Anda di halaman 1dari 20

PROFIL KEMAMPUAN MATEMATIKA DASAR SANTRI

KELAS 10 SMAI NFBS SERANG DAN PENGARUHNYA


TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PROPOSAL KARYA ILMIAH

BIDANG

MIPA

DISUSUN OLEH:
i. Prio Purwanto,S.E.
ii. Abyan Rifqi Z.M 10 IPA 2
iii. Rafi Aulia Ihsan 10 IPA 2

SMA ISLAM NURUL FIKRI BOARDING SCHOOL

SERANG-BANTEN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam. Shalawat serta salam terlimpah dan
tercurahkan kepa nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa Islam kepada
kita semua.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan budaya riset di SMA Islam Nurul Fikri Boarding School,
kami sebagai salah satu peneliti, kami melakukan sebuah penelitian dengan judul, “PROFIL
KEMAMPUAN MATEMATIKA DASAR KELAS 10 SMAI NFBS SERANG DAN
PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA.”Dengan melakukan
penelitian ini, kami berharap kami dapat menguji kelas 10 tholib smai nfbs serang dengan
soal-soal matematika dasar dan mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika.

Dalam penelitian ini banyak kendala dan rintangan yang harus dilalui, namun peneliti tidak
mudah menyerah. Beratnya tantangan yang harus dilalui membuat peneliti sadar akan makna
penting ilmu pegetahuan yang didapatkan melalui suatu perjuangan. Kami juga berharap,
dengan melakukan penelitian ini, kami dapat berpikir secara kritis untuk membuktikan
penelitian ini, serta dapat menjadi remaja – remaja yang dapat membuat orang tua serta guru –
guru kami menjadi bangga dengan penelitian yang kami lakukan.

Pada kesempatan kali ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ust. Hari Untung Maulana, M.Pd. sebagai kepala sekolah yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk membuat karya ilmiah ini.

2. Ust. Prio Purwanto, S.E. sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu –
waktunya hanya untuk mendampingi kami dalam pembuatan karya ilmiah ini.

3. Seluruh ust/usth yang telah mengajarkan serta memberikan banyak sekali ilmu kepada
kami sehingga kami dapat membuat karya ilmiah ini.

Besar harapan kami agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri khususnya, serta
bermanfaat bagi masyarakat Nurul Fikri Boarding School.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

• Halaman Pengesahan……………………………………………………………I

• Kata Pengantar…………………………………………………………………..II

• Daftar Isi…………………………………………………………………….......III

• Abstrak…………………………………………………………………….......IV

• BAB I ( Pendahuluan )………………………………………………………….5

I. Latar Belakang…………………………………………………………..5

II. Rumusan Masalah……………………………………………………….6

III. Tujuan Penelitian………………………………………………………..6

IV. Manfaat Penelitian………………………………………………………6

• BAB II ( Tinjauan Pustaka )…………………………………………………….7

I. Kajian Pustaka…………………………………………..........................7

II. Kerangka Berpikir……………………………………………………....12

• BAB III ( Metodologi Penelitian )………………………………………………13

I. Tempat Dan Waktu Penelitian…………………………………………..13

II. Metode Dan Desain Penelitian………………………………………….13

III. Pengumpulan Dan Analisa Data………………………………………...13

• BAB IV ( Hasil Penelitian Dan Pembahasan )………………………………….14

I. Deskripsi Data…………………………………………………...14

II. Pembahasan……………………………………………………...14

• BAB V ( Kesimpulan Dan Saran )………………………………………………17

I. Kesimpulan………………………………………………………17

II. Saran…………………………………………………………......17

• Daftar Pustaka…………………………………………………………………....18
ABSTRAK

Matematika adalah ilmu dasar yang kita pelajari dari kecil sampai saat ini. Setiap
harinya kita dipertemukan oleh matematika mau di kehidupan sehari hari maupun di sekolah
untuk dipelajari. Sebab itu matematika menjadi ilmu dasar kehidupan kita.Tetapi setiap orang
di dunia memiliki kemampuan matematika yang berbeda, ada orang yang memiliki potensi
kecerdasan dalam bidang matematika, dan ada juga yang bermasalah dalam bidang
matematika.

