Pembimbing:
Dr. dr. Hj. Fidalia, Sp.M (K) Subsp. GL
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................3
ii
2.9.................................................................... Jenis-jenis Glaukoma
.....................................................................................................................21
3.1 Glaukoma.........................................................................................................27
3.3.5 Komplikasi.............................................................................................37
3.3.6 Efikasi………………………………………………………………….39
3.4.5 Komplikasi.............................................................................................37
3.4.6 Efikasi………………………………………………………………….39
3.5.6 Efikasi………………………………………………………………….39
3.6.5 Komplikasi.............................................................................................37
3.6.6 Efikasi………………………………………………………………….39
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................44
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
4
3
1.2 Tujuan
Tujuan dari tinjauan pustaka ini yaitu untuk mengetahui terapi laser yang
berupa selektif laser trabekuloplasti pada glaukoma.
4
4
BAB II
KERANGKA TEORI
4
5
Gambar 1. Bagian histologis iris yang menunjukkan otot sfingter, biasanya ditemukan
dalam 1 mm dari batas pupil. Otot dilator, berasal dari lapisan berpigmen anterior
dari epitel iris, ditemukan di pertengahan iris.
Dikutip dari: Fundamentals and Principles of Ophthalmology. San Francisco:
American Academy of Ophthalmology; 2022.
Stroma iris terdiri dari sel berpigmen (melanosit), sel nonpigmentasi, serat
kolagen, dan matriks yang mengandung asam hialuronat. Humor akuos mengalir
bebas di dalam stroma longgar di sepanjang perbatasan anterior iris, yang berisi
beberapa ruang dan celah-celah yang bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan
kedalaman. Struktur stroma iris memiliki perbedaan dalam warna terkait dengan
jumlah pigmentasi di lapisan anterior dan kedalaman stroma. Stroma dengan irida
biru berpigmen ringan, dan dengan irida coklat berpigmen padat.5
Di dalam stroma iris terdapat spingter dan otot-otot dilator untuk
mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Kedua lapisan
berpigmen pekat pada permukaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina
dan lapisan epitel pigmen retina kearah anterior. Pasokan darah ke iris adalah dari
circulus major iris. Kapiler-kapiler iris mempunyai lapisan endotel yang tidak
berlobang sehingga normalnya tidak membocorkan fluorescein yang disuntikan
secara intravena. Persyarafan iris adalah melalui serat-serat di dalam nervus
siliaris.2
4
6
4
7
wilayah pars plana dan bergerak maju melalui lembah-lembah di antara prossesus
siliaris. Beberapa menempel pada membran pembatas internal lembah dari pars
plicata. Melekat pada basis vitreous dan memanjang ke depan kira-kira 2 mm di
atas pars plana posterior.7
Stroma badan siliaris memiliki banyak vaskularisasi dan tersusun oleh
jaringan ikat longgar. Vaskularisasi pada badan siliar mendapat suplai dari arteri
siliaris anterior dan arteri siliaris long posterior. Sedangkan untuk keluarnya
beberapa melalui vena intraskleral dan vena episkleral.8
Badan siliaris dilapisi oleh dua lapis sel epitel, yaitu epitel tidak berpigmen
pada lapisan dalam dan epitel berpigmen pada lapisan luar. Pembentukan akuos
humor terjadi pada epitel berlapis di badan siliar.7
4
8
diisi oleh humor aqueos yang diproduksi oleh epitel siliaris di ruang posterior.
Humor akuos melewati aperture pupil dan mengalir melalui jalur trabekular yaitu
melalui trabekular meshwork ke canal Schlemm dan jalur uveoscleral yaitu dari
ujung iris dan badan siliaris ke dalam ruang suprachoroidal.5
Bilik mata depan terletak tepatnya pada persambungan antara kornea perifer
dan akar iris. Ciri-ciri anatomi utama dari sudut bilik mata depan adalah garis
Schwalbe, jalinan trabekula yang terletak di atas canal Schlemm dan taji-taji
sklera. Garis Schwalbe menandai berakhirnya endotel kornea. Jalinan trabekula
berbentuk segitiga pada potongan melintang, yang dasarnya mengarah ke korpus
siliar. Garis ini tersusun dari lembar-lembar berlobang jaringan kolagen dan
elastic, yang membentuk suatu filter dengan memperkecil ukuran pori Ketika
mendekati canalis Schlemm. Bagian dalam jalinan ini, yang menghadap ke bilik
mata depan, dikenal dengan jalinan uvea, yang dimana bagian luar berada di dekat
canal Schlemm, disebut jalinan korneoskleral. Serat-serat longitudinal otot siliaris
menyisip kedalam jalinan trabekula tersebut. Taji sklera merupakan penonjolan
sklera kearah dalam diantara korpus siliar dan canalis Schlemm, tempat iris dan
korpus siliar menempel. Saluran-saluran eferen dari kanalis Schlemm sekitar 300
saluran pengumpul dan 12 vena aquoes berhubungan dengan vena episklera.2
Gambar 3. Struktur Bilik mata depan. 1. Iris perifer: a. inseri iris; b. kelengkungan iris;
c. pendekatan sudut. 2. Badan Siliar. 3. Taji sklera. 4. Trabekular Meshwork: a. posterior;
b. medial; c. anterior. 5. garis Schwalbe. (*). Irisan optik kornea.
