Anda di halaman 1dari 70

PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN

MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5
SDN 3 SURABAYA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 5 SDN 3 Surabaya


Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut
Tahun Pelajaran 2019/2020

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh
ADIN HAERUDIN, S.Pd.

SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SURABAYA


Kp.Ranca Desa Surabaya Kecamatan BL. Limbangan
Garut
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN


MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TEMA 5
KELAS 5 SDN 3 SURABAYA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas 5 SDN 3 Surabaya
Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut
Tahun Pelajaran 2019/2020

Diajukan untuk pengembangan diri dalam proses dan hasil belajar

Oleh : ADIN HAERUDIN, S.Pd


Jabatan : Guru Kelas

Laporan penelitian tindakan kelas ini disahkan untuk digunakan sebagaimana


mestinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Garut, .07 Desember 2020


Mengesahkan
Kepala SDN 3 Surabaya

Yana Suryana, S.Pd.


NIP. 196209031982041002

i
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar melalui model


pembelajaran example non example tentang tema 5 ekosistem di kelas 5 SDN 3
Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan kabupaten Garut. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah
apakah penerapan model pembelajaran example non example dapat meningatkan
hasil belajar tema 5 ekosistem pada siswa kelas 5 SDN 3 Surabaya Kecamatan
Blubur Limbangan kabupaten Garut.
Manfaat penelitian ini (1) bagi siswa, membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajar pada materi tema 5 ekosistem. (2) Bagi guru,
mengembangkan keterampilan mengajar melalui model pembelajaran example
non example dalam proses pembelajaran. (3) Bagi sekolah, dapat bahan masukan
dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah. Penelitian ini
dilakukan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari tiap
siklusnya. Berdasarkan hasil tes siklus 1 diperoleh hasil belajar tema 5 ekosistem
siswa kelas 5 SDN 3 Surabaya 24 siswa tuntas atau 73%, dan 7 siswa yang belum
tuntas atau 27% dengan nilai rata-rata 83. Sedangkan hasil tes siklus II diperoleh
hasil belajar tema 5 tentang ekosistem yaitu 26 siswa tuntas atau 88% dan 5 siswa
yang belum tuntas atau 15%, nilai rata-rata 87. Siklus III diperoleh hasil belajar
pada tema 5 ekosistem yaitu 30 siswa tuntas atau 92% dan 1 siswa yang belum
tuntas atau 4% dengan kriteria ketuntasan minimal 75.
Berdasarkan indikator kinerja, disimpulkan bahwa pembelajaran tema 5
ekosistem dengan menggunakan model example non example dalam
pembelajaran daring dapat meningkatkan hasil belajar tema 5 ekosistem kelas 5
SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut.

Kata kunci : Peningkatan hasil belajar, Model Pembelajaran Example Non


Example, Penelitian Tindakan Kelas

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………..… i


ABSTRAK ……..….………………………………………………………..... ii
DAFTAR ISI ………..……………...………………………………….……… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………...………………………………..…… 1
B. Identifikasi Masalah ………...……………………………………..…… 2
C. Analisis Masalah ………...……………………………………..…… 3
D. Rumusan Masalah ………...…………………………………..……… 3
E. Tujuan Penelitian ………...……………………………………..…… 4
F. Manfaat Penelitian …..………………………………………..………. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar ……………………………...…………………….. 5
B. Penelitian Tindakan Kelas ..……………………………………...…… 8
C. Pembelajaran Dalam Jaringan ……………………………………..…… 11
D. Model Pembelajaran Examples Non Examples ………………..…….… 12
E. Hasil Belajar ………………………………………………..…….……. 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ……..… 17
B. Prosedur Perbaikan pembelajaran …………………………………..…. 19
C. TeknikAnalisis Data …………………………………………..………. 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ………………..…. 31
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………….…... 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan ……………………………………………..……….…… 53
B. Saran dan Tindak Lanjut ………………………………………..……... 53
DAFTAR PUSTAKA ………...……………………………….……..………… 55
LAMPIRAN
A.Rencana pelaksanaan pembelajaran ................................................................57

iii
B.Lembar Publikasi ...............................................................................................62

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk
mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Seiring dengan
perkembangan jaman dan pesatnya perkembangan dan pemanfaatan teknologi
informasi. Perkembangan teknologi informasi memiliki banyak manfaat
diantaranya mampu mempermudah guru dalam proses penyampaian
pembelajaran, akan tetapi tidak sedikit guru yang belum mampu
memanfaatkan secara maksimal dari perkembangan teknologi informasi ini.
Pada pembelajaran tahun ini hampir semua sekolah telah
menggunakan kurikulum 2013, Akan tetapi karena adanya wabah menuntut
pembelajaran dilaksanakan secara daring maka pemerintah memberikan
kebijakan menggunakan kurikulum yang di sederhanakan dan kurikulum ini
diharapkan mampu merubah pendidikan Indonesia menjadi yang lebih baik
sekalipun sedanng berada di masa pandemi tetap menjadikan pendidikan ini
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut inovasi penerapan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai macam aplikasi dalam menunjang ketercapaian
banyak dilakuakan dan banyak memiliki kelebihan tidak terkecuali dengan
sekolah saya.
Berdasarkan observasi terhadap fasilitas penunjang para peserta didik
Kelas 5 SDN 3 Surabaya yang telah berusaha memilih menggunakan
aplikasi whatsapp grup atas hasil kesepakatan dengan para orang tua siswa,
maka pada tahun ajaran 2019/2020, diperoleh data hasil belajar siswa dengan
menggunakan aplikasi Whatsapp grup.
Pembelajaran dengan media ini ditinjau dari hasil belajar siswa akan
menemukan beberapa hal yang mungkin sebelumnya belum terlihat apakah
hasil belajar siswa akan cenderung meningkat atau sebaliknya.ini akan
terjawab pada Penelitian Tindakan Kelas yang akan saya lakukan.

1
2

Selain itu terdapat beberapa kesulitan guru dan peserta didik dalam
mencapai ketuntasan belajar pada masa seperti ini atau dengan pembelajaran
daring ini karena mereka terbiasa dengan pembelajaran yang dilakukan secara
langsung pembelajaran yang didukung oleh jaringan, Peserta didik belum
mampu memahami konsep belajar dengan berbasis aplikasi tersebut dilihat
dari hasil belajar siswa masih belum mencapai ketuntasan minimal. Dari 31
anak hamya 24 siswa yang mencapai KKM. Hal itu disebabkan aktivitas
belajar mengajar dan sumber belajar di SDN 3 Surabaya tidak ditunjang
dengan metode pembelajaran yang inovatif serta fasilitas pendukung atau
peran orang tua sebagai pendamping dirumah, Akibatnya peserta didik tidak
bersemangat dalam belajar, padahal penggunaan media dan metode
pembelajaran merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas
pembelajaran. Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan metode dan
media di kelas daring belum maksimal.
Berdasarkan pemaparan permasalahan dan ajuan solusi tersebut

penulis tertarik membuat proposal dengan judul “Penerapan Pembelajaran


dalam Jaringan Menggunakan Model Example Non Example untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tema 5 Kelas 5 SDN 3 Surabaya
Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut Tahun Pelajaran
2019/2020”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maslah diatas dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Guru belum menerapkan pembelajaran berbasis aplikasi
2. Guru belum menerapkan media pembelajaran yang inovatif
3. Guru belum menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
4. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat
5. Guru belum terbiasa dengan pengelolaan kelas proporsional
6. Siswa masih belum maksimal mendapatkahan nilai yang diharapkan yaitu
KKM dibawah 75%
3

7. Selama proses Pembelajaran Peserta didik belum sepenuhnya disiplin.

C. Analisis Masalah
Berdasarkan identifiaksi masalah diatas dapat dianalisis masalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan penerapan aplikasi pembelajaran yang sesuai
2. Penerapkan media pembelajaran yang inovatif, perlu mempelajari lebih
lanjut langkah-langkah model pembelajaran
3. Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, perlu kajian dan
implementasi tentang macam-macam merode pembelajaran dalam proses
pembelajaran
4. Penggunakan media pembelajaran yang tepat, biasa dimaksimalkan
5. Nilai KKM biasa di dapatkan dengan adanya kerjasama yang positif antara
guru dan peserta didik serta peran orang tua di rumah sebagai pendamping.

D. Rumusan Masalah
Bersadarkan hasil analisis permasalahan dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran dalam jaringan menggunakan model
example non example untuk meningkatkan hasil belajar siswa tema 5 kelas
5 SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut
Tahun Pelajaran 2019/2020?
2. Apakah penerapan pembelajaran dalam jaringan menggunakan model
example non example dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 5
kelas 5 SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut
Tahun Pelajaran 2019/2020?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dibuat tujuan penelitian
sebagai berikut:
4

1. Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada proses


pembelajaran dalam jaringan menggunakan model example non example
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 5 kelas 5 SDN 3
Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020
2. Untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa pada tema 5 kelas 5 SDN 3
Surabaya Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara praktis maupun
teoritis, bagi:
 Praktis
a. Guru
Diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelasnya.
b. Diharapkan dapat menambah wawasan guru untuk mengembangkan
kemampuan dalam menerapkan media pembelajaran, terutama media
berbasis aplikasi.
Meningkatkan hasil belajar dengan aplikasi pada peserta didik.
c. Sekolah
1) Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
2) Menciptakan iklim pembelajaran yang baru dan kondusif di
lingkungan sekolah.
 Teoritis
Diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu dan memperkaya hasil
penelitian yang telah ada tentang penerapan pembelajaran berbasis
aplikasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar
Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang
menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang
studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi
antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif
menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan
otentik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang
menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini
melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu
mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran
tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang
tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata
mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk
melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup
bersama (learning to live together).Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil penglamanya sendiri dalam interaksi denga
lingkungan (Slameto, 1995 :2).
R.Gagne (dalam Slameto 2003 :13) memberikan definisi belajar sebagai
berikut :
a. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan
ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
b. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari
instruksi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan tentang pengertian belajar. Belajar
adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang disebabkan adanya
usaha yang ditandai dengan kecakapan baru yang sifatnya relative lama.

