Tujuan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah fiqih siyasah yang
diampuh oleh Rasna, Lc, M.H
Oleh:
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Asalamualaikum wr.wb, puji syukur ke hadirat Allah swt. atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Taklupa pula
penulis mengirimkan selawat serta salam atas junjungan Nabi Muhammad saw.
Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................1
BAB II..................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................2
1) Fiqh Kharijiyah/Fiqh Dauliyah................................................2
2) Fiqh Harbiyah............................................................................5
BAB III.................................................................................................6
KESIMPULAN....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siyasah dalam peradaban kaum muslim mengatur berbagai bentuk
tentang tata cara memimpin, dan membangun pemerintahan. Peradaban
Islam tidak akan dapat tegak sempurna tanpa adanya negara yang cocok
baginya, yaitu negara Khilafah Islamiyah. Sistem politik Islam yang
disebut dengan Siyasah di pandang sebagai sebuah proses yang tidak
pernah selesai. Ia senantiasa terlibat dalam pergulatan sosial dan budaya.
Fakta tersebut berlangsung selama perjalanan sejarah ummat Islam.
Meskipun demikian nilai siyasah tidak serta merta menjadi relative karena
ia memiliki kemutlakan yang terkait keharusan untuk mewujudkan
keadilan, rahmat, kemaslahatan dan hikmah.
Kemaslahatan masyarakat, umat, dan bangsa, dan kemudian pada
masa itu semua dipandang sebagai upaya-upaya siyasah dalam
mewujudkan Islam sebagai ajaran yang adil, memberi makna bagi
kehidupan dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Semua proses tersebut
merupakan langkah awal berkembangnya kajian fiqih siyasah, dimana
fiqih siyasah menerima apa yang datang dari luar selama itu untuk
kemaslahatan bagi kehidupan umat. Bahkan menjadikannya sebagai unsur
yang akan bermanfaat dan akan menambah dinamika
kehidupannya.Luasnya pembahasan tentang kajian fiqih siyasah, maka
pemakalah mengkaji tema dengan mengangkat judul yakni “Fiqh
Kharijiyah/Daulyah dan Fiqh Harbiyah”.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu Fiqh Kharijiyah/Dauliyah ?
2) Apa itu Fiqh Harbiyah ?
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui apa itu fiqih Kharijiyah/Dauliyah
2) Untuk mengetahui apa itu fiqih Harbiyah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1) Fiqh Kharijiyah/Dauliyah
Fiqh Dauliyah atau Kharjiyah. Dauliyah bermakna tentang daulat,
kerajaan, kekuasaan, wewenang, serta kekuasaan. Sedangkan Siyasah
Dauliyah bermakna sebagai kekuasaan kepala negara untuk mengatur
negara dalam hal hubungan internasional, masalah territorial, nasionalitas,
ekstradisi tahanan, pengasingan tawanan politik, pengusiran warga negara
asing. Siyasah dauliyah/kharijiyah adalah siyasah yang berhubungan
dengan pengaturan pergaulan antara Negara-negara Islam dan Negara-
negara bukan Islam, tata cara peraturan pergaulan warga Negara Muslim
dengan bukan Negara non Muslim yang ada di Negara Islam, hukum dan
aturan yang membatasi hubungan Negara Islam dengan Negara lain dalam
situasi damai dan perang1. Atau dapat dikatakan yang mengatur hubungan
antar Negara yang satu dengan Negara yang lain dan lembaga antar
Negara tersebut (Politik hubungan Internasional).
2.Al-‘Adalah (Keadilan)
1
L. Amin Widodo, Fiqih Siyasah dalam Hubungan Internasional, (Yogyakarta, PT Tiara
Wacana Yogya, 1994), hlm 40
2
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.(QS. An-Nisa : 135)
3.Al-Musawah (persamaan)
5.Tasamuh (Toleransi)
Dasar ini tidak mengandung arti harus menyerah kepada kejahatan atau
memberi peluang kepada kejahatan. Allah mewajibkan menolak permusuhan
dengan tindakan yang lebih baik, penolakan dengan lebih baik ini akan
menimbulkan persahabatan bila dilakukan pada tempatnya setidaknya akan
menetralisir ketegangan. Hal-hal yang diperhatikan dalam fiqih siyasah dauliyah
meliputi;
a. Persoalan internasional.
b. b..Persoalan teritorial.
c. Persoalan nasionality dalam fiqih Islam.
d. Masalah penyerahan penjahat.
e. Masalah pengasingan dan pengusiran.
f. Masalah perwakilan, tamu-tamu Negara, orang-orang dzimi
6. Kerja Sama Kemanusiaan
3
keselamatan hidup manusia di muka bumi, kebebasan bisa diperinci seperti
kebebasan berfikir, kebebasan beragama, kebebasan dalam menyatakan pendapat,
kebebasan menuntut ilmu, kebebasan memiliki harta.
