Anda di halaman 1dari 12

COVER

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam

juga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai insan yang telah

membawa rahmat bagi seluruh alam.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai umat Muslim tidak bisa lepas dari

aturan-aturan atau hukum yang mengatur setiap aspek kehidupan kita. Aturan atau

hukum ini berdasarkan ajaran Islam, yang dikenal dengan hukum syara'. Hukum

syara' ini mencakup berbagai aspek kehidupan, baik yang bersifat ibadah maupun

muamalah, dan memiliki tujuan untuk membimbing manusia menuju kebahagiaan

dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai hukum syara', mulai dari

pengertian, sumber, pembagian, dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang

hukum syara' dan memotivasi kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.......................................................................................5

C. Tujuan..........................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7

A. Pengertian Hukum Syara’..........................................................................7

B. Pembagian Hukum Syara’.........................................................................8

C. Perbedaan hukum Taklifi dan Hukum Wadh’l........................................9

BAB III KESIMPULAN......................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................10

B. Saran..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum syara’ atau hukum islam menurut ulama ushul ialah doktrin

(kitab) syari’ yang bersangkutan dengan perbuatan orang-orang mukallaf

secara perintah atau diperintahkan memilih atau berupa ketetapan (taqrir).

Sedangkan menurut ulama fiqh hukum syara atau hukum islam ialah efek yang

dikehendaki oleh kitab syari’ dalam perbuatan seperti wajib, haram dan mubah.

Syariat menurut bahasa berarti jalan. Syariat menurut istilah berarti hukum-

hukum yang diadakan oleh Allah untuk umatNya yang dibawa oleh seorang

Nabi, baik hukum yang berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun

hukum-hukum yang berhubungan dengan amaliyah. Menurut Prof. Mahmud

Syaltout, syariat adalah peraturan yang diciptakan oleh Allah supaya manusia

berpegang teguh kepadaNya di dalam perhubungan dengan Tuhan dengan

saudaranya sesama Muslim dengan saudaranya sesama manusia, beserta

hubungannya dengan alam seluruhnya dan hubungannya dengan kehidupan.

Hukum syara merupakan sistem hukum yang berdasarkan pada ajaran

agama Islam, yang memandang bahwa Allah SWT adalah sumber utama hukum.

Hukum syara meliputi aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam

Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Sistem hukum syara ini memberikan

pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan beragama, sosial, dan

politik.
Sebagai sebuah sistem hukum, hukum syara memiliki beberapa cabang

dan sub-bidang, seperti hukum keluarga, hukum pidana, hukum keuangan, dan

lain sebagainya. Dalam bidang hukum keluarga, hukum syara mengatur berbagai

aspek seperti pernikahan, perceraian, waris, dan hak-hak keluarga lainnya.

Sementara dalam bidang hukum pidana, hukum syara mengatur berbagai tindakan

kriminal yang dapat merugikan individu atau masyarakat.

Hukum syara memiliki pengaruh yang signifikan dalam kehidupan

masyarakat Muslim di seluruh dunia. Hukum syara dipandang sebagai sebuah

sistem hukum yang memandang keadilan dan kesetaraan sebagai prinsip utama,

serta memberikan solusi yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang dianut oleh

umat Islam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami prinsip-prinsip

dasar hukum syara dan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat. Dalam

makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai hukum syara, cabang-cabangnya,

serta kontribusinya dalam kehidupan sosial dan politik umat Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian hukum syara’?

2. Bagaimana pembagian hukum syara’?

3. Apa perbedaan hukum Taklifi dan Hukum Wadh’l?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian hukum syara

2. Untuk mengetahui bagaimana pembagian hukum syara

3. Untuk mengetahui perbedaan hukum Taklifi dan Hukum Wadh’l


BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Syara’

Hukum syara' adalah sebuah sistem hukum yang didasarkan pada ajaran

agama Islam. Hukum syara' merupakan aturan dan prinsip yang diturunkan dari

sumber utama hukum Islam, yaitu Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Sistem hukum syara' meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari

hukum keluarga, hukum pidana, hukum keuangan, hingga hukum perdata1.

Hukum syara' memandang bahwa Allah SWT adalah sumber utama hukum

dan bahwa hukum syara' merupakan panduan bagi umat Islam 2 dalam

menjalankan kehidupan beragama, sosial, dan politik. Prinsip dasar hukum syara'

adalah keadilan dan kesetaraan, serta nilai-nilai moral yang tinggi dan mulia. Oleh

karena itu, hukum syara' juga memperhatikan aspek moral dan etika dalam

menjalankan kehidupan beragama dan kehidupan sosial sehari-hari.

Hukum syara' memiliki pengaruh yang signifikan dalam kehidupan

masyarakat Muslim di seluruh dunia. Hukum syara' dianggap sebagai sebuah

sistem hukum yang memberikan solusi yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan

etika yang dianut oleh umat Islam. Hukum syara' juga memberikan solusi untuk

masalah-masalah sosial dan politik yang kompleks, dan memandang bahwa semua

tindakan manusia harus sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip hukum syara'.

