Anda di halaman 1dari 102

Mata 

Kuliah “Prasarana AU”


Oleh: Anita Susanti
Pengertian
Sarana merupakan segala
sesuatu yang bisa dipakai
sebagai alat dalam mencapai
suatu maksud atau tujuan
tertentu

Prasarana merupakan segala


sesuatu yang menjadi penunjang
utama terselenggaranya suatu
proses
Perlu dipahami dan diketahui:
Salah Satu Hasil Penelitian
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Ditjen Perhubungan Darat, Yogyakarta, 2012
Contoh Program Penanganan
Strategis di Yogyakarta
Berbasis Keistimewaan
Perumusan Program
Strategis
ISU STRATEGIS
Tingginya pertumbuhan 
jumlah kendaraan pribadi 
(sepeda motor dan mobil) di 
DIY

Kurangnya 
Tumbuhnya  penyediaan 
pusat‐pusat  infrastruktur jalan 
1.Kemacetan
bisnis di DIY karena biaya 
2. Kesemrawutan
tinggi
3.  Polusi tinggi
4. Kecelakaan
5. Biaya tinggi
|PERMASALAHAN| Diagnosis Permasalahan Kemacetan|

DEMAND
VOLUME
Industri otomotif Nasional
Target pendapatan daerah Pertumbuhan ekonomi
didominasi oleh Pajak
Kendaraan Bermotor Kemudahan akses kend
Mix Traffic pribadi

Angkutan umum berbasis setoran, kinerja Tata guna lahan tidak


buruk terkontrol
Kemudahan mendapatkan kendaraan
pribadi  pertumbuhan tinggi Kebutuhan parkir tinggi
V/C TINGGI
Pertumbuhan jaringan jalan terbatas

Infrastruktur jalan sulit dan Pembangunan jalan selalu menjadi prioritas


butuh biaya besar
Fly-over menjadi prioritas
Kebutuhan parkir terbatas
Permasalahan gangguan jalan : PKL
SUPPLY
KAPASITAS JALAN
48
BAGAIMANA MENGENDALIKAN DEMAND DAN MENGEFISIENSIKAN SUPPLY ???
|STRATEGI| PUSH AND PULL STRATEGY|

PUSH DISINSENTIVE
More drive more pay
Biaya parkir mahal di
pusat kota Pembatasan “penggunaan”
PERLU
kendaraan pribadi ( 3 in 1, dll)
Larangan parkir on street DUKUNGAN
Pembatasan “jumlah” SKPD LAIN
Pengenaan pajak kendaraan pribadi
progresif Manajemen Lalu
TDM Lintas (Sistem Satu
Arah, dll)
Road Pricing Menuju
transportasi
yang
Meningkatkan kinerja layanan berkelanjutan
angkutan umum  menuju
angkutan massal Memberikan subsidi
Memperluas layanan dan
sarpras angkutan umum Memberikan prioritas angkutan umum
(Park n Ride, dll) (busway, buslane, bus only street,
contraflow, dll)
Menambah fasilitas
prasarana Pengembangan TOD

PULL
INSENTIVE 49
Perumusan Program
Strategis

PERTIMBANGAN PEMILIHAN PROGRAM STRATEGIS
 Adanya keberlanjutan (sustainability) sistem angkutan umum perkotaan 
berbasis Buy the Service kenaikan jumlah pengguna (penumpang) 
Bus Trans Jogja 
 Kebutuhan adanya sistem angkutan umum yang bersifat “massal” 
(memiliki daya tampung besar) dan “rapid” (cepat, tanpa hambatan)
sistem angkutan massal berbasis rel (angkutan kereta api).
 Perlunya dukungan prasarana yang mendukung keberlangsungan sistem 
angkutan umum yang terintegrasi, dalam bentuk pengembangan “titik‐
titik simpul transportasi” Terminal, Halte/Bus Stop, atau fasilitas 
Park and Ride atau Transfer Point
 Perlunya dukungan sistem angkutan umum yang mendukung rencana 
pengembangan bandar udara baru di Temon, Kulonprogo.
Perumusan Program
Strategis