1. Mempertahankan diri,
2. Dalam rangka dakwah
2
J. Sayuthi Pulungan, Fiqih Siyasah (Ajaran, Sejarah dan Pemikiran), (Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada, 2002), hlm 82
4
Prinsip Dasar Al-Qurran dalam hubungan international
ُّار ُك ْم اَ ْن تَبَرُّ وْ هُ ْم َوتُ ْق ِسطُ ْٓوا اِلَ ْي ِه ۗ ْم اِ َّن هّٰللا َ ي ُِحب هّٰللا
ِ َاَل يَ ْن ٰهى ُك ُم ُ َع ِن الَّ ِذ ْينَ لَ ْم يُقَاتِلُوْ ُك ْم فِى ال ِّد ْي ِن َولَ ْم ي ُْخ ِرجُوْ ُك ْم ِّم ْن ِدي
َْال ُم ْق ِس ِط ْين
Artinya
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap Orang-
orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu
Dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil
“(Qs.Al Mumtahanah 60:8).
ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ ِا َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم
خَ بِ ْي ٌر
Artinya :
a. Mengutamakan Perdamaian
Dalam peraturan islam juga erat ketegasan yang tidak boleh dilanggar, yakni
Perintah untuk memilih perdamaian jika orang kafir itu tabiatnya cenderung untuk
Perdamaian. Hal ini jelas terdapat didalam Al-Qurran.
َواِ ْن َجنَحُوْ ا لِلس َّْل ِم فَاجْ نَحْ لَهَا َوتَ َو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗاِنَّهٗ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم
5
b. Memperkuat kewaspadaan dalam suasana damai
Islam juga telah memprediksi mengenai tipu daya orang-orang kafir. Agar
meski Dalam suasana damai, kewaspadaan harus tetap ada karena dalam sejarah
telah Terbukti bahawa orang-orang kafir, yahudi dan nashrani tidak akan puas
sebelum kita Orang-orang islam mengikuti millah mereka. Mengenai hal ini
diterangkan didalam Al-Qurran Surat Al-Anfal-82. Yang Artinya :
ٰۤ ُ ْ ُ
َك لَهُ ُم ااْل َ ْمنُ َوهُ ْم ُّم ْهتَ ُدوْ ن
َ ول ِٕى ࣖ اَلَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َولَ ْم يَ ْلبِس ُْٓوا اِ ْي َمانَهُ ْم بِظل ٍم ا
“Jika mereka ingin menipumu maka cukuplah Allah menjadi pelindungmu. Dia
yang memperkuatmu dengan pertolonganNya. Dan dengan orang mukmin (QS.
Al-Anfal. 8:62).
اُ ِذنَ لِلَّ ِذ ْينَ يُقَاتَلُوْ نَ بِاَنَّهُ ْم ظُلِ ُموْ ۗا َواِ َّن هّٰللا َ ع َٰلى نَصْ ِر ِه ْم لَقَ ِد ْي ٌر
“Di izinkan bagi orang-orang yang diserang (teraniaya) untuk membela diri.
Sesungguhnya Allah maha kuasa untuk menolong mereka. Yaitu orang-orang
yang Diusir dari kampung halamanya tanpa sebab.kecuali hanya karena mereka
Mengucapkan “Tuhan Kami Adalah Allah. (Qs. Al-Hajj 22:39-40).
d. Mengajak orang lain kepada islam dengan cara yang baik dan bijaksana.
Jika Mereka berbuat jahat balaslah kejahatan mereka dengan yang
setimpal, tidak boleh berlebihan.
e. Tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain.
6
2) Fiqh Harbiyah
di antaranya:
a. Melawan musuh ketika umat Islam dalam suasana perang dan atau diperangi.
