Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN GIZI PADA KASUS DM TIPE II, HIPERGLIKEMIA, DAN IHD DI

RUANG CENDANA 311 RS BHAYANGKARA SEMARANG

LAPORAN KASUS KOMPREHENSIF

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat PKL Gizi Klinik

Disusun oleh :

UMI MUKHAROMAH
6511419095

PROGRAM STUDI GIZI S1


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
PENGESAHAN
Laporan Kasus Harian yang telah dilakukan di Bangsal Anggrek, Bangsal Flamboyan,
Bangsal Cendana, dan Bangsal Melati di RS Bhayangkara Semarang yang berjumlah delapan
kasus disusun oleh Umi Mukharomah, NIM 6511419095 telah diterima dan mendapatkan
persetujuan pada tanggal 18 Juli 2022.

Mengetahui,

Kepala Instalasi Gizi


Pembimbing Lapangan

(Cap instalasi gizi bila ada)

Nur Khamidah, Amd Gz


P. Catur Fitriani, S.K.M, M.M
AKBP NRP 66040657
NIP 197510041999032002
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan
hidayatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif Asuhan Gizi pada
Kasus Impaksi dengan Komplikasi DM tipe II, Hiperglikemia, dan IHD di Rumah Sakit
Bhayangkara Semarang ini. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang dipenuhi oleh
setiap mahasiswa dalam menempuh studi akhir di Universitas Neegeri Semarang dan sebagai
laporan pertanggung jawaban atas Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Rumah
Sakit Bhayangkara Semarang.
Praktek Kerja Lapangan dan penulisan laporan ini dapat terlaksana dengan baik, tak
lepas dari bantuan serta dukungan beberapa pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini,
kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak dr. Irwan Budiono S.KM. M. Kes (Epid), selaku pembimbing PKL yang telah
memberikan motivasi, nasihat, dan saran selama keberlangsungan PKL.
2. Ibu Ida
3. Ibu Prihatin Catur Fitriyani S.KM. M.M, selaku pembimbing lapangan PKL atas
arahan, motivasi, dan bimbingan selama keberlangsungan PKL.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PKL serta penyusunan
laporan ini. Kami menyadari bila dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf. Kritik yang membangun dan saran akan
sangat berarti bagi kami. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna bagi yang
membutuhkan, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Semarang, 16 Juli 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................................2
HALAMAN PENGANTAR .............................................................................................3
DAFTAR ISI .....................................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................................5
A. Latar Belakang ........................................................................................................5
B. Tujuan .....................................................................................................................6
C. Waktu dan Tempat ..................................................................................................6
D. Manfaat ...................................................................................................................7
BAB II. IDENTITAS PASIEN DAN GAMBAR RINGKAS KEADAAN PASIEN ...8
A. Identitas Pasien .......................................................................................................8
B. Skrining Gizi ...........................................................................................................8
BAB III. Asuhan Gizi Pasien ...........................................................................................9
A. Assesment Pasien ...................................................................................................9
Riwayat Pasien .......................................................................................................10
Riwayat terkait Gizi dan Makanan .........................................................................11
Antropometri ..........................................................................................................12
Biokimia .................................................................................................................13
Pemeriksaan Fisik/ Klinis .......................................................................................14
B. Diagnosis Gizi ........................................................................................................14
C. Intervensi Gizi .......................................................................................................14
Rencana Intervensi (Tujuan Intervensi Gizi, Prinsip dan Syarat Diet : Perhitungan
Kebutuhan; Rancangan Diet) ..................................................................................15
D. Rencana Monitoring dan Evaluasi ......................................................................16
E. Implementasi Intervensi Gizi ..............................................................................17
Tabel Monitoring dan Evaluasi Selama Pendampingan Intervensi ................18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................23
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................26
LAMPIRAN ......................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik yang terjadi diakibatkan kegagalan
pankreas memproduksi insulin yang mencukupi atau tubuh tidak dapat menggunakan
secara efektif insulin yang diproduksi. Hiperglikemia, atau peningkatan gula darah adalah
efek utama pada DM tidak terkontrol dan pada jangka waktu lama bisa mengakibatkan
kerusakan serius pada syaraf dan pembuluh darah (Kurniawaty, 2014). Diabetes Mellitus
mempunyai sindroma klinik yang ditandai adanya poliuria, polidipsia dan polifagia,
disertai peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia (kadar glukosa puasa ≥ 126
mg/dl atau postprandial ≥ 200 mg/dl atau glukosa sewaktu ≥ 200 mg/dl) (Diabetes, 2010).
Berdasarkan penelitian epidemiologi, prevalensi DM terus bertambah secara
global. Diperkirakan pada tahun 2000, sebanyak 150 juta orang terkena DM dan dalam
kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi
300 juta orang. Laporan dari WHO mengenai studi populasi DM di berbagai negara,
memberikan informasi bahwa jumlah penderita DM di Indonesia pada tahun 2000 adalah
8,4 juta orang, jumlah tersebut menempati urutan ke-4 setelah India (31,7 juta), Cina (20,8
juta) dan Amerika Serikat (17,7 juta). Diperkirakan prevalensi tersebut akan terus
meningkat pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina (42,3 juta), Amerika Serikat (30,3 juta)
dan Indonesia (21,3 juta) (WHO, 2004). Perubahan gaya hidup yang dengan konsumsi
makanan yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik menyebabkan peningkatan
jumlah penderita DM. Biasanya kejadian DM diikuti dengan kejadian seperti hipertensi,
penyakit jantung koroner, stroke, retinopati, dan nefropati.
Hipertensi merupakan salah satu penyebab terbesar morbiditas di dunia, sering
disebut sebagai pembunuh diam-diam. Data World Health Organization (WHO) 2015
menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di dunia mencapai sekitar 1,13 miliar individu,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penderita hipertensi
diperkirakan akan terus meningkat mencapai 1,5 miliar individu pada tahun 2025, dengan
kematian mencapai 9,4 juta individu (Kemenkes, 2004). Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2013 menghasilkan prevalensi hipertensi pada usia ≥ 18 tahun di Indonesia
mencapai 25,8%, yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau memiliki riwayat
minum obat hanya 9,5%, menunjukkan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di
masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau oleh tim pelayanan kesehatan (Riskesdas,
2003). Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg atau
diastolik ≥ 80 mmHg. Prevalensi hipertensi cenderung akan meningkat dengan
bertambahnya umur.
Hipertensi merupakan faktor risiko yang berperan penting terhadap PJI (Penyakit
Jantung Iskemik). Tekanan darah yang tinggi secara terus menerus akan menyebabkan
kerusakan sistem pembuluh darah arteri. Penyakit Jantung Iskemik (PJI), disebut
juga Penyakit Arteri Koroner (PAK), didefinisikan sebagai kekurangan oksigen
dan penurunan atau tidak adanya aliran darah ke miokardium yang disebabkan
oleh penyempitan arteri koroner (Rukminingsih and Kusuma Dewi, 2020).
Pengendalian hipertensi dapat dilakukan dengan cara meningkatan aktifitas fisik,
mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah garam, serta menghindari merokok. Pasien
dengan penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung sangat memerlukan
dukungan dari berbagai hal, salah satunya dukungan dari asupan makanan. Makanan
diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan status gizi ideal serta memenuhi
kebutuhan asupan makanan hariannya untuk proses penyembuhan. Oleh karena perlu
adanya penatalaksanaan diet dengan PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar).
Kasus yang diambil untuk studi kasus ini adalah penatalaksanaan diet pada pasien
Diabetes Mellitus dengan Hipertensi dan IHD (Ischemic Heart Disease). Penatalaksanaan
diet dengan menggunakan Proses Asuhan Gizi Terstandar dimulai dari assesment,
diagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring, dan evaluasi. Penatalaksanaan diet ini
diharapkan dapat membantu proses penyembuhan penyakit pada pasien.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan terapi diet pada pasien Diabetes Mellitus dengan
Hipertensi dan IHD (Ischemic Heart Disease) di ruangan Cendana nomor 311.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksaakan assesment gizi pada pasien Diabetes Mellitus dengan
Hipertensi dan IHD (Ischemic Heart Disease).
b. Mampu menentukan diagnosis gizi pada pasien Diabetes Mellitus dengan Hipertensi
dan IHD (Ischemic Heart Disease).
c. Mampu memberikan intervensi dan implementasi gizi pada pasien Diabetes Mellitus
dengan Hipertensi dan IHD (Ischemic Heart Disease).
d. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada pasien Diabetes Mellitus dengan
Hipertensi dan IHD (Ischemic Heart Disease).
e. Mampu merencanakan dan menyusun menu sesuai dengan kebutuhan gizi pasien
dan standar menu rumah sakit pada pasien pasien Diabetes Mellitus dengan
Hipertensi dan IHD (Ischemic Heart Disease).

