Anda di halaman 1dari 15

Kasus Peran BAZNAS dalam Perubahan Sosial di Jawa Barat

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Agama dan Politik

Dosen Pengampu :

Prof. Ahmad Ali Nurdin MA., Ph.D. dan Sri Damayanti M.Si.

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. Neng Saniah H 1208030151


2. Nining Noer Rosidah 1208030153
3. Nira Agustin 1208030154
4. Putri Nuraeni 1208030165
5. Riffan Rizkyana 1208030177
6. Robhi Jauhar 1208030185

KELAS D

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. Karena berkat rahmat
dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas Makalah mata kuliah Agama
dan Politik dengan judul “Kasus Peran BAZNAS Dalam Perubahan Sosial di
Jawa Barat”. Tak lupa shalawat serta salam kami tunjukkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, tak luput kepada
kita selaku umatnya.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan banyak bantuan serta


informasi dari sumber-sumber yang telah kami Baca. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca.

Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini terdapat banyak


kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca. Agar kami dapat memperbaiki makalah selanjutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 09 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................5

C. Tujuan Penelitian....................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6

A. Pengaruh BAZNAS Terhadap Perubahan Sosial di Jawa Barat..............6

B. Peran BAZNAS dalam Perubahan Sosial di Jawa Barat...........................8

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran BAZNAS dalam Perubahan


Sosial di Jawa Barat..........................................................................................11

BAB III PENUTUP............................................................................................13

A. Kesimpulan.............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan sosial adalah suatu bentuk peralihan dari tata kehidupan


masyarakat yang berubah dan berlangsung secara terus menerus. Setiap
masyarakat pasti mengalami perubahan baik itu mengenai nilai dan norma sosial,
pola prilaku organisasi, lapisan dalam masyarakat, interaksi sosial, susunan
lembaga masyarakat dan lainnya.

Perubahan sosial di Jawa Barat dapat terjadi karena adanya lembaga yang
mendukung adanya perubahan. Jawa Barat yang mayoritas masyarakatnya
beragama islam terdapat lembaga zakat. Zakat adalah amalan yang dilakukan
kaum muslim dimana dana disalurkan kepada fakir, miskin dan mustahik zakat
lainnya. Di Jawa Barat terdapat lembaga yang bergerak dalam persoalan zakat
yang bernama Badan Amil Zakat Nasional atau sering disebut BAZNAS.
BAZNAS Provinsi Jawa Barat adalah Lembaga formal yang berwenang
mendistribusikan dan menghimpun Zakat, Infak, sedekah dan Dana sosial
keagamaan lainnya.

Berdirinya BAZNAS Jawa Barat berawal dari UPZ di Lingkungan


Pemerintah Jawa Barat yang bernama Badan Amil Zakat Tingkat Daerah atau
BAZDA, untuk menghimpun dana ZIS dari PNS dan Pegawai yang ada di
wilayah pemerintahan Provinsi Jawa Barat. BAZDA pertama kali didirikan pada
tahun 1974, setelah itu diperbaharui dengan keputusan menteri agama RI nomor
118 tahun 2014 tentang pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi atau
BAZNAS.

Membangun sebuah lembaga zakat tentu perlu adanya kerja sama dari
berbagai pihak untuk menumbuhkan adanya perubahan ke arah yang lebih positif.
Potensi dan peran BAZNAS diharapkan akan menjadi sarana untuk mengentaskan
masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat dan harus mendapatkan perhatian
besar. Dibawah ini akan mengkaji lebih dalam tulisan mengenai “Kasus peran
BAZNAS dalam perubahan sosial di Jawa Barat”.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah BAZNAS dapat mempengaruhi perubahan sosial di Jawa Barat?