PROGRAM STRATEGIS
Angkutan Umum Non Buy The Service

Angkutan Umum Buy The Service

Fasilitas Integrasi berbasis TOD (Transit 
Oriented Development

Konsep Layanan Sistem Transportasi Berbasis 
Rel
Perumusan Program
Unggulan

PROGRAM UNGGULAN
Program Pengendalian dan Pengawasan 
Keselamatan lalu lintas

Program Peningkatan Manajemen dan Rekayasa 
Lalulintas
CASCADING DISHUB DIY 2017
Visi :Terwujudnya transportasi berkelanjutan dan terintegrasi yang mendukung 
pariwisata, pendidikan dan budaya.

Misi :Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi yang berkelanjutan dan 
terintegrasi dalam upaya meningkatkan pelayanan publik di DIY

TUJUAN: Menjamin ketersediaan pelayanan lalu lintas dan angkutan umum 
yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau guna mendukung pembangunan 
keistimewaan 

SASARAN 1 : Meningkatnya  SASARAN 2 : Meningkatnya 
pelayanan angkutan umum manajemen lalu lintas di DIY

1. Program Pengendalian dan Pengawasan 
1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan  Keselamatan lalu lintas
Umum 2. Program Pengadaan dan pemasangan fasilitas 
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan  perlengkapan jalan
Umum Buy the Service 3. Program Pengaturan Sistem Simpang Bersinyal
3. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian  4. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana 
Kendaraan Bermotor dan Prasarana Lalu Lintas
4. Program Koordinasi Peningkatan Pelayanan  5. Program Peningkatan Manajemen dan 
Angkutan Udara Rekayasa Lalulintas
6. Program Pengembangan Transportasi Berbasis 
Keistimewaan
SASARAN SKPD 1
Meningkatnya Pelayanan Angkutan Umum
INDIKATOR 
FORMULASI INDIKATOR SATUAN TARGET
SASARAN
Penumpang yang  Jumlah penumpang yang  orang 33.372
terlayani angkutan  terlayani angkutan umum 
umum di DIY di DIY per hari

PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM BUY THE SERVICE

PROGRAM PENINGKATAN KELAIKAN PENGOPERASIAN KENDARAAN
BERMOTOR

PROGRAM KOORDINASI PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UDARA
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM

FORMULASI
INDIKATOR PROGRAM TAGET PAGU
INDIKATOR

Jumlah penumpang yang  Rerata jumlah  718  4.297.189.925


terlayani angkutan umum penumpang perhari  penumpan
non buy the service yang terlayani  g per hari
angkutan umum  (rerata)
non buy the service

1. Evaluasi Kinerja Angkutan


2. Pembinaan Penyelenggaraan Angkutan
3. Pengembangan Angkutan Feeder
4. Pembangunan Prasarana Angkutan
5. Pengembangan Angkutan berbasis Rel
Konsep Makro Angkutan Umum DIY

D
D
D D
D Kaliurang
D Sleman
Godean
Kawasan
D F
Perkotaan D
Prambanan
D Trans Yogyakarta
D
F TJ
D Wates
Jogja
D F
D
D Bantul
D D
D
Wonosari
F (feeder ) : Angkutan Pengumpan (bisa berupa AKDP atau Perdesaan Dalam Provinsi) D
D (perdesaan) : angkutan perdesaan Dalam Kabupaten (menghubungkan  daerah di daerah Kabupaten yg tidak 
besinggungan dengan trayek angkutan perkotaan
Rencana Pengembangan Angkutan
Feeder (dari Angkutan Antar Kota Dalam
Provinsi/AKDP)

Dari 40 Trayek AKDP dilebur menjadi 12 Trayek


(F1 sampai F12), dengan sistem terintegrasi dan
berkonsep Subsidi (Buy the Service)
Rencana Pengembangan Park and Ride

