Anda di halaman 1dari 6

Evaluasi Pembelajaran Di SD

Kegiatan Belajar 3

Perencanaan Test
Tes hasil belajar (Achievmen test) dikatakan baik jika test tersebut dapat mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan dalam rencana pembelajaran.
Pemilihan tersebut harus di lakukan secara representative/mewakili agar kita mempunyai
keyakinan bahwa jika siswa lulus dalam test ini maka siswa tersebut memang telah menguasai
materi mata pelajaran yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran. Keadaan seperti itu dapat
dicapai jika Menyusun test tersebut dalam perencanaan yang baik.
Beberaoa hal penting yang perlu di perhtikan dalam membuat perencanaan test :
1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan.
- butir soalnya dengan mengacu pada tujuan yang ingin di capai.
- Pilih sample materi yang secara representatif mewakili semua materi yang telah
diajarkan selama pembelajaran.
- Semakin banyak sampel materi yg dapat di tanyakan, semakin banyak tujuan
pembelajaran yang dapat diukur.
- Dasar pemilihan materi adalah dasar pertimbangan keahlian ( expert Judgement)
2. Jenis test yang di gunakan,
- Berhubungan erat dengan jumlah sample materi yang dapat diukur
- Tingkat kognitif yang dapat diukur
- Jumlah peserta test
- Jumlah butir soal
3. Jenjang kemampuan berfikir yang ingin diuji
Setiap mata pelajaran mempunyai penekanan berbeda dalam mengembangkan proses
berfikir siswa, sehingga jenjang kemampuan berfikir yang diuju berbeda-beda.
Singkatnya kumpulan butir soal yang akan digunakan dalam ujian harus mengukur proses
berfikir yang relevan dengan proses yang dikembangkan selama proses pembelajaran.
Dalam hubungan ini kita mengenal ranah kognitif yang di kembangkan oleh bloom dkk
dn kmudian di revisi oleh krathwoll (2001). Revisi krathwoll terhadap tingkatan dalam
ranah kognitif adalah :
- Ingatan (C1), merupakan jenjang proses berfikir yang paling sederhana. Butir soal
hanya akan meminta siswa mengingat Kembali tentang segala ssuatu yang telah
diajarkan dalam proses pembelajaran seperti , mengingat nama, istilah, rumus, gejala,
dsb tanpa menuntut kmampuan untuk memahami / menggunakannya
- Pemahaman (C2) merupakan jenjang proses berfikir yang setingkat lebih tinggi dari
ingatan. Butir soal tersebut tidak hanya mengingat Kembali tentang segala sesuatu
yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran tetapi siswa tsb harus mengerti arti
dari materi yg di pelajari tetapi jg dapat melihat dari berbagai sisi.
- Penerapan (C3) merupakan jenjang proses berfikir yang setingkat lebih tinggi dari
pemahaman. Butir soal meminta pada siswa untuk memilih, menggunakan atau

BY ALfian Rezza Pratama (855793624)


menggunakan dengan tepat suatu rumus, metode, konsep, prinsip, hukum, teori, /dalil
jika dihadapkan pd situasi baru.
- Analisis (C4) lebih tinggi dari penerapan. Butir soal meminta kepada sisa untuk
merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian2 yang lebih
kecil dan mampu memahami hubungan antar bagian tsb.
- Evaluasi (C5) merupakan jenjang proses yang lebih kompleks dripd analisis. Butir
soal meminta kepada siswa untuk membuat pertimbangan / menilai terhadap sesuatu
berdasarkan kriteria2 yang ada.
- Kreasi (C6) paling kompleks. Menghendaki siswa untuk menghasilkan suatu produk
yang baru sebagai hasil kreasinya.
4. Ragam test yang di gunakan
Bbrapa ragam test yang digunakan sebagai alat ukur hasil belajar siswa baik itu test
objektif maupun uraian.
- test objektif dapat dipilih test B-S, test menjodohkan, ataupun test pilihan ganda.
- selanjutnya tes pilihan ganda dipilah lagi menjadi :
 melengkapi pilihan (ragam A)
 hubungan antar hal (ragam B)
 Analisis kasus
 Ganda kompleks
 Membaca diagram, table, grafik
 Sedangkan uraian dipilih test uraian terbatas/uraian terbuka.
Stiap ragam mempunyai kegunaan dalam mengukur hasil belajar siswa. Misal test B-S,
menjodohkan, dan test pilihan ganda tepat digunakan untuk mengukur jenjang proses
berfikir ingatan atau pemahaman.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal.
Jika butir soal mempunyai tingkat kesukaran sedang dengan indeks daya beda tinggi
maka butir soal dapat membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang
pandai.
6. Waktu yang di gunakan untuk pelaksanaan ujian.
Lama waktu ujian merupakan faktor pembatas yang harus di perhatikan dalam mmbuat
prencanaan test, missal lama ujian 90 menit maka harus membawa konsekuensi kepada
butir soal yang harus dibuat, jumlah soal harus di perkirakan agar dapat slesai dalam
waktu 90 mnit. Sebaliknya jika butir soal yang di sediakan terlalu sedikit makaakan di
slesaikan sebelum waktunya habis sehingga ujian tidak efektif
7. Jumlah butir soal.
Penentuan j8umlah butir soal tergantung pada beberapa hal:
- tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
- ragam soal yang akan digunakan
- proses berfikir yang ingin diukur
- tingkat kesukaran dalam soal test.

BY ALfian Rezza Pratama (855793624)


Jika yang akan diukur lebih banyak dan memerlukan proses berfikir tinggi maka butir
soal lebih banyak dan sukar ataupun juga sebalikya

Jika tujuan pembeljaran yang akan anda ukur tersebar mulai dari proses berfikir rendah sampai
berfikir tinggi, kita dapan menggunakan gabungan antara

Bagaimana Teknik mengisi lembar kisi2 tersebut?


Untuk membantu mempermudah pengisian format kisi2, ikuti Langkah berikut :
1. siapkan format kisi2 dan buku materi yang akan digunakan sebagai sumber dalam
pembuatan kisi2.
2. Tentukan pokok dan sub-pokok bahasan yang akan di pilih sebagai sampel materi yang
akan diujikan. Kemudian tuliskan pada lembar kisi2, tetapi harus memperhatikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan waktu yang telah di tentukan.
3. Tentukan jumlah butir soal yang perlu di tanyakan dalam ujian. Penentuannya dengan
memperhatikan tingkat kesukaran butir soal dan proses berfikir yg ingin diukur.
4. Sebarkan jumlah butir soal per pokok bahasan. Hendaknya di lakukan secara
proporsional berdasarkan kepentingan dan keluasaan pokok bahasan. Jadi jumlah butir
soal per pokok bahasan tidak harus sama.
5. Distribusikan jumlah butir soal per pokok bahasan ke dalam sub-pokok bahasan.
Pendistribusiannya secara proporsional sesuai dengan kepentingan / keluasaan pokok
bahasan.
6. Distribusi jumlah butir soal per sub-pokok bahasan tsb kedalam kolom2 proses berfikir
dan tingkat kesukaran butir soal. Pendistribusian berpedoman pada tujuan pembelajaran
yang akan diukur ketercapaiannya dan proses berfikir yang di kembangkan selamma
proses pembelajaran.

Berikut ini adalah contoh kisi2 untuk matkul evaluasi hasil belajar dan pengajaran remedial yang
di kembangkan universitas terbuka.

BY ALfian Rezza Pratama (855793624)


Kisi-kisi Tes akhir smester

Mata Pelajaran : D-II Ipa


Kelas : evaluasi hasil belajar dan pengajaran remedial
Penulis : Adi Suryanto
Waktu Ujian : 90 menit
Bentuk Test : Tes Pilihan Ganda
Jumlah Butir Soal : 60 Butir
Sekolah : Universitas Terbuka

BY ALfian Rezza Pratama (855793624)


BY ALfian Rezza Pratama (855793624)
Kisi-kisi ini selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam penulisan butir soal.

BY ALfian Rezza Pratama (855793624)

Anda mungkin juga menyukai