kulit terlindung dari gesekan, tekanan,
menimbulkan panas dan dalam skala tertentu dapat menahan radiasi. Dengan
memakai pakaian dapat menimbulkan kehangatan tubuh. Baju atau
rok dan celana harus dijaga kebersihannya. Berganti pakaian
minimal 1 kali setiap hari dan tidak tukar menukar pakaian dengan
anak atau orang lain. Mencuci segera pakaian yang kotor dengan air bersih
dan sabun, serta bilas sampai bersih.
2. Kebersihan Tangan, Kuku dan Kaki
Menjaga kebersihan tangan, kuku dan kaki harus dijaga
kebersihannya. Kuman penyakit dapat terbawa melalui tangan, kuku dan kaki
yang kotor. Tangan, kaki dan kuku yang kotor membawa bibit penyakit. Bibit
penyakit dan telur cacing yang mungkin ada dalam tangan atau kuku
yang kotor ikut tertelan dan masuk ke dalam tubuh.
a) Kebersihan Tangan dan Kuku
Menjaga kebersihan kuku dan kaki dengan tangan:
1) Mencuci tangan, kuku dan kaki pakai sabun. Mencuci tangan
pakai sabun dilakukan sebelum makan, setelah dari WC,
setelah bepergian atau bekerja, setelah bermain, setelah
memegang atau merawat binatang dan setelah memegang
uang.
2) Memakai sandal atau sepatu. Kuku tangan dan kaki harus
sering dibersihkan dan dibiasakan untuk beralas kaki (sandal,
sepatu). Kuku selalu bersih dan dipotong pendek. Jika mencuci
tangan, tidak terlalu lama dan tidak main air.
205

3) Menjaga kebersihan kuku dengan memotong pendek kuku


b) Cuci Tangan Pakai
Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :a)
1) Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik
(handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik
(handwash Rumah sakit akan menyediakan kedua ini di sekitar
ruangan pelayanan pasien secara merata.
2) Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan
handwash40-60 detik.
3) 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash
6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :
1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapaktangan secara lembut dengan arah memutar.
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi
saling menguncie
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan
c) Kebersihan Kaki
Mencuci kaki se2cara teratur. Di tempat yang kotor harus
memakai alas kaki atausepatu. Kaki perlu dilatih berjalan tanpa alas
kaki atau sepatu di lantai yang bersih. Kukukaki dijaga
kebersihannya. Kuku kaki dipotong pendek dan selalu dibersihkan.
3. Kebersihan mulut dan gigi
Menjaga kebersihan mulut dan gigi dapat dilakukan dengan
melalui berbagai cara. Menghindari kebiasaan buruk seperti menggigit-
gigit sesuatu tanpa sadar (menggigit-gigit jari/ kuku, pensil, mengerut-
ngerutkan gigi dan lain-lain), serta menghindari bernafas melalui mulut.
Menjaga kebersihan mulut dan gigi dilakukan dengan
menggosok gigi dengan air bersih atau matang dengan sikat gigi dan
206

