Anda di halaman 1dari 18

1

UPAYA PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA MATERI ORGAN


PERNAPASAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI
DAN MEDIA VISUAL DIKELAS V SDN 0206 BINANGA KEC.
BARUMUN TENGAH TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh:

ELIS SURYANI SAYUSTY

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk memperbaiki pembelajaran IPA materi


organ pernapasan manusia menggunakan metode demonstrasi dan media visual
dikelas V SDN 0206 Binanga tahun pelajaran 2022/2023. Selain itu juga
pembelajaran IPA yang pada awalnya masih berpusat pada guru dan disajikan
secara verbal menjadi pembelajaran yang membuat siswa aktif dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tahap awal dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi video GPO gurupintar.ut.ac.id. Penelitian
ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan menggunakan metode demonstrasi dan
media visual dikelas, Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan, dan refleksi. Dari penelitian yang dilaksanakan
menunjukan bahwa penerapan metode demonstrasi dan media visual dikelas dapat
memperbaiki pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setelah penerapan
metode demonstrasi dan media visual disajikan dikelas meningkat, aktivitas guru
pada siklus I dengan kategori baik meningkat menjadi dengan kategori sangat baik
di siklus II.

Kata Kunci :Pembelajaran IPA, metode demonstrasi, media visual


2

I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pembelajaran yaitu inti dari proses penyelenggaraan pendidikan.
Pendidikan berperan sebagai pengendali dalam mencapai tujuan. Oleh
sebab itu, seorang pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan yang
handal, menguasai materi, metode, memahami kurikulum, dan dapat
memanfaatkan media yang ada, secara tepat dan mampu mengelola
pembelajaran dengan baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang
diajarkan. Demikian juga siswa mengharapkan agar guru dapat
menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga
memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi harapan-harapan
itu tidak selalu dapat terwujud
Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah sekolah termasuk
pendidikan formal. Untuk menjamin ketercapaian tujuan pendidikan,
khususnya pada pendidikan formal, dibutuhkan suatu proses pembelajaran
yang efektif pada setiap mata pelajaran. Proses pembelajaran pada setiap
mata pelajaran harus dilaksanakan dengan baik. guru harus mampu
menciptakan perencanaan dan penataan lingkungan belajar
Ilmu Pengetahuan Alam memberi banyak kesempatan untuk
memperoleh pengetahuan dari alam sekitar.Peserta didik perlu dikenalkan
dengan alam sekitar dan agar peserta didik memperoleh pengetahuaan dari
alam sekitar, maka Ilmu Pengetahuan Alam wajib diajarkan ataupun peserta
didik dikenalkan dengan alam sekitar. Dalam proses belajar mengajar,
pendidik harus memilik strategi agar peserta didik dapat belajar secara
efektif dan efisien mengenai pada tujuan yang diharapkan. Agar
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat lebih di mengerti oleh peserta
didik maka seorang pendidik harus memikirkan bagaimana agar situasi
pembelajaran menyenangkan dan membuat peserta didik antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran
3

Kita ketahui saat ini banyak Guru IPA yang masih menekankan pada
konsep-konsep yang terdapat dalam buku tanpa memperdulikan kesesuaian
dengan lingkungan belajar siswa dan juga masih banyak guru menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran IPA. Hal ini membuat pembelajaran
tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang
disampaikan. Maka pengajaran semacam ini cenderung menyebabkan
kebosanan kepada siswa.
Dalam proses pembelajaraan Ilmu Pengetahuan Alam kelas V
menggunakan metode demonstrasi akan memudahkan peserta didik paham
akan maksud dari materi yang dijelaskan pendidik. Strategi belajar
mengajar adalah usaha nyata guru dalam praktik mengajar yang dinilai lebih
efektif dan efisien.Berdasarkan pemaparan di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Perbaikan Pembelajaran
Ipa Materi Organ Pernapasan Manusia Menggunakan Metode
Demonstrasi Dan Media Visual Dikelas V SDN 0206 Binanga Tahun
Pelajaran 2022/2023”
4

II. METODE
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.

1. Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi


Untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara
melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti:
a. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur
keterampilan-keterampilan fisik dan motorik;
b. Mengembangkan kemampuan pengamatan penglihatan dan
pendengaran para siswa secara bersama-sama; dan
c. Mengkongkritkan informasi yang disajikan kepada siswa.
metode demonstrasi bertujuan untuk mengajarkan keterampilan-
keterampilan fisik daripada keterampilan-keterampilan intelektual.

2. Kelebihan Metode Demonstrasi


kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut:
a. Perhatian siswa lebih dapat dipusatkan pada pelajaran yang sedang
diberikan
b. Kesalahan-kesalahan yang terjadi apabila pelajaran diceramahkan
dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit dengan
menghadirkan objek sebenarnya
c. Konsep yang diterima siswa lebih mendalam sehingga lebih lama dalam
jiwanya
d. Memberikan motivasi yang kuat pada siswa agar lebih giat belajar
karena siswa dilibatkan dengan pelajaran
e. Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung
serta dapat memperoleh kecakapan
f. Dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam pikiran setiap
siswa karena ikut serta berperan secara langsung.
5

3. Kelemahan Metode Demonstrasi


Terdapat beberapa kelemahan metode demonstrasi, yaitu:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab
tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat
menyebabkan metode ini tidak efektif lagi sehingga dapat memakan
waktu yang cukup banyak
b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang
memadai apabila terjadi kekurangan media metode demonstrasi menjadi
kurang efisien
c. Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang tidak sedikit,
sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.

4. Media Visual
1. Pengertian media visual
Media Visual ialah dimana suatu media belajar untuk mengenal seluruh
alat praga yang dapat dinikmati melalui mata. Kemudian media visual
memiliki peran yang begitu penting pada proses pembelajaran. Sehingga
bisa memperlancar ingatan dan pemahaman. Visual juga bisa
menumbuhkan hasrat siswa/i, yang bisa memberikan kaitan pada isi
pelajaran dengan kehidupan nyata.
2. Prinsip pemakaian Media Visual

Prinsip-prinsip yang harus diketahui untuk pemakaian yang efektif


adalah:
• Pemberian bayangan dan warna yang digunakan untuk
memfokuskan perhatian dan memisahkan komponen.
• Pemberian warna harus dengan cara yang realistis.
• Harus mempersiapkan karakter gambar (caption).
• Elemen-elemen dari pesan visual harus disorot dan bisa dibedakan
dari elemen-elemen latar belakang untuk memfasilitasi
pengelolaan (manajemen) informasi.
6

• objek visual ditunjukan untuk mengkomunikasikan ide-ide.


• Elemen visual, terutama pada diagram, sangat berguna untuk
memahami materi yang rumit.
• Grafik yang diproyeksikan harus mudah dibaca dan dapat terbaca.
• Menekankan kejelasan dan akurasi dalam semua elemen visual.
• Hindari image yang tidak seimbang.
• Gunakan image untuk menggambarkan konsep yang berbeda,
contohnya dengan menampilkan konsep yang ditampilkan
berdampingan.
• Ulangi presentasi visual dan libatkan siswa/i untuk meningkatkan
ingatan (memori).
• Gunakan diagram (grafik) untuk mengilustrasikan ringkasan
umum dari bahan sebelum menyajikan unit untuk pelajaran bahwa
siswa/i mengatur informasi.
• Visual (image) dimanfaatkan untuk informasi pada sasaran pada
teks. Sehingga materi pelajatran bisa terlaksana sangat baik.
• Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan
garis, karton, bagan dan diagram.

3. Kekurangan Media Visual


1. Biaya pembuatan cukup (lumayan mahal), dikarnakan apabila
pembuatannya menggunakan media cetak, pembuat harus lebih
dulu menyetak dan mengirim sebelum dipamerkan atau
ditampilkan untuk dinikmati banyak orang.
2. Visual yang sangat terbatas.
3. Lambat dan kurang praktis.
4. Tak adanya audio, dikarnakan pembuatan hanya menggunakan
media gambar atau tulisan yang tak bisa didengar orang.
7

4. Kelebihan Media Visual


1. Meningkatkan perhatian dan daya tarik bagi orang banyak.
2. Dapat memberikan minat dan keinginan baru.
3. Dapat menanamkan konsep yang benar.
4. Dapat memberikan iteraksi terhadap peserta didik serta lingkungan
di sekelilingnya.
5. Bisa mengatasi persoalan keterbatasan pengalaman yang dimiliki
peserta didik.
6. Analisa sangat tajam, bisa membuat orang banyak dapat mengerti
maksud dari isi beritanya.