Dikutip dari: Fundamentals and Principles of Ophthalmology. San Francisco:
American Academy of Ophthalmology; 2022.
4
9
Sudut filtrasi berbatas dengan sklera kornea dan disini ditemukan sclera
spur yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan merupakan batas belakang
sudut filtrasi serta tempat insersi otot siliar longitudinal. Anyaman trabekula
mengisi kelengkungan sudut filtrasi yang mempunyai dua komponen yaitu badan
siliar dan uvea. Pada sudut filtrasi terdapat garis schwalbe yang merupakan
akhir perifer endotel dan membran descement, serta kanal schlemm yang
menampung cairan mata keluar ke salurannya.9
4
10
Keseimbangan antara produksi akuos humor dan aliran keluar akuos humor
untuk mempertahankan kondisi stabil TIO. TIO yang mengalami tekanan tinggi
dikarenakan adanya resistensi dari aliran keluar akuos humor pada kondisi
glaukoma sudut terbuka. Sebagian besar aliran keluar akuos humor yaitu melalui
trabekular meshwork, di mana bagian yang sering terjadi resistensi aliran keluar
berada di wilayah cribriform yang berdekatan dengan dinding bagian dalam kanal
Schlemm pada glaukoma. trabekular meshwork adalah struktur berlapis dengan
beberapa lapisan di bagian anterior dan lebih dari sepuluh lapisan di bagian
posterior. Sel-sel endotel dari lembaran trabekular memiliki beberapa fitur
spesifik. Mereka memiliki sitoplasma yang kaya akan organel. Vesikel sitoplasma
atau vakuola dapat ditemukan di beberapa sel endotel yang terletak di dinding
internal kanal Schlemm. Vesikel atau vakuola ini biasanya memiliki dimensi dan
distribusi spesifik.10
Selain menjadi jalur, trabekular meshwork juga mampu menjadi transportasi
aktif untuk molekul besar seperti protein. protein ini dapat melintasi endotelium
untuk menghindari penghalang dari penutupan ruang antar sel oleh zonula
okludentes. Selanjutnya, Vakuola juga bertanggung jawab untuk sintesis protein
dan sekresi. Ada beberapa fungsi utama dari trabekular meshwork seperti regulasi
resistensi aliran keluar, fagositosis dan aktif transportasi cairan. Trabekular
meshwork dapat dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu:5,10
a. Uveal Meshwork
Uveal meshwork terdiri dari trabekula yang terjalin satu sama lain dan
memiliki serat elastis yang lebih sedikit dibandingkan dengan corneoscleral
meshwork. Trabekulosit pada bagian ini umumnya memiliki granul pigmen.
