Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 PSIKOLOGI KESEHATAN

BIOPSIKOSOSIAL

Disusun Oleh:
Nama : Ega Putri Amanda
NIM : 220003605
Kelas : A

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI GIZI
2023
Hasil wawancara
Seorang mahasiswa berinisial X, berusia 18 tahun, beliau mengalami keluhan
hipertensi. X merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara. Kegiatan X dalam keseharianya bisa
di katakan sangat ringan. X juga sering mengonsumsi garam yang tinggi, makanan yang
berlebihan, minum alkohol, dan merokok. Dari hasil pengukuran tensi darah beliau yang begitu
tinggi, juga faktor ketururan dari ayahnya yang mempunyai riwayat Hipertensi. X bercerita
bahwa sering emosi perkara masalah yang tidak begitu besar, bisa marah kepada orang yang
tidak salah, X sering merasa pusing, dan kepala berat ketika emosi. X mengalami hal tersebut
dimulai saat ayahnya meninggal, karena ia kehilangan sosok dan peran ayahnya sejak SMP, X
mengalami stress begitu berat, yang mengakibatkan X tidak dapat mengontrol emosinya. X
mengaku bahwa sering mengalami masalah didalam keluarganya bahkan bersama saudaranya
saja tidak akur. Tetapi beliau mempunyai hati yang baik, dikarekan kondisi mentalnya tidak
stabil menyebabkan orang sekitarnya selalu salah paham terhadap apa yang sedang dialaminya.

Kondisi Biologis
Pada aspek biologis beliau mengalami ketegangan otot, meningkatkan deyut jantung, sering
sakit kepala belakang, mual, pusing dan mudah lelah.
Kondisi Psikologis
Pada aspek Psikologis beliau mempunyai gangguan kecemasan, stres, depresi, emosional tidak
stabil, perasaan mudah tersinggung, dan mudah marah.
Kondisi Sosial
Pada aspek sosial sangat berpengaruh terhadap hubungan dengan orang lain, dikarekan tidak
stabil emosi tersebut dapat merusak hubungan beliau dengan keluarga, teman, dan orang
sekitar.

Pembahasan
Tingginya hipertensi, juga dapat dipengaruhi banyak faktor, salah satunya gaya hidup
yang tidak sehat, mengonsumsi garam yang tinggi, minum banyak alkohol, dan merokok.
Sekain gaya hidup, terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan komplikasi hipertensi, salah
satu dari itu adalah emosi. Dampak dari terjadinya komplikasi hipertensi membuat kualitas
hidup penderita menjadi rendah dan berkemungkinan terburuknya adalah terjadi kematian pada
penderita akibat dari komplikasi hipertensi yang dialaminya.
Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran bahwa sesuatu terjadi karena alasan atau objek
yang tidak jelas, dan berhubungan dengan perasaan tidak aman, dan tidak berdaya (Suliawati
dkk, 2012).
Kecemasan dapat berekpresi melalui respons secara fisiologis, yaitu tubuh memberi respons
dengan diaktifkannya sistem syaraf otonom (simpatis maupun secaraparasimpatis).
Kecemasan mengakibatkan stimulasi simpatis yang dapat meningkatkan frekuensi denyut
jantung, curah jantung, dan resistensi vascular, efek dari simpatis ini juga meningkatkan
tekanan darah. Kecemasan dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 30 mmHg (Ningrum,
2016).
Solusi
Bagi penderita hipertensi supaya dapat mengontrol gangguan psikologisnya terutama yang
dapat memicu kecemasan, stres, dan tidak stabilnya emosi sebaiknya melakukan aktivitas yang
lebih positif yaitu, berolahraga secara teratur, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol,
bermeditasi, dan berekreasi agar tubuh maupun pikiran menjadi lebih rileks dan nyaman.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak hubungan korelasi
positif pada kecemasan, stres, dan depresi dengan peningkatan tekanan darah. Adapun
pengaruh faktor yang berhubungan terhadap tekanan darah penderita hipertensi sebesar 45,5%
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.

Daftar Pustaka
Pramana D. K, Okatiranti, And Ningrum P. T. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
Kejadian Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi Bandung. Jurnal Ilmu
Keperawatan, Vol. IV No. 2.

Anda mungkin juga menyukai