Dalam hal ini Allah berfirman:
ََوقَاتِلُوْ ا فِ ْي َسبِ ْي ِل هّٰللا ِ الَّ ِذ ْينَ يُقَاتِلُوْ نَ ُك ْم َواَل تَ ْعتَ ُدوْ ا ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ُم ْعتَ ِد ْين
3
H. A. Djazuli, Fiqh Siyasah (Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu
Syariah), (Jakarta, Prenada Media, 2003), hlm 3
7
kamu melampaui batas karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 190)
“Melampaui batas” disini, sebagai contoh membunuh wanita, anak kecil, orang
tua, merusak tanaman, membunuh hewan (ternak) tanpa alasan yang jelas (kecuali
hewan tersebut dibunuh untuk dimakan).
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang
yang Lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya
berdoa
ِ َربَّنَٓا اَ ْخ ِرجْ نَا ِم ْن ٰه ِذ ِه ْالقَرْ يَ ِة الظَّالِ ِم اَ ْهلُهَ ۚا َواجْ َعلْ لَّنَا ِم ْن لَّ ُد ْنكَ َولِيًّ ۚا َواجْ َعلْ لَّنَا ِم ْن لَّ ُد ْنكَ ن
َص ْيرًا
“ َYa Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang dzalim
penduduknya Dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami
penolong dari sisi Engkau!” (Q.S. al-Nisa’ [4]: 75)
c. Umat Islam sengaja memerangi orang-orang kafir bila mereka menolak ajakan
untuk masuk Islam dan/atau mereka merintangi orang-orang Islam agar tidak
memiliki kekuasaan karena orang-orang Islam akan memberlakukan hukum
(syariah) Islam di muka bumi ini. Perang jenis ketiga inilah yang dinilai oleh
sebagian orang sebagai perang yang tidak beralasan atau tidak mempunyai dasar
yang jelas. Padahal sebenarnya, baik Al-Qur’an maupun hadis Nabi menunjukkan
adanya perang jenis ketiga ini, misalnya
Allah berfirman:
ٰ و ٰقتلُوْ هُم ح ٰتّى اَل تَ ُكوْ نَ ف ْتنَةٌ َّوي ُكوْ نَ ال ِّديْنُ هّٰلِل ۗ فَان ا ْنتَهوْ ا فَاَل ُع ْدوانَ ااَّل َعلَى
َالظّلِ ِم ْين ِ َ َ ِِ ِ َ ِ َ ْ ِ َ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan
itu Hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak Ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang dzalim.
(Q.S. al-Baqarah [2]: 193)
Fitnah yang dimaksud dalam ayat ini adalah kekafiran dan kemusyrikan. Di
samping
8
َق ِمن ِّ - ِد ْينُوْ نَ ِد ْينَ ْال َح-َوْ لُهٗ َواَل ي- َّر َم هّٰللا ُ َو َر ُس-ا َح--وْ نَ َم-- ِر َواَل ي َُح ِّر ُم-اليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ-
ْ -ِقَاتِلُوا الَّ ِذ ْينَ اَل يُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َواَل ب
َص ِغرُوْ ن ٰ ب َح ٰتّى يُ ْعطُوا ْال ِج ْزيَةَ ع َْن يَّ ٍد َّوهُ ْم َ ࣖ الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِك ٰت
“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula
beriman) Kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah
diharamkan oleh
Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama
Allah), yaitu Orang-orang yang diberi Al-Kitab sampai mereka membayar jizyah
(pajak) dengan patuh Sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (Q.S. al-Taubah
[9]: 29)
9
BAB III
KESIMPULAN
Dari materi diatas yang menjadi kesimpulan bahwa Siyasah
dauliyah/kharijiyah adalah siyasah yang berhubungan dengan pengaturan
pergaulan antara Negara-negara Islam dan Negara-negara bukan Islam, tata cara
peraturan pergaulan warga Negara Muslim dengan bukan Negara non Muslim
yang ada di Negara Islam, hukum dan aturan yang membatasi hubungan Negara
Islam dengan Negara lain dalam situasi damai dan perang. Sedangkan Fiqih
Harbiy. Harbiyah bermakna perang, secara kamus Harbiyah adalah Perang,
keadaan darurat atau genting. Sedangkan makna Siyasah Harbiyah adalah
wewenang atau kekuasaan serta peraturan pemerintah Dalam keadaan perang atau
darurat
DAFTAR PUSTAKA
10