Anda di halaman 1dari 7

NAMA : LUSI OKTAVIA

NIM :856450148
MATA KULIAH : PEMBAHARUAN PENDIDIKAN TK

A. pendidikan TK dikatakan memiliki 5 fungsi, yaitu :


a) Fungsi Adaptasi
Berperan dalam membantu anak melakukan penyesuaian diri dengan berbagai kondisi
lingkungan serta menyesuaikan diri dengan keadaan dalam dirinya sendiri. Dengan anak
berada di lembaga pendidikan anak usia dini, pendidik membantu mereka beradaptasi
dari lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Anak juga belajar mengenali dirinya
sendiri. Sebagai contoh, usia 0 sampai 1 tahun dianggap sebagai masa adaptasi terhadap
lingkungan fisik yang berbeda, terutama ketika perpindahan dari kondisi dalam
kandungan ke kondisi lingkungan di luar kandungan (kelahiran) yang seluruh
kehidupannya tidak tergantung lagi dengan “plasenta”. Secara fisik dan psikologis, bayi
yang baru lahir harus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sekitar, seperti suhu
udara, makanan, minuman, dan jenis pakaian yang digunakan. Dari rentang pertumbuhan
dan perkembangan usia dini saja sudah banyak menimbulkan berbagai masalah, terutama
gangguan kesehatan seperti pilek, demam, batuk, diare dan muntah-muntah. Dalam masa
adaptasi fisik dan psikologis ini sangat penting mengetahui pemahaman kesehatan bayi.
b) Fungsi Sosialisasi
Berperan dalam membantu anak agar memiliki keterampilanketerampilan sosial yang
berguna dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari dimana ia berada. Di lembaga
pendidikan anak usia dini anak akan bertemu dengan teman sebaya lainnya. Mereka
dapat bersosialisasi, memiliki banyak teman dan mengenali sifat-sifat temannya.
Memiliki teman adalah penting sekali bagi perkembangan emosional anak. Oleh sebab
itu, penting juga bagi perkembangan intelektualnya. Anak yang tidak punya banyak
teman ternyata sulit bertumbuh menjadi orang dewasa yang seimbang. Bermain bersama
anak lain merupakan sarana yang sangat berharga dalam mempelajari keterampilan sosial
dan komunikasi. Anak cerdas senang berjumpa dengan anak lain seperti dirinya yang
dapat disebut ”berbakat secara sosial”.
c) Fungsi Pengembangan
Di Lembaga pendidikan anak usia dini ini diharapkan dapat pengembangan berbagai
potensi yang dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak membutuhkan suatu
situasi atau lingkungan yang dapat menumbuh kembangkan potensi tersebut ke arah
perkembangan yang optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak itu
sendiri maupun lingkungannya. Peran pendidik dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran adalah menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar anak. Cara yang
dapat dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan
berbagai kegiatan dengan mengeksplorasi lingkungannya dan melakukan interaksi yang
aktif dengan teman sebaya, orang dewasa dan lingkungannya.
d) Fungsi Bermain
Berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, karena pada
hakikatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang kehidupannya.
Secara intelektual, bermain akan memungkinkan anak untuk menyerap informasi baru
dan memanipulasinya agar sesuai dengan apa yang telah diketahuinya. Melalui kegiatan
bermain anak akan mengeksplorasi dunianya serta membangun pengetahuannya sendiri.
Melalui bermain anak dapat berlatih, meningkatkan cara berpikir dan mengembangkan
kreativitas. Dalam bermain maka mainan sangat penting bagi pembelajaran anak,
terutama jika anak dapat berkreasi dengan mainan itu, tidak ada keharusan mengikuti
instruksi pembuatnya. Dengan memahami arti bermain bagi anak, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa bermain suatu kebutuhan bagi anak. Dengan merancang pembelajaran
tertentu untuk dilakukan sambil bermain, maka anak belajar sesuai dengan tuntutan taraf
perkembangannya.

e) mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, dan memberikan


kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.

B. contoh pembelajaran TK/PAUD yang dapat menanamkan kompetensi dan kebiasaan sayangi
bumi bagi siswanya
1 Rutin mengajak anak untuk cuci tangan
Salah satu upaya yang bisa diajarkan tentang kebersihan dan kesehatan adalah dengan rutin
mencuci tangan. Berikan pemahaman tentang kapan saja anak-anak harus mencuci tangannya,
juga tentang aturan mencuci tangan yang benar. Berikan pemahaman dan pengenalan dengan
lagu, maka anak-anak akan lebih cepat memahaminya.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar? Jabarkan konsep perilaku hidup bersih dan sehat
dengan menyenangkan, ya! Ajak anak untuk mendatangi keran yang mengalirkan air, cuci
tangan dengan sabun selama 20 detik, membersihkan sela jarinya, kemudian bilas dengan bersih.
Anak pun bebas beraktivitas kembali tanpa takut kuman datang dari tangan.
2. Mengajarkan pentingnya kesehatan gigi dan mulut
Anak-anak tak akan pernah menolak bila diberi sesuatu yang manis. Makanan berupa coklat,
permen, kue, es krim, atau lainnya akan memacunya untuk lebih bersemangat. Meski demikian,
mengajarkannya untuk paham tentang kebersihan gigi dan mulut juga harus dibiasakan sejak
dini.
Biasakan untuk rajin menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur akan memberikan
pemahaman tentang konsep perilaku hidup bersih dan sehat. Sebuah kegiatan yang dijalankan
terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan yang tidak akan lepas dari anak-anak sekalipun
tak diingatkan.
3. Membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya menjadi sebuah amalan yang harus diajarkan kepada anak-
anak. Pribadi yang terbiasa menghargai lingkungan akan membawa kebiasaan itu hingga dewasa.
Seorang anak yang senang membuang sampah pada tempatnya adalah cerminan pribadi yang
baik dan bersih. Tanamkan pemahaman bahwa lingkungan sekitar yang bersih dapat membawa
kesehatan untuk diri sendiri dan orang-orang sekitar.
4. Mengajarkan untuk menutup mulut dan hidung saat bersin
Konsep perilaku hidup bersih dan sehat yang dikenalkan di PAUD merupakan contoh adab pada
diri sendiri dan lingkungan. Termasuk di dalamnya mengajarkan untuk menutup mulut dan
hidung saat bersin. Hal ini berkaitan dengan kesopanan dan tata laku yang baik. Dengan
membiasakan diri untuk selalu bersikap sopan kepada orang lain, seorang anak telah dibekali
ilmu adab yang akan berlaku pada dirinya hingga dewasa.
5.Mengajarkan konsep 3R (reduse, reuse, recycle)
Apakah pengertian 3R itu? Secara umum istilah ini kerap digunakan untuk pengolahan sampah
dengan benar. Reduse adalah proses mengurangi sampah. Dalam hal ini anak-anak akan
diajarkan untuk mengurangi barang-barang yang potensial menjadi sampah seperti plastik. Guru
bisa bekerja sama dengan orang tua untuk membawa bekal makanan sendiri ketimbang jajanan
yang berbungkus plastik.
Reuse adalah proses menggunakan kembali. Artinya anak-anak diajarkan untuk bisa memakai
kembali barang-barang biasanya dibuang, agar bisa dimanfaatkan. Misalkan botol minuman
plastik menjadi pot tanaman hias.
Recycle adalah proses mendaur ulang yang memanfaatkan barang yang telah dipakai kemudian
diubah menjadi bentuk baru. Misalkan membuat tas dari plastik bungkus minuman sachet. Hal
ini termasuk dalam recycle yang bisa diperkenalkan kepada anak sejak bersekolah di PAUD.

A. Jelaskan ciri-ciri pembelajaran bebrasis bermain atau playfull


CIRI-CIRI KEGITAN BERMAIN
Menyenangkan Bermain itu menyenangkan dan anak menikmati kegiatan ini.
Motivasi Anak ingin bermain karena dorongan dari dalam bukan karena
instrinsik disuruh orang lain.
Spontan/ Anak bermain karena dorongan spontan
sukarela
Semua pemain berperan secara aktif saat bermain, sehingga
Ada peran aktif
kegiatan bermain
pemain
berjalan lancar dan menyenangkan.
Saat bermain anak berpura-pura menjadi sesuatu, atau bertindak
Nonliteral
sesuatu.
Kaidah
Bermain memiliki aturan tersendiri yang disepakati pemainnya.
nonekstrinsik
Anak terlibat aktif tidak diam saja baik secara fisik maupun
Aktif
emosi.
Fleksibel Anak dapat beralih kegiatan, anak bebas memilih apakah akan
ikut bermain atau
memilih permainan lain.