C. Waktu dan Tempat


Asuhan gizi pada pasien dilaksanakan tanggal 11 Juli 2022 sampai 14 Juli 2022 di
ruangan Cendana no kamar 311.

D. Manfaat
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan untuk
melakukan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada pasien dengan penyakit DM tipe
II, Hiperglikemia, dan IHD (Ischemic Heart Disease).
2. Bagi Pasien
Sebagai tambahan informasi dan masukan untuk pelaksanaan terapi diet pada
pasien dengan penyakit DM tipe II, Hiperglikemia, dan IHD (Ischemic Heart
Disease).
3. Bagi Instalasi Gizi
Dapat menjadi masukan bagi instalasi gizi mengenai penyelengaraan makanan diet
di rumah sakit untuk lebih memperhatikan penyelenggaraan makanan pasien rawat
inap RS. Bhayangkara Semarang sesuai dengan penyakit pasien guna mendukung
pengobatan dan penyembuha pasien.
BAB II
IDENTITAS PASIEN DAN GAMBARAN RINGKAS KEADAAN PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama Tn. S
:
Umur 69 tahun
:
Jenis Laki-laki
Kelamin :
Pekerjaan Pensiunan Guru
:
Diagnosis Impaksi dengan komplikasi DM tipe II,
: Hiperglikemia, dan IHD
No. RM 17-07-252146
:
Ruang Ruang Cendana bagian Penyakit Dalam
: nomor 311 Kelas 1
Tanggal 11 Juli 2022
MRS :
Agama Islam
:

B. Skrining Gizi
Skrining dengan Formulir MST
Alat yang digunakan dalam skrining adalah MST, MST adalah suatu alat ukur untuk
penilaian status nutrisi dengan format yang sederhana dan cepat. Penilaian dilakukan pada
awal pasien masuk rumah sakit. Alat ini sudah teruji validitas dan reliabilitasnya terutama
untuk pasien di area perawatan akut yang membutuhkan penilaian status nutrisi. MST
terdiri atas 2 (dua) pertanyaan yang bertujuan untuk menilai kehilangan berat badan dan
perubahan asupan makanan baru-baru ini.. Kemudian nilainya akan di jumlah dan
diklasifikasikan, bila nilainya > 2 maka pasien dikatakan risiko malnutrisi.
Hasil skrining Tn. S Hasil skrining An. M menunjukkan bahwa pasien mengalami
penurunan nafsu makan menyisakan makanan. Untuk penurunan berat badan, tidak
diketahui secara pasti berapa penurunannya namun dari data keluarga pasien diketahi jika
celana pasien terlihat sedikit longgar dari biasanya. Asupan makan yang kurang sejak sakit
di rumah dan sampai masuk rumah sakit mengakibatkan pasien beresiko terkena
malnutrisi.

BAB III
ASUHAN GIZI
1. Assesment Pasien
1.1 CH Riwayat Penyakit
(CH) Riwayat Medis/ Keluarga
Keluhan utama
a. Pasien masuk Rumah sakit dengan keluhan nyeri pada bagian kepala \
b. Nyeri pada bagian gigi serta
c. Nyeri pada persendian lutut.

Riwayat penyakit sekarang


Pasien mengalami rasa nyeri pada bagian gigi geraham bungsu dikarenakan gigi
masih tertutup gusi. Alhasil pasien kesulitan mengunyah makanan, sehingga pasien
menginginkan untuk dilakukan pembedahan pada gigi, namun kadar GDS pasien sangat
tinggi yaitu mencapai 416 mmHg dan tekanan darah juga tinggi yaitu 140/86 mmHg.
Untuk proses pembedahan pada gigi pasien harus diarawat di RS untuk menormalkan
kadar GDS dan tekanan darah yang tinggi.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang pernah mengalami penyakit Diabetes
Mellitus sebelumnya.

(CH) Riwayat Sosial


a. Agama = Islam
b. Pendidikan = Sarjana
c. Pekerjaan = Pensiunan Guru
d. Olahraga = Tidak pernah
e. Lain-lain = Pasien tidak pernah olahraga dikarenakan sendi lutut sering nyeri.
1.2 FH. Riwayat terkait Gizi dan Makanan (Riwayat Gizi)
FH. 2.1 Riwayat Diet
a. Asupan makanan pasien selama di rumah sudah teratur dengan menerapkan 3 kali makan
utama 2 kali selingan. Pasien sejak 3 bulan terakhir sudah mulai membatasi makanan
lauk hewani seperti daging sapi, daging ayam, jeroan, dan ikan. Namun jika dalam
keadaan tertentu masih mengonsumsi dengan batas yang wajar yaitu hanya 1 potong saja.
Pasien lebih menyukai makanan dengan lauk nabati seperti tahu dan tempe. Untuk
sumber karbohidrat pasien mengonsumsi nasi putih dan singkong sebagai tambahan.
Untuk buah dan sayur, pasien menyukai sayuran yang ditumis seperti tumis buncis, tumis
kangkung, tumis kacang panjang, dan tumis brokoli dicampur wortel. Namun pasien juga
sering mengonsumsi sayuran seperti bening bayam dan sayur sop. Buah-buahan yang
setiap hari dikonsumsi pasien adalah pisang ambon dengan jumlah 1 buah. pasien sering
mengonsumsi teh di pagi hari dengan gula buatan satu sendok teh dan sudah menghindari
minuman jenis kopi. Pasien juga mengatakan jika kadang-kadang mengonsumsi lauk
hewani yang diolah dengan santan.
b. Tabel Asupan Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit
Sumber Bahan Makanan Jenis Bahan Makanan Frekuensi Makan
Karbohidrat Nasi, 3 kali/ hari (1 ctg)
Singkong 1-2 / minggu (1 buah)
Protein hewani Sudah membatasi jenis Ayam = 2 kali/ minggu (1
lauk hewani seperti ptg)
daging ayam, daging Daging = 2 kali/ bulan (1
sapi, ikan dsb. Namun ptg)
saat dalam kondisi Telur = 3-4 kali/ minggu (1
tertentu pasien biasanya ptg)
mengonsumsi
Ayam
Daging
Protein nabati Tahu dan tempe 3 kali/ hari (1 ptg)
Sayuran Sudah mengonsumsi Sayur sop wortel = 3 kali/
sayur minggu (1 sendok sayur)
Sayur bayam = 3 kali/
minggu ( 1 sendok sayur)
Sayur buncis = 3 kali /
minggu ( 1 sendok sayur)
Sayur capcay = 3 kali/
minggu ( 1 sendok sayur)
Buah Pisang ambon 4-5 kali/ minggu (1 buah)
Snack Buah 1-2 kali per hari
Tabel Recall 24 Jam
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(FH. 1.1.1.1 ) (FH. 1.5.2.1) (FH. (FH.1.5.3.1)
1.5.1.1)
Asupan oral 1.295 kkal 56 gram 27 gram 210 gram
Kebutuhan 2.161,08 kkal 66,8 gram 60 gram 297 gram
% asupan 60% 84% 45% 71%
Interpretasi Defisit berat Defisit Defisit Defisit berat
ringan berat
Data FFQ pasien menunjukkan bahwa kebiasaan makanan pasien sehari-hari
selama di rumah masih kurang tepat sebagai pasien dengan pederita DM tipe II, yaitu
pasien masih sering mengonsumsi makanan yang diolah dengan santan dan tidak
melakukan aktivitas fisik sama sekali karena sakit pada lutut. Dari analisis
perhitungan FFQ pasien, dapat disimpulkan bahwa asupan makanan pasien saat di
rumah mengalami defisit. Baik asupan energi hanya sebesar 60%, asupan protein
hanya 84%, asupan lemak hanya 45%, dan asupan karbohidrat hanya 71%.
Hasil recall 24 jam di rumah sakit hari pertama
11 Juli 2022

