Anda di halaman 1dari 4

Nama : Amalia Sari

NIM : A02020007

2A D3 Keperawatan

RESUME DOSEN TAMU

KONSEP ASUHAN NEONATUS, BAYI, DAN ANAK BALITA

A. Adaptasi BBL terhadap kehidupan diluar uterus


Pada BBL mengalami perubahan sistem organ tubuh karena adanya perubahan
lingkungan pada saat bayi dilahirkan, dimana saat dalam rahim segala aktivitas
tergantung pada keadaan ibu dan fungsi plasenta kemudian setelah lahir bayi harus
dapat hidup sendiri dan menggunakan fungsi organ tubuhnya sendiri.
Perubahan sistem organ tubuh BBL :
1. Perubahan sistem pernapasan
 Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx, yang
bercabang dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur
percabangan bronkus
 Awal adanya napas
2 faktor yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi :
a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yang merangsang pusat pernapasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru
selama persalinan yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-
paru secara mekanis

Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas :

a. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru


b. Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali
 Dari cairan menuju udara
a. Bayi cukup bulan (aterm) mempunyai cairan di dalam paru-parunya
b. Dengan beberapa kali tarikan napas pertama, udara memenuhi ruangan
trakea dan bronkus BBL
c. Semua alveolus paru-paru akan berkembang terisi udara sesuai dengan
perjalanan waktu
 Fungsi sistem pernapasan dalam kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler
a. Oksigenasi yang cukup merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempertahankan kecukupan pertukaran udara
b. Hipoksia pembuluh darah paru-paru akan mengalami
vasokontriksi penurunan oksigenasi jaringan, yang akan
memperburuk hipoksia
c. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas
dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru mendorong
terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan membantu menghilangkan
cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi
sirkulasi luar janin
2. Perubahan pada sistem peredaran darah
 Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil O2 dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan O2 ke jaringan
 Untuk membuat sirkulasi yang baik untuk mendukung kehidupan luar
rahim haru terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung
b. Penutupan arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
3. Sistem pengaturan suhu
 BBL blm dpt m’atur suhu tubuh → mengalami stres dg adanya
perubahan2 lingkungan.
 Pd saat bayi lahir → masuk ke dalam lingkungan ruangan yang jauh lebih
dingin → air ketuban menguap lewat kulit → mendinginkan darah bayi.
 Pada lingkungan yang dingin → pembentukkan suhu tanpa mekanisme
menggigil merupakan usaha utama bayi yg kedinginan untuk mendapatkan
kembali panas tubuhnya
4. Metabolisme Glukosa
 Dengan tindakan penjepitan tali pusat pada saat lahir bayi harus
mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri.
 Pada BBL glukosa darah akan turun dalam waktu cepat ( 1-2 jam )
 Koreksi penurunan gula darah ada 3 cara :
a. Melalui penggunaan ASI
b. Melalui penggunan cadangan glikogen ( glikogenolisis )
c. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak
(glukoneogenesis)
B. Rawat Gabung
Adalah cara perawatan ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan
melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama
selama 24 jam penuh dalam seharinya.
Pembagian rawat gabung :
1. Menurut sifatnya, rawat gabung dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Rawat gabung kontinu, yaitu bayi berada disamping ibu terus menerus.
b. Rawat gabung intermitten, yaitu bayi hanya sewaktu waktu saja bersama ibu,
misalnya pada saat akan menetek saja.
2. Tujuan rawat gabung secara umum yaitu :
a. Membina hubungan emosional antara ibu dan bayi
b. Meningkatkan penggunaan ASI
c. Pencegahan infeksi dan
d. Pendidikan kesehatan bagi ibu
e. Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar yang
dilakukan oleh petugas
3. Syarat rawat gabung :
a. Bayi lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong
b. Apabila bayi lahir dengan tindakan, rawat gabung dilakukan setelah bayi
cukup sehat
c. Refleks menghisap baik
d. Tidak ada tanda tanda infeksi
e. Apabila bayi lahir dengan sectio cesarea dengan pembiusan umum, rawat
gabung dilakukan setelah ibu sadar dan bayi tidak mengantuk. ,4-6 jam setelah
operasi usai
f. Nilai APGAR >7
g. Umur kehamilan ≥37 minggu
h. Berat lahir ≥ 2.500 gram
i. Tidak terdapat tanda tanda infeksi intrapartum
j. Bayi dan ibu dalam keadaan sehat
4. Manfaat rawat gabung
a. Aspek fisik
 Mengurangi kemungkinan infeksi silang dari pasien lain atau petugas
 Dengan menyusui dini kolostrum dapat memberikan kekebalan
 Ibu dengan mudah dapat mengetahui perubahan perubahan yang terjadi
pada bayinya karena setiap saat dapat melihat bayinya.
b. Aspek Fisiologis
 Terjalin proses lekat akibat sentuhan badaniah antar ibu dan bayinya
 Bayi merasa terlindungi
c. Aspek edukatif Ibu mempunyai pendidikan dan pengalaman yang berguna
sehingga mampu menyusui serta merawat bayinya.
d. Aspek ekonomi Penghematan anggaran dan pengeluaran untuk pembelian
susu buatan.
e. Aspek medis Menurunkan terjadinya infeksi nosokominal juga menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas (Muslihatun, 2010).

Anda mungkin juga menyukai