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merupakan penelitian


perbaikan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada bidang studi IPA di Kelas V SDN 0206 Binanga tahun
pelajaran 2022/2023. dengan menggunakan metode demonstrasi dan media
visual dilakukan 2 (dua) siklus. Pelaksanana penelitian pada siklus I
dilakukan pada hari Senin, 24 Oktober 2022. siklus II dilaksanakan pada
hari Selasa, 01 November 2022. Penelitian didasarkan atas 4 komponen
yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) Pengamatan (4) refleksi proses
dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian yang
dikembangkan oleh Arikunto dalam Dadang dan Narsim (2015, hlm.23)
menjelaskan bahwa satu siklus perbaikan pembelajaran terdiri dari empat
langkah yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
8

Gambar 3.1 Diagram Siklus Pelaksanaan PTK


Modul UT Pelaksanaan Tindakan Kelas

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan


perbaikan pembelajaran:
9

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus I yang dilaksanakan pada Senin, 24 Oktober 2022 Pada
tahap ini peneliti membuat perbaikan pembelajaran dengan merekam
video, durasi waktu simulasi 5 menit dan mengajar tanpa siswa
menggunakan metode demonstrasi dan media visual, membuat RPP
perbaikan pada siklus I untuk mata pelajaran IPA kelas V materi organ
pernapasan manusia. Pelaksanaan siklus I dilakukan dengan
mengelompokkannya dalam 3 kegiatan, yakni:
1. Kegiatan pembukaan :

Ketika guru memasuki ruang kelas hal utama yang dilakukan


guru adalah memberikan salam dan tersenyum, diikuti dengan
menanyakan kabar siswa, kemudian dilanjutkan dengan memberikan
motivasi sebelum memulai pembelajaran guru mengajak untuk berdoa
kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti :

Kegiatan inti dimulai dari guru menjelaskan materi organ


pernapasan manusia dari mata pelajaran IPA, tujuan dan manfaat
materi mata pelajaran tersebut. Selanjutnya menjelaskan secara teliti
dan tepat materi organ pernapasan manusia dengan menggunakan
metode demontrasi dan media visual.
2. Kegiatan penutup:

Menyimpulkan materi pelajaran. Guru memberikan soal-soal


latihan kepada siswa,dimulai dengan soal sederhana hingga soal
kompleks. Pemberian soal ini dapat dikerjakan secara mandiri dan
berkelompok
Tahap akhir dari siklus ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai, namun masih banyak kekurangan
dalam siklus I tersebut yang diamati oleh supervisor yaitu Penggunaan
10

waktu kurang efesien dan kurang kreatif dalam menggunakan media


pembelajaran. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti
melakukan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus
berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama.
Dalam pengamatan ini, kolaborator mengamati jalannya proses
pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran IPA metode
demonstrasi dan media visual. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Pengamatan aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran siklus I

KESESUAIAN SARAN/HASIL
ASPEK YANG DENGAN RPP* DISKUSI/REFLEKSI
DIAMATI SESUAI TIDAK
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/ PENDAHULU
AWAL AN/AWAL
1. Memotivasi √ Guru belum memberikan
2. Memberi acuan √ apersepsi
3. Melakukan apersepsi √
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep √ Penggunaan media Visual
/materi/contoh/ilustrasi belum terlihat
1. Pemberian penguatan √
2. Penggunaan metode √
demontrasi
3. Penggunaan media √
Visual
4. Pemberian tugas/latihan √
5. Umpan balik √
C. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
1. Meringkas/Merangkum √ Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi √ belum ada
3. Pemberian tugas √
PENAMPILAN YANG KEPANTASAN SARAN/ HASIL
DIAMATI PANTAS TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Penampilan guru sudah
2. Alas kaki yang √ baik
digunakan
11

3. Ekspresi / mimik wajah √


4. Sikap/gerak tubuh saat √
berdiri
5. Bahasa yang digunakan √

b. Pelaksanaan Siklus II

Pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa, 01 November


2022. selain memaksimalkan penerapan penggunaan metode demontrasi
dan media visual peneliti juga mencoba mengatasi kekurangan pada
siklus sebelumnya.
Adapun rencana yang telah ditentukan pada siklus II yakni :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah belajar mengajar pada


siklus I
b. Mempersiapkan diri dan mempersiapkan materi dengan baik sesuai
RPP serta skenario pembelajaran.
c. Menjelaskan materi dengan menggunakan metode demontrasi dan
media visual,mengelola waktu sebaik mungkin.
d. Melakukan tindakan perbaikan metode pembelajaran dengan
metode demonstrasi dan media visual pada materi organ
pernapasan manusia, metode mengajar dan mengunakan media
sederhana.

