Anda di halaman 1dari 6

RESENSI BUKU

“MISTERI DIBALIK TOKOH ZULKARNAIN AGUNG”


1. Identitas Buku
Judul Buku : Zulkarnain Agung: Antara Cyrus dan Alexander, Jejak
Cerita Dalam Al- Qur’an dan Riwayat Sejarah
Penulis Buku : Wisnu Tanggap Prabowo
Penerbit : Pustaka Alvabet
Tahun Terbit : 2020
Cetakan : 1 (1 Juli 2020)
Ukuran : 13 x 20 cm
Jumlah Halaman : 400 halaman
Harga Buku : Rp. 79.000,-
ISBN : 978-623-220-083-8

2. Orientasi
Buku berjudul Zulkarnain Agung: antara Cyrus dan Alexander mengajak kita
untuk menganalisis terkait sosok misterius Zulkarnain Agung yang begitu
fenomenal di kalangan umat di dunia. Zulkarnain, Cyrus dan Alexander yang diberi
gelar “Agung” menjadi tokoh sentral dalam buku ini. Bagian awal penulis
menyajikan terkait bagaimana sosok Zulkarnain dalam Al-Quran dan sepak terjang
kehidupannya. Pengemasan sosok Zulkarnain Agung yang ideal ini menjadi
pematok untuk diindikasikan dengan tokoh tokoh selanjutnya. Indikasi indikasi
Zulkarnain dikaitkan dengan sosok Cyrus dan Alexander sebagai penguasa dunia
dan raja diatas segalanya. Penulis juga menyajikan bagaimana ciri ciri keduanya,
jalur ekspedisinya serta berbagai tindakan dan bahkan sampai pada hal agama dan
kepribadiannya.
Buku berjudul Zulkarnain Agung: antara Cyrus dan Alexander merupakan karya
ke 3 dari Wisnu Tanggap Prabowo. Buku ini mendapatkan penghargaan pada
Islamic book fair tahun 2020 dalam kategori buku nonfiksi dewasa. Gaya penyajian
narasi sejarah yang dikaitkan dengan sumber Al-Qur’an dan sumber oriental
membuat buku ini mendapatkan penghargaan. Selain itu dengan gaya historiografi
argumentative membuat buku ini menarik dan penuh tanya.
3. Sinopsis
Zulkarnain, dzu berarti pemilik dan al qarnain berarti dua tanduk atau pemilik
dua tanduk merupakan sebuah tokoh dalam sejarah Islam yang banyak
didiskusikan. Pengisahan tentang Zulkarnain terdapat dalam al- qur’an surat al-
kahfi ayat 83 sampai ayat 99 serta hadits hadits nabi. Akan tetapi pengisahannya
tidak dijabarkan secara jelas, apakah Zulkarnain ini adalah nama atau hanya gelar.
Quran surat al kahfi menjelaskan Zulkarnain adalah raja yang bijaksana dan
taat kepada tuhannya. Agama yang dianut oleh Zulkarnain adalah agama Tauhid.
Zulkarnain diberikan kekuasaan dan kedudukan di muka bumi yang membentang
dari Barat hingga Timur. Ekspedisi Zulkarnain diawali dengan menjelajah arah
Barat. Di arah Barat ini Zulkarnain menemukan lautan berlumpur hitam serta
penemuan kaum yang tidak beradab (tidak beragama). Padanya Zulkarnain
menyebarkan agama tauhid dan menegakan kebenaran atas agama tersebut.
Selanjutnya ekspedisi Zulkarnain dilanjutkan kearah matahari terbit (Timur) dan
disana didapati suatu kaum yang tidak memiliki pelindung kepala, sehingga oleh
Zulkarnain dibuatkan suatu pelindung bagi mereka. Ekspedisi Zulkarnain
dilanjutkan kearah lain dan mendapati kaum yang meminta bantuan untuk
dibangunkan tembok penghalang untuk Ya’juz dan Ma’juz. Dibuatlah tembok
tersebut dari campuran besi dan tembaga yang tingginya setara dua puncak bukit
sehingga mampu melindungi kaum tersebut darinya.
Tokoh Zulkarnain ini tidak hanya menjadi sosok yang didiskusikan umat
muslim. Banyak sejarawan Eropa dan para orientalis yang mengemukakan teori
terkait sosok dibalik Zulkarnain. Indikasi terhadap Zulkarnain mulai bermunculan.
Ada Alexander the great dari Macedonia dan Cyrus the great dari Persia. Dua tokoh
penting dalam sejarah dunia ini dibahas dan diidentifikasikan sebagai sosok
Zulkarnain Agung.
Pandangan Cyrus sebagai Zulkarnain merupakan teori yang relative baru. Ciri
ciri Cyrus yang diselaraskan dengan sosok Zulkarnain mendekati kesamaan. Cyrus
merupakan seorang raja Persia yang menaklukan dua kerajaan di Barat (arah
matahari terbenam) dan di Timur (arah matahari terbit) yaitu kerajaan Media dan
Persia. Selanjutnya Cyrus juga melakukan ekspedisi kearah lain (Utara) yang
disebutkan menurut sumber oriental adalah arah Utara sekitar pegunungan
Kaukakus. Sikap Cyrus yang bijaksana, toleran dan membantu pembebasan
beberapa umat pada ekspedisinya membuat Cyrus kuat sebagai kandidat sosok
Zulkarnain Agung. Hanya saja kelemahannya, berdasarkan Cylinder Cyrus Cyrus
ini merupakan penganut zoroastrianisme. Sehingga dari segi agama antara Cyrus
dan Zulkarnain Agung ini berbeda.
Diskursus sejarah menyebutkan, bahwa sosok Zulkarnain Agung adalah sosok
yang mendirikan Alexandria. Argument ini tentu membuat sosok Alexander the
great ikut eksis dalam teori dibalik misteri Zulkarnain Agung. Alexander
merupakan raja dari Macedonia yang memiliki kekuasaan yang membentang dari
arah Barat dan Timur. Sama seperti Cyrus dan Zulkarnain, Alexander juga
melakukan ekspedisi. Akan tetapi arah memulai ekspedisinya sedikit berbeda, yaitu
dimulai kearah Timur yaitu ke Sardis, Gordium, Babylonia, Susa, Persepoli dan
Pasargade (Persia) lalu ke India. Selanjutnya ke Selatan kedaerah Tyre Mesir dan
Utara ke Kajakhstan dan Gaugamela. Kesamaan lain antara Alexander dan
Zulkarnain tergambarkan melalui koin lysimachus tahun 323-281 SM, melalui koin
ini Alexander digambarkan memilki dua tanduk di kepalanya. Akan tetapi beberapa
perbedaan yang membuat teori ini kurang kuat terletak pada arah ekspedisi yang
berbeda, serta kebiasaan dan kepribadian Alexander yang tidak menunjukan sikap
seorang raja yang adil dan bijaksana layaknya Zulkarnain. Alexander pecinta khamr
dan penganut politeisme.

4. Analisis
Keunggulan Buku
Penulisan sejarah Islam dalam buku Zulkarnain Agung memberi warna baru
dalam karya sejarah yang sudah ada. Buku ini ditulis dengan membandingkan dan
mengaitkan beberapa sumber seperti sumber orientalis, sumber Islam, mengurai
dalil dalil dalam Al-Qur’an, Hadits dan tak lupa juga pembedahan bible dan taurat.
Sebagai umat muslim, tentu ini menjadi hal yang sangat baru ketika buku sumber
dikaitkan dan mau mengurai serta membedah dalil dalil dalam Al-Qur’an dan
Hadits. Hal ini menjadi bukti bahwa penulis sangat berhati hati dalam menyajikan
narasi sejarah untuk mendapatkan gambaran yang objektif terkait topik yang
dibahas. Setiap sumber terutama dalil Al-Qur’an dijabarkan dan ditafsirkan dengan
dibantu oleh penafsir penafsir yang terpercaya seperti Ibnu Katsir, Abu A’la Al
Maududi, Sa’id bin Jubair, Abdurrahman bin Nashir dan masih banyak lagi.
Sehingga dapat menambah wawasan kita terkait objek yang dibahas dari berbagai
sudut pandang.
Fakta satu dengan fakta lain dihubungkaitkan dengan sederhana dan jelas,
membuat pembaca akan merasa mudah mengerti dan terhanyut dalam cerita. Gaya
penulisan historiografi argumentative menambah ketertarikan dan kesan penasaran.
Pembaca seolah dibimbing berperjalanan bersama menelusuri mesin waktu dengan
dipandu ilmu dan hikmah sehingga berujung pada pencerahan. Tebal buku yang
hanya 400 halaman ini terbilang cukup sedikit, sehingga membuat pembaca tidak
mudah jenuh.

Kekurangan Buku
Penyajian sumber dari bible dan taurat dalam buku ini masih menggunakan
kalimat yang terlalu kaku. Terkadang membutuhkan waktu berulang kali untuk
kembali mencermati kalimat dari hasil terjemahan dalam buku ini. Selain itu ada
beberapa istilah asing yang memang kurang dapat dipahami oleh pembaca awam
seperti zoroastrianisme, nubuat Daniel, hujjah, dan lainnya.

5. Penutup
Menurut saya, ketika saya membaca buku ini saya seperti mendapatkan wawasan
baru terkait tokoh Zulkarnain Agung. Tokoh fenomenal penakluk Ya’juz dan
Ma’juz dijabarkan melalui pembedahan Q.S Al Kahfi sangat luar biasa. Rasanya
seperti berjalan dalam mesin waktu, menyusuri berbagai fakta dan ikut menelusuri
ilmu dan makna.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh kita sebagai umat muslim, pelajar,
mahasiswa, dan para aktivis muslim serta penggiat sejarah. Pembaca akan terhanyut
dalam diskusi sejarah yang dijabarkan melalui sumber Al-Qur’an, sumber oriental
dan kitab umat Nasrani dan Yahudi. Analisis dan perbandingan mendalam
memberikan perjalanan bermakna yang berujung pada hikmah dan pencerahan.
PROFIL SINGKAT

Ulfah Khoerun Nisa, S.Pd. Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat


pada tanggal 20 Februari 1998. Anak ke-4 dari 5 bersaudara
pasangan bapak Ajiji dan ibu Tati. Pendidikannya dimulai
dari SDN Guha, SMPN 4 Manonjaya dan berlanjut di SMK
Negeri Manonjaya lulus pada tahun 2016. Kemudian pada
tahun 2016 menempuh Program Pendidikan Strata 1 (S1)
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan
mengambil jurusan Pendidikan Sejarah di Universitas
Siliwangi Tasikmalaya lulus tahun 2020. Saat ini mengajar
mata pelajaran Sejarah di SMA Quranic Science Boarding
School di Cineam Tasikmalaya.

Anda mungkin juga menyukai