Anda di halaman 1dari 9

144

Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan dan Hubungan Internasional


Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGATASI RESIKO KERUSAKAN


LINGKUNGAN SEBAGAI DAMPAK PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA

Rahmah Ramadhani1 dan Yusa Djuyandi2


1
Program Magister Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran,
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor, 456363
2
Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran,
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor, 456363

Email korespondensi: rahmah18002@mail.unpad.ac.id; yusa.djuyandi@unpad.ac.id

Submitted: 27-12-2022; Accepted: 19-01-2023: Published :24-01-2023

ABSTRAK
Pemindahan ibu kota negara Indonesia telah ditetapkan untuk dipindahkan ke Kalimantan Timur,
tepatnya di kabupaten Penajam Paser dan Kutai Kartanegara. Latar belakang pemindahan tersebut adalah untuk
meminimalisir risiko bencana dan beban kepadatan wilayah DKI Jakarta, serta pemindahan dilakukan ke lokasi
tengah wilayah Indonesia dengan lahan yang masih banyak untuk dikembangkan. Namun begitu, kebijakan
tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Untuk itu, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis isu
pemindahan IKN mengenai dampak serta peran pemerintah dalam mengatasi kerusakan yang diakibatkan.
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah kualitatif deskriptif dengan studi literatur yang memandang
peran pemerintah berdasarkan perspektif Keynesian dan penelitian yang memanfaatkan berita di media.
Pemindahan IKN mempengaruhi aspek ekonomi, politik, dan yang terutama adalah lingkungan. Beban
kerusakan yang ditanggung lingkungan Kalimantan Timur disebabkan oleh pembukaan lahan besar-besaran
untuk pembangunan IKN yang meliputi deforestasi. Berdasarkan perspektif Keynesian, kontribusi pemerintah
atau keberadaan negara bertujuan untuk maksimalisasi pemanfaatan sumber daya dan optimalisasi
perekonomian. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi resiko pemindahan IKN, namun
secara bersamaan memanfaatkan sumber daya dan sebagai upaya pemerataan adalah membangun dengan
konsep Forest City.

Kata kunci: Ibu Kota Indonesia; Dampak Pembangunan; Kerusakan Lingkungan; Peran Pemerintah

ABSTRACT
The relocation of the capital city of Indonesia has been determined to be moved to East Kalimantan, precisely
in the districts of Penajam Paser and Kutai Kartanegara. The background of the relocation is to minimize
disaster risk and the burden of the density of the DKI Jakarta area, and the relocation is carried out to a central
location in the Indonesian territory with a lot of land to be developed. However, this policy reaps the pros and
cons of various groups. For this reason, this paper aims to analyze the issue of transferring IKN (the capital
city of Indonesia) regarding the impact and role of the government in overcoming the damage caused. The
method used in this analysis is descriptive qualitative with literature study and research that utilizes news in
the media. The migration of IKN affects economic, political, and above all environmental aspects. The burden
of damage to the environment in East Kalimantan is caused by massive land clearing for IKN development
which includes deforestation. Based on the Keynesian perspective, the contribution of the government or the
existence of the state aims to maximize the use of resources and optimize the economy. Therefore, one of the
government's efforts in overcoming the risk of moving the IKN, but at the same time utilizing resources and as
an equalization effort is to build with the Forest City concept.

Keywords: The Capital City of Indonesia; the Impact of development; Environmental Damage;
The Role of the Government

Doi:10.24198/aliansi.v1i3.44008
145
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

PENDAHULUAN tidak bisa dipungkiri. Hal tersebut dikhawatirkan akan


semakin mengakibatkan lahan gambut dan hijau
Pemindahan ibu kota negara atau yang lainnya menjadi langka dan menyebabkan
disingkat sebagai IKN sedang dilaksanakan ketidakseimbangan ekosistem. Tulisan ini bertujuan
persiapannya sebagaimana telah dijelaskan oleh untuk menganalisis beberapa aspek yang
presiden Joko Widodo (Budiman, 2022) mengenai kemungkinan terkena dampak dari kebijakan
alasannya, yaitu; pemindahan dilakukan untuk kontemporer ini, yaitu aspek ekonomi, sosial, politik,
meminimalisir risiko bencana di ibu kota, posisi dan lingkungan, yang kemudian akan dianalisis juga
berada di tengah, strategis dengan wilayah yang peran pemerintah dalam mengatasi dampak kerusakan
berkembang, hingga lahan kosong yang banyak. akibat Pemindahan ibu kota ke daerah Kalimantan
Namun, rupanya kebijakan ini menuai pro dan Timur.
kontra. Dampak positif yang akan dihasilkan Pada tahun 2019, program pemindahan ibu
adalah pemanfaatan segala potensi sumber daya kota negara Indonesia ditetapkan Presiden Joko
alam yang masih belum sepenuhnya dimanfaatkan Widodo dalam pengumumannya mengenai Rencana
di Kalimantan Timur dan juga akan meningkatkan Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau
pendapatan negara. Namun, ada juga dampak RPJMN tahun 2020 hingga 2024. Pemindahan
negatif yang nantinya akan muncul akibat tersebut telah ditetapkan pada dua kabupaten yang
pemindahan ibu kota. Pembukaan lahan merusak terletak di Provinsi Kalimantan Timur, antara lain
alam karena dilakukan dengan cara membakar adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai
hutan dan juga lahan gambut. Pembakaran dapat Kartanegara. Oleh karena itu, PNS juga direncanakan
memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi oleh pemerintah untuk dipindahkan ke ibu kota baru
ekosistem hutan dan masyarakat. yang terletak di Kalimantan Timur tesebut dimulai
Isu pemindahan ibu kota Indonesia pada tahun 2024. Hal tersebut akan memberi dampak
sebenarnya bukan lah isu baru, namun sudah kepada PNS yang berdomisili di DKI Jakarta.
direncanakan sejak zaman Hindia Belanda, zaman Pemindahan ibu kota negara yang sudah
Soekarno, hingga kemudian, isu pemindahan ibu ditetapkan untuk diletakkan di luar pulau jawa dan
kota kembali diangkat ketika Jokowi menjabat tengah Indonesia diharapkan mendorong
sebagai Presiden Republik Indonesia dan sedang perekonomian yang merata. Diperkirakan strategi
diproses. Memiliki lahan yang sangat luas, saat ini penempatan wilayah tersebut akan mempengaruhi
Kalimantan masih dipenuhi dengan hutan yang wilayah disekitarnya, yang mana arus perdagangan
masih terjaga kelestariannya, seperti lahan gambut. akan dirasakan tidak hanya terpusat di pulau jawa.
Lahan gambut yang tersebar di Kalimantan adalah Selain itu, investasi akan terdorong lebih luas ke
salah satu ekosistem besar yang harus diperhatikan wilayah lain, sehingga akan meningkatkan
pemerintah. Apabila ibu kota baru dipindahkan ke perekonomian nasional dari berbagai sektor. Namun,
Kalimantan yang akan membuka banyak lahan masih terdapat aspek lain yang harus diperhatikan,
dengan deforestasi, lahan gambut akan terancam yaitu dalam proses pembangunan proyek pemindahan
habis dan akan menimbulkan masalah baru bagi IKN. 56% tenaga kerja yang terlibat dalam proyek
masyarakat Kalimantan. tersebut merupakan penduduk yang berasal dari Pulau
Penajam Paser dan Kutai Kartanegara Jawa, sementara hanya 8% penduduk yang berasal
sebagai kabupaten di Kalimantan Timur menjadi dari Pulau Kalimantan (Ria et al., 2020). Proyek yang
lokasi yang sudah ditetapkan sebagai daerah ibu diatasnamakan untuk kepentingan umum demi
kota baru Indonesia. Sementara itu, di kawasan ini mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merata
terdapat hutan lindung, hutan produksi, dan hutan ini merupakan proyek negara yang merupakan proyek
konservasi. Dikhawatirkan pembukaan lahan jangka panjang.
untuk membangun ibu kota baru akan Berdasarkan perspektif ekonomi Keynesian,
menyebabkan dampak yang termasuk berupa ekonomi Keynesian adalah konsep makroekonomi
gangguan ekosistem hutan dan lingkungan. Beban dari ekonom yang merupakan tokoh dari Inggris, John
kerusakan lingkungan tidak dapat dihindari karena Maynard Keynes, pada tahun 1930-an sebagai upaya
menurut Greenpeace, dari tahun 2015 hingga untuk mengerti Great Depression. Keyakinan
2019, terdapat banyak titik api kebakaran lahan utamanya adalah bahwa intervensi pemerintah dapat
dan hutan di Kalimantan Timur (Theresia et al., menstabilkan ekonomi. Keynes percaya bahwa
2020a). intervensi pemerintah atau negara dibutuhkan, karena
Berbagai risiko akan ditimbulkan akibat apabila kapitalis dibiarkan bekerja sendiri seperti
pemindahan ibu kota baru ke daerah tersebut dan invisible hand menurut Adam Smith tanpa regulasi

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)
146
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

dari negara, maka pemanfaatan sumber daya yang Biklen (1992), metode penelitian kualitatif merupakan
ada tidak akan maksimal. Kondisi ini akan prosedur penelitian yang hasil akhirnya berupa data
memaksa pemerintah untuk pada akhirnya tetap seperti perilaku, tulisan, dan ucapan dari yang diamati
melakukan intervensi terhadap pasar. Adanya secara deskriptif, dengan harapan mampu
ketidakstabilan dalam perekonomian kapitalis menghasilkan uraian yang komprehensif (Bogdan &
yang memaksa hadirnya intervensi pemerintah ini Biklen, 1992).
menurut Keynes merupakan bantahan terhadap
pemikiran tentang invisible hands yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dikemukakan oleh Adam Smith (Keynes, 1926).
Keynes menolak gagasan bahwa Dampak Pemindahan Ibu Kota Indonesia
ekonomi akan kembali ke keadaan keseimbangan Kawasan hutan produksi yang teletak di
alami. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa, begitu wilayah ibu kota negara baru memiliki luas 63.434 ha,
penurunan ekonomi terjadi, untuk alasan apa pun, dimana luas dari wilayah ibu kota negara yang
ketakutan dan kesuraman yang ditimbulkannya di dibangun adalah 256.654 ha. Terdapat dua konsesi di
kalangan bisnis dan investor akan cenderung dalamnya, yaitu 37.314 ha milik PT. ITCI Hutani
menjadi pemenuhan diri sendiri dan dapat Manunggal dan 16.058 milik PT Inhutani I Batu
menyebabkan periode depresi aktivitas ekonomi Ampar. Selain itu, wilayah tersebut sangat beragam
dan pengangguran yang berkelanjutan. keanekaragaman hayatinya, Seluruhnya tersebar di
Menanggapi hal ini, Keynes menganjurkan seluruh Kalimantan Timur dengan jumlah tanaman
kebijakan fiskal countercyclical, di mana selama yaitu 527 jenis, 100 jenis mamalia, 180 jenis burung,
periode kesengsaraan ekonomi, pemerintah harus dan lainnya yang dilindungi dan merupakan endemik.
melakukan pengeluaran defisit untuk menebus Bahkan terdapat sebaran spesies yang dapat ditemui di
penurunan investasi dan meningkatkan tiga jenis hutan tersebut, seperti Lutung Merah, Macan
pengeluaran konsumen untuk menstabilkan Dahan, Beruang Madu, Orangutan, Kucing Hutan, dan
permintaan agregat. Banyak ekonom mengkritik lainnya (Mutaqin et al., 2021).
pendekatan Keynes. Mereka berpendapat bahwa Dari aspek ekonomi, menurut Hartley
bisnis yang merespons insentif ekonomi akan (1995) (Saputra et al., 2021), pertimbangan
cenderung mengembalikan ekonomi ke keadaan ditetapkannya ibu kota menurut perspektif ilmu
ekuilibrium kecuali jika pemerintah mencegah ekonomi pertanahan adalah harus memperhatikan
mereka melakukannya dengan mengganggu harga pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, alokasi
dan upah, membuatnya tampak seolah-olah pasar sumber daya, hingga stabilisasi tanpa adanya
mengatur sendiri (Keynes, 1926). pengorbanan kesejahteraan masyarakat. Jakarta yang
Pemindahan Ibu Kota Indonesia ke pulau saat ini menjadi pusat roda perekonomian sekaligus
Kalimantan mempengaruhi berbagai aspek yang pemerintahan, menjadikan kebijakan pemindahan
pada akhirnya mempengaruhi kehidupan IKN sebagai rencana long term, menjadi keputusan
masyarakat Indonesia, terutama masyarakat di tepat untuk meringankan ibu kota yang berat beban.
Kalimantan yang akan menghadapi perubahan Disebutkan juga bahwa pemindahan ini diharapkan
besar. Terdapat banyak aspek yang akan mendorong investasi yang dapat meningkatkan GDP
dipengaruhi dari kebijakan ini, mulai dari aspek nasional, yang mana sejatinya ibu kota adalah pusat
ekonomi, politik, hingga lingkungan. Oleh karena pemerintahan dan pusat perkantoran.
itu, tulisan ini betujuan untuk membahas Upaya Meskipun diharapkan pemindahan IKN ini
Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,
Kerusakan Lingkungan sebagai Dampak perluasan lapangan pekerja, pemerataan ekonomi, dan
Pemindahan Ibu Kota Negara. pemerataan pembangunan, namun pemindahan ini
merupakan rencana long term atau long run, sehingga
METODE tidak bisa diharapkan dan dipaksakan dampak positif
atau outcome yang instan. Akan ada banyak hambatan
Tulisan ini menggunakan metode yang terjadi di dalam prosesnya, seperti dipermulaan
kualitatif deskriptif beserta studi literatur yang pembangunannya adalah kondisi tanah wilayah
memandang peran pemerintah berdasarkan Kalimantan Timur cenderung gembur, berbeda
perspektif Keynesian dan penelitian yang dengan wilayah Jakarta atau Bandung, sehingga harus
memanfaatkan berita di media. Metode kualitatif dua kali dilakukan untuk menancapkan paku bumi
sebagai metode ilmiah sering digunakan peneliti di hingga bagian yang keras. Hal tersebut ditakutkan
bidang ilmu-ilmu sosial. Menurut Bogdan & menyebabkan pembengkakan anggaran dan waktu.

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)
147
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

Dalam kajian Bappenas, pemindahan perhatian dari para pemangku kepentingan selama 40
IKN dinilai akan menghasilkan dampak positif, tahun terakhir. Karena kompleksitasnya,
dikarenakan perekonomian nasional dinilai akan kemungkinan isu ini akan terus menjadi bahan
naik hingga 0.1%. Kenaikan tersebut dinyatakan perdebatan di masa depan. Deforestasi dengan
bersumber dari sumber daya yang dimanfaatkan, berbagai faktor biofisik diperkirakan berkontribusi
seperti pembukaan lahan yang dimanfaatkan untuk terhadap peningkatan pemanasan global, yang
pembangunan infrastruktur hingga pembukaan menjadikan salah satu varian dari penyebab perubahan
lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja. Bahkan, iklim. Oleh karena itu, Pemanasan global menjadi
Bappenas menilai aka nada peningkatan upah diyakini akan memiliki banyak dampak negative yang
tenaga kerja sebesar 1.37% dan inflasi sekitar 0.2% mengancam kehidupan makhluk di bumi. Salah satu
selama pembangunan IKN diproses. Inflasi penyebabnya adalah peningkatan emisi gas rumah
tersebut dinilai berasal dari pendapatan masyarakat kaca, yang mana fenomena tersebut merupakan
yang mengalami perbaikan dan kenaikan bahan fenomena yang tidak dapat dihindari dan diatasi untuk
pokok. Arus perdagangan pun dinilai akan tidak terjadi dalam kondisi hidup saat ini. Begitu juga
meningkat hingga 50% karena kawasan industri mengenai badai tropis, kekeringan, kepunahan
yang tumbuh di kawasan IKN dan terhubung spesies, dan banjir, punahnya keanekaragaman hayati
dengan wilayah Indonesia lainnya. hingga degradasi lahan adalah yang pada akhirnya
Aspek politik yang ada adalah proses membuat manusia berpikir serius tentang bagaimana
pemindahan IKN yang penuh polemik ini rentan menghentikan pemanasan global akibat degradasi
dengan berbagai hambatan. Selain hutan yang terjadi karena deforestasi. Upaya ini
dilaksanakannya di masa pandemi COVID-19, melibatkan seluruh negara, baik negara maju dan
keputusan kebijakan ini dianggap tidak berkembang.
mendengarkan aspirasi masyarakat. Menurut Di Indonesia, deforestasi sudah sering
Ujang (Wardhani, 2022), beberapa kalangan terjadi karena program pembangunan di berbagai
masyarakat menolak kebijakan ini karena tidak wilayah. Deforestasi yang ditujukan untuk
adanya pemberian fasilitas untuk berkomunikasi pembangunan pemukiman dan infrastruktur serta
dengan pemerintah terkait rencana pemindahan pemerintahan dan penunjang perekonomian. Selain
IKN. UU yang dibentuk terkait pemindahan IKN itu, fungsi hutan sering dialihkan untuk kegiatan
dianggap tidak aspiratif karena tidak ekstraktif seperti pertambangan dan industri, sehingga
dipertimbangkan dan didiskusikan dengan tokoh menimbulkan konflik. Konflik tidak jarang terjadi
masyarakat, sehingga terjadi banyak penolakan antara masyarakat, pengusaha, dan LSM peduli
hingga petisi. Oleh karena itu, perlu pengoreksian lingkungan. Degradasi hutan Indonesia, di sisi lain,
agar pemerintah, KSP, dan istana dalam disebabkan antara lain oleh kegagalan pengelolaan
mendengarkan aspirasi masyarakat agar kebijakan hutan, seperti pemanenan yang berlebihan dan
yang bertujuan untuk kepentingan rakyat justru regenerasi yang lambat hingga tidak berhasil.
mengabaikan suara rakyat dan hanya mendengar Berdasarkan Bank Dunia, disebutkan bahwa hutan
kepentingan kelompok tertentu. tropis Indonesia sudah mengalami degradasi hingga
Sementara itu, aspek lingkungan adalah sekitar 1 juta hektar tiap tahunnya. Degradasi atmosfer
bagaimana Ibu kota berpindah dari pulau yang menjadi salah satu efeknya. Hal ini menjadikan
berbeda. Aspek ini memiliki banyak kontra, antara deforestasi Indonesia memiliki kontribusi besar
lain ditakutkan menjadi pengaruh buruk bagi terhadap pemanasan global. Terdapat kontribusi
Kalimantan Timur yang memiliki banyak hutan. utama empat gas rumah kaca utama, yaitu karbon
Dengan penggunaan banyak lahan untuk dioksida, metana, dinitrogen oksida, dan
pembangunan, maka satwa di hutan juga ikut klorofluorokarbon (Siswoko, 2008).
terancam. Kalimantan Timur yang dikenal sebagai Perubahan iklim akibat pemanasan global
paru-paru dunia juga apabila mengalami degradasi pada akhirnya dapat menyebabkan bencana yang
hutan akibat deforestasi, dapat menimbulkan berbahaya. Pola pertanian juga akan berubah akibat
potensi banjir dan emisi karbon (Saputra et al., pemanasan global, baik di Indonesia maupun global,
2021). Kondisi serupa dialami di beberapa wilayah hingga es di kutub Arktik dan Antartika yang mencair
di Jakarta dan Tangerang, yang mana terjadi banjir akibat naiknya juga suhu laut dan naiknya permukaan
di berbagai wilayah akibat pembangunan. air laut. Semua itu memiliki potensi untuk mengancam
Deforestasi sendiri yang menyebabkan seluruh dunia. Isu perubahan iklim ini menarik
degradasi hutan dan perubahan iklim telah menjadi perhatian internasional dimulai dari
isu lingkungan yang telah menarik banyak ditandantanganinnya sebuah perjanjian iklim di Rio de

