MODUL I
ANEMIA
KELOMPOK 07
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022-2023
BLOK HEMATOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
2022-2023
Seorang wanita berusia 25 tahun datang ke dokter praktek dengan keluhan lebam/biru pada
kulit lengan atas yang dialami sejak 3 bulan terakhir, keluhan disertai lemah badan dan
mudah lelah. Pasien juga mengeluh sering pusing dan penglihatan berkunang kunang. Pasien
terkadang merasa sesak bila beraktifitas berlebihan. Menurut keluarganya pasien terlihat
lebih pucat dari biasanya. Pasien saat ini sedang hamil 20 minggu. Dokter menganjurkan
untuk dilakukan terapi sumsum tulang belakang (stem cell), akan tetapi keluarganya masih
mencari informasi terkait pandangan Islam terkait terapi tersebut.
Kata kunci :
Pertanyaan
3. Penyakit apa saja yang dapat menjadi diagnosis differensial dari skenario?
6. Apa saja yang dapat menjadi komplikasi dan bagaimana prognosis pada skenario?
7. Edukasi
Anemia adalah sindroma klinik yang ditandai oleh adanya penurunan kadar hematokrit,
hemoglobin, dan juga jumlah eritrosit dimana nilai yang umum adalah kurang dari 13,5 g/dl
pada pria dewasa dan kurang dari 11,5 g/dl pada wanita dewasa.
2. Patofisiologi
3. Diagnosis Differential
Definisi : Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis. karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang
pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.
Etiologi : Berkaitan dengan kondisi fisiologis maupun komplikasi dari keadaan patologis.
Keadaan fisiologis seperti pada kehamilan, masa laktasi, bayi, anak-anak, dan masa
menstruasi.
Faktor Resiko : Gizi kurang, riwayat reseksi saluran cerna, bayi dari ibu defisiensi besi,
sindrom transfusi kembar, perdarahan fetal-maternal, kelahiran kurang bulan, pemberian
eritropoietin (EPO) pada anemia preterm, kurang asupan besi pada awal kelahiran, diet
vegan.
Gejala : Lemah, lesu, mudah lelah, pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, pucat
(telapak tangan, mukosa bibir, konjungtiva, dan bantalan kuku).
ANEMIA APLASTIK
Definisi : Anemia yang ditandai dengan pansitopenia dalam darah tepi disertai hiposelularitas
dari sumsum tulang.
Etiologi : Idiopatik, kehamilan, obat dan toksin, infeksi, timoma, sindroma mielodisplastik.
Faktor Resiko : Paparan radiasi, kemoterapi, obat-obatan, kehamilan, hepatitis viral, dan
fascitis eosinofilik
Definisi : Anemia pada kehamilan adalah dimana kondisi ibu kadar haemoglobinnya
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar dibawah 10,5 gr% pada trimester II.
Faktor Resiko : Pada ibu hamil di perdesaan dan perkotaan dengan mengontrol beberapa
perubah confounding. Perubah yang dimasukkan pada model adalah semua perubah baik
yang berhubungan signifikan maupun tidak terhadap kejadian anemia ibu hamil berdasarkan
analisis chisquare, dengan asumsi bahwa perubah yang tidak signifikan akan ada
pengaruhnya setelah berinteraksi dengan perubah lain dalam analisis regresi logistik
berganda.
Gejala : Keletihan, mengantuk, pusing, sakit kepala, malaise, nafsu makan kurang,
perubahan dalam kesukaan makanan, perubahan mood, dan perubahan kebiasaan tidur.
4. Langkah Diagnosis
ANAMNESIS : Pusing
Penglihatan kunang-kunang
Lemas dan mudah lelah
Sesak saat beraktivitas Pucat
Pada pemeriksaan darah lengkap kita dapat mengetahui jumlah masing-masing sel darah baik
eritrosit, leukosit maupun trombosit. Apakah mengalami penurunan atau pansitopenia.