T Terminal

P Park and Ride Eksisting

6 Rencana Park and Ride

4
6
T
5
3 T
7 P
2

P
1
8

P 9
T
16 11 10

12
13
15 14
Rencana Titik Simpul Angkutan Umum
DIY

Kab. Sleman

Kab. Kulonprogo
Perkotaan Feeder

Kab. Bantul

Kab. Gunungkidul
KERETA API PERKOTAAN DIY DIY
60
Stasiun bandara konektivitas dengan kereta regional
Stasiun bandara konektivitas dengan kereta Perkotaan

KONEKTIVITAS
KERETA REGIONAL, PERKOTAAN DAN BANDARA DI DIY DIY
61
1 Konsep Penyelenggaraan Perkeretaapian

keterlibatan

Pemerintah dan terlaksana 


Pemerintah Daerah secara
titik berat 
perubahan
penyelenggaraan • Pembinaan: efisien
 Pengaturan
• Teknologi
• keadilan  Pengendalian efektif
• Lingkungan  Pengawasan Penyelenggaraan
• keterbukaan
Strategis - • Penentuan Perkeretaapian
• tidak disdriminatif transparan
kompetitif kebijakan a. Pembangunan/ 
pengadaan akuntabel
Masyarakat b. pengoperasian;
c. perawatan; 
• Pengawasan d. dan/atau 
Pengusahaan.

Pemerintah dan Menguntungkan /


Mendorong peningkatan INVESTASI, Pemda Tidak  Ada Badan Usaha
melalui:
• Pola Kerjasama yang saling Ya
PSO / Subsidi
menguntungkan
• Tidak ada monopoli Badan Usaha
• Risk management dalam investasi • BUMN
• BUMD
• Badan Hukum Indonesia (SWASTA)
Pelaksana

Dinas Perhubungan DIY 62
2 Tatanan Penyelenggaraan Perkeretaapian

PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN,
Terdiri dari:

PERKERETAAPIAN UMUM PERKERETAAPIAN KHUSUS
Disediakan untuk penumpang dan barang,  Digunakan oleh badan usaha
pengaturan tarif oleh pemerintah tertentu untuk menunjang
kegiatan pokok badan usaha
tersebut dan tidak digunakan
Prasarana Prasarana dan Sarana
Perkeretaapian Perkeretaapian untuk umum

Sarana
Perkeretaapian

Prasarana dan Sarana


Jenis Layanan : Perkeretaapian

1. Perkeretaapian Perkotaan
2. Perkeretaapian Antar Kota

Dinas Perhubungan DIY 63
Lanjutan ...

Perkeretaapian Umum

Investor Izin Usaha Izin Pembangunan Izin Operasi


Pemberian Kewenangan
Tatanan Perkeretaapian :
Perkeretaapian Menteri Perhubungan Menteri Perhubungan Menteri Perhubungan
Nasional
Menteri Perhubungan Gubernur Gubernur
Perkeretaapian
(persetujuan teknis dari Menhub) (persetujuan teknis dari Menhub)
Propinsi
Menteri Perhubungan Bupati/Walikota Bupati/Walikota
Perkeretaapian
(persetujuan teknis dari Menhub) (persetujuan teknis dari Menhub)
Kabupaten/Kota

Perkeretaapian Khusus

Investor Izin Pembangunan Izin Operasi


Perkeretaapian
Menteri Perhubungan Menteri Perhubungan
Nasional
Gubernur Gubernur
Perkeretaapian Bupati/Walikota Bupati/Walikota
Propinsi (persetujuan teknis dari Menhub) (persetujuan teknis dari Menhub)
Bupati/Walikota Bupati/Walikota
Perkeretaapian
(persetujuan teknis dari Menhub) (persetujuan teknis dari Menhub)
Kabupaten/Kota

Dinas Perhubungan DIY 64
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM BUY THE SERVICE

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Jumlah penumpang rerata jumlah 32.654  72.792.775.919


yang terlayani angkutan penumpang perhari Penumpang
Umum Buy the Service yang terlayani angkutan per Hari
umum buy the service (rerata)