5
6

Perubahan yang diakibatkan oleh proses belajar dapat diunjukkan dalam


berbagi bentuk, seperti perubahan pemahaman, perubahan pengetahuan, sikap
dan tingkah laku , keterampilan, dan aspek-aspek lain yang ada pada diri orang
yang belajar. Misal, orang yang telah belajar akan terjadi perubahan dari tidak
tahu menjadi tahu, dan mampu menerapkan dalam kehidupan nyata.
Faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa dibagi menjadi dua yaitu
a. Faktor Intern terdiri dari :
1) Sikap terhadap belajar
2) Motivasi belajar
3) Konsentrasi belajar
4) Mengolah bahan belajar
5) Menyimpan perolehan hasil belajar
6) Menggali hasil belajar yang tersimpan
7) Kemampuan untuk berprestasi
8) Rasa percaya diri
9) Intelegensi dan keberhasilan siswa
10) Kebiasaan belajar
11) Cita-cita siswa
b. Faktor Ekstern
1) Guru sebagai pembimbing siswa belajar
2) Siswa dan sarana prasarana pembelajaran
3) Kebijakan penilaian
4) Lingkungan sosial siswa di sekolah
5) Kurikulum sekolah

1. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah salah satu diskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan. Tujuan belajar ada tiga jenis yaitu :
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Adapun jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk kepentingan pada
umumnya dengan model presentasi, pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan
7

demikian anak didik akan mendapatkan pengetahuan sekaligus dapat


mengembangkan diri untuk berpikir dalam rangka memperkaya
pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep suatu ketrampilan memerlukan suatu ketrampilan
memang dapat dididik yaitu dengan banyak melatih kemampuan.
c. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan lepas dari
masalah penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak sekedar mengajar,
tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu
kepada anak didiknya.
2. Pembelajaran Konvensional
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:253) konvensional adalah
tradisional . Tradisional sendiri diartikan sikap dan cara berpikir serta bertindak
yang selalu berpegang teguh norma dan adat kebiasaan yang ada secara tutun
temurun.
Cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan adalah
cara mengajar ceramah bervariasi. Dimana guru dalam menstranfer pengetahuan
pada siswa ialah secara lisan/ ceramah. Diselingi Tanya jawab dan pemberian
tugas atau pekerjaan rumah. Dalam metode ini lebih menuntut keaktifan guru
dari pada siswa sebagai peserta didik.
Metode pembelajaran konvensional adalah pembelajaran secara klasikal
dengan menggunakan metode pengjaran yang biasa digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pelajaran siswa. Pembelajaran klasikal adalah
pembelajaran yang disampaikan guru kepada sejumlah siswa tertentu secara
serentak pada siswa pada waktu yang sama. Dalam sistem pembelajaran klasikal,
siswa cenderung pasif, kurang mempunyai kesempatan untuk mengembangkan
kreatifitas dan inisiatif, karena proses pembelajaran lebih banyak didominasi
guru.
Dalam pembelajaran konvensional pada awal pembelajaran digunakan
metode ceramah untuk menjelaskan materi pelajaran, dilanjutkan metode tanya
jawab dan pada akhir pembelajaran guru memberi tugas untuk diselesaikan siswa.
8

B. Penelitian Tindakan Kelas


1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut hopkins (1993:90), PTK disebut dengan classroom action
research. Penelitian model ini menurut Suyanto (1996:16) sedang berkembang
dengan pesat di negara-negara maju. Seperti Inggris, Amerika, Australia, dan
Kanada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang
cukup besar terhadap PTK. Hal ini disebabkan jenis penelitian ini mampu
menawarkan berbagai cara dan prosedur baru yang lebih mengena dan bermanfaat
dalam memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses
pembelajaran di kelas.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian tindakan kelas mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan penelitian formal. PTK merupakan: 1) an
inquiry on practice from within, 2) a collaborative effort between school teachers
and teacher educators, dan 3) a reflective practice made public. Berdasarkan
karakteristik tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan PTK dipicu oleh
permasalahan praktis yang secara langsung dihayati dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas. Guru
sebagai jajaran staf pengajar di suatu sekolah secara praktis mengetahui berbagai
permasalahan yang dihadapi di kelasnya berkaitan dengan permasalahan
pengajaran.
PTK itu bersifat practice driven dan action driven. Hal itu bearati bahwa
PTK bertujuan memperbaiki pengajaran secara praktis dan secara langsung. Oleh
karena itu, banyak kalangan menamakan PTK sebagai penelitian praktis (practical
inquiry). PTK hanya memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik.
PTK dapat berjalan dengan baik apabila dalam perencanaan dan pelaksanaannya
menggunakan 6 prinsip sebagai berikut:
a. Tugas pertama dan utama guru di sekolah adalah mengajar siswa sehingga
apapun metode PTK yang akan diterapkan tidak akan mengganggu komitmen
sebagai pengajar.
b. Metode pengumpulan data yang di gunakan tidak menuntut waktu yang
berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganngu proses pembelajaran.
9

c. Prinsif yang ketiga,bahwa metodologi yang digunakan harus cukup reabele


sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis
secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan
pada situasi kelasnya dan memperoleh data yang dapat digunakan untuk
“Menjawab” hipotesis yang di kemukakannya.
d. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah
yang merisaukannya. Bertolak dari tanggung jawab profesionalnya,guru
sendiri memiliki komitmen ini juga diperlukan sebagai motivator intrinsik
bagi guru untuk”bertahan”dalam pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas
menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan dalam rangka pelaksanaan
tugas-tugas pengajarnya.
e. Dalam menyelenggarakan PTK, Guru harus selalu bersikap konsisten
menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan
pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan anak-anak
manusia,PTK juga hadir dalam suatu konteks organisasional sehingga
penyelenggaraannya harus mengindahkan tatakrama kehidupan berorganisasi.
f. Kelas merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam
pelaksanaan PTK sejauh mungkin digunakan classroom excedding
perspektive,dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks
dalam kelas atau mata pelajaran tertentu,melainkan dalam perspektif yang
lebih luas ini akan berlebih-lebih lagi terasa urgensinya apabila dalam suatu
PTK terlibat dari seorang pelaku.
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas menurut Zainal Arifin (2012:100)
adalah untuk:
a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas.
c. Meningkatkan kemampuan dan layanan profesional guru dan tenaga
kependidikan.
10

d. Mengembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah , sehingga tercipta


sikap proaktif untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran
secara berkelanjutan (substainable).
e. Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan guru dan tenaga
kependidikan khususnya di sekolah dalam melakukan PTK.
f. Meningkatkan kerjasama profesional diantara guru dan tenaga kependidikan
di sekolah . Merajuk pada tujuan tersebut dapat kita ketahui bahwa hasil PTK
dapat dijadikan sumber masukan dalam rangka melakukan pengembangan
kurikulum dan pembelajaran. PTK dapat membantu guru untuk lebih
memahami hakikat pendidikan dan pembelajaran secara empirik.
Berdasarkan pemaparan kajian teoritik diatas dapat disintesiskan bahwa
Penelitian tindakan kelas adalah: suatu pencermatan terhadap kegiatan
pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan. PTK yang merupakan suatu kegiatan
ilmiah terdiri dari Penelitian-Tindakan-Kelas.

2. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Langkah-langkah kegiatan penelitian yang dilaksakan adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Tahap pelaksanaan diawali dengan tahap perencanaan yaitu penemuan
masalah yang terdapat di kelas tempat Saya mengajar kemudian ditetapkan
dengan judul yang sudah ditentukan Pada tahap ini peneliti membuat rencana
atau skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tahap tindakan.
Kegiatan perencanaan tindakan dimulai dari mempersiapkan perangkat
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Selain itu, hal penting yang
harus dipersiapkan adalah penentuan indikator keberhasilan yang dicapai
dalam penelitian tindakan kelas.
b. Tahap Tindakan (Acting)
Pada pelaksanaan tindakan, segala sesuatu yang telah direncanakan di
aplikasikan dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan, guru
11

melaksanakan proses pembelajaran yang diamati oleh kolabolator yang


bertindak sebagai observer.
c. Tahap Observasi (Observing)
Bersamaan dengan tahap tindakan, observasi dilakukan selama
berlangsungnya pelaksanaan tindakan untuk mengetahui efektivitas
pelaksanaan pembelajaran, dan juga untuk mengamati aktivitas (perilaku)
peserta didik selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis seluruh data yang ada
yang nantinya akan menghasilkan suatu perubahan. Berdasarkan hasil refleksi
guru bersama kolaborator menyimpulkan apakah tindakan yang dilakukan
sudah dapat mencapai keberhasilan dari seluruh indikator yang ditentukan atau
belum. Jika belum, kekurangan-kekurangan yang terjadi selama siklus
pertama direncanakan untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.
Refleksi dilakukan oleh guru terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran. Refleksi difokuskan pada kelemahan atau kekurangan proses
pembelajaran. Apabila hasil refleksi pada siklus I memerlukan perbaikan
maka selanjutnya peneliti mengulang rencana pembelajaran untuk dilakukan
pada siklus II. Apabila hasil refleksi pada siklus II belum menunjukkan
peningkatan yang signifikan maka selanjutnya peneliti mengulang rencana
pembelajaran untuk dilakukan pada siklus III. Penelitian ini berhasil
dilaksanakan apabila dari ketiga siklus tersebut menunjukan peningkatan.

C. Pembelajaran Dalam jaringan


1. Pengertian Pembelajaran Dalam Jaringan
Dalam jaringan  sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan
dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari
istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.
Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara
online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
12

Belajar daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif


berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS). Seperti menggunakan
Zoom, Google Meet, dan lainnya.
2. Ciri-ciri Pembelajaran Dalam Jaringan
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa
melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi
juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.
Dalam jaringan juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan
atau suatu unit fungsional. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut.
a. Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.
b. Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
c. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
d. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,
e. Bersifat fungsional dan siap melayani.
f. Selama pelaksanaan moda dalam jaringan, peserta didik memiliki keleluasaan
waktu untuk belajar.  Peserta didik dapat belajar kapan pun dan dimana pun,
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
g. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan,
seperti menggunakan video cal,whashapp grup, atau live chat. Pembelajaran
dalam jaringan dapat disediakan secara elektronik menggunakan forum
atau message.

D. Model Pembelajaran Examples Non Examples


1. Pengertian Model pembelajaran Examples Non Examples
Model pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu metode
pembelajaran yang menggunakan media berupa gambar, foto, diagram atau tabel
yang bermuatan permasalahan. Penggunaan media tersebut disusun dan dirancang
agar siswa dapat mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan masalah
yang paling efektif dan mendeskripsikan kesimpulan atas permasalahan.
13

Examples Non Examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk


mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa
secara cepat dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari examples dan non
examples dari suatu definisi dengan konsep yang ada. Examples memberikan
gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang
dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang
bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example lebih
menekankan pada konteks analisis siswa. Model Pembelajaran ini dapat
menggunakan gambar melalui LCD Proyektor, ataupun yang paling sederhana
adalah poster. Gambar yang digunakan harus terlihat dari jarak jauh, sehingga
anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas. Penggunaan media
gambar disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut
menjadi sebuah bentuk deskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.
Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran Examples Non
Examples dari beberapa sumber buku: 
 Menurut Huda (2013), Examples Non Examples adalah metode pelajaran
yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi
pelajaran. Strategi ini bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir
kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat
dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Penggunaan Media gambar
dirancang agar siswa dapat menganalisis gambar tersebut untuk kemudian
dideskripsikan secara singkat perihal isi dari sebuah gambar. 
 Menurut Shoimin (2014), Examples Non Examples adalah membelajarkan
kepekaan siswa terhadap permasalahan yang ada di sekitar melalui analisis
contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, kasus yang bermuatan
masalah. Siswa diarahkan untuk mengidentifikasi masalah, mencari
alternatif pemecahan masalah, dan menentukan cara pemecahan masalah
yang paling efektif, serta melakukan tindak lanjut. 
 Menurut Suyatno (2009), Examples Non Examples adalah model
pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram atau table sesuai
14

materi bahan ajar dan kompetensi. Sajian gambar ditempel atau memakai
OHP/LCD, dengan petunjuk guru siswa mencermati gambar, lalu diskusi
kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil kelompok,
bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi.
2. Kelebihan dan Kekurangan Examples Non Examples 
Setiap model atau metode pembelajaran memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Adapun kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran Examples Non Examples adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan Examples Non Examples 
Menurut Shoimin (2014), kelebihan model pembelajaran Examples Non
Examples adalah sebagai berikut: 
1) Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk
memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih
kompleks. 
2) Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong
mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari
examples dan non examples. 
3) Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik
dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non examples yang
dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter
dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian examples.
Sedangkan menurut Buehl (Depdiknas, 2007), keunggulan model
pembelajaran Examples Non Examples yaitu: 
1) Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk
memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih
kompleks. 
2) Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong
mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari
example dan non example.
3) Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik
dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang
15

dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter


dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
b. Kekurangan Examples Non Examples 
Menurut Shoimin (2014), kekurangan atau kelemahan model pembelajaran
Examples Non Examples adalah sebagai berikut: 
1) Kekurangan model pembelajaran ini adalah keterbatasan gambar untuk
semua materi pembelajaran. Karena tidak semua materi dapat disajikan dalam
bentuk pembelajaran.
2) Model ini tentu saja akan menghabiskan waktu lama apalagi, jika antusias
siswa yang besar terhadap materi tersebut.
Sedangkan menurut Buehl (Depdiknas , 2007), kekurangan dari model
Examples Non Examples adalah tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk
gambar, dan penggunaan model Examples Non Examples memerlukan waktu
yang banyak.

E. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana
Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono
(2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan
enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:
Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan
tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa,
pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
a. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal
yang dipelajari.
16

b. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk


menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
c. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
d. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program
e. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil


belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan

pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76- 77), menyebutkan faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:

a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas, peneliti


menggunakan faktor eksternal berupa penggunaan aplikasi dalam jaringan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada tema 5 kelas 5 SDN 3 Surabaya
Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2019/2020.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu

1. Subjek Penelitian
Subjek dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah peserta
didik kelas 5 SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut,
yang berjumlah 31 orang terdiri dari 16 peserta didik laki - laki dan 15 siswa
perempuan.
Tabel 3.1.
Daftar Nama Siswa Kelas 5
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 ABDUL JALIL LAKI-LAKI
2 AHMAD ALIF ASYARI LAKI-LAKI
3 AJRIL ILHAM SIROJUDIN LAKI-LAKI
4 ALDI FATKHUR ROHMAN LAKI-LAKI
5 ALIF RIZKI NURJINAN LAKI-LAKI
6 ALPIYAH NURPADILAH PEREMPUAN
7 ANNISA PEREMPUAN
8 DALFAH AZKA PADILAH PEREMPUAN
9 DENIA NAENI SITI HOPSAH PEREMPUAN
10 DIKI RAMDANI LAKI-LAKI
11 DUDUN MUHAMAD SAMSUDIN LAKI-LAKI
12 ISAM SAMBAS LAKI-LAKI
13 KHORIDOTUL ATKIA RAMLAN PEREMPUAN
14 MELA KAMELINA PEREMPUAN
15 MUHAMAD HUSNI MUBAROK LAKI-LAKI
16 MUHAMAD RIFKI SIHABUDIN LAKI-LAKI
17 MUHAMAD RIPKI MUBAROK LAKI-LAKI
18 MUHAMAD RIZKI LAKI-LAKI
19 MUHAMAD RYZSA LAKI-LAKI
20 MUHAMAD TSABIT ALBANANI LAKI-LAKI
21 MUHAMMAD PAIZ ADWANI LAKI-LAKI
22 NUR ZAHRA FITRIANI PEREMPUAN
23 REFINA ULA PERMATA PEREMPUAN
24 RENA CAHAYA PAUZAH PEREMPUAN
25 SALSA NURPAH SAFITRI PEREMPUAN
26 SELA DITA SAPITRI PEREMPUAN
27 SIPA NURALIYAH PEREMPUAN

17
18

28 SITI HUDAEVAH PEREMPUAN


29 SITI SAADAH PEREMPUAN
30 SYAKILA APRILIANTI PEREMPUAN
31 VIYAR MAULANA LAKI-LAKI

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur
Limbangan Kabupaten Garut. Pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian
dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya yaitu: adanya
permasalahan pembelajaran yang memerlukan perbaikan dengan segera.
Waktu penelitian perbaikan pembelajaran dapat dilihat tabel dibawah ini :

Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Mata
No Siklus Hari/tanggal Waktu
Pelajaran

1 Siklus 1 Senin, 16 November 2020 2 x 35 menit Tematik

2 Siklus 2 Senin, 23 November 2020 2 x 35 menit Tematik

Tabel 3.3
Jadwal Mata Pelajaran Kelas 5 Semester 1 (Pembelajaran Daring )
Tahun Pelajaran 2019/2020
No Pukul Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
08.00-
1 MTK Tema MTK MTK TEMA TEMA
09.00
ISTIRAHAT

09.30- TEMA
2 TEMA TEMA PAI TEMA TEMA
10.30
10.30- B.
3 TIK B. ING PJOK TEMA PAI
11.30 SUNDA
19

3. Pihak yang membantu


a. Guru selaku teman sejawat dan Kepala Sekolah sebagai tempat
sharing/masukan bagi peneliti.
b. Siswa kelas 5 SDN 3 Surabaya

B. Prosedur Perbaikan pembelajaran


Suharsimi Arikunto (2000:35) Dalam penelitian ini model penelitian yang
digunakan adalah model penelitian, secara garis besar terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui dari suatu penelitian tindakan kelas, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Sedangkan alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas disajikan seperti
dalam skema berikut:
SKEMA SIKLUS

PELAKSANAAN

PERENCANAAN
SIKLUS I PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN

REFLEKSI
20

Gambar : Skema Alur Siklus PTK


Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dengan sesuai prosedur
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengumpulan data dan refleksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

I. Siklus 1
Materi pelajaran pada siklus 1 ini adalah tentang hubungan antar
makhluk hidup dalam ekosistem.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat
pembelajaran, meliputi RPP Tema 5 sub tema 1 pertemuan 4, lembar kerja
peserta didik (LKPD), media dan platform untuk pelaksanaan, serta lembar
observasi.
2. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di
kelas.
3. Langkah-langkah pembelajaran meliputi
a. Kegiatan awal
- Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa melalui media daring google Meeting.
(Religius)
- Kelas dilanjutkan dengan do’a melalui google Meeting dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
yang hari
- ini absen paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)Siswa
diajak menyanyikan Wajib lagu nasional Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. (Nasionalis,cinta tanah air)
- Apersepsi dengan tanya jawab tentang materi sebelumnya
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dipelajari dan memberikan gambaran manfaat dari materi yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (comunication dan motivasi)
21

b. Kegiatan inti
- Siswa mencermati bacaan tentang tentang Indonesia sebagai Negara
Maritim dan Agraris yang ditampilkan pada slide PPT.( critical
thingking, saintifik mengamati)
- Guru memberikan link url dan menayangkan video tentang Indonesia
sebagai Negara Maritim dan Agraris
https://www.youtube.com/watch?v=m-gYdSnMH3A (TPACK)
- Dengan bimbingan guru, siswa mencatat informasi-informasi penting
yang berkaitan dengan keunikan Indonesia sebagai negara maritim dan
agraris.
- Siswa menentukan pokok pikiran serta informasi penting dalam bacaan
untuk kemudian membuat ringkasan bacaan
- Guru memberikan link url dan menayangkan video tentang usaha-
usaha masyarakat dan pemerintah dalam menjaga NKRI
https://www.youtube.com/watch?v=bVLUopYzv3E
- Guru mengaitkan keberadaan daerah tempat tinggal sebagai bagian
dari wilayah NKRI.
- Siswa mencermati teks bacaan tentang beraneka peristiwa yang
mendukung upaya mempersatukan bangsa Indonesia.
- Siswa mencatat informasi-informasi penting sehubungan dengan
bacaan.
- Guru memberikan link url dan menayangkan video tentang Langkah-
langkah membuat kliping
- https://www.youtube.com/watch?v=8eERK3m1O28 (TPACK)
- Guru melakukan tanya jawab siswa mengenai tayangan vidio
- Guru membagikan LKPD yang dikirim melalui grup
c. Kegiatan Akhir
- Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini HOTS
- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan HOTS
22

- Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan menambahkan


informasi dari siswa lainnya. (comunication)
- Tindak lanjut
- Salam dan do’a penutup di pimpin oleh seorang peserta didik.
(Religius)
4. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian kelas. Peneliti mengajar
dengan menggunakan metode visual, sedangkan guru kelas mengobservasi
jalannya kegiatan belajar mengajar.
5. Refleksi
Peneliti melakukan proses belajar mengajar,peneliti mengumpulkan dan
menganalisis data hasil observer, baik peneliti maupun tim peneliti bersama-
sama melakukan refleksi (merenungkan kembali proses belajar mengajar yang
telah dilakukan). Dalam proses kegiatan refleksi tersebut, antara peneliti dengan
tim peneliti mengadakan diskusi dan tanya jawab, dengan tujuan untuk
melakukan perbaikan pada proses pembelajaran bagi peneliti pada siklus
berikutnya.
Proses refleksi juga akan merupakan verifikasi data hasil pengamatan tim
peneliti, sehingga akan diperoleh data-data yang sama dan tepat antara peneliti
dengan tim peneliti. Dari verifikasi data hasil pengamatan tersebut, akan
diperoleh data yang akurat mengenai butir-butir manakah yang sudah muncul
dan butir-butir manakah yang belum sepenuhnya muncul pada proses kegiatan
belajar mengajar yang telah dilakukan oleh peneliti pada putaran pertama, dan
sekaligus sebagai acuan untuk merencanakan tindakan baru dan melakukan
perbaikan pada proses pembelajaran bagi peneliti pada putaran siklus II.