Dalam pengamatan ini, kolaborator mengamati jalannya proses


pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran IPA dengan
metode demonstrasi dan media visual. Hasil pengamatan adalah sebagai
berikut
12

Tabel 4.2
Pengamatan aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran siklus II

KESESUAIAN SARAN/HASIL
ASPEK YANG DENGAN RPP* DISKUSI/REFLEKSI
DIAMATI SESUAI TIDAK
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/ PENDAHULU
AWAL AN/AWAL
1. Memotivasi √
2. Memberi acuan √
3. Melakukan apersepsi √
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep √
/materi/contoh/ilustrasi
2.Pemberian penguatan √
1. Penggunaan model √
pembelajaran
matematika realistik
2. Penggunaan media kertas √
lipat
3. Pemberian tugas/latihan √
4. Umpan balik √
C. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
5. Meringkas/Merangkum √
2. Evaluasi √
3. Pemberian tugas √
PENAMPILAN YANG KEPANTASAN SARAN/ HASIL
DIAMATI PANTAS TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Penampilan guru sudah
2. Alas kaki yang √ baik
digunakan
3. Ekspresi / mimik wajah √
4. Sikap/gerak tubuh saat √
berdiri
5. Bahasa yang digunakan √

Pada siklus II lebih meningkat jika dibandingkan dengan siklus I


Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada pra siklus dan siklus I sudah
13

tidak ditemukan lagi pada siklus II ini, karena peneliti sudah melakukan
perbaikan pembelajaran. Perbaikan - perbaikan tersebut Guru atau peneliti
sudah kreatif menggunakan media pembelajaran, Guru atau peneliti sudah
tepat dalam memilih metode pembelajaran dan sudah dapat menguasai
kelasnya dengan baik
Penelitian pada siklus I dan siklus II telah cukup untuk
memperlihatkan adanya peningkatan perbaikan, sehingga peneliti tidak
perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. Pada siklus II ini, peneliti telah
berhasil dalam memperbaiki pembelajaran IPA materi organ pernapasan
manusia dengan metode demontrasi dan media visual SDN NO 0206
Binanga Kec. Barumun Tengah Tahun Pelajaran 2022/2023.

A. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Perbaikan

Perbaikan pembelajaran IPA pada materi Organ pernapasan


manusia dilakukan dengan 3 siklus, yakni pra siklus bertujuan untuk
menganalisis dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa.
Kemudian siklus I dan siklus II, dimana penggunaan metode demontrasi dan
media visual dilangsungkan pada siklus II memberikan adanya peningkatan
perbaikan pembelajaran IPA pada materi organ pernapasan manusia. Secara
umum perbaikan pembelajaran dengan metode demontrasi dan media visual
telah berhasil dilakukan untuk mata pelajaran IPA pada materi organ
pernapasan manusia. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada
siklus I, video simulasi I peneliti menemukan kelemahan-kelemahan .
Kelemahan yang terdapat dalam siklus I ini yaitu Metode perbaikan
pembelajaran masig menggunakan metode ceramah, Kurang kreatif dalam
menggunakan media pembelajaran dan Belum bisa mengelola Waktu
untuk mempelajari metode demonstrasi dan media visual pada
pembelajaran IPA dalam meningkatkan pemahaman sehingga Proses
perbaikan pembelajaran belum tercapai
Disamping kelemahan pada siklus I ini ada juga beberapa kelebihan
14

yang terdapat dalam video simulasi I. Adapun kelebihannya adalah


Kelebihan dari siklus I yaitu Menyusun RPP perbaikan mata pelajaran IPA
dengan materi organ pernapasan manusia, Peneliti sudah mampu menguasai
kelasnya, Sudah memberikan motivasi dalam pembelajaran dan dapat
menjelaskan Tujuan Pembelajaran yang telah disampaikan di bagian
penutup membuat lembar observasi dan lembar evaluasi
Dalam siklus II peneliti menemukan beberapa kelemahan pada
pelaksanaan video simulasi II yaitu guru Belum kreativ dalam
menggunakan metode demontrasi dan media visual dengan menggunakan
alat peraga infocus dan Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I
sudah tidak ditemukan lagi pada siklus II ini, karena peneliti sudah
melakukan perbaikan pembelajaran.