b. contoh bermain di TK/Paud yang dapat meningkatkan kompetensi dan kebiasaan sayangi
bumi bagi siswanya
Bermain dengan buah
Bermain dengan aneka buah memberikan pengetahuan kepada anak tentang bermacam-
macam buah dengan aneka ragam bentuk dan warna yang berbeda. Bahan: Wadah/piring
Macam-macam buah Cara kerja: Siapkan wadah/piring Letakkan macam-macam buah Ajak anak
untuk menyebutkan nama buah, warna, dan bentuknya
Bermain mengenal rasa
Bermain mengenal rasa memberi kesempatan anak memiliki pengalaman tentang rasa,
bau, tekstur (kasar halus) melalui inderanya. Bahan: Piring Garam Gula Kopi Cara kerja:
Siapkan piring yang berisi garam, gula, dan kopi Persilakan anak untuk mencium, memegang
dan mencicipi garam, gula dan kopi satu persatu Persilakan anak untuk menyampaikan
pengalamannya tentang rasa, bau, dan tekstur dari bahan-bahan tersebut
Bermain menanam dalam pot Bermain menanam dalam pot memberikan pengalaman kepada
anak untuk mengenal lingkungannya melalui mengamati dan membedakan. Kegiatan dapat
dikembangkan dengan mengamati proses pertumbuhan tanaman. Bahan: Pot kecil/wadah
bekas/polybag Tanah Macam-macam biji bibit tanaman Cara kerja: Siapkan pot kecil/wadah
bekas/polybag Isi dengan tanah Ajak anak untuk menanam bibit tanaman Amati perubahannya 4.
Bermain merawat tanaman Bermain merawat tanaman memberikan pengalaman kepada anak
untuk mengelompokkan dan dapat membedakan tanaman yang dirawat dan tanaman yang tidak
dirawat. Tanaman yang disiram akan mendapat makanan karena air akan diserap oleh akar dan
menuju ke daun sebagai bahan fotosintesis. Fotosintesis berguna bagi tanaman, dan berfungsi
sebagai makanan tumbuhan. Baca juga: 4 Tips Bermain Sains bagi Anak Usia Dini Bahan: Air
Gayung Pot tanaman Cara kerja: Siapkan 2 pot tanaman Pot 1: siram tanaman setiap hari Pot 2:
tanaman tidak disiram Ajak anak untuk mengamati perbedaan kedua tanaman tersebut Berikan
kesempatan pada anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang perbedaan yang terjadi
tersebut
Uraikan keuntungan pembelajaran tematik bagi anak
Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan untuk anak-anak usia dini. Lebih mudah bagi
anak usia dini untuk memusatkan perhatian pada satu tema yang telah ditentukan.
Pemahaman anak tentang materi yang disampaikan juga lebih mendalam, sebab antar
mata pelajaran masih dalam satu tema.
Keunggulan pembelajaran tematik. 1) Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata
pelajaran, karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit. 2) Menghemat pelaksanaan
pembelajaran terutama dari segi waktu, karena pembelajaran tematik dilaksanakan secara
terpadu antara beberapa mata pelajaran.

4. Buatlah pemetaan tema untuk satu minggu dengan tema utama sayangi bumi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN TEMA AKU SAYANG


BUMI, TOPIK MEMILAH SAMPAH

Tujuan kegiatan :
1. menunjukkan perilaku yang baik yang mencerminkan akhlak yang mulia
2. menjaga kebersihan diri
3. menjaga kesehatan diri
4. menganli dan memahami informasi
5. menunjukkan rasa ingin tahu
6. mengembangkan sikap peduli dan bertanggungjawan dalam memelihara alam dan
lingkungan
alat dan bahan :
1. botol bekas air mineral
2. kain flannel
3. gunting
4. lem
kegiatan pembukaan
1. duduk rapid an mengucapkan salam
2. mengajak anak mengamati sampah dilingkungan kelas
3. mendengarkan cerita dari buku siaga banjir
4. membuat kesepakatan bersama membuang sampah pada tempatnya

kegiatan inti
1. membedakan sampah organic dan nonorganic
2. mewarnai gambar truk sampah
3. membuat temoat pensil dari botol bekas air mineral
4. kerjabakti membersihkan lingkungan sekolah
5. istirahat
1. memembersihkan tangan dan alat main
2. maka bekal
3. bermain bebas diluar atau dalam kelas

kegiatan penutup
1. merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. diskusi tentang perasaan selama kegiatan belajar
3. bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan
4. berdoa, salam , bersiap pulang

Anda mungkin juga menyukai