pakai pasta atau odol secara teratur setiap selesai makan dan pada
waktu akan tidur. Kebersihan mulut dan gigi yang kurang akan
menimbulkan adanya bakteri-bakteri yang akan mempermudah
terjadinya peradangan pada gusi, gigi berlubang, dan bau mulut yang
tidak sedap.
4. Kebersihan Hidung Telinga dan Mata
Hidung, telinga dan mata mengeluarkan kotoran. Hidung,
telinga dan mata harus dijaga kebersihannya. Hidung dan telinga pada
saat mandi selalu dibersihkan. Menutup hidung dan mulut saat bersin
dan saat melewati jalan berdebu. Tidak suka pegang-pegang atau
mengusap-usap mata, mengkorek-korek telinga dan hidung. Hidung
sebagai salah satu dari pancaindra yaitu sebagai indra penciuman.
Kebersihan hidung perlu dijaga agar tetap berfungsi dengan baik (tidak
mampet) dan tetap memiliki daya penciuman yang baik. Telinga
sebagai salah satu dari pancaindera yaitu indra pendengaran. Telinga
perlu dijaga kebersihannya agar tetap memiliki daya dengar yang baik.
5. Kebersihan rambut
Rambut adalah bagian tubuh yang harus dijaga kebersihannya.
Rambut mempunyai fungsi perlindungan dari panas dan proteksi
kepala. Menjaga kebersihan rambut dengan mencuci rambut secara
teratur paling sedikit 2 kali dalam seminggu atau setiap rambut kotor
dengan air bersih dan menggunakan sabun atau sampho pencuci
rambut. Rambut selalu disisir rapi. Rambut yang bersih terbebas dari
kuman, kutu atau ketombe. Kulit kepala terasa nyaman serta
memperlancar peredaran darah dibawah kulit. Gangguan rambut berupa
ketombe dan kutu jika rambut tidak dijaga kebersihannya.
207

SATUAN ACARA PEYULUHAN CUCI TANGAN 6 LANGKAH


Pokok Bahasan : Cuci Tangan 6 Langakah
Sasaran : Semua Siswa
Tempat : UPT SD 69 Marena, SDN 58 Kota
Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Februari 2023
waktu : 60 Menit
Metode : Ceramah, Praktek
Penyuluh : Puteri Viola A.K, Sri Wulandari Bahtiar
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, para siswa SD diharapkan
dapat mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah.
b) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa mampu
mempraktekan cuci tangan 6 langkah
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung
mampu memahami tentang :
a) Menjelaskan defenisi cuci tangan
b) Menjelaskan tujuan cuci tangan
c) Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d) Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e) Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f) Menjelaskan enam langkah cuci tangan
B. SASARAN
Semua Siswa SDN
C. SUB POKOK BAHASAN
1. Defenisi cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Manfaat mencuci tangan
4. Dampak jika tidak cuci tangan
5. Kapan waktu cuci tangan
6. Enam langkah cuci tangan
208

D. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi
E. MEDIA
LCD, Laptop, Hand Scub, Waslap, Tissu
F. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN KEGIATAN
NO TAHAPAN/WAKTU
PENYULUHAN PESERTA
1. Pendahuluan ( 5 menit ) 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri memperhatikan
3. Menjelaskan 3. Menjawab
tujuan pertanyaan
penyuluhan dan
pokok materi yang
akan disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan siswa
SD tentang
Cuci tangan 6
langkah yang benar
2. Penyajian materi (45 menit) 1. Menjelaskan Mendengarkan dan
materi memperhatikan
a. Defenisi cuci Mempraktekan
tangan mencuci tangan
b. Tujuan cuci
tangan
c. Manfaat
mencuci tangan
d. Dampak jika
tidak cuci
tangan
e. Kapan waktu
cuci tangan
f. Enam langkah
cuci tangan
2. Penyuluh
mencontohkan
cara mencuci
tangan yang benar
3. Memberikan sesi
untuk bertanya
3. Penutup (10 menit) 1. Meminta peserta 1. Mengajukan
untuk menjelaskan pertanyaan
kembali materi 2. Menjawab
yang telah di pertanyaan yang
berikan dengan di berikan oleh
209

singkat. penyuluh
2. Meminta peserta 3. mempraktekan
untuk cuci tangan
mempraktekan cuci yang benar
tangan yang benar 4. Membalas salam
3. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
4. Menutup acara,
dengan salam
penutup

G. MEDIA
1. LCD
2. Leafled
H. MATERI
(terlampir)
I. KRITERIA PEMANTAUAN
a. Input
1) Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta
2) Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop dan Leaflet
3) Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
4) Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit
5) Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
6) Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b. Proses
1) Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
3) Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami
materi penyuluhan
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan
yang lebih baik
J. Evaluasi
210

Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS terhadap


indikator dampak (dampak dari program seperti cuci tangan 6 langkah dan
etika batuk)
211

MATERI
CUCI TANGAN 6 LANGKAH
A. Defenisi cuci tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir
untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-
benar hilang.
B. Tujuan Mencuci Tangan
1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri
C. Manfaat Cuci Tangan
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi
bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari
berbagai tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran
mentah tanpa di cuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari
makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup
dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan
muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta
bantuan dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa
mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet.
Misalnya jika Anda makan setelah menggunakan toilet umum tanpa
212

mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke saluran


pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang
sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal
ginjal – gejala dan pencegahannya)
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas
umum atau bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan
secara langsung maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan.
Virus akan menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi
juga berpindah lewat saluran pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka
bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak
bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran
pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan
berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal
dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini
bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca
juga : bahaya radang tenggorokan kronis)
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
yang sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran
pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan.
Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa
menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
segera kunjungi dokter Anda.
213

6. Infeksi Penyakit Hepatitis B


Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis
B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan
penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk
jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk mencegahnya
adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa
menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah
lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi
tempat endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis kronis dan
jenis-jenis hepatitis yang perlu diwaspadai)
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi
akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri.
Disentri umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan. Ketika tangan Anda kotor setelah melakukan berbagai
pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam tangan
Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau tangan yang
kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang parah, diare bisa
disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi
penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan
dan tangan yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya
karena bisa menyebabkan kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan
yang segera untuk mengurangi potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa
tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit perut, mual, muntah, demam,
pandangan kabur dan hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan
karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan
menyebabkan penderita mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi
ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya
214

menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ lain.


Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan membutuhkan
perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa mencegah kondisi
yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga
bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa
menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini
bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke tubuh lewat
makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi bersentuhan
dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang
dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem
kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab
penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh
mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan,
lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi
berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci tangan
sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci
tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena
resiko penyakit.
E. Kapan waktu cuci tangan
1. Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
h. Setelah menangani sampah.
215

i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.


j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan
lain – lain).
k. Pulang bepergian dan setelah bermain.
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
2. Bagi petugas medis/tenaga Kesehatan
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
c. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
F. Enam langkah cuci tangan
1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
216

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( S A P ) GIZI BURUK
Tema : Gizi buruk
Sasaran : Ibu – Ibu
Hari/Tanggal : senin, 13 maret 2023
Tempat : Rumah Balita
Waktu : 45 menit
A. Analisa Situasi
Umumnya masyarakat dalam memahami dan menanggulangi
penyakit gizi buruk yang diderita anak-anak masih randah atau kurang. Hal
ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan social ekonomi yang
masih rendah sehingga dalam penanganan penyakit gizi buruk ini sering
di acuhkan dan menganggap remeh dampak yang di timbulkan penyakit gizi
buruk. Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa akan melakukan penyuluhan
tentang penyakit gizi buruk.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit di
harapkan Masyarakat
1. mampu memahami/mengetahui/mengerti tentang gizi buruk.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 45 menit
diharapkan Masyarakat dapat:
a. Menyebutkan kembali pengertian gizi buruk
b. Menyebutkan kembali penyebab gizi buruk
c. Menyebutkan tanda-tanda gizi buruk
d. Menyebutkan kembali usaha pencapaian gizi seimbang
e. Mengidentifikasi tanda-tanda gizi buruk
f. Mendemostrasikan makanan gizi seimbang. Makanan yang
mengandung karbohidrat, zat besi dan protein.
g. Mendemonstrasikan cara mengolah bahan makanan
C. Materi Penyuluhan
217