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)
148
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

Janeiro, yang teradi di tahun 1992. Perhatian terancam oleh kepentingan pembangunan. Sementara
internasional terhadap isu perubahan iklim dimulai itu, masih banyak flora, fauna, dan organisme yang
dengan penandatanganan perjanjian iklim di Rio masih belum ditemukan oleh peneliti. Hal itu juga
de Janeiro pada tahun 1992. Terdapat tiga faktor akan menyebabkan kepunahan flora dan fauna yang
yang dinilai merupakan penyebab perubahan belum diketahui. Kepunahan yang terjadi akan
iklim. Hal tersebut berubah dari dari masalah menyebakan terganggunya rantai makanan,
ilmiah berkembang menjadi masalah politik secara ekosistem, sehingga pada akhirnya pembangunan
internasional. Pertama, isu ini telah mendorong yang terjadi akan mempengaruhi kehidupan manusia.
banyak akademisi dan lembaga swadaya Sementara itu, menurut hasil pembicaraan
masyarakat (LSM/LSM) mengadakan berbagai dengan developer dan Anggota DPD RI H.TB. M. Ali
konferensi untuk membahas topik pemanasan Ridho Azhari, S.H, M.I.Kom, tanah wilayah
global ini. Pada pertengahan 1980-an, berbagai Kalimantan Timur cenderung gembur, berbeda
kebijakan iklim memperoleh momentum karena dengan wilayah Jakarta atau Bandung, sehingga harus
berbagai studi para ilmuwan tentang pemanasan dua kali dilakukan untuk menancapkan paku bumi
global berhasil ditempatkan ketika pembahasan hingga bagian yang keras (Polsight, 2022). Oleh
agenda kebijakan (Siswoko, 2008). karena itu, pemerintah harus matang dalam
Wilayah Kalimantan Timur akan pembangunan dengan konsep Forest City, agar
menerima beban lingkungan yang besar pembangunan masih bisa selaras untuk melindungi
diakibatkan pembangunan yang masif, seperti kawasan hutan, keanekaragaman hayati, hingga fungsi
Gedung pemerintahan, hotel, bandara hutan sebagai penyerapan karbon.
internasional, rumah sakit, supermarket, mall, Ekstraksi, eksplorasi, dan eksploitasi sumber
apartemen, sarana ibadah, hingga lainnya yang daya alam merupakan tulang punggung perekonomian
akan mempengaruhi perubahan bentuk wilayah negara manapun secara nasional, termasuk tanah air
Kalimantan Timur. Perubahan tersebut juga akan Indonesia yang memiliki kekayaan berlimpah dengan
meliputi kerusakan lingkungan yang semakin kasat sumber daya alam. Faktor-faktor seperti pembangunan
mata akibat perubahan ke arah perkotaan. ekonomi, pertumbuhan penduduk dan urbanisasi
Peningkatan pembangunan yang akan selalu menempatkan tuntutan yang lebih besar di
mengorbankan banyak lahan akan berimplikasi planet ini menyebabkan pengelolaan sumber daya
juga terhadap perubahan fungsi kawasan. Dengan alam secara maksimal. Deforestasi atas nama
berubahnya fungsi kawasan hijau di Kalimantan pembangunan ekonomi dan sebagai sumber energi
Timur, maka akan menyebabkan penurunan fungsi domestik berada pada tingkat yang mengkhawatirkan,
kawasan hijau sebagai paru-paru dunia, kawasan menyebabkan erosi tanah, hilangnya keanekaragaman
penyangga air, dan sebagainya. Hal tersebut juga hayati, degradasi lahan, penggurunan, kekeringan,
pada akhirnya mempengaruhi penurunan kualitas banjir, hingga perubahan iklim. Deforestasi hutan
lingkungan, seperti penurunan kualitas udara, rawa gambut tropis sekunder secara signifikan
tanah, dan air, yang mana digunakan juga sehari- menurunkan PH air tanah, dan beberapa unsur hara
sehari dalam kebutuhan manusia. Penurunan makro utama tanah komunal. Semua ini memiliki
fungsi kawasan tersebut akibat pembukaan lahan implikasi negatif bagi pembangunan berkelanjutan
secara besar-besar dengan cara deforestasi dan berbagai mata pencaharian.
berbagai kawasan hijau juga pada akhirnya Selain itu, efek dari deforestasi adalah
menyebabkan bencana yang tidak dapat perubahan iklim. Pemindahan IKN akan menambah
terhindarkan, seperti banjir, kekeringan, hingga kasus penebangan hutan dan deforestasi di dunia,
longsor. sehingga akan memberi efek secara global, seperti
Tidak hanya dirasakan oleh manusia, perubahan iklim. Hal tersebut akan berdampak tidak
deforestasi yang dilakukan dengan diatasnamakan hanya di masa kini yang sudah terlihat pencairan es di
kepentingan kesejahteraan masyarakat juga kutub, namun akan lebih parah lagi di masa depan dan
berdampak kepada flora dan fauna. Selama ini, akan membahayakan manusia. Tidak hanya di masa
Kalimantan Timur merupakan wilayah yang penuh sekarang, namun dampaknya juga akan menjadi lebih
dengan keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, parah di masa yang akan datang.
pembukaan lahan yang dilakukan tentu saja akan
merusak habitat berbagai flora dan fauna. Peran Pemerintah dalam Mengatasi Kerusakan
Meskipun dilakukan konservasi terhadap flora dan Akibat Pemindahan Ibu Kota Indonesia
fauna yang terancam, namun semua itu dilakukan Kerusakan di Indonesia akibat deforestasi
dikarenakan ekosistem dan habitat mereka yang tidak hanya saat pembangunan pemindahan ibu kota