Waktu Masakan/Bahan Makanan dan ukuran Porsi


Pagi - Nasi 100 gram - 1 centong plastik
- Ayam krispi 30 gram - ½ potong
- Sate tahu 30 gram - 1 potong
- Tempe krispi 30 gram - 1 potong
- Sayur kare 30 gram - 1 sendok sayur
( wortel, kentang,
labu siam
Seling - Bolu gulung 50 gram - 1 buah
an
Siang - Nasi 100 gram - 1 centong plastik
- Bandeng presto 40 gram - 1 potong tanpa kepala
goreng
- Pepes tahu 30 gram - 1 potog kecil
- Tempe goreng 30 gram - 1 potong
- Sayur asem ( labu 45 gram - 1 sendok sayur
siam + wortel+
buncis) - ¾ potong
- Pepaya
Seling - Bubur sumsum 50 gram - 1 cup kecil
an jagung pandan
Malam - Nasi 100 gram - 1 centong plastik
- Telur bacem 40 gram - 1 butir
- Sate ayam 30 gram - 1 ptg kecil
- Tempe goreng 40 gram - 1 potong kecil
- Soto (soon, tauge, 30 gram - 1 sendok sayur
tomat)

Tabel Analisis Hasil Recall Konsumsi Makan 24jam


Tanggal 11 Juli 2022

Energi Protein Lemak Karbohidrat


(FH. (FH.1.5.2.1) (FH. 1.5.1.1) (FH.1.5.3.1)
1.1.1.1)
Asupa 1.189,8 kkal 66,8 gram 52,1 gram 156,3 gram
n oral
Kebut 2.161,08 80 gram 60 gram 297 gram
uhan kkal Perkeni 2021 Perkeni 2021 Perkeni 2021
Perkeni
2021
% 65% 83.5% 86,8% 52,6%
asupan
Intrepr Defisit berat Defisit Defisit Defisit berat
etasi ringan ringan
Asupan makan pasien selama 24 jam di rumah sakit baik, karena pasien menghabiskan
makanan yang diberikan dari rumah sakit. Pasien juga menghabiskan selingan yang
diberikan di rumah sakit. Namun asupan gizi pasien masih mengalami defisit tetapi
sudah ada peningkatan jika dibandingan dengan asupan makan di rumah. Asupan
energi pasien meningkat dari 60% menjadi 65%, asupan protein menurun dari 84%
menjadi 83%, asupan lemak meningkat dari 45% menjadi 86%, dan asupan karbohidrat
menurun dari 71% menjadi 53%.

Hasil recall 24 jam di rumah sakit pasien hari ke dua


Tanggal 12 Juli 2022
Waktu Masakan/Bahan Makanan dan ukuran Porsi
Pagi - Nasi 150 gram - 1 ½ centong plastik
- Telur ceplok 50 gram 1 butir
- Perkedel 50 gram - 1 buah
kentang 50 gram - 1 sendok sayur
- Soto ( soon
tauge tomat)
- Teh
Selingan - Pudding buah 60 gram - 1 buah
Siang - Entrasol 200 ml - 1 gelas
Selingan - Stup roti tawar 50 gram - 1 cup kecil

Malam - Entrasol 200 ml - 1 gelas


-

Hasil Analisi recall 24 jam pasien hari ke 2


Tanggal 12 Juli 2022
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(FH. 1.1.1.1) (FH.1.5.2.1) (FH. 1.5.1.1) (FH.1.5.3.1)
Asupan oral 1244,8 kkal 45,3 gram 28,2 gram 190,3 gram
Kebutuhan 2.161,08 kkal 80 gram 60 gram 297 gram
Perkeni 2021 Perkeni 2021 Perkeni 2021 Perkeni 2021

% asupan 58 % 57% 47% 65%


Intrepretasi Defisit berat Defisit berat Defisit berat Defisit berat

Asupan makan pasien selama 24 jam di rumah sakit baik, karena pasien menghabiskan
makanan yang diberikan dari rumah sakit. Pasien juga menghabiskan menu cair yaitu
entrasol satu gelas dan selingannya. Asupan energi pasien pada hari ke 2 mengalami
penurunan jika dibandingkan hari pertama yaitu asupan energi 58%, asupan protein
57%, asupan lemak 47%, dan asupan karbohidrat 65%.

Hasil Recall 24 jam di rumah sakit hari ke 3


Tanggal 13 Juli 2022
Pagi - Bubur 200 gram - 1 ½ centong plastik
- Opor telur 50 gram 1 butir
- Rolade tahu 50 gram - 1 buah
sosis 50 gram - 1 sendok sayur
- Sambal goreng
labu siam 100 ml - 1 gelas kecil
krecek
- Teh
Selingan - Kue lumpur 60 gram - 1 buah
Siang - Bubur 200 ml - 1 ½ centong plastik
- Bakso 25 gram - 4 buah
- Dimsum ayam 40 gram - 1 buah
- Tempe goreng 45 gram - 1 ptg sedang
tepung panir 40 gram - 1 sendok sayur
- Cah sawi hijau 50 gram - 1 potong
+ wortel
- Pepaya
- Air putih
Selingan - Salad buah 50 gram - 1 cup plastik sedang

Malam - Bubur 200 ml - 1 ½ centong plastik


- Omlet 50 gram - 1 butir
- Tempe bacem 50 gram - 1 potong sedang
- Tahu goreng 50 gram - 1 potong sedang
tepung 50 gram - 1 sendok sayur
- Sayur asem
(putren, KC 100 ml - 1 gelas kecil
panjang,
wortel)
- Teh