II. Siklus II
1. Perencanaan
Meminta teman sejawat yakni ibu Neti Maesaroh, S, Pd. untuk mengamati
proses Perbaikan pembelajaran siklus II yang dilaksanakan pada hari Senin
23

tanggal 23 November 2020 dengan membuat lembar pengamatan atau observasi


dan melakukan penilaian perbaikan pembelajaran.
Adapun perencanaan yang akan dilakukan peneliti meliputi: Menentukan
pokok bahasan pelajaran tema 5 subtema 2 pembelajaran 1. Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan PPT, menggunakan google
meeting, Menyusun LKPD. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran .
Menyiapkan alat evaluasi berupa kuis di google form dan kisi-kisi siswa beserta
kunci jawabannya. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas
siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran tema 5 subtema 2 pembelajaran
1, menggunakan model pembelajaran example non example. Menetapkan
indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti meliputi:
a. Kegiatan awal
- Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa melalui media daring google Meeting.
(Religius)
- Kelas dilanjutkan dengan do’a melalui google Meeting dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
yang hari ini absen paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)
- Siswa diajak menyanyikan Wajib lagu nasional Indonesia Raya
(Nasionalis,cinta tanah air)
- Apersepsi dengan tanya jawab tentang materi sebelumnya
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dipelajari dan memberikan gambaran manfaat dari materi yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (comincation dan motivasi)
b. Kegiatan inti
- Guru memberikan link url dan menayangkan video Menentukan ide
pokok pada paragraf
https://www.youtube.com/watch?v=UgItVbR15I4 (TPACK)
- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai tayangan video.
24

- Siswa menentukan pokok pikiran dari setiap paragraf dan


mengembangkan pokok pikiran menjadi kalimat utama.(HOT)
(Kegiatan ini merupakan kegiatan yang digunakan untuk mencapai KD
Bahasa Indonesia 3.7).
- Sikap cermat dan teliti pada saat siswa membaca teks bacaan.C1
- Pemahaman siswa tentang pokok pikiran. C2
- Keterampilan siswa dalam menemukan pokok pikiran serta informasi
penting dalam bacaan.C4
- Siswa mencermati bacaan tentang rantai makanan yang ditampilkan
pada slide PPT.( critical thingking, saintifik mengamati)
- Guru mengingatkan kembali tentang ekosistem dan menjelaskan
tentang rantai makanan yang terdapat dalam Slide PPT.
- Guru memberikan link url dan menayangkan video Rantai makanan
pada sebuah ekosistem https://youtu.be/pKpWvj3QVe0 ( TPACK)
- Guru membagikan LKPD yang dikirim melalui grup WA
d. Kegiatan Akhir
- Siswa menyimpulkan hasil belajar hari ini dengan bimbingan guru
(HOTS)
- Siswa diberi penguatan dan kesimpulan serta memberikan link tautan
YouTube dengan materi yang sama untuk belajar mandiri (TPACK)
- Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan menambahkan
informasi dari siswa lainnya. (comunication)
- Tindak lanjut
- Salam dan do’a penutup di pimpin oleh ketua kelas. (Religius)
3. Observasi
Observer melakukan pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi
pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses pembelajaran dari
kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh
observer dalam lembar observasi, di antaranya: keterampilan guru dalam
menggunakan media PPT, baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun
25

tindakan akhir; aktivitas siswa selama proses pembelajaran, baik secara individu
maupun berdiskusi, melalui model pembelajaran example non example
menganalis hasil belajar tema 5 hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem
dengan menggunakan PPT melalui zoom meeting.
4. Refleksi
Adapun refleksi yang dilakukan peneliti meliputi: Menganalisis data hasil
observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa, melalui model pembelajaran
example non example pada siklus II; Menganalisis data hasil belajar siswa,
melalui PPT dan model pembelajaran example non example pada siklus II.
Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi oleh peneliti dengan observer atau
pengamat untuk mengetahuai kekurangan dan kelebihan pada siklus II dan
faktor-faktor lain yang menyebabkan kesulitan siswa dan kurang aktifnya siswa.
Nilai hasil belajar ditentukan batasan KKM yaitu 75 yang berarti tuntas
berdasarkan KKM yang ditetapkan guru sehingga diperlukan perbaikan untuk
kesempurnaan pada pelaksanaan siklus III.

III.Siklus III
1. Perencanaan
Adapun perencanaan yang akan dilakukan peneliti meliputi: Menentukan
pokok bahasan mata pelajaran tema 5 subtema 2 pembelajaran 3. Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan PPT, menggunakan
google meeting, Menyusun LKPD. Menyiapkan sumber dan media
pembelajaran . Menyiapkan alat evaluasi berupa kuis di google form dan kisi-
kisi siswa beserta kunci jawabannya. Menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran tema 5
subtema 2 pembelajaran 3, menggunakan model pembelajaran example non
example. Menetapkan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti meliputi:
26

a. Kegiatan awal
- Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa melalui media daring google Meeting.
(Religius)
- Kelas dilanjutkan dengan do’a melalui google Meeting dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
yang hari ini absen paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)
- Siswa diajak menyanyikan Wajib lagu nasional Garuda Pancasila
(Nasionalis,cinta tanah air)
- Apersepsi dengan tanya jawab tentang materi sebelumnya
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dipelajari dan memberikan gambaran manfaat dari materi yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (comincation dan motivasi)
b. Kegiatan inti
- Siswa kemudian mencermati dengan saksama teks bacaan tentang
sistem subak di Bali pada slide PPT. (TPACK)
- Siswa menemukan hal-hal penting dalam bacaan tersebut.C3
- Guru mengambil contoh subak sebagai salah satu kegiatan ekonomi
masyarakat. Menayangkan video Aktivitas kegiatan ekonomi
masyarakat. (https://youtu.be/o6EAsktrIFA) guru mengaitkan video
dengan teks (TPACK)
- Guru dapat mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa tentang subak dan pertanyaan siswa tentang subak.
(HOTS)
- Siswa membuat sebuah ringkasan untuk menghubungkan konsep-
konsep dalam bacaan dengan menggunakan bahasanya sendiri. C5
(HOTS)
27

- Siswa mencermati bacaan sejarah proklamsi kemerdekaan Indonesia


yang ditampilkan pada slide PPT.( critical thingking, saintifik
mengamati) (TPACK)
- Siswa membaca dengan saksama bacaan tentang peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan RI.C1
- Guru memutar audio suara asli Ir. Soekarna saat membacakan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terdapat dalam Slide PPT.
(TPACK)
- Guru menayangkan video materi Proklamasi kemerdekaan RI.
https://youtu.be/3rqSk6h7xG4 (TPACK)
- Guru dapat mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan siswa tentang peristiwa sekitar proklamsi.(HOTS)
- Guru membagikan LKPD yang dikirim melalui grup WA
e. Kegiatan Akhir
- Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini HOTS
- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan HOTS
- Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan menambahkan
informasi dari siswa lainnya. (comunication)
- Tindak lanjut
- Salam dan do’a penutup di pimpin oleh seorang peserta didik.
(Religius)
3. Observasi
Peneliti melaksanakan tindakan, sedangkan observer melakukan
pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh observer dalam lembar
observasi, di antaranya:
a. Keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran example
non example dan media, baik dalam tindakan awal, tindakan inti,
maupun tindakan akhir.
b. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran, baik secara individu
maupun diskusi, melalui Media visual
28

c. Menganalis hasil belajar tema 5 subtema 2 pemelajaran 3 dengan


menggunakan model pembelajaran example non example
4. Refleksi
a. Menganalisis data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa,
melalui model pembelajaran example non example pada siklus III;
b. Menganalisis data hasil belajar siswa, melalui model pembelajaran
example non example pada siklus III.
Setelah data observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi kegiatan
siklus III. Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi oleh peneliti dengan indikator
keberhasilan, observer atau pengamat untuk mengetahuai kekurangan dan
kelebihan dari target yang di tetapkan. Dengan adanya peningkatan hasil
keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran example non example. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran pada
siklus III diperoleh siswa yang tuntas lebih banyak dalam mencapai KKM maka
pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan mencapai target indicator
keberhasilan sehingga penelitian dihentikan.

C. Teknik Analisis Data


1. Data Kuantitatif
Aqib (2010:41) Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau
rerata. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun
langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis.

Keterangan:
N= Nilai
B= Skor yang diperoleh
St= Skor teoritis
b. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal
29

Keterangan :
P : Presentase siswa yang tuntas
2. Data kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan ketrampilan
guru dalam pembelajaran memahami materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam
kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrument
pengamatan aktivitas siswa atau instrument pengamatan keterampilan guru.
Menurut Poerwanti, dkk (2008:6) menerangkan cara untuk mengolah data
skor sebagai berikut
a. Menentukan skor terendah;
b. Menentukan skor tertinggi;
c. Mencari median;
d. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang).
Penerapan model pembelajaran example non example dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran tema 5 ekosistem pada siswa kelas 5 SDN
3 Surabaya dengan indikator sebagai berikut.
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran tema 5 ekosistem melalui model
pembelajaran example non example.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tema 5 ekosistem melalui model
pembelajaran example non example.
3. Hasil belajar tema 5 ekosistem di SDN 3 Surabaya dengan kriteria
ketuntasan minial ≥ 75
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Siklus 1
Materi pelajaran pada siklus 1 ini adalah tentang tema 5 subtema 1
pembelajaran 4

1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan
perangkat pembelajaran, meliputi RPP Tema 5 sub tema 1 pembelajaran 4,
lembar kerja peserta didik (LKPD), media dan platform untuk
pelaksanaan, serta lembar observasi.
2. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran
di kelas.
3. Langkah-langkah pembelajaran meliputi
a. Kegiatan awal
- Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran siswa melalui media daring google
Meeting. (Religius)
- Kelas dilanjutkan dengan do’a melalui google Meeting dipimpin
oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a
adalah siswa yang hari
- ini absen paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)Siswa
diajak menyanyikan Wajib lagu nasional Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. (Nasionalis,cinta tanah air)
- Apersepsi dengan tanya jawab tentang materi sebelumnya
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dipelajari dan memberikan gambaran manfaat dari materi yang

31
32

akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (comunication dan


motivasi)
b. Kegiatan inti
- Siswa mencermati bacaan tentang tentang Indonesia sebagai
Negara Maritim dan Agraris yang ditampilkan pada slide PPT.
( critical thingking, saintifik mengamati)
- Guru memberikan link url dan menayangkan video tentang
Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris
https://www.youtube.com/watch?v=m-gYdSnMH3A (TPACK)
- Dengan bimbingan guru, siswa mencatat informasi-informasi
penting yang berkaitan dengan keunikan Indonesia sebagai negara
maritim dan agraris.
- Siswa menentukan pokok pikiran serta informasi penting dalam
bacaan untuk kemudian membuat ringkasan bacaan
- Guru memberikan link url dan menayangkan video tentang usaha-
usaha masyarakat dan pemerintah dalam menjaga NKRI
https://www.youtube.com/watch?v=bVLUopYzv3E
- Guru mengaitkan keberadaan daerah tempat tinggal sebagai bagian
dari wilayah NKRI.
- Siswa mencermati teks bacaan tentang beraneka peristiwa yang
mendukung upaya mempersatukan bangsa Indonesia.
- Siswa mencatat informasi-informasi penting sehubungan dengan
bacaan.
- Guru memberikan link url dan menayangkan video tentang
Langkah-langkah membuat kliping
https://www.youtube.com/watch?v=8eERK3m1O28 (TPACK)
- Guru melakukan tanya jawab siswa mengenai tayangan vidio
- Guru membagikan LKPD yang dikirim melalui grup
33

f. Kegiatan Akhir
- Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini HOTS
- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan HOTS
- Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan menambahkan
informasi dari siswa lainnya. (comunication)
- Tindak lanjut
- Salam dan do’a penutup di pimpin oleh seorang peserta didik.
(Religius
4. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data
yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian kelas. Peneliti
mengajar dengan menggunakan metode visual, sedangkan guru kelas
mengobservasi jalannya kegiatan belajar mengajar.
5. Refleksi
Peneliti melakukan proses belajar mengajar, peneliti
mengumpulkan dan menganalisis data hasil observer, baik peneliti
maupun tim peneliti bersama-sama melakukan refleksi (merenungkan
kembali proses belajar mengajar yang telah dilakukan). Dalam proses
kegiatan refleksi tersebut, antara peneliti dengan tim peneliti
mengadakan diskusi dan tanya jawab, dengan tujuan untuk melakukan
perbaikan pada proses pembelajaran bagi peneliti pada siklus berikutnya.
Proses refleksi juga akan merupakan verifikasi data hasil
pengamatan tim peneliti, sehingga akan diperoleh data-data yang sama
dan tepat antara peneliti dengan tim peneliti. Dari verifikasi data hasil
pengamatan tersebut, akan diperoleh data yang akurat mengenai butir-
butir manakah yang sudah muncul dan butir-butir manakah yang belum
sepenuhnya muncul pada proses kegiatan belajar mengajar yang telah
dilakukan oleh peneliti pada putaran pertama, dan sekaligus sebagai
acuan untuk merencanakan tindakan baru dan melakukan perbaikan pada
proses pembelajaran bagi peneliti pada putaran siklus II.
34