Bagian yang terletak lebih ke dalam dan menghadap bilik mata depan. Struktur ini
disusun dalam pita atau trabekula yang seperti tali memanjang dari akar iris dan
badan siliaris ke perifer kornea. Susunan pita trabekula menciptakan tidak
teratur bukaan yang ukurannya bervariasi dari 25 hingga 75 μm.5,11
b. Corneoscleral Meshwork
Corneoscleral meshwork terdiri dari sekelompok jaringan ikat yang tipis
dan tersusun secara laminar. Lamina basalis dari sel-sel ini membentuk lapisan
korteks dari trabekula; dimana lapisan dalamnya terdiri dari kolagen dan serat
4
11
elastis.5
Corneoscleral meshwork adalah bagian memanjang dari scleral spur ke
dinding anterior sulkus sklera dan terdiri dari lembaran. Struktur ini terletak lebih
keluar dan lebih dekat ke kanalis schlemm. Setiap trabecular beam ditutupi oleh
selapis sel trabekular yang tipis. Sel-sel endotel trabekular lebih besar dan lebih
tidak teratur yang memiliki batas kurang menonjol daripada sel endotel
kornea. Sel-sel tersebut bergabung dengan celah desmosom dan memberikan
stabilitas sehingga memungkinkan akuos humor untuk secara bebas melintasi
celah endotel.5,11
c. Jaringan Juxtacanalicular
Daerah yang memisahkan membran bawah sel endotel lapisan kanal
schlemm dari lapisan trabekular meshwork disebut jaringan juxtacanalicular atau
lapisan cribriform. Pada lapisan terluar corneoscleral meshwork dan lapisan
endotel kanalis schlemm terdapat endothelial meshwork di mana akuos humor
dapat mengalir menuju lapisan endotel dari kanalis schlemm. Daerah ini
memberikan resistensi yang paling besar karena jalurnya yang sempit dan berliku-
liku, selain itu juga karena resistensi dari proteoglikan ekstraseluler dan
glikoprotein.5,7
4
12
4
13
4
14
harus menjaga stabilitas dinamis dalam produksi dan arus keluarnya. Tingkat
produksi normal akuos humor adalah 2-3 μl/menit saat terjaga dan menurun
sekitar 50% saat tidur. Sirkulasi akuos humor yang memasok nutrisi, seperti
oksigen dan glukosa ke jaringan anterior avaskular kornea dan lensa. Akuos
humor memasuki ruang posterior dan kemudian mengalir di sekitar lensa dan
melalui pupil ke bilik mata depan di mana akuos humor mengalir melalui aliran
keluar trabekular dan uveoscleral. Akuos humor dikelilingi oleh epitel dari badan
siliaris, lensa dan permukaan posterior dari iris saat berada di bilik mata depan
dan jalur aliran keluar termasuk trabekular meshwork, Kanal Schlemm, saluran
kolektor, dan pleksus yang dikelilingi oleh endotelium. 10,16
Akuos humor mengisi bilik mata depan untuk mempertahankan TIO dan
memelihara kornea yang bersifat avascular.. Akuos humor berada di sekitar bilik
mata depan dan pada akhirnya mengalir ke sudut bilik mata depan dan terdapat
pertukaran cairan dengan lensa, kornea dan iris. Pada manusia irama sirkadian
aliran air lebih banyak aliran di siang hari daripada di malam hari.10
Penuaan juga dapat mempengaruhi laju pembentukan akuos humor. Usia
berkaitan dengan penurunan tingkat produksi air dimana terjadi penurunannya
sebesar 15 hingga 35% dan selama usia 20 sampai 80 tahun sekitar 2,4% per
dekade. Menariknya, TIO tidak meningkat dengan bertambahnya usia pada subjek
normal karena meningkatnya resistensi terhadap arus keluar diimbangi dengan
pengurangan produksi akuos humor. 10
Akuos humor adalah cairan unik, yang memainkan peran tidak hanya
mempertahankan TIO normal, namun mempertahankan bentuk globe dan sifat
optik, dengan syarat menjaga stabilitas dinamis dalam proses produksi dan
eksresi. Akuos humor berkaitan erat dengan jaringan disekitarnya seperti
memasok makanan ke jaringan anterior avaskular bagian kornea dan lensa.10
Ada tiga mekanisme dalam produksi akuos humor yaitu ultrafiltrasi, difusi
(mekanisme pasif), dan sekresi aktif. Dari tiga mekanisme, sekresi aktif adalah
sumber utama AH dan bertanggung jawab atas 80% hingga 90% dari total formasi
AH.16
Pertama-tama, dengan ultrafiltrasi, sebagian besar zat plasma keluar dari
dinding kapiler, jaringan ikat longgar dan epitel pigmen dari prosesus siliaris.
4
15
Dengan demikian, filtrat plasma terakumulasi di belakang epitel non pigmen dari
prosesus siliaris. Transportasi aktif zat-zat tersebut melintasi epitel siliaris non-
pigmen menghasilkan gradien osmotik yang mengarah ke pergerakan konstituen
plasma lain ke dalam ruang posterior dengan ultrafiltrasi dan difusi. Zat-zat
tertentu secara aktif diangkut (disekresikan) melintasi penghalang ini ke dalam
segmen posterior. Transportasi aktif dibawa oleh pompa ATPase yang diaktifkan
Na+ -K+ dan sistem enzim anhidrase karbonat. Zat yang diangkut secara aktif
termasuk natrium, klorida, kalium, asam askorbat, asam amino dan bikarbonat.
