Anda di halaman 1dari 3

LO.6.

Diagnosis Demam Malaria

I. Keluhan Utama : Demam, Menggigil, Berkeringat


II. Riwayat Perjalanan Penyakit :
 Demam sejak 7 hari yang lalu
 Demam didahului dengan menggigil diikuti dengan berkeringat banyak
 Riwayat: dilakukannya kunjungan ke daerah endemis 2 minggu yang lalu
III. Riwayat Keluarga :-
IV. Anamnesa Pribadi
 Nama : Mika
 Umur : 28 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Kebangsaan :-
 Agama :-
 Perkawinan :-
 Suku :-
 Alamat :-
 Pekerjaan :-
 Riwayat Alergi :-
 Riwayat Pemakainan Obat : -
V. Anamnesa Umum
 Umum :
 Kulit : Dijumpai adanya ikterik
 Leher dan Kepala :-
 Mata : Dijumpai skelra ikterik dan konjungtiva palpebra
anemis
 Telinga :-
 Hidung :-
 Mulut dan tenggorokan :-
 Pernapasan :-
 Payudara :-
 Muskuloskeletal :-
 Sistem Saraf :-
 Emosi, Status Psikologis :-
VI. Deskripsi Umum
 Kesan Sakit : Sedang
 Gizi :-
 Berat Badan :-
 Tinggi Badan :-
 IMT :-
VII. Tanda Vital
 Keadaan Umum:
i. Sensorium: Compos Mentis
 Keadaan penyakit
i. Dijumpai adanya ikterik
ii. Dijumpai adanya anemia
VIII. Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran: Compos mentis
 Pupil Isokor RC +/+N
 Konjungtiva palpebra anemis
 Skelra ikterik
 Kaku Kuduk (-)
 Thorax dalam batas normal
 Abdomen: Hepar tidak teraba, lien membesar dengan pembesaran hacket 2
IX. Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darah rutin:
i. Hb : 10 gr/dL
ii. Leukosit : 8400 mm³
iii. LED : 6 mm/jam
iv. Trombosit : 121.000 U/L
v. Hematokrit : 38%
vi. Eritrosit : 3,57 juta/mm³
 KGD ad Random : 86 mg/dL
 Pemeriksaan fungsi Hati:
i. Total Bilirubin : 2,3 mg/dL
ii. Bilirubin direct : 1,4 mg/dL
iii. Alkaline Phospatase : 113 U/L
iv. SGOT : 104 U/L
v. SGPT : 96 U/L
X. Pemeriksaan Penunjang
A. Rapid Diagnostic Test
Pemeriksaan test diagnostik cepat dilakukan berdasarkan deteksi antigen
parasit malaria dengan immunikromatografi dalam bentuk dipstick. Tes ini
dilakukan di UGD, pada waktu terjadi KLB atau untuk memeriksa malarai
didaerah terpencil yang tidak tersedia sarana laboratorium. Terdapat dua jenis
Rapid Diagnostic Test, yaitu:
a) Single rapid test: untuk deteksi hanya Plasmodium falciparum
b) Combo rapid test: untuk mendeteksi semua species Plasmodium

Rapid diagnostic test yang digunakan sebaiknya memiliki sensitifitas lebih dari
95%.

B. Pemeriksaan Test Darah Untuk Malaria


Trias Malaria, terutama untuk para pelancong ke daerah endemik:
 Trombositopenia
 Kadar laktat dehidrogenase meningkat
 Limfosit yang atipikal

Dapat dilakukan pemeriksaan:

a) Hapusan Darah Tebal


Pemeriksaan apus darah tebal dilakukan dengan pewarnaan
Giemsa atau Lieshman. Pemeriksaan ini dikenal sebagai test kuantitatif.
Sediaan ini 20 kali lebih sensitif dibanding apusan darah tepi namun lebih
tidak spesifik.
b) Hapusan Darah Tipis
Pemeriksaan apusan darah tepi kurang sensitif dibandingkan
apusan darah tebal namun bermanfaat untuk mengidentifikasi spesies
plasmodium penyebab malaria. Test ini disebut juga sebagai tes kualitatif.
C. CT-Scan
Pemeriksaan CT-Scan dilakukan bila dicurigai adanya edema serebral atau
perdarahan otak.

Referensi:

- Soedarto. 2011. MALARIA. Jakarta: SAGUNG SETO


- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I

Anda mungkin juga menyukai