Hasil Tes Siklus 1


Berdasarkan observasi awal pada siswa kelas 5 SDN 3 Surabaya
Desa Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan kabupaten Garut,
ditemukan hasil yang kurang memuaskan dalam tes evaluasi tema 5
subtema 1 pembelajaran 4, yaitu terdapat 7 siswa dari 31 siswa yang
belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Dengan nilai tertinggi
100, nilai terendah 50 dan nilai rata-rata kelas 83.
Tabel 4.1
hasil Tes Siklus 1 Kelas 5
SDN 3 Surabaya
Nilai Hasil Tes Mandiri Siswa
No Nama Siswa KKM 75
Nilai Tuntas Belum Tuntas
1 Abdul Jalil 80 T
2 Ahmad Alif Asyari 90 T
3 Ajril Ilham Sirojudin 70 BT
4 Aldi Fatkhur Rohman 90 T
5 Alif Rizki Nurjinan 90 T
6 Alpiyah Nurpadilah 70 BT
7 Annisa 90 T
8 Dalfah Azka Padilah 70 BT
9 Denia Naeni Siti Hopsah 70 BT
10 Diki Ramdani 80 T
11 Dudun Muhamad Samsudin 50 BT
12 Isam Sambas 100 T
13 Khoridotul Atkia Ramlan 100 T
14 Mela Kamelina 70 BT
15 Muhamad Husni Mubarok 90 T
16 Muhamad Rifki Sihabudin 80 T
17 Muhamad Ripki Mubarok 80 T
18 Muhamad Rizki 90 T
19 Muhamad Ryzsa 90 T
20 Muhamad Tsabit Albanani 100 T
21 Muhammad Paiz Adwani 90 T
22 Nur Zahra Fitriani 90 T
23 Refina Ula Permata 90 T
24 Rena Cahaya Pauzah 70 BT
25 Salsa Nurpah Safitri 80 T
26 Sela Dita Sapitri 100 T
27 Sipa Nuraliyah 90 T
28 Siti Hudaevah 100 T
35

29 Siti Saadah 90 T
30 Syakila Aprilianti 100 T
31 Viyar Maulana 100 T
Jumlah 2650 24 7
Rata-rata 85 73% 27%
Tertinggi 100

Terendah 50

Tabel 4.2
Nilai Rata-rata Siklus 1
Jumlah
No Rentan Nilai Katagori Persentase Keterangan
Siswa
1 0-74 7 Kurang 26,92% Nilai rata-
2 75-84 5 Sedang 19,23% rata 83
3 85-1010 14 Baik 53,84%

Gambar Grafik 4.1 Grafik Nilai Siklus 1

Siswa yang dinyatakan belum tuntas yaitu 7 anak. Siswa kelas 5 SDN 3
Surabaya siswa yang tuntas 24 siswa. Persentase ketuntasan mencapai 73%. Dari
data tersebut dapat dinyatakan bahwa rata-rata nilai tema 5 subtema 1
pembelajaran 4, 83 dan 73 % persentase ketuntasan siswa kelas 5 SDN 3
36

Surabaya Desa Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut sudah


mencapai KKM, di mana KKM tema 5 subtema 1 pembelajaran 4 adalah 75.
Dari hasil kegiatan siklus I di atas kemudian guru kelas 5 SDN 3 Surabaya Desa
Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut melakukan tindakan
dalam proses pembelajaran tema 5 subtema 1 pembelajaran 4 pada kegiatan
siklus II. Tindakan yang dilakukan guru kelas 5 SDN 3 Surabaya Desa Surabaya
Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut, yaitu kegiatan pembelajaran
tema 5 subtema 1 pembelajaran 4 menggunakan media visual yaitu PPT ( Power
Point ) melalui zoom meeting.
Untuk mencari persentase jumlah siswa kelas 5 SDN 3 Surabaya yang tuntas
belajar dan yang belum tuntas belajar digunakan rumus sebagai berikut.

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa dari hasil tes awal ada 24
siswa yang tuntas dan 7 siswa yang belum tuntas. Hal ini berarti sebanyak 24
siswa (73 %) dari seluruh siswa yang mendapatkan nilai sesuai KKM yaitu 75.

Siklus II
1. Perencanaan
Meminta teman sejawat yakni Neti Maeasaroh, S, Pd untuk mengamati
proses Perbaikan pembelajaran siklus II yang dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 23 November 2020 dengan membuat lembar pengamatan atau observasi
dan melakukan penilaian perbaikan pembelajaran.
Adapun perencanaan yang akan dilakukan peneliti meliputi: Menentukan
pokok bahasan pelajaran tema 5 subtema 2 pembelajaran 1. Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan PPT, menggunakan platform
zoom meeting, Menyusun LKPD. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran .
Menyiapkan alat evaluasi berupa kuis di google form dan kisi-kisi siswa beserta
kunci jawabannya. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas
siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran tema 5 subtema 2 pembelajaran
37

1, menggunakan model pembelajaran example non example. Menetapkan


indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti meliputi:
a. Kegiatan awal
- Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa melalui media daring google Meeting.
(Religius)
- Kelas dilanjutkan dengan do’a melalui google Meeting dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
yang hari ini absen paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)
- Siswa diajak menyanyikan Wajib lagu nasional Indonesia Raya
(Nasionalis,cinta tanah air)
- Apersepsi dengan tanya jawab tentang materi sebelumnya
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dipelajari dan memberikan gambaran manfaat dari materi yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (comincation dan motivasi)
b. Kegiatan inti
- Guru memberikan link url dan menayangkan video Menentukan ide
pokok pada paragraf
https://www.youtube.com/watch?v=UgItVbR15I4 (TPACK)
- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai tayangan video.
- Siswa menentukan pokok pikiran dari setiap paragraf dan
mengembangkan pokok pikiran menjadi kalimat utama.(HOT)
(Kegiatan ini merupakan kegiatan yang digunakan untuk mencapai KD
Bahasa Indonesia 3.7).
- Sikap cermat dan teliti pada saat siswa membaca teks bacaan.C1
- Pemahaman siswa tentang pokok pikiran. C2
38

- Keterampilan siswa dalam menemukan pokok pikiran serta informasi


penting dalam bacaan.C4
- Siswa mencermati bacaan tentang rantai makanan yang ditampilkan
pada slide PPT.( critical thingking, saintifik mengamati)
- Guru mengingatkan kembali tentang ekosistem dan menjelaskan
tentang rantai makanan yang terdapat dalam Slide PPT.
- Guru memberikan link url dan menayangkan video Rantai makanan
pada sebuah ekosistem https://youtu.be/pKpWvj3QVe0 ( TPACK)
- Guru membagikan LKPD yang dikirim melalui grup WA
c. Kegiatan Akhir
- Siswa menyimpulkan hasil belajar hari ini dengan bimbingan guru
(HOTS)
- Siswa diberi penguatan dan kesimpulan serta memberikan link tautan
YouTube dengan materi yang sama untuk belajar mandiri (TPACK)
- Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan menambahkan
informasi dari siswa lainnya. (comunication)
- Tindak lanjut
- Salam dan do’a penutup di pimpin oleh ketua kelas. (Religius)
3. Observasi
Observer melakukan pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi
pada keadaan yang sebenarnya, dan dilakukan selama proses pembelajaran dari
kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh
observer dalam lembar observasi, di antaranya: keterampilan guru dalam
menggunakan media PPT, baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun
tindakan akhir; aktivitas siswa selama proses pembelajaran, baik secara individu
maupun berdiskusi, melalui model pembelajaran example non example
menganalis hasil belajar tema 5 subtema 2 pembelajaran 1 dengan menggunakan
PPT melalui zoom meeting.
4. Refleksi
39

Refleksi pada siklus II difokuskan pada berbagai masalah yang muncul


pada pelaksanaan tindakan. Adapun permasalahan yang ada dalam pembelajaran
tema 5 subtema 2 pembelajaran 1 adalah sebagai berikut:
1) Hasil belajar rata-rata siklus II pada penelitian ini menunjukan bahwa siswa
tuntas sebanyak 27 siswa ( 83 %) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4
siswa ( 17 %) dengan nilai berada di bawah KKM yaitu 75.
2) Dalam kegiatan diskusi kelompok ada beberapa anak yang belum aktif .
3) Masih ada siswa siswa masih belum mengerti cara mencari topik dan isi
bacaan yang disajikan.
4) Masih ada beberapa siswa dalam mengemukakan pendapat masih malu atau
tidak percaya diri dengan jawaban mereka.
5) Masih ada beberapa siswa tidak mendengarkan atau memperhatikan saat
dijelaskan tentang hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem.
Dari berbagai permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus
II maka perlu diadakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan di siklus berikutnya
yaitu pada siklus III.
a. Perbaikan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka hal-hal
yang perlu diperbaiki dan diadakan revisi untuk tahap pelaksanaan siklus
berikutnya antara lain:
1) Guru harus meningkatkan keterampilan dalam penggunaan PPT dan lebih
optimal dalam mengkondisikan siswa baik pada awal maupun selama
pembelajaran berlangsung agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung
dengan lancar.
2) Guru meminta kepada seluruh siswa untuk aktif dalam pelajaran baik dalam
berdiskusi maupun saat permainan.
3) Guru memberikan motivasi dan hadiah pada siswa yang yang berhasil
menjawab pertanyaan dalam permainan, supaya anak lebih percaya diri
dalam mengemukakan pendapat dan berdiskusi dengan penguatan positif.
4) Guru mengajak siswa untuk menaggapi presentasi teman dari hasil diskusi
bersama
40

Adapun refleksi yang dilakukan peneliti meliputi: Menganalisis data hasil


observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa, melalui model pembelajaran
example non example pada siklus II; Menganalisis data hasil belajar siswa,
melalui PPT dan model pembelajaran example non example pada siklus II.
Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi oleh peneliti dengan observer atau
pengamat untuk mengetahuai kekurangan dan kelebihan pada siklus II dan faktor-
faktor lain yang menyebabkan kesulitan siswa dan kurang aktifnya siswa. Nilai
hasil belajar ditentukan batasan KKM yaitu 75 yang berarti tuntas berdasarkan
KKM yang ditetapkan guru sehingga diperlukan perbaikan untuk kesempurnaan
pada pelaksanaan siklus III.