Sodium bertanggung jawab atas pergerakan air ke dalam segmen posterior.16,17,18
AH bertanggung jawab untuk menyediakan nutrisi, menghilangkan
metabolit, mengangkut neurotransmiter, menstabilkan struktur okular, dan
mempertahankan homeostasis dalam struktur okular. Pergantian AH terjadi pada
tingkat 1% dari total volume segmen anterior setiap menit, sebelum keluar melalui
salah satu dari dua jalur aliran keluar akuos humor.16,18
Ultrafiltrasi dan difusi, mekanisme pasif pembentukan AH, tergantung pada
tingkat tekanan darah di kapiler siliaris, tekanan osmotik plasma dan tingkat
tekanan intraokular. Dalam prosesus siliaris, perbedaan tekanan hidrostatik antara
tekanan kapiler dan TIO mendukung pergerakan cairan ke dalam mata, sedangkan
gradien onkotik antara keduanya menahan pergerakan cairan. Hubungan antara
sekresi dan ultrafiltrasi tidak diketahui. Difusi melibatkan pergerakan pasif ion,
berdasarkan muatan dan konsentrasi, serta melintasi membran.16,17,19
4
16
Pada manusia, AH memiliki konsentrasi ion hidrogen dan klorida yang lebih
tinggi, konsentrasi askorbat yang lebih tinggi, dan konsentrasi bikarbonat yang
lebih rendah dibandingkan dengan plasma. Pada mata normal, sawar darah akuos
menjaga humor akuos yang pada dasarnya bebas protein (1/200-1/500 dari protein
yang ditemukan dalam plasma), memungkinkan kejernihan optik. Albumin
menyumbang sekitar setengah dari total protein. Komponen lain dari akuos humor
termasuk faktor pertumbuhan dan beberapa enzim seperti anhidrase karbonat,
lisozim, diamine oksidase, aktivator plasminogen, dopamin β-hidroksilase, dan
fosfolipase A2; dan prostaglandin, siklik adenosin monofosfat (cAMP),
katekolamin, hormon steroid, dan asam hialuronat. Komposisi akuos humor
diubah saat mengalir dari segmen posterior, melalui pupil, dan ke segmen
4
17
4
18
Gambar 7. Trabekular meshwork dan kanal Schlemm. A. Tiga lapisan trabekular meshwork
(TM; ditampilkan dalam tampilan cutaway): uveal, corneoscleral, dan juxtacanalicular.
B. Segmen anterior optik gambar tomografi koherensi kanal TM dan Schlemm.
Dikutip dari: Basic and Clinical Science and Course Glaucoma. San Fransisco:
American Academy of Ophthalmology; 2022.
pada membran basal. Kanal merupakan saluran tunggal, yang memiliki diameter
sekitar 200–300 μm. Kanal Schlemm dibentuk oleh satu lapisan sel endotel yang
tidak mengandung pori-pori. Sistem saluran kolektor yang kompleks
menghubungkan kanal Schlemm ke akuos vena, yang mengalir ke vena episkleral,
membentuk bagian distal trabekuler sistem aliran keluar. Vena episkleral
kemudian mengalir ke bagian anterior vena oftalmik siliaris dan superior. Jalur
aliran keluar trabekuler bersifat dinamis. Dengan meningkatnya TIO, luas
penampang area kanal Schlemm berkurang, sedangkan trabekular meshwork
mengembang.1
Sebagian besar cairan AH mengalir melalui jalur outflow konvensional,
yang umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian, daerah proksimal dan distal.