2) Bagaimana Peran BAZNAS dalam perubahan sosial di Jawa Barat?
3) Bagaimana Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Baznas dalam
Perubahan Sosial di Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh BAZNAS terhadap Perubahan Sosial di Jawa


Barat.
2) Untuk mengetahui peran BAZNAS dalam Perubahan Sosial di Jawa Barat.
3) Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Baznas
dalam Perubahan Sosial di Jawa Barat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh BAZNAS Terhadap Perubahan Sosial di Jawa Barat

Di tengah tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap


lembaga Zakat, BAZNAS Jawa Barat, merupakan suatu provinsi yang
mempunyai sumber dana zakat yang cukup tinggi. Di mana pada setiap
tahunnya selalu mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah dana zakat
tersebut disebabkan karena sudah meningkatnya kepercayaan masyarakat
terhadap BAZNAS Jawa Barat.

BAZNAS sendiri merupakan lembaga pemerintah nonstruktural


yang artinya lembaga tersebut bersifat mandiri dan bertanggung jawab
kepada Presiden melalui Menteri Agama.

BAZNAS adalah salah satu lembaga nonstruktural yang senantiasa


mendukung negara dalam bidang pembangunan kesejahteraan masyarakat
serta berperan dalam menanggulangi kemiskinan melalui pengelolaan dana
zakat. BAZNAS mendapat bantuan pembiayaan dari APBN sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAZNAS memiliki peran sebagai penyedia bantuan jaminan sosial


bagi fakir miskin di Indonesia terutama di Jawa Barat. Oleh karena itu,
kehadiran BAZNAS ini dapat membantu tugas negara untuk
mensejahterakan masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah hendaknya
mendukung penuh program BAZNAS ini.

BAZNAS berperan serta berkontribusi terhadap perubahan sosial


yang ada di masyarakat, khususnya dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan umat Islam. Tidak hanya dari segi kuantitatif saja, namun
juga dari segi kualitatifnya, terutama peran BAZNAS dalam menyebarkan
nilai-nilai zakat di masyarakat secara luas. Yaitu meliputi :
Nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT

a. Etos kerja
b. Etika kerja dalam mencari rezeki yang halal dan baik
c. Dan nilai-nilai zakat yang terkait dengan pembangunan karakter
manusia (character building) sebagai seorang manusia yang senantiasa
bermanfaat bagi manusia yang lainnya.

Oleh karena itu, BAZNAS yang ada saat ini tentu bisa
mempengaruhi perubahan sosial di Jawa Barat. Berikut ini perubahan
sosial yang ada di Jawa Barat yang dipengaruhi oleh adanya BAZNAS :

1. Perubahan sosial yang terjadi kepada seorang mustahik ketika telah


menerima modal bantuan usaha sehingga mereka dapat menjalankan
usahanya, adapun yang menjadi indikatornya seperti :

a) Perubahan dalam status sosialnya

b) Pendidikan

c) Mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan


masyarakat, dan menghilangkan kesenjangan sosial.

d) Memberikan bantuan terhadap bencana alam

e) Berpartisipasi aktif di masyarakat

f) Memiliki fokus dan kepekaan sosial terhadap problematika umat

e) Memperhatikan serta menghargai hak orang lain

f) Dan mampu berpikir melalui sudut pandang orang lain.

2. Selain perubahan di atas juga terdapat perubahan lain yaitu perubahan


dalam segi keagamaan.

Perubahan keagamaan ini berhubungan dengan kondisi keimanan


individu mustahik setelah menerima zakat. Hal ini dapat diukur dengan
perubahan sebelum dan sesudah seorang mustahik menerima bantuan
modal usaha. Adapun, indikatornya antara lain:
a) Ketaatan dalam melaksanakan dan menjalankan ritual ibadah,
seperti shalat baik wajib maupun sunnah.

b) Puasa wajib maupun sunnah.

c) Mengeluarkan zakat.

d) Melaksanakan haji dan umroh.

e) Dan melaksanakan dzikir, serta ritual ibadah lainnya.