Hasil Siklus II
Pada pelaksanaan tindakan pertemuan pertama siklus II terdiri dari
berbagai kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti yang berupa eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi serta kegiatan penutup.
Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi rata-rata pelaksanaan
tindakan siklus II dengan menggunakan medel pembelajaran example non
example, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3
hasil Tes Siklus II Kelas 5
SDN 3 Surabaya
Nilai Hasil Tes Mandiri Siswa
No Nama Siswa KKM 75
Nilai Tuntas Belum Tuntas
1 Abdul Jalil 90 T
2 Ahmad Alif Asyari 90 T
3 Ajril Ilham Sirojudin 70 BT
4 Aldi Fatkhur Rohman 90 T
5 Alif Rizki Nurjinan 90 T
6 Alpiyah Nurpadilah 70 BT
7 Annisa 90 T
8 Dalfah Azka Padilah 80 T
9 Denia Naeni Siti Hopsah 80 T
10 Diki Ramdani 80 T
41

11 Dudun Muhamad Samsudin 70 BT


12 Isam Sambas 100 T
13 Khoridotul Atkia Ramlan 100 T
14 Mela Kamelina 70 BT
15 Muhamad Husni Mubarok 90 T
16 Muhamad Rifki Sihabudin 80 T
17 Muhamad Ripki Mubarok 90 T
18 Muhamad Rizki 90 T
19 Muhamad Ryzsa 90 T
20 Muhamad Tsabit Albanani 100 T
21 Muhammad Paiz Adwani 90 T
22 Nur Zahra Fitriani 90 T
23 Refina Ula Permata 90 T
24 Rena Cahaya Pauzah 100 T
25 Salsa Nurpah Safitri 80 T
26 Sela Dita Sapitri 100 T
27 Sipa Nuraliyah 90 T
28 Siti Hudaevah 100 T
29 Siti Saadah 90 T
30 Syakila Aprilianti 100 T
31 Viyar Maulana 100 T
Jumlah 2260 22 4
Rata-rata 87 85% 15%
Tertinggi 100
Terendah 70

Tabel 4.4
Nilai Rata-rata Siklus II
Jumlah
No Rentan Nilai Katagori Persentase Keterangan
Siswa
1 0-74 4 Kurang 15,38% Nilai rata-
2 75-84 5 Sedang 19,23% rata 87
3 85-100 17 Baik 65,38%
42

Gambar Grafik 4.2 Grafik Nilai Siklus 1

Grafik 4.2 menunjukan persentase ketuntasan siswa dengan menggunakan


pada siklus II, dengan siswa tuntas sebanyak 27 siswa (85%) dan siswa yang tidak
tuntas sebanyak 4 siswa (15%) dengan nilai berada di bawah KKM yaitu 75.
a. Refleksi
Refleksi pada siklus I difokuskan pada berbagai masalah yang muncul
pada pelaksanaan tindakan. Adapun permasalahan yang ada dalam pembelajaran
tema 5 ekosistem adalah sebagai berikut:
1) Hasil belajar rata-rata siklus II pada penelitian ini menunjukan bahwa siswa
tuntas sebanyak 27 siswa (85%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 4
siswa (15 %) dengan nilai berada di bawah KKM yaitu 75.
2) Dalam kegiatan diskusi kelompok masih ada beberapa siswa yang masih
belum aktif dalam mengikuti diskusi kelompok, dengan hanya beberapa
siswa saja yang mengerjakan lembar diskusi siswa.
3) Ada beberapa siswa yang tiak focus saat pembelajaran berlangsung
4) Ada beberapa siswa yang belum terbiasa menanggapi/mengeluarkan
pendapatnya saat ditanya/saat diskusi.
43

Dari berbagai permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan


siklus II maka perlu diadakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan di siklus
berikutnya yaitu pada siklus III.
b. Perbaikan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka hal-hal
yang perlu diperbaiki dan diadakan revisi untuk tahap pelaksanaan siklus
berikutnya antara lain:
1) Guru harus meningkatkan keterampilan dalam penggunaan PPT dan lebih
optimal dalam mengkondisikan siswa baik pada awal maupun selama
pembelajaran berlangsung agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung
dengan lancar.
2) Guru meminta kepada seluruh siswa untuk aktif dalam pelajaran baik dalam
berdiskusi maupun saat permainan.
3) Guru memberikan motivasi atau reward yang berhasil menjawab
pertanyaan, supaya lebih percaya diri dalam mempresentasikan
mengungkapkan pendapat/ jawaban dengan penguatan positif.
4) Guru mengajak siswa untuk menaggapi LKPD yang telah disajikan

Siklus III
a. Perencanaan siklus III
Adapun perencanaan yang akan dilakukan peneliti meliputi: Menentukan
pokok bahasan mata pelajaran tema 5 subtema 2 pembelajaran 3; Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan PPT, menggunakan
platform zoom meeting, Menyusun LKPD. Menyiapkan sumber dan media
pembelajaran. Menyiapkan alat evaluasi berupa kuis di google form dan kisi-kisi
siswa beserta kunci jawabannya. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati
aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran tema 5 subtema 2
pembelajaran 3, menggunakan model pembelajaran example non example.
Menetapkan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran.
44

b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti meliputi: Kegiatan
Awal guru mengkondisikan kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran, guru
memberikan apersepsi tentang tema 5 subtema 2 pembelajaran 3, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti, Guru mengambil contoh
subak sebagai salah satu kegiatan ekonomi masyarakat. Menayangkan video
Aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat.

Diajak berdiskusi/bertanya jawab secara bergantian tentang mengetahui


sejauh mana pengetahuan siswa tentang subak. Siswa juga diminta untuk
menyebutkan peristiwa sekitar proklamasi. Guru membahas LKPD bersama-
sama dan siswa lain menanggapi. Kegiatan akhir siswa bersama guru
menyimpulkan materi yang telah di ajarkan; guru mengadakan refleksi tentang
materi yang telah di ajarkan. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
belum di pahami; guru mengadakan evaluasi tentang materi yang telah di
ajarkan, guru memberikan tindak lanjut.
c. Observasi
Peneliti melaksanakan tindakan, sedangkan observer melakukan
pengamatan terhadap situasi yang terjadi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh observer dalam lembar
observasi, di antaranya:
1) Keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran example non
example dan media, baik dalam tindakan awal, tindakan inti, maupun
tindakan akhir.
2) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran, baik secara individu maupun
diskusi, melalui Media visual
3) Menganalis hasil belajar tema 5 subtema 2 pembelajaran 3 model
pembelajaran example non example.
d. Refleksi
1) Menganalisis data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa,
melalui model pembelajaran example non example pada siklus III;
45

2) Menganalisis data hasil belajar siswa, melalui model pembelajaran example


non example pada siklus III.
Setelah data observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi kegiatan
siklus III. Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi oleh peneliti dengan
indikator keberhasilan, observer atau pengamat untuk mengetahuai kekurangan
dan kelebihan dari target yang di tetapkan. Dengan adanya peningkatan hasil
keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran example non example. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran pada
siklus III diperoleh siswa yang tuntas lebih banyak dalam mencapai KKM maka
pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan mencapai target indikator
keberhasilan sehingga penelitian dihentikan.

Hasil Belajar siklus 3


Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari hasil evaluasi rata-rata
pelaksanaan tindakan pertemuan pertama dan pelaksanaan tindakan pertemuan
kedua pada siklus II dengan menggunakan, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.5
hasil Tes Siklus III Kelas 5
SDN 3 Surabaya
Nilai Hasil Tes Mandiri Siswa
No Nama Siswa KKM 75
Nilai Tuntas Belum Tuntas
1 Abdul Jalil 100 T
2 Ahmad Alif Asyari 100 T
3 Ajril Ilham Sirojudin 70 BT
4 Aldi Fatkhur Rohman 90 T
5 Alif Rizki Nurjinan 90 T
6 Alpiyah Nurpadilah 80 T
7 Annisa 90 T
8 Dalfah Azka Padilah 90 T
9 Denia Naeni Siti Hopsah 90 T
10 Diki Ramdani 80 T
11 Dudun Muhamad Samsudin 80 T
12 Isam Sambas 100 T
13 Khoridotul Atkia Ramlan 100 T
14 Mela Kamelina 90 T
46

15 Muhamad Husni Mubarok 100 T


16 Muhamad Rifki Sihabudin 80 T
17 Muhamad Ripki Mubarok 90 T
18 Muhamad Rizki 100 T
19 Muhamad Ryzsa 100 T
20 Muhamad Tsabit Albanani 100 T
21 Muhammad Paiz Adwani 90 T
22 Nur Zahra Fitriani 90 T
23 Refina Ula Permata 90 T
24 Rena Cahaya Pauzah 100 T
25 Salsa Nurpah Safitri 80 T
26 Sela Dita Sapitri 100 T
27 Sipa Nuraliyah 90 T
28 Siti Hudaevah 100 T
29 Siti Saadah 90 T
30 Syakila Aprilianti 100 T
31 Viyar Maulana 100 T
Jumlah 2370 25 1
Rata-rata 91 96% 4%
Tertinggi 100
Terendah 70

Tabel 4.6
Nilai Rata-rata Siklus III
Jumlah
No Rentan Nilai Katagori Persentase Keterangan
Siswa
1 0-74 1 Kurang 3,84% Nilai rata-
2 75-84 5 Sedang 19,23% rata 91
3 85-100 20 Baik 76,92%
47

Gambar Grafik 4.3 Grafik Nilai Siklus III

Diagram di atas menunjukkan hasil belajar dari siklus III mengalami


peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yaitu sebesar 91. Dimana
siswa yang mendapat nilai dibawah KKM hanya 1 siswa (4 %), yang mendapat
nilai sedang hanya 5 siswa siswa (19%) sedangkan yang mendapat nilai baik
sangat meningkat hampir 25 siswa (77%). Dan nilai yang diharapkan penulispun
sudah mencapai target. Dan penelitian penulis sampai di siklus III.

