PENDAHUALUAN
yang diterapkan oleh lembaga pendidikan itu sendiri, sehingga menjadi nilai dasar
pada suatu lembaga. Manajemen dalam suatu lembaga merupakan suatu hal yang
menyatakan yang bahwa manajemen adalah proses yang terdiri dari perencanaan,
manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tindakan yaitu
Dari uraian paparan teori diatas dapat dipahami bahwa manajemen yaitu
terdiri dari plaining, organizing, aktuating dan controling (POAC), atau dalam
1
Fitzedward Hall, Kamus Oxford Ennglish, (Oxford: 2005), h. 81.
2
James A.F. Stoner dkk, Manajemen Jilid 1, (Jakrta: Intermedia, 1992), h 39
3
Erwin Firdaus, dkk, Manajemen Mutu Pendidikan, (Bandung: yayasan Kita Menulis,
2021), h. 4.
1
2
pengawasan.
informal agar berjalan lancar, sehingga tujuan lembaga formal maupun lembaga
informal dapat tercapai. Ketiga, pelaksanaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
seorang ketua Majelis Pendidikan Aceh (MPA) untuk mengawali dan melanjutkan
atau kegiatan usaha agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja dapat sesuai
dengan rencana, perintah, petunjuk atau kekuatan lainnya yang telah ditetapkan.
(controling).4
baik. Penerapan manajemen disebuah lembaga atau pada sebuah instansi, baik itu
intansi formal maupun non formal seorang manajer sebagai pemimpin dalam
yang bertitik tolak dari niat baik. Dari niat baik tersebut muncullah motivasi
sebagai manager dalam sebuah lembaga harus memiliki keempat sifat utama
tersebut agar manajemen yang dijalankannya dapat tercapai dengan hasil yang
maksimal.
4
Syafaruddin, Manajemen Organisasi Pendidikan, Perspektif Sains dalam Islam, Cet. 3
(Medan: Perdana Publishing, 2017), h. 67-108
5
Saifullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 41
6
Ibid.
4
Aceh, yaitu adanya suatu lembaga Majelis Pendidikan Aceh (MPA). Majelis
kebijakan dan program pendidikan baik pendidikan yang formal maupun yang
informal.
daerah Aceh perlu dilakukan pengaturan kembali tentang susunan organisasi dan
tata kerja Majelis Pendidikan daerah atau (MPD)7. Sehubungan dengan terjadinya
Timur menjadi Majelis Pendidikan Aceh (MPA) Kabupaten Aceh Timur yang
2016 tentang perangkat daerah dan qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 3 Tahun
Tahun 2014 mengenai susunan organisasi dan tentang tata pelaksanaan kerja
7
Qanun Pemerintah Aceh Timur No 1 Tahun 2019, (Online) diakses 28 Agustus 2017.
8
Ibid.
5
Timur terdapat pegawai yang bekerja dan bertugas pada lembaga MPA Kabupaten
Aceh Timur masih kurang disiplin dalam bekerja sesuai dengan jadwal, tugas dan
berupa; adanya karyawan/pegawai MPA Kabupaten Aceh Timur yang telat masuk
kerja, keluar jam kerja hanya sekedar duduk-duduk di kantin sekitar, ataupun
cepat pulang kerja dari jadwal yang ditetapkan. Tentunya fakta seperti ini tidak
dengan seluruh pegawainya yang bekerja pada lembaga Majelis Pendidikan Aceh
(MPA). Begitu pula dalam hal kedisplinan kerja pegawainya, seorang ketua MPA
harus tegas dan harus bersifat objektif. Manajemen ketua Majelis Pendidikan
Aceh (MPA) menjadi suatu persoalan penting dalam sistem pengelolaan lembaga
MPA, karena maju tidaknya lembaga MPA sangat tergantung kepada tata kelola
dan sistem manajemennya. Disiplin kerja pegawai juga punya kaitan erat dengan
standar kerja yang telah ditentukan oleh lembaga MPA, artinya disiplin kerja
terhadap peraturan yang ada pada Majelis Pendidikan Aceh (MPA) tersebut.
9
Observasi awal peneliti pada tanggal 20 Agustus 2020.
6
lanjut, lebih dekat dan lebih mendalam maka peneliti perlu mengadakan penelitian
B. Rumusan Masalah
pegawai?
kerja pegawai?
pegawai?
C. Tujuan Penelitian
7
umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen ketua MPA
atas, maka secara operasional tujuan penelitian tersebut dapat dijabarkan sebaga
berikut:
1. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis dan secara praktis:
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat secara praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah:
2) Penilitian ini dapat ditindak lanjuti oleh ketua MPA Kabupaten Aceh
selanjutnya.
9
2. Kegunaan Penelitian
Pendidikan Aceh (MPA) dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai antara lain
sebagai berikut:
a. Kegunaan Teoritis
1) Bagi Ketua MPA, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai
2) Bagi pegawai, sebagai tenaga kerja atau staf yang bertugas pada MPA
E. Penjelasan Istilah
maksud tentang isi dan arah pembahasan karya ilmiah ini, maka penulis
melengkapi dengan penjelasan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tesis ini
yaitu:
dilakukan untuk menentukan dalam mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang
lainnya.10
lembaga atau sebuah instansi terkait. Pemimpin dalam sebuah organisasi yang
10
Mochtar Efendy, Manajemen Kepemimpinan dalam Organisasi, (online), Jurnal Ilmu
Akuntansi dan Bisnis Syariah Vol. 1. No. 2 Juli 2019, diakses 16 Novemeber 2020.
11
Usep Deden Suherman, Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi, (online), Jurnal
Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Vol. 1, No. 2, Juli 2019, diakses 16 November 2020.
12
Cut Meutia, Implementasi Tugas dan fungsi Mejelis Pendidikan Daerah..., (Online)
diakses 28 Agustus 2017.
11
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa manajemen ketua MPA adalah
dibutuhkan penerapan disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja adalah kerelaan
dan kesediaan pegawai untuk dapat mematuhi dan mentaati norma dan perturan
yang bekerja disuatu institusi baik pada institusi pemerintah maupun swasta.
13
Agustin Sukses Dakhi, Kiat Sukses dalam Meningkatkan Disiplin Siswa, Cet. 1,
(Yogyakarta: Depublish , 2020), h. 6
12
berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara dalam
pusat Pemerintahan Kabuapaten Aceh Timur, Gampong Titi Baro Kecamatan Idi
F. Kajian Terdahulu
Tujuan untuk dapat melengkapi kajian pustaka pada penelitian ini, maka
dengan tiga jalur yaitu, penyajian data, reduksi data dan penarikan
Malang, adapun hal ini ditunjukkan dengan data pegawai selalu disiplin, tepat
waktu dalam bekerja, aturan-aturan dari pimpinan yang sangat jelas dan
tegas, disisi lain bisa dikatakan pimpinan mempunyai sifat lemah lembut,
bawahan, tidak pilih kasih sayang pada semua jabatan yang dianggap sama,
data. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reabilitas,
analisis deskriptif, dan analisis linear berganda. Hasil dari penelitian ini
tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui pengaruh dari
kerja, baik itu jam masuk kantor atau jam pulang kantor yang merupakan
Pertama yang sering disengaja oleh pegawai yaitu terlambat masuk kerja,
sering tidak hadir kerja, sering pulang kerja ketika waktu kerja, suka tidak
diberikan oleh pimpinan dalam hal ini Camat kepada bawahannya pada
aturan yang sudah berlaku yang bahwa tindakan yang diberikan oleh
disiplin kerja tersebut dapat diukur dari berapa tingkatan kesalahan yang
pegawai agar mentaati semua peraturan tentang disiplin kerja supaya pada
hal ini ada juga karyawan yang tidak diberikan hukuman atau semacam
Hasil dari penelitian dan kajian terdalu tentang disiplin kerja pegawai
tergolong baik, pada penelitian ini terdapat hal yang sama dengan penelitian yang
disiplin kerja pegawai tergolong baik, pada hal ini ditunjukkan oleh pegawai yang
selalu disiplin, tepat waktu dalam bekerja dan aturan dari pemimpin juga sangat
tegas, pada sisi lain yang dikatakan pemimpin tentunya memiliki sifat lemah
lembut dan santun terhadap pegawainya dan tidak pilih kasih, semua jabatan