Bagian jaringan proksimal termasuk TM dan kanal schlemm (SC). TM dapat
dibagi lagi menjadi tiga yaitu uveal, korneosklera, dan jukstakanalikularis (juga
dikenal sebagai cribriform). Bagian distal dari jalur aliran keluar konvensional
mencakup semua struktur vaskular yang membawa AH ke vena episkleral
termasuk badan siliar (CCs), pleksus vena intraskleral, dan vena berair dan
episkleral.13,17,21
Arus keluar konvensional bersifat pasif. Titik resistensi maksimum terhadap
aliran keluar adalah juxtacanalicular tissue (yaitu, bagian dari trabekular
meshwork yang paling dekat dengan kanal schlemm) dan dinding bagian dalam
kanal itu sendiri. Kanal schlemm adalah saluran tunggal (diameter rata-rata sekitar
370 μm) yang dilalui oleh tubulus. Kanal terhubung ke vena episkleral
melalui sistem
pembuluh darah yang kompleks. Vena episkleral mengalir ke vena siliaris anterior
dan oftalmik superior, dan pembuluh ini mengalir ke sinus kavernosa. TIO rendah
dapat dikaitkan dengan runtuhnya trabekular meshwork atau refluks darah ke
kanal schlemm.17
Jalur aliran keluar trabekular bersifat dinamis, dengan meningkatnya TIO,
luas penampang kanalis schlemm menurun, sedangkan jalur trabekular
mengembang. Demikian pula, dalam sistem aliran keluar distal, jumlah aliran
akuos humor melalui pembuluh darah individu tampaknya bervariasi secara
dinamis. Efek dari perubahan ini pada resistensi aliran keluar tidak jelas.12,14
20
TIO berfluktuasi selama periode 24 jam yang disebut juga dengan fluktuasi
sirkadian terutama pada siang hari (fluktuasi diurnal). Fluktuasi sirkadian pada
mata yang tanpa glaukoma biasanya 2-6 mmHg daripada pada mata dengan
glaukoma, dan fluktuasi yang lebih besar dari 10 mmHg adalah indikasi
glaukoma. Tingkat TIO dapat sangat bervariasi pada siang dan malam hari, dan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada siang hari tingkat TIO 2–3 μl/menit dan
22
produksi malam hari, dengan tingkat terendah terjadi selama tidur yaitu kira-
kira 1,4 μl/menit.23,24
Mayoritas individu dengan atau tanpa glaukoma memiliki puncak tekanan
intraokular selama tidur, dengan pagi hari sesuai dengan penurunan produksi
akuos humor, fasilitas aliran keluar, dan aliran uveoskleral menurut pengukuran
TIO 24 jam yang dilakukan dengan subjek dalam posisi tubuh mereka yang biasa
(berdiri atau duduk di siang hari dan terlentang di malam hari). Tekanan puncak
sering terjadi tepat setelah bangun di pagi hari.24
paracentral padat yang dekat dengan fiksasi bukanlah temuan awal yang tidak
biasa pada uji lapangan visual pasien NTG. 1,25
BAB III
PEMILIHAN TERAPI LASER
TRABEKULOPLASTI
PADA PASIEN GLAUKOMA
3.1 Glaukoma
Glaukoma adalah penyebab kebutaan terbesar ketiga di dunia,
setelah kelainan refraksi dan katarak. Prevalensi global pada populasi
lanjut usia di seluruh dunia diperkirakan sebesar 3,5%. Diperkirakan
pada tahun 2020 akan ada 79,6 juta orang yang terkena glaukoma;
jumlah ini mungkin meningkat menjadi 111,8 juta secara global pada
tahun 2040, menyebabkan penurunan kualitas hidup dan beban
ekonomi yang signifikan. Saat ini diperkirakan 57,5 juta orang
terkena glaukoma sudut terbuka primer (POAG). Istilah glaukoma
mengacu pada sekelompok neuropati optik progresif yang ditandai
dengan gambaran peningkatan diskus optik, selain itu terdapat
gambaran hilangnya sel ganglion retina dan akson serta adanya
kehilangan penglihatan yang sesuai dengan progresifitas. Bagian
retina yang terutama paling sering mengalami kerusakan adalah
bagian lamina cribrosa, yang telah terbukti secara struktural rusak dan
mengakibatkan neuropati optik glaucoma dan mengakibatkan
peningkatan diskus optik. Penyebab glaukoma bersifat multifaktorial
yang berkaitan dengan genetik dan faktor lingkungan. Hipertensi
okular (OHT) didefinisikan sebagai adanya peningkatan TIO tanpa
adanya bidang visual glaukoma atau kerusakan diskus optik. 1,27
Klasifikasi glaukoma dapat dilakukan berdasarkan beberapa
kriteria. Berdasarkan etiologinya glaukoma diklasifikasikan sebagai
glaukoma primer, glaukoma sekunder dan glaukoma
kongenital,berdasarkan struktur sudut iridokornealis diklasifikasikan
sebagai glaukoma sudut terbuka dan glaucoma sudut tertutup dan
28
29
29
30
mengalami glaukoma sudut terbuka pada stadium awal. Ini juga dapat
digunakan dalam kombinasi dengan terapi obat atau sebagai terapi
alternatif ketika obat gagal. SLT adalah pilihan perawatan yang
fleksibel dan dapat diulang jika perlu, tergantung pada respon masing-
masing pasien. Selain itu, SLT adalah modalitas terapeutik yang
efektif, bebas kepatuhan, dapat diulang, dan aman yang hanya
memiliki efek samping bersifat ringan, sementara, dan mudah
dikontrol tanpa gejala sisa.28
3.3.4 Komplikasi
SLT dianggap sebagai prosedur yang aman dan dapat
ditoleransi dengan baik oleh pasien dengan tingkat komplikasi yang
rendah, mulai dari 0% hingga 65,7% . Komplikasi yang terkait
dengan SLT sebagian besar bersifat sementara dan sembuh sendiri,
seperti kemerahan ringan sesaat, ketidaknyamanan atau nyeri ringan,
peradangan ruang anterior, atau lonjakan TIO pada minggu pertama.