B. Peran BAZNAS dalam Perubahan Sosial di Jawa Barat

Setiap warga negara atau sekelompok orang berhak hidup sejahtera


dan terpenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Ini merupakan gambaran
kesejahteraan masyarakat secara umum. Kesejahteraan ekonomi dalam
masyarakat meliputi kesejahteraan baik individu maupun kelompok. Hal ini
ditandai dengan kehidupan yang layak, kemampuan mengembangkan diri,
peningkatan taraf hidup di berbagai bidang dan pemerataan dalam rangka
penanggulangan kemiskinan (Hadyantari, 2018).

Ada beberapa alasan yang cukup kuat untuk meyakini bahwa zakat
merupakan salah satu instrumen dan rukun agama Islam yang dapat dan
mampu mengembangkan dan menghasilkan masyarakat, antara lain (Andriani,
2019).

1. Pemanfaatan alokasi zakat telah diatur menurut syar'i.

2. Pemungut dan penghimpunan zakat diambil dan diperoleh dari berbagai


sumber dan kegiatan ekonomi masyarakat.

3. Meskipun zakat berupa kekayaan, namun pembayarannya dapat


mewujudkan nilai-nilai spiritual.

Sebagai organisasi pengelola zakat nasional, BAZNAS juga


berkontribusi dalam memberikan solusi kemiskinan dan ketimpangan di
Indonesia. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi
dan satu-satunya yang dibentuk pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden
RI No. 8 Tahun 2001 yang mempunyai tugas dan fungsi menghimpun dan
menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan


Zakat semakin memperkuat peran BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang
mengelola zakat secara nasional. Dalam UU.

BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang


mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
Dengan demikian, BAZNAS bersama pemerintah bertanggung jawab
mengawasi pengelolaan zakat yang berlandaskan syariat Islam, amanah,
kemaslahatan, keadilan, kepastian hukum, keterpaduan dan akuntabilitas.

Berikut peranan lainnya terkait Peranan Baznas dalam Perubahan Sosial


di Provinsi Jawa Barat:

1) Alam perannya.
Baznas berfungsi dalam mengembangkan ekonomi ummat pada umumnya
dan khususnya memberdayakan potensi masyarakat ekonomi lemah
dengan adanya program zakat produktif dengan tujuan membantu ekonomi
dan sejarah masyarakat miskin di Provinsi Jawa Barat. Adanya hal ini
membuat perubahan sosial, dimana masyarakat yang belum sejahtera dapat
terbantu dengan kehadiran BAZNAS dan masyarakat berada dapat
menyalurkan Zakatnya dengan tepat yang diwadahi oleh BAZNAS.
2) Meningkatnya penerimaan zakat, infak, dan shadaqah.
BAZNAS Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa program kerja yang
dilaksanakan mampu meningkatkan kepercayaan dan citra baik lembaga
kepada masyarakat. Selain itu, program edukasi zakat yang dilakukan
juga berhasil menyadarkan masyarakat akan manfaat zakat, infak, dan
shadaqah untuk kemaslahatan umat. Dana yang terkumpul kemudian
disalurkan ke berbagai program yang ditujukan untuk meningkatkan
perekonomian dan pemberdayaan masyarakat. Secara umum, kebijakan
umum penyaluran dana zakat terbagi dalam dua jenis pemanfaatan yang
produktif dan kompensasi.
3) Formulasi Strategi Komunikasi.
Peranan BAZNAS selanjutnya yaitu stategi dalam mengkomunikasikan
kepada masyarakat terkait program yang dimiliki oleh BAZNAS, saat ini
sudah marak media sosial yang menjadi wadah efektif dalam
mengkomunikasikan tujuan dari BAZNAS Provinsi Jawa Barat.

Namun dalam hal ini tidaklah mudah, banyak sekali hambatan untuk
meyakinkan masyarakat agar terdapat pergeseran Zakat dari yang tadinya
disalurkan sendiri dengan melalui BAZNAS. Karena efektifitas media sosial
dalam sosialisasi kelembagaan tidak diimbangi dengan SDM pengelola
BAZNAS Provinsi Jawa Barat dalam hal kemampuan berkomunikasi dan
mengelola media sosial dengan baik.