1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Trans Jogja


2. Pemeliharaaan Sarana dan Prasarana Trans Jogja
3. Operasionalisasi Trans Jogja
KELEMBAGAAN 

Nota
DPRD DIY
Kesepakatan
PEMDA 
PELELANGAN
DIY MODAL
BUMD OPERATOR 1
(PT AMI) BOK
PSO
Kontrak sbg PENGELOLA)
berbasis kinerja BOK

PENUNJUKAN
OPERATOR 2

PERIJINAN SWAKELOLA PELAYANAN


DISHUB DIY TARIF PELAYANAN
PENGEMBANG
PENDAPATAN
AN
PENGAWASAN ADUAN

PENUMPANG
Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Umum Buy The 
Service (Trans Jogja)

Perencanaan
Uraian  Ketengan

Pagu  Rp 165.467.984.937,00

Trayek 17 jalur

Bus  167 bus

Penumpang  32.654 pnp/hari


ANGKUTAN PERKOTAAN
Rencana Pengembangan

2008 ‐ 2015 Tahun 2016  Tahun 2017 Tahun 2022 Keterangan

(transisi)
Angk Perkotaan TransJogja
Armada 54 unit (+20  74 unit 167 unit : 250 unit
1. 25 Bus 
unit) Bantuan 
Pemerinta
h Pusat Th 
2016 
2. 142 Bus 
Baru  oleh 
Operator
Jalur 8 jalur 8 jalur 17 jalur 17 jalur atau 
lebih
Headway 12 – 18  12 – 18  12 – 15  8 – 10 menit
menit menit menit
Operator Tunggal, oleh  Tunggal,  Multi  Multi operator
Swasta oleh BUMD operator
Keterangan Terdapat Bus 
bantuan 
Pusat 
b k 25
TIME SCHEDULE
Rencana Pengembangan
PROGRAM PENINGKATAN KELAIKAN PENGOPERASIAN KENDARAAN 
BERMOTOR

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Kinerja Pembinaan Unit Pembinaan terhadap 100% 63.513.200


Pengujian Kendaraan jumlah unit pengujian
Bermotor kendaraan
bermotor/target x 100 

Pembinaan dan Pengawasan UPT PKB di Kab/Kota


PROGRAM KOORDINASI PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN UDARA

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Terselenggaranya  Jumlah bandara yang  3 Bandara 153.514.100


koordinasi untuk  didukung
mendukung layanan 
angkutan udara

1. Pembinaan dan Pemantauan di Bidang perhubungan Udara


2. Koordinasi Kegiatan Di Bidang Penerbangan Sipil internasional
3. Koordinasi Percepatan Pembangunan Bandara Baru Kabupaten Kulon 
Progo 
SASARAN SKPD 2
Meningkatnya Manajemen Lalu Lintas di DIY
SATUA
INDIKATOR SASARAN FORMULASI INDIKATOR TARGET
N
1. Prosentase  Jumlah prasarana lalin yang  % 87
Ketersediaan Prasarana  tersedia/jumlah kebutuhan
Lalu Lintas di DIY prasarana lalu lintas x 100%
2. Manajemen kawasan Kawasan yang tertata  % 42
manajemen lalu lintas/kawasan 
perencanaan x 100%

PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN LALU LINTAS
PROGRAM PENGADAAN DAN PEMASANGAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN
PROGRAM PENGATURAN SISTEM SIMPANG BERSINYAL
PROGRAM REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA LALU LINTAS
PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALULINTAS
PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI BERBASIS KEISTIMEWAAN
Indikator 1 Sasaran 2:
Prosentase Ketersediaan Prasarana Lalu Lintas di 
DIY

PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN LALU LINTAS

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Jumlah daerah rawan  Jumlah daerah rawan  18%  1.457.775.500


kecelakaan pada ruas  kecelakaan pada ruas  (Penurunan
jalan provinsi jalan provinsi Kumulatif)