Sedangkan kelebihan yang peneliti temukan dalam perbaikan


pembelajaran siklus II yaitu Guru atau peneliti sudah kreatif menggunakan
media pembelajaran dalam menjelaskan materi pembelajaran dan Guru
dapat mengolah waktu sebaik mungkin
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran IPA
berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa perbaikan
pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi dan media visual dapat
memperbaiki pembelajaran IPA materi organ pernapasan manusia pada
siswa kelas V di SDN NO 0206 Binanga Kec. Barumun Tengah Tahun
Pelajaran 2022/2023.
15

IV. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Berdasarkan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan pada
mata pelajaran IPA khusunya materi organ pernapasan manusia metode
demonstrasi dan media visual dapat disimpulkan bahwa:
1. Kelemahan dari siklus I yaitu
a. Metode perbaikan pembelajaran menggunakan metode
ceramah
b. Kurang kreatif dalam menggunakan media pembelajaran
c. Belum bisa mengelola Waktu untuk mempelajari metode
demonstrasi dan media visual pada pembelajaran IPA dalam
meningkatkan pemahaman.
d. Proses perbaikan pembelajaran belum tercapai

2. Kelebihan dari siklus I


a. Menyusun RPP perbaikan mata pelajaran IPA dengan materi
organ pernapasan manusia,
b. Peneliti sudah mampu menguasai kelasnya
c. Sudah memberikan motivasi dalam pembelajaran
d. Tujuan Pembelajaran telah disampaikan
e. Membuat lembar observasi dan lembar evaluasi

3. Kelemahan dari siklus II yaitu :


Belum kreativ dalam menggunakan metode demontrasi dan media
visual.

4. Kelebihan dari Siklus II


a. Guru atau peneliti sudah kreatif menggunakan media
pembelajaran
b. Guru atau penelitisudah tepat dalam memilih
metode pembelajaran
16

c. Guru atau peneliti sudah dapat menguasai kelasnya dengan


baik
d. Guru dapat mengolah waktu sebaik mungkin

B. Saran Tindak Lanjut


Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan oleh peneliti,
maka peneliti mengajukan beberapa saran yang berkenaan dengan
penggunaan metode demonstrasi dan media visual pada mata pelajaran IPA
sebagai berikut
1. Saran rekomendasi dari kesimpulan yaitu :
a. Pembelajaran IPA, khususnya materi organ pernapasan manusia yang
selama ini dilakukan dengan metode ceramah, guru melakukan
menyusun pembelajaran secara kontekstual, menyusun bahan ajar
dengan menggunakan media dan metode.
b. Menggunakan metode demonstrasi dan media visual dalam
pembelajaran IPA kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
memahami materi khususnya materi organ pernapasan dapat diatasi
dengan menggunakan media yang dilakukan oleh guru.
c. Melalui perbaikan-perbaikan yang dihadirkan diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pembelajran IPA metode demontrasi dan media
visual, Guru dapat mengolah waktu sebaik mungkin.
d. Peneliti mampu mengembangkan metode pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi dan memberikan informasi berharga
mengenai kelebihan dan kekurangan pembelajaran IPA dan Proses
perbaikan pembelajaran sudah tercapai.

2. Saran Tindak Lanjut yaitu :


a. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi
dan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA.
17

b. Diharapkan kepada guru yang menerapkan metode demonstrasi dan


media visual hendaknya memperhatikan indikator yang ingin dicapai
serta kesesuaian materi dengan metode yang akan diterapkan.
c. Pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi dan media visual
mudah, tetapi membutuhkan waktu lebih lama, oleh karena itu kepada
guru yang menerapkan metode Demonstrasi dan media visual diharapkan
dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
d. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggembangkan
penerapan metode demonstrasi dan media visual pada konsep-konsep
yang lainnya
18

DAFTAR PUSTAKA

Arief S Sardiman, dkk. 2003. Media pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva
Perss.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Jhon D Latuheru. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar


Masa Kini. Jakarata

Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Rochiati Wiriaatmaja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Rudi Susiana dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan
Kurtekpend FIP UPI.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka


Cipta.

Wayan Nurkancara dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya:


Usaha Nasional.

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai