Anda di halaman 1dari 3

Identitas

Tanggal Judul
Bayi/Anak/Ibu/Kelompok Catatan/Usulan
No. Pelaksanaa Laporan Latar Belakang Gambaran Pelaksanaan
Sasaran Penerima dari/ke Pendamping
n Kegiatan Kegiatan
Suplementasi Gizi
Ceritakan latarbelakang
pasien seperti data dasar Ceritakan latar belakang Ceritakan terkait pelaksanaan kegiatan
pasien dan profil lainnya (permasalahan, gambaran sebelum (metode pembinaan, gambaran
yang dapat pelaksanaan kegaitan, dan lainnya pelaksanaan kegiatan, dan lain
menggambarkan identitas sebagainya terkait latar belakang sebagainya terkait pelaksanaan
bayi/anak/ibu/kelompok kegiatan Suplementasi Gizi) kegiatan Suplementasi Gizi Tersebut
deteksi stunting
1 22 06 2022 Suplementasi Target pemberian Suplementasi kapsul Vitamin A Kegiatan pemberian suplementasi
Vitamin A Suplementasi Vitamin A pada anak umur 6-59 bulan dan vitamin A yang dilaksana oleh tim
pada anak adalah seluruh anak usia ibu nifas bertujuan tidak hanya Puskesmas Wangi-Wangi Selatan
usia 6-59 6-59 bulan yang belum untuk pencegahan kebutuhan dilaksanakan bersamaan dengan
bulan di menerima Suplementasi tetapi juga untuk penanggulangan kegiatan Posyandu Balita rutin yang
Kelurahan Vitamin A dalam 6 bulan Kurang Vitamin A (KVA). Penelitian dilaksanakann di Kantor Desa.
Wungka terakhir. di berbagai negara menunjukkan Pemberian suplementasi vitamin A
bahwa pemberian suplementasi dilaksanakan pada semua anak yang
kapsul vitamin A sebanyak 2 kali berusia 6-59 bulan. Kapsul biru dengan
setahun pada balita merupakan kandungan 100.000 SI diberikan pada
salah satu intervensi kesehatan bayi usia 6-11 bulan dan kapsul merah
yang berdaya ungkit tinggi bagi dengan kandungan 200.000 SI
pencegahan kekurangan vitamin A diberikan pada anak balita usia 12-59
dan kebuataan serta penurunan bulan.
kejadian kesakitan dan kematian
pada balita.
Hal studi gizi mikro tahun 2006
yang dilaksanakan di 10 provinsi
diperoleh gambaran prevalensi
xeropthalmia 0.13% dan indeks
serum retinol <20 µg/dL pada
balita sebesar 14.6%. keadaan ini
sudah jauh membaik jika
dibandingkan dengan kondisi
tahun 1992 bahwa ada 50% balita
dengan serum retinol <20 µg/dL.
Namun demikian, apabila
dieprhitungkan dengan jumlah
balita yang ada saat ini,
diperkirakan masih ada 26.000
balita menderita xeropthalmia dan
sekitar 2.920.000 balita
mempunyai serum retinol <20
µg/dL.
Meskipun cakupan suplementasi
vitamin A telah mencapai 71.5%,
namun kesenjangan antar provinsi
variasinya masih cukup tinggi, yang
terendah 51/0% dan yang tertinggi
84.7%. Data tersebut menunjukkan
bahwa kegiatan suplementasi
vitamin A masih perlu ditingkatkan
lagi, mengingat target yang
ditetapkan dalam Rencana
Strategis Depkes tahun 2005-2009
adalah sebesar 80% pada tahun
2009.
2 25 06 2022 Suplementasi Target pemberian Suplementasi kapsul Vitamin A Kegiatan pemberian suplementasi
Vitamin A Suplementasi Vitamin A pada anak umur 6-59 bulan dan vitamin A yang dilaksana oleh tim
pada anak adalah seluruh anak usia ibu nifas bertujuan tidak hanya Puskesmas Wangi-Wangi Selatan
usia 6-59 6-59 bulan yang belum untuk pencegahan kebutuhan dilaksanakan bersamaan dengan
bulan di menerima Suplementasi tetapi juga untuk penanggulangan kegiatan Posyandu Balita rutin yang
Kelurahan Vitamin A dalam 6 bulan Kurang Vitamin A (KVA). Penelitian dilaksanakann di Posko Terpadu Desa
Mola Utara terakhir. di berbagai negara menunjukkan Mola Utara. Pemberian suplementasi
bahwa pemberian suplementasi vitamin A dilaksanakan pada semua
kapsul vitamin A sebanyak 2 kali anak yang berusia 6-59 bulan. Kapsul
setahun pada balita merupakan biru dengan kandungan 100.000 SI
salah satu intervensi kesehatan diberikan pada bayi usia 6-11 bulan
yang berdaya ungkit tinggi bagi dan kapsul merah dengan kandungan
pencegahan kekurangan vitamin A 200.000 SI diberikan pada anak balita
dan kebuataan serta penurunan usia 12-59 bulan.
kejadian kesakitan dan kematian
pada balita.
Hal studi gizi mikro tahun 2006
yang dilaksanakan di 10 provinsi
diperoleh gambaran prevalensi
xeropthalmia 0.13% dan indeks
serum retinol <20 µg/dL pada
balita sebesar 14.6%. keadaan ini
sudah jauh membaik jika
dibandingkan dengan kondisi
tahun 1992 bahwa ada 50% balita
dengan serum retinol <20 µg/dL.
Namun demikian, apabila
dieprhitungkan dengan jumlah
balita yang ada saat ini,
diperkirakan masih ada 26.000
balita menderita xeropthalmia dan
sekitar 2.920.000 balita
mempunyai serum retinol <20
µg/dL.
Meskipun cakupan suplementasi
vitamin A telah mencapai 71.5%,
namun kesenjangan antar provinsi
variasinya masih cukup tinggi, yang
terendah 51/0% dan yang tertinggi
84.7%. Data tersebut menunjukkan
bahwa kegiatan suplementasi
vitamin A masih perlu ditingkatkan
lagi, mengingat target yang
ditetapkan dalam Rencana
Strategis Depkes tahun 2005-2009
adalah sebesar 80% pada tahun
2009.

Anda mungkin juga menyukai