1. Studi Daerah Rawan Kecelakaan


2. Pengendalian disiplin LLAJ dan angkutan barang
3. Sosialisasi Keselamatan Jalan
Indikator 1 Sasaran 2:
Prosentase Ketersediaan Prasarana Lalu Lintas di 
DIY

PROGRAM PENGADAAN DAN PEMASANGAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Meningkatnya  Jumlah daerah rawan  87%  5.562.040.100


dukungan fasilitas  kecelakaan pada ruas  (Kenaikan
perlengkapan jalan jalan provinsi Kumulatif)

Pengadaan dan Pemasangan fasilitas Perlengkapan jalan


Indikator 1 Sasaran 2:
Prosentase Ketersediaan Prasarana Lalu Lintas di 
DIY

PROGRAM PENGATURAN SISTEM SIMPANG BERSINYAL

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Pengendalian Sistem  Sistem simpang  60%  5.081.619.000


simpang bersinyal di  bersinyal di Perkotaan  (Kenaikan
perkotaan Yogyakarta Yogyakarta yang  Kumulatif)
tertangani/jumlah total 
simpang bersinyal di 
Perkotaan Yogyakarta x 
100

1. Prasarana ATCS
2. Operasional ATCS
Indikator 1 Sasaran 2:
Prosentase Ketersediaan Prasarana Lalu Lintas di 
DIY

PROGRAM REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA 
PERHUBUNGAN

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Berfungsinya Sarana  Jumlah sarana dan  100% 1.489.435.500


dan prasarana lalu lintas 
Prasarana lalu lintas yang layak/jumlah total 
sarpras x 100

Rehabilitasi/Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan Jalan, Jembatan Timbang


dan ASDP
Indikator 2 Sasaran 2:
Manajemen Kawasan

PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALULINTAS

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Penerapan Manajemen  Jumlah penerapan  42%  1.318.263.400


lalu lintas Berbasis  manajemen lalu lintas   (kenaikan
Kawasan berbasis kawasan  kumulatif)
dengan jumlah 
kawasan x 100

Penataan Kawasan Lalu Lintas di Perkotaan DIY


PENATAAN KAWASAN LALU LINTAS

2013‐2017 Penataan Lalu Lintas Pada Ruas
JATI KENCANA‐DEMAK IJO Jati Kencana ‐ Sp. Godean, 
DED, Penerapan Man. Rek LL

2014‐2017 DED, Penerapan Man. Rek L,L, 
Pengendalian LL Kaw. Terban, 
TERBAN‐JL.SUDIRMAN Pengadaan dan pemasangan 
Faskes LL 

2016‐2017 Perencanaan Manajemen Lalu 
KRANGGAN Lintas kawasan Kranggan

2016‐2017 Perencanaan Manajemen Lalu 
SETURAN Lintas kawasan Seturan
Indikator 2 Sasaran 2:
Manajemen Kawasan
PROGRAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI BERBASIS KEISTIMEWAAN

INDIKATOR PROGRAM FORMULASI INDIKATOR TAGET PAGU

Persentase Dukungan  Perbandingan antara  35%  16.550.000.000


Sarpras Transportasi  jumlah kawasan  (kenaikan
pada Kawasan Budaya keistimewaan yang  kumulatif)
didukung sarpras 
transportasi dengan 
jumlah kawasan 
keistimewaan x 100

Penyusunan Dokumen/Masterplan Kawasan Budaya 
Penataan Kawasan Budaya di DIY
Pemasangan Fas Kes  di Kawasan Budaya
Contoh Perencanaan
Perencanaan Jaringan Sistem
Transportasi di Yogyakarta
SOAL LATIHAN:

1. Buat simulasi di excel dengan data coba‐coba merencanakan


jumlah kebutuhan tempat duduk di stasiun A.
2. Buat simulasi di excel dengan data coba‐coba merencanakan
tempat pemberhentian Halte.
3. Buat simulasi di excel dengan data coba‐coba menghitung
kapasitas jumlah armada di terminal A.

Anda mungkin juga menyukai