Contoh Kasus:
Jauh sebelum perjanjian antara PT. Jaya Persada dan CV. Telematika Buana terjadi, di
lokasi yang sama, PT. Jaya Persada telah memiliki kantor agen yang jaraknya kurang
lebih 70 Meter dari lokasi tower yang dibangun CV. Telematika Buana.
Tepat dua bulan setelah internet dan tower beroperasi, PT. Jaya Persada selanjutnya
memasang perangkat internet dengan menggunakan tower yang dibangun CV.
Telematika Buana sebagai transmitter untuk merelay jaringan internet ke kantor agen
PT. Jaya Persada tanpa memberitahukannya kepada CV. Telematika Buana.
Merasa terjadi pelanggaran atas perjanjian yang dibuat, CV. Telematika Buana
berencana mengajukan gugatan hukum atas pelanggaran yang terjadi. Namun,
rencana tersebut di dengar oleh PT. Jaya Persada yang langsung mengirimkan tim
hukum perusahaan untuk berkoordinasi dengan CV. Telematika Buana.
Pertanyaan:
1. Pada kasus a quo, terjadi indikasi pelanggaran terhadap perjanjian yang dibuat
kedua belah pihak, sehingga terbuka peluang untuk diajukan ke pengadilan.
Menurut pemahaman saudara, langkah insiatif yang dilakukan PT. Jaya Persada
tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis Alternatif Penyelesaian Sengketa
yang mana dan apakah hal yang dilakukan tersebut mencerminkan itikad baik
dari PT. Jaya Persada. Jelaskan.
2. Jika saudara ditunjuk oleh perusahaan PT. Jaya Persada untuk mewakili
kepentingannya menghadap CV. Telematika Buana, apa saja hal penting yang
harus saudara miliki dalam menghadapi situasi tersebut dan seberapa
pentingkah hal-hal itu untuk menyelesaikan kasus di atas. Jelaskan.
3. Pada kasus di atas, menurut pemahaman saudara apakah yang dilakukan PT.
Jaya Persada telah sesuai, dan apa saja aspek tentang bagaimana suatu tujuan
dapat mempengaruhi proses negosiasi. Jelaskan.
4. Untuk menjadi seorang Negosiator tidaklah sembarang orang, setidaknya
diperlukan lima hal agar dapat menjadi Negosiator yang handal. Sebut dan
jelaskan ketiganya menurut pemahaman saudara.