Ushul Irfan Dong
Ushul Irfan Dong
NIM : D01217019
A. Ayat Al-Qur’an
ِّس ِاء
نال
َ َ ْ َنمِ وِإ ْن ِخ ْفتُم َأال ُت ْق ِسطُوا يِف الْيتَ امى فَانْ ِكحوا م ا طَاب لَ ُكم
َ ُ َ َ ْ َ
ِ ِ ِ
تْ اع فَ ِإ ْن خ ْفتُ ْم َأال َت ْع دلُوا َف َواح َد ًة َْأو َم ا َملَ َك
َ َالث َو ُرب
َ َُم ْثىَن َوث
ِ
َ َأمْيَانُ ُك ْم َذل
ك َْأدىَن َأال َتعُولُوا
Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja,
atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat
kepada tidak berbuat aniaya.
ِّس ِاء
ن ال نمِ فَانْ ِكحوا ما طَاب لَ ُكم
َ َ ْ َ َ ُ
Lafadz فَا ْن ِكحُواdisini menunjukkan pada lafadz amr dikarenakan lafadz
فَا ْن ِكحُواmerupakan shigot dari fi’il amr. Dan lafadz فَا ْن ِكحُواmenunjukkan pada
dalil ر لإلباحة.. االمkata perintah yang menunjukkan kebolehan atau hanya
sebatas anjuran, karena disambungkan dengan lafadz وَِإ ْن ِخ ْفتُ ْم َأال تُ ْق ِسطُوا, kalau ia
mampu berbuat adil untuk perihal maskawin untuk anak yatim yang mereka
asuh yang akan mereka nikah maka amr itu hanya bersifat anjuran, dan
sebaliknya kalau mereka tidak mampu berbuat adil maka amr tersebut bersifat
wajib االمر للوجوب. Untuk menikahi wanita lain selain anak yatim yang mereka
asuh. Dan dilalatun nashnya perintah untuk menikahi wanita yang kalian suka.
ِِّساء
ن ال نمِ فَانْ ِكحوا ما طَاب لَ ُكم
َ َ ْ َ َ ُ
Lafadz tersebut menunjukkan lafadz ‘am dikarnakan menyamakan
dengan pembagian ‘am ( وما في ما اليعقلlafadz ma untuk yang tidak berakal).
Dan ( االسم الواحد المعرف با لالمisim mufrod yang dima’rifatkan dengan alif lam).
عن قيس بن احلارثة قال أسلمت وعندى مثان نسوة فأتيت النيب صلى اهلل
عليه وسلم فقلت ذلك له فقال اخرت منهن أربعا
ت َأمْيَانُ ُك ْم ِ
ْ َف َواح َدةً َْأو َما َملَ َك
Pada lafadz ً فَ َوا ِح َدةtermasuk lafadz amr, karena lafadz ًاح َدة
ِ فَ َوmerupakan
dari bentuk masdar untuk sebagai pengganti fiil. Yang mana hal itu termasuk
bagian dari bentuk fiil amr.
فانكحوا واحدة
ِ
َ ت َأمْيَانُ ُك ْم َذل
ك َْأدىَن َأال َتعُولُوا ْ َما َملَ َك
Lafadz tersebut menunjukkan lafadz ‘am dikarnakan menyamakan
dengan pembagian ‘am ( وما في ما اليعقلlafadz ma untuk yang tidak berakal)
dan َماdisini juga merupakan isim maushul. Dan lafadz َأ ْي َمانُ ُك ْمjuga merupakan
kalimat ‘am karena ada lafadz jama’ yang di idhofahkan dengan isim dhomir.