Uji coba LiGHT melaporkan SLT sebagai metode yang aman,
mempertahankan kerangka keamanannya dalam pengulangan
41
3.3.5 Efikasi
SLT memiliki kemanjuran sekitar 80% pasien dengan OAG
yang tidak terkontrol secara medis mengalami penurunan TIO
setidaknya 6 bulan setelah SLT. Di antara pasien yang memiliki
respons awal, 50% mempertahankan tingkat TIO yang lebih rendah
secara signifikan selama 3-5 tahun setelah pengobatan. Tingkat
keberhasilan dalam 10 tahun adalah sekitar 30%. Tingkat keberhasilan
yang lebih tinggi terlihat pada pasien yang lebih tua dengan glaukoma
sudut terbuka primer (POAG) dan glaukoma pseudoexfoliative.1
Perawatan dapat diulangi dengan SLT meskipun tingkat
keberhasilan tampaknya menurun pada setiap perawatan berikutnya.
SLT dapat digunakan di area perawatan ALT sebelumnya, dengan
hasil yang serupa dengan mata yang menjalani SLT berulang. SLT
kurang efektif pada pasien dengan glaukoma resesi sudut, glaukoma
inflamasi, atau struktur sudut abnormal.1
42
BAB IV
KESIMPULAN
44
vddv
langkah pertama.27
Kelompok kedua melibatkan pasien dengan keadaan glaukoma
lanjutan dan TIO meningkat secara signifikan yang sudah menerima
pengobatan glaukoma, pilihan pengobatan lain harus dipertimbangkan
di mana SLT dapat digunakan sebagai terapi tambahan. Penelitian
telah menunjukkan bahwa SLT berhasil menurunkan TIO pada mata
pasien yang menjalani pengobatan hipotensi, telah menjalani
pengobatan ALT sebelumnya, atau menjalani operasi glaukoma. SLT
juga dapat digunakan untuk menunda operasi glaukoma.1,27
Kelompok ketiga adalah pasien dengan POAG atau OH pada
pengobatan glaukoma dengan TIO yang tidak progresif meningkat
dan tanpa perkembangan glaukoma, dimana SLT dapat digunakan
sebagai terapi pengganti, yaitu untuk mengurangi beban obat. Karena
obat tetes membutuhkan dosis harian yang ketat dan memiliki banyak
efek samping, kepatuhan terhadap pengobatan seringkali buruk.
Pengobatan dengan SLT pada pasien yang sudah diobati dengan obat
glaukoma dapat menghasilkan TIO yang lebih baik. Sebuah studi oleh
Lee et al. menunjukkan bahwa pasien yang diobati dengan SLT
memerlukan lebih sedikit obat untuk mempertahankan tujuan TIO
target. 27
SLT juga telah digunakan pada glaukoma sudut tertutup primer
di mana telah menunjukkan penurunan TIO yang sebanding dengan
POAG, tetapi setidaknya 180◦ dari TM harus terlihat dan pasien harus
menjalani iridotomi laser terbuka. SLT juga menunjukkan hasil yang
menjanjikan dalam mengobati glaukoma yang diinduksi steroid. SLT
dikontraindikasikan ketika TM tidak dapat divisualisasikan (misalnya,
penutupan sudut, sinekia anterior, opasitas kornea, kerja sama pasien
yang buruk, dll.).27
45
DAFTAR PUSTAKA