Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Pengolahan Bahan Tambang

Laboratorium Tambang

M - II
KOMINUSI (SECONDARY CRUSHING)
Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Reinald Raihan


NPM : 10070120109
Shift/Kelompok : III (Tiga) / II (Dua)
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu / 19 Febuari 2022
Hari/Tanggal Laporan : Rabu / 23 Febuari 2022
Assisten : 1. Iswandarun,S.T,M.T
2. M.Khalifman
3. Randa Rahmatullah Ginara

Acc Laporan Nilai Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2022
II-i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur atas kehadirat Allah yang telah memberikan nikmat dan
hidayah-Nya kepada kita. Sholawat serta salam tidak lupa kita panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan
terima kasih kepada staff dan jajaran Laboratorium Tambang yang telah
membimbing selama kegiatan praktikum ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan
teman – teman yang telah memberikan dukungan serta semangat sehingga
penulis dapat menyusun Laporan awal . Tidak banyak kata yang penulis
sampaikan, apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan resume ini, penulis
memohon maaf yang sebesar- besarnya karena penulis telah berusaha
semaksimal mungkin. Semoga apa yang penulis tulis di dalam laporan awal ini
bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan juga kepada orang yang membaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 17 Febuari 2022


Mahasiswa

Muhammad Reinald Raihan


NPM 10070120109

i
II-ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
M-II KOMINUSI (SECONDARY CRUSHING)..........................................II-1
2.1 Tujuan................................................................................................II-1
2.2. Teori Dasar........................................................................................II-1
2.3 Double Roll Crusher............................................................................II-3
2.3.1 Cone Crusher.............................................................................II-3
2.3.2 Impact Crusher...........................................................................II-4
2.4 Alat dan Bahan....................................................................................II-6
2.4.1 Alat.............................................................................................II-6
2.4.2 Bahan.........................................................................................II-6
2.5 Prosedur Percobaan...........................................................................II-6
2.6 Rumus yang Digunakan......................................................................II-6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................II-8

ii
II-1

M-II
KOMINUSI (SECONDARY CRUSHING)

2.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian secondary crushing
2. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan pada secondaty crushing
3. Untuk mengetahui alasan kenapa harus dilakukan secondary crushing
2.2. Teori Dasar
Kominusi merupakan salah satu proses atau tahapan yang ada termasuk
ke dalam kegiatan pengolahan bahan galian baik pada bahan galian mineral
ataupun bijih. Komunisi itu mempunyai prinsip yang terjadi pada suatu bahan
galian atau bisa juga di bahan tambang yang diambil pada saat dilapangan yang
mempunyai bentuk bongkahan dengan ukuran yang cukup besar, kemudian
dilakukannya uji di laboratorium dengan menggunakan cara kominusi. Setelah
melakukan proses kominusi akan memperoleh bahan galian dengan ukuran yang
lebih kecil dari sebelumnya ukurannya besar menjadi ukuran yang lebih kecil
atau bajkan bisa sampai ukurannya sangat kecil.
Dimana bahan galian yang diambil secara langsung pada saat dilapangan
itu jarang sekali menemukan bahan galian dengan ukuran yang kecil, biasanya
bahan galian yang diambil langsung dari lapangan memilki ukuran seperti
bokahan atau bisa dibilang ukurannya itu lumayan besar, dengan adanya
kominusi maka akan mempermudah merubah ukuran dari bahan galian yang
sebelumnya bahan galiannya berukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil
lagi supaya lebih mudah untuk lanjut ke proses atau tahapan selanjutnya.
Bahan galian yang diambil langsung dari lapangan itu akan mempunyai
kadar yang rendah,dikarenakan masih banyaknya pengotor atau biasa disebut
dengan talling yang menggangu, maka dari itu dilakukannya kominusi supaya
dapat memisahkan antara konsentrat mineral berharga dengan mineral tidak
berharga atau mineral yang tidak dibutuhkan dimana mineral tersebut tidak
mempunyai nilai jual yang menguntungkan.
Sehingga nanti setelah melalui proses pemisahan mineral berharga
dengan mineral yang tidak berharga maka bisa dilanjutkan ke tahap proses