1. Pengertian gizi buruk


2. Penyebab gizi buruk
3. Tanda-tanda gizi buruk
4. Hal-hal yang penting untuk di perhatikan dalam usaha pencapaian gizi
seimbang
5. Perawatan gizi buruk
D. Media
Leaflet, lembar balik
Alat-alat untuk demonstrasi
1. Nasi, telur, tempe, alat-alat makan (pirin+sendok), gelas+air putih, buah-
buahan (pisang)
2. Sayuran, alat masak sederhana
E. Metode
Ceramah, diskusi, Tanya jawab, demonstrasi
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Penyuluh peserta Waktu
Pra 1. Menyiapkan media 1. Menyiapkan alat 30
kegiatan 2. Menyediakan tulis menit
tempat/ruangan 2. Menyiapkan
3. Melakukan kontrak alat/bahan

Kegiatan 1. Pembukaan 1. Pembukaan 60


Inti a. Memberi salam a. Menjawab menit
b. Mengingatkan kontrak salam
c. Memberi pertanyaan b. Mengingat
apresi kontrak
3. pengertian gizi buruk c. Menjawab
a. Menjelaskan penyebab pertanyaan
gizi buruk
b. Menjelaskan tanda- Menyimak
tanda gizi buruk
c. Menjelaskan hal-hal Menyimak
dalam usaha
pencapaian gizi Menyimak
seimbang
d. Menjelaskan perawatan
gizi buruk
e. Mengidentifikasi tanda- Menyimak
tanda gizi buruk
f. Mendemonstrasikan Menyimak
makanan gizi
218

seimbang
g. Mendemonstrasikan Menyimak
cara mengolah bahan
makanan Menyimak
h. Memberi kesempatan
bertanya
4. Penutup
a. Menyimpulkan materi Menyimak
penyuluhan
b. Melakukan evaluasi
subjektif dan objektif Menyimak

Menyimak
Penutup 1. Melakukan kontrak yang 1. Menyepakati 5
akan datang kontrak menit
2. Memberi salam 2. Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Prosedur : post test
2. Jenis : lisan
3. Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian gizi buruk?
2. Sebutkan penyebab gizi buruk?
3. Sebutkan tanda-tanda gizi buruk?
4. Sebutkan usaha pencapaian gizi seimbang?
5. Sebutkan cara perawatan gizi buruk?
H. Lampiran Materi
Materi
Leaflet
Daftar hadir
219

MATERI GIZI BURUK


A. Pengertian
Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat (tubuh yang
tampak sangat kurus) yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dari makanan sehari-hari dalam waktu yang cukup lama yang
ditandai dengan berat badan yang tidak sesuai standar usianya.
B. Penyebab terjadinya gizi buruk
1. Penyebab langsung
Penyakit infeksi, seperti :
a. Diare
b. CampaK
c. Pilek
d. Cacingan
2. penyebab tidak langsung
a. kemiskinan keluarga
b. tingkat pendidikan dan pengetahuan
c. sanitasi lingkungan yang buruk
d. pelayanan kesehatan yang kurang memadai
C. Tanda dan gejala gizi buruk
a. MARASMUS
Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
kalori protein (suriadi, 2001 : 196). Yang ditandai dengan
1) Tampak sangat kurus
2) Wajah seperti orang tua
3) Otot paha mengendor
4) Mengecilnya otot lengan dan tungkai
b. KWASHIORKOR
Adalah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan protein (ratna
indrawati, 1994). Yang ditandai dengan :
1) Bengkak seluruh tubuh
2) Wajah bulat dan sembab
3) Cengeng/rewel
220

4) Perut buncit
5) Bercak kulit yang luas dan kehitaman/kemerahan
D. INDIKASI GIZI BURUK
Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang bisa jumpai pada
anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. Sedangkan gejala
klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga
tipe: marasmus, kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor.
E. Hal-hal yang penting untuk diperhatiakan dalam usaha pencapaian gizi
seimbang
3. Banyak mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam dan bergiizi
4. Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat (sayur dan
buaha-buahan)
5. Banyak minum air putih (8-10 gelas/hari)
6. Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti jeroan, daging
kambing, otak, keju, sumsum tulang, mentega, kuning telur, dll
7. Mengurangi makanan yang mengandung garam/ makanan yang
diawetkan.
8. Kurangi makanan yang banyak mengandung gula/terlalu manis
9. Memelihara berat badan tetap dalam batas normal
10. TimBang Berat badan selalu
F. Perawatan pada balita gizi buruk
Pencegahan atau penatalaksanaan gizi buruk
1. Berikan kasih sayang
2. Berikan lingkungan yang ceria
3. Berikan terapi bermain selama 15-30 menit setiap hari
4. Berikan makanan yang bergizi dan seimbang :
a. Zat tenaga (karbohidrat) : nasi, roti, singkong, jagung, ubi, dll
b. Zat pengatur (vitamin & mineral) : sayur dan buah-buahan
c. Zat pembangun (protein nabati / hewani) : daging, susu rendah
lemak, ikan, telur, tempe, tahu, dll
5. Bawa ke puskesmas/rumah sakit bila anak berumur 1-3 tahun dengan
berat badan +/- 7kg
221

G. Cara meningkatkan nafsu makan anak


1. Makan bersama keluarga
2. Memberi makan sedikit tapi sering
3. Memberi makan sambil bermain dan bercerita
4. Hindari paksaan dalam memberi makan
H. Materi Demonstrasi
1. Mendemostrasikan makanan gizi seimbang (makanan yang
mengandung: karbohidrat, zat besi dan protein)
Alat-alat :
Piring+sendok
Gelas 2 buah
Bahan :
Telur ceplok
Tempe goreng
Pisang
1 gelas susu
I gelas air putih
Cara penyajian
1. Alat-alat makan telah di siapkan
2. Bahan-bahan makanan untuk demonstrasi sudah jadi
3. Susun bahan-bahan makanan di atas piring
4. Beritahu keluarga / menjelaskan tentang cara memberikan menu
makanan gizi
seimbang
Cara memilih bahan makanan
Kondisi bahan makanan segar
Nilai gizinya tinggi
Cara mendapatkannya mudah
Harga terjangkau
2. Mendemonstrasikan cara mengolah bahan makanan (sayuran)
Alat-alat :
Alat masak sederhana
222

Pisau
Bahan : Sayuran (bayam)
Cara penyajian
1. Sayuran dicuci sebelum di potong
2. Sayuran di masak jangan terlalu matang
3. Alat-alat masak harus bersih
4. Cuci tangan sebelum makan
Lampiran VIII : Leaflet

223
DOKUMENTASI
KEGIATAN

224
225

DOKUMENTASI
DOKUMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN GRATIS PADA LANSIA
DAN MASYARAKAT UMUM
226

DOKUMENTASI PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS PADA


LANSIA DAN MASYARAKAT UMUM
227

DOKUMENTASI SENAM PERSENDIAN PADA LANSIA


228

DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN DAN PEMBERIAN


MAKANAN TAMBAHAN PADA BALITA KURANG GIZI
229

DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN PHBS DI SEKOLAH


DASAR
230

DOKUMENTASI KEGIATAN PERAWAT KECIL


231

DOKUMENTASI KEGIATAN JUMAT BERSIH


232

DOKUMENTASI TAMBAHAN
PEMASANGAN PATOK DUSUN DAN PERMAINAN TRADISIONAL
DAFTAR PUSTAKA

Bahasan, P., Bahasan, S. P., Umum, A. T. I., & Jannah, A. B. SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP).
Bahasan, S. P., & Umum, A. T. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GOUT ARTHRITIS.
Kusbiantoro, D. (2022). Penyuluhan Tentang Mengenal Penyakit
Hipertensi. Jurnal Abdimasmuhla, 3(1).
Umum, A. T., & Materi, C. (2016). SATUAN ACARA PENYULUHAN.
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPW PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPW PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPW PPNI.

233

Anda mungkin juga menyukai