Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


“KOLITIS”

Dosen Pembimbing :

Ns. Elisabeth Wahyu Savitri, M.Kep

Di Susun Oleh Kelompok 13 :

1. Stefani Febliu (20212264)


2. Sutra (20212265)

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO AGUSTINUS HIPO,


FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul COLITIS.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerja sama dan bantuan


dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada
segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah.
Di luar itu, kami sebagai penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi.

Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Demikian yang bisa kami
sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan memberikan
manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Pontianak, 01 Oktober 2022

Penyusun
 

Daftar Isi
Kata Pengantar ..............................................................................................................1
Daftar Isi ........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi .....................................................................................................................4
B. Etilogi .......................................................................................................................4
C. Tanda dan Gejala ......................................................................................................5
D. Klasifikasi .................................................................................................................5
E. Patofisiplogi ..............................................................................................................6
F. Data Penunjang .........................................................................................................7
G. Komplikasi ...............................................................................................................7
H. Penatalaksanaan Medis .............................................................................................8
I. Pencegahan .................................................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................10
B. Saran .......................................................................................................................10
C. Daftar Pustaka..........................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan sistem pencernaan tidak secara langsung menyebabkan kematian


bagi penderita. Namun hal ini menyebabkan beberapa penderita mencari
pertolongan medis. Salah satu gangguan sistem pencernaan yaitu kolitis ulseratif.

Kolitis ulseratif merupakan penyakit radang kolon nonspesifik


umumnya berlangsung lama disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti-ganti. 
Nyeri abdomen,diare, perdarahan rektum merupakan gejala dan tanda yang
terpenting. Lesi utamanya adalah reaksi peradangan daerah sub epitel yang timbul
pada basis kripte lieberkhun, yang akhirnya menimbulkan ulserasi mukosa. Puncak
penyakit ini adalah antara usia 12 dan 49 tahun dan menyerang jenis kelamin laki-laki
maupun perempuan. Meskipun kolitis ulseratif tidak diketahui penyebabnya, diduga
ada genetik kerentanan komponen. Penyakit ini dapat dipicu pada orang yang rentan
oleh faktor-faktor lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian colitis?


2. Bagaimana etiologi colitis?
3. Apa saja tanda dan gejala colitis?
4. Bagaimana komplikasi colitis?
5. Bagaimana penatalaksanaan colitis?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian colitis


2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana etiologi colitis
3. Untuk mengetahui dan memahami apa saja tanda dan gejala colitis
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana komplikasi colitis
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana penatalaksanaan colitis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Colitis Ulseratif adalah penyakit ulseratif dan inflamasi berulang dari lapisan
mukosakolon dan rektum. (Brunner & Suddarth, 2002, hal 1106). Colitis Ulseratif
adalah penyakit radang kolon nonspesifik yang umumnya berlangsung lama disertai
masa remisi dan eksaserbasi yang berganti-ganti. Kolitis Ulseratif adalah penyakit
inflamasi primer dari membran mukosa kolon.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Kolitis Ulseratif


adalahsuatu penyakit inflamasipada lapisan mukosa kolon dan rektum yang menyebab
kan luka ataulesidan berlangsung lama.

B. Etiologi

Etiologi kolitis ulseratif tidak diketahui. Faktor genetik tampaknya berperan


dalam etiologi karena terdapat hubungan familial. Juga terdapat bukti yang menduga
bahwa auto imunnita berperan dalam patogenesis kolitis ulseratif.

Antibody antikolon telah ditemukan dalam serum penderita penyakit ini.


Dalam biakan jaringan limposit dari penderita kolitis ulseratif merusak sel epitel pada
kolon. Telah dijelaskan beberapa teori mengenai penyebab kolitis ulseratif, namun
tidak ada yang terbukti. Teori yang paling terkenal adalah teori reaksi sistem imun
tubuh terhadap virus atau bakteri yang menyebabkan terus berlangsungnya
peradangan dalam dinding usus.Menderita kolitis ulseratif memang memiliki kelainan
sistem imun, tetapi tidak diketahui hal ini merupakan penyebab atau akibat efek ini,
kolitis ulseratif tidak sebabkan oleh distresemosional atau sensitifitas terhadap
makanan, tetapi faktor-faktor ini mungkin dapat memicu timbulnya gejala pada
beberapa orang.

 
C. Tanda dan Gejala

Kebanyakan gejala kolitis ulseratif pada awalnya adalah berupa buang air


besar yanglebih sering. Gejala yang paling umum dari kolitis ulseratif adalah sakit
perut dan diare berdarah. Pasien juga dapat mengalami :

1. Anemia 8. Pendarahan rectum

2. Fatigue / Kelelahan 9. Kram perut

3. Berat badan menurun 10. Anoreksia

4. Hilang nafsu makan 11. Dorongan untuk defekasi


5. Hilangnya cairan tubuh dan nutrisi 12. Hipokalsemia

6. Lesi kulit ( Eritoma Nodusum ) 13. Lesi Mata ( Uveitis )

7. Buang Air Besar beberapa kali dalam sehari 14. Terdapat darah dan nanah dalam
( 10 - 12 Kali Sehari ) kotoran

D. Klasifikasi

Berdasarkan lokasi kolon yang terkena penyakit ini diklasifikasikan sebagai.


Proktitis dan proktosigmoiditis (50%), mengenai lokasi rectum dan sigmoid left-sided
colitis (30%), mengenai lokasi kolon desenden (fleksura splenika) extensive
colitis (20%), mengenai lokasi kolon keseluruhan. Berdasarkan derajat keparahannya
penyakit ini diklasifikasikan sebagai colitis ulseratif ringan,sedang, dan berat (table
2), dengan menggunakan parameter frekuensi defekasi (per hari),
pulsus(denyut/menit), hematokrit (%), penurunan berat badan (%), temperature
(°C/°F), LED (mm/h),dan albumin (g/dl).
 

E. Patofisiologi

Kolitis ulseratif adalah penyakit ulseratif dan inflamasi berulang dari lapisan
mukosa kolon dan rektum. Puncak insiden kolitis ulseratif adalah pada usia 30 sampai
50 tahun. Perdarahan terjadi sebagai akibat dari ulserasi. Lesi berlanjut, yang terjadi
satu secara bergiliran, 1 lesi di ikuti oleh lesi yang lainnya. 

Proses penyakit mulai pada rektum dan akhirnya dapat mengenai seluruh


kolon. Akhirnya usus menyempit, memendek, dan menebal akibat hipertrofi muskuler
dan deposit lemak. (Brunner & Suddarth, 2002, hal 1106). Kolitis ulseratif merupakan
penyakit primer yang didapatkan pada kolon, yang merupakan perluasan dari rektum.
Kelainan pada rektum yang menyebar kebagian kolon yang lain dengan gambaran
mukosa yang normal tidak dijumpai. Kelainan ini akan behenti pada daerah ileosekal,
namun pada keadaan yang berat kelainan dapat terjadi pada ileum terminalis dan
appendiks. Pada daerah ileosekal akan terjadi kerusakan sfingter dan
terjadiinkompetensi.

Panjang kolon akan menjadi 2/3 normal, pemendekan ini disebakan terjadinya
kelainan muskuler terutama pada kolon distal dan rektum. Terjadinya striktur tidak
selalu didapatkan pada penyakit ini, melainkan dapat terjadi hipertrofi lokal lapisan
muskularis yang akan berakibat stenosis yang reversibel.

Pada stadium penyakit yang lebih lanjut, abses kriptus pecah menembus
dinding kriptus dan menyebar dalam lapisan submukosa, menimbulkan terowongan
dalam mukosa. Mukosa kemudian terlepas menyisakan daerah yang tidak bermukosa
(tukak). Tukak mula- mulater sebar dan dangkal, tetapi pada stadium yang lebih
lanjut, permukaan mukosa yang hilang menjadi lebih luas sekali sehingga
menyebabkan banyak kehilangan jaringan, protein dandarah.

F. Data Penunjang

A. Gambaran Radiologi

1. Foto polos abdomen
2. Barium enema
3. Ultrasonografi ( USG )
4. CT-scan dan MRI 

B.  Pemeriksaan Endoskopi

 
G. Komplikasi

1. Megakolon toksik 
2. Perforasc. Hemoragid. Neoplasma malignane. Pielonefritisf. Nefrolitiasisg.
Kalanglokarsinomah. Artritisi. Retinitis, iriti j. Eritema nodusum

H. Penatalaksanaan Medis

A.  Penatalaksanaan Medis

1. Terapi Obat – obatan

Obat-obatan sedatif dan antidiare/antiperistaltik digunakan untuk mengurangi


peristaltik sampai minimum untuk mengistirahatkan usus yang terinflamasi.
Terapi ini dilanjutkan sampai frekuensi defekasi dan kosistensi feses pasien
mendekati normal. Sulfonamida seperti sulfasalazin (azulfidine) atau sulfisoxazol
(gantrisin) biasanya efektif untuk menangani inflamasi ringan dan sedang. Antibi
otik digunakanuntuk infeksi sekunder, terutama untuk komplikasi purulen seperti
abses, perforasi,
dan peritonitis. Azulfidin membantu dalam mencegah kambuhan.

2. Pembedahan

Pembedahan umumnya digunakan mengatasi kolitis ulseratif


bila penatalaksaan medikal gagal dan kondisi sulit diatasi,
intervensi bedah biasanya di indikasi untuk kolitis ulseratif. Pembedahan dapat di
indikasikan pada kedua kondisi untuk komplikasi seperti perforasi, hemoragi,
obstruksi megakolon, abses, fistula, dan kondisi sulit sembuh.

3. Penatalaksanaan Keperawatan
1.  Masukan diet dan cairan

Cairan oral, diet rendah residu-tinggi protein-tinggi kalori, dan terapi


suplemem vitamin dan pengganti besi diberikan untuk memenuhui kebutuhan nutrisi.
Ketidak-seimbangan cairan dan elektrolit yang dihubungkan dengan dehidrasi akibat
diare,diatasi dengan terapi intravena sesuai dengan kebutuhan. Adanya makanan yang
mengeksaserbasi diare harus dihindari.

Susu dapat menimbulkan diare pada individu intoleran terhadap lactose.Selain


itu makanan dingin dan merokok juga dapat dihindari, karena keduanya dapat
meningkatkan morbilitas usus. Nutrisi parenteraltotal dapat diberikan.

2. Psikoterapi

Ditunjukkan untuk menentukan faktor yang menyebabkan stres pada


pasien,kemampuan menghadapi faktor-faktor ini, dan upaya untuk mengatasi
konfliksehingga mereka tidak berkabung karena kondisi mereka.

I. Pencegahan

1. Menjaga suasana hati, bersantai, menghilangkan stress, untuk menghindari


ketegangan atau kecemasan yang berlebihan.

2. Pola makan harus memperhatikan kebersihan, jangan makan yang dingin, makanan
yang tidak layak, makan hidangan dingin dan dibuhuhi cuka dapat disterilisasikan.

3. Bekerja yang sesuai, selalu tidur tepat waktu,agar terpenuhi untuk kebutuhan
istirahat tidak terlalu banyak pekerjaan.

4. Mengkonsumsi vitamin, bisa dengan mengkonsumsi suplemen yang aman.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kolotis ulseratif adalah penyakit radang usus besar pada kolon dan rektum
yang berlangsung lama yang menyebabkan luka atau lesi. Penyebab kolitis ulseratif
belum di ketahui. Fakto yang berperan dalam penyakit kolotis ulseratif adalah faktor
ginetik karena sistem imun dalam tubuh terhadap virus atau bakteri yang
menyebabkan terus berlangsungnya peradangan dalam dinding usus. Faktor
lingkungan juga berpengaruh misalnya diet, diet rendah serat makanan dan menyusui.
Gejala utama kolotis ulseratif adalah diare, nyeri abdomen, tanesmus, dan pendarahan
rektar. Tindakan medis yang dilakukan dengan cara memberikan terapi obat-oabatan
dan dilakukan pembedahan. Sedangkan tindakan keperawatannya masukan diet dan
cairan psikoterapi.

B. Saran

Tentu kita tau Kolitis adalah penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, maka dari itu
untuk mencegah/menghindari penyakit kolitis banyak cara yang dapat kita lakukan yang pertama
jaga pola makan yang sehat dan teratur, yang kedua sering olahraga, yang ketiga istirahat yang cukup,
hanya ini saran yang dapat kami share semoga dapat bermanfaat bagi kita semua thank.

C. Daftar Pustaka

Brunner dan Suddart. 2002. Keperawatan medikal bedah edisi 8. Jakarta : EGC
Harrison. 2000. Prinsif-prinsif ilmu penyakit dalam, 4. Jakarta : EGC
Wilkson, Judith M dan Ahern,Nancy R.2009. Diagnosa keperawatan. Jakartan : EGC

Anda mungkin juga menyukai