Untuk mengatasi hal tersebut, BAZNAS Provinsi Jawa Barat


mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan berbagai pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi khususnya terkait kehumasan.
Perhatian yang lebih terhadap keterampilan kehumasan (Humas) dikarenakan
keterampilan tersebut memiliki peran penting dalam menciptakan dan
memelihara hubungan baik antara lembaga dengan publik/masyarakat.

Pada tataran ini, Jefkins sebagaimana dikutip Rahadini (2010:12)


menyatakan bahwa kehumasan sangat erat kaitannya dengan nama baik dan
reputasi suatu lembaga. Pendapat Jefkins sejalan dengan pandangan Hutapea
(2000: 31) yang memandang bahwa dalam manajemen komunikasi humas
memiliki fungsi untuk membantu menegakkan dan menjaga aturan bersama
dalam komunikasi agar tercipta pemahaman dan kerjasama antara institusi
dengan publik/masyarakat. Selain itu, humas juga berperan sebagai alarm jika
ada hambatan dan masalah komunikasi antara lembaga dengan publik.

Dalam proses perumusan juga ditemukan kendala berupa jarak


komunikasi antara BAZNAS dengan masyarakat. Selain itu, masih ada
masyarakat yang tidak mempercayai pengelolaan dana zakat oleh BAZNAS
sehingga lebih banyak yang harus menyalurkannya secara mandiri.
Mengantisipasi permasalahan tersebut, BAZNAS dalam tahapan ini berencana
membangun kemitraan dengan berbagai elemen masyarakat. Kemitraan ini
bertujuan untuk merangkul masyarakat agar merasa menjadi bagian dari
pelaksanaan dan pengelolaan dana zakat. Secara psikologis hal ini diharapkan
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Baznas dalam


Perubahan Sosial di Jawa Barat
Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Undang-undang Nomor
23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung
1. Adanya undang undang yang mengatur tentang pengelolaan zakat,
sehingga pengurus zakat memiliki kekuatan hukum dalam
mengambil, menetapkan dan menyalurkan zakat.
2. Dukungan dan bantuan dari pemerintah BAZNAS dalam
memberikan dana operasional.
3. Memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman juga
merupakan factor pendorong yang kuat mempengaruhi
pengoptimalisasian pelaksanaan zakat dengan pelayanan yang
terbaik terhadap muzakki dan mustahik zakat.
4. Lokasi keberadaan BAZNAS memiliki lokasi yang strategid
sehingga menjadikan informasi mengenai zakat lebih akurat dan
mudah disampaikan kepada siapapun terutama kepada muzakki
dan mustahik zakat,
b. Faktor Penghambat
1. Dana operasional yang minim sehingga harus berhemat dalam
menggunakan anggaran dana dan kas yang ada.
2. Kurangnya kesadaran berzakat lewat Lembaga, kesadaran oleh
masyarakat dalam berzakat terus mengalami peningkatan, hal ini
terjadi karena kurangnya kepercayaan kepada Lembaga zakat
sehingga masyarakat yakin dengan menyalurkan zakat langsung
kepada mustahik.
3. Kurangnya sosialisasi dan undang undang yang belum tepat
sasaran, adanya Undang undang No 23 Tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat diharapkan mampu menggugah kesadaran
masyarakat untuk berzakat. Namun kurangnya sosialisasi dan tidak
tepat sasaran sehingga undang undang seolah ada hanya sebagai
aturan dan tidak penting untuk dilaksanakan.
4. Belum ada sanksi bagi muzakki yang tidak membayar zakat secara
tegas.
5. Dukungan dari Sebagian pemimpin instansi atau pemerintah
mengenai wajibnya membayar zakat masih kurang.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
BAZNAS memiliki peran sebagai penyedia bantuan jaminan sosial
bagi fakir miskin di Indonesia terutama di Jawa Barat. Oleh karena itu,
kehadiran BAZNAS ini dapat membantu tugas negara untuk
mensejahterakan masyarakat.