1
Ibn Qayyim al-Jawziyyah, Muhammad. Al-Jawab al-Kafi li-Man Sa'ala 'an al-Dawa' al-Shafi. Dar al-
Basha'ir al-Islamiyyah, 2001.
2
Ramadan, Tariq. Radical Reform: Islamic Ethics and Liberation. Oxford University Press, 2009.
B. Pembagian Hukum Syara’

Pembagian hukum syara' dapat dilakukan dalam beberapa kategori, antara lain:

1. Hukum Ibadah: meliputi aturan-aturan mengenai ibadah-ibadah seperti

shalat, puasa, zakat, haji dan umrah.3

2. Hukum Muamalah: meliputi aturan-aturan dalam hubungan sosial dan

ekonomi seperti perdagangan, jual beli, pinjam-meminjam, dan waris.

3. Hukum Jinayah: meliputi aturan-aturan pidana dalam hukum syara' seperti

pencurian, zina, pembunuhan, dan murtad.4

4. Hukum Sirri: meliputi aturan-aturan tentang rahasia seperti privasi, rahasia

dokter-pasien, dan rahasia bank.

5. Hukum Tarbiyah: meliputi aturan-aturan dalam pendidikan dan pengajaran

seperti metode belajar-mengajar, kurikulum, dan pengawasan pendidikan.5

Pembagian tersebut tidaklah mutlak, karena masih ada kategori lain seperti hukum

tata negara dan hukum perdata dalam Islam. Namun, pembagian di atas dapat

memberikan gambaran umum mengenai beberapa kategori hukum syara' yang

penting.

C. Perbedaan hukum Taklifi dan Hukum Wadh’l

3
Kamali, Mohammad Hashim. Principles of Islamic Jurisprudence. Islamic Texts Society, 2003.
4
Al-Sadlaan, Muhammad bin Abdul Aziz. A Summary of Islamic Jurisprudence. Al-Maiman
Publishing House, 2007.
5
Al-Qaradawi, Yusuf. The Lawful and the Prohibited in Islam. American Trust Publications, 1997.
Hukum taklifi dan hukum wadh’l merupakan dua konsep penting dalam

hukum syara' yang membedakan jenis kewajiban atau tindakan yang diwajibkan

kepada manusia.

Hukum taklifi adalah hukum yang mengharuskan manusia untuk

melakukan suatu tindakan atau kewajiban, baik itu berupa perintah (amr) atau

larangan (nahy). Hukum taklifi diberlakukan bagi setiap orang yang telah baligh

(mencapai usia dewasa) dan berakal sehat. Contoh dari hukum taklifi adalah

melaksanakan shalat, membayar zakat, dan berpuasa pada bulan Ramadan.

Sementara itu, Hukum wadh’l adalah hukum yang memberikan pilihan

kepada manusia untuk melakukan tindakan atau kewajiban, dengan memberikan

opsi antara dua tindakan atau lebih. Hukum wadh'l biasanya terkait dengan

masalah yang bersifat perdata atau muamalah, seperti memilih antara membayar

utang atau memberikan barang sebagai ganti rugi.

Perbedaan antara hukum taklifi dan hukum wadh'l terletak pada sifat

kewajiban atau tindakan yang diwajibkan kepada manusia. Hukum taklifi bersifat

wajib dan tidak memberikan pilihan kepada manusia, sedangkan hukum wadh'l

bersifat pilihan dan memberikan opsi kepada manusia untuk memilih tindakan

atau kewajiban yang diinginkan.

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum syara' adalah

hukum yang berasal dari sumber utama Islam, yaitu Al-Quran, hadis, ijma'

(kesepakatan para ulama), dan qiyas (analogi). Hukum syara' mencakup berbagai

aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat ibadah maupun muamalah, dan

memiliki tujuan untuk membimbing manusia menuju kebahagiaan dan

keselamatan di dunia dan akhirat.

Hukum syara' dibagi menjadi dua jenis, yaitu hukum taklifi dan hukum

wadh'l, yang membedakan jenis kewajiban atau tindakan yang diwajibkan kepada

manusia. Hukum taklifi mengharuskan manusia untuk melakukan suatu tindakan

atau kewajiban, sedangkan hukum wadh'l memberikan pilihan kepada manusia

untuk memilih antara dua tindakan atau lebih.

Sebagai umat Muslim, penting untuk memahami hukum syara' dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan dan

keselamatan di dunia dan akhirat.

B. Saran

Dengan terselesaikannya makalah mata kuliah Ushuk Fikih ini,

diharapkan bagi pembaca dapat memahami secara keseluruhan mengenai

Hukum Syara’ dan Unsur-unsurnya sehingga nantinya dapat mengaplikasikan

dalam contoh kehidupan sehari-hari. Dan daripada itu, karena semua

pembahasan ini merupakan penjelasan dasar yang nantinya menjadi patokan


dalam pembahasan selanjutnya yang nantinya saling berkaitan, diharapkan

benar-benar mendalami materinya.

DAFTAR PUSTAKA
Kamali, Mohammad Hashim. Principles of Islamic Jurisprudence. Islamic Texts

Society, 2003.

Al-Sadlaan, Muhammad bin Abdul Aziz. A Summary of Islamic Jurisprudence.

Al-Maiman Publishing House, 2007.

Ramadan, Tariq. Radical Reform: Islamic Ethics and Liberation. Oxford

University Press, 2009.

Ibn Qayyim al-Jawziyyah, Muhammad. Al-Jawab al-Kafi li-Man Sa'ala 'an al-

Dawa' al-Shafi. Dar al-Basha'ir al-Islamiyyah, 2001.

Al-Qaradawi, Yusuf. The Lawful and the Prohibited in Islam. American Trust

Publications, 1997.

Anda mungkin juga menyukai