Tujuan penilitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan matematika dasar kelas 10 Tholib SMAI NFBS Serang?

2. Apa pengaruh tes matematika dasar terhadap hasil belajar matematika santri?

Metode penelitian ini adalah dengan cara memberikan suatu soal-soal berisikan materi
matematika dasar dan mencari pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika dengan
menggunakan metode uji korelasi. Faktor pengganggu dalam penelitian ini adalah santri yang
saling mencotek, dan tidak serius dalam mengerjakan soal sehingga data yang kita dapatkan
tidak akurat.
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Matematika adalah ilmu dasar yang kita pelajari dari kecil sampai saat ini.setiap
harinya kita dipertemukan oleh matematika mau di kehidupan sehari hari maupun di sekolah
untuk dipelajari.sebab itu matematika menjadi ilmu dasar kehidupan kita.tapi setiap orang di
dunia memiliki kemampuan matematika yang berbeda,ada yang sudah pintar,ada yang masih
kurang pintar,dan ada yang standar.

Juli lalu, Indonesia kembali mencatatkan prestasi di ajang Olimpiade Matematika


Internasional (IMO) 2018 yang berlangsung di Rumania. Kontingen Indonesia yang terdiri
atas enam siswa berusia 16-18 tahun membawa pulang 1 emas dan 5 perak. Ini jelas prestasi
membanggakan. Namun prestasi tersebut tak mencerminkan kenyataan sesungguhnya
kemampuan matematika siswa kita.

Kemampuan dasar berpikir matematika siswa SD sampai SMA/sederajat justru tak


berkembang baik. Studi Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Kemendikbud tahun
2016 telah menunjukkan kondisi gawat. Sebesar 77,13 persen siswa SD seluruh Indonesia
kompetensi matematikanya sangat rendah, 20,58 persen cukup dan hanya 2,29 persen yang
baik. Tahun 2017, untuk siswa SMP di Jakarta dan Yogyakarta, hasil AKSI kompetensi
literasi matematika rata-rata hanya 27,51 dari skor 0-100. 
Jangan tanya kemampuan siswa kita dibanding negara lain. Data TIMSS atau Trends in
Mathematic and Science Study tahun 2015 menunjukkan dari 50 negara yang disurvei, skor
Matematika siswa kita 397, menempatkan Indonesia di nomor 45. Sementara itu, survei lain
menyebut dalam 12 tahun terakhir kemampuan siswa memecahkan soal matematika hanya
naik 10,5 persen.

sebab itu kita harus menguji kemampuan matematika dasar setiap orang agar kita bisa
mengetahui kemampuan matematika dasar setiap orang dan mencari pengaruh yang
dihasilkan dari tes kemampuan matematika dasar tersebut.
B.Rumusan Masalah

1. apa pengaruh tes kemampuan matematika dasar terhadap hasil belajar matematika santri?

2. seberapa besar kemampuan matematika dasar kelas 10 tholib SMAI NFBS Serang?

C.Tujuan Penelitian

1.menguji kemampuan matematika dasar santri tholib kelas 10

2.mengetahui pengaruh tes matematika dasar kepada pengaruh hasil belajar

D.Manfaat Penelitian

1.mengasah kemampuan matematika dasar santri tholib kelas 10 NFBS Serang

2.membantu santri tholib kelas 10 NFBS untuk kembali mengingat variasi soal matematika
dasar
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A.Kajian Pustaka

1.Pengertian Matematika Dasar

Matematika adalah ilmu tentang kuantitas, struktur, ruang, dan perubahan. Matematikawan
menemukan pola, merumuskan Dugaan baru, dan membangun kebenaran melalui metode
deduksi ketat yang berasal dari aksioma dan definisi bertepatan.  Seorang ahli matematika
Benjamin Peirce disebut matematika sebagai “ilmu yang Menjelaskan Kesimpulan penting”.
Istilah mathematics ( inggris ), mathematic ( German ), wiskunde ( Belanda ), berasal dari
bahasa Yunani dari akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu, atau dari kata lain
yang serupa yaitu mathanein yang berarti belajar atau berpikir.

