Anda di halaman 1dari 16

1.

Tugas Mandiri PBL S1 BLOK 3


Kekurangan Cairan

Name :Jovita Rahmatania Putri


NPM : 1102022131
Kelompok : A15

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI


2022
1. Memahami dan menjelaskan cairan dan larutan
1.1. Definisi
Cairan
Cairan adalah fluida yang menyesuaikan dengan bentuk wadahnya tetapi
mempertahankan volume (yang hampir konstan ) / tidak tergantung pada tekanan.
Cairan merupakan satu-satunya keadaan dengan volume yang pasti namun tidak
memiliki bentuk yang tetap.
Cairan adalah bahan yg mengalir secara alamiah, bukan padat
maupun gas

Larutan
Larutan merupakan campuran homogen y g t e r d i r i d a r i d u a a t a u l e b i h
m a c a m z a t . Komponen yang besar itu disebut pelarut (solvent) dan yang lain
disebut zat terlarut (solute). Solute dan solvent dapat berupa zat padat, zat cair, dan
zat gas.
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom maupun ion
dari dua za t   a t a u l e b i h .   l a r u t a n a d a l a h   s u a t u   h o m o g e n   s a t u z a t   a t a u
l e b i h   y a n g   t e r s e b a r   s e c a r a molekular dalam jumlah medium pelarut
secukupnya. (kamus kedokteran Dorland edisi 493.)

1.2. Jenis
LARUTAN

B. Berdasarkan kejenuhannya
- Larutan tak jenuh, yaitu larutan yang mengandung solute kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh atau dengan kata lain partikel-
partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan
zat). Qc < Ksp
- Larutan jenuh, yaitu larutan yang dalam kondisi standar tidak dapat lagi
melarutkan solute. Pada kondisi ini terjadi kesetimbangan antara jumlah solute
yang larut dan yang tidak terlarut. Qc = Ksp
- Larutan sangat jenuh (lewat jenuh), yaitu larutan yang mengandung
konsentrasi zat terlarut melebihi konsentrasi zat pelarut dengan kata lain zat
pelarut tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga membentuk endapan.
Qc > Ksp
C. Berdasarkan daya hantar listrik
- Larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Kekuatannya tergantung pada nilai koefisien ionisasinya (α). Nilai α berkisar
dari : 0 – 1. Elektrolit kuat memiliki α=1, sedangkan elektrolit lemah memiliki
koefisien ionisasi pada kisaran 0<α<1.
- Larutan non elektrolit, yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Larutan ini memiliki nilai koefisien ionisasi α=0.

1.3. Perbedaan
Larutan
Campuran homgen antara dua zat atau lebih dikenal sebagai larutan. Suatu
campuran dikatakan homogen karena susunannya seragam sehingga tidak
teramati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop
optik. Larutan terdiri atas zat pelarut (solven) dan satu atau lebih zat terlarut
(solut). Komponen yang jumlahnya sedikit disebut solut (zat terlarut).
Komponen yang jumlahnya lebih banyak disebut solven (zat pelarut). Baik
solute maupun solvent dapat berwujud padat, cair, atau gas.

Cairan
Cairan juga terdiri atas zat pelarut (solven) dan zat terlarut (solut) sama seperti
larutan, tapi yang membedakannya dengan larutan yaitu, secara umum solven
cairan hanya dapat berwujud cair, tidak dapat berwujud padat atau gas. Karena
solven merupakan komponen yang jumlahnya banyak, maka hal itu yang
membuat cairan secara umum berwujud cair.

1.4. Faktor yang mempengaruhi kelarutan


- Suhu, pemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat terlarut. Pelarut dengan
suhu yang lebih tinggi akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut
dengan suhu lebih rendah.
- Sifat solute dan solventnya (like dissolve like), solute akan mudah larut pada solvent
yang memiliki sifat yang sama dengan solutenya. Solute polar akan mudah larut pada
solvent polar, sedangkan solute nonpolar akan mudah larut pada solvent non polar.
- Tekanan, sangat berpengaruh pada gas, diatur oleh hukum henry C=Kp, contohnya
pada minuman soda. Untuk fase padat cair, tekanan tidak berubah.
- Pengaruh ion sejenis, Adanya ion sejenis dalam larutan akan mengurangi kelarutan.
- Pengadukan, menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan pelarut akan
semakin seringbertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin
cepat.
- Ukuran zat terlarut, zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah larut
dibandingkan dengan zat terlarut yang berukuran besar.

2. Memahami dan menjelaskan cairan tubuh


2.1. Definisi
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu(zat terlarut).
Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh sudah diatur sedemikian rupa agar
keseimbangan fungsi organ vital dapat dipertahankan.Untuk mempertahankan
keseimbangannya, diperlukan masukan, pendistribusian, dan keluaran yang memadai,
yang diatur melalui mekanisme tersendiri namun berkaitan satu sama lain
2.2. Kompartmen

1) Kompartemen Cairan Intrasel (CIS)

Cairan intrasel dipisahkan dari cairan ekstrasel oleh membrane sel yang
sangat permeable terhadap air, tetapi tidak permeable terhadap sebagian besar
elektrolit dalam tubuh. Komposisi dari cairan intrasel terdiri dari kation
kalium dan anion phosphate dalam jumlah yang sangat besar. Ditambah ion
magnesium dan sulfat dalam jumlah sedang. Dalam intrasel juga mengandung
sejumlah besar protein,hampir empat kali jumlah protein plasma
2) Kompartemen Cairan Ekstrasel (CES)

Dalam CES, dibagi menjadi 3 yaitu cairan interstitial, intravascular, dan


transeluler. Cairan interstitial adalah cairan antar sel, yang berada diantara sel-
sel. Cairan intravaskuler adalah cairan yang berada dalam pembuluh darah.
Cairan transeluler adalah cairan yang terkandung dalam rongga-rongga khusus
interstisial dan plasma. Keduanya dibatasi oleh membrane kapiler yang sangat
permeable kecuali oleh protein plasma sehingga protein di plasma lebih
banyak terdapat daripada di interstisial. Karena protein plasma mempunya
muatan akhir negative, jadi pada plasma lebih banyak terdapat kation
(natrium) sedangkan pada interstisial lebih banyak terdapatanion (klorida).
Komposisi cairan ekstrasel diatur oleh ginjal sehingga akan menjaga
konsentrasi elektrolit tubuh.

2.3. Sumber input dan output cairan tubuh

Input cairan didapatkan dari minuman, makanan, cairan infus, cairan injeksi dan air
sedangkan output cairan didapatkan dari feses, perdarahan, urine, dan muntah

a. Intake cairan tubuh adalah asupan cairan yang masuk ketubuh yang berasal dari
minuman, makanan dan cairan seperti infus atau yang lainnya, selama 24 jam tubuh
manusia membutuhkan asupan cairan antara 1800 ml – 2500 ml (Fauziah & Irdawati,
2016). Input cairan juga bisa berasal dari cairan selama perawatan, cairan dari injeksi
intravena, produk darah, obat intravena, dan nutrisi (Schneider, Thorpe, Dellbridge,
Matalanis, & Bellomo, 2013).
b. Output cairan tubuh adalah cairan yang keluar dari tubuh seperti cairan urine atau
hilangnya air akibat diserap oleh cairan cerna, dan volume dari feses (Schneider et al.,
2013). Pada kondisi normal pengeluaran cairan tubuh melalui kulit sebanyak 350 ml –
450 ml/hari, pengeluran cairan dari paru – paru sebnyak 400 ml/hari, dan cairan yang
hilang akibat penyerapan saluran cerna sebanyak 100 – 200 ml/hari (Fauziah &
Irdawati, 2016). Output cairan yang hilang dari cairan urine sebanyak 1200 ml – 1500
ml/hari, output cairan yang hilang melalui kulit sebanyak 300 ml – 500 ml/hari,
output cairan yang hilang melalui kulit atau Insisible Water Loss (IWL) sebanyak 600
ml – 800 ml/hari sedangkan cairan yang hilang melaui pengeluaran feses sebanyak
100 ml/hari (Irianto, 2014).

2.4. Mekanisme keseimbangan cairan tubuh


Keseimbangan cairan merupakan bagian dari kontrol tubuh untuk mempertahankan
homeostasis. Homeostasis cairan dapat dipertahankan oleh tubuh dengan cara
mengatur cairan ekstraselular,yang selanjutnya akan mempengaruhi cairan
intraselular. Agar tubuh dapat mencapai keseimbangan cairan yang dibutuhkan maka
tubuh harus mengatur agar input cairan sama dengan out put cairan (balance concept).
Tubuh juga dapat mengalami perubahan keseimbangan cairan, yaitu keseimbangan
positif (input lebih banyak daripada ouput) atau keseimbangan negatif (output lebih
banyak daripada input)
Kestabilan cairan tubuh terjadi karena adanya pertukaran cairan dan zat terlarut yang
terusmenerus dengan lingkungan eksternal, dan dalam berbagai kompartemen tubuh
lainnya. Asupancairan yang sangat bervariasi harus disesuaikan dengan pengeluaran
yang sebanding dari tubuh untuk mencegah penurunan atau peningkatan volume
cairan tubuh. Sumber utama pemasukan cairan tubuh ada 2, pertama berasal dari air
atau cairan dalammakanan, yang normalnya akan menambah cairan tubuh sekitar
2100 ml/hari dan kedua berasal dari sintesis di tubuh sebagai hasil oksidasi
karbohidrat yang menambah sekitar 200 ml/hari. Pengeluaran cairan tubuh dapat
terjadi dari kehilangan air insensible
melalui kulit dan paru- paru, kehilangan air lewat keringat, feses, dan ginjal. Volume
keringat yang normal kira-kira 100 ml/hari namun ketika cuaca yang sangat panas
atau selama aktivitas berat, kehilangan cairanmelalui keringat bisa mencapai 1-2 liter
per hari. Jika tidak diimbangi dengan asupan untuk ditingkatkan dengan mengaktifkan
mekanisme haus maka akan terjadi penurunan volume cairan tubuh dan berakibat
gangguan keseimbangan cairan tubuh
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu
a. Fase I
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi
dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b. Fase II
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
c. Fase III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial
masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang
merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi
dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari
cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :difusi, filtrasi, osmosis, transport aktif

Regulasi cairan dan elektrolit tubuh


Cairan tubuh tidak statis. Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen
ke kompartemen lain untuk memfasilitasi proses - proses yang terjadi dalam tubuh,
seperti oksigenasi jaringan, respon terhadap penyakit, dan respon terhadap terapi obat.
Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transport aktif, atau
filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada permeabilitas membran sel atau
kemampuan membran untuk ditembus cairan dan elektrolit.
Proses pergerakan cairan tubuh antar kompertemen dapat berlangsung secara:
1.      Difusi
Adalah proses ketika materi padat, partikel, seperti gula di dalam cairan, berpindah
dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah,sehingga distribusi
partikel dalam cairan menjadi merata.
2.      Osmosis
Adalah perpindahan pelarut murni seperti air melalui membran semipermiabel yang
berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke tinggi. Kecepatan
osmosis bergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan
listrik solute. Dan perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan.
Tekanan osmotik larutan disebut osmolalitas, suatu larutan yang osmolitasnya sama
dengan plasma darah disebut isotonik
3.      Filtrasi
Adalah suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan
sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam
bantalan kapiler, tempat pembedahan hidrostatik tau gradient yang menentukan
perpindahan air, elektrolit, dan substansi pelarut lain yang berada diantara cairan
kapiler dan cairan intertisial.
4.      Transpor aktif
Transpor aktif memerlukan aktifitas metabolik dan pengeluaran energy untuk
menggerakkan materi guna menembus membran sel. Hal ini memungkinkan sel
menerima molekul yang lebih besar dari sel tersebut , selain itu sel dapat menerima
atau memindahkan molekul dari daerah berkonsentrasi rendah ke tinggi.

Proses regulasi cairan dan elektrolit dipengaruhi oleh beberapa faktor :


1) Tekanan
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotic
juga menggunakan tekanan osmotic, yang merupakan kemampuan partikel pelarut
untuk mebarik larutan melalui membrane.
Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang mempunyai
konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak dapat bergabung maka larutan tersebut
disebut koloid. Sedangkan, larutan yang mempunyai kepekatan yang sama dan dapat
bergabung disebut sebagai kristaloid. Sebagai contoh, larutan kristaloid adalah larutan
garam, tetapi dapat menjadi koloid apabila protein bercampur dengan plasma. Secara
normal, perpindahan cairan menembus membrane sel permeable tidak terjadi. Prinsip
tekanan osmotic ini sangant penting dalam proses pemberian cairan intravena.
Biasanya, larutan yang sering digunakan dalam pemberian infuse intravena bersifat
isotonic karena mempunyai konsentrasi yang sama dengan plasma darah. Hal ini
penting untuk mencegah perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam intrasel. Larutan
intravena bersifat hipotonik, yaitu larutan yang konsentrasinya kurang pekat
disbanding konsentrasi plasma darah. Tekanan osmotic plasma akan lebih besar
dibandingkan tekanan osmotik cairan interstisial karena konsentrasi protein dalam
plasma dan molekul protein lebih besar disbanding cairan interstisial, sehingga
membentuk larutan koloid dan sulit menembus membrane semipermiabel. Tekanan
hidrostatik adalah kemampuan tiap molekul larutan yang bergerak dalam ruang
tertutup. Hal ini penting guna mengatur keseimbangan cairan ekstra dan intrasel.
2) Membran
Membrane semipermiabel merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul
besar tidak bergabung. Membrane semipermiabel terdapat pada dinding kapiler
pembuluh darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak
berpindah ke jaringan.

3. Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan cairan tubuh


Pada kasus skenario gangguan keseimbangan cairan tubuh yaitu ketika ia dehidrasi.
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air
lebihbanyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam
jumlah yang sama(dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak
daripada air (dehidrasi hipotonik).(IPD JILID 1 edisi IV hal 155)

Dehidrasi adalah keadaan dimana volume air berkurang tanpa disertai berkurangnya
elektrolit(Na+) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya Na+ dicairan
elektrolit. Akibatnyaterjadi peningkatan Na+ di ekstrasel, sehingga cairan intra sel
akan masuk kecairan ekstrasel(volume intra sel berkurang). 40% hilang dari ekstra sel
dan 60% hilang di intrasel.

Derajat dehidrasi seseorang berdasarkan defisit berat badan, dapat digolongkan sbb:
- dehidrasi ringan (<5% BB),keadaan umum sadar baik, rasa haus(+), sirkulasi darah
nadi normal, pernapasan biasa, mata agak cekung, turgor/tonus biasa, kencing biasa.
- dehidrasi sedang (5-10% BB),keadaan umum gelisah , rasa haus(++), sirkulasi
darah/nadi cepat (120-140), pernapasan agak cepat, mata cekung, turgor/tonus agak
berkurang, kencing sedikit.
- dehidrasi berat (>10% BB), keadaan umum apatis/koma, rasa haus(+), sirkulasi
darah/nadi cepat sekali (lebih dari 140), pernapasan Kussmaul (cepat dan dalam),
mata cekung sekali, turgor/tonus kurang sekali, kencing tidak ada.

Gejala dehidrasi

Mekanisme dehidrasi
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280mOsm) akan merangsang
osmoreseptor di hypothalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron
hypothalamus yang menyintesis vasopresin. Vasopresin akan dilepaskan oleh
hipofisis posterior kedalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus
koligen. Ikatan vasopressin dengan reseptornya di duktus koligen memicu
terbentuknya aquaporin,yaitu kanal air di membran bagian apeks duktus koligen.
Pembentukan aquaporin ini memicu terjadinya reabsorpsi cairan ke vasa recta. Hal ini
menyebabkan urin yang terbentuk di duktus koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik
atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap dapat dipertahankan.
Selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypothalamus akibat peningkatan
osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypothalamus
sehingga terbentuk perilaku untuk mengatasi haus dan cairan dalam tubuh kembali
normal.

Pada Mulut

Dehidrasi sering menyebabkan mulut kering dan bibir pecah-pecah.Hal ini disebabkan
oleh dua hal. Pertama, dehidrasi yang akan menurunkan jumlah air liur yang secara
alami diproduksi di dalam mulut. Hal ini, pada gilirannya, akan menyebabkan interior
mulut menjadi kering sampai cairan diganti. Demikian juga, cairan di bibir dapat
dikurangi, yang akan menyebabkan jaringan di bibir menjadi kering dan rapuh
Dalam Darah

Sebagian besar darah terdiri dari air.Ketika air berkurang, darah menjadi lebih tebal
dan lebih lambat beredar.Akibatnya, jantung harus memompa lebih keras untuk
mendorong darah melalui pembuluh tebal.Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah
tinggi dan kerusakan jantung. Jika dehidrasi berkepanjangan, maka kesehatan jantung
dan pembuluh darah akan terpengaruh, dan ini dapat menyebabkan kematian.

Pengobatandehidrasi

Oralit

Oralit digunakan untuk mengatasi dehidrasi. Ketika Anda mengalami dehidrasi, tubuh
Anda akan kehilangan gula, garam, dan cairan. Meminum oralit bisa mengembalikan
keseimbangan kadar gula, garam, dan cairan di dalam tubuh. Ada banyak produk
rehidrasi yang bisa dibeli secara bebas.Konsultasikan kepada dokter atau apoteker
untuk mengetahui lebih lanjut tentang oralit.

Mengobati dehidrasi pada anak-anak

Untuk penanganan dehidrasi pada anak-anak, pemberian air berlebihan justru bisa
membuat kadar mineral dalam tubuh lebih menurun dan akibatnya memperburuk
kondisi tubuhnya. Maka sebaiknya mereka diberi larutan oralit.

Anda bisa gunakan sendok untuk menyuapi cairan kepada anak-anak yang sering
mengalami muntah-muntah dan mengalami diare.
Mengobati dehidrasi pada atlet

Untuk dehidrasi yang terjadi akibat olahraga, minuman berenergi yang mengandung
elektrolit dan karbohidrat atau gula adalah pilihan terbaik.Hindari segala jenis
minuman bersoda.

Mengobati dehidrasi berat

Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami dehidrasi berat harus segera ditangani
oleh petugas medis di rumah sakit dan kemungkinan akan diperlukan rawat inap.
Pasien bisa menerima gula, garam, dan cairan melalui infus. Infus merupakan cara
yang cepat dan efektif dalam mengembalikan kadar cairan dan mineral tubuh ke
tingkat yang normal

Pencegahan Dehidrasi
Untuk mencegah dehidrasi, minumlah banyak cairan dan makan makanan yang tinggi
kadar airnya seperti buah-buahan dan sayuran. Cairan bisa didapatkan tidak hanya
dari air, melainkan juga bisa dari makanan, susu rendah lemak, serta jus buah-buahan.
Jika Anda berolahraga, jangan menunggu sampai merasa haus untuk minum. Dengan
minum secara teratur, kadar normal cairan dan mineral tubuh bisa dipertahankan. Jika
Anda aktif berolahraga, Anda harus minum air melebihi dari kadar normal.

Jika ada anak atau orang terdekat Anda sedang sakit, terutama mengalami demam,
diare, atau muntah-muntah, kemungkinan besar dia akan terkena dehidrasi. Sangat
penting untuk mengganti cairan secepatnya.

Minumlah air sebelum memulai olahraga berat. Setidaknya Anda disarankan untuk
minum 300-700 ml air. Menghasilkan urin yang jernih adalah pertanda yang bagus
bahwa Anda telah cukup minum air.

Jika Anda tinggal di daerah panas dan lembap, minumlah banyak air untuk
menurunkan panas tubuh.

4. Memahami dan menjelaskan peran mineral dalam keseimbangan cairan elektrolit


tubuh (Na,K,Cl)
+DEFINISI
Elektrolit adalah zat yang dalam bentuk cair atau larutannya dapat menghantarkan
arus listrik, karena dalam bentuk cair atau larutannya zat elektrolit terurai menjadi ion.
Pada larutan elektrolit kuat terdapat komponen zat-zat terlarut dalam kandungan ion-
ion hasil proses ionisasi. Jika dua macam larutan elektrolit direaksikan maka terjadi
reaksi antara ion-ion yang terdapat di dalamnya sehingga disebut reaksi ion.
4.1. Sumber
Na
Nilai normal natrium serum adalah 135-145 mEq/L.
Pemasukan natrium yang berasal dari diet melalui epitel mukosa saluran cerna dengan
proses difusi dan pengeluarannya melalui ginjal atau saluran cerna atau keringat
dikulit. Pemasukan dan pengeluaran natrium perhari mencapai 48-144 mEq.

Natrium diatur oleh asupan garam, aldosteron dan keluaran urine. Sumber utama
natrium adalah garam dapur, daging yang telah diolah, makanan ringan dan makanan
kaleng.

K
Tubuh menambah kalium dari makanan (gandum utuh, daging, polong-polongan,
buah-buahan dan sayur mayur) dan obat-obatan. Selain itu, CES manambah kalium
kapan saja ketika ada kerusakan sel-sel (katabolisme jaringan) atau gerakan kalium ke
luar sel.Keadaan normal mengkonsumsi 60-100 mEq kalium perhari

Cl
Nilai normal klorida serum adalah 100 sampai 108 mEq/L.Kandungan klorida dalam
makanan sama dengan natrium

4.2. Fungsi

Secara kimiawi, elektrolit adalah zat yang menjadi ion dalam larutan dan
mendapatkan kapasitas untuk menghantarkan listrik.Elektrolit yang hadir dalam tubuh
manusia, dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh kita sangat penting untuk fungsi
normal sel dan organ tubuh kita.Elektrolit umum yang diukur oleh dokter dengan tes
darah meliputi natrium, kalium, klorida, dan bikarbonat.

Na
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi dalam pengaturan osmolaritas
dan volume cairan tubuh. Terdapat banyak pada cairan ekstrasel diatur oleh ADH dan
aldosterone. ADH mengatur sejumlah air yang diserap kembali ke dalam ginjal dari
tubulus renalis. Fungsi natrium adalah memelihara tekanan osmotik cairan
ekstraselular dan burhubungan dengan cairan tubuh serta membantu fungsi
neuromuskuler.Natrium juga membantu memelihara keseimbangan asam-basa.

K
Kalium adalah kation utama intraseluler. Kalium memegang peranan penting dalam
metabolisme sel, mengatur eksitabilitas (rangsangan) neuromuskuler, kontraksi otot,
mempertahankan keseimbangan osmotik dan potensial listrik membran sel dan untuk
memindahkan glukosa ke dalam sel.
Cl
Fungsi klorida adalah membantu regulasi volume darah, tekanan arteri dan
keseimbangan asam basa (asidosis-alkalosis).
4.3. Keseimbangan (jika lebih atau kurang)
KESEIMBANGAN Na
Gangguan pada natrium dianggap sebagai gangguan volume ekstraseluler. Natrium
terlibat dalam mempertahankan keseimbangan air, mentransmisi impuls syaraf, dan
melakukan kontraksi otot. Air mengikuti natrium dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit. Apabila ginjal menahan natrium, maka cairan juga ditahan,sebaliknya jika
ginjal mengekskresikan natrium, maka air juga akan diekskresikan.

Defisiensi Na
Berkurangnya natrium tubuh (hiponetramia) secara akut menimbulkan gejala-gejala
hipovolemia, syok dan kelainan jantung terkait seperti takikardi. Pada keadaan yang
lebih kronis, hiponatremia menyebakan kelainan susunan syaraf pusat (kebingunan
dan kelainan mental). Konsentrasi natrium yang rendah (hiponatremia), membuat
ginjal mengeluarkan air. Kondisi hiponatremia bisa dijumpai pada kondisi adanya
gangguan mekanisme sekresi ADH (misal pada cidera kepala, stess fisiologis dan
psikologis yang berat).

Hiponatermia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang
lebih kecil dari 136 mEq/L darah. Berdasarkan waktu terjadinya, dibagi menjadi:
Hiponatremia kronik. Disebut kronik bila kejadian hipontaremia berlangsung lambat
yaitu >48 jam. Pada keadaan ini tidak terjadi gejala yang berat seperti penurunan
kesadaran dan kejang. Gejala yang terjadi hanya ringan seperti lemas dan mengantuk.
Kelompok ini disebut juga sebagai hiponatremia asimptomatik.

Hiponatremia akut. Disebut akut bila kejadian hiponatremia berlangsung cepat yaitu <
48 jam. Pada keadaan ini akan terjadi gejala yang erat seperti penurunan kesadaran
atau kejang. Hal ini terjadi akibat adanya edema sel otak karena air dari ekstrasel
masuk ke intrasel yang osmolalitasnya leih tinggi. Kelompok ini disebut juga sebagai
hiponatremi simptomatik atau hiponatremia berat.

Penyebab & akibat :


1) asupan makanan
- anoreksia nervosa
- pemberian infus dekstrosa 5% yang berkepanjangan
2) keluarnya natrium dari saluran pencernaan
- muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna
- operasi saluran cerna
- bulimia
- kehilangan potasium
3) keluarnya natrium dari ginjal
- gangguan tubulus ginjal
- diuretik
4) pengaruh hormon
- penurunan hormon adreno-kortikal : penyakit kelenjar adrenal (addison)

Kelebihan Na
Konsentrasi natrium yang tinggi (hipernatremia), osmolalitas plasma meningkat,
merangsang pusat haus dan menyebabkan peningkatan hormon antidiuretik (ADH)
oleh kelenjar hipofisis posterior. Peningkatan natrium dapat ditemui pada kondisi
hiperventilasi, cidera kepala, demam, diabetes insipidus, penurunan sekresi ADH, dan
ketidakmampuan ginjal berespon terhadap ADH.

KESEIMBANGAN K
Baik hipoklemia maupun hiperkalemia menyebabkan kelemahan otot dan hilangnya
refleks tendon dalam gangguan motilitas saluran cerna dan kelainan mental. Akibat
yang mematikan adalah paralisis otot pernafasan dan henti jantung, karena
pemeriksaan klinis saja tidak dapat mendiagnosis dengan pasti adanya hipokalemia
atau hiperkalemia, pengobatan harus didasarkan pada pengukuran kalium serum yang
akurat.
Defisiensi K
Bila kadar kalium kurang dari 3,5 mEq/L disebut sebagai hipokalemia.Kekurangan
ion kalium dapat menyebabkan frekuensi denyut jantung melambat.
Hipokalemia(kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3,4 mEq
Penyebab & akibat :
1) asupan makanan
- malnutrisi, kelaparan, diet yang tidak seimbang
- anoreksia nervosa
- alkoholisme
2) keluarnya kalium dari saluran pencernaan
- muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna
- operasi saluran cerna, fistula saluran cerna
- bulimia
3) keluarnya kalium dari ginjal
- fase diuresis (poliuria) gagal ginjal akut
- diuretik, terutama diuretik yang tidak hemat kalium
- hemodialisis, peritonela dialisis
4) pengaruh hormon
- penggunaan steroid, terutama kortison dan aldosteron dapat meningkatkan ekskresi
kalium dan retensi natrium
- sterss, menyebabkan peningkatan produksi steroid dalam tubuh
- penggunaan licorice,(mengandung asam gliserat) memiliki efek seperti aldosteron
5) gangguan fungsi selular
- trauma, kerusakan jaringan, luka bakar, operasi
- menyebabkan banyak kalium yang dilepaskan kedalam cairan intravaskular
6) redistribusi kalium
- alkalosis metabolik, menarik kalium masuk kedalam sel
- insulin, menarik glukosa dan kalium ke dalam sel.

Kelebihan K
Kadar kalium lebih dari 5,3 mEq/L disebut sebagai hiperkalemia.Peningkatan kalium
plasma 3-4 mEq/L dapat menyebabkan aritmia jantung, konsentrasi yang lebih tinggi
lagi dapat menimbulkan henti jantung. Hiperkalemia dapat terjadi pada kerusakan
ginjal seperti pada cedera mekanis yang berat. Selain itu, pasien dengan gagal ginjal
dan gangguan eksresi kalium dapat mengalami kelebihan melalui makanan tidak
dibatasi. Gambaran klinis kelainan kalium dapat merupakan gangguan paling
mengancam nyawa dibandingkan yang lain. Gejala berkaitan dengan sistem saraf dan
otot jantung, rangka dan polos Hiperkelamia menyebabkan perubahan elektro
kardiogram yang akan menimbulkan efek yang sangat besar dari kelebihan kalium
pada jantung.

KESEIMBANGAN Cl
Kadar klorida dalam darah secara pasif berhubungan dengan kadar natrium, sehingga
bila natrium serum meningkat, klorida juga meningkat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penurunan atau peningkatan klorida seringkali mempengaruhi kadar
natrium.

Defisiensi Cl
Kadar klorida menurun misalnya sekresi cairan lambung yang berlebihan dapat
menyebabkan alkalosis metabolik
Hipokloremik (kadar klorida yang rendah dalam tubuh) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi klorida dalam darah kurang dari 96-106 mEq/L darah

Kadar rendah ditemukan pada gangguan fungsi gastrointetinal dan ginjal. Kadar
klorida yang menurun disebabkan oleh hilangnya cairan dalam saluran
gastrointestinal (mual, muntah, diare, atau pengisapan lambung).
Ekskresi tergantung oleh natrium, jika tubuh kehilangan banyak natrium, tubuh pun
akan kehilangan klorida. Tetapi, klorida juga dapat lebih banyak hilang pada saat
kehilangan cairan lambung oleh muntah-muntah atau pada obstruksi pilorus atau
duodenum.

Kelebihan Cl
Kadar klorida yang meningkat disebabkan oleh dehidrasi, gagal ginjal, atau
asidosis.Retensi klorida atau makan dengan garam berlebihan dapat menimbulkan
hiperkloremia. Peningkatan kadar klorida dapat terjadi pada nephritis, obstruksi
kelenjar prostat dan dehidrasi.

5. Memahami dan menjelaskan minum sesuai dengan etika islam


Al-Qur’an

1. Al – isra 26-27

artinya : “dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan
orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara
setan dan setan itu ingkar kepada Tuhannya.
Hadist
 Memulai minum dengan membaca basmallah
Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal
ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca „bismillah‟ sebelum
makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan
bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.

Dalilnya :
Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah
dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.”
(HR Thabrani dalam Mu‟jam Kabir)

 Minum dengan tangan kanan


Dalilnya:
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari
kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila
ingin minum, hendaklah minumdengan tangan kanan. Sesungguhnya setan
makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR.
Muslim).
 
 Tidak bernafas dan meniup air minum
Dalilnya:
Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian
minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari
no. 5630 dan Muslim no.263)

 Bernafas tiga kali ketika minu


Dalilnya:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu „anhu beliau mengatakan, “Ketika
Rasulullahshallallahu „alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar
wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih
segar, lebih enak dan lebih nikmat.”

 Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret


Dalilnya:
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung
dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum
yang lainnya.” (HR Bukhari no. 5627)

 Minum dengan posisi duduk


Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda,“Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa
sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk
memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135)
 Hubungan Antara Adab Minum dengan Kesehatan
Adapun penjelasan dari hadist HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728.
Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena
dikhawatirkan hal tersebutmengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak
enak atau dikhawatirkan ada sesuatu darimulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya
dan hal-hal semacam itu.

Minum dengan posisi duduk juga akan membuat air yang kita minum
mengalami penyaringan oleh sfinger sehingga dapat menghindari terjadinya
pengendapan limbah-limbah disaluran ureter. Sfinger adalah suatu struktur muskuler
(berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.Ia
berfungsi untuk membantu kerja ginjal. Tanpa adanya penyaringan oleh sfinger ini
maka dapat menyebabkan munculnya penyakit kristal ginjal. Fungsisfinger sebagai
penyaring air minum ini hanya dapat bekerja ketika kita minum dengan duduk dan
sfinger tidak akan berfungsi jika kita minum dengan berdiri.

Anda mungkin juga menyukai