Cermati kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 19 s.d. 22!
Kesibukan Esok dari mahasiswa hingga kelulusannya kini, masih menyisakan kesedihan bagi Lail.
Semakin hari, Esok semakin sulit ditemui. Esok mengatakan pada Lail bahwa ia sedang mengerjakan
proyek ‘kapal’ yang masih menjadi rahasia negara. Tak disangka, Esok merupakan salah satu teknisi
yang ikut andil dalam penciptaan kapal itu. Saat Lail dan Esok bertemu kembali, Esok membocorkan
semua rahasia kapal itu kepada Lail. Kapal itu bertujuan mengangkut manusia keluar dari bumi,
menghindari ancaman mematikan berupa musim panas bersuhu 80 derajat Celcius sejak pesawat
ulak-alik pengubah iklim diluncurkan. Ia mengatakan bahwa tak semua orang dapat menaiki kapal itu,
hanya orang yang memiliki tiket yang dapat. Esok tentu memiliki satu tiket bagi dirinya, mengingat ia
adalah teknisi yang sangat mengetahui seluk-beluk kapal dan akan selalu dibutuhkan disana.
Penentuan tiket lain dilakukan secara acak oleh mesin pemilih. Mesin itu akan memilih orang-orang
dengan gen terbaik, sisanya mau tidak mau harus tinggal di bumi menghadapi musim panas
mematikan itu. Akhirnya, Esok meminta agar Lail tak membicarakan ini pada siapapun (kecuali
Maryam), dan meminta Lail untuk tidak melakukan apapun hingga Esok memberi kabar sebelum kapal
itu berangkat. (Tere Liye: Hujan)
19. Masalah yang dihadapi tokoh Lail dalam kutipan cerita tersebut adalah …
A. Lail selalu kesulitan menemui Esok.
B. Lail tak ingin Esok membocorkan semua rahasia kapal kepada dirinya.
C. Lail dilarang membicarakan masalahnya pada siapapun.
D. Esok telah meninggalkan Lail.
E. Lail dan Esok akan menghadapi panas suhu 80 derajat celcius.
20. Perilaku sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang tak seharusnya dilakukan tokoh Esok adalah ….
A. meninggalkan Lail dalam waktu yang lama.
B. meminta Lail untuk tidak melakukan apa pun.
C. memberitahukan hal rahasia kepada orang lain.
Cermati kutipan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 23 s.d. 24!
(1) Si Jamin berdiri bertelakan nenongkat dagu dengan kedua belah tangannya di bendul
jembatan. (2) Tidaklah ia sadar hari sudah mulai gelap. (3) Sebentar-bentar mukanya berseri-seri dan
ia pun tersenyum karena suka cita pikirannya hendak berlayar itu. (4) Tetapi beberapa lama mukanya
muram kembali karena ia teringat adiknya si Johan yang disayanginya itu. (5) Pada ketika itu seolah-
olah terdengar olehnya suara adiknya itu berseru, “Sampai hati abang meninggalkanku dalam
kesengsaraan ini!”
(6) Maka teringat pula ia pesan ibunya, “Jamin, kalau ibu tiada lagi, peliharalah adikmu, jangan
sekali-kali engkau tinggalkan dia!”
(7) Air matanya pun jatuh berlinangan, sambil berkata, “Adikku Johan, sekali-kali abang tidak
akan meninggalkan engkau.” (Mirari Siregar: Si Jamin dan Si Johan)
23. Bukti bahwa Jamin seorang yang penyayang dalam kutipan cerita tersebut terdapat pada kalimat
bernomor ….
A. (1) dan (3)
B. (4) dan (7)
C. (3) dan (7)
D. (4) dan (6)
E. (5) dan (7)
24. Amanat yang sesuai dengan kutipan cerita tersebut adalah …
A. Penuhilah pesan orang tua.
B. Carilah ilmu walau jauh.
C. Berbuat baiklah kepada adikmu.
D. Janganlah bertengkar dengan saudaramu.
E. Rukunlah dengan sesama saudara.
Cermati teks Editorial berikut, untuk menjawab soal nomor 46 dan 47!
Penambahan kasus harian covid-19 kembali melonjak pada akhir pekan lalu. Satuan Tugas
Penanganan Covid- 19 menyebutkan bahwa pada Jumat (13/11), angkanya menembus 5.444 kasus atau
rekor tertinggi dari penambahan-penambahan yang pernah ada. Lonjakan kasus harian itu antara lain
disebabkan oleh libur panjang pada akhir Oktober sampai awal November. Pada saat liburan itu,
sebagian masyarakat tidak lagi mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak,
dan mencuci tangan.
Penegakan protokol kesehatan tidak boleh ditawar-tawar lagi, terutama terkait dengan menjaga
jarak. Sangat kasatmata belakangan ini bahwa menjaga jarak tidak lagi diindahkan, dilanggar sesuka-
sukanya, suka-suka pula orang membuat kerumunan. Kerumunan massa dengan tidak mengindahkan
protokol kesehatan malah dipertontonkan tanpa malu-malu lagi. Ironisnya, pemeritah daerah yang
sebelumnya selalu bertindak tegas tanpa kompromi, tiba-tiba saja tidak berdaya mencegah apalagi
membubarkannya.
Harus tegas dikatakan bahwa mencegah dan membubarkan kerumunan massa jauh lebih efektif
untuk mengendalikan penularan covid-19 ketimbang menjatuhkan sanksi denda setelah kerumunan
terjadi.
46. Opini penulis dalam teks editorial tersbut adalah …
A. Penambahan kasus harian covid-19 kembali melonjak.
B. Sebagian masyarakat tidak lagi mematuhi protokol kesehatan.
C. Penegakan protokol kesehatan tidak boleh ditawar-tawar lagi.
D. Pemerintah daerah harus tegas mencegah dan membubarkan kerumunan massa.