Makalah ini Disusun Untuk Persyaratan Dalam Mata Kuliah Filsafat Islam
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Dosen Pengampu :
Dr. Ahmad Kosasih, M.Ag
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang mana telah
memberikan nikmat sehat sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Harun Nasution dan Filsafatnya”. Sholawat serta salam tidak lupa kita hantarkan kepada
baginda nabi Muhammad saw semoga kita mendapatkan syafaat di yaumul akhir nanti.
Terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada kami
sehingga bertambah wawasan dan pengalaman serta mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
bagi yang membacanya.
Kami mohon saran dan kritikan dari dosen pengampu dan teman-teman atas
pembuatan makalah ini. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah, maka kritikan dan saran kami butuhkan agar ke depannya semakin baik sekian
terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa aitu Riwayat hidup Harun Nasution
2. Untuk mengetahui apa saja karya-karya Harun Nasution
3. Untuk mengetahui pemikiran Harun Nasution
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prof. Dr. Harun Nasution lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara tahun 1919 dan
wafat di Jakarta tanggal 18 September 1998 adalah seorang filsuf Muslim Indonesia. Beliau
bersekolah di HIS (Hollandsche Indlansche School) dan lulus pada tahun 1934. Kemudian
pada tahun 1937, lulus dari Moderne Islamietische Kweekschool. Lalu pada tahun 1940 ia
melanjutkan pendidikan di Ahliyah Universitas Al-Azhar. Dan pada tahun 1952, meraih gelar
sarjana muda di American University of Cairo serta gelar doktor dari Universitas McGill di
Kanada pada tahun 1968.Beberapa jabatan yang pernah dia pangku adalah sebagai pegawai
Deplu di Brussels dan Kairo antara tahun 1953 sampai 1960. Selanjutnya, pada 1969 menjadi
rektor Universitas Negeri Jakarta. Dan pada tahun 1973, menjabat sebagai rektor IAIN Syarif
Hidayatullah yang ke-6 hingga 1984.Harun Nasution dikenal sebagai tokoh yang memuji
aliran Muktazilah (rasionalis), yang berdasar pada peran akal dalam kehidupan beragama.
Harun Nasution juga dikenal sebagai tokoh yang berpikiran terbuka dan luwes yang
mengusulkan pembentukan wadah musyawarah antar agama, yang bertujuan untuk
menghilangkan rasa saling curiga.
3.2. Saran
Dari uraian diatas jelas banyak kesalahan dan kekeliruan, baik disengaja maupun tidak,
maka dari itu kami harapkan kritik dan saran untuk memperbaiki segala keterbatasan yang
kami punya, sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Harun. Akal dan Wahyu dalam Islam, (Jakarta: UI Press, 1986)
Nasution, Harun. Falsafat Agama, cet ke-9 (Jakarta: Bulan Bintang, 2003)
Nasution, Harun. Islam ditinjau dari Segala Aspeknya, Jilid I,
(Jakarta: UIP, 1978)
Nurhadi, Rofiq. Neo-Mu’tazilisme Harun Nasution dan Kebangkitan Islam Indonesia,
Nurhadi, Rofiq. Neo-Mu’tazilisme Harun Nasution dan Kebangkitan
Islam Indonesi,
Pusat Al Qur'an Indonesia, 10 Karakter atau Ciri Khas Pribadi Muslim Sejati,