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)
149
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

Indonesia. Sejarahnya, pada awal tahun pasar kayu, seperti di Indonesia.


kemerdekaan Indonesia di pemerintahan Presiden Dari kesepakatan tersebut, Badan
Sukarno, sektor kehutanan merupakan sektor Pemasaran Bersama atau BPB dibubarkan apabila
belum terlalu tersentuh dan eksploitasi hutan yang menjual produk kayu Indonesia, meskipun lembaga
dilakukan secara besar-besaran saat itu belum tersebut sudah berhasil mengontrol dan mengatur
berkembang seperti sekarang. Setelah itu, pasca distribusi kegiatan ekspor kayu dari Indonesia.
Orde Lama runtuh, rezim Orde Baru mulai Dengan dibubarkannya badan tersebut, indusri kayu
mengusahakan pertumbuhan pendapatan dengan lapis Indonesia memungkinkan untuk menjual
melakukan eksploitasi sumber daya alam, yang langsung produknya ke luar negeri dengan jumlah
juga termasuk hutan untuk mengatasi kesulitan berapa pun dan relatif lebih murah di negara maju. Hal
ekonomi akibat berbagai faktor. Setelah itu melindungi para negara maju dari ancaman
diberlakukannya UU penanaman modal, sumber perusakan lingkungan, namun tidak di negara
daya alam hutan dilakukan pemanfaatannya secara berkembang seperti Indonesia. Apabila melihat dari
masif. Selain itu, Pemerintah juga mendorong kejadian tersebut, pemerintah harus belajar untuk
usaha di maysarakat yang meliputi bidang lebih bijak dalam menyusun strategi untuk
perhutanan. pembangunan, seperti yang terjadi sekarang dalam
Setelah pemberlakuan aturan tersebut, pemindahan Ibu Kota Negara, agar tidak terjadi
perhutanan menjadi sektor percepatanan kerugian di negara dan keuntungan dari pihak luar.
pertumbuhan pendapatan negara. Dari hal tersebut Pemerintah Indonesia tidak boleh terprovokasi oleh
juga, negara memperoleh besar keuntungan. Hal tawaran negara lain yang ingin membantu dengan
tersebut juga berguna untuk pembangunan dan akibat kerugian yang terjadi di negara
membayar hutang luar negeri. Bahkan, Indonesia berkepanjangan.
pada awal tahun 1990-an mendominasi pasar yang Selain itu, masyarakat Indonesia tidak serta
berupa produk kayu. Indonesia mendominasi merta harus mengadopsi ide-ide dari negara maju
produksi dari hutan tropis baik berupa kayu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di negara
mentah hingga kayu olahan dan mengalahkan ini. Masyarakat Indonesia harus percaya bahwa negara
negara-negara berkembang lainnya. Meskipun ini memiliki nilai-nilai luhur dan budaya yang harus
terdengar menggembirakan, terdapat beban dilestarikan, dan tidak boleh mengimpor nilai dan
lingkungan yang besar dan kebijakan yang tidak budaya dari negara lain yang belum tentu lebih baik.
disertai upaya untuk mengembalikan sumber daya Rakyat Indonesia lah yang paling mengetahui segala
alam yang dapat diperbaharui dengan tempo yang permasalahan yang ada di negeri ini dan bagaimana
sama dengan pemanfaatannya. Hingga kini, cara terbaik untuk bekerja mengatasinya. Misalnya,
banyak kebijakan yang hanya berfokus kepada pengembangan sektor kehutanan memerlukan strategi
upaya ekonomi, namun tidak memperhatikan yang sangat berbeda dengan strategi pembangunan
kerusakan dan dampak lainnya. tradisional dengan unsur universal modal, tenaga kerja
Menurut Departemen Kehutanan tahun, dan investasi.
pada tahun 2003 Indonesia mengalami degradasi Strategi pembangunan hutan dicirikan oleh
hutan hingga 43 juta hektar dari 120,35 hektar, dan fakta bahwa mereka harus selalu diwarnai dan dibatasi
terus berlanjut. Dilanjut pada tahun 2004, oleh aspek ekologi yang sangat spesifik. Selanjutnya,
Indonesia kehilangan miliaran akibat pembalakan strategi pembangunan hutan harus memperhatikan
liar. Apabila melihat kenyataannya, negara-negara partisipasi dan kepentingan seluruh pemangku
maju sudah mengalami industrialisasi dengan kepentingan dan selalu memperhatikan nilai-nilai
sumber daya hutan sebagai korbannya. Namun, budaya masyarakat setempat. Pada dasarnya negara
mereka berpendapat bahwa kontribusi besar Indonesia tidak harus menyesuaikan citra atau warna
pemansan global dan kerusakan lainny adalah masa depan hutan dengan konsep dan gagasan bangsa
akibat dari deforestasi di negara berkembang, lain, tetapi memiliki visi pembangunan hutan,
termasuk Indonesia. Meskipun tuduhan tersebut tergantung pada kondisi ekologi, nilai dan budaya.
ditolak oleh para negara berkembang, konflik dapat menentukan misi. masyarakat Indonesia sendiri.
kepentingan tersebut dimenangkan negara maju. Berdasarkan perspektif Keynesian, terdapat
Cara yang digunakna adalah dengan berbagai poin penting yang akan ditelaah dalam tulisan itu,
kebijakan, dengan misalnya ketika Indonesia harus yaitu peran pemerintah dalam mengatasi dampak
menandatangani Letter of Intent IMF atau Dana kerusakan sumber daya alam akibat Pemindahan ibu
Moneter Internasional yang mengontrol negara- kota negara di Kalimantan Timur. Pada dasarnya,
negara maju untuk dihindarkan dari monopoli di kebijakan pemerintah pasti memiliki nilai positif dan

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)
150
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

negatif yang masih memiliki kekurangan karena akan mengancam kelestarian lahan gambut,
meskipun bertujuan untuk hal yang positif. dan pelaksanaannya harus sejalan tujuan mengapa
Namun, pemerintah Indonesia sendiri seringkali daerah terkait diberikan otonomi. Meskipun begitu,
melanggar kebijakan yang telah dibuat, padahal kualitas hidup masyarakat dalam hal upaya
dampak dan konsekuensinya sudah diketahui. peningkatannya tidak akan terlepas dari pemanfaatan
Sebagai aturan hukum yang diatur dengan undang- sumber daya, namun juga tidak lepas dari peran
undang, upaya pemulihan dan perlindungan lahan lingkungan, sehingga akan mempengaruhi berbagai
gambut di Indonesia mewajibkan pelestarian lahan aspek termasuk sosial dan ekonomi. Upaya tersebut
gambut yang dilindungi sebagaimana diatur. menjadi motif utama bagaimana pembangunan
Namun, justru pemerintah memindahkan berkelanjutan direncanakan dan dijalankan. Peran
ibu kota baru atau IKN di Kabupaten Penajam pemerintah daerah sangat penting karena
Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara implementasinya dalam mewujudkan tata kelola
,yang mana daerah tersebut memiliki lahan gambut lingkungan yang baik memerlukan kemampuan
besar dan yang nantinya berpotensi mengancam pemerintah daerah untuk melindungi dan mengelola
perlindungan lahan gambut akibat pembangunan lingkungan.
ibu kota baru. Perlindungan lahan gambut di Namun begitu, kualitas hidup manusia akan
Indonesia telah di atur oleh Kementerian terpengaruh apabila beban lingkungan yang tidak
Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang terkontrol disebabkan oleh kerusakan dan
Peraturan Pemerintah 71/2014 dalam pencemaran. Untuk itu, pemerintah daerah perlu
Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut, memenuhi hal tersebut, karena diperlukannya
UU 32 tahun 2000 mengenai Perlindungan dan lingkungan dan kota dengan kondisi tertata dan bersih.
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan UUD 1945. Peran pemerintah daerah yang juga melibatkan
Peraturan tersebut melarang pembukaan lahan di masyarakat dalam otonomi daerah diperlukan untuk
kawasan gambut, yang mana menjadi anomali membangun strategi mengelola lingkungan dan
ketika ibu kota baru mengancam perlindungan sumber daya alam di daerah terkait. Pemerintah daerah
lahan gambut (Theresia et al., 2020a). Apabila melalui desentralisasi memiliki peran besar untuk
Kalimantan Timur yang memiliki banyak kawasan menjaga dan mengelola lingkungan serta sumber daya
hijau termasuk lahan gambut, maka hal tersebut alam yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
sudah melanggar pasal yang tertera dan akan Meskipun begitu, masih banyak kendala dan
banyak beban kerusakan lingkungan yang tantangan setiap Lembaga untuk menjalankan
berlanjut. fungsinya (Theresia et al., 2020b). Pada persoalan
Berdasarkan perspektif Keynesian, pemindahan IKN ini, proses sejak awal
kontribusi pemerintah atau keberadaan negara diumumkannya seharusnya sudah mendengar aspirasi
bertujuan untuk maksimalisasi pemanfaatan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
sumber daya dan optimalisasi perekonomian.
Namun yang justru terjadi di Indonesia terkait isu Konsep Forest City dalam Pembangunan Ibu Kota
ini adalah justru aspek pelestarian sumber daya Negara Baru
alam dikesampingkan. Meskipun faktor dari Proses pemindahan IKN secara politis yang
Pemindahan ibu kota dilaksanakan karena kondisi terletak di Kalimantan Timur akan menghadapi
ibu kota Jakarta yang sudah terlalu padat dan banyak permasalahan yang melibatkan aspek sosial,
penuh resiko bencana seperti baniir, namun ekonomi, hingga lingkungan. Dalam pengembangan
pembukaan lahan di wilayah lahan gambut akan dan kelanjutannya, pembangunan harus memastikan
menyebabkan hal serupa dalam jangka waktu bahwa fungsi hutan dan keanekaragaman hayati tidak
panjang. Pemerintah harus melakukan strategi mengalami kerusakan akibat pembukaan lahan secara
yang menjadikan Pemindahan ibu kota ke kawasan besar-besaran. Karena itu, menghadapi permasalahan
baru tidak terulang permasalahannya kembali ini memunculkan konsep Forest City. Oleh Stefano
seperti ibu kota negara Jakarta yang pada akhirnya Boeri, Forest City merupakan kota yang bangunannya
tata kotanya sudah terlanjur tidak bisa dibenah ditutupi tumbuhan. Tumbuhan atau pohon akan
sedari awal kembali. memiliki peran untuk mengendalikan polusi dan
Kapasitas yang memadai harus dimiliki diharapkan sebagai vegetasi kota untuk menurunkan
pemerintah dalam hal melindungi dan mengelola suhu, kebisingan, dan tetap menyediakan habitat untuk
lingkungan hidup, mulai dari perencanaan hingga keanekaragaman hayati. Konsep ini mengacu kepada
pemanfaatannya yang kemudian pengawasannya. pembangunan yang tetap mempertahankan ekologis
Pemindahan ibu kota baru harus diperhatikan hutan dan pengelolaan lingkungan yang juga sejalan

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)
151
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

dengan peningkatan kualitas hidup (Mutaqin et al., SIMPULAN


2021).
Konsep Forest City sudah diterapakan di Rencana pembangunan IKN akan menjadi
beberapa kota negara lain yang bisa dijadikan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan
contoh, seperti di Cina. Konsep ini dipraktikkan kembali untuk keberlangsungan hidup masyarakat
sebagai upaya untuk menghijaukan kembali kota Indonesia. Pembangunan IKN dengan memindahkan
akibat pembangunan yang meliputi kerusakan Ibu Kota ke wilayah baru adalah hasil evaluasi
lingkungan. Di Cina sendiri, konsep ini masif pemerintah terkait Ibu Kota Jakarta. Dengan tujuan
dikembangkan untuk memperbaiki kualitas hidup meringankan Jakarta yang sudah padat penduduk,
dan lingkungan akibat polusi perkotaan dan pembangunan, dan pusat pemerintahan, pemindahan
industri. Dengan tingkat urbanisasi dan IKN diharapkan mendorong investasi yang dapat
pertumbuhan penduduk yang tinggi, lebih dari meningkatkan GDP nasional dan pemerataan. Namun,
ratusan kota di belasan provinsi (200 kota dan 18 pembangunan IKN dilakukan di kawasan yang kaya
provinsi) sudah menjalankan konsep Forest City akan sumber daya alam serta keberagaman hayati-nya.
semenjak tahun 2004 silam, dengan kawasan hutan Hal tersebut menyebabkan pembangunan ini akan
yang sudah meningkat sebesar 13.333 ha. Konsep mengakibatkan terjadinya ekstraksi, eksplorasi, dan
ini identic dengan kota yang dibangun dari hutan, eksploitasi di lahan baru. Proses tersebut akan
memiliki banyak tutupan pohon, perbaikan berlanjut mempengaruhi aspek lainnya. Sejatinya,
ekosistem kota dengan konstrusi hutan guna proses pemindahan IKN akan berdampak ke berbagai
menyeimbangkan spesies lain dan manusia, kota aspek, seperti ekonomi, politik, hingga lingkungan.
yang rimba dengan struktur dan fungsi yang seperti Dalam Peraturan Pemerintah 71/2014
hutan, dan lainnya (Mutaqin et al., 2021). perlindungan lahan gambut di Indonesia telah diatur.
Proses pemindahan IKN yang menuai Namun, pemerintah justru memindahkan ibu kota baru
polemik ini mendapati pro dan kontra dalam setiap atau IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara dan
aspeknya. Mulai dari aspek sosial mengenai Kabupaten Kutai Kartanegara, yang mana daerah
migrasi penduduk, politik dalam perencanaan tersebut memiliki lahan gambut besar dan yang
kebijakannya, ekonomi dalam segi modal dan nantinya berpotensi mengancam perlindungan lahan
harapan pemerataan, hingga lingkungan gambut akibat pembangunan. Kebijakan pemerintah
Kalimantan Timur yang ditakutkan terancam memindahkan IKN ini bertentangan dengan kebijakan
mengalami kerusakan. Meskipun ini merupakan lainnya Indonesia terkait lahan gambut dan
agenda pemerintahan Presiden Joko Widodo yang lingkungan hidup. Berdasarkan perspektif Keynesian,
diharapkan untuk kepentingan rakyat dan bangsa, kontribusi pemerintah atau keberadaan negara
banyak anggapan bahwa kebijakan ini cenderung bertujuan untuk maksimalisasi pemanfaatan sumber
mementingkan kepentingan golongan tertentu. daya dan optimalisasi perekonomian. Oleh karena itu,
Oleh karena itu, dalam rencana long term ini, salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi resiko
pemerintah sebaiknya sematang mungkin pemindahan IKN adalah membangun dengan konsep
merencanakan pembangunan ini secara visioner Forest City.
dalam jangka tahun yang lama ke depannya dalam Rencana pembangunan IKN yang terletak di
berbagai aspeknya. kawasan hutan memerlukan berbagai upaya agar dapat
Penerapan forest city sebagai konsep mempertahankan keberlangsungan hutan tersebut.
pembangunan ibu kota baru adalah kota hutan Berdasarkan perspektif Keynesian, peran pemerintah
didominasikan dan berdampingan dengan ruang berfungsi untuk memaksimalisasi pemanfaatan
terbuka hijau seperti hutan agar memiliki fungsi sumber daya alam. Ekstraksi, eksplorasi, dan
yang serupa dengan hutan merupakan salah satu eksploitasi sumber daya alam merupakan tulang
upaya pemerintah untuk berdampingan bersama punggung perekonomian negara manapun secara
pasar atau investor untuk pemanfaatan sumber nasional, termasuk Indonesia yang kaya dengan
daya. Kemudian juga, pembangunan forest city ini sumber daya alam. Faktor-faktor seperti pembangunan
akan memperhatikan seluruh ekosistem hutan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan urbanisasi
karena dirancang untuk berdampingan dengan selalu menempatkan tuntutan yang lebih besar di
alam. IKN dirancang sebagai forest city menjadi planet ini menyebabkan pengelolaan sumber daya
sebuah bentuk komitmen Indonesia menghadapi alam secara maksimal. Dalam perspektif tersebut,
isu peningkatan kualitas hidup dan isu lingkungan pemindahan ibu kota merupakan proyek yang
hidup. ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Namun,
dalam prosesnya, akan banyak beban lingkungan yang

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)
152
Nomor eISSN : 2829-1794 Volume 1 No. 3, Desember 2022 Hal : 144-152

akan berdampak kepada penurunan kesejahteraan DARI DKI JAKARTA KE KUTAI


masyarakat. Hal ini harus dilakukan agar KARTANEGARA DAN PENAJAM PASER
Pemindahan IKN tidak sia-sia dalam rencananya UTARA) STRATEGY ANALYSIS
dan dapat memberi wajah baru bagi Indonesia RELOCATION OF THE CAPITAL CITY OF
yang supportif terhadap seluruh daerahnya dengan INDONESIA FROM DEFENSE ECONOMIC
melakukan pemerataan dan pembangunan yang PERSPECTIVE (CASE STUDY OF
tidak destruktif terhadap lingkungan untuk RELOCATION OF THE CAPITAL CITY
kesejahteraan rakyat. FROM DKI JAKARTA TO KUTAI
KARTANEGARA AND PENAJAM PASER
UCAPAN TERIMA KASIH UTARA). In 192 | Jurnal Ekonomi Pertahanan |
(Vol. 7).
Kami mengucapkan terima kasih kepada Siswoko, B. (2008). Pembangunan, Deforestasi dan
Universitas Padjadjaran yang telah mewadahi Perubahan Iklim Development, Deforestation
untuk penerbitan tulisan ini. and Climate Change: Vol. XIV (Issue 2).
Theresia, Ricky Martin Sihombing, & Florentina
Simanungkalit. (2020a). THE IMPACT OF
DAFTAR PUSTAKA INDONESIA CAPITAL RELOCATION TO
KALIMANTAN PEATLAND
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1992). Qualitative RESTORATION. Sociae Polites, 21(2), 231–
Research for Education An Introduction to 241. https://doi.org/10.33541/sp.v21i3.2262
Theory and Methods. Allyn and Bacon. Theresia, Ricky Martin Sihombing, & Florentina
https://www.scirp.org/(S(lz5mqp453edsnp55 Simanungkalit. (2020b). THE IMPACT OF
rrgjct55))/reference/ReferencesPapers.aspx? INDONESIA CAPITAL RELOCATION TO
ReferenceID=1305939 KALIMANTAN PEATLAND
Budiman, A. (2022). Lima Alasan Jokowi RESTORATION. Sociae Polites, 21(2), 231–
Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur - 241. https://doi.org/10.33541/sp.v21i3.2262
Nasional Tempo.co.
Wardhani, G. W. (2022). Pengamat Ungkap Alasan
https://nasional.tempo.co/read/1240383/lima
Terjadinya Polemik Pembangunan IKN
-alasan-jokowi-pindahkan-ibu-kota-ke-
kalimantan-timur Nusantara hingga Munculnya Petisi -
Keynes, J. M. (1926). The End of Laissez‐Faire. Tribunnews.com.
https://eclass.uoa.gr/modules/document/file. https://www.tribunnews.com/nasional/2022/02
php/ECON246/John%20Maynard%20Keyne /08/pengamat-ungkap-alasan-terjadinya-
s%20Laissez%20faire%201926.pdf polemik-pembangunan-ikn-nusantara-hingga-
Mutaqin, D. J., Muslim, M. B., & Rahayu, N. H. munculnya-petisi
(2021). Analisis Konsep Forest City dalam
Rencana Pembangunan Ibu Kota Negara.
Bappenas Working Papers, 4(1), 13–29.
https://doi.org/10.47266/bwp.v4i1.87
Polsight. (2022). Polsight Talks 4 | Ibu Kota
Nusantara (IKN) ; URGENSITAS dan
DAMPAKNYA APA? Ini tanggapan DPD
RI??!! - YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=ZiSEAn
X8kig
Ria, R., Hasibuan, A., & Aisa, S. (2020). DAMPAK
DAN RESIKO PERPINDAHAN IBU KOTA
TERHADAP EKONOMI DI INDONESIA.
Saputra, S. D., Gabriel J, T., & Halkis, M. (2021).
ANALISIS STRATEGI PEMINDAHAN
IBU KOTA NEGARA INDONESIA
DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI
PERTAHANAN (STUDI KASUS UPAYA
PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA

Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mengatasi Resiko Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Pemindahan
Ibu Kota Negara (Rahmah Ramadhani dan Yusa Djuyandi)

Anda mungkin juga menyukai