Makalah Perilaku Organisasi Kelompok 5
Makalah Perilaku Organisasi Kelompok 5
be/-l1pv9DWQZc
POLITIK DAN KEKUASAAN DALAM ORGANISASI
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah
PERILAKU ORGANISASI
Oleh :
Kelas : Manajemen 5 / B3
Dosen Pengampu
Vera Firdaus, S.Psi., MM.
2022
BAB I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
tentang “POLITIK DAN KEKUASAAN DALAM ORGANISASI”
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan – masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik dan organisasi ialah sesuatu yang ada dan dialami dalam lingkungan
organisasi, politik dan organisasi sedikit sulit untuk mengukurnya tetapi akan sangat
dibutuhkan dalam perilaku keorganisasian. Karena keberadaan nya sangat
berpengaruh terhadap perilaku organisasi.
Politik dan organisasi tidak terjadi hanya dalam pemerintahan saja tetapijuga
terjadi dalam suatu badan usaha, organisasi formal, organisasi keagaman, bahkan
pada unit keluarga. Politik adalah suatu jaringan interaksi antarmanusia dengan
kekuasaan diperoleh, ditransfer, dan digunakan. Politik dijalankan untuk
menyeimbangkan kepentingan individu karyawan dan kepentingan manajer, serta
kepentingan organisasi. Ketika keseimbangan tersebut tercapai, kepentingan individu
akan mendorong pencapaian kepentingan organisasi.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan politik?
2. Apa yang dimaksud kekuasaan dalam organisasi?
3. Apa hubungan antara politik dan kekuasaan dalam organisasi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hakekat dari definisi politik di dalam organisasi dan umum.
2. Mengetahui apa itu kekuasaan dalam organisasi.
3. Mengetahui dampak dan keterkaitan antara politik dan kekuasaan dalam
organisasi.
1
Patricia Dhiana Paramita, KETERKAITAN ANTARA POLITIK DAN KEKUASAAN DALAM
ORGANISASI
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN POLITIK
Hingga saat ini, kita telah melakukan konsep kekuasaan (power) dalam
organisasi. Tibalah saatnya bagi kita untuk meimplementasikan politik di dalam
organisasi. Politik di dalam organisasi adalah sesuatu yang sulit untuk dihindarkan
karena tatkala organisasi terdiri dari 2 orang atau lebih maka akan ada banyak
kepentingan di dalam organisasi, langkanya sumber daya serta adanya tarik menarik
gagasan. Sehingga membuat politik di dalam organisasi menjadi aktifitas logis
didalam organisasi.
Politik tidak sama dengan kekuasaan dan pengaruh (influence). Ketiganya adalah
konsep yang berbeda dan berdiri sendiri. Power atau kekuasaan mengekspresikan
kapasitas individu untuk secara sengaja menimbulkan dampak pada orang lain.
Pengaruh (influence) adalah kemampuan membuat orang menuruti kehendak pemberi
pengaruh. Politik mendasarkan diri pada kekuasaan (kekuasaan), dan kekuasaan ini
tidak terdistribusi secara merata di dalam organisasi. Oleh sebab itu, siapa pun yang
menggenggam kekuasaan di dalam organisasi akan menggunakannya guna
mempengaruhi (to influence) orang lain. Dengan kata lain, kekuasaan adalah sumber
daya sosial yang ditujukan demi melancarkan pengaruh, yaitu proses sosial, dan
keduanya merupakan sokoguru politik.
Definisi lain politik diajukan oleh Richard L. Daft, yang menurutnya adalah
“... penggunaan kekuasaan guna mempengaruhi keputusan dalam rangka memperoleh
hasil yang diharapkan”.4 Penggunaan kekuasaan dan pengaruh membawa pada 2 cara
mendefinisikan politik. Pertama, selaku perilaku melayani diri sendiri. Kedua,
sebagai proses pembuatan keputusan organisasi yang sifatnya alamiah.
Dalam definisi kedua, politik dilihat sebagai proses organisasi yang alamiah
demi menyelesaikan perbedaan di antara kelompok kepentingan di dalam organisasi.
Politik adalah proses tawar-menawar dan negosiasi yang digunakan untuk mengatasi
konflik dan perbedaan pendapat. Dalam cara pandang ini, politik sama dengan
pembangunan koalisi dalam proses-proses pembuatan keputusan. Politik bersifat
netral dan tidak perlu membahayakan organisasi.
5
Ibid.
6
Gilbert W. Fairholm, Organizational Power Politics: Tactics In Organizational Leadership, 2nd
Edition (Santa Barbara: Praeger, 2009) , P.5.
7
Gareth Morgan, Images of Organization (Thousand Oaks, California: Sage Publications, 2006) p.166
8
Stephen P. Robbins, Organisational Behaviour: Global and Southern African Perspectives, 2nd
Edition (Cape Town: Pearson Education South Africa (Pty) Ltd., 2009) p.15
9
John R. Schemerhorn, James G. Hunt, Richard N. Osborn, Organizational Behavior, 7th Edition
(Phoenix : John Wiley & Sons, 2002) p.173.
kekuasaan yang bersifat potensial ini memiliki media untuk digunakan,
direalisasikan.
Ibid