Jadi, secara etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh
dengan bernalar”, yang lebih menekankan pada aktifitas penalaran ratio. Matematika
terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan
penalaran.

 James dan James (1976).

Matematika adalah pola pikir, terorganisir, bukti logis, matematika adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasi dari
simbol dan padat, lebih bahasa simbol dari sebuah ide daripada kedengarannya.

 Carl Friedrich Gauss

Mengatakan matematika sebagai “Ratu Ilmu”. Dalam bahasa aslinya, Latin Regina
scientiarum, juga di Jerman Konigin der Wissenschaften, kata yang sesuai dengan ilmu
pengetahuan berarti (lapangan) pengetahuan.

2.Pengertian Kemampuan Matematika Dasar

Kemampuan untuk mengerjakan variasi soal matematika dasar dengan baik dan benar. Secara
garis besar, untuk semua jenjang sekolah, kemampuan dasar matematika dapat
diklasifikasikan dalam lima standar kemampuan dengan indikator sebagai berikut.
1. Pemahaman Matematika

Secara umum indikator kemampuan pemahaman matematika meliputi mengenal, memahami,


dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip, dan idea matematika.

2. Pemecahan Masalah Matematika (mathematical problem solving)

Pemecahan masalah matematika mempunyai dua makna. Pertama, sebagai suatu pendekatan
pembelajaran, yang digunakan untuk menemukan kembali (reinvention) dan memahami
materi/konsep/prinsip matematika. Kedua, sebagai tujuan atau kemampuan yang harus
dicapai, yang dirinci dalam indicator berikut:

a) mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah.


b) membuat model matematika dari suatu situasi atau masalah sehari-hari dan
menyelesaikannya.
c) memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah matematika dan/atau
di luar matematika.
d) menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal, serta memeriksa
kebenaran hasil atau jawaban.
e) menerapkan matematika secara bermakna.

3. Penalaran Matematika (Mathematical reasoning)

Beberapa kemampuan yang tergolong dalam penalaran matematika diantaranya:

a) menarik kesimpulan logis.


b) memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola.
c) memperkirakan jawaban dan proses solusi.
d) menggunakan pola hubungan untuk menganalisis situasi, atau membuat analogi,
generalisasi, dan menyusun konjektur.
e) mengajukan lawan contoh.
f) mengikuti aturan inferensi, memeriksa validitas argumen, membuktikan, dan
menyusun argumen yang valid.
g) menyusun pembuktian langsung, pembuktian tak langsung, dan pembuktian dengan
induksi matematika.
4. Koneksi Matematika (mathematical connection)

Kemampuan yang tergolong pada koneksi matematika diantaranya:

a) mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.


b) memahami hubungan antartopik matematika.
c) menerapkan matematika dalam bidang lain atau dalam kehidupan sehari-hari.
d) memahami representasi ekuivalen suatu konsep.
e) menerapkan hubungan antartopik matematika dan antara topik matematika dengan
topik di luar matematika.

5. Komunikasi Matematika (Mathematical communication)

Kemampuan yang tergolong pada komunikasi matematika diantaranya:

a) menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa,
simbol, idea, atau model matematik.
b) menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan.
c) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
d) membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis.
e) membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi, dan generalisasi.
f) mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam bahasa sendiri.

Adapun sikap yang harus dimiliki peserta didik diantaranya adalah sikap kritis dan
cermat, objektif dan terbuka, menghargai keindahan matematika, serta rasa ingin tahu dan
senang belajar matematika.

3.Pengertian Hasil Belajar

suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar dan
pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Hasil belajar siswa
ini dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang
dimaksud adalah profesionalitas dan keahlian yang dimiliki oleh guru.

Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif)
dan bidang perilaku (psikomotorik) sangat berpengaruh dalam menentukan hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor
internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal ini
meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis. Lalu ada faktor eksternal yaitu faktor yang
ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.

 Bloom (Supriono,2009:6-7):

Definisi hasil belajar mencakup kemampuan kognitf, afektif, dan psikomotorik. Domain
kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,
menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan
baru), dan evaluation (menilai). Domain efektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respons), valuing (nilai), organitation (organisasi), characterization
(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.
Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan
intelektual.
4.Uji Korelasi

Pengertian dan Analisis Korelasi Sederhana dengan Rumus Pearson – Korelasi Sederhana
merupakan suatu Teknik Statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan 2
Variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan antara 2 Variabel tersebut
dengan hasil yang sifatnya kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud
disini adalah apakah hubungan tersebut ERAT, LEMAH, ataupun TIDAK ERAT sedangkan
bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya Linear Positif ataupun Linear
Negatif.
Disamping Korelasi, Diagram Tebar (Scatter Diagram) sebenarnya juga dapat mempelajari
hubungan 2 variabel dengan cara menggambarkan hubungan tersebut dalam bentuk grafik.
Tetapi Diagram tebar hanya dapat memperkirakan kecenderungan hubungan tersebut apakah
Linear Positif, Linear Negatif ataupun tidak memiliki Korelasi Linear. Kelemahan Diagram
Tebar adalah tidak dapat menunjukkan secara tepat dan juga tidak dapat memberikan angka
Kuantitas tentang kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dikaji tersebut.

Kekuatan Hubungan antara 2 Variabel biasanya disebut dengan Koefisien Korelasi dan
dilambangkan dengan symbol “r”. Nilai Koefisian r akan selalu berada di antara -1 sampai +1.
Koefisien Korelasi Sederhana disebut juga dengan Koefisien Korelasi Pearson karena rumus
perhitungan Koefisien korelasi sederhana ini dikemukakan oleh Karl Pearson yaitu seorang
ahli Matematika yang berasal dari Inggris.
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi Sederhana adalah sebagai
berikut :
(Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment)

r =nΣxy – ( Σx)(Σy)
√ {nΣx ² – (Σx)² }{nΣy 2 – (Σy)2}

Dimana :
n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
Pola / Bentuk Hubungan antara 2 Variabel  :
1. Korelasi Linear Positif  (+1)
Perubahan salah satu Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara
teratur dengan arah yang sama. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka Variabel Y
akan ikut naik. Jika Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka Variabel Y akan ikut turun.
Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati +1 (positif Satu) berarti pasangan data Variabel
X dan Variabel Y memiliki Korelasi Linear Positif yang kuat/Erat.
2. Korelasi Linear Negatif (-1)
Perubahan salah satu Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara
teratur dengan arah yang berlawanan. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka
Variabel Y akan turun. Jika Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka Nilai Variabel Y
akan naik.
Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati -1 (Negatif Satu) maka hal ini menunjukan
pasangan data Variabel X dan Variabel Y memiliki Korelasi Linear Negatif yang kuat/erat.
3. Tidak Berkorelasi (0)
Kenaikan Nilai Variabel yang satunya kadang-kadang  diikut dengan penurunan Variabel
lainnya atau kadang-kadang diikuti dengan kenaikan Variable yang lainnya. Arah
hubungannya tidak teratur, kadang-kadang searah, kadang-kadang berlawanan.
Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati 0 (Nol) berarti pasangan data Variabel X dan
Variabel Y memiliki korelasi yang sangat lemah atau berkemungkinan tidak berkorelasi.
Ketiga Pola atau bentuk hubungan tersebut jika di gambarkan ke dalam Scatter Diagram
(Diagram tebar) adalah sebagai berikut :

Tabel tentang Pedoman umum dalam menentukan Kriteria Korelasi :

Kriteria
r Hubungan

0 Tidak ada Korelasi

0 – 0.5 Korelasi Lemah

0.5 – 0.8 Korelasi sedang

0.8 – 1 Korelasi Kuat / erat

1 Korelasi Sempurna

B.Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar matematika santri ternyata dapat dilihat. Ternyata punya manfaat tersembunyi, yaitu
dengan cara menguji kemampuan matematika dasar yang ia miliki. Untuk selanjutnya akan
dijelaskan dan dipaparkan pada hasil pengamatan di BAB IV.
BAB 3

METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan akan dilaksanakan di SMAI NFBS Serang dan waktunya akan
dilaksanakan pada bulan Oktober - Januari,lebih tepatnya pada tanggal 08 Oktober 2019 -11
Januari 2020

B.Metode dan Desain Penelitian

Metode yang akan dilakukan pada penelitian ini,yaitu:

1.Membuat soal yang berisikan materi matematika UN kelas 9 yang akan diujikan ke kelas
10.

2.Meminta izin kepada guru matematika kelas 10 tholib untuk memakai waktunya selama 12
menit.

3.Memberikan soal kepada seluruh murid tiap masing-masing kelas 10 tholib dan
menghimbau mereka untuk mengerjakan soal sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.

4.Setelah 12 menit,seluruh soal dikumpulkan kembali dan akan dianalisa hasil datanya setelah
terkumpul semua.

5.Setelah selesai dianalisa,hasil data akan dikelompokkan menjadi 4 kelompok,yaitu:

-Kemampuan kurang (≤ 75)

-Kemampuan cukup (75−82)

-Kemampuan baik (83−91)

-Kemampuan sangat baik(92−100)

C.Pengumpulan dan Analisa Data


Penelitian ini akan dilakukan dengan cara menguji kemampuan matematika dasar pada santri
kelas 10 SMAI NFBS Serang. Dengan cara memberikan soal sejumlah 6 soal yang harus
dikerjakan dalam jangka waktu 10-12 menit. Setelah itu, akan kami Analisa dengan
menggabungkan data ujian akhir semester matematika dan hasil tes matematika dasar.
Setelahnya, akan kami uji korelasinya dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment.

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Data

Dari hasi penelitian yang telah kami lakukan kami mendapatkan hasil penelitian akan
ditampilkan dalam diagram dibawah ini:

HASIL PENELITIAN

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

B. Pembahasan

Dari diagram diatas, dapat kita simpulkan bahwa :

1. 34% santri kelas 10 sangat baik dalam hal kemampuan matematika dasar.
2. 26% santri kelas 10 baik dalam hal kemampuan matematika dasar.
3. 0% santri kelas 10 cukup dalam hal kemampuan matematika dasar.
4. 40% santri kelas 10 kurang dalam hal kemampuan matematika dasar.
No Nama Peserta Kelas NILAI TES (X) NILAI UAS (Y)
1 ADLI ARIA H XA1 66,67 80,00
2 HANIF NAHWAN N XA1 83,33 96,67
3 HARIS AHMAD MM XA1 83,33 60,00
4 ILYASA AQIL SYAUQI XA1 83,33 86,67
5 M THARIQ AKMAL XA1 83,33 80,00
6 M A GHAFUR XA1 100 90,00
7 M ADIL RAMADHAN XA1 100 96,67
8 M DUVAL NASAR T XA1 100 93,33
9 M FURQAN RIANSYAH P XA1 66,67 93,33
10 M HABIBIE XA1 83,33 90,00
11 M HAFIDZ RAYYAN N XA1 100 90,00
12 AHMAD ABYAN ARIB XA1 100 63,33
13 M IYAS A XA1 100 86,67
14 M WILDAN E XA1 100 93,33
15 NAUFAL AHMAD XA1 33,33 60,00
16 RAHMAT FAUZAN XA1 83,33 73,33
17 AJRUR RAHMAN XA1 83,33 70,00
18 ALIFMUSYAFFA XA1 100 80,00
19 ANUGRAH DWI SEPTIAN XA1 100 76,67
20 DE? AN ALIF FIRDAUS XA1 100 93,33
21 EURO YUSUFA Z XA1 100 93,33
22 FAARIS RR KEMBAREN XA1 83,33 73,33
23 GILL Y A A XA1 66,67 70,00
24 ABYAN RIFQI ZAINUM XA2 100,00 86,67
25 M HAFIDZ M S XA2 66,67 83,33
26 M ARROFY A XA2 100,00 76,67
27 MUHAM A N V NSHA XA2 83,33 70,00
28 PRAMUDYA DWI XA2 100,00 73,33
29 RAFI AULIA IHSAN XA2 83,33 93,33
30 ADRIAN Y XA2 100,00 93,33
31 AHMAD SYIHAN XA2 50,00 83,33
32 AMMAR ACHMAD M XA2 50,00 90,00
33 FADHIL AHMAD SYAM XA2 100,00 90,00
34 ADY NURONA PRATAMA XS1 50 53,33
35 M AZZAM N A XS1 83,33 56,67
36 MUHAMMAD DEWA XS1 33,33 70,00
37 MUHAMMAD FAWWAZ XS1 33,33 46,67
38 M IRHAM A XS1 100 73,33
39 M SYAUQI RAIS XS1 16,67 43,33
40 MUHAMMAD ZULFIKAR XS1 66,67 46,67
41 RAFI AHMAD RAZAN H XS1 66,67 36,67
42 RAFI MALIK R XS1 50 36,67
43 RAHMATULLAH ANARGYA XS1 100 83,33
44 ALI AZMI AFIFI XS1 16,67 53,33
45 ROBBY M XS1 0 6,67
46 RULFIAN XS1 50 40,00
47 SULTHAN A H XS1 83,33 86,67
48 USWAH AF XS1 50 46,67
49 FABIAN DZAKY A XS1 83,33 76,67
50 HAFI J XS1 33,33 30,00
51 IRSYAD FALAH XS1 50 66,67
52 M ARYANDRA F XS1 33,33 66,67
53 MR F I XS1 83,33 66,67
JUMLAH 3916,63 3816,67
RATA2 73,90 72,01
r =nΣxy – ( Σx)(Σy)
2 2
√ {nΣx ² – (Σx)² }{n Σ y – (Σ y ) }

r=(53.3916,63.3816,67) – (3916,63)(3816,67)
√ {¿ ¿

r =792269663,7713 – 14948484,2221
√ {797679508,9588}{757482434,2228}

r=777321179,5492
777321179,5492

r =1

Jadi Koefisien Korelasi antara Nilai Tes Matematika Dasar dan Hasil UAS MTK adalah
1, berarti kedua variabel tersebut MEMILIKI HUBUNGAN YANG SEMPURNA.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa santri kelas 10 rata-
rata kurang berkemampuan dalam matematika dasar. Setelah diuji dengan rumus Pearson
Product Moment, didapatkan bahwa korelasi yg terjadi antara data ujian akhir semester
matematika dan tes matematika dasar memiliki hubungan yang SEMPURNA. Maka dari itu,
tes kemampuan matematika dasar sangat berpengaruh langsung kepada hasil UAS
Matematika santri kelas 10.

B. Saran

Semoga penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut, dan semoga penelitian ini bisa
bermanfaat bagi santri thalib Nurul Fikri Boarding School Serang. Untuk peneliti selanjutnya,
saya sarankan untuk menghimbau pada para santri saat mengerjakan soal, untuk menulis
identitas nama aslinya dengan benar dan jelas. Karena faktor yang dapat menggagalkan
penelitian ini adalah tidak memakai identitas yang jelas . Dan semoga tes matematika dasar
ini bisa dibiasakan setiap awal tahun agar santri dapat meningkatkan kemampuan matematika
dasarnya dan hasil ujian akhir matematikanya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kemampuan matematika dasar di Indonesia


https://www.watyutink.com/topik/humaniora/Gawat-Darurat-Kemampuan-
Matematika-Siswa-Kita

2. Matematika dasar
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-matematika/

3. Kemampuan Matematika Dasar


https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/alfarisi/article/download/2893/2160

4. Hasil Belajar
https://www.zonareferensi.com/pengertian-hasil-belajar/

5. Uji Korelasi
https://teknikelektronika.com/pengertian-analisis-korelasi-sederhana-rumus-pearson/

Anda mungkin juga menyukai