Anemia dihubungkan dengan indeks retikulosit yang rendah, biasanya kurang dari 1% dan
kemungkinan nol walaupun eritropoetinnya tinggi. Jumlah retikulosit absolut kurang dari
40.000/µL (40x109 /L). Jumlah monosit dan netrofil rendah. Jumlah netrofil absolut kurang
dari 500/µL (0,5x109 /L) serta jumlah trombosit yang kurang dari 30.000/µL(30x109 /L)
mengindikasikan derajat anemia yang berat dan jumlah netrofil dibawah 200/µL (0,2x109 /L)
menunjukkan derajat penyakit yang sangat berat.
Pada pemeriksaan sumsum tulang dilakukan pemeriksaan biopsi dan aspirasi. Bagian yang
akan dilakukan biopsi dan aspirasi dari sumsum tulang adalah tulang pelvis, sekitar 2 inchi
disebelah tulang belakang. Pasien akan diberikan lokal anastesi untuk menghilangkan
nyerinya. Kemudian akan dilakukan sayatan kecil pada kulit, sekitar 1/8 inchi untuk
memudahkan masuknya jarum.
Pemeriksaan sumsum tulang akan menunjukkan secara tepat jenis dan jumlah sel dari
sumsum tulang yang sudah ditandai, level dari sel-sel muda pada sumsum tulang (sel darah
putih yang imatur) dan kerusakan kromosom (DNA) pada sel-sel dari sumsum tulang
(Gambaran sum sum tulang normal) (Gambaran sum sum tulang pada Anemia
Aplastik)
5. Tatalaksana
Non-Medikamentosa :
- Istirahat
- Transfusi darah
Medikamentosa :
Komplikasi :
Perdarahan/infeksi berat
Komplikasi saat melakukan transplantasi sumsum tulang
Hemokromatosis I
Prognosis :
Jika tidak dilakukan terapi pengobatan pada umumnya penyakit ini akan memberikan
prognosis buruk. Prognosis anemia aplastik ini terbagi menjadi 3 :
1. Kasus berat dan progesif yang didapatkan sekitar 10-15% rata-rata meninggal dalam 3
bulan
2. Kasus dengan penderuta memiliki perjalanan penyakit kronik dengan remisi dan relaps
yang terjadi hampir 50% rata-rata meninggal dalam 1 tahun
3. Kasus dengan penderita yang mengalami remisi sempurna atau parsial terjadi hanya
sebagian kecil
7. Edukasi
Saat mengonsumsi suplemen zat besi, disarankan untuk menghindari makanan atau
minuman berkalsium tinggi, seperti produk olahan susu, kuning telur, kopi, dan teh,
karena makanan-makanan ini dapat mengurangi penyerapan besi di usus. Hal ini juga
bertujuan untuk pemberian zat besi kepada janin untuk menghindari pendarahan,
kelainan tumbuh kembang janin, hingga cacat tabung saraf (NTD)
8. Aspek AIK
Menjaga agama atau keberagamaan adalah menjaga nilai-nilai agama yang diejawantahkan
dalam bentuk penanaman nilai-nilai akidah serta mempraktekannya dalam kehidupan,
menghindarkan diri dari dari berbagai perbuatan yang merusak akidah, mengerjakan berbagai
perintah dan menjauhi yang dilarang agama, menghiasi diri dengan akhlak utama.
Pandangan Muhammadiyah dan NU sejalan Kristen dan Katolik bahwa terapi stem cells
hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan tali pusat, jaringan sel orang dewasa dan
hewan.
1. Islam menghargai ikhtiar pengobatan sebagai salah satu upaya untuk menjaga hidup
manusia.
2. Pengobatan yang dituntunkan Islam adalah pengobatan yang tidak bertentangan dengan
titah agama dan akhlak mulia.
3. Pengobatan dengan memanfaatkan stem cells dibenarkan melalui pemanfaatan tali pusat
dan jaringan sel orang dewasa,
4. Pemanfaatan embryonic stem cells tidak dapat dibenarkan kerana bertentangan dengan
titah agama dan akhlak mulia.
REFERENSI