I-1
II-2

selanjutnya, karena bahan galian tersebut sudah memiliki konsentrat


mineral berharga yang tinggi.
Setelah melalui proses primary crushing bahan galian tersebut masih
berupa fragmen – fragmen dengan ukuran yang masih beragam, ada yang besar
ada juga yang sudah berbentuk butir halus. Maka dari itu untuk menyamakan
ukuran yang diinginkan bahan tambang tersebut harus melalui tahap atau proses
kedua dalam kominusi, proses tersebut dinamakan dengan secondary crushing
Secondary crushing adalah suatu proses penghancuran ataupun
peremukan pada tahap atau bagian kedua yang dilakukan pada sebuah bahan
tambang. Ukuran bahan – bahan tambang yang digunakan sebagai umpan di
tahap ini biasanya memiliki ukuran sekitar ±150 mm, dengan ukuran settingnya
itu sekitar 12,5 mm hingga 25,4 mm. Di secondary crushing, nantinya akan
menghasilkan umpan dengan ukuran 75 mm. Pada dasarnya itu pengertian
tentang secondary crushing itu meruoakan suatu tahapan perermukan yang
dilakukan setelah melewati proses primary crushing. Alat – alat secondary
crushing itu ada contohnya seperti cone crusher dan double roll crushing.

Sumber : Elbar.2021
Gambar 2.1
Proses Secondary Crusher

Sumber : Jia.2019
II-3

Gambar 2.1
Cone Crusher
2.3 Double Roll Crusher
Double roll crusher memiliki dua roll crusher dimana diameter antara
kedua roll crusher tersebut sama,berputar di sumbu yang sejajar dengan arah
putarannya itu berlawanan. Bahan utama dari kedua roll tersebut adalah baja,
terbuat dari baja itu sebagai penghancur dan apabali roll tersebut sudah haus
dapat diganti dengan roll yang baru. Roll tersebut dapat diatur jaraknya sesuai
dengan tingkat kehalusan yang diinginkan.
Secondary crushing,merupakan suatu proses penghancuran yang
dilakukan terhadap bahan tambang oleh kedua roll yang digerakan dengan motor
penggerak. Proses awal dari peremukan pada double crusher itu bermula dari
umpan (feed) yang dimasukkan ke dalam (feeder), yang terjepit diantara dua roll
yang saling berputar hingga hancur.

Sumber : Himashu.2014
Gambar 2.2
Double Roll Crusher
2.3.1 Cone Crusher
Cone Crusher merupakan salah satu jenis dari alat penghancur yang
biasanya digunakan atau dipakai pada beberapa kegiatan seperti pada kegiatan
pertambangan,kontruksi pembangunan pada industri dan jalanan. Selain
digunakan dalam beberapa kegiatan diatas cone crusher biasa digunakan untuk
menghancurkan mineral yang sifatnya keras dan menengah,kuarsa,bijih
tembaga,batugamping,batupasir,dan lain – lain
Cone crusher terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu ada
bingkai,pengkat transmisi,hollow eccentric haft,bearing yang mempunyai bentuk
seperti bunga,penghancur yang menyerupai kerucut,dan tempat pengatur
tekanan hidrolik untuk mengatur discharging opening.
II-4

Cone crusher mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut :


1. Tingkat Produksi yang tinggi
2. Tingkat kualitas yang tinggi
3. Perawatan yang mudah dan biaya yang murah
4. Sistem penghancur sudah meliputi primer,sekunder,dan tersier
2.3.2 Impact Crusher
Impact crusher adalah suatu alat yang biasanya digunakan untuk
memecahkan material atau bahan – bahan tambang dengan memakai sebuah
sistem yang dinamakan dengan sistem pukulan (palu). Berikut kapasitas dari
impact crusher yang tergantung dengan :
1. Faktor dari pengumpan materialnya
2. Ukuran dari crusher
3. Faktor kandungan air pada material
4. Faktor destity

Sumber : Andri.2019
Gambar 2.3
Impact Crusher

Dimana bahan galian yang diambil secara langsung pada saat dilapangan
itu jarang sekali menemukan bahan galian dengan ukuran yang kecil, biasanya
bahan galian yang diambil langsung dari lapangan memilki ukuran seperti
bokahan atau bisa dibilang ukurannya itu lumayan besar, dengan adanya
kominusi maka akan mempermudah merubah ukuran dari bahan galian yang
sebelumnya bahan galiannya berukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil
lagi supaya lebih mudah untuk lanjut ke proses atau tahapan selanjutnya.
Bahan galian yang diambil langsung dari lapangan itu akan mempunyai
kadar yang rendah,dikarenakan masih banyaknya pengotor atau biasa disebut
II-5

dengan talling yang menggangu, maka dari itu dilakukannya kominusi supaya
dapat memisahkan antara konsentrat mineral berharga dengan mineral tidak
berharga atau mineral yang tidak dibutuhkan dimana mineral tersebut tidak
mempunyai nilai jual yang menguntungkan.
Sehingga nanti setelah melalui proses pemisahan mineral berharga
dengan mineral yang tidak berharga maka bisa dilanjutkan ke tahap proses
selanjutnya, karena bahan galian tersebut sudah memiliki konsentrat mineral
berharga yang tinggi.
1. Secondary Crushing
Secondary Crushing merupakan tahapan yang kedua, di proses ini
material yang sudah berukuran 4 inci diperkecil lagi ukurannya menjadi
0,4 inci. Alat yang digunakan yaitu : Jaw crusher,gyratory crusher,dan
cone crusher.

Sumber : Elsevier.2016
Gambar 1.4
Gyratory Crusher
Gyratory Crusher mempunyai kapasitas yang tergantung dengan :
a. Sifat alamiah material yang dihancurkan
b. Permukaan dari concave dan crushing head yang dapat
mempengaruhi gesekan material
c. Kandungan air,putaran, dan dape
2. Fine Crushing
Fine Crushing merupakan tahap terakhir untuk mencapai ukuran
maksimal, yang awalnya material berukuran bongkah menjadi ukuran
beberapa inci
II-6

Sumber : Dedi.2019
Gambar 1.5
Coner Crusher

2.4 Alat dan Bahan


Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum
pertemuan ini.
2.4.1 Alat
1. Double Crusher atau impact crusher
2. Neraca ohaus
3. Penggaris
4. Nampan
5. Plastik Sampel
2.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum pertemuan ini yaitu batugamping
dari hasil primary crushing

2.5 Prosedur Percobaan


Prosedur percobaan pada praktikum kali ini sebagai berikut :
1. Nyalakan alat double crusher atau impact crusher, lalu masukkan feed
sedikit demi sedikit ke feeder
2. Jika pengumpanan selesai,matikkan alatnya
3. Ukur Produkta dengan penggaris
4. Timbang produkta dengan neraca ohaus

2.6 Rumus yang Digunakan


1. Mechanical Availability

.....................................(2.1)
II-7

2. Physical Availability

..................................

(2.2)
3. Use Of Availability

........................................

(2.3)
4. Effective Utilization
..................................(2.4)
5. Limit Reduction Ratio
............................................................(2.5)
DAFTAR PUSTAKA

1. Ardianza. 2016. “Resume Alat Proses crusher”. Diakses pada tanggal 17


Februari 2022

2. Ciwa.2019 “ Laporan Pbg Tentang Crusher” . Diakses pada tanggal 17


Februari 2022 pada www.academia.edu

3. Setianegara..2016 “Crushing (peremukan)”. Diakses pada tanggal 17


Februari 2022 pada www.scribd

II-8

Anda mungkin juga menyukai