Hasil analisis recall 24 jam pasien di rumah sakit hari ke 3


Tanggal 13 Juli 2022
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(FH. 1.1.1.1) (FH.1.5.2.1) (FH. 1.5.1.1) (FH.1.5.3.1)
Asupan 1.789,04 70 gram 62 gram 256,89 gram
oral kkal
Kebutuhan 2.161,08 kkal 80 gram 60 gram 297 gram
Perkeni 2021 Perkeni 2021 Perkeni 2021 Perkeni 2021

% asupan 84 % 90% 103% 89%


Intrepretasi Defisit ringan Normal Normal Normal

Asupan makan pasien selama 24 jam di rumah sakit baik, karena pasien menghabiskan
makanan yang diberikan dari rumah sakit. Pasien juga menghabiskan selingan yang
diberikan di rumah sakit. Namun asupan gizi pasien masih mengalami defisit tetapi
sudah ada peningkatan jika dibandingan dengan asupan makan pada hari ke 2 Asupan
energi pasien meningkat dari 58% menjadi 84%, asupan protein meningkat dari 57%
menjadi 90%, asupan lemak menurun dari 47% menjadi 103%, dan asupan karbohidrat
meningkat dari 65% menjadi 89%.

1.3 AD. Antropometri


AD. 1.2 Komposisi/ Pertumbuhan/ Riwayat BB
BB = 56 kg
TB = 172 cm
IMT = BB/ (TB)2
= 56/ (1,72)2
= 56/ 2,95
= 18,9 kg/m2 (Gizi Kurang)

 Status gizi pasien dapat dilihat dari data BB dan TB. Untuk BB pasien
sebesar 56 kg dan TB pasien sebesar 172 cm, sehingga didapatkan IMT
sebesar 18,9 kg/m2 yaitu masuk ke dalam kategori gizi kurang.
1.4 BD. Biokimia, Tes Medis, dan Prosedur

Tabel Pemeriksaan biokimia tanggal 11 Juli 2022

Data Biokima Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Hematokrit 43,6 38,8 – 50 persen Normal
MCV 94,2 80-86 fl Normal
MCH 31,9 27-31 pg Normal
MCHC 33,8 32-36 g/ dl Normal
RDW 12,5 39-47 Fl Rendah
MPV 9 8,4- 12 fl Normal
PDW 16,1 10-18 fl Normal
Hb 14,8 14-18 g/dl Normal
Eritrosit 4,63 4,3 – 5,6 juta/ mcl Normal
Trombosit 316000 150.000- 450.000 Normal
Leukosit 10500 3.500- 10.500 Normal
GDS 419 <200 mg/dl Sangat tinggi

Tabel Pemeriksaan biokimia tanggal 12 Juli 2022

Data Biokima Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Hematokrit 43,6 38,8 – 50 persen Normal
MCV 94,2 80-86 fl Normal
MCH 31,9 27-31 pg Normal
MCHC 33,8 32-36 g/ dl Normal
RDW 12,5 39-47 Fl Rendah
MPV 9 8,4- 12 fl Normal
PDW 16,1 10-18 fl Normal
Hb 14,8 14-18 g/dl Normal
Eritrosit 4,63 4,3 – 5,6 juta/ mcl Normal
Trombosit 316000 150.000- 450.000 Normal
Leukosit 10500 3.500- 10.500 Normal
GDS 262 <200 mg/dl Sangat tinggi

Tabel Pemeriksaan biokimia tanggal 13 Juli 2022


Data Biokima Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Hematokrit 43,6 38,8 – 50 persen Normal
MCV 94,2 80-86 fl Normal
MCH 31,9 27-31 pg Normal
MCHC 33,8 32-36 g/ dl Normal
RDW 12,5 39-47 Fl Rendah
MPV 9 8,4- 12 fl Normal
PDW 16,1 10-18 fl Normal
Hb 14,8 14-18 g/dl Normal
Eritrosit 4,63 4,3 – 5,6 juta/ mcl Normal
Trombosit 316000 150.000- 450.000 Normal
Leukosit 10500 3.500- 10.500 Normal
GDS 216 <200 mg/dl Tinggi

a. Kadar RDW rendah pada pemeriksaan pertama dan kedua yaitu 12,5 fL menandakan
kisaran volume sel darah merah lebih kecil.
b. Kadar gula darah pasien yaitu 419 mg/ Dl artinya gula darah b sewaktu pasien sangat
tinggi hal ini berkaitan dengan riwayat penyakit yaitu DM II.
c. Kadar gula darah pada pemeriksaan ke dua mengalami penurunan menjadi 216 mg/
dl, dan masih tergolong tinggi namun sudah ada penurunan menuju batas normal.

1.5 PD. Pemeriksaan Fisik


PD.1.1 Pemeriksaan fisik
Keadaan umum Pasien dalam keadaan yang baik dan normal
Kesadaran Compos mentis
Gangguan mengunyah Ada gangguan mengunyah dikarenakan gigi nyeri
Kepala Pasien mengatakan nyeri pada kepala
Pemeriksaan thorax dan pulmo Pasien tak tampak infiltrat
Trachea di tengah
Sinus phrenicoostalis kanan dan kiri tajam
Ekstremitas Pasien mengatakan nyeri pada daerah persendian
lutut sehingga untuk berjalan sedikit kesusahan
Tanda-tanda vital Tanda-Tanda Vital
Tanggal 11 Juli 2022
Parameter Hasil Rujuka Normal
n
TD 133/ 120/ 80 Tinggi
173 mmHg
Nadi 76 kali/ 60-100 Normal
menit x/ menit
RR 20 kali/ 12 – 20 Normal
menit x/ menit
Suhu 36 36,5 Normal
derajat derajat
celcius celcius

Tanggal 12 Juli 2022


Parameter Hasil Rujuka Normal
n
TD 133/ 120/ 80 Tinggi
173 mmHg
Nadi 76 kali/ 60-100 Normal
menit x/ menit
RR 20 kali/ 12 – 20 Normal
menit x/ menit
Suhu 36 36,5 Normal
derajat derajat
celcius celcius

Tanggal 13 Juli 2022


Parameter Hasil Rujuka Normal
n
TD 122/ 120/ 80 Tinggi
103 mmHg
Nadi 76 kali/ 60-100 Normal
menit x/ menit
RR 20 kali/ 12 – 20 Normal
menit x/ menit
Suhu 36 36,5 Normal
derajat derajat
celcius celcius

a. Keadaan umum pasien tampak sehat dan baik dengan kesadaran sedang. Pasien
mengalami penurunan fungsi gigi dan nyeri pada persendiaan lutut. Pemeriksaan
tanda-tanda vital pasien yaitu untuk pemeriksaan tensi darah sebesar 133/173 mmHg
artinya sangat tinggi, nadi sebesar 76 x/ menit yaitu normal, RR sebesar 20 kali/ menit
yaitu normal, dan suhu 36 derajat celcius yaitu normal.
b. Pada pemeriksaan ke dua yaitu tanggal 12 Juli 2022, masih sama.
c. Pada pemeriksaan tanggal 13 Juli 2022, tekanan darah pasien sudah mengalami
penurunan menjadi 122/ 103 mmHg, artinya tekanan darah pasien masih tinggi namun
sudah menurun menuju batas normal.
2. Diagnosis Gizi
Domain Asupan

a. NI.2.1 Asupan Oral Inadekuat (P) berkaitan dengan berkurangnya kemampuan


mengonsumsi makanan dikarenakan masih merasakan nyeri pada gigi dan kondisi
patofisiologis pasien yaitu terdapat penyakit kronik dan hiperglikemia (E) yang
ditandai dengan persen kebutuhan asupan dari asupan energi yaitu hanya 55% dari
total kebutuhan yaitu defisit berat, asupan lemak hanya 83,5% dari total kebutuhan
yaitu defisit ringan , asupan protein hanya 86,8% dari total kebutuhan yaitu defisit
ringan, dan asupan karbohidrat hanya 52,6% dari total kebutuhan yaitu defisit ringan.
b. NI. 2.9 Daya Terima Makanan Terbatas (P) berkaitan dengan penyebab fisiologis
seperti ada gangguan nyeri kepala dan nyeri pada gigi (E) yang ditandai dengan bukti
klinis yaitu nafsu makan berkurang dan riwayat makanan yaitu konsumsi tidak
optimal pada makan pagi hari dengan nasi dan lauk yang masih banyak sisa (S).

Domain Klinis
a. NC.1.5 Kesusahan menggigit/ mengunyah (P) berkaitan dengan rasa tidak nyaman
pada bagian gigi dikarenakan impaksi gigi bagian gigi bungsu (E) yang ditandai
dengan adanya keluhan pasien yaitu nyeri pada bagian gigi belakang.
b. NC. 2.2 Perubahan Nutrisi terkait Nilai-Nilai Laboratorium terkait Gizi yaitu GDS(P)
berkaitan dengan adanya gangguan pada sistem endokrin yaitu pankreas tidak
menghasilkan insulin yang cukup (E) yang ditandai dengan bilai GDS yang sangat
tinggi yaitu 416 mg/Dl.
Domain Behavior
NB. NB. 1.4 Kurangnya menjaga / memonitoring diri (P) yang berkaitan degan
kurangnya dukungan sosial untuk menerapkan pola diet DM II seperti istri pasien masih
sering memasak dengan cara digoreng dan disantan (E) yang ditandai dengan diagnosis
yang berkaitan dengan sel – monitoring yaitu DM II, hiperglikemia, dan IHD(S).
Prioritas Diagnosis
a. NI.2.1 Asupan Oral Inadekuat (P) berkaitan dengan berkurangnya kemampuan
mengonsumsi makanan dikarenakan masih merasakan nyeri pada gigi dan kondisi
pasien dengan penyakit kronik dan hiperglikemia (E) yang ditandai dengan persen
kebutuhan asupan dari asupan energi yaitu hanya 55% dari total kebutuhan yaitu
defisit berat, asupan lemak hanya 83,5% dari total kebutuhan yaitu defisit ringan ,
asupan protein hanya 86,8% dari total kebutuhan yaitu defisit ringan, dan asupan
karbohidrat hanya 52,6% dari total kebutuhan yaitu defisit ringan.
b. NC. 2.2 Perubahan Nutrisi terkait Nilai-Nilai Laboratorium terkait Gizi yaitu GDS(P)
berkaitan dengan adanya gangguan pada sistem endokrin yaitu pankreas tidak
menghasilkan insulin yang cukup (E) yang ditandai dengan bilai GDS yang sangat
tinggi yaitu 416 mg/Dl.
3. Intervensi Gizi
a. Rencana Intervensi
Tujuan Intervensi Gizi
1. Menaikkan berat badan pasien agar mendekati berat badan ideal sehingga status
gizi pasien meningkat menjadi gizi baik.
2. Meningkatkan asupan makanan sehari dari 55% menjadi 75% dalam kurun waktu 2
hari.
3. Mengontrol kadar gula darah sewaktu agar dalam kondisi stabil.
4. Mencegah komplikasi akut pasien dan meningkatkan derajat kesehatan melalui
pemberian asupan makanan yang optimal dan tepat diet.
b. Prinsip
1. Diet Rendah Gula Rendah Garam
2. Berikan makanan dengan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mie,
kentang, singkong, ubi, dan sagu.
3. Berikan sumber makanan protein dengan rendah lemak seperti ayam tanpa kulit,
susu skim, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
4. Gunakan makanan yang diolah dengan cara dikukus, disetup, direbus, dan di
panggang.
5. Batasi makanan dengan kadar gula tinggi, seperti gula pasir, gula jawa, sirop, jam,
jeli, buah awetan, susu kental manis, dan kue manis.
6. Batasi makanan yang mengandung banyak natrium seperti makanan cepat saji dan
makanan yang diawetkan.
c. Syarat
1. Energi cukup yaitu 2.261,8 kkal
2. Protein cukup yaitu 15% dari total kebutuhan yaitu 80 gram.
3. Lemak cukup yaitu 25% dari total kebutuhan yaitu 67 gram
4. Karbohidrat cukup yaitu 60% dari total kebutuhan sebesar 297 gram
5. Cairan cukup yaitu 2.640 ml/ 24 jam
6. Natrium batasi
7. Batasi penggunaan gula murni, gunakan gula buatan dengan kadar yang tepat.
d. Jenis diet : Diet DM dan Rendah Garam
e. Bentuk makanan : Biasa, cair, dan lunak
f. Cara pemberian : Oral
g. Frekuensi : 3 kali makan utama 3 kali selingan
h. Perhitungan Kebutuhan
a. Berat Badan Ideal = 90% x (TB-100) x 1 kg
= 90% x (168-100)
= 90% x 68
= 61,2 kg
b. IMT = bb/ (tb) 2

= 58/ (1,68)2
= 58/ 2,82
= 20, 56 kg/m2 (Gizi Baik)
c. Kebutuhan laki-laki
30 kal/ kg BB
30 kal/ 58
1.740 kkal
d. Koreksi Umur
Usia 69 tahun
1.740 – (10% 1.740)
1.740 – 174
1.566 kkal
e. Faktor Aktivitas Fisik
Aktifitas fisik ringan
20% x 1.566 kkal
313,2 + 1.566 kkal
1.879,2 kkal
f. Stress Metabolik
15% x 1.879,2 kkal
281,88 + 1.879,2 kkal
2.161,08 kkal
Total kebutuhan energi = 2.161,08 kkal

Perhitungan Asupan Protein


(Perkeni, 2021)
15% x TEE
15% x 2.161,08 kkal
324,16 kkal
80 gram

Perhitungan Asupan Lemak


(Perkeni, 2021)
Lemak
25% x TEE
25% x 2.161,08 kkal
540,27 kkal
60 gram

Perhitungan Asupan Karbohidrat


Karbohidrat
60% x TEE
55% x 2.161,08 kkal
1.188,59 kkal
297,14 gram
Perhitungan Cairan
Holliday Segar
10 kg pertama = 100 x 10 = 1000
10 kg ke dua = 50 x 10 = 500
38 kg = 30 x 38 = 1.140
Total = 2.640 ml/ 24 jam
Rancangan Diet
 Jenis Diet : Diet DM 1 dan RGRM kalori 2.161,8.
 Bentuk makanan : Makanan biasa + cair
 Cara pemberian : Oral
 Frekuensi pemberian : 3 kali makan utama 2 kali selingan
Menu Sehari

NO. Waktu Menu Bahan Gram URT


Makan
1. Makan Nasi/bubur Beras 200 gram 1 ½ centong
Pagi Orak arik telur Telur 50 gram 1 butir
(07.00 Tahu bakso Tahu 50 gram 1 potong
WIB) Sayur cah Kacang 50 gram ½ gelas
panjang
Kembang 50 gram ½ gelas
kol
2. Selingan Pure kentang Kentang 50 gram 1 porsi
(10.00) + keju
3. Makan Nasi/ bubur Beras 200 gram 1 ½ centong
siang Galantin daging Daging 50 gram 1 potong
(12.00) sapi
Oseng tempe Tempe 50 gram 1 potong
Sayur sop Jagung 50 gram ½ gelas
Buncis 50 gram ½ gelas
Buah pepaya Pepaya 100 gram 1 potong
4. Selingan Pudding Bubuk 50 gram 1 cup sedang
(16.00) stroberi jelly
5. Makan Nasi/bubur Beras 200 gram 1 ½ centong
malam Ayam woku Ayam 50 gram 1 potong
(17.00) Bola-bola tahu Tahu 50 gram 1 potong
Sayur tumis Labu 50 gram ½ gelas
siam
wortel 50 gram ½ gelas
Teh manis Teh 100 cc 1 gelas

Tabel perhitungan menu

Energi Protein Lemak Karbohidrat


(FH. 1.1.1.1) (FH. 1.5.2.1) (FH.1.5.1.1) (FH. 1.5.3.1)
Kebutuha 2.161 kkal 80 gram 53 gram 294 gram
n

Rencana Edukasi Gizi


Tujuan : Memberikan edukasi gizi terkait diet pada pasien dengan riwayat DMII,
hiperglikemia, dan IHD sehingga asupan makan pasiem tepat sesuai dengan
kondisi tubuh sehingga pasien dapat memilih makanan yang tepat sesuai
kondisi yaitu dengan riwayat DMII, hiperglikemia, dan IHD alhasil kadar
GDS dapat terkontrol secara optimal.
Materi : Diet Rendah Maltosa Rendah Garam
Makanan yang dianjurkan
- Berikan makanan dengan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi,
roti, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
- Berikan sumber makanan protein dengan rendah lemak seperti ayam
tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
- Gunakan makanan yang diolah dengan cara dikukus, disetup,
direbus, dan di panggang.
Makanan yang dibatasi
- Batasi makanan dengan kadar gula tinggi, seperti gula pasir, gula
jawa, sirop, jam, jeli, buah awetan, susu kental manis, dan kue manis.
- Batasi makanan yang mengandung banyak natrium seperti makanan
cepat saji dan makanan yang diawetkan.

Sasaran: pasien dan keluarga


Media : Leaflet dan ceramah
Metode: Ceramah dielingi tanya-jawab.
Durasi: 10-15 menit
Tempat: Ruang Cendana 1

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Indikator Parameter Waktu/ Tanggal Metode/ Alat Target


Monitoring
Asupan Asupan makan 3x/ minggu Comstock dan Asupan oral
(protein, lemak, recall 24 jam pasien
karbohidrat) pasien meningkat
menjadi 65%
menjadi 80%
dalam kurun
waktu 2 hari.
Antropomet BB 1 x/ minggu Penimbangan Berat badan
ri berat badan mendekati
dengan berat badan
timbangan ideal dan status
gizi pasien
menjadi baik
Biokimia Kadar biokimia Menyesuaikan Uji  Kadar
(GDS dan RDW ) advise dokter laboratorium GDS
menuru
n
mendek
ati bats
normal.
 RDW
mening
kat
mendek
ati
batas
normal
Fisik/ klinis Nyeri gigi Setiap hari Dilihat secara Nyeri gigi
langsung pada pasien
mereda dan
menghilang
Nyeri sendi lutut Setiap hari Dilihat secara Nyeri pada
langsung sendi lutut
mereda dan
menghilang
Tekanan Darah Setiap hari Tendi meter Tekanan darah
pasien
menurun
mendekati
batas normal
Suhu Setiap hari Termometer Suhu pasien
tetap 36 derajat
celcius
(normal)
SPO2 Setiap hari Oximeter RR pasien
tetap 97%
(normal)
Nadi Setiap hari Pemeriksaan Nadi pasien
langsung tetap dan
membaik 58x/
menit (normal)
Behavior Kurang Setiap hari Konseling Pasien mau
pengetahuan terkait keluarga dan mampu
makanan dan zat pasien merubah
gizi perilaku dalam
menerapkan
pemilihan
bahan
makanan
sesuai dengam
diit yang
diberikan. .

E. Impelentasi Intervensi Gizi


 Implementasi intervensi gizi yang dilakukan pada kasus ini adalah pemberian
makanan sesuai diet yang dibutuhkan Energi 2.161 kkal; Protein = 80 gram; Lemak =
53 gram; Karbohidrat 240 gram. Bentuk makanan yang diberikan adalah pada hari
pertama yaitu bentuk biasa dengan nasi kemudian pada hari ke dua menjadi cair, dan
pada hari ke tiga nasi biasa. Pemberian dilakukan dengan oral.
 Edukasi gizi yang diberikan adalah memberikan penjelasan mengenai pentingnya
menjaga asupan makan dengan penyakit DM tipe II, khusunya batasi konsumsi yang
mengandung gula tinggi dan gula asli serta rendah garam. Pemilihan bentuk makanan
termasuk cara pengolahan makanan. Pelaksanaan asuhan gizi ini dilakukan dengan
berkolaborasi dengan dokter penanggungjawab (DPJP), perawat, petugas penyaji
makanan dan keluarga pasien.
a. Dokter
Memonitor perkembangan kondisi pasien dengan melihat REM.
b. Perawat
Berkolaborasi untuk memonitor pasien
c. Petugas penyaji makanan
Memberitahu petugas bahwa pasien tersebut sedang menjadi kasus besar, meminta
bantuan dan kerjasama dalam pemesanan makanan termasuk ketika dilakukan
penimbangan makanan sesuai kebutuhan Tn. S.
d. Keluarga pasien
Memberitahu keluarga pasien mengenai pergantian diet dan frekuensi makanan
Ny.

Tabel 10. Monitoring dan Evaluasi Selama Pendampingan Intervensi Gizi


Tgl Diagnosis Monitoring Kesimpulan
Medis
Antropometri Biokimia Fisik/ Asupan Asesmen,
klinis diagnosis,
intervensi
11 Diabetes BB = 56 kg GDS 419 Vital sign Energi = Berat badan 56
juli mellitus 2, mg/ dl : 1.189,8 kkal kg (BB
2022 Hiperglikemia, (Sangat TD 133/ Protein = kurang)
dan IHD Tinggi) 73 66,8 gram Kadar gula
RDW 12,5 RR 12-20 Lemak = tinggi nafsu
fl (Rendah) menit 52,1 gram makan
Suhu Karbohidrat menurun
36,5 = 156,3 (52%)
derajat gram Intervensi
celcius Diet DM1 dan
Nadi Presentase RGRM dengan
76x / Energi = bentuk lunak
menit 52% (defisit
berat)
Nyeri Protein =
pada gigi 73% (defisit
sedang)
Nyeri Lemak =
pada 95%
sendi (normal)
lutut Karbohidrat
= 45%
(defisit
berat)
12 DM tipe 2, GDS 262 Vital sign Energi = Berat badan 56
Juli Hiperglikemia, mg/ dl TD 125/ 1.1.244,8 kg, kadar gula
2022 IHD (Tinggi) 66 kkal 262 mg/ dl
(Tinggi) Protein = masih tinggi,
RDW 12,5 45,3 gram nafsu makan
fl (rendah) RR 97x/ Lemak = masih
menit 28,2 gram menurun
Karbohidrat (58%)
Nadi 58x/ = 190,3
menit gram Intervensi
Diet DM 1 dan
Suhu Presentase RGRM dengan
36,5 Energi = bentuk cair
derajat 58% (defisit
celcius berat)
(Normal) Protein =
57% (defisit
Nyeri sedang)
pada gigi Lemak =
dan sendi 47%
lutut (normal)
masih Karbohidrat
ada = 65%
(defisit
berat)
13 DM tipe 2, GDS 216 Vital sign Energi = BB 56 kg
Juli Hiperglikemia, mg/ dl TD 125/ 1.789,04 (kurang) kadar
2022 dan IHD (tinggi) 66 kkal gula darah
(Tinggi) Protein = 70 masih tinggi
RDW 12,5 gram 216 g/dl, nafsu
fl (rendah) RR 97x/ Lemak = makan sudah
menit 62 gram mulai
Karbohidrat membaik
Nadi 58x/ = 256,89 (84%)
menit gram
Intervensi
Suhu Presentase Diet DM 1 dan
36,5 Energi = RGRM dengan
derajat 84% (defisit bentuk lunak
celcius ringan )
(Normal) Protein =
90%
Nyeri (normal)
pada gigi Lemak =
dan sendi 103%
lutut (normal)
sudah Karbohidrat
mereda = 89%
(defisit
ringan)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Evaluasi Asupan Makan
Berdasarkan hasil analisis asupan makan pasien selama 3 hari di rumah sakit yaitu
pada tanggal 12,13,dan 14 Juli 2022, didapatkan asupan rata-rata pasien yaitu untuk energi
66%, asupan protein 77%, asupan lemak 79%, dan asupan karbohidrat 70%. Secara
keseluruhan asupan pasien di rumah sakit mengalami defisit sedang untuk asupan
karbohidrat, asupan protein, dan asupan lemak. Sedangkan untuk asupan energi
mengalami defisit berat. Asupan yang kurang tersebut berkaitan dengan kondisi pasien
yang memiliki keluhan nyeri kepala dan nyeri gigi sehingga dalam keadaan tubuh yang
tidak nyaman dan nafsu makan yang berkurang. Selain itu pada hari ke 2 setelah
melakukan pembedahan pada gigi pasien diberikan menu cair yaitu dengan dengan
diberikan segelas entrasol dan air putih saja sehingga asupan gizinya kurang maksimal.
namun pada hari ke 3 pasien sudah dalam keadaan yang mulai membaik dengan nyeri
kepala dan nyeri gigi sudah berkurang sehingga kondisi tubuh sudah nyaman dan hari ke 4
pasien sudah dipulangkan karena kondisi tubuh sudah membaik jika dibandingkan dengan
hari sebelumnya.
B. Evaluasi Perkembangan Diet
Perkembangan diet pasien dilihat dari keadaan dan kemampuan pasien dalam
menerima makanan yang diberikan rumah sakit. Berdasarkan perkembangan diet tanggal
12 Juli 2022 pasien diberikan makanan biasa. Pada tanggal 13 Juli 2022 pasien diberikan
menu sonde yaitu entrasol 250 kkal per 4 kali sendok makan sekali sajian dikarenakan
kondisi pasien setelah melakukan pembedahan. Pada tanggal 14 Juli 2022 pasien diberikan
makanan lunak yaitu bubur. Perkembangan diet pasien ada perubahan dalam pemberian
bentuk makanan mulai dari makanan biasa saat pra bedah, makanan cair saat post bedah,
dan selanjutnya makanan lunak.
C. Evaluasi Pemeriksaan Laboratorium
Berdasarkan data hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 11 Juli 2022 dapat
diketahui jika kadar GDS pasien mencapai 416 mg/dl dengan kadar normal <200 mg/dl
yang menandakan bahwa pasien mengalami hiperglikemia. Selanjutnya pada tanggal 12
Juli 2022 kadar GDS pasien menurun menjadi 262 mg/dl sehingga pada tanggal tersebut
pasien dapat dilakukan pembedahan pada bagian gigi bungsu belakang. Pada tanggal 13
sampai 14 Juli 2022 menurun menjadi 216 mg/dl.
D. Evaluasi Fisik dan Klinis
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pasien pada tangal 11 Juli 2022, diketahui bahwa
pasien mengalami nyeri pada bagian kepala dan nyeri pada bagian gigi dengan keadaan
umum sedang. Pemeriksaan tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah masih tinggi
yaitu 147/85 mmHg dengan nilai normal 120/80 mmHg, denyut nadi 58 kali/ menit masih
kategori normal, suhu tubuh 36 derajat celcius,dan SPO2 97%. Untuk pemeriksaan pada
tangal 12 Juli 2022, tekanan darah pasien sudah menurun menjadi 125/66 mmHg, denyut
nadi mengalami kenaikan menjadi 64 kali/menit, suhu tubuh 36 derajat celcius, dan SPO2
sebesar 97%. Pada tanggal 13 sampai 14 Juli 2022 tidak dilakukan pemeriksaan fisik dan
pada tanggal 14 pasien diperbolehkan pulang.
E. Evaluasi Edukasi Gizi
Edukasi gizi dilakukan pada tanggal 12 Juli 2022 dengan metode leaflet dan durasi
sekitar 15 menit mengenai penatalaksanaan diet rendah garam dan rendah gula pada
kondisi diabetes mellitus, hiperglikemia, dan IHD. Metode yang digunakan adalah
ceramah dan diakhiri dengan tanya jawab kepada pasien dan keluarga pasien terkait
pengetahuannya.
Pada saat dilakukan edukasi, pasien dan keluarga pasien menyimak dengan baik
materi yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dengan keluarga pasien yaitu istri pasien
yang tertarik dan menceritakan kebiasaan makan pasien selama di rumah dan sudah
membatasi makanan tinggi gula.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil skrining gizi pasien, pasien mendapat skor 2, kesimpulannya pasien
bersiko malnutrisi dan perlu mendapatkan asuhan gizi.
2. Status gizi pasien berdasarkan indeks IMT mengalami gizi kurang dengan hasil 18,9
kg/m2.
3. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, keadaan pasien dalam kesadaran compos mentis
dengan mengeluh nyeri pada bagian kepala, nyeri pada bagian gigi, dan nyeri pada
persendian lutut.
4. Berdasarkan pemeriksaan klinis yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu, RR, dan
SPO2. Untuk tekanan darah pasien dalam keadaan tinggi yaitu 147/ 85 mmHg namun
mengalami penurunan menjadi 125/66 mmHg. Sedangkan untuk parameter lainnya
dalam keadaan normal.
5. Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia, terutama GDS pasien dalam keadaan sangat
tinggi yaitu 416 mg/dl dan mengalami penurunan pada hari ke 2 yaitu 260 mg/dl.
Sedangkan pada hari ke 3 tidak dilakukan pemeriksaan biokimia.
6. Berdasarkan diagnosa yang telah dilakukan dokter, pasien didiagnosa mengalami
impaksi dengan DM tipe II, Hiperglikemia, dan komplikasi IHD.
7. Prioritas diagnosa gizi yang ditegkkan adalah sebagai berikut.
a. NI.2.1 Asupan Oral Inadekuat (P) berkaitan dengan berkurangnya kemampuan
mengonsumsi makanan dikarenakan masih merasakan nyeri pada gigi dan
kondisi pasien dengan penyakit kronik dan hiperglikemia (E) yang ditandai
dengan persen kebutuhan asupan dari asupan energi yaitu hanya 55% dari total
kebutuhan yaitu defisit berat, asupan lemak hanya 83,5% dari total kebutuhan
yaitu defisit ringan , asupan protein hanya 86,8% dari total kebutuhan yaitu
defisit ringan, dan asupan karbohidrat hanya 52,6% dari total kebutuhan yaitu
defisit ringan.
b. NC. 2.2 Perubahan Nutrisi terkait Nilai-Nilai Laboratorium terkait Gizi yaitu
GDS(P) berkaitan dengan adanya gangguan pada sistem endokrin yaitu
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup (E) yang ditandai dengan
bilai GDS yang sangat tinggi yaitu 416 mg/Dl
8. Terapi diet yang diberikan adalah Diet Rendah Gula Rendah Garam dengan energi
2.161,8 kkal, protein 80 gram, lemak 60 gram, karbohidrat 297,14 gram, dan cairan
2.640 ml/24 jam. Berdasarkan hasil recall asupan makanan pasien selama 3 hari di
rumah sakit didapatkan hasil bahwa rata-rata asupan energi, protein, lemak, dan
karbohidrat defisit ringan.
9. Materi yang disampaikan pada sat edukasi gizi pada tanggal 12 Juli 2022 adalah
terapi penatalaksanaan Diet Rendah Gula Rendah Garam pada DM tipe II dengan
komplikasi IHD.
10. Monitoring dan evaluasi yang dipantau untuk menormalkan kadar GDS dan tekanan
darah adalah asupan makan pasien, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan fisik
serta klinis.
B. Saran
1. Dengan adanya edukasi gizi yang diberikan kepada pasien dan keluarga pasien, pasien
diharapkan dapat menjaga lebih ketat asupan makanannya dan mulai menerapkan diet
diabetes mellitus saat pulang dari rumah sakit dengan mengurangi makanan dengan
tinggi kadar gula dan makanan berlemak tinggi. Selain itu pasien mulai melakukan
aktivitas fisik ringan dengan jalan-jalan di sekitaran rumah.
2. Keluarga dapat mendukung terapi diet dengan memberikan menu makanan harian yang
sudah disarankan pada intervensi diet yaitu dengan panduan diet DM dan RGRM.
Makanan yang dianjurkan yaitu makanan dengan rendah gula dan makanan dengan
rendah garam. Berikan makanan seperti nasi, roti, kentang, sayur, buah. Batasi makanan
seperti jelly, manisan, susu kental manis, kue manis, dan makanan cepat saji.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riskesdas
2013.pdf [Internet]. [cited 2022 July 17]. Available from: http://www.depkes.
go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.