Tabel 4.7 Data Nilai Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III.
DATA NILAI SISWA PRASIKLUS, SIKLUS I DAN SIKLUS II
Tabel 4.7
Hasil Tes Siklus I, Siklus II, Siklus III
Siswa Kelas 5 SDN 3 Surabaya
No Nama siswa Nilai
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Abdul Jalil 80 90 100
2 Ahmad Alif Asyari 90 90 100
3 Ajril Ilham Sirojudin 70 70 70
4 Aldi Fatkhur Rohman 90 90 90
5 Alif Rizki Nurjinan 90 90 90
6 Alpiyah Nurpadilah 70 70 80
48

7 Annisa 90 90 90
8 Dalfah Azka Padilah 70 80 90
9 Denia Naeni Siti Hopsah 70 80 90
10 Diki Ramdani 80 80 80
11 Dudun Muhamad Samsudin 50 70 80
12 Isam Sambas 100 100 100
13 Khoridotul Atkia Ramlan 100 100 100
14 Mela Kamelina 70 70 90
15 Muhamad Husni Mubarok 90 90 100
16 Muhamad Rifki Sihabudin 80 80 80
17 Muhamad Ripki Mubarok 80 90 90
18 Muhamad Rizki 90 90 100
19 Muhamad Ryzsa 90 90 100
20 Muhamad Tsabit Albanani 100 100 100
21 Muhammad Paiz Adwani 90 90 90
22 Nur Zahra Fitriani 90 90 90
23 Refina Ula Permata 90 90 90
24 Rena Cahaya Pauzah 70 100 100
25 Salsa Nurpah Safitri 80 80 80
26 Sela Dita Sapitri 100 100 100
27 Sipa Nuraliyah 90 90 90
28 Siti Hudaevah 100 100 100
29 Siti Saadah 90 90 90
30 Syakila Aprilianti 100 100 100
31 Viyar Maulana 100 100 100
Jumlah 2650 2740 2850
Rata-rata 85 88 92

Tabel 4.8
Rentang Nilai Evaluasi Siklus 1, Siklus II dan Siklus III
Kriteria Siklus I Siklus II Siklus III
Kurang 7 4 1
Sedang 5 5 5
Baik 14 17 20
Rata-rata 83 87 91
49

Gambar Gafik 4.4. Rentang Nilai Evaluasi Nilai Siklus 1, Siklus II, dan Siklus III

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Pemaknaan temuan penelitian di peroleh dari hasil data keterampilan
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada tiap pertemuan siklus I dan
siklus II dengan menggunakan hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa
dan hasil belajar siswa siklus III.

1. Siklus 1
Pada kegiatan siklus I hasil analisis terhadap hasil evaluasi siswa
ditemukan banyak siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM. Siswa yang
belum tuntas ada 7 siswa atau 27 %. Nilai rata – rata pada pra siklus adalah 83
dari KKM yang ditetapkan adalah 75. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
siswa belum memperhatikan dan belum memahami konsep serta siswa masih
banyak yang belum aktif. Dan penulis pun belum menggunakan media
pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Siswa pun terlihat malas, jenuh,
dan tidak termotivasi untuk memperhatikan, mengenal dan mengenai ekosistem.
50

Berikut ini adalah daftar nama – nama siswa yang belum tuntas
pada siklus 1

Tabel 4.9
Nilai Siswa Di Siklus I Yang Belum tuntas
DATA NILAI AWAL SISWA YANG BELUM TUNTAS
No Nama Perolehan KKM Ketuntasan
1 Ajril Ilham Sirojudin 70 75 Belum Tuntas
2 Alpiyah Nurpadilah 70 75 Belum Tuntas
3 Dalfah Azka Padilah 70 75 Belum Tuntas
4 Denia Naeni Siti Hopsah 70 75 Belum Tuntas
5 Dudun Muhamad Samsudin 50 75 Belum Tuntas
6 Mela Kamelina 70 75 Belum Tuntas
7 Rena Cahaya Pauzah 70 75 Belum Tuntas

Secara umum ketidak berhasilan siswa mencapai nilai KKM adalah karena
mereka belum mampu memahami konsep atau materi Tema 5 subtema 1
pembelajaran 4 secara mendalam dikarenakan penjelasan guru yang belum
menggunakan media yang lebih menarik siswa. Untuk itu penulis mengadakan
perbaikan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II
Pada siklus II penulis menggunakan menggunakan media visual PPT
dengan model pembelajaran example non example ternyata ada peningkatan
terhadap hasil belajar siswa, terbukti dengan diperolehnya hasil evaluasi siswa
yang sebagian besar sudah mencapai KKM walaupun masih ada beberapa siswa
yang belum mencapai KKM yang ditetapkan. Berikut ini adalah data siswa yang
belum tuntas pada siklus II.
Tabel 4.10
Nilai Siswa Di Siklus II Yang Belum tuntas
No Nama Perolehan KKM Ketuntasan
1 Ajril Ilham Sirojudin 70 75 Belum Tuntas
2 Alpiyah Nurpadilah 70 75 Belum Tuntas
3 Dudun Muhamad Samsudin 50 75 Belum Tuntas
4 Mela Kamelina 70 75 Belum Tuntas
51

Berdasarkan observasi hasil belajar siswa tema 5 tentang ekosistem


dengan media PPT pada siswa kelas 5 SDN 3 Surabaya pada siklus II diperoleh
nilai rata-rata siswa 87 dengan ketuntasan klasikal sebesar 85% atau 27 siswa
dari 31 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 4 orang siswa belum
tuntas. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70.
Walaupun pada siklus II sebagian besar siswa sudah memahami konsep
Tema 5 ekosistem, namun masih ada beberapa siswa yang belum menuntaskan
pemahamannya. Hal ini dikarenakan siswa belum memperhatikan lebih dalam
tentang tema 5 ekosistem. Oleh karena itu penulis melanjutkan dengan kegiatan
perbaikan pembelajaran pada siklus III.

3. Siklus III
Penulis menambahkan dengan dengan menggunakan metode visual PPT
dan pembelajaran menggunakan model pembelajaran example non example
dinilai lebih memudahkan siswa untuk melihat serta mendengarkan secara detail
dan jelas. Sehingga siswa berantusias lebih memperhatikan dan menyimak
materi yang dijelaskan guru. Ternya jawab dan diskusi juga memotivsi siswa
antusias dalam mengikuti pelajaran
Dengan penggunaan model pembelajaran example non example dalam
tema 5 ekosistem dinilai lebih memudahkan siswa untuk memahami secara
detail dan jelas. Pembelajaran lebih menarik minat dan perhatian siswa sehingga
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Hal ini terbukti dengan melihat
hasil evaluasi nilai siswa pada siklus III lebih meningkat dari pada siklus II.
Siswa yang berhasil atau tuntas sesuai dengan KKM yang ditetapkan yaitu 75
ternyata 30 siswa berhasil , dan 1 siswa yang belum berhasil mencapai nilai
KKM
Berdasarkan observasi hasil belajar siswa pada tema 5 ekositem dengan
media Visual PPT dan model pembelajaran exampel non example pada siswa
kelas VI SDN 3 Surabaya pada siklus III diperoleh nilai rata-rata siswa 91 dengan
ketuntasan klasikal sebesar 96% atau 30 siswa dari 31 siswa mengalami
52

ketuntasan belajar sedangkan 1 orang siswa belum tuntas. Dengan nilai tertinggi
100 dan nilai terendah 70.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Model example non example dalam pembelajaran daring yang telah
dilaksanankan berhasil menjawab rumusan masalah umun dalam penelitian ini
yaitu melalui penerapan pembelajaran dalam jaringan menggunakan model
example non example pada siswa kelas 5 SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur
Limbangan Kabupaten Garut.
Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran tema 5 ekosistem melalui
model example non example pada pembelajaran daring mengalami peningkatan
pada tiap siklus. Pada siklus 1 hasil belajar siswa meperoleh nilai rata-rata 83
dengan ketuntasan klasikal sebesar 73% atau 24 siswa mengalami ketuntasan
belajar sedang 7 siswa atau 27% tidak tuntas. Pada siklus II siswa memperoleh
nilai rata-rata 87 dengan ketuntasan klasikal sebesar 85% atau 22 orang siswa
mengalami ketuntasan belajar sedangkan 4 orang siswa tidak tuntas. Kemudian
pada pelaksanaan tindakan siklus III perolehan rata-rata hasil belajar siswa
meningkat menjadi 91 dengan ketuntasan klasikal sebesar 96% yang berarti 25
orang mengalami ketuntasan belajar dan 1 siswa tidak tuntas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan belajar dengan
model example non example pada pembelajaran daring terbukti dapat
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran tema 5 tentang ekositem pada siswa
kelas 5 SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut.

B. Saran dan Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dengan
menggunakan model example non example pada pembelajaran daring dapat
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran tema 5 ekosistem pada siswa kelas 5
SDN 3 Surabaya Kecamatan Blubur Limbangan Kabupaten Garut. Adapun saran
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

53
54

1. Guru
a. Menciptakan suasana yang harmonis dan menyenangkan sehingga dapat
memotivasi siswa agar aktif dalam mengembangkan kemampuannya;
b. Guru dapat menerapkan model pembelajaran example non example pada
pembelajaran daring sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan
kualitas mengajar guru dalam suatu pembelajaran, terutama pada
pembelajaran tema 5 ekositem kelas 5.
2. Siswa
a. Siswa hendaknya berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, misalnya dengan
bekerjasama dengan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dalam
materi pembelajaran;
b. Siswa hendaknya lebih percaya diri dalam menjawab pertanyaan dan
mengungkapkan pendapat. Dengan demikian kegiatan pembelajaran berjalan
dengan aktif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
3. Sekolah
a. Penelitian dengan model pembelajaran example non example dapat menjadi
alternative untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah;
b. Pembelajaran model example non example pada pembelajaran daring dapat di
kembangkan pada mata pelajaran lain, sehingga dapat menjadi salah satu
alternative untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu sekolah.
55

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, yunus (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulim 2013. Bandung : Refika
Aditama

Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Laksana.

Ekawati, A. (2014). Pengaruh Motivasi dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VII di
SMPN 13 Banjarmasin. LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan , 9 (2), 1-10.

Hadi, S., & Farida, F. S. (2012). Pengaruh Minat, Kemandirian, dan Sumber Belajar terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 5 Ungaran. Jurnal Pendidikan
Ekonomi Dinamika Pendidikan , 7 (1), 8-13.

Ratnawati, A., & Marimin. (2014). Pengaruh Kesiapan Belajar, Minat Belajar, Motivasi Belajar, dan Sikap
Siswa terhadap Keaktifan Belajar Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran Pada Mata Diklat
Produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang. Economic Education Analysis Journal , 3 (1).

Sardiman, AM.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi Guru dan Calon Guru.
Jakarta: Rajawali Pers

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA.

Sudjana, Nana (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rodakarya

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:PustakaPelajar.


56

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) JENIS DARING

SATUAN PENDIDIKAN : SDN 3 Surabaya


KELAS/SEMESTER : V/ 1
TEMA : 5 Ekosistem
SUB TEMA : 1 /Komponen Ekosistem
PEMBELAJARAN :4
ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit
WAKTU PELAKSANAAN : 1x Pertemuan

Oleh :
ADIN HAERUDIN, S.Pd.
57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) JENIS DARING

PESAN UNTUK ORANG TUA

Assalamualaikum, apa kabar Ayah/Bunda? Semoga Ayah/Bunda senantiasa dalam keadaan


sehat. Ayah/Bunda yang hebat-hebat tetap semangat mendampingi putra putrinya di rumah.

Satuan : SDN 3 Surabaya Muatan Terpadu : B. Indonesia,IPS,


Pendidikan GARUT PPKn
Kelas / : V/1 Pembelajaran Ke- : 4
Semester
Tema / : 5/1 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1x Pert.)
Subtema

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia


3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling 3.7.1 Menganalisis pokok pikiran serta
berkaitan pada teks nonfiksi. informasi penting dalam bacaan
tentang Indonesia sebagai Negara
Maritim dan Agraris.C4
4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling 4.7.1 Mempersentasikan pertanyaan-pertanyaan
berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam sehubungan dengan bacaan tentang
tulisan dengan bahasa sendiri. Indonesia sebagai Negara Maritim dan
Agraris.C6
3.1 IPS
Mengidentifikasi karakteristik geografis 3.1.1 Menganalisis daerah tempat tinggal
Indonesia sebagai Negara kepulauan dengan keberadaan Indonesia sebagai
/maritim dan agraris serta pengaruhnya negara maritim dan agraris.C4
terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, komunikasiserta transportasi.

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik 4.1.1 Mempresentasikan hasil sebuah peta
geografis Indonesia sebagai negara daerah tempat tinggal lengkap dengan
kepulauan /maritim dan agraris serta pewarnaan sesuai dengan ketinggian
pengaruhnya terhadap kehidupan daerahnya. (P3)
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta
transportasi.
PPKn PPKn
3 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan 3.4.1 Memerinci manfaat menjaga
. untuk membangun kerukunan hidup. persatuan dan kesatuan yang di
4
lakukan oleh masyarakat dan
pemerintah dari majalah, koran,
dan internet.C4
4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang 4.4.1 Memprsentasikan hasil kliping
manfaat persatuan dan kesatuan untuk berisikan berita atau artikel
membangun kerukunan. usaha masyarakat dan
pemerintah dalam menjaga
persatuan dan kesatuan. (P3)
58

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan pada slide PPT dan penjelasan guru tentang
Indonesia sebagai negara maritim dan agraris, siswa mampu menganalisis pokok pikiran dan
informasi penting, serta mampu menuliskan ringkasan bacaan secara benar.
2. Dengan bantuan LKPD, peserta didik mampu membuat pertanyaan pertanyaan tentang indonesia
negara maritim dengan percaya diri.
3. Dengan mencermati teks slide PPT dan penjelasan guru tentang Indonesia sebagai negara maritim
dan agraris, siswa menelaah pokok pikiran dan informasi penting, serta mampu menuliskan
ringkasan bacaan secara benar.
4. Dengan mencermati gambar peta yang dikirim melalui aplikasi Zoom Meeting, siswa mampu
membuat peta sederhana dengan warna yang berbeda untuk ketampakan-ketampakan alam secara
tepat.
5. Dengan membaca buku paket peserta didik mampu memerinci manfaat menjaga persatuan dan
kesatuan dengan benar.
6. Dengan menyimak Video dan penjelasan guru, siswa mampu membuat kliping yang menunjukkan
usaha persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat secara benar.
59

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alat dan Media

Waktu 10 Menit

1. Melakukan pembukaan dengan salam, menyapa peserta Whatsapp Grup


didik, berdoa, mengecek kehadiran peserta didik melalui
grup WA (Orientasi )
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Pendahuluan 3. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari (Apersepsi)
4. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan, menyampaikan tujuan
pembelajaran (Motivasi)
Waktu -+40 Menit

Model:Example Non Example

1. Peserta didik mencari informasi penting dari buku paket , Google


dan memperhatikan penjelasan guru mengenai indonesia Classroom,
sebagai negara maritim . (Critical Thingking) Whatsapp, M.S
2. Peserta didik mencatat informasi informasi penting yang
Word, Youtube,
berkaitan dengan keunikan Indonesia sebagai negara
maritim dan agraris Google
3. Peserta didik memahami perintah dalam LKPD .
(Creativity, Critical Thingking)
Kegiatan
4. Peserta didik membaca dan mencermatiteks bacaan
Inti tentang beraneka peristiwa yang mendukung upaya
mempersatukan bangsa Indonesia Indonesia (Critical
Thingking, Creativity)
5. Peserta didik mencari, melihat menyimpulkan teks bacaan
dnegan bantuan guru, orang tua dan internet. (Creativity,
Communication)
6. Peserta didik diarahkan dengan Kerjasama guru dan
orang tua untuk menyelesaikan permasalahan.
(Colaboration, Cominucation)
7. Peserta didik mengirimkan hasil pengerjaan LKPD
melalui WA Grup. (Technological)
Waktu -+ 20 Menit

Penutup 1 Peserta didik dibantu guru membuat Whatsapp grup,


resume/menyimpulkan pembelajaran secara singkat M.S Word
2 Peserta didik melaksanakan evaluasi
3 Guru menyampaikan tugas pekerjaan rumah di bantu
dengan Orang Tua
60

4 Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dan


menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.

C. PENILAIAN
Peserta didik mengerjakan tes akhir mengisi penilaian dari guru
Sikap Pengetahuan Keterampilan

Penilaian sikap saat peserta 1 Pemberian pujian secara a. Menceritakan kembali


didik melaksanakan lisan dengan tepat indonesia sebagai negeri
pembelajaran secara daring, maritim.
2 Tes tertulis dan penyesuian b. Membuat peta sederhana .
dilihat dari keaktifan
tugas c. Membuat kliping berisi
membalas chat atau bertanya. berita atau artikel.

Mengetahui, Garut,07 Desember 2020

Kepala SDN 3 Surabaya Guru Kelas

Yana Suryana, S.Pd ADIN HAERUDIN, S.Pd.


NIP. 196209031982041002
61

PENILAIAN KETERAMPILAN

TEMA 5 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 4

1. Format Penilaian

Keterampilan
Jumlah
No. Nama Siswa Membuat Nilai
Membuat Bagan Pengamatan Kerjasama Komunikasi Skor
Laporan
1.
2.
dst

2. Rubrik Penilaian
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Bimbingan
Kriteria
(100 – 88) (87 – 76) (75 – 65) (<65)
Bahasa Indonesia
Membuat Bagan Kriteria Iklan Mampu mengisi Mampu mengisi 3 Mampu mengisi 3 Belum mampu
Media Cetak seluruh bagan dari 4 bagan kriteria dari 4 bagan kriteria mengisi bagan
Mengisi 4 bagan kriteria iklan media kriteria iklan media iklan media cetak iklan media cetak kriteria iklan media
cetak cetak dengan tepat dengan tepat dengan tepat cetak dengan tepat
IPA
Keterampilan Melakukan
Pengamatan
Belum mampu
a. Melakukan pengamatan dengan Mampu memenuhi Mampu memenuhi 2 Mampu memenuhi 1
memenuhi semua
teliti seluruh kriteria dari seluruh kriteria dari seluruh kriteria
kriteria yang
b. Memperhatikan instruksi yang ditetapkan yang ditetapkan yang ditetapkan
ditetapkan
pengamatan
c. Hasil pengamatan benar
Membuat Laporan Hasil Mampu memenuhi Mampu memenuhi 2 Mampu memenuhi 1 Belum mampu
Pengamatan seluruh kriteria dari seluruh kriteria dari seluruh kriteria memenuhi semua
a. Menuliskan hasil pengamatan yang ditetapkan yang ditetapkan yang ditetapkan kriteria yang
dengan sistematis ditetapkan
62

b. Menyimpulkan hasil pengamatan


dengan tepat
c. Menulis dengan tata bahasa yang
baik
Kerjasama Mampu memenuhi 2 Mampu memenuhi 1
a. Berpartisipasi aktif dalam dari seluruh kriteria dari seluruh kriteria
Belum mampu
kegiatan kelompok Mampu memenuhi yang ditetapkan yang ditetapkan
memenuhi semua
b. Sungguh-sungguh melakukan seluruh kriteria
kriteria yang
tugas sesuai kesepakatan yang ditetapkan
ditetapkan
Membantu teman satu kelompok
yang mengalami kesulitan
Komunikasi Mampu memenuhi 2 Mampu memenuhi 1
a. Bertanya atau menjawab dari seluruh kriteria dari seluruh kriteria
Belum mampu
pertanyaan Mampu memenuhi yang ditetapkan yang ditetapkan
memenuhi semua
b. Mempresentasikan hasil kerja seluruh kriteria
kriteria yang
dengan bahasa yang lugas yang ditetapkan
ditetapkan
c. Berbicara dengan artikulasi yang
jelas
63

Daftar Kegiatan Pelaksanaan Penelitian dan Publikasi


ADIN HAERUDIN, S.Pd.

No Judul Tempat Tahun terbit, Keterangan


Publikasi Edisi, Volume

PENERAPAN PEMBELAJARAN SDN 3 Surabaya Tahun 2020, edisi Penelitian


DALAM JARINGAN Kec. BL. pertama 71 Tindakan
1. MENGGUNAKAN MODEL Limbangan Kab. halaman Kelas di
EXAMPLE NON EXAMPLE Garut Melalui Lingkungan
UNTUK MENINGKATKAN Google Meet
Sekolah
HASIL BELAJAR SISWA KELAS
5 SDN 3 Surabaya
64

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS PENDIDIKAN
KORWIL BIDANG PENDIDIKAN KEC. BL. LIMBANGAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 Surabaya
Alamat : Kp. Ranca 01/04 Ds. Surabaya Kec. Bl.Limbangan Kabupaten - Garut 44186

BERITA ACARA PUBLIKASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Desember tahun Dua Ribu Dua Puluh
di SD Negeri 3 Surabaya Kecamatan BL. Limbangan Kabupaten Garut telah dilaksanakan Publikasi
Penelitian Tindakan Kelas oleh:

Nama : ADIN HAERUDIN, S.Pd.


Tempat tanggal lahir : Garut, 19 Maret 1987
Jabatan : Guru Kelas V
Judul PTK : PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN
MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN 3
SURABAYA

Waktu : 09.00 s.d selesai


Link Google Meet :

Publikasi Penelitian Tindakan Kelas ini dihadiri oleh semua Guru beserta Kepala Sekolah SDN 3
Surabaya dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Menyetujui Garut, 29 Desember 2020


Kepala SDN 3 Surabaya Guru Kelas 5

Yana Suryana, S.Pd. ADIN HAERUDIN, S.Pd.


NIP. 196209031982041002
65

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT


DINAS PENDIDIKAN
KORWIL BIDANG PENDIDIKAN KEC. BL. LIMBANGAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 Surabaya
Alamat : Kp. Ranca 01/04 Ds. Surabaya Kec. Bl.Limbangan Kabupaten - Garut 44186

DAFTAR HADIR
ACARA PUBLIKASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Hari, Tanggal : Selasa, 29 Desember 2020


Tempat : SDN 3 Surabaya
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai

Times Tamp Nama Jabatan Peran


29/12/2020 08:50:44 Yana Suryana, S.Pd. Kepala Sekolah Peserta

29/12/2020 08:52:12 Neti Maesaroh, S.Pd Guru Kelas I Moderator

29/12/2020 08:53:51 M. Kemal Guru Kelas II Peserta

29/12/2020 09:01:14 Lia Dahlia, S.Pd. Guru Kelas III Peserta

29/12/2020 09:02:04 komarudin, S.Pd.I. Guru Kelas IV Peserta

29/12/2020 09:02:35 Wida Fadilah, S.Pd. Guru Kelas VI Peserta

29/12/2020 09:10:13 Satibi, S.Pd. Guru PJOK Peserta

Menyetujui Garut, 29 Desember 2020


Kepala Sekolah Guru Kelas 5

Yana Suryana, S.Pd. ADIN HAERUDIN, S.Pd.,


NIP. 196209031982041002
55

55

Anda mungkin juga menyukai