BAZNAS berperan serta berkontribusi terhadap perubahan sosial


yang ada di masyarakat, khususnya dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan umat Islam. Tidak hanya dari segi kuantitatif saja, namun
juga dari segi kualitatifnya, terutama peran BAZNAS dalam menyebarkan
nilai-nilai zakat di masyarakat secara luas.

Baznas berfungsi dalam mengembangkan ekonomi ummat pada


umumnya dan khususnya memberdayakan potensi masyarakat ekonomi
lemah dengan adanya program zakat produktif dengan tujuan membantu
ekonomi dan sejarah masyarakat miskin di Provinsi Jawa Barat. Adanya
hal ini membuat perubahan sosial, dimana masyarakat yang belum
sejahtera dapat terbantu dengan kehadiran BAZNAS dan masyarakat
berada dapat menyalurkan Zakatnya dengan tepat yang diwadahi oleh
BAZNAS.

BAZNAS Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa program kerja


yang dilaksanakan mampu meningkatkan kepercayaan dan citra baik
lembaga kepada masyarakat.

Peranan BAZNAS selanjutnya yaitu stategi dalam


mengkomunikasikan kepada masyarakat terkait program yang dimiliki
oleh BAZNAS, saat ini sudah marak media sosial yang menjadi wadah
efektif dalam mengkomunikasikan tujuan dari BAZNAS Provinsi Jawa
Barat.

Faktor pendukung peran Baznas dalam perubahan sosial di Jawa


Barat: adanya undang undang yang mengatur tentang pengelolaan zakat,
sehingga pengurus zakat memiliki kekuatan hukum dalam mengambil,
menetapkan dan menyalurkan zakat, adanya dukungan dan bantuan dari
pemerintah BAZNAS dalam memberikan dana operasional, adanya
sumber daya manusia yang berpengalaman, dan lokasi keberadaan
BAZNAS memiliki lokasi yang strategis.

Faktor penghambat peran Baznas dalam perubahan sosial di Jawa


Barat: Dana operasional yang minim, Kurangnya kesadaran berzakat lewat
lembaga, kurangnya sosialisasi dan undang undang yang belum tepat
sasaran, belum ada sanksi bagi muzakki yang tidak membayar zakat secara
tegas, dukungan dari Sebagian pemimpin instansi atau pemerintah
mengenai wajibnya membayar zakat masih kurang.

DAFTAR PUSTAKA
Wardani, Rama Wijaya Kesuma. 2018. Manajemen Komunikasi Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat. Jurnal
Peradaban dan Pemikiran Islam Vol. 2, No. 1. Sekolah Tinggi
Agama Islam Bumi Silampari Lubuk Linggau.

Yunani, Ahmad dan M Muallifurrahmi A. 2019. BAZNAS ASSISTANCE


PROGRAM ROLE FOR ENHANCING THE ECONOMIC
COMMUNITY OF ZAKAT RECIPIENTS IN HULU SUNGAI
SELATAN DISTRICT. Jurnal Ecoplan Vol. 2 No. 1. Lambung
Mangkurat University Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Fauzi, M. F., & Huda, M. (2022). Peran Zakat Community Development


(ZCD) Dalam Memberdayakan Ekonomi Umat (Studi Kasus Pada
Masyarakat Kampung Pegat Batumbuk Kabupaten Berau). Jurnal
Ekonomi Syariah Mulawarman (JESM), 1(3), 200-208.

Miftachuddin. M. 2022. Implementasu UU No. 23 Tahun 2011 Tentang


Pengelolaan Zakat (BAZNAS PROVINSI BANTEN). :85-88.
Anandhi, Annida Karimah. 2022. PERAN BAZNAS DALAM
PEMBERDAYAAN EKONOMI MUSTAHIK MELALUI
PROGRAM ZCHICKEN (STUDI KASUS KELOMPOK
PEDAGANG AYAM CHICKEN DI JAKARTA UTARA).
Skripsi. FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai