Oleh:
Nurdiana (2186236014)
Lely putri rahayu (2186236020)
Reni zuliati (2186236022)
November 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Pembelajaran Tematik Terpadu tanpa halangan suatu
apapun. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Studi Islam . Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada:
1. Bapak Arif Muzayin Shofwan, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah
Pembelajaran pengantar study islam yang telah turut serta memberi
dukungan kepada penulis.
2. Teman – teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa untuk
mengetahui dan memahami tentang pengertian dari kaum modernis kontemporer
Namun dengan ini kami menyadari bahwa makalah ini belum mencapai taraf
kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar kami bisa menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa mendapatkan ridho Allah Swt.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 7
B. Saran.......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemikiran Nurcholish terutama dalam soal teologi adalah pemikiran yang
destruktifdan dekonstruktif terhadap Islam serta kurang peduli kritik. Namun
terlanjurterjadi kristalisasi pemujaan bahkan pengkultusan, sehingga terlalu
banyak orang yang memujanya dan masih terlalu sedikit yang mengkritiknya.
Bahkan sepeninggalnyapun pemikiran Nurcholish bukan saja disakralkan bahkan
dikembangkan oleh penerusnya dengan bahasa dan bentuk yang lebih liberal.
Amien Rais adalah salah satu pilar penting politik di Indonesia yang ikut
membidani lahirnya reformasi dan berakhirnya era pemerintahan Orde Baru.
Sejak di bangku kuliah Amien Rais sudah aktif di berbagai organisasi
kemahasiswaan, di antaranya adalah menjadi salah satu pendiri Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) dan menjabat sebagai Sekretaris Lembaga DAkwah
Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta.
Harun Nasution, sebuah buku yang ditulis oleh sahabat dan yang mengenal
sosok Harun Nasution, dikisahkan Harun kecil adalah anak yang selalu
mempertanyakan segala sesuatu. Pertanyaan-pertanyaan kritis anak itu sering kali
merepotkan orang tua dan guru-guru di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pemikiran Nurkholis Madjid tentang Kaum modernis
kontemporer?
2. Bagaimana Pemikiran Harun Nasution Tentang Kaum Modernis
Kontemporer?
3. Bagaimana Pemikiran Muhammad Amien Rais tentang Kaum modernis
kontemporer?
C. Tujuan
1. Mengetahui pemikiran Nurkholis Madjid tentang kaum modernis
kontemporer.
2. Mengetahui pemikiran Harun Nasution Tentang Kaum Modernis
kontemporer.
3. Mengetahui pemikiran Muhammad amien Rais tentang Kaum Modernis
Kontemporer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nurcholis Madjid
Prof. Dr. Nurcholish Madjid, M.A. (17 Maret 1939 – 29 Agustus 2005) atau
populer dipanggil Cak Nur, adalah seorang pemikir Islam, cendekiawan, dan
budayawan Indonesia. Pada masa mudanya sebagai aktivis & kemudian Ketua
Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menjadi satu-satunya tokoh yang
pernah menjabat sebagai ketua Umum HMI selama dua periode. Ide dan
gagasannya tentang sekularisasi dan pluralisme pernah menimbulkan kontroversi
dan mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Nurcholish
pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia, dan sebagai Rektor Universitas Paramadina, sampai dengan
wafatnya pada tahun 2005.
Pemikiran Nurcholish terutama dalam soal teologi adalah pemikiran yang
destruktif dan dekonstruktif terhadap Islam serta kurang peduli kritik. Namun
terlanjur terjadi kristalisasi pemujaan bahkan pengkultusan, sehingga terlalu
banyak orang yang memujanya dan masih terlalu sedikit yang mengkritiknya.
Bahkan sepeninggalnyapun pemikiran Nurcholish bukan saja disakralkan bahkan
dikembangkan oleh penerusnya dengan bahasa dan bentuk yang lebih liberal.
Pemikiran tentang sekulerisme, liberalisme dan pluralisme sudah ditabur benihnya
oleh Nurcholish yang kemudian dikembangkan oleh penerusnya dengan bentuk
yang lebih ekstrim dan liar.
1. Pandangan Apresiatif
Dari uraian tentang sejarah hidup dan pemikiran Nurcholish Madjid di atas
dapat dipahami bahwa ide pokok pemikiran Nurcholis berporos pada
persenyawaan dan dialektika dari tiga tema besar, keislaman, keindonesiaan, dan
kemodernan.
Oleh karena itu teologi inklusif ini merupakan salah satu upaya beliau
dalam merumuskan hubungan antara Islam dan negara yang dapat diterima secara
teologis, ideologis, dan rasional. Namun demikian, pemikiran teologi Nurcholis
yang sangat inklusif itu tentu saja secara ideologis sangat mendapatkan reaksi
keras dari pihak lain pada awalnya bahkan hingga saat ini. Hal ini dikarenakan
dalam konteks religiusitas masyarakat Indonesia, teologi ekslusif yang
berkeyakinan bahwa agama Islam adalah satu satunya jalan kebenaran dan
keselamatan yang yang sah justru masih menjadi mainstream. Dalam pandangan
eklsusif ini terdapat demarkasi yang jelas antara agama yang benar - sesat, antara
Islam - kafir. Islam dan non Islam secara ideologi diposisikan secara diametral.
Oleh karena itu, untuk waktu yang lama, inklusivisme Nurcholis masih menjadi
wacana minoritas elit, karena disamping dalam konteks sosio-historis pemikiran
mainstream umat Islam di Indonesia masih memiliki kecenderungan
B. Harun Nasution
Sejak kecil ia memiliki sikap ulet dan gigih dalam setiap pekerjaan, terutama
dalam hal belajar. Hal itu terbukti dari riwayat pendidikan dan prestasi yang ia
capai. Dimulai dari pendidikan dasar milik Belanda Hollandsch Inland School
(HIS) Selama tujuh tahun, lulus pada tahun 1934 dengan predikat siswa terbaik.
Di sekolah ini Harun muda berkesempatan mempelajari bahasa Belanda dan ilmu
umum. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Modern Islamietische
Kweekschool (MIK)
Karya-karya Prof. Dr. Harun Nasution yang sampai hari ini masih dijadikan
rujukan oleh masyarakat dalam mendalami agama islam. Di antaranya adalah:
Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais MA atau disebut Amien Rais. Beliau
beragma islam dan lahir di Surakarta , jawa tengah pada hari Rabu , 26 April
1944. Zodiac beliau Taurus dan beliau warga Indonesia, nama ayahnya Syuhud
Rais dan ibunnya bernama Sudalmiyah . Istrinya bernama Kusnariyati Sri
Rahayu.. mereka dikaruniai anak yang bernama, Ahmad Mumtaz Rais, Abdul
Rozaq Rais , Hanafi Rais.
Amien Rais adalah salah satu pilar penting politik di Indonesia yang ikut
membidani lahirnya reformasi dan berakhirnya era pemerintahan Orde Baru.
Sejak di bangku kuliah Amien Rais sudah aktif di berbagai organisasi
kemahasiswaan, di antaranya adalah menjadi salah satu pendiri Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) dan menjabat sebagai Sekretaris Lembaga DAkwah
Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta. Mengikuti
keinginan ayahnya, Amien Rais mengambil kuliah bidang politik di Universitas
Gadjah Mada. Ternyata memang di bidang inilah Amien berkembang pesat.
Skripsinya yang menyoroti politik luar negeri Israel berhasil mendapatkan nilai A
dan Amien Rais berkesempatan melanjutkan studi hingga program doktoral di
beberapa universitas ternama luar negeri. Disertasinya menyorot soal Timur
Tengah dan semakin memperdalam dua bidang kajian yang sangat lekat dengan
hidup Amien Rais, yaitu politik dan Islam.
Telah aktif menulis sejak di masa sekolah, suara dan kritik Amien Rais juga
diserukan melalui tulisan, salah satunya dengan menjadi penulis tetap di Harian
Umum Republika dan menulis sejumlah buku tentang politik dan Islam. Beliau
adalah tokoh yang vokal menyerukan pendapat dan terang-terangan mengkritik
kebobrokan pemerintahan Orde Baru yang saat itu masih berkuasa. Ketika kondisi
perekonomian Indonesia semakin lemah, Amien Rais termasuk tokoh nasional
yang menyerukan reformasi total dalam pemerintahan dan menuntut lengsernya
presiden Soeharto. Di tahun 1998, Amien Rais mendirikan Partai Amanat
Nasional (PAN), partai yang membawa aspirasi perjuangan Muhammadiyah
untuk negara. Amien Rais menjadi ketua umumnya dan diajukan menjadi calon
presiden di Pemilu tahun 1999 dan 2004. Gagasan Amien Rais memberikan
pengaruh yang besar di politik nasional dan kestabilan negara, salah satunya
adalah dengan membentuk Poros Tengah saat persaingan politik nasional sedang
memanas memperebutkan kursi kepresidenan setelah BJ Habibie. . Atas manuver-
manuver politiknya untuk bangsa Indonesia, Amien Rais disebut-sebut sebagai
Bapak Bangsa. Usai Pemilu tahun 2004, Amien Rais memutuskan untuk kembali
menjadi akademisi di kampus, dan tetap bergiat di Muhammadiyah dan partainya,
PAN. Riset dan analisa oleh Somya Samita
# Pendidikan
George Washington University (postdoctoral degree, 1988-1989)
Chicago University, Chicago, USA (gelar Ph.D dalam ilmu politik 1984)
Al-Azhar University, Cairo, Mesir (1981)
Notre Dame Catholic University, Indiana, USA (1974)
Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada (lulus 1968)
# Karir
Zainal Zakse Award dari tabloid Mahasiswa Indonesia dan Harian Kami
Karya/Penelitian:
Prospek Perdamaian Timur Tengah 1980-an (Litbang Deplu RI)
Perubahan Politik Eropa Timur (Litbang Deplu)
Kepentingan Nasional Indonesia dan Perkembangan Timur Tengah1990-
an (Litbang Deplu)
Zionisme: Arti dan Fungsi (Fisipol, UGM)
Melawan Arus: Pemikiran dan Langkah Politik Amien Rais Jakarta:
Serambi, 1999
Amien Rais Menjawab Isu-isu Politik Kontroversialnya, Bandung: Mizan,
1999
Amien Rais Sang Demokrat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998
Suara Amien Rais, Suar Rakyat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998
Membangun Kekuatan di Atas Keberagaman, Yogyakarta: Pustaka SM,
1998
Membangun Politik Adiluhung: Membumikan Tauhid Sosial,
MenegakkanAmar Ma’ruf Nahi Munkar, Bandung: Zaman Wacana Mulia,
1998
Tauhid Sosial, Formula Menggempur Kesenjangan, Bandung: Mizan,
1998
Melangkah Karena Dipaksa Sejarah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
Mengatasi Krisis dari Serambi Masjid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
Suksesi dan Keajaiban Kekuasaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997
Refleksi Amien Rais, Dari Persoalan Semut Sampai Gajah, Jakarta, Gema
Insani Press, 1997
Visi dan Misi Muhammadiyah, Yogyakarta: Pustaka SM, 1997
Demi Kepentingan Bangsa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Tangan Kecil, Jakarta: UM Jakarta Press, 1995
Moralitas Politik Muhammadiyah, Yogyakarta: Penerbit Pena, 1995
Keajaiban Kekuasaan, Yogyakarta: Bentang Budaya-PPSK, 1994
Timur Tengah dan Krisis Teluk, Surabaya: Amarpress, 1990
Politik Internasional Dewasa Ini, Surabaya: Usaha Nasional, 1989
Cakrawala Islam, Antara Cita dan Fakta, Bandung: Mizan, 1987
Tugas Cendekiawan Muslim, Terjemahan Ali Syariati, Yogyakarta:
Salahuddin Press, 1985
Politik dan Pemerintahan di Timur Tengah, PAU-UGM
Orientalisme dan Humanisme Sekuler, Yogyakarta: Salahuddin Press,
1983
# Telaah Atas Hubungan Islam dan Negara Periode 1985 -2000
Adalah hal yang sulit (mustahil) bahwa suatu aktivitas keduniaan sepenuhnya
terbebaskan atau terlepas dari pengaruh nilai-nilai agama. Dalam konteks
keindonesiaan, politik sebagai salah satu segmen kegiatan dimaksud, juga tidak
dapat dilepaskan dari Islam, sebagaimana aktivitas politik Muslim sendiri itu pun
mustahil kosong dari pengaruh agama. Atas dasar pertimbangan bahwa
pandangan seseorang terhadap realitas politik tidak terlepas dari pengaruh cara
pandang terhadap agamanya, maka begitu pun pemahaman Amien Rais tentang
politik terkait dengan relasi antara Islam dan negara, juga tidak terlepas dari
pemahamannya terhadap agama.
Atas dasar itu, penelitian pemikiran Amien difokuskan pada tiga bahasan
utama. Pertama, pandangan Amien tentang keagamaan yang mencakup tauhid,
syari’ah, dan normativitas historisitas agama. Kedua, pandangan Amien tentang
konsep negara yang meliputi politik dan kekuasaan, prinsip-prinsip dasar negara
dan signifikansi negara. Ketiga, hubungan politika ntara Islam dan negara yang
terdiri dari politik sebagai media dakwah, paradigma relasi Islam dan negara,
relasi Islam dan negara dalam bangunan politik negara.
Berdasar pada argumentasi bahwa persoalan relasi Islam dan negara tidak
termasuk yang dijelaskan ketentuannya secara eksplisit oleh al-Qur’an dan
Sunnah, serta syari’ah hanya memberikan prinsip-prinsip dasar bagi pengelolaan
suatu negara, maka konsep pemahaman persoalan ini, menurut Amien masih tetap
dapat ditafsirkan kembali. Model pandangan keagamaan ini berimplikasi pada
paradigma pemikiran politik Amien, terutama relasi antara Islam dan negara, tidak
bersifat legal-formalistik, melainkan lebih bersifat substansialistik. Oleh karena
itu, dalam pandangannya, selama penyelenggaraan suatu negara ditegakkan di atas
prinsip-prinsip dasar Islam (keadilan, persamaan, musyawarah, persaudaraan,
kebebasan dan pertanggungjawaban, selama itu pula mekanismenya dipandang
sebagai Islami.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dilihat dari implikasi pemikiran-pemikirannya, Nurcholish Madjid adalah
seorang yang mampu membangunkan gerak dimanis tradisi berfikir kritis
ditengah mandegnya dinamika pemikiran Islam di Indonesia. Namun layaknya
sebuah pemikiran, ia selalu menimbulkan pro dan kontra, demikian juga
Nurcholish Madjid. Oleh karena itu, apresiasi dan penghargaan yang tulus dan
tinggi layak dialamatkan oleh umat Islam terhadap segala kontribusinya tanpa
harus umat kehilangan daya kritis nya sebagaimana yang telah diajarkan sendiri
oleh beliau, sehingga pemikirannya dapat dilanjutkan, diaktualisasikan dan
bahkan dibaharukan sesuai situasi dan kondisi, agar umat Islam tidak lagi
mengalami stagnasi.
Pengaruh pemikiran Harun ternyata cukup kuat dan melekat. Sebagai seorang
pengajar, ia juga diteladani murid-muridnya. Ia pun menjadi guru bagi para
cendekiawan Muslim Indonesia selanjutnya, meski tokoh-tokoh yang meneladani
pemikiran Harun ini seringkali dicap liberal. Gebrakan Harun dalam mereformasi
IAIN, misalnya, diakui mantan Menteri Agama Munawir Sjadzali, yang berkata:
“Kiranya tidak berlebihan jika saya katakan bahwa kehadiran beliau di dalam
keluarga besar IAIN telah menghasilkan pola pikir yang maju dan menggalakkan
keberanian berpendapat serta keterbukaan terhadap dunia luar.
Atas dasar pemikiran itu, penelitian pemikiran Amien difokuskan pada tiga
bahasan utama. Pertama, pandangan Amien tentang keagamaan yang mencakup
tauhid, syari’ah, dan normativitas historisitas agama. Kedua, pandangan Amien
tentang konsep negara yang meliputi politik dan kekuasaan, prinsip-prinsip dasar
negara dan signifikansi negara. Ketiga, hubungan politika ntara Islam dan negara
yang terdiri dari politik sebagai media dakwah, paradigma relasi Islam dan negara,
relasi Islam dan negara dalam bangunan politik negara.
B. Saran
1. Bagi pembaca diusahakan tetap mempelajari dari beberapa buku yang lain
agar pengetahuannya lebih luas.
2. Jika masih belum faham bisa bertanya kepada yang ahli karna
pembelajaran tentang thaharah ini sangat penting bagi kehidupan kita
sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
Dari : https://media.neliti.com/media/publications/177568-ID-nurcholish-
madjid-dan-pemikirannya-diant.pdf
Dari : https://bincangsyariah.com/khazanah/biografi-prof-dr-harun-nasution-
pembawa-gagasan-rasionalisme-ala-muktazilah-di-iain/
Dari : https://tirto.id/memadukan-wahyu-dan-akal-berislam-ala-harun-nasution-
cKpv
Dari : https://m.merdeka.com/muhammad-amien-rais/profil/
Dari : https://uinsgd.ac.id/pandangan-m-amien-rais-tentang-politik-islam-
indonesia-telaah-atas-hubungan-islam-dan-negara-periode-1985-2000/