Diabetes, D. O. F. (2010) ‘Diagnosis and classification of diabetes mellitus’, Diabetes Care,


33(SUPPL. 1). doi: 10.2337/dc10-S062.

Kurniawaty, E. (2014) ‘Diabetes Mellitus’, Evi Kurniawaty JUKE, 4(7), pp. 114–119.

Rukminingsih, F. and Kusuma Dewi, N. (2020) ‘Pengukuran Tekanan Darah Pada Pasien
Peserta Jkn Dengan Penyakit Jantung Iskemik Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit St.
Elisabeth Semarang’, Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(2), pp. 291–297. doi:
10.36387/jifi.v3i2.619.

WHO (2004) ‘Estimates for the year 2000 and projections for 2030’, World Health, 27(5),
pp. 1047–1053.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hipertensi membunuh diam-diam, ketahui


tekanan darah anda [Internet]. [cited 2022 July 17]. Available from: http://
www.depkes.go.id/article/view/18051600004/hipertensi-membunuh-diam-diam-ketahui-
tekanan-darah-anda.html.
==================================================================
===
Analysis of the food record
==================================================================
===
Food Amount energy carbohydr.
___________________________________________________________________________
___

PAGI (07.00)
bubur nasi 200 g 145,8 kcal 32,0 g

Meal analysis: energy 145,8 kcal (8 %), carbohydrate 32,0 g (15 %)

orak-arik telur
telur ayam 50 g 77,6 kcal 0,6 g
minyak kelapa 5g 43,1 kcal 0,0 g
semur tahu 50 g 68,5 kcal 5,3 g
tumis bayam and sawi belu 50 g 47,0 kcal 0,6 g
susu skim / tak berlemak cair 100 g 34,9 kcal 4,9 g

Meal analysis: energy 271,0 kcal (15 %), carbohydrate 11,4 g (5 %)


SELINGAN (10.00)
kue pisang ijo + kuah 70 g 173,7 kcal 40,7 g

Meal analysis: energy 173,7 kcal (10 %), carbohydrate 40,7 g (19 %)

SIANG (12.00)
bubur nasi 200 g 145,8 kcal 32,0 g
semur daging ayam belu 50 g 229,4 kcal 0,0 g
pepes tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g
sayur bayam jagung 50 g 18,5 kcal 4,2 g
pisang ambon 100 g 92,0 kcal 23,4 g

Meal analysis: energy 523,8 kcal (30 %), carbohydrate 60,5 g (28 %)

SELINGAN (15.00)
kue lumpur 70 g 103,9 kcal 11,0 g
teh manis belu 100 g 12,9 kcal 3,4 g

Meal analysis: energy 116,8 kcal (7 %), carbohydrate 14,4 g (7 %)

MALAM (17.00)
bubur nasi 200 g 145,8 kcal 32,0 g

Meal analysis: energy 145,8 kcal (8 %), carbohydrate 32,0 g (15 %)

sup bakso ikan


bihun 20 g 76,2 kcal 18,3 g

Meal analysis: energy 76,2 kcal (4 %), carbohydrate 18,3 g (8 %)

bakso daging sapi 50 g 185,0 kcal 0,1 g


tahu goreng 50 g 103,0 kcal 0,9 g
tumis kacang panjang belu 50 g 10,5 kcal 1,4 g
teh manis belu 100 g 12,9 kcal 3,4 g

Meal analysis: energy 311,4 kcal (18 %), carbohydrate 5,7 g (3 %)


==================================================================
===
Result
==================================================================
===
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
___________________________________________________________________________
___
energy 1764,4 kcal 2036,3 kcal 87 %
water 0,0 g 2250,0 g 0%
protein 55,7 g(13%) 60,1 g(12 %) 93 %
fat 77,4 g(38%) 69,1 g(< 30 %) 112 %
carbohydr. 214,9 g(49%) 290,7 g(> 55 %) 74 %
dietary fiber 7,7 g 30,0 g 26 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 6,8 g 10,0 g 68 %
cholesterol 296,0 mg - -
Vit. A 304,7 µg 1000,0 µg 30 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E (eq.) 1,5 mg 12,0 mg 13 %
Vit. B1 0,4 mg 1,0 mg 44 %
Vit. B2 0,9 mg 1,2 mg 72 %
Vit. B6 1,3 mg 1,4 mg 94 %
tot. fol.acid 127,2 µg 400,0 µg 32 %
Vit. C 20,7 mg 100,0 mg 21 %
sodium 201,9 mg 2000,0 mg 10 %
potassium 1404,2 mg 3500,0 mg 40 %
calcium 339,4 mg 1000,0 mg 34 %
magnesium 254,2 mg 350,0 mg 73 %
phosphorus 677,8 mg 700,0 mg 97 %
iron 10,4 mg 10,0 mg 104 %
zinc 6,8 mg 10,0 mg 68 %

Anda mungkin juga menyukai