Nama daerah : demung, tulak, wungu (Jawa), handeuleum (Sunda), karotong (Madura), kadi-kadi, kobi-
kobi (Ternate), dan daun putri (Ambon).
Dikeringkan
Sebanyak 9-10 gram daun ungu kemudian direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas
rebusan diminum tiap hari 1 kali. Lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala hemorroid
seperti nyeri, pendarahan, dan panas hilang tak berbekas.
Efek samping
sakit kepala.
sulit tidur.
demam.
Nama daerah Kelor (Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Maronggih (Madura), Moltong (Flores), Keloro (Bugis),
Ongge (Bima), dan Hau fo (Timur).
Cara pengolahan
5. Tutup daun kelor dengan kain hitam sisanya, lalu simpan di suhu ruang hingga 3 hari. Hindari
mengeringkan daun kelor dengan cara dijemur.
6. Setelah 3 hari, daun kelor akan kering. Cirinya, daun kelor saat diremas akan hancur.
Daun kelor yang dikemas seperti teh langsung diseduh dengan air hangat
Efek samping
Diare
Reaksi alergi
Kaempferia galanga
Nama daerah kencur, cikur, ceku, cekor, tekur, bataka, suha dan lain lain
Sampel yang digunakan dalam praktikum ini yaitu bagian rimpang kencur (Kaemferia galanga L.) segar
sebanyak 7 kg, kemudian disortasi basah dari bahan-bahan pengotor ditimbang bobotnya 4,5 kg.
Setelah itu dilakukan pencucian dengan air mengalir hingga bersih, kemudian perajangan lalu
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung, hingga
menjadi simplisia kering. Bobot simplisia ditimbang sebesar 1,2 kg diserbukan dengan blender hingga
menjadi lebih kecil lalu d ayak, ditimbang hasilnya diperoleh berat simpisia kencur sebanyak 1,1 kg.
Hasil 1gram yang melewati ayakan tidak digunakan karena sangat halus yang mempengaruhi hasil
ekstraksi karena adanya pengendapan kandungan pati dalam rimpang. Ukuran partikel harus dikecilkan
karena ukuran rimpang kencur yang cukup keras dan akan digunakan ekstraksi dengan metode maserasi
sehingga dengan memperkecil ukuran partikel akan memudahkan zat
aktif ditarik oleh cairan penyari. Serbuk simplisia yang telah diserbukan disimpan ldalam wadah kering
tertutup rapat, terlindung dari cahaya matahari untuk kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi.
Ekstraksi
Rimpang kencur (Kaemferia galanga L.) diekstrasi dengan metode maserasi. Bobot simplisia 1,1 kg
dibagi dalam 2 wadah, masing- masing sebanyak 550 gram. Simplisia yang ditimbang di maserasi
menggunakan pelarut etanol 70% 950 mL. Pada proses maserasi 250 mL digunakan untuk membasahi
simplisia, dengan cara dituang cairan penyari secara perlahan sambil diaduk hingga terbasahi simplisia
selama 20 menit. Tujuan pembasahan yaitu membuka pori-pori sel yang tertutup selama proses
pengeringan. Selanjutnya ditambahkan cairan penyari 700 mL hingga merendam simplisia. Simplisia
disimpan pada tempat sejuk terlindung dari cahaya selama 3 hari sambil sesekali di aduk. Proses yang
sama juga di lakukan pada simplisia wadah ke 2. Hasil yang diperoleh kemudian disaring sebanyak 2 kali
agar mengurangi adanya endapan pati dari rimpang. Maserat diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental.
Prinsip metode maserasi yaitu adanya proses difusi osmosis antara sel
simplisia kencur dan cairan penyari. Perbedaan konsentrasi yang tinggi di dalam sel simplisia dan di luar
sel menyebabkan zat aktif dari dalam sel simplisia akan keluar ke dalam cairan penyari hingga tercapai
proses kesetimbangan.
Metode maserasi dipilih karena memiliki keuntungan yaitu cara pengerjaan
dan peralatan yang digunakan sederhana serta dapat menghasilkan ekstrak dalam jumlah banyak dan
terhindar dari perubahan kimia senyawa-senyawa tertentu karena pemanasan. Simplisia rimpang kencur
yang digunakan untuk maserasi adalah sebanyak 1,1 kg dan hasil ekstrak sebanyak 66,7 g kemudian
diperoleh persen rendamen sebesar 6,063%.
Untuk batuk parut kencur terlebih dahulu agar kandungan kandungan dalam serat kencur bisa
tercampur rata ketika dicampurkan dengan air hangat.
Efek samping
penurunan energi, kurang nafsu makan, buang air kecil berlebihan, diare, dan koma