Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 3 EKMA4158

Menurut saya, strategi mengatasi stres (coping strategy) merupakan semua bentuk sikap, perilaku atau
pengetahuan seseorang yang bisa digunakan untuk mengatasi situasi yang dapat menimbulkan stres.
Secara umum strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres dikelompokan menjadi 3 macam yaitu
(1) strategi untuk mengendalikan stres (control strategy) adalah upaya yang dilakukan secara langsung
untuk mengantisipasi persoalan stres. Contohnya ketika seseorang yang bekerja dibidang administrasi
tiba-tiba dipindahkan ke bidang social media, sementara orang tersebut tidak ahli dibidang social media
sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan tekanan dan mengalami stres. Jika orang tersebut tidak
bisa menyesuaikan diri dengan bidang yang baru maka orang tersebut akan memilih untuk mencari
solusi dengan cara mengikuti pelatihan tentang social media. (2) strategi menghindari stres (escape
strategy) yaitu menghindari atau mengabaikan masalah yang dapat menimbulkan stres. Contohnya
seperti jika ditempat kerja seseorang terdapat teman kerja yang menjengkelkan maka orang tersebut
akan menghindari rekan kerjanya. (3) strategi mengelola gejala stres (symptom management strategy)
adalah upaya mengatasi stres dengan cara melakukan relaksasi, meditasi atau olahraga.

Karena karyawan tersebut mengalami stres maka sebaiknya perusahaan mempunyai beberapa strategi
atau tindakan manajemen yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres terhadap karyawan yaitu:

1. Membangun budaya dan iklim kerja yang kondusif dengan cara mengubah struktur budaya dan proses
organisasi yang memungkinkan karyawan memiliki keleluasan dalam bekerja. Contohnya membuat
suasana kantor menjadi aman dan nyaman.

2. Membangun quality of work life (QWL) atau kualitas kehidupan kerja adalah lingkungan kerja yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Yang dimaksudkan dengan membangun QWL yaitu
menciptakan program, membuat kebijakan atau mendesain organisasi untuk dapat meningkatkan
derajat kesehatan karyawan baik kesehatan fisik maupun ekonomi. Untuk mencapai kondisi tersebut
pihak manajemen harus memperkaya pekerjaan yang terdiri dari job content yang berarti kesempatan
karyaawan untuk mencapai hasil dan job characteristics yang berarti kemampuan yang beragam,
identitas tugas dan umpan balik. Dengan memperkaya pekerjaan tersebut diharapkan karyawan dapat
merasa bahwa dirinya lebih bermakna dan diharapkan motivasi kerjanya meningkat serta lebih penting
lagi stresnya berkurang.

3. Mengurangi konflik dan memperjelas peran karyawan dalam organisasi dengan cara menetapkan
peran-peran apa saja yang harus dilakukan oleh seorang karyawan. Salah satu caranya dengan
membuatkan daftar tugas yang seharusnya dijalankan seorang karyawan dan selanjutnya daftar tugas
tersebut diperbandingkan dengan harapan karyawan berkaitan dengan tugas yang akan dijalaninya.
4. Membuat perencanaan karir dan memberi konseling yaitu pihak manajemen seharusnya terlibat
memberikan bimbingan dan konseling dan member arahan bagaimana seorang karyawan akan
menentukan masa depannya. Intinya kejelasan karir seorang karyawan dan bantuan konseling dari pihak
organisasi akan membantu karyawan mengurangi stres.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan dapat membangun quality of work life (QWL) kepada Aldi
dengan cara memberikan kesempatan karyawan untuk berkembang dengan memberikan training yang
sesuai dengan pekerjaannya di kantor guna memudahkan Aldi dalam pekerjaan sehingga Aldi mendapat
kesempatan untuk mencapai hasil yang terbaik selain itu perusahaan juga memberikan konseling serta
arahan kepada karyawannya untuk menentukan masa depannya. Sedangkan kepada Rina, perusahaan
dapat membangun budaya dan iklim kerja yang kondusif supaya memberikan kenyamanan kepada
karyawannya serta memperjelas peran Rina dalam perusahaan seperti mendiskusikan secara bersama
mengenai penugasan antara Rina dengan pemberi tugas untuk menghindari konflik yang kemungkinan
akan timbul dibelakang hari.

(Modul hal 3.42 & 3.48-3.50)

Sumber referensi :

Sobirin, Achmad. 2022. Perilaku Organisasi (BMP